Edisi 1145
Tahun XXIV/2022 18 Jumadil Akhir 1443 H / 21 Januari 2022 M
Diterbitkan oleh :
Bidang Penyelenggara Peribadatan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI)
MENGUNGKAP HAKIKAT REZEKI
Waktu Adzan : 12.07 WIB
Khatib : K.H. Abu Hurairah Abd Salam Lc, MA Imam I : Drs. H. Hasanuddin Sinaga, MA Imam II : H. Ahmad Muzakkir Abdurrahman, Lc Muadzin I : Abdullah Sengkang, S.Pd.I
Muadzin II : H. Saiful Anwar, S.Pd.I Qori : H. Saiful Anwar, S.Pd.I
(Maqro : QS. Al-Baqarah ayat 226 - 228) Agenda Shalat Jum’at Masjid Istiqlal
Tanggal 18 Jumadil Akhir 1443 H / 21 Januari 2022 M
nPengantar Redaksi - 1 nKhutbah Jum’at - 2 nHikmah - 12 nGoresan Imam Besar - 15 nKajian Zhuhur Pilihan - 17 nPelayanan Bimbingan Ikrar Syahadat dan UPZ BAZNAS Istiqlal - 20 nPelayanan Masjid Istiqlal - 21 nJadwal Narasumber Kajian Dialog Zhuhur - 22 nShalat Ghaib - 23 nJadwal Waktu Shalat - 24 nPelaksana Penerbitan Mimbar Jum’at - 24
Daftar Isi
Mohon tidak dibaca ketika Khutbah berlangsung Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah bersabda : Artinya : “Apabila engkau berkata pada temanmu “diamlah”
sewaktu imam (khatib) berkhutbah, maka engkau telah lalai (telah sia-sialah pahala Jum’atnya)” (HR. Bukhari dan Muslim).
IBADAH SHALAT JUMAT DILAKSANAKAN TERBATAS DENGAN KETENTUAN PPKM LEVEL II
Disiarkan Langsung :
TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI) Nasional YOUTUBE MASJID ISTIQLAL TV
PENGANTAR REDAKSI
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim. Apa kabarnya pembaca Mimbar Jum’at? Semoga selalu sukses dan sehat selalu. Karena kesuksesan itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang mau merubah mindsetnya (pikirannya), tidak bisa hanya berdiam diri dan menunggu kesuksesan itu datang. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang sukses. Aamiin.
Pada kolom Khutbah Jum’at, judulnya adalah Mengungkap Hakikat Rezeki yang ditulis oleh H. Abu Hurairah Abd Salam, Lc, MA. Beliau mengatakan bahwa rezeki itu sesungguhnya adalah apa yang kita usahakan dan kita peroleh lalu kita mampu memanfaatkannya. Dapat dirumuskan; usaha + peroleh = manfaat. Jadi hakikat rezeki itu adalah bermanfaat, kalau uang yang disimpan dan jumlahnya terus bertambah itu namanya bukan rezeki karena uang itu tidak bermanfaat yang bermanfaat itu ialah, ketika uang itu ada lalu dikeluarkan begitu seterusnya.
Dalam kolom goresan Imam Besar, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA menulis artikel tentang Hikmah di Balik Air Mata, bahwa menangis itu indah, sehat, dan simbol kejujuran. Pada saat yang tepat, menangislah sepuas-puasnya dan nikmatilah karena tidak selamanya orang bisa menangis. Salah satu kebiasaan orang sufi adalah menangis. Orang-orang yang suka menangis sering kali dilabeli sebagai orang cengeng. Cengeng terhadap Sang Khaliq adalah positif dan cengeng terhadap makhluk adalah negatif. Tampaknya kita perlu membayangkan ketika nanti meninggal dunia, apakah akan lebih banyak orang mengiringi kepergian kita dengan tangis kesedihan atau dengan tawa kegembiraan.
Mimbar Jum’at ini, juga diulas tentang tema-tema yang hangat dalam kolom hikmah, Dialog Zhuhur pilihan dan Kajian Qabla Jum'at yang rutin dilaksanakan di Masjid Istiqlal, info pengajian, jadwal pelayanan, aneka kegiatan dan galeri foto.
Semoga bermanfaat. (ARO)r
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
2
KHUTBAH JUM’AT
Oleh : H. Abu Hurairah Abd Salam, Lc, MA
Mengungkap Hakikat Rezeki
Khutbah Pertama
ن إ دْلحمإ ل للِ
ه ُدم نَ
ُهنيلعت س نو هُرفغت سنو
،لهيلدْ تَ س نو ُذوع نو
لب للل ع ت لا ْن لم ُ ُش ْو لر أ ْن ُف نا ل س و ْن لم س ل ي ئ لتا أ للا ن ْع ْن م ،ا ْ ي لهلد
ُالل ف لضُم ل ل و ُ ل م ْللل ْضُي ْن ف ل ه ي لدا ُ ل و أ . ْش ه ُد ْن أ ل لإ ل
لإ ُالل ل و ْح ُه د ل ش ل ْي ك ل .
ل إ ٓل ُْي غ و ُه ًب ر ل و لس ُهإ و أ ، ْش ه ُد ن أ ن دل ي س و ح لب ْي ن ب و ا إ م ن ما ا
و ُق و ن ت ْد ُم ا م ح إد ْب ُد ع لالل و ر ْو ُس و ُل هُت وْف ص ْن لم ْل خ لهلق ُُليلل خو
ُه ث ع ب ُالل ىدُهلب لنيلدو ل ق لحإ ُه رلهظُيلل ع لى ل لإ ْي لن
،لهل ُك ىد ه ف
ُه ت مُأ ْنلم ض ل ل ه صَّ بو ، ْنلم ا
،ى ع ْر أو اه د ش ْنلم
، ْي غ
ر تو اه ك ع لى ة ج ح م ب ْي ض ل ْي ءا هُل ا هلرا نَ ك ا ُُيلِ ي ل ْنَا ع للإ ه ْ ل لا
مهلل أ ص و ل ل س ْل ل و ب ل ر ع ْك ل ْي له
، ما ُك ُهر ك ذ لإ ُر ْو لكإ و ن ل ف غ ْن ع
لهلرْكلذ ْلإ غ لفا ُل ْو
ن ا هي أ ُْكْي لصْوُأ و ن ْوُملل ْسُمْلإ
لسْف ن و لة بلن ْذُمْلإ ى وْق تلب لالل
، لا ع ت
ُثْي ح لا ق ُالل لا ع ت ي : ا هي أ نيل لإ إوُن مٓأ إوُق تإ لِإ ق ح لهلتا قُت
ل و نُتوُم ت ل إ ُْتْن أ و نوُملل ْسُم .
(Intisari Khutbah Jum’at, 17 Jumadil Akhir 1443 H / 21 Januari 2022 M)
Kaum muslimin jama’ah shalat Jum’at hafidzakumullah.
Setiap manusia di dunia akan mencari rezeki yang sudah disediakan oleh Allah subhanahu wata'ala, kata rezeki ini yang sudah menjadi bahasa Indonesia adalah merupakan kata serapan dari al-Qur’an yang kita dapatkan salah satunya dalam surat al-Baqarah ayat 60 :
Bahkan Allah subhanahu wata'ala sesungguhnya sudah menjamin bahwa setiap makhluk yang bernyawa akan mendapatkan rezekinya. Rezeki dalam makna yang luas, tidak semata-mata berupa materi. Kesehatan, karir, jabatan, kesempatan untuk ibadah hingga memiliki keluarga yang sakinah, istri dan anak-anak yang shaleh dan shalehah, semuanya itu adalah termasuk rezeki.
ُهْوُق تا ف ا هي أ ن ْوُملل ْسُمْلإ ُهْوُعْيلط أ و
ا يملف ُْك ر م أ لهلب إْوُم لْعإ و ُْك ن أ
،ُهْوُق لُم ام أ دعب
...
Artinya : “Tidak ada suatu makhluk yang bergerak di bumi, kecuali Allah jamin rezekinya”.
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
4
Sayangnya masih banyak manusia yang merasa gelisah, galau dan khawatir akan rezekinya. Sehingga tidak sedikit di antara mereka yang berlomba-lomba dalam mencari rezeki, bahkan sampai menghalalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah subhanahu wata'ala.
Kaum muslimin jama’ah shalat Jum’at hafidzakumullah.
Rezeki itu sesungguhnya adalah apa yang kita usahakan dan kita peroleh, lalu kita mampu memanfaatkannya, jika kita bekerja kemudian dari hasil bekerja itu kita mendapatkan uang, maka uang yang diperoleh itu belum bisa dikatakan rezeki, jika kita belum atau tidak mampu memanfaatkannya.
Maka seorang yang berusaha di masa mudanya sehingga berhasil menjadi seorang yang kaya raya kemudian dia meninggal, maka sebagian hasil usahanya itu tidak dinamai rezeki, karena apa yang diwariskannya itu bukan rezeki dia, tapi itu adalah rezeki orang lain.
Begitu pula dengan penjahat, atau perampok misalnya, dari hasil perbuatannya dia mendapatkan banyak uang. Nah apakah uang dari hasil merampok itu layak untuk disebut rezeki??? Sebagian ulama berpendapat bahwa rezeki itu hanya yang halal saja, kalau hasil dari merampok jelas tidak halal.
Namun banyak juga ulama yang berpendapat bahwa rezeki itu ada yang halal ada juga yang tidak halal, selama kita dapat memanfaatkannya maka itu adalah “rezeki”, soal halal atau tidaknya tinggal dilihat bagaimana cara perolehannya.
Dalam konteks ini sayyidina Ali “karramallahu wajhahu”
dalam salah satu Qasidahnya pernah berkata :
Bahwa orang yang paling menyesal di hari kemudian nanti adalah katakanlah dengan istilah kita sekarang ini, yaitu para “koruptor” karena semasa hidupnya dia berusaha untuk mendapatkan uang sekian banyak, menyuap, menipu dan menyogok sana sini, melakukan berbagai macam cara untuk mencari kelemahan-kelemahan aturan hukum, menyalah- gunakan jabatan dan kekuasaan, menghalalkan segala cara.
Lalu ketika dia meninggal, kemudian uangnya diwariskan kepada ahli warisnya, sementara ahli warisnya tidak tahu menahu, lalu disedeqahkan, diwaqafkan, disumbangkan untuk fakir miskin yang membutuhkan dan sebagainya.
Maka di akhirat nanti dia berkata: itu adalah harta yang saya usahakan tapi kenapa saya dapat dosanya, sementara ahli waris dia tidak usahakan tapi dia dapat pahala, begitulah kira- kira penyesalan para koruptor nanti saat dimintai pertanggung jawaban atas amalannya di dunia.
Kaum muslimin jama’ah shalat Jum’at hafidzakumullah.
Banyak kekeliruan pemahaman tentang rezeki, yang mendominasi pemikiran banyak orang, bahwa rezeki itu identik dengan uang yang sifatnya materi, padahal jika dikaji rezeki itu jauh lebih luas dibandingkan materi.
Di dalam al-Qur’an kata rezeki dengan berbagai jenis variannya disebutkan dan diulang sebanyak 123 kali, dan ketika dikaji masing-masing, ternyata makna rezeki itu tidak hanya terbatas pada sesuatu yang sifatnya materi.
اَنُلاَوْمَأ ىذوَّ ذلِ
ذثاَ ْيْذمْلا اَهُعَمْ َنَ
َن ُرْوُدَو - ذباَرَخذل ذرْهَّلدا اَ ْيْذنْبَن
َنْيَأ ُكْوُلُمْلا ْ ذتَّلا ْتَن َكَ
ةَنَطْل َسُم ّٰتَح -
اَهاَق َس
ذسأ َكَب
ذتْوَمْلا
اَ ْيْذقا َس
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
6
Namun sampai saat ini, dan hal ini banyak dialami oleh kaum muslimin, ketika dikatakan misalnya, bahwa si fulan rezekinya lagi lancar, maka yang terlintas di pikiran dan benak kita adalah, bahwa si fulan itu uangnya lagi banyak, apa yang terlintas semua adalah materi, perusahaan, uang, rumah, kendaraan dan lain-lain.
Jarang sekali kita mendengar ada yang berkata bahwa si fulan rezekinya lancar buktinya dia rajin ke masjid, rajin ibadah, rajin menghadiri taklim dan pengaiian, sebagian kita malah mengatakan itu kan ibadah, bukan bagian dari rezeki, padahal sesungguhnya ini adalah rezeki juga, ibadah itu rezeki yang sifatnya non materi.
Kaum muslimin jama’ah shalat Jum’at hafidzakumullah.
Lalu apa sesungguhnya yang dimaksud dengan rezeki itu?
Kata para ulama rezeki adalah :
Pertanyaannya, apakah karunia Allah itu hanya berupa uang, jabatan, rumah, makanan dan minuman saja??? Tentu tidaaak. Justru makanan, minuman, harta, kendaraan, rumah dan lain-lain itu Allah berikan kepada siapa saja, yang dicintainya dan yang tidak dicintainya, yang disayang Allah maupun yang tidak disayang, semuanya diberi, muslim non muslim, orang beriman, orang kafir, orang munafik semua dikasi, ini kalau rezeki yang sifatnya materi.
Tapi rezeki yang sifatnya non materi seperti keimanan, amal sholeh, ilmu yang manfaat, kenyamanan dalam ibadah, yang dikasi oleh Allah hanya manusia-manusia special yang
ءاطَع هالل زَع لَجو
Artinya : “Rezeki itu karunia dari Allah”.
disayang Allah, yaitu hamba-hambanya yang dicintai dan dikasihinya.
Nah kenapa terjadi pergesaran pemahaman kalau rezeki itu hanya terbatas pada uang??? Kenapa bisa pemahaman seperti itu tertanam kuat dalam benak kaum muslimin???
Ternyata faktor pemicunya ada dua, ada yang internal dan ada yang eksternal, ada faktor dari dalam dan ada faktor dari luar.
Faktor dari dalam atau internal disebabkan karena kita tidak mau memperdalam ilmu, malas membaca dan mengkaji alqur’an, malas menghadiri majlis ilmu.. Kalau kajian dan pengajiannya itu tidak lucu maka peserta pengajiannya pun sedikit, akhirnya terjadilah persaingan antara ustadz dan pelawak.
Atau baru semangat menghadiri kajian jika ada moment- moment tertentu saja, padahal ikut kajian itu tujuannya adalah dalam rangka “thalabul ilmi”, pengajian itu tidak harus identik dengan perayaan, belajar ilmu apalagi ilmu agama itu setiap saat :
Yang kedua faktor eksternal faktor luar, harus diakui bahwa memang ada kelompok orang-orang yang tidak suka dengan Islam dan kaum muslimin, kemudian mereka memasukkan pemahaman materialistis, yaitu segala sesuatu diukur dengan materi, coba kita perhatikan film, sinetron, telenovela dan lain-lain ketika menggambarkan sosok orang yang sukses, cara menggambarkannya identik dengan memiliki dan mengendarai mobil yang mewah, rumah megah, barang bermerek, perhiasan mahal, uang tidak berseri.
بُل ْطُأ مْل عْلا من م دْهممْلا مل ا ِ دْحَّللا
Artinya : “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”.
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
8
Itulah yang digambarkan di layar kaca dimana setiap saat kaum muslimin menjadi konsumen terhadap apa yang diproduksi oleh orang-orang tersebut, sehingga terjadilah pergeseran pemahaman tentang rezeki, dan diperparah lagi dengan tidak mau dan malas ikut taklim, akhirnya ditelanlah mentah-mentah apa yang ditonton di layar kaca, dan media sosial, yang pada akhirnya tontonan itu dijadikan tuntunan.
Kaum muslimin jama’ah shalat Jum’at hafidzakumullah.
Ilmu yang kita milikilah yang diharapkan dapat memberi pemahaman yang benar tentang rezeki, bahwa rezeki itu mencakup materi dan non materi, mencakup yang sifatnya duniawi dan ukhrawi, yang akan membuat kita lebih ridha dengan karunia dari Allah subhanahu wata'ala, dan akan membuat kita lebih bersyukur kepada Allah subhanahu wata'ala.
Sedangkan orang yang tidak berilmu, akan memiliki pemahaman yang sempit tentang rezeki, di kepala dan pikirannya rezeki itu hanya “uang, uang dan uang”, akibatmya dia akan sulit bersyukur pada Allah, karena segala sesuatu diukur dengan uang.
ِلا َما م ِِ ِل ع ب ِن ِب ا ط ِلَ
ر ب ِض الل ن ه ع ق لَ
ِِرلا : ز ق و ع ن ِنَ
ِر ز ك ب ل ط ي ق و ِر ز ه ب ل ط ت ق
، ف أ ماَ
ِلا ي ي ل ب ط ك س ف و ف
ي ِ أ يت و ل ك و ع ع ض لى كِف و أ ، ماَ
ِ لا ي ت ل ب ط ه ف ل ن ي أ ِت ي ك ِا ل
س ِب ع ِي ك ف . و ل لَ
ف ض ل ِما ن ِالل و ، ثلا ِنَ
ع د ل ِما ن ِالل
Artinya : “Sayyidina Ali Ibnu Abi Thalib radhiallahu anhu berkata: Ada dua jenis rezeki. Rezeki yang mencarimu dan ...
Kaum muslimin jama’ah shalat Jum’at hafidzakumullah.
Kita hadir saat ini di Masjid Istiqlal untuk menunaikan shalat Jum’at berjama’ah sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan kita kepada Allah radhiallahu anhu, dengan niat yang ikhlas, kita awali dengan shalat tahiyyatul masjid, ditambah shalat sunnah, membaca al-Qur’an, zikir dan doa, hal ini “wallahi” sesungguhnya adalah rezeki yang lebih mahal nilainya dari dunia dan isinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda :
Ini baru shalat sunnahnya, bagaimana dengan shalat jama’ahnya? Bagaimana dengan zikir dan doanya? Bagaiamana dengan sadaqah Jum’atnya? Bagaimana dengan baca al- Qur’annya? Bagaimana dengan shalawat dan i’tikafnya?
Semoga Allah subhanahu wata'ala senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan atas rezeki yang kita ikhtiarkan.
Karena itu mari kita bersyukur sekecil apapun bentuk rezeki yang dianugrahkan Allah pada kita. Rezeki yang ada pada kita saat ini, bisa jadi itu yang terbaik untuk kita, namun kita tidak menyadarinya. Dan boleh jadi rezeki yang ada pada kita yang dianggap biasa-biasa saja adalah sesungguhnya rezeki yang diidam-idamkan orang lain. r
... rezeki yang kamu cari. Rezeki yang mencarimu akan datang padamu sekalipun kamu dalam keadaan tidak berdaya. Adapun rezeki yang kamu cari, maka tidak akan datang padamu kecuali dengan usahamu. Yang pertama itu anugerah dari Allah, sedang yang kedua adalah keadilan dari Allah”.
ر ك عا ت لا ج ف ر خ ر ي ن م نُّلدا يا و ما يا ف
Artinya : “Shalat sunnah qabliah sebelum subuh lebih baik dari pada dunia seisinya”.
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
10
Khutbah Kedua
هلل ُدْم حْل ا هدهحا وْلا هد حَ ْلْا هد ْر فْلا هد م َّصلا يه َّلَّا ْم ل ْهل ي ْم ل و ْ ل ْوُي .
ُد ه ْشَأ ْنَأ ل ل ا ِ َّل ا ِ ُالل ُد ه ْشَأ و َّنَأ اًدَّم حُم ُدْب ع هالل ُُل ْو ُس ر و
ُْكْي هصْوُأ ا هيَُّأ ُساَّنلا ه سْف ن و ى وْق تهب هالل
، لَا ع ت ا َّنَّ
ِ ا ف ُةَّي هص و هالل
لَا ع ت يهلَّوَ ْلْهل نيهرهخآ ْلْا و
ا هيَُّأ يَ
نيه َّلَّا اوُن مآأ ْن ا ِ اوُقَّت ت الل ْل عْ يَ
ُْك ل
، ًنًا قْرُف ْره ف كُي و ُْكْن ع
،ْ ُكهتا ئه ي س ْرهفْغ ي و
ۗ،ْ ُك ل و ُالل هل ْض فْلا وُذ هي هظ عْلا
َّمُه لل ا ْرهفْغا ْيهمهل ْسُمْلهل هتا مهل ْسُمْلا و
ْيهنهمْؤُمْلا و هتا نهمْؤُمْلا و
هءا يْحَلْ ا
ْمُ ْنْهم
، هتا وْمَلْْا و كَّن
ِ ا عْيه سَ
بْيهر ق ُبْيهجُم هتا و عَّلا يَ و
هضا ق
هتا جا حْلا مهلل أ
ِ ا َّنً
ْ س ن ت ْغ هف ُر ك ْن هم ه ُك ذ ْن ُت ْب ب نا ْن ُه هم َُّث ُع ْد نً
ِ ا ل ْي هه،
و ن ْ س ت ْغ هف ُر ك ن هم ه نلا ع هم َّلا هت َأ ْن ع ْم هب ت ع ل ا ْي نا ْ سا ف ت هع َّنا هب لع ا
م ع ْي هصا ك و ن ُت . ْو ُب
ِ ا ل ْي ك ْن هم ه ُك ع
ْه د ع هه ْد نً ُه ل و ل ْم
ُن و ه ف هب هه .
ف مهللا ل ْم ن ت ْع هب ُذ ُن ْو هب ن ا ف ْض ل و ر ت ْح و ك م ْغ هف ر ت يَ ك َأ ْ ح ر
م ، ْي ههحا َّرلا
ِ ا َّن ك َأ ْن َّتلا ت َّو ُبا لع ْلا ُم ْذ هن هب ْي َّرلا و ُْي هح هل ْل خ هطا ْي هئ
ْلا ُم هن ْي هب ْي يَ ، ذ ْلا ج ل و هل
ِ ْلا ْك ر هما
اكار ابَ
هالل مهكالاو ِل ِن آمرهقملا ِف ِمي ِظاعملا ِناعافاناو مهك ايَّ
ِ ااو اامِب ِهميِف انِم
ِت ايَّ لما رمكِذلااو ِميِكاحملا هلموهقَآ . ِل مواق ااذاه هرِفمغات م ساااو االل
امي ِظاعملا
الميِلاجملا مهكالاو ِل
ِرِئا اسِلاو ا ميِمِل مسهمملا منِم
ِذ هك بمناذ هه مو هرِفمغات م سااف
ههان
ِ ا
اوهه
هرموهفاغلما
هميِحارلا
.
مهلل أ ْرا ُز ْق ر نا حا ة ْلا ب هلا و ، م أ هن ُط ْي ن ة ْلا ق ْل هب و ، س هك ْي ن ة َّنلا ْف هس
،
مهلل أ ا هر ْخ ُح ْج هب ْلا م ع ه صا ْن هم ُل ْو هب ُق ن
،ا مهلل أ َأ هر ْخ ْج ْن هم
ْص َأ هب نا ل ه ر َّي ًة ُذ ص هلا ًة ُْت ُن هس ب هع دا ت ك و ، ْها هد و نً
ُر ْد نً
ِ ا ل ْي ر ك دا
ْي ه ج ًل
ِ ، ا َّن ع ك ه ُك ل ْ ش ء ق هد ْي ر
مهلل أ ل ع ْل ْ ت هم نا َّم ْن َّل ض ْمُ ُيُْع س هةوٰي حْلا هف
ا يْنهلا ُْه و ن ْوُب سْ يَ
ْمَُّنَّ ا ن ْوُن ه سْ ُيَ
اًعْن ُص . مهلل أ ْجا ع ْل هم نا َّم ْن ْص َأ ح ل م ا َأ س ْف د ُه َّنلا سا
و ل ع ْل ْ ت هم نا َّم ْن َأ ْف س ما د ْص َأ ح ل َّنلا ُه سا
دا بهع هالل :
َّن ا ِ الل ُرُم أ ي هل ْد عْل هبِ
هنا سْح ِ ْلا و هءا تْي
ِ ا و ب ْرُقْلا يهذ
ى ْنْ ي و هن ع
هءا شْح فْلا هر كْنُمْلا و
هيْغ بْلا و ُْك ُظهع ي ُْكَّل ع ل ن ْو ُرَّك ذ ت .
ا ْو ُرُكْذا ف الل
ْي هظ عْلا لْيهل جْلا ُْكْرُكْذ ي ُه ْو ُرُك ْشا و ل ع
هههم عهن ُْكْدهز ي
ُرْكه لَّ و هالل ُ بْكَأ ُالل و ُ لْع ي ن ْوُع ن ْص ت ا م .
همهقَأ و ة ل َّصلا
هلل ُدْم حْل ا هدهحا وْلا هد حَ ْلْا هد ْر فْلا هد م َّصلا يه َّلَّا ْم ل ْهل ي ْم ل و ْ ل ْوُي .
ُد ه ْشَأ ْنَأ ل ل ا ِ َّل ا ِ ُالل ُد ه ْشَأ و َّنَأ اًدَّم حُم ُدْب ع هالل ُُل ْو ُس ر و
ُْكْي هصْوُأ ا هيَُّأ ُساَّنلا ه سْف ن و ى وْق تهب هالل
، لَا ع ت ا َّنَّ
ِ ا ف ُةَّي هص و هالل
لَا ع ت يهلَّوَ ْلْهل نيهرهخآ ْلْا و
ا هيَُّأ يَ
نيه َّلَّا اوُن مآأ ْن ا ِ اوُقَّت ت الل ْل عْ يَ
ُْك ل
، ًنًا قْرُف ْره ف كُي و ُْكْن ع
،ْ ُكهتا ئه ي س ْرهفْغ ي و
ۗ،ْ ُك ل و ُالل هل ْض فْلا وُذ هي هظ عْلا
َّمُه لل ا ْرهفْغا ْيهمهل ْسُمْلهل هتا مهل ْسُمْلا و
ْيهنهمْؤُمْلا و هتا نهمْؤُمْلا و
هءا يْحَلْ ا
ْمُ ْنْهم
، هتا وْمَلْْا و كَّن
ِ ا عْيه سَ
بْيهر ق ُبْيهجُم هتا و عَّلا يَ و
هضا ق
هتا جا حْلا مهلل أ
ِ ا َّنً
ْ س ن ت ْغ هف ُر ك ْن هم ه ُك ذ ْن ُت ْب ب نا ْن ُه هم َُّث ُع ْد نً
ِ ا ل ْي هه،
و ن ْ س ت ْغ هف ُر ك ن هم ه نلا ع هم َّلا هت َأ ْن ع ْم هب ت ع ل ا ْي نا ْ سا ف ت هع َّنا هب لع ا
م ع ْي هصا ك و ن ُت . ْو ُب
ِ ا ل ْي ك ْن هم ه ُك ع
ْه د ع هه ْد نً ُه ل و ل ْم
ُن و ه ف هب هه .
ف مهللا ل ْم ن ت ْع هب ُذ ُن ْو هب ن ا ف ْض ل و ر ت ْح و ك م ْغ هف ر ت يَ ك َأ ْ ح ر
م ، ْي ههحا َّرلا
ِ ا َّن ك َأ ْن َّتلا ت َّو ُبا لع ْلا ُم ْذ هن هب ْي َّرلا و ُْي هح هل ْل خ هطا ْي هئ
ْلا ُم هن ْي هب ْي يَ ، ذ ْلا ج ل و هل
ِ ْلا
ْك ر
هما
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
12
H
ujan adalah peristiwa turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi akibat terjadinya kondensasi. Proses terjadinya hujan adalah pada awalnya sinar matahari menyinari bumi, energi sinar matahari ini mengakibatkan terjadinya evaporasi atau penguapan di lautan samudra, sungai, danau dan sumber-sumber air lainnya. Uap-uap air yang naik ini pada ketinggian tertentu akan mengalami kondensasi. Peristiwa kondensasi ini diakibatkan oleh suhu sekitar uap air lebih rendah dari pada titik embun uap air, uap-uap air ini kemudian akan membentuk awan.Adapun macam-macam hujan yang kita kenal diantaranya adalah hujan frontal, hujan orografis dan hujan Zenit. Hujan Frontal adalah hujan yang disebabkan oleh bertemunya angin musim panas yang membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah sehingga menyebabkan pengembunan di udara yang pada akhirnya menurunkan hujan.
Hujan orografis adalah hujan yang diakibatkan oleh adanya uap air yang terbawa atau tertiup angin hingga naik ke atas pegunungan dan membentuk awan, ketika awan telah mencapai titik jenuh maka akan turun hujan.
Hujan zenit adalah hujan yang penyebabnya adalah suhu yang panas pada garis khatulistiwa sehingga memicu penguapan air keatas langit bertemu dengan udara yang dingin menjadi hujan, dan hanya terjadi disekitar daerah garis khatulistiwa saja.
Hujan tidak hanya dibutuhkan oleh manusia, tetapi seluruh makhluk selain menjadi minuman juga menyuburkan tanah dan menyehatkan ternak seperti firman Allah subhanahu
Hujan Adalah Rahmat
HIKMAH
Oleh : H. Djamalullail, M.Pd.I
wata'ala dalam al-Qur’an : “Dia-lah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu” (QS.
An-Nahl: 10).
Hujan yang turun ke bumi dalam Islam disebut sebagai rahmat. Allah subhanahu wata'ala menegaskan ini dalam al- Qur'an Surat Asy-Syuara ayat 28 yang artinya “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji”
Adapun diantara hikmah turunnya hujan adalah sebagai berikut:
1. Waktu terbaik untuk berdoa.
Hal ini seperti disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadis dari Sahl bin Sa’d “Dua doa yang tidak akan ditolak, yaitu doa ketika adzan dan doa ketika turunnya hujan.” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi).
Di antara doa yang disyariatkan untuk dibaca sebagaimana telah menceritakan kepada kami Ali bin Ishaq, dia berkata;
telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah dari Nafi' dari Al- Qasim dari Aisyah, bahwa apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat hujan, beliau memanjatkan doa, “Allahumma Shayyiban Hani'An” (Ya Allah, turunkanlah hujan yang menyenangkan. (HR. Ahmad: 23731)
Apabila hujan turun sangat lebat, maka dianjurkan untuk tidak mencela hujan, melainkan membaca doa berikut:
Allahumma hawaalaina wala 'alaina. Allahumma 'alal akami wal jibali wazh-zhorobi wabuthunil audiyati wamanabitisy syajar, artinya “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
14
dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan sebagaimana hadis yang artinya
“Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Syarik bin 'Abdullah dari Anas bin Malik berkata, Ada seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, “Harta benda telah rusak dan jalan- jalan terputus, maka mintalah kepada Allah agar menurunkan air hujan”. Maka beliau pun berdoa hingga turun hujan kepada kami dari hari Jumat ke Jumat berikutnya. Laki-laki itu kemudian datang lagi seraya berkata, “Rumah-rumah telah roboh, jalan-jalan terputus dan harta benda rusak. Maka berdoalah kepada Allah agar menahan hujan”. Beliau kemudian berdiri dan berdoa, “Ya Allah turunkanlah di atas bukit-bukit, dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta pada tempat- tempat tumbuhnya pepohonan. Maka awan pun menjauh dari Madinah seperti kain” (HR. Bukhari No. 960).
2. Hujan adalah berkah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambil berkah saat turunnya hujan. Hal ini dilakukan dengan menyikap baju hingga dibasahi air hujan.
Perbuatan tersebut menurut an-Nawawi dilakukan Nabi untuk mengambil berkah dari hujan yang diturunkan oleh Allah subhanahu wata'ala. Sunah ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Abu Dawud yang artinya sebagai berikut: "Ia berkata:
Nabi ketika melihat hujan, beliau membuka bajunya. (Riwayat lain dari Imam) Abu Dawud, (Anas) berkata: Nabi menyingkap pakaiannya hingga terkena guyuran hujan". "Kami berkata:
Ya Rasulullah, kenapa tuan berbuat seperti ini? Rasulullah menjawab: Karena hujan merupakan rahmat yang diberikan Allah" (Riwayat Imam Abu Bakr, Beirut: Dar al-Kutub al- Ilmiyyah, 2002, h. 170). r
D
ua ilmuwan pernah melakukan penelitian disertasi tentang air mata. Kedua peneliti tersebut berasal dari Jerman dan Amerika Serikat. Hasil penelitian kedua peneliti itu menyimpulkan bahwa air mata yang keluar karena terpercik bawang atau cabai berbeda dengan air mata yang mengalir karena kecewa dan sedih.Air mata yang keluar karena terpercik bawang atau cabai ternyata tidak mengandung zat yang berbahaya. Sedangkan, air mata yang mengalir karena rasa kecewa atau sedih disimpulkan mengandung toksin atau racun. Kedua peneliti itu pun merekomendasikan agar orang-orang yang mengalami rasa kecewa dan sedih lebih baik menumpahkan air matanya.
Sebab, jika air mata kesedihan atau kekecewaan itu tidak dikeluarkan akan berdampak buruk bagi kesehatan lambung.
Menangis itu indah, sehat, dan simbol kejujuran. Pada saat yang tepat, menangislah sepuas-puasnya dan nikmatilah karena tidak selamanya orang bisa menangis. Orang-orang yang suka menangis sering kali dilabeli sebagai orang cengeng.
Cengeng terhadap Sang Khaliq adalah positif dan cengeng terhadap makhluk adalah negatif.
Orang-orang yang gampang berderai air matanya ketika terharu mengingat dan merindukan Tuhannya, air mata itu akan melicinkannya menembus surga. Air mata yang tumpah karena menangisi dosa masa-masa lalu akan memadamkan api neraka.
GORESAN IMAM BESAR Hikmah di Balik Air Mata Oleh : Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
16
Hal ini sesuai dengan hadits Nabi (yang artinya) :
Seorang sufi pernah mengatakan, jika seseorang tidak pernah menangis, dikhawatirkan hatinya gersang. Salah satu kebiasaan para sufi ialah menangis. Beberapa sufi mata dan mukanya menjadi cacat karena air mata yang selalu berderai.
Tuhan memuji orang menangis, “Dan, mereka me- nyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk” (QS. al-Isra’/17: 109). Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam juga pernah berpesan, “Jika kalian hendak selamat, jagalah lidahmu dan tangisilah dosa-dosamu”.
Ciri-ciri orang yang beruntung ialah ketika mereka hadir di bumi langsung menangis, sementara orang-orang di sekitarnya tertawa dengan penuh kegembiraan. Jika meninggal dunia ia tersenyum, sementara orang-orang di sekitarnya menangis karena sedih ditinggalkan.
Tampaknya kita perlu membayangkan ketika nanti meninggal dunia, apakah akan lebih banyak orang mengiringi kepergian kita dengan tangis kesedihan atau dengan tawa kegembiraan.
Jika air mata kerinduan terhadap Tuhan tidak pernah lagi terurai, apalagi jika air mata selalu kering di atas tumpukan dosa dan maksiat, kita perlu segera melakukan introspeksi.
Apakah mata kita sudah mulai bersahabat dengan surga atau neraka (Harian Republika, 24 Desember 2021 M/20 Jumadil Awal 1443 H). r
“Ada mata yang diharamkan masuk neraka, yaitu mata yang tidak tidur semalaman dalam perjuangan fisabilillah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah”.
Ibnu Athailah As-Sakandariy menuliskan :
Manusia tidaklah otonom. Seluruh manusia serius mencari titik sentral diluar dirinya. Seorang Muslim akan berpegang kepada :
Allah Maha Esa, dari-Nya lah segala sesuatu bersumber dan setiap sesuatu yang bersumber darinya memiliki jaringan yang khusus dari-Nya.
Tidak ada manusia yang tak butuh kepada Tuhan. Merasa butuh kepada Tuhan adalah watak asli manusia yang kadang Artinya : “Merasa membutuhkan (Allah) adalah watak aslimu (sebagai manusia). Sedangkan asbab adalah menjadi pengingatmu terhadap apa yang tersembunyi dalam watak aslimu itu. Dan kebutuhan-kebutuhan mendasar(pada Allah) itu tidak bisa dicampakkan oleh sesuatu di luarnya.”
َيِفَخ اَمِب َ َلَ ٌتاَرِ كَذُم ِباَب ْ سَ ْلْا ُدْو ُرُو َو ٌةَّيِتاَذ َ َلَ َكُتَقاَف ُةَقاَفْلا َو اَ ْنِْم َكْيَلَع . ُضِراَوَعْلا اَهُعَفْرَت َلَ ُةَّيِتاَّلذا
Artinya : “Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa”
(QS. al-Ikhlas/112: 1).
Membutuhkan Allah adalah Watak Asli Manusia Oleh : Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA
KAJIAN JUM'AT
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
18
tak bisa dibahasakannya. Sedangkan asbab (sebab-sebab) adalah menjadi pengingat apa yang tersembunyi dari watak asli manusia.
Kadang-kadang manusia merasa kosong dan hambar dalam hidupnya. Merasa butuh, kurang dan kosong, sepertinya butuh sessuatau tetapi tidak tahu apa yang dicari. Demikian seseungguhnya adalah bukti manusia memerlukan Tuhan, sebagaimana dalam al-Qur’an :
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Bila seorang hamba merasa kosong, hampa, gelisah dan tak tenang berarti Tuhan merindukannya dan hamba itu memerlukan Tuhan, memerlukan konektivitas kepada Allah.
Semua orang pasti membutuhkan ruang untuk menemui Tuhan. Keberadaan adalah pemberian dari Allah, maka kebutuhan manusia setelahnya dan apa yang dilakukan setelahnya hendaknya dikembalikan kepada Allah. Begitu sudah makan, minum, berhubungan suami dan menjadi kaya,
Artinya : “…, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du/13: 28).
...
Artinya : “Sesungguhnya Aku adalah Allah. Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (QS. Thaha/20: 14).
manusia kembali kufur, lupa kepada Pemberinya, yaitu Allah Subhanahu wa ta’ala.
La ilaha illa Allah, La hauwla wa la quwwata illa billah, tiada kekuatan daya upaya kecuali Dia. Ibnu Athailah menngingatkan agar manusia jangan mabuk, melupakan dan tidak mau mengikuti kenyataan bahwa manusia butuh Tuhan, padahal Tuhan telah bekerja untuk dia.
Materi ini pendek namun dalam maknanya: manakala manusia kososng hampa tidak tenag gelisah itu bertanda kita butuh rindu tuhan ingin berjumpa Tuhan. Obat paling mujarabnya adalah berwudhu dan shalat menghadap Allah.
Itulah orang yang mendapat ketenanagan. “…, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du/13: 28).
(BUT) r
,رئاص بئارخ لىا هنارعم ,لةذم رادو,لةزم ضحد اينلدا نا نهكاسو لىا اهانغو ,فوقوم قرفلا لىع اهلشم ,رئاز روبقلا لىا ا
راسعا ايهف راثكالا ,فوصرم رقفلا ,
راسي ايهف راسعالاو
font 28
Dunia adalah batu yang licin dan kampung yang kumuh. Bangunannya kelak roboh, penduduknya adalah calon penghuni kubur, apa yang dikumpulkan akan ditinggalkan, apa yang dibanggakan akan disesalkan, mengejarnya sulit, meninggalkannya mudah.
“Dunia adalah batu yang licin dan kampung yang kumuh. Bangunannya kelak roboh, penduduknya adalah
calon penghuni kubur, apa yang dikumpulkan akan ditinggalkan, apa yang dibanggakan akan disesalkan,
mengejarnya sulit, meninggalkannya mudah”
(Imam Syafi'i rahimahumullah)
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
20
Nama Agama Semula
No.
1 Agustinus Wisnu Wardana Katholik 2 Anisah Safitri Kristen 3. Fransiska Feiby Salmon Katholik 4. Dalit Manullang Kristen PELAYANAN BIMBINGAN IKRAR SYAHADAT
Telah terlaksana Ikrar Syadahat di Masjid Istiqlal pada periode tanggal 12 - 18 Januari 2022 :
Pelayanan Ikrar Syahadat / Pembinaan Muallaf / Kajian dan Kegiatan Remaja Masjid Istiqlal, Narahubung: (Jamal) 0813 1412 4444 dan (Subhan) 0812 8829 7714.
1. Mengisi form data via online https://muallafcenter.istiqlal.
or.id/daftar.php
2. Pas foto ukuran 3 x 2 cm : 3 (tiga) lembar (warna) 3. Surat Pengantar dari RT bagi WNI
4. Foto copy KTP
5. Foto Copy Kartu Keluarga 6. Materai 10.000 : 2 (dua) lembar 7. Menyerahkan Surat Baptis
(Asli)
8. Surat Pengantar Kedutaan bagi WNA
9. Foto copy pasport bagi WNA 10. Saksi 2 (dua) orang
Persyaratan Pelayanan Bimbingan Ikrar Syahadat :
Unit Pengumpul Zakat (UPZ) BAZNAS Masjid Istiqlal
Menerima dan menyalurkan zakat, infaq, shadaqah Bank Mega Syari’ah (BMS) No. rekening 1000212008
(an. UPZ Masjid Istiqlal)
Narahubung : Bapak H. Budi Firmansyah, MM No HP/WA : 0856 9233 3688
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Majelis Ta’lim Kaum Ibu Pengajian Remaja Istiqlal (ARMI) Marching Band Istiqlal Seni Budaya Remaja Pagar Nusa Istiqlal Tapak Suci Istiqlal Konsultasi Agama
Hari Rabu &
Ahad Setiap Ahad
Setiap Ahad Setiap Ahad Setiap Ahad Setiap Ahad Senin s/d Jum’at
Pukul 08.00 - 11.00 11.00 - 12.00
09.00 - 15.00 09.00 - 11.00 07.00 - 11.30 15.30 - 20.00 10.30 - 15.00
Materi Al-Qur’an, Aqidah, Akhlak, Hadits, Fiqh Tahsinul Qur’an, Kajian Kitab Minhajul Abidin, Majelis Taklim Pemuda
Perkusi, Horn line, Pit, dll
Hadrah, Marawis dan Band
Seni Beladiri Seni Beladiri Pelayanan
Permasalahan Agama Kegiatan
Bagi jama’ah dan kaum Muslimin yang ingin meningkatkan wawasan ke-Islaman dapat mengikuti kegiatan kajian dan ta’lim, dibimbing oleh para Ustadz / Guru yang berpengalaman sebagaimana jadwal dibawah ini :
PELAYANAN MASJID ISTIQLAL
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
22 No
1 2
3 4 5 6
Hari Sabtu Ahad
Senin
Selasa Rabu Kamis
Tgl/Bln 22 Jan 23 Jan
24 Jan 25 Jan 26 Jan 27 Jan
Narasumber KH. Romli Jawahir, MA
Dr. H. Bambang Irawan, MA Dr. Hj. Romlah Askar
Drs. H. Sholeh Asri, MA
Drs. H. Abdul Halim Sholeh, MM Drs. H.A. Dzulfatah Yasin, M.Ag
Bahasan/ Materi Tafsir Al-Munir Ar-Risalatul- Qusyairiyyah fit- Tashawwuf Asbaabul Wuruud Tafsir Jalalain Fathul Bari - Syarhu Shahihil Bukhari Kitab Nashoihud Diniyah wal Washoya al- Imaniyyah JADWAL NARASUMBER KAJIAN DIALOG ZHUHUR
Saksikan siaran langsung shalat lima waktu di AJWA TV dan Kajian Ba’da Dzuhur / Jum’at di Youtube : Masjid Istiqlal TV.
Kegiatan kajian atau program yang terlewatkan dapat pula disaksikan melalui kanal Youtube diatas.
(Dukung layanan media Masjid Istiqlal silahkan subscribe, comment, like and share)
Niat Shalat Ghaib :
Shalat Ghaib berjama’ah yang telah dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 14 Januari 2022, adalah untuk :
1. Almarhum TG.H. Mustafa bin H.M. Ali, usia 68 tahun.
Wafat, di Bima
2. Almarhum Wahid bin KH. Inor, usia 47 tahun. Wafat, 09 Januari 2022 di Riau
3. Almarhum Paino bin Sadimin, usia 69 tahun. Wafat, 21 Desember 2021 di Jakarta
4. Almarhum Susilo Budi Utomo bin Djoko Soekamto, usia 67 tahun. Wafat, 15 Oktober 2021 di Jakarta
5. Almarhum Rudi Chairun bin Fulan, usia 83 tahun. Wafat, 09 Januari 2022 di Parung Panjang
6. Almarhum H. Muhammad Nasri. Wafat, 06 Januari 2022 di Lampung
7. Almarhum Rosihan Anwar bin Ahmad, usia 79 tahun.
Wafat, 09 Januari 2022 di Singaparna, Tasikmalaya
8. Almarhumah Julia Praptiwi binti Soewarno Harto Prawiro, usia 64 tahun. Wafat, 08 Januari 2022 di Jakarta
9. Almarhumah Midia Feriani binti Mardjohan, usia 48 tahun.
Wafat, 7 Januari 2022 di Surabaya
10. Almarhumah Hj. Rohaini binti Burlian, usia 70 tahun. Wafat, 02 Januari 2022 di Sumatera Selatan
11. Almarhumah Ibu Waginem binti Sadiman, usia 62 tahun.
Wafat, 14 januari 2022 di Bekasi.
ا ىلَع ِىّلَصُا ا ِتاَو م َل
ِبِئاَغ ل َن ي تاَر يِب كَت َعَب رَا ىلاَعَ ت ِهَّلِل ِةَياَفِك لا َض رَ ف
SHALAT GHAIB
Mimbar Jumat No.1145/XXIV/22
24
Shubuh Zhuhur Ashar Maghrib ‘Isya Tanggal
22 04 : 31 12 : 08 15 : 30 18 : 20 19 : 33 23 04 : 32 12 : 08 15 : 30 18 : 20 19 : 33 24 04 : 32 12 : 08 15 : 30 18 : 20 19 : 33 25 04 : 33 12 : 08 15 : 30 18 : 20 19 : 33 26 04 : 33 12 : 09 15 : 30 18 : 20 19 : 33 27 04 : 34 12 : 09 15 : 30 18 : 20 19 : 33 28 04 : 34 12 : 09 15 : 30 18 : 20 19 : 33
Pelaksana Penerbitan Mimbar Jum’at Penasehat: Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA Penanggung Jawab: Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan, KH. Bukhori Sail Attahiri, Lc, MA Pimpinan Redaksi: H. Abu Hurairah Abd. Salam, Lc, MA Wakil Pim.
Redaksi: H. Djamalullail, M.Pd.I Sekretaris Redaksi: H. Ahmad Mulyadi, SE.I Wakil Sekretaris: Abdul Rasyid Teguhdin Hamid, M.Pd Dewan Redaksi: H. Saparwadi, SE.I; Drs. H.A. Dzulfatah Yasin, M.Ag; Hendra Sofiyansyah, S.Sos; Budi Utomo, Lc, MA;
Ibrahim Atho, S.Ag; Habibah Munawaroh, S.Pd.I Bendahara:
Endang Suherna, SE Wakil Bendahara: Subhan, S.Pd.I TU dan Sirkulasi: H. Aminuddin; Rullyansyah; Didiet Nanditio, SE; Joni Sagara; Suharti; Aril Muhrizadipura.
Untuk Jakarta dan sekitarnya berlaku Januari 2022JADWAL WAKTU SHALAT
Jadwal shalat berdasarkan kalender Masjid Istiqlal Jakarta
Scan Here
KB-RA MI-MTs-MA
Kelompok Bermain Raudhatul Athfal Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Tsanawiyah Madrasah Aliyah
M A D R A S A H IS T IQ L A L J A K A R T A
PPDB
Penerimaan Peserta Didik BaruImam Besar Masjid Istiqlal Pendiri Madrasah Istiqlal Jakarta www.ppdb.mij.sch.id
Religius - Cerdas - Berbudaya
JADWAL KAJIAN DI MASJID ISTIQLAL
@masjidistiqlalofficial Masjid Istiqlal TV 1. Tasawuf, Membedah Kitab Ihya Ulumiddin
Setiap Sabtu (Pukul 05.15 - 07.00)
Nara Sumber : Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA 2. Tematik Tafsir Al-Qur’anul Karim
Jum’at Pertama (Pukul 10.30 - 11.30) Nara Sumber : Dr. KH. Muchlis M. Hanafi 3. Tasawuf, Membedah Kitab Al-Hikam Jum’at Kedua (Pukul 10.30 - 11.30)
Nara Sumber : Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA 4. Tematik Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Jum’at Ketiga (Pukul 10.30 - 11.30)
Nara Sumber : Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya, MA 5. Fiqih, Membedah Kitab Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu Jum’at Keempat (Pukul 10.30 - 11.30)
Nara Sumber : Dr. H. Syaifuddin Zuhri, MA
6. Dialog Zhuhur (Mengkaji Kitab-kitab Klasik/Turats) Senin s.d. Ahad (Usai Shalat Zhuhur)
Narasumber : Para Asatidz Pilihan
@masjidistiqlal.official www.istiqlal.or.id