• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL SKANDAL, PSIKOANALISA SIGMUN FREUD DAN BIOGRAFI PENGARANG 2.1 Definisi Novel - Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL SKANDAL, PSIKOANALISA SIGMUN FREUD DAN BIOGRAFI PENGARANG 2.1 Definisi Novel - Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL SKANDAL, PSIKOANALISA SIGMUN FREUD DAN BIOGRAFI PENGARANG

2.1 Definisi Novel

Novel adalah karangan prosa yang lebih panjang dari cerita pendek dan

menceritakan kehidupan seseorang dengan lebih mendalam dengan menggunakan

bahasa sehari-hari serta banyak membahas aspek kehidupan manusia "Kata novel

berasal dari bahasa latin novellas, yang terbentuk dari kata novus yang berarti baru

atau new dalam bahasa inggis. Karena novel adalah bentuk karya sastra yang

datang dari karya sastra lainnya seperti puisi dan drama. Ada juga yang

mengatakan bahwa novel berasal dari bahasa Italia novella yang artinya sama

dengan bahasa latin.

Novel juga diartikan sebagai suatu karangan atau karya sastra yang lebih

pendek daripada roman, tetapi jauh lebih panjang daripada cerita pendek, yang

isinya hanya mengungkapkan suatu kejadian yang penting, menarik dari

kehidupan seseorang (dari suatu episode kehidupan seseorang) secara singkat dan

yang pokok-pokok saja. Juga perwatakan pelaku-pelakunya digambarkan secara

garis besar saja, tidak sampai pada masalah yang sekecil-kecilnya. Dan kejadian

yang digambarkan itu mengandung suatu konflik jiwa yang mengakibatkan

adanya perubahan nasib".

Menurut Sumardjo (1999 : 11) novel adalah genre sastra yang berupa

(2)

mudah menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya. Walau bersifat imajiner

namun ada juga karya fiksi atau novel yang berdasarkan dari pada fakta.

Pengertian Novel menurut para ahli:

1. Novel menurut Nurgiyantoro (1995 : 5) adalah karya fiksi yang

mengungkapkan aspek aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan

dengan halus.

2. Novel menurut Drs. Rostamaji,M.Pd, Agus priantoro, S.Pd

(http://taniats.blogspot.com/2013/11/pengertian-novel-menurut-para-pakar.html)

Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu unsur intrinsik

dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh

dalam kehadiran sebuah karya sastra.

3. Novel menurut Paulus Tukam, S.Pd

sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsic.

4. Novel menurut Wellek dan waren dalam Nurgiyantoro (1995 : 3) adalah

bahwa novel sebagai karya fiksi haruslah tetap merupakan cerita menarik, tetap

merupakan bangunan struktur yang koheren dan tetap mempunyai tujuan estetik.

2.2 Unsur-unsur Novel

Novel mempunyai unsur-unsur yang turut membangun novel menjadi

cerita yang menarik, unsur tersebut dibagi menjadi 2 ( dua ) yaitu (1) unsur

(3)

2.2.1 Unsur Instrinsik

Unsur instrinsik dalam sebuah novel terdiri dari :

a. Tema

Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya

sastra dan yang terkandung di dalam teks. Sebagai unsur semantris dan yang

menyangkut persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan. Tema disaring dari

motif-motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan

hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik dan situasi tertentu. Tema dalam banyak hal

bersifat mengikat kehadiran dan ketidakhadiran peristiwa, konflik, situasi tertentu,

termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain, karena hal-hal tersebut haruslah

bersifat mendukung kejelasan tema yang ingin disampaikan.

b. Setting/latar

Latar/setting yang disebut juga sebagai landas tumpu menyarankan pada

pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya

peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

Senada dengan pendapat diatas menyatakan bahwa setting merupakan latar

belakang yang membantu kejelasan jalan cerita. Setting ini meliputi waktu,

tempat, sosial budaya. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas.

Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca. Menciptakan

suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi.

(4)

(1) Latar tempat

Latar tempat menyusun pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan

dalam sebuah karya fiksi.

(2) Latar waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa –

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

(3) Latar sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya sastra.

c. Penokohan

Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang

diotampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan mencakup masalah siapa tokoh

cerita, bagaimana perwatakannya, bagaimana penempatan dan pelukisannya

dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada

pembaca.

d. Alur/Plot

Alur/Plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan

menjadi 2 (dua) bagian yaitu pertama alur maju ( progesif ) yaitu apabila peristiwa

bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita.

(5)

kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung. Plot/alur menampilkan

kejadian-kejadian yang mengandung konflik maupun menarik bahkan mencekam

pembaca.

e. Sudut Pandang

Sudut pandang ( point of view ) merupakan strategi, teknik, siasat yang

secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.

2.2.2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang

dan lain-lain diluar unsur intrinsik. Unsur ekstrinsik yaitu unsur-unsur yang ada di

luar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur-unsur ini akan membantu

keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra. Unsur Ekstrinsik novel adalah

unsur-unsur yang berada di luar karya sastra (novel), tetapi secara tidak langsung

mempengaruhi sistem organisme karya sastra. Secara lebih spesifik, unsur

ekstrinsik sebuah novel bisa dibilang sebagai unsur yang membangun sebuah

novel. Oleh karena itu, unsur ekstrinsik novel tetap harus diperhatikan sebagai

sesuatu yang penting.

2.3 Klasifikasi Novel

Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia.

Bentuk karya sastra ini yang paling banyak beredar, karena daya komunikasinya

(6)

kompleks, mencakup berbagai pengalaman kehidupan yang dipandang aktual,

namun semuanya tetap saling berkaitan.

Menurut Sumardjo dalam Suroto (1989 : 27), Novel terdiri dari dua jenis

yaitu novel populer dan novel serius.

1. Novel populer

Novel populer adalah novel yang populer pada masanya dan banyak

penggemarnya, khususnya pembaca dikalangan remaja. Ia menampilkan masalah

yang aktual dan menzaman, namun hanya sampai pada tingkat permukaan.

Novel populer tidak menampilkan permasalah kehidupan secara intens dan

tidak berusaha meresapi masalah kehidupan, karena akan dapat membuat novel

menjadi berat dan dapat berubah menjadi novel serius.

Ciri-ciri novel populer yaitu:

1. Temanya selalu menceritakan kisah asmara belaka tanpa masalah lain

yang lebih serius

2. Novel populer terlalu menekankan plot cerita sehingga mengabaikan

karakterisasi, problem kehidupan dan unsur-unsur novel lainnya.

3. Biasanya cerita disampaikan dengan gaya emosional, cerita disusun

dengan tujuan meruntuhkan air mata pembaca, akibatnya novel demikian

(7)

4. Masalah yang dibahas kadang-kadang juga artifisial, tidak nyata dalam

kehidupan. Isi cerita hanya mungkin terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak

dalam kehidupan nyata.

5. Karena cerita ditulis intuk konsumsi massa, maka pengarang rata-rata

tunduk oada hukum konvensional

6. Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang aktual, yang hidup dikalangan

muda-mudi kontemporer, dan Indonesia pengaruh gaya berbicara serta

gaya bahasa sehari-hari Jakarta sangat dalam novel jenis populer ini.

2. Novel Serius (novel sastra)

Novel serius atau novel sastra harus dianggap memberikan serba

kemungkinan. Jika ingin memahami novel sastra diperlukan daya konsentrasi

yang tinggi dan disertai kemauan untuk itu.

Pengalaman dan permasalahan kehidupan yang ditampilkan di dalam

noveljenis ini disoroti dan diungkapkan sampai ke inti hakikat kehidupan yang

bersifat universal.

Ciri-ciri novel serius yaitu:

1. Dalam temu : karya sastra tidak hanya berputar-putar dalam masalah cerita

asmara muda-mudi belaka, ia membuka diri terhadap semua masalah yang

penting untuk menyenpurnakan hidup manusia. Masalah cerita dalam

karya sastra kadang hanya penting untuk menyusun plot cerita, sedang

(8)

2. Jalan cerita memang penting, tetapi merupakan bukan daya tarik

utamanya. Cerita itu selalu diimbangi bobot yang lain, seperti

karakterisasi, setting cerita, tema dan sebagainya.

3. Karya sastra tidak hanya berhenti digejala permukaan saja, tetapi selalu

mencoba memahami secara mendalam dan mendasar suatu masalah.

4. Kejadian atau pengalaman yang diceritakan di dalam karya sastra bisa

dialami atau sudah dialami dan akan terus dialami oleh manusia mana saja

dan kapan saja. Karya sastra membucarakan hal-hal yang universal dan

nyata, bukan kejadian yang artifasial dan bersifat kebetulan.

5. Sastra selalu bergerak, selalu segar dan selalu baru. Ia tidak mau berhenti

pada konvensialisme , penuh inovasi.

6. Bahasa yang dipakai adalah bahasa standar dan bukan mode sesaat.

2.4 Setting Novel Skandal

Novel Skandal merupakan salah satu hasil karya fiksi. Novel ini ditulis

oleh penulis terkenal Shusaku endo. Di dalam novel Skandal memiliki latar

tempat waktu dan sosial.

2.3.1. Setting Tempat

Setting tempat menyarankan pada lokasi terjadinya peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Dalam hal ini, lokasi tempat berlangsungnya

cerita dalam novel “Skandal” adalah kota kawasan mesum di Shinjuku, Tokyo :

Jepang tepatnya di Jalan Takeshita, Jalan Sakura, disebutkan dimana tokoh utama

(9)

dan Nyonya Naruse, serta Kobari. Di Nagasaki, Isahaya, Obama, Kuchinotsu, dan

Kazusa, disebutkan di sanalah tokoh utama Suguro berwisata bersama Istrinya

untuk menenangkan pikiran, dan melupakan sejenak masalah-masalah yang

Suguro hadapi.

2.3.2 Setting Waktu

Setting waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya

peristiwa-peristiwa yangdiceritakan dalam sebuah karya fiksi. Setting waktu mengacu pada

saat terjadinya peristiwa, meliputi hari, tanggal, bulan, tahun, bahkan zaman

tertentu yang melatarbelakangi cerita tersebut. Dalam hal ini, Shusaku Endo

sebagai pengarang novel“Skandal” menyebutkan secara spesifik nama hari, yaitu

hari Jumat, Sabtu,Minggu, seperti yang tertulis dalam cuplikan berikut:

Cuplikan halaman 103

[...Hari Sabtu petang istrinya datang untuk membersihkan kantor.

”Aku pergi berbelanja sebentar ke Omote sando” kata Suguro padanya....]

Cuplikan halaman 104

[...”Aku tidak keberatan kau menginap di sini... Tetapi besok hari Minggu.”..]

Cuplikan hal 273

[...Jumat.Malam sebelumnya, dalam berita cuaca di televisi diprakirakan

kemungkinan salju akan turun;...]

Cuplikan hal 317

[...Hari Minggu.Karena hari minggu setelah paskah, gereja penuh dari biasanya...]

Namun tanggal dan bulan tidak dijelaskan dalam novel ”Skandal” karya Shusaku

(10)

Dalam novel Skandal, Shusaku Endo menggambarkan setting waktu dari

cerita jika dilihat dari latar belakang pengarang, cerita Skandal menggambarkan

waktu padazaman Modern yaitu abad ke-19.

2.3.3 Setting Sosial

Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencangkup berbagai masalah dalam

lingkup yang kompleks, dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi

keyakinan, pandangan hidup, cara berfikir dan bersikap, dan lain-lain. Disamping

itu, latar social juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan.

Dalam novel ”Skandal” digambarkan kehidupan pengarang di jepang yang

selalu dekat dengan Pers dan penggemarnya. Dan dalam novel ini digambarkan

latar sosial, yaitu banyaknya perilaku-perilaku menyimpang dalam seks bagi

masyarakat Jepang, yaitu adanya perilaku sadomasokhis dimana sepasang atau

sesama jenis melakukan hubungan seks dengan melakukan kekerasan fisik, dan

bagi yang melakukan hubungan seperti itu akan merasa puas atau bergairah

hingga merasa ingin mati. Latar sosial tokoh utama Suguro digambarkan Shusaku

Endo dengan status sebagai Pengarang novel yang kawakan di Jepang.

2.4. Psikoanalisa Sigmun Freud Dalam Kajian Sastra

Sumbangan Freud dalam teori psikologi kpribadian substansial sekaligus

kontroversial. Teori psikoanalisa, menjadi teori yang paling komprehensif

diantara teori kpribadian lainnya, namun juga mendapat tanggapan yang paling

(11)

dalam mendeskripsikan kepribadian menjadi tiga pokok bahasan, yakni: struktur

kepribadian, dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian, banyak

diikuti oleh pakar kepribadian yang lain.

Psikologi adalah kajian menguraikan kejiwaan dan meneliti alam bawah

sadar pengarang. Sedangkan Hubungan antara sastra dan psikologi karena

munculnya istilah psikologi sastra yang membahas tentang hukum-hukum

psikologi yang diterapkan pada karya sastra, misalnya karakter tokoh-tokoh dalam

suatu karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan kondisi psikologis yang

dibangun oleh pengarangnya

Menurut Sigmun Freud psikologi dan sastra memiliki hubungan yang erat.

Dia juga mengungkapkan bahwa hubungan sastrawan dengan gejala psikologis,

baik yang terlihat maupun yang terungkap akan dituangkan lewat dalam karya

sastra. Hal ini semua akan dilihat dari pendekatan psikoanalisis.

Teori Psikoanalisis Freud menjdi paradigma psikologi kepribadian, dan

terapkan psikoanalisis dalam terapi jiwa menjadi primadona sampai sekarang.

Terinya mencoba memotret manusia, baik fisik maupun fsikisnya. Sumbangan

utama Freud adalah menyadarkan bahwa proses tak sadar mempunyai pengaruh

yang sangat besar terhadap tingkah laku.

Psikoanalisis dalam karya sastra berguna untuk menganalisis secara

psikologis tokoh-tokoh dalam drama dan novel (Ade Fitriani, 2013 : 27).

Terkadang pengarang secara tidak sadar maupun sadar dapat memasukkan teori

Psikologis yang dianutnya. Psikoanalisis juga dapat menganalisis jiwa pengarang

(12)

Prinsip-prinsip psikoanalisis ini adalah sebagai berikut:

a) Lapisan kejiwaan yang paling dalam (rendah) adalah lapisan bawah sadar

(libido) atau daya hidup, yang berbentuk dorongan seksual dan

perasaan-perasaan lain yang mendorong manusia mencari kesenangan dan

kegairahan.

b) Pengalaman-pengalaman sewaktu bayi dan kanak-kanak banyak

mempengaruhi sikap hidup di masa dewasa.

c) Semua buah pikiran, betapapun kelihatannya tidak berarti, masih tetap

penting bila dihubungkan dengan daerah bawah sadar.

d) Konflik emosi pada dasarnya adalah konflik antara perasaan bawah sadar

dengan keinginan-keinginan yang muncul dari luar.

e) Emosi itu sendiri bersifat dwirasa, tidak ada emosi dari satu jenis, benci

dan sayang saling bercampur.

f) Sebagian konflik dapat diselesaikan atau disembunyikan dengan cara yang

dapat diterima. Apabila dia mampu keluar dari konflik itu disebut dengan

sublimasi,

tetapi bila ia gagal ia akan menyerupai neurosis yaitu konflik emosi di

dasar jiwa.

Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga model struktural yang berupa:

a) Id

Id adalah sistem kpribadian yang asli, dibawa sejak lahir. dari Id ini

kemudian akan muncul Ego dan Super Ego. Saat dilahirkan, Id berisi

(13)

drive. Id berhubungsn erat dengan proses psikis yang digunakan untuk

mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya.

b) Ego

Ego timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan

transaksi-transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan yang objektif.

Ego disebut eksekutif kepribadian, karena Ego mengkontrol

pintu-pintu kearah tindakan, memilih segi-segi lingkungan dimana dia akan

melakukan respon, dan memutuskan insting-insting manakah yang

akan dipuaskan dan bagaimana caranya.

c) Super Ego

Super Ego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang

beroperasi memakai prinsip idealistik. Super Ego berkembang dari

Ego, dan seperti Ego dia tidak mempunyai energi sendiri. Super Ego

adalah wewenang moral dari kepribadian, ia mencerminkan yang ideal

dan memperjuangkan kesempurnaah bukan kenikmatan.

Dinamika kepribadian ditentukan oleh cara energi psikis didistribusikan

dan dipakai oleh Id, Ego dan Super Ego. Pada mulanya, seluruh energi psikis

menjadi milik Id dan dipakai untuk memenuhi hasrat (wishfulfillment) melalui

aksi refleks, proses primer. Energi itu diinvestasikan (cathects) kepada suatu

obyek untuk memuaskan hasrat.

Ego tidak mempunyai energi sendiri, sehingga harus menarik energi dari

Id. Berangsur-angsur semakin banyak energi Id yang dapat diambil oleg Ego,

karena Ego lebih berhasil dari pada Id dalam mereduksi tegangan. Proses

(14)

mencocokkan gambaran mental dari Id dengan kenyataan aktual. Id berprinsip

bahwa obyek nyata harus sama dengan gambaran atau fantasi mengenai obyek

yang diinginkan, sedang Ego berprinsip gambaran obyek bisa berbeda dengan

obyek nyata, gambaran itu harus dikonfrontasi dengan kenyataan dan peluang

untuk memperolehnya.

Seperti Ego, Super Ego mendapat energi dari Id melalui proses identifikasi.

Id tetap menerima kepuasaan melalui identifikasi yang dilakukan Super Ego,

dalam bentuk pilihan menerima Ego ideal dan conscience. Trjadilah perpindahan

dari Id ke Super Ego. Apa yang dikerjakan oleh Super Ego seringkali meski tidak

selalu bertentangan dengan implus-implus Id. Ini terjadi karena aturan moral itu

mewakili usaha masyarakat untuk mengkontrol dan mencegah pengungkapan

dorongan primitif, terutama dorongan seksual dan agresi. Orang yang “baik”

adalah yang dapat mengkontrol diri agar tidak melanggar aturan, dan mengekang

implus-implus primitifnya. Super Ego juga bisa bertentangan dengan Ego, ketika

rasional pragmatis dari Ego melanggar moralitas dan tidak mempertimbangkan

nilai-nilai kesempurnaan.

2.6. Biografi Pengarang

Shusaku Endo dilahirkan di Tokyo pada tahun 1923. Ketika berumur tiga

tahun, keluarganya pindah ke Manchuria yang waktu itu diduduki Jepang.

Orangtuanya kemudian bercerai, dan ia bersama ibunya kembali ke Jepang.

Ibunya yang beragama Katolik membesarkan Endo dalam agama yang sama.

Endo pun dibaptis menjadi Katolik ketika ia berusia 12 tahun.Setelah lulus dari

(15)

Prancis selama dua setengah tahun di Lyon. Pengalaman ini kelak dituangkan

dalam beberapa novelnya. Salah satunya novel berjudul Shiroi Hito(The White

Man), yang mendapat penghargaan bergengsi Akutagawa Prize, yang merupakan

penghargaan pertama dari sekian banyak penghargaan yang kelak diperolehnya

dalam dunia sastra. Ia juga diangkat menjadi anggota Nihon Geijutsuin, sebuah

Akademi Seni Jepang yang sangat bergengsi.Walaupun Shusaku Endo sudah

meninggal pada tahun 1996, sampai sekarang sejumlah bukunya masih

diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia. Salah satu novelnya yang

banyak dibicarakan adalah Silence(Hening), yang rencananya akan diangkat

kelayar lebar.

Sebagai pengarang, Shusaku Endo adalah salah satu dari sedikit pengarang

Jepang yang menulis dari persfektif yang unik sebagai seorang Jepang dan

Katolik (pemeluk Kristen di Jepang kurang dari 1%). Buku-bukunya

mencerminkan bayak pengalamannya dalam membahas jalinan moral kehidupan.

Iman Katoliknya dapat dilihat dalam kadar tertentu di setiap bukunya, yang sering

kali merupakan ciri khas dari karya-karyanya. Kebanyakan tokoh novel Shusaku

Endo bergumul dengan dilema moral yang rumit sebagai orang Katolik, dan

piliha-pilihan mereka sering kali membawa hasil yang bercampur tragedi.

Kebanyakan dari tokoh-tokohnya bergumul dengan dilema moral yang

rumit, dan pilihan-pilihan mereka seringkali membawa hasil yang bercampur

tragedi. Dalam hal ini karyanya seringkali dibandingkan dengan karya

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kajian juga mendapati terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepirnpinan guru besar dirnensi berstruktur dengan aras stres guru pada tahap yang sangat lernah

Dari fungsi linear berikut, yang memiliki nilai gradien paling besar adalah ….. Fungsi kuadrat yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini mempunyai persamaan

Suasana belajar yang kondusif dan ara guru dengan siswa telah Media dan sumber belajar tidak hanya di dalam kelas saja, tetapi juga di luar kelas dengan

Distribusi responden berdasarkan compassion fatigue dilihat dari Burnout yang dialami perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin Banjarmasin.. 24 November-18 Desember

a) Keterlibatan dalam kegiatan yang bertujuan belajar lebih banyak tentang latar belakang mereka, seperti berbicara dengan orang lain, membaca buku, pergi ke musium,

erusaha mendorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai agian yang t idak tetpisahkan dari kegiatan mengajarnya, bai k ang secara langsung dibiayai oleh dana IKIP

SEM is a multivariate statistical technique which is a combination between factor analysis and regression analysis (correlation) to examine the relationships

[r]