• Tidak ada hasil yang ditemukan

WISATA BELANJA DI TOKYO TOKYO DE NO OKAIMONO TSUA. Kertas Karya DISUSUN NINDIKA DIAH AYU NINGRUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "WISATA BELANJA DI TOKYO TOKYO DE NO OKAIMONO TSUA. Kertas Karya DISUSUN NINDIKA DIAH AYU NINGRUM"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

WISATA BELANJA DI TOKYO TOKYO DE NO OKAIMONO TSUA

Kertas Karya DISUSUN

O L E H

NINDIKA DIAH AYU NINGRUM 132203063

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2016

(2)

WISATA BELANJA DI TOKYO TOKYO DE NO OKAIMONO TSUA

KERTAS KARYA

Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, Untuk melengkapi

salah satu syarat ujian Diploma III dalam Program Studi Bahasa Jepang.

Dikerjakan OLEH:

NINDIKA DIAH AYU NINGRUM NIM : 132203063

Pembimbing, Pembaca,

Dr. Diah Syafitri Handayani, M.Litt Drs. Nandi S

NIP. 19721228 199903 2001 NIP. 19600822 198803 1002

PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2016

(3)

PENGESAHAN Diterima Oleh:

Program Diploma Sastra Dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi D-III Bahasa Jepang Ketua Program Studi

Zulnaidi, S.S., M.Hum NIP. 196708072004011001

Medan,……… Juni 2016

(4)

KATA PENGANTAR

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, Untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Diploma III dalam Program Studi Bahasa Jepang

Pada : Tanggal : Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S NIP. 196008051987031001

Panitia Tugas Akhir:

No. Nama Tanda Tangan

1. Zulnaidi,SS,M.Hum ( )

2. Dr. Diah Syafitri Handayani, M.Litt ( )

3. Drs. Nandi S ( )

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT , karena berkat karunia dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini sebagai syarat untuk memenuhi ujian akhir Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Kertas Karya ini berjudul “WISATA BELANJA DI TOKYO” .

Dalam hal ini penulis menyadari bahwa apa yang telah tertulis dalam Kertas Karya ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi dan pembahasan masalah. Demi kesempurnaan, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk kearah perbaikan.

Dalam Kertas Karya ini penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang cukup bernilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi,SS,M.Hum selaku Ketua Program Study Bahasa Jepang D3 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Diah Syafitri Handayani, M.Litt selaku dosen pembimbing yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan juga arahan kepada penulis dalam menyelesaikan Kertas Karya ini.

(6)

4. Bapak Drs. Nandi S selaku dosen pembaca yang telah memberikan pengarahan, kritik, dan saran yang sangat bermanfaat bagi penyelesaian kertas karya ini.

5. Seluruh staf pengajar pada program studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, atas didikannya selama masa perkuliahan.

6. Dari semuanya yang teristimewa untuk ibunda tercinta saya, ibu Munirah yang telah memberikan semangat dukungan, ,materi, doa, serta kasih sayang yang begitu besar kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik.

7. Untuk teman Hinode angkatan 2013, terutama buat Dede Indah, Andina Gayatri, Anggi Desi, Tifa, Igo, Ferdi, Aden,dan Landy. Saya ucapkan terima kasih karna sudah memberi semangat kepada penulis serta berbagi suka dan duka.

8. Untuk yang teristimewa „Nyun‟ makasih ya nyun udah mendukung, ngasih semangat, juga mau dengarin curhatku.

9. Buat teman-teman seperjuangan yang selalu menanyakan kabar TA ku, Terima kasih kesayanganku sudah mau peduli dengan keadaanku.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini, sehingga kritik dan saran diharapkan oleh penulis. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga Kertas Karya ini dapat berguna bagi kita semuanya dikemudian hari

Medan, Juni 2016 Penulis,

NINDIKA DIAH AYU NINGRUM

NIM : 132203063

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Alasan Pemilihan Judul...1

1.2 Tujuan Penulisan ...3

1.3 Batasan Masalah ...3

1.4 Metode Penulisan ...3

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KOTA TOKYO ...4

2.1 Sejarah Kota Tokyo ...4

2.2 Transportasi dan Akomodasi di Tokyo ...6

BAB III WISATA BELANJA DI TOKYO ...15

3.1 Tsukiji Fish Market ...15

3.2 Harajuku ...16

3.3 Odaiba ...19

3.4 Shibuya ...21

3.5 Akihabara ...23

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...27

4.1 Kesimpulan ...27

4.2 Saran ...28 DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK

(8)

BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul

Tokyo adalah ibu kota Jepang dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia.

Sebelum tahun 1868, Tokyo dikenal sebagai Edo. Sebagaimana kota benteng kecil pada abad ke-16, Edo pernah menjadi pusat politik Jepang pada tahun 1603.

Beberapa dekade kemudian , Edo tumbuh menjadi salah satu kota yang paling padat penduduknya di dunia. Dikarenakan restorasi meiji tahun 1868, kaisar dan ibu kota pindah dari Kyoto ke Edo. Kemudian Edo berganti nama menjadi Tokyo. Sebagian besar dari Tokyo hancur ketika terjadi gempa besar di Kanto Perfecture pada tahun 1923 dan dalam serangan udara pada tahun 1945.Kini, Tokyo semakin maju pesat dalam perkembangannya, khusunya dalam wisata belanja.

Tokyo dewasa kini menjadi kota dengan wisata belanja yang menarik selain kota-kota lainnya di Jepang. Tokyo selalu menarik wisatawan internasilonal untuk mengunjungi kota Tokyo. Sebagai kota terbesar pertama di Jepang banyak sekali wisata belanja yang dapat dikunjungi di Tokyo. Salah satu yang paling populer adalah Harajuku, dimana tempat belanja yang terbelah dua antara adibusana dan gaya yang lebih meremaja. Dipenuhi butik-butik kelas atas dan toko-toko milik para perancang busana terkenal. Selain Harajuku tempat belanja yang populer lainnya untuk di kunjungi di Tokyo adalah Odaiba yang merupakan pulau buatan yang banyak menawarkan tempat belanja yang menarik. Tsukiji Fish Market juga merupakan wisata belanja yang merupakan pasar ikan dan seafood terbesar

(9)

diseluruh dunia yang ada di Tokyo. Selanjutnya ada juga Shibuya yang merupakan pusat fashion anak muda. Disana ada lusinan toko-toko yang akan memuaskan dahaga para pecinta fashion. Dan yang terakhir yang tidak kalah menarik adalah wisata belanja Akihabara yang merupakan pusat elektronik yang berlantai Sembilan, kafe bertemakan karakter anime, pemuda-pemudi yang berpakaian costume-play. Akihabara menjadi tempat suci buat para pecinta music pop Jepang,

anime, manga, figure, dan game, serta para otaku. Pusat perbelanjaan Akihabara merupakan kawasan perbelanjaan terbesar di seluruh Jepang dan menawarkan beragam barang elektronik.

Beragamnya wisata belanja yang menarik di Tokyo serta keinginan untuk membahas lebih jauh mengenai Tokyo khususnya hal-hal yang terkait dengan wisata belanjanya menyebabkan penulis menjadikan wisata belanja di Tokyo sebagai judul kertas karya ini.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut ;

1. Untuk mengetahui tentang kota Tokyo

2. Untuk mengetahui transportasi dan akomodasi di Tokyo 3. Untuk mengetahui wisata belanja di Tsukiji Fish Market 4. Untuk mengetahui wisata belanja di Harajuku

5. Untuk mengetahui wisata belanja di Odaiba 6. Untuk mengetahui wisata belanja di Shibuya 7. Untuk mengetahui wisata belanja di Akihabara

(10)

1.3 Batasan Masalah

Penulis akan memfokuskan pembahasan kertas karya ini pada lokasi –lokasi yang terkait dengan wisata belanja di Tokyo. Lokasi-lokasi terkait wisata belanja yaitu: Tsukiji fish market, Harajuku, Odaiba, Shibuya, dan Akihabara. Untuk mendukung pembahasan ini penulis juga membahas mengenai transportasi dan akomodasi di Tokyo.

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menggunakan metode kepustakaan, yakni mengumpulkan sumber-sumber bacaan yang berupa buku sebagai referensi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas,kemudian di rangkum dan dideskripsikan ke dalam kertas karya ini. Selain itu penulis juga memanfaatkan informasi dari teknologi internet sebagai sumber data tambahan agar lebih akurat dan lebih jelas.

(11)

BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG KOTA TOKYO

2.1 Sejarah kota Tokyo

Tokyo asalnya merupakan desa perikanan kecil yang bernama Edo. Pada tahun 1457, Ota Dōkan membangun Istana Edo. Pada tahun 1590, Tokugawa Ieyasu berbasis di Edo, dan setelah menjadi shogun pada tahun 1603, kota ini menjadi pusat administrasi tentaranya diseluruh Jepang. Pada zaman Edo, Edo menjadi salah satu kota terbesar di dunia dengan jumlah penduduk mencapai sejuta orang menjelang abad ke-18.

Edo menjadi ibukota de facto di Jepang meskipun kaisar tinggal di Kyoto, ibu kota kerajaan. Setelah sekitar 263 tahun, pemerintah shogun digulingkan di bawah bendera pemulihan pemerintahan kaisar. Pada tahun 1869, ketika Kaisar Meiji pindah ke Edo di usia 17 tahun, Tokyo sudah menjadi pusat politik dan kebudayaan negara, kemudian dijadikan ibu kota kerajaan de facto oleh istana sementara bekas Istana Edo menjadi Istana Kerajaan. Kota Tokyo didirikan lalu tetap menjadi ibu kota negara sehingga status kotanya dicabut pada tahun 1943 untuk digabungkan dengan "Wilayah Metropolitan" Tokyo.

Sayangnya, Tokyo mengalami dua bencana hebat pada abad ke-20, tetapi untungnya kota ini dapat pulih dari keduanya. Salah satunya adalah gempa bumi Kantō 1923 yang menyebabkan 140.000 penduduk tewas atau hilang, dan yang kedua adalah Perang Dunia II, ketika Tokyo dibom bertubi-tubi pada tahun 1944

(12)

dan 1945, menyebabkan 75.000 hingga 200.000 orang tewas dan separuh kota hancur.

Setelah perang, Tokyo dibangun kembali, dan berkilauan di mata dunia ketika Olimpiade Musim Panas 1964 diadakan di kota ini. Zaman 1970-an menyaksikan pembangunan pencakar langit seperti Sunshine 60, konstruksi bandara baru yang kontroversial di Narita (yang agak jauh dari perbatasan kota) pada tahun 1978, dan peningkatan jumlah penduduk hingga sekitar 11 juta (dalam lingkungan wilayah metropolitan).

Jaringan kereta bawah tanah dan komuter Tokyo menjadi salah satu yang tersibuk di dunia karena semakin banyak orang yang pindah ke wilayah Tokyo.

Pada 1980-an, harga properti melangit dalam penggelembungan harga aset Jepang.

Setelah gelembung itu meledak pada 1990-an, banyak perusahaan, bank, dan banyak orang yang terikat utang hipotik, sehingga terjadilah resesi besar yang membuat era 1990-an sebagai "dekade hilang" di Jepang, tetapi kemudian berangsur-angsur membaik.

Proyek reklamasi tanah di Tokyo juga berlanjut selama berabad-abad lamanya, terutama di wilayah Odaiba yang dijadikan daerah belanja dan hiburan utama.

Prefektur Tokyo dibagi kepada daratan dan kepulauan. Bagian daratan terletak di sebelah barat laut Teluk Tokyo, sekitar 90 km timur ke barat, dan 25 km utara ke selatan. Tokyo berbatasan dengan Prefektur Chiba di timur, Prefektur Yamanashi di barat, Prefektur Kanagawa di selatan, dan Prefektur Saitama di utara.

(13)

Kepulauanannya terdiri dari Kepulauan Izu dan Kepulauan Ogasawara, memanjang sekitar 1.000 km ke Samudra Pasifik.

Berdasarkan hukum Jepang, Tokyo ditentukan sebagai sebuah to (都), atau terjemahannya metropolis.Struktur pemerintahannya serupa dengan wilayah- wilayah lain di Jepang. Di dalam Tokyo letaknya puluhan entitas yang lebih kecil yang sering dianggap sebagai kota, meliputi 23 distrik khusus (区 -ku) yang pernah membentuk Kota Tokyo hingga tahun 1943, tetapi saat ini merupakan kotamadya yang terpisah dan memerintah sendiri, yang dipimpin walikota dan dewan, serta memegang status kota.

Selain 23 kota tersebut, Tokyo juga mencakup 26 市 (-shi), lima 町 (chō atau machi), dan delapan desa (村 -son atau -mura), masing-masing dikuasai pemerintah

lokal. Pemerintah Metropolitan Tokyo dipimpin seorang gubernur dan perhimpunan metropolitan yang dipilih masyarakat. Kantornya terletak di daerah Shinjuku.

Pemerintah Metropolitan mengatur seluruh wilayah metropolis Tokyo, termasuk sungai, bendungan, perkebunan, pulau terpencil, dan taman nasional.

2.2 Transportasi dan Akomodasi di Tokyo

2.2.1 Transportasi

Di Tokyo ada banyak berbagai macam transportasi yang di sediakan dan sangat memadai. Transportasi ini mempunyai saranan penting terhadap aktivitas ekonomi maupun pariwisata di kota ini. Berikut beberapa tranportasi di Tokyo.

(14)

2.2.1.1 Pesawat Terbang

1. Bandara Haneda

Bandara Haneda adalah salah satu dari dua bandar udara untuk Tokyo Raya, Jepang. Bandara ini terletak di Ōta, Tokyo, 14 km sebelah selatan Stasiun Tokyo. Nama Bandara Haneda lebih populer dibandingkan Bandar Udara Internasional Tokyo. Haneda menangani hampir semua penerbangan ke dan dari Tokyo, sementara Bandar Udara Internasional Narita menangani sebagian besar penerbangan internasional.

Ada beberapa moda transportasi dari Bandara Haneda menuju ke tengah kota Tokyo:

a. Tokyo Monorail

Akses monorail bisa di temukan di airport depature dan arrival di Terminal 1, 2 dan terminal Internasional di Bandara Haneda. Tiket monorail bisa dibeli di stasiun- stasiun atau menggunakan Suica Card, semacam smart card isi ulang untuk naik transportasi umum di Tokyo. Tarif monorail untuk sekali jalan naik 490 yen, dan lama perjalanan sekitar 20 menit.

b. Keikyu Railways

Keikyu Railways menghubungkan Bandara Haneda dengan Hammatsucho Station JR Yamanote Line. Selain dengan tiket biasa, Pasmo card juga merupakan salah satu smart card. Tarifnya 580 yen sekali jalan, dengan lama perjalanan 20 menit.

(15)

c. Taksi

Naik taksi dari Bandara Haneda ke tengah kota tarifnya berkisar antara 4.000- 10.000 yen, bergantung jarak.

2. Bandara Narita

Bandara yang terletak di Narita, Prefektur Chiba, Jepang. Bandara ini merupakan bandara tersibuk kedua di Jepang setelah Bandara Haneda, dan merupakan bandara internasional tersibuk di Jepang (Haneda adalah bandara domestik tersibuk). Bandara ini melayani wilayah Tokyo Raya dan merupakan pangkalan bagi Japan Airlines, All Nippon Airways, Nippon Cargo Airlines, Jetstar Japan, Peach dan Vanilla Air.

Ada beberapa moda transportasi dari bandara Narita ke tengah kota Tokyo:

a. JR Narita express

Dari bandara Narita juga dapat menggunakan kereta. Letak stasiun kereta ada di terminal 1 dan terminal 2.Beberapa pemberhentian di Tokyo adalah Tokyo station, Shingawa Station, Shibuya Station, Shinjuku Station, dan Ikeburo Station.

Biaya untuk sekali jalan adalah sekitar 3.200 yen. Kereta diberangkatkan setiap 30 menit sekali, dan lama perjalanan sekitar 1 jam sampai ke tengah kota Tokyo.

(16)

b. Kaise Main Line

Letak stasiun ada di Terminal 1 di gate B1F dan terminal 2 di gate B2F.

Rute dari Bandara Narita ke Stasiun Tokyo memasang tarif 1.030 yen sekali jalan.

Kereta diberangkatkan setiap 20 menit sekali dan lama perjalanan sekitar 50 menit sampai ke tengah kota.

c. Keisei Skyline

Stasiun bisa diakses dari terminal 1. Kereta diberangkatkan setiap 20 menit sekali. Harga tiket 2.470 yen sekali jalan, dan lama perjalanan 40 menit dengan rute Narita internasional Airport ke stasiun Nippori

d. Airport Limousine Bus

Tiket bisa dibeli terminal 1 dan terminal 2. Keberangkatan bus dari terminal 1 north wing dan south wing. Harga tiket 3.100 yen, keberangkatan bus setiap 15 menit sekali, dengan rute Narita international Airport ke stasiun Tokyo. Lama perjalanan 80 menit.

e. Keisei bus

Tiket bisa di beli di terminal 1 south wing dan north wing di lantai 1 arrival, serta Terminal 2 di lantai 1 arrival. Harga tiketnya adalah 900 yen, dan bus berangkat setiap satu jam sekali dengan lama perjalanan 90 menit.

(17)

f. Taksi

Dari bandara Narita ke tengah kota tarifnya sekitar 20.000 yen, dengan perjalanan sekitar 90 menit.

2.2.1.3 Kereta Tokyo Station

Stasiun Tokyo melayani rute antar-kota dari kota-kota lain maupun sebaliknya. Ada kereta biasa dan kereta super cepat atau Shinkasen yang membawa penumpang ke Tokyo maupun ke kota-kota lain. Beberapa line kereta biasa yang membawa penumpang ke Tokyo yaitu: Keihin-Tohoku Line, Tokaido Main Line, Chuo Main Line, Sobu Main Line, Yokosuka Line dan Keiyo Line. Di Stasiun Tokyo tidak hanya terdapat beberapa JR Line yang menjadi penghubung antar kota.

Di Tokyo Station juga terdapat subway line, yaitu Marunouchi Line (M17) dan Yamanote Line yang mengelilingi Tokyo dan Sekitarnya

2.2.1.4 Bus

Tokyo bisa dicapai dengan bus dari kota-kota lain di Jepang. Untuk stasiun bus jarak jauh bisa naik dari Stasiun Tokyo. Ada beberapa perusahaan bus yang melayani rute antar-kota dari Tokyo ke kota-kota lainnya , maupun sebaliknya.

Beberapa perusahaaan bus tersebut antara lain:

(18)

1. Willer Express Bus

Untuk pemesanan bus ini, prosedurnya sama dengan di kota-kota lain di Jepang, dan bisa melalui website atau telepon langsung ke nomor: 05058050383.

Jam operasional mulai dari pukul 10.00-19.00 setiap hari.

2. JR Kanto Bus

JR Kanto Bus melayani rute di wilayah Hokkaido,Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, dan Kyushu. Tiket bisa dibeli di Stasiun Tokyo dan Shinjuku.

2.2.1.5 Ferry

Selain lewat darat , Tokyo bisa dicapai dengan armada laut seperti kapal ferry. Berikut alamat ferry terminal di Tokyo dan beserta rutenya:

Ariake Ferry Terminal = 4-8-6 Ariake, Koto-ku, Tokyo, Japan. Jurusan:

Tokyo-Tomakomai (Hokkaido), Tokyo-TokuShima-Kitayushu.

Akses: Naik JR Asakusa Tobu Station di Stasiun Asakusa lalu turun di Stasiun Ariake.

(19)

2.2.1.6 Moda Transportasi di Dalam Kota 1. Bus Kota

Bus kota merupakan salah satu transportasi yang bisa diandalkan. Bus selalu berhenti di halte-halte terdekat. Untuk perusahaan bus seperti Toei Bus, tarifnya 200 yen sekali naik. Beberapa perusahaan bus swasta menetapkan tarif 210 yen.

2. JR Yamanote Line

JR Yamanote line merupakan salah satu jaringan kereta yang menghubungkan beberapa stasiun besar. Tarif naik JR Yamanote Line sekitar 130-190 yen, bergantung jarak. Selain bagi warga asing juga dapat menggunakan beberapa pass seperti Tokunai Pass, Tokyo Free Kippu, dan JR Pass.

3. Subway

Subway merupakan jaringan kereta bawah tanah di dalam kota Tokyo. Line di stasiun subway Tokyo terbagi menjadi dua bagian, yakni Toei Line dan Subway Line. Subway Line terdiri dari Sembilan line, yaitu Ginza, Marunouchi, Hibiya, Tozai, Chiyoda, Yurakochu, Hanzomon, Namboku, dan Fukutoshin. Sedangkan, Toei Line terdiri dari empat line, yakni Asakusa, Mita, Shinjuku, dan Oedo.

Masing-masing line diberi warna yang berbeda. Setiap stasiun diberi huruf dan angka. Misalnya bila ingin ke stasiun Toyosu, naik Yurakochu Line lalu turun di Stasiun Toyosu yang diberi huruf Y dan nomor 22(Y22). Tarif tiket subway sekitar 160-310 yen sekali jalan, bergantung jarak. Tiket bisa dibeli di vending

(20)

machine yang terdapat di stasiun-stasiun atau menggunakan pass seperti Tokyo free Kippu dan smart card seperti Suica dan PASMO.

4. Taksi

Sama seperti di kota-kota Jepang lainnya, taksi di Tokyo cukup mahal.

Tarif awal adalah 710 yen, lalu satu kilometer berikutnya sekitar 293,5 yen. Taksi di Tokyo banyak terdapat di stasiun-stasiun kereta, bandara,pusat perbelanjaan, dan objek-objek wisata terkenal. Selain taksi berukuran standard ada juga taksi limousine untuk jumlah penumpang yang lebih banyak.

5. Sepeda

Meskipun lalu lintas di Tokyo cukup padat dan ramai, sepeda masih menjadi salah satu moda transportasi dalam kota yang cukup favorit di Tokyo.

Wisatawan bisa menyewa sepeda di penginapan-penginapan tradisioanal di Tokyo seperti ryokan. Salah satu tempat penyewaan sepeda terkenal di Tokyo ada di dekat Stasiun Asakusa, tidak jauh dari Jembatan Azumbashi. Harga sewa sepeda per hari sekitar 1.000 yen.

2.2 Akomodassi

Jika berjalan-jalan di Tokyo dan menikmati Tokyo dengan jangka waktu yang lama, maka menginap adalah salah satu pilihan yang terbaik. Terdapat berbagai jenis penginapan yang tersebar di Tokyo dengan harga yang sangat bervariatif, yaitu sekitar 2.000 yen hingga 60.000 yen. Jenis penginapan tersebut antara lain berupa

(21)

hotel,ryokan (penginapan khas Jepang), hotel, dan guesthouse. Berikut beberapa rekomendasi penginapan-penginapan yang ada di Tokyo.

2.2.1 Backpapers Hostel K’s House Tokyo

Hanya 1 menit berjalan kaki dari Kuramae Station akan menemukan penginapan ini. Hostel ini menyediakan private maupun Shared room dengan kisaran harga 3.000-4.000 yen dan 15.000 yen untuk kamar sekeluarga. Fasilitas yang tersedia antara lain wifi, dapur beserta peralatannya, teras, bar, coin laundry, tur gratis, dan lain-lain. Dari penginapan ini ,dapat dengan mudah mengakses Ryogoku untuk melihat sumo, pasar ikan di Tsukijishijo, dan Roppongi untuk melewati malam indah.

2.2.2 Khaosan World Asakusa Ryokan & Hostel

Penginapan ini bergaya Ryokan ,dengan harga yang ditawarkan berkisar antara 3.500-18.000 yen. Mempunyai fasilitas wi-fi, komputer, dapur beserta perlengkapannya, living room. Laundry, teh, kopi, dan lain-lain. Selain kamar ala Jepang, penginapan ini juga menyediakan kamar bergaya modern dengan tariff 2.200-12.000 yen.

2.2.3 Sotetsu Fresa Inn Tokyo-Kobayashi

Hotel mewah yang menyediakan berbagai fasilitas untuk liburan. Fasilitas tersebut berupa kafe, internet corner, wi-fi, vending machine, ice machine yang menyediakan es batu gratis, laundry dan lain-lain. Hotel ini juga menyediakan sarapan dengan harga yang relative murah yaitu sekitr 800 yen.

(22)

BAB III

WISATA BELANJA DI TOKYO

Tokyo terdapat di Pulau Honshu, di wilayah Kanto. Tokyo merupakan kota metropolitan dan ibu kota Jepang yang terbagi menjadi 23 distrik, dengan jumlah penduduk di perkotaan dan sekitarnya berjumlah kurang lebih 33 juta jiwa. Tokyo merupakan salah satu pusat keuangan dunia, selain New York dan London.

Selain sebagai pusat bisnis dengan pendapatan perkapita yang cukup tinggi, Tokyo juga merupakan pusat politik, ekonomi, pemerintahan, budaya, dan akademis di Jepang. Sebagai sebuah kota metropolitan yang sekaligus merupakan pusat aktivitas ekonomi dan budaya di Jepang, Tokyo menawarkan sejumlah spot yang sangat menarik untuk dikunjungi. Dan berikut beberapa spot yang harus dikunjungi apabila berkunjung ke Tokyo.

3.1 Tsukiji Fish Market

Pasar Tsukiji (築地市場 Tsukiji shijō) atau populer sebagai pasar ikan tsukiji.

Pasar ikan Tsukiji adalah pasar induk yang berada di tsukiji, distrik kota chuo, Tokyo. Pasar ini merupakan pusat grosir hasil laut dan hasil pertanian. Buka setiap pagi, kecuali hari minggu dan hari libur pasar di Jepang (biasanya rabu).

Pasar ikan Tsukiji resmi beroperasi pada 2 Februari 1935, dan merupakan pasar tertua di antara 11 pasar pusat grosir metropolitan Tokyo. Pasar ikan Tsukiji terkenal sebagai tempat pelelangan ikan terbesar, tersibuk, dan memiliki perputaran nilai uang terbesar di dunia.

(23)

Hampir semua jenis ikan dan bahan seafood dilelang disini, mulai dari ikan sarden kecil sampai ikan tuna yang berbobot lebih dari 300 kg. Pasar ikan Tsukiji ( Tsukiji Fish Market) tidak hanya menyuplai kebutuhan ikan untuk Tokyo dan

sekitarnya, tapi juga untuk kebutuhan ikan di negara-negara lain.

Proses pelelangan ikan ikan di pasar ikan Tsukiji bisa disaksikan oleh orang umum. Bahkan banyak wisatawan asing yang baru sampai Tokyo langsung menghampiri pasar ikan Tsukiji untuk menyaksikan lelang ikan ini. Biasanya pengunjung yang ingin menyaksikan pelelangan sudah harus antre dari sebelum pukul 05:00, karena hanya sekitar 120 pengunjung yang diperbolehkan masuk setiap hari. Bagi yang senang makan sushi, di Tsukiji banyak terdapat restoran sushi dengan aneka ragam dan macam bentuk sushi. Pasar ikan Tsukiji juga menjual bermacam-macam makanan ringan seperti, juhi, rumput laut,udang kering dan sebagainya. Harga yang ditawar juga beragam, berkisar dari 300 yen sampai 1000 yen.

Jangan mengira pasar ikan Tsukiji ini berbau amis, kotor dan berantakan.

Pasar ikan Tsukiji merupakan pasar tradisional yang bersih, rapi, dan teratur.

Pengunjung dijamin betah berlama-lama mengelilingi pasar ikan Tsukiji ini.

3.2 Harajuku

Kalau Tsukiji bisa dianggap sebagai pusat perdagangan ikan terbesar, tujuh kilometer sebelah barat Tsukiji terdapat satu lokasi yang merupakan tempat berkumpul anak-anak muda di kawasan Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo.

(24)

3.2.1 Sejarah Harajuku

Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama Kamakura. Tokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari Provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai setelah terjadi Insiden Honnoji. Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo karena letaknya yang strategis di bagian selatan Jalan Utama Koshu.

Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga memilih untuk bertempat tinggal di Harajuku. Petani menanam padi di daerah tepi Sungai Shibuya, dan menggunakan kincir air untuk menggiling padi atau membuat tepung.

Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 setelah Kuil Meiji didirikan. Setelah dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang setelah diliput majalah fesyen seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no, Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang

(25)

menjual barang dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an.

Sekarang Harajuku merupakan salah satu kawasan yang trendi di Tokyo.

Tak hanya deretan toko-toko yang menggoda para penggemar belanja, di kawasan harajuku ini kita bisa menemui anak-anak muda yang berpakaian mencolok dan nyentrik. Di kawasan Harajuku mereka berani tampil beda tanpa harus khawatir dengan komentar negative dari orang lain. Biasanya para anak muda ini berkumpul pada malam minggu.

Harajuku juga memiliki tempat sendiri bagi pecinta fesyen dari kalangan yang lebih dewasa. Diantara beberapa tempat pusat perbelanjaan yang terkenal di Harajuku, yakni : Takeshita Dori dan Omotesando Hills.

3.2.2 Takeshita Dori

Takeshita Dori adalah jalan utama dari stasisun kereta JR Harajuku dan merupakan pusat belanja yang panjang jalannya berkisar 350meter, dan setiap harinya jalan Takeshita ini tidak dapat dilalui kendaraan dari pukul 11.00 sampai pukul 18.00. Jalanan sekitar Takeshita Dori ini terdapat banyak toko fesyen, aksesoris, dan pernak pernik serta jajanan khas jepang.

3.2.3 Ometasando

Berbeda dengan kawasan Takeshita Dori yang kebanyakan menjual produk yang khas jepang, Ometasando Hills kebanyakan menjual produk luar negeri atau international. Omotesando Hills merupakan sebuah jalan besar

(26)

sepanjang satu kilometer yang di sebelah kiri dan kanan jalannya terdapat butik- butik pakaian, sepatu, dan tas bermerek. Jam opersaional toko-toko tersebut antara 11.00-20.00 JST.

3.3 Odaiba

Odaiba adalah sebuah pulau buatan di teluk Tokyo, Jepang yang dihubungkan dengan pusat kota Tokyo dengan jembatan Rainbow. Sekarang ini Odaiba merupakan salah satu tujuan wisata di Tokyo, sekaligus pusat perbelanjaan dan pemukiman.

3.3.1 Sejarah Odaiba

Berdasarkan sejarahnya, Odaiba dulu sebenarnya adalah sebuah pulau kecil buatan manusia yang difungsikan sebagai benteng untuk mempertahankan Tokyo dari kemungkinan serangan yang berasal dari laut. Namun beberapa waktu kemudian, hingga sekarang beberapa pulau kecil mulai digabungkan dengan reklamasi. Dan mulai dibangun secara besar besaran, ditujukan sebagai pusat kawasan bisnis.

Perkembangan pesat terjadi pada tahun 1990an. Ketika beberapa hotel dan pusat perbelanjaan mulai buka di Odaiba. Apalagi ketika jalur kereta Yurikamome mulai dibuka, Odaiba mulai menjadi tempat yang populer dan kawasan wisata yang wajib dikunjungi siapapun yang ketika berkunjung ke jepang , khususnya Tokyo.

Selain itu ada beberapa bangunan ikonik di Odaiba yang membuat banyak wisatawan termasuk saya begitu ingin berkunjung ke Odaiba. Selain Gundam dengan ukuran asli, ada gedung Fuji TV, Telecom Center dan Tokyo Big Sight

(27)

disana. Odaiba juga menawarkan beberapa destinasi lain yang harus dikunjungi.

Para penikmat belanja akan terpuaskan bila berkunjung ke beberapa tempat berbelanja yakni, Venus Fort, Toyota Mega Web, Diver City Tokyo Plaza.

3.3.2 Venus Fort

Venus Fort adalah pusat perbelanjaan yang didesain dengan gaya Eropa pada abad pertengahan yang cantik dan elegan. Barang-barang yang tersedia juga umumnya adalah barang-barang fesyen bermerek. Di dalam Venus Fort terdapat banyak outlet yang bisa Anda kunjungi. Ditambah lagi, banyak toko yang membebaskan pajak pada barang jualannya sehingga pengunjung dapat berbelanja dengan harga lebih murah.

3.3.3 Toyota Mega Web

Tidak jauh dari Venus fort terdapat Toyota Mega Web, sebuah showroom Toyota yang sangat lengkap. Di sini dipamerkan mobil-mobil terbaru dan alat-alat transportasi terlengkap dengan konsep baru dari Toyota. Para pecinta otomotif tentunya akan betah untuk berlama-lama disini. Jika anda memiliki sim international, anda dapat melakukan test driving. Selain teknologi yang dipamerkan, Toyota Mega Web juga memiliki fasilitas museum yang menampilkan mobil-mobil dari beberapa decade yang lalu.

(28)

3.3.4 Diver City Tokyo Plaza

Diver City Tokyo Plaza merupakan pusat perbelanjaan yang menjual produk luar negeri serta barang-barang berkelas, selain itu ada patung Gundam dengan ukuran besar yang menjadi daya tarik tersendiri.

Selain objek wisata yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi dikawasan Odaiba, kita juga bisa melihat Rainbow Bridge yang panjang dan megah.

Pada siang hari, kombinasi antara Rainbow Bridge, laut dan langit yang biru dengan latar belakang gedung gedung tinggi menghasilkan pemandangan yang menakjubkan.

3.4 Shibuya

Berkunjung ke Tokyo belum lengkap kalau belum mengunjungi Shibuya, mungkin itu beberapa kalimat yang mungkin dapat menggambarkan betapa menariknya Shibuya ini. Terutama dengan keramaian dan kedinamisan yang ada dikawasan Shibuya. Persimpangan Shibuya hamper tidak pernah sepi oleh orang yang berjalan kaki. Ketika traffic light menunjukkan lampu hijau, pejalan kaki mulai berdatangan untuk menyebrang jalan. Jumlah yang semakin lama semakin banyak. Shibuya adalah salah satu distrik khusus kota Tokyo, Jepang. Distrik ini didirikan pada 15 maret 1947. Tahun 2008, distrik dengan kepadatannya mempunyai populasi sekitar 208.371 jiwa, dan kepadatang penduduk 13.337 orang per km² dengan luas wilayah 15.11 km².

Kawasan Shibuya terdiri dari beberapa deretan pertokoan dan gedung-gedung yang mewah. Shibuya merupakan kawasan yang sangat terkenal bagi wisatawan

(29)

asing maupun lokal yang berkunjung ke Jepang. Bagi para penggemar belanja, Shibuya merupakan kawasan yang menarik, konsep pusat perbelanjaan yang dibuat modern dan trendi. Beberapa pusat perbelanjaan di Shibuya yang terkenal adalah Shibuya 109, Seibu, dan Hatchiko Statue.

3.4.1 Shibuya 109

Shibuya merupakan daerah yang terkenal di dunia sebagai pusat tren mode anak muda. Salah satu tempatnya adalah gedung Shibuya 109 yang memiliki banyak toko pakaian dan menargetkan anak muda sebagai konsumennya. Selain itu di sini banyak toko yang kerap dikunjungi oleh artis-artis mancanegara.

3.4.2 Seibu

Seibu adalah pusat perbelanjaan yang menjual beberapa perlengkapan fesyen terutama butik fesyen. Selain menampilkan produk fesyen Seibu juga terdapat restoran didalamnya.

3.4.3 Hachiko Statue

Sebuah patung anjing setia bernama Hachiko. Menurut sebuah cerita terkenal, anjing menunggu tuannya setiap hari di depan Stasiun Shibuya, dan terus melakukannya selama bertahun-tahun bahkan setelah tuannya sudah meninggal. Ini adalah salah satu tempat petemuan paling populer Tokyo.

(30)

3.5 Akihabara

Akihabara adalah kawasan perbelanjaan yang terletak di sekitar Stasiun Akihabara, Tokyo, Jepang. Dengan kereta api, dari Stasiun Tokyo ke Akihabara memakan waktu kurang dari lima menit.

Pusat Elektronik Akihabara tepatnya berlokasi di kawasan Akihabara, distrik kota Taitō dan kawasan Soto-kanda di distrik kota Chiyoda. Akihabara sering disingkat sebagai Akiba.

Akihabara merupakan pusat perbelanjaan untuk barang elektronik, suku cadang elektronik, anime, manga, dan doujinshi. Kawasan ini merupakan surga otaku di bidang anime, manga, dan permainan video. Di Akihabara bisa dibilang sangat murah, terutama barang-barang secondhand. Di sebagian besar toko, para wisatawan daapat mendapatkan potongan harga duty free , cukup menunjukkan paspor wisata. Sebagian toko di Akihabara ini juga menjual oleh-oleh seperti baju tradisional Jepang yukata, beraneka gantungan kunci dan magnet kulkas, t-shirt bertuliskan kanji, dan lain-lain.

Sisi lain Akihabara yang menarik adalah banyaknya sales promotion girl yang menirukan tokoh anime (kartun Jepang). Akihabara ini juga penuh para otaku, yaitu orang-orang yang terobsesi dengaan dunia anime, game komputer Harga, ataupun dunia elektronik.

Pada car free day, Akihabara menjadi lebih nyaman karena pejalan kaki punya area jalan kaki yang jauh lebih luas dari biasanya, dan bisa menyebrang jalan dengan mudah. Di Akihabara juga terdapat bebrapa restoran untuk menikmati

(31)

makan siang atau malam. Pilihannya pun cukup beragam. Restoran yang menyediakan tempura, restoran berita rasa Itali, kebab Turki, atau hidangan khas India. Car free day ini berlangsung setiap hari minggu

Beberapa yang menarik di Akihabara adalah Akihabara surganya para otaku.

dan maid café di Akihabara.

3.5.1 Akihabara surganya para Otaku

Otaku adalah istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menyebut orang yang betul-betul menekuni hobi, baik hobi terhadap anime, manga, dunia komputer, dsb.

Jadi di sana banyak berkeliaran para Otaku, bahkan demi menyalurkan hobinya atau mengumpulkan koleksi-koleksi. Akiba Culture Zone adalah department store dengan tinggi 6-lantai yang baru dibuka di Akihabara dan semua lantai sekarang terbuka untuk umum. Toko ini dikhususkan untuk para Otaku karena berisi tokoh-tokoh karakter animasi dan game, manga, barang idol, pakaian, dan masih banyak lainnya.

Lantai basement adalah food court dengan sebutan “One Fes Cafe.” Lantai satu dan dua merupakan tempat K-Books yang terdapat kurang lebih 400,000 komik, novel, majalah dan buku game. Banyak pembeli menghabiskan waktu untuk mencari-cari buku atau bahkan ada yang menjual buku tua atau komik.

“Astop” di lantai tiga menjual T-shirt dan barang-barang pop idol, sementara di lantai empat merupakan gudangnya “Akiba Asobi Kan: Jam Gakuen.” Di sini kita akan melihat banyak sekali mainan dan action figure, dilengkapi dengan pelayan

(32)

yang berpakaian ala „maid‟. Selain barang karakter idol dan anime, ada juga barang- barang militer.

Di lantai lima adalah “Good Smile and Karaoke no Tetsujin Cafe” dimana pengunjung juga dapat menikmati karaoke dan membeli souvenir. Dan terakhir lantai enam adalah Kafe “Akihabara Backstage Pass”, di mana terdapat gadis-gadis berpakaian cosplay melayani para pengunjung.

Kesan pertama dari departement store ini bahwa inilah “geek pradise” atau Surga-nya para Otaku. Sebagian besar lantai yang didominasi laki-laki, tampaknya ada banyak otaku bertukar item lama untuk barang terbaru.

3.5.2 Maid di Akihabara

Maid cafe adalah sub-kategori dari restoran cosplay, terutama di Jepang. Di kafe ini, pelayan-pelayan restoran mengenakan kostum maid dan memperlakukan pelanggan sebagain tuan (dan nyonya) selayaknya di rumah pribadi, bukan sebagai pelanggan kafe. Maid cafe pertama, Cure Maid Cafe, didirikan di Akihabara, Tokyo, Jepang, pada Maret 2001 dan menjadi semakin populer setelahnya, dan bahkan didirikan juga di negara luar seperti Cina, Taiwan, Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat.

Kostum pelayan bervariasi dari kafe ke kafe, tapi sebagian besar berdasar pada kostum pelayan Perancis, dengan gaun, rok, aksesori rambut, dan stocking. kadang, pelayan juga memakai telinga kelinci atau kucing untuk menambah daya tarik. Para pelayan di maid kafe umumnya dipilih berdasarkan penampilan dengan usia yang masih cukup muda.

(33)

Maid cafe awalnya dirancang terutama untuk memenuhi fantasi laki-laki otaku, obsesi penggemar anime, manga, dan video game. Yang menarik untuk para otaku adalah kafe dengan pelayanan konsep Jepang 'moe', yang mengacu pada perempuan-perempuan muda.

Akihabara dapat diakses dari Tokyo Station menuju Akihabara Station melalui Yamanote Line, JR Keihin Tohoku Line, atau JR Sobu Line.

(34)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Selain sebagai pusat bisnis dengan pendapatan perkapita yang cukup tinggi, Tokyo juga merupakan pusat politik, ekonomi, pemerintahan, budaya, dan akademis di Jepang. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang penulis rangkum dari penjelasan mengenai wisata belanja di Tokyo serta transportasi dan akomodasai di Tokyo.

a. Tsukiji merupakan pusat pasar ikan terbesar di Jepang, dan jangan mengira pasar ikan Tsukiji berbau amis, kotor dan berantakan. Pasar ikan Tsukiji merupakan pasar tradisional yang bersih, rapi, dan teratur.

Pengunjung dijamin betah berlama-lama mengelilingi pasar ikan Tsukiji ini.

b. Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama Kamakura. Sekarang Harajuku merupakan salah satu kawasan yang trendi di Tokyo.

c. Odaiba adalah sebuah pulau buatan di teluk Tokyo, Jepang yang dihubungkan dengan pusat kota Tokyo dengan jembatan Rainbow.

Sekarang ini Odaiba merupakan salah satu tujuan wisata di Tokyo, sekaligus pusat perbelanjaan dan pemukiman.

d. Shibuya merupakan kawasan yang sangat terkenal bagi wisatawan asing

(35)

maupun local yang berkunjung ke Jepang. Bagi para penggemar belanja, Shibuya merupakan kawasan yang menarik, konsep pusat perbelanjaan yang dibuat modern dan trendi.

e. Akihabara merupakan pusat perbelanjaan untuk barang elektronik, suku cadang elektronik, anime, manga, dan doujinshi. Akihabara ini juga menjual oleh-oleh seperti baju tradisional Jepang yukata, beraneka gantungan kunci dan magnet kulkas, t-shirt bertuliskan kanji.

4.2 Saran

a. Kepada para wisatawan hendaknya tidak hanya datang ke negera tujuan hanya untuk berbelanja tetapi hendaknya juga mengetahui sejarah dari distrik tersebut.

b. Untuk menghemat pengeluaran disaat hendak berbelanja seharusnya difikirkan dahulu kegunaan dan fungsi dari barang belanjaan.

c. Untuk para wisatawan juga hendaknya mempelajari bahasa dari negara yang akan dituju supaya dapat berkomunikasi dengan baik terhadap penduduk sekitar.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Akhyarsi, Odi, Nelfa Desmira, dan Saleha Juliandi. , 2015, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Merinda, Maria Fransiska , 2015, Best of Japan, Penertbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

https://id.wikipedia.org/wiki/Tokyo

http://www.jnto.or.id/transportasi.html

http://www.jnto.or.id/tokyo.html

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)

………..];

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Aplikasi DealMedan sebagai Media Promosi Sale terhadap Tindakan Membeli mahasiswa FISIP USU (Studi Korelasional Pengaruh Aplikasi DealMedan

adalah untuk mengetahui hubungan risiko tsunami terhadap tingkat ansietas pada anak sekolah dasar di zona merah.. dan hijau Kota

Jogiyanto Hartono M, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis , Andi, Yogyakarta. Jogiyanti, 2005, Analisis dan

Sebagai discount store , DealMedan menyediakan banyak pilihan promo dari berbagai macam merchant yang bisa customer dapatkan.DealMedan menyediakan ruang untuk para merchant

Kesimpulan : Radioterapi pada pasien tumor ganas kepala dan leher dapat menimbulkan efek samping berupa hipotiroid yang dibuktikan dengan peningkatan nilai TSH

Setelah melakukan proses pembuatan sistem informasi pengolahan laporan keuangan berbasis web ini, terdapat beberapa saran untuk, diantaranya sebagai

Teknik sosiodrama dianggap efektif untuk meningkatkan kemandirian belajar karena dalam Pratiwi (2009) menyebutkan salah satu manfaat dari sosiodrama adalah untuk melatih

Streptococcus pneumonia dan Staphylococcus aureus, pada antibiotik Amoxicilin Clavulanate Acid, Ciprofloxacin, Ceftriaxone, Meropenem tidak terdapat data daya