RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH : SMAN 1 GEUMPANG
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/SEMESTER : XI / 1 ALOKASI WAKTU : 10 menit
KD : 3.4 PERTEMUAN Ke : 1 MATERI : Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
A. TUJUAN
Melalui pembelajaran model Discovery learning, Peserta didik dapat menjelaskan konsep tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, kemudian mengidentifikasi suatu reaksi kimia yang termasuk ke dalam reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengan baik.
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
Bahan ajar
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop
PENDAHULUAN
- Memberikan salam dan menunjuk salah seorang peserta didik untuk memimpin temannya berdoa sebelum memulai pembelajaran (religius).
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai bentuk pengkondisian kesiapan peserta didik dan pembentukan karakter disiplin (disiplin)
- Guru memberikan apersepsi:
Apersepsi :
- Ketika kalian mengikuti suatu perkemahan, pasti kalian pernah berada didekat api unggun, ketika didekat api unggun badan kalian yang tadinya merasa kedinginan lama kelamaan menjadi hangat bukan? Udara disekitar kalian juga terasa panas. Mengapa bisa terjadi demikian? Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan temperatur pada lingkungan?
- Hampir semua reaksi kimia yang terjadi disekitar kita disertai dengan perubahan energi, baik pelepasan maupun penyerapan energi. Semua jenis reaksi pembakaran melepaskan energi ke lingkungan. Sebaliknya, dalam pertumbuhan tanaman energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan fotosintesis. Peubahan energi apakah yang sebenarnya menyertai reaksi kimia tersebut?
Topik :
Kalau begitu mari kita mencari tahu, hari ini kita akan mempelajari materi termokimia, yaitu mengenai reaksi eksoterm dan endoterm.
- Mengapresiasi setiap peserta didik yang mengemukakan pendapatnya dengan memberikan tepuk tangan
- Menyampaikan topik pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu (acuan)
KEGIATAN INTI
Stimulasi
- Mengajak peserta didik untuk mengiamati beberapa peristiwa dalam kehidupan sehari- hari, yang dapat memberikan sensasi rasa panas dan dingin pada kulit. Serta menjelaskan materi reaksi eksoterm dan endoetrm secara singkat (Kegiatan Literasi)
- Membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kepada setiap kelompok - Mengkondisikan peserta didik untuk saling belajar secara berkolaborasi
Problem Statement
- Membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi manakah peristiwa yang dapat memberikan rasa panas di kulit dan peristiwa yang dapat memberikan rasa dingin di kulit?
Mengapa rasa panas dan dingin itu dapat terjadi? Serta apa hubungannya terhadap topik reaksi eksoterm dan endoterm yang sedang dibahas ? (Critical Thinking)
Data collection &
data processing
- Mengarahkan peserta didik untuk saling berdiskusi dan bekerja secara berkelompok untuk menyelesaikan LKPD yang telah diberikan (Collaboration)
- Membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam kelompoknya
Verifikasi
- Mempersilahkan perwakilan setiap kelompok peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya (Comminucation)
- Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang sudah mewakili kelompoknya masing- masing
Generalization
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
PENUTUP Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa C. PENILAIAN
- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi
Mengetahui :
Kepala Sekolah . Guru Mata Pelajaran,
SULAIMAN, S.Pd. ASRUL ROZA, S.Pd.
NIP. NIP.
BAHAN AJAR
A. Materi
Azas kekekalan energi / hukum termodinamika I menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan, contohnya matahari adalah ciptaan Tuhan yang merupakan sumber energi bagi alam semesta baik berupa energi panas maupun energi cahaya.
Tumbuhan hijau menyerap cahaya matahari dan mengubah zat-zat pada daun menjadi karbohidrat melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi makhluk hidup, batu baterai dapat menyalakan lampu senter. Pada batu baterai reaksi kimia yang terjadi menghasilkan energi listrik, kemudian energi listrik berubah menjadi energi cahaya. Pada proses-proses tersebut tidak ada energi yang hilang tetapi energi berubah ke bentuk energi lain.
Sistem merupakan sistem adalah bagian dari alam semesta yang sedang menjadi pusat perhatian.
Lingkungan merupakan bagian lain dari alam yang berinteraksi dengan sistem. Contohnya apabila mereaksikan antara larutan NaOH dengan HCl yang berada dalam Tabung reaksi, sehingga yang berperan
sebagai sistem adalah larutan NaOH dan HCl sedangkan yang berperan sebagai lingkungan adalah tabung reaksi.
Berdasarkan jenis interaksinya dengan lingkungan sistem dibedakan : a. Sistem terbuka : terjadi pertukaran energi dan materi
b. Sistem tertutup : terjadi pertukaran energi tetapi tidak pertukaran materi c. Sistem terisolasi : tidak terjadi pertukaran energi dan materi
Tabel.1 Perbedaan sistem terbuka, tertutup dan terisolasi
Sistem Materi Energi
Terbuka Masuk Masuk
Tertutup Tidak Masuk
Terisolasi Tidak Tidak
Sumber : General Chemistry Principles and Modern Application R.H, Harwood W.S, dan Herring G.F Transfer (pertukaran) energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor (q) atau bentuk energi lainnya yang secara kolektif kita sebut kerja (w). Salah satu bentuk kerja yang sering menyertai reaksi kimia adalah kerja tekanan-volume, yaitu kerja yang berkaitan dengan pertambahan atau pengurangan volume sistem.
Tanda untuk kalor dan kerja ditetapkan sebagai berikut. Jika energi (kalor atau kerja) meninggalkan sistem, diberi tanda negatif (-), sebaliknya jika energi memasuki sistem, diberi tanda positif (+)
Sistem menerima kalor, q bertanda positif (+) Sitem membebaskan kalor, q bertanda negatif (-) Sistem melakukan kerja, w bertanda negatif (-) Sistem menerima kerja, w bertanda positif (+)
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan penyerapan kalor/panas dari lingkungan. Contohnya pada reaksi antara barium oksida dan ammonium klorida kalau kita pegang wadah akan terasa dingin, karena adanya aliran kalor dari lingkungan ke sistem.
Azas Kekekalan Energi 1
Sistem dan Lingkungan 2
Tanda untuk Kalor dan Kerja 3
Reaksi Endoterm dan Reaksi Eksoterm 4
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan pelepasan energi/panas ke lingkungan. Contohnya pada reaksi antara soda api (NaOH) dan asam lambung (HCl), kalau kita pegang wadah reaksinya akan terasa panas.
Gambar. Digaram entalpi reaksi endoterm dan eksoterm
Untuk menentukan perubahan entalpi (ΔH) suatu reaksi dapat dilakukan dengan suatu percobaan menggunakan kalorimeter, baik kalorimeter sederhana maupun kalorimeter bomb. Kalorimeter merupakan suatu alat untuk mengukur jumlah kalor reaksi yang diserap maupun yang dilepaskan pada suatu reaksi kimia.
Gb. Kalorimeter Sederhana Gb. Kalorimeter Bom
Kalorimeter sederhana terdiri dari dua buah gelas styrofoam. Styrofoam digunakan karena merupakan suatu isolator sehingga jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan ke lingkungan dapat diabaikan.
Kalorimeter sederhana digunakan untuk mengukur perubahan suhu larutan suatu reaksi kimia. Jadi jika reaksi berlangsung eksoterm maka kalor akan sepenuhnya diserap oleh larutan dalam wadah, namun jika reaksi berjalan endoterm maka kalor diserap dari larutan. Dengan demikian jumlah kalor yang diserap atau dilepas larutan dapat kita kita tentukan dengan mengukur perubahan suhu.
Dalam menentukan ΔH menggunakan kalorimeter, kita akan selalu berhubungan dengan kalor atau panas.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan 1 gram zat sebesar 1˚C atau 1˚K disebut panas jenis (c),
dinyatakan dengan satuan Joule g-1˚C-1 . Untuk menentukan jumlah kalor suatu zat secara umum berlaku rumus berikut.
Keterangan:
q = jumlah kalor (Joule) m = massa zat (gram) c = kalor jenis (Joule g-1˚C-1)
ΔT = perubahan suhu (Takhir – Tawal )
Jumlah kalor rumus di atas merupakan qreaksi. Dimana qlarutan = -qreaksi. Dengan demikian maka ΔH dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut.
Kalorimetri 7
q = m.c. ΔT
ΔH = qlarutan : jumlah mol
Selain kalorimeter sederhana terdapat pula kalorimeter bomb, yaitu kalorimeter yang memperhitungkan kalor yang diserap perangkat (wadah, pengaduk, termometer).
Kalorimeter Bom (Bomb Calorimeter) merupakan suatu kalorimeter yang dirancang khusus, sehingga sistem benar-benar dalam keadaan terisolasi. Umumnya digunakan untuk
menentukan perubahan entalpi dari reaksi-reaksi pembakaran yang melibatkan gas.
Didalam kalorimeter bom terdapat ruang khusus untuk melangsungkan
reaksi yang disekitarnya diselubungi air sebagai penyerap kalor. Sistem reaksi didalam kalorimeter diusahakan benar-benar terisolasi sehingga kenaikan atau penurunan suhu yang terjadi benar-benar hanya digunakan untuk menaikkan suhu air didalam kalorimeter.
Meskipun sistem telah diusahakan terisolasi, tetapi ada kemungkinan sistem masih dapat menyerap atau melepaskan kalor kelingkungan , yang dalam hal ini lingkungannya adalah kalorimeter itu sendiri, maka
besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter harus diperhitungkan. Kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter disebut kapasitas kalorimeter (C).
ΔH reaksi pada kalorimeter dapat menggunakan rumus berikut.
Maka ΔHreaksi = qreaksi : jumlah mol qkalorimeter = C. ΔT
qreaksi = qlarutan + qkalorimeter
= m.c.ΔT + C. ΔT
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
NAMA : KELAS :
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan konsep tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
1. Berilah garis penghubung untuk memasangkan peristiwa-peristiwa berikut terhadap efek yang dapat ditimbulkan pada kulit!
Kayu yang sedang terbakar
Terasa panas jika terkena kulit
Terasa dingin jika terkena kulit Air yang sedang mendidih
Cairan spritus jika terkena tangan
2. Berilah garis penghubung untuk menentukan apakah peristiwa berikut termasuk ke dalam reaksi eksoterm atau reaksi endoterm!
Kembang Api
Reaksi Eksoterm
Reaksi Endoterm
,
Proses perkaratan besi
Cairan spritus jika terkena tangan
3. Lengkapi pengertian dari reaksi eksoterm dan endoterm berikut
Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm
... kalor dari ... ke ... kalor dari ... ke
... ...
Suhu ... lebih tinggi daripada Suhu ... lebih tinggi daripada suhu ... suhu ...
Terjadi ... suhu lingkungan di Terjadi ... suhu lingkungan di
sekitar sistem sekitar sistem
Perubahan entalpi (∆H) bernilai ... Perubahan entalpi (∆H) bernilai ...
RUBRIK PENILAIAN
I. Penilaian Pengetahuan
Rubrik Penilaian
Jawaban Skor
1) Memasangkan peristiwa-peristiwa berikut terhadap efek yang dapat ditimbulkan pada kulit!
- Kayu yang sedang terbakar = Terasa panas jika terkena kulit - Air yang sedang mendidih = Terasa panas jika terkena kulit - Cairan spritus jika terkena tangan = Terasa dingin jika terkena kulit
1 1 1
skor siswa
Nilai = x 100 3
2) Menentukan apakah peristiwa berikut termasuk ke dalam reaksi eksoterm atau reaksi endoterm!
2 2 2 - Kembang api = Reaksi Eksoterm
- Proses perkaratan besi = Reaksi Eksoterm - Cairan spritus jika terkena tangan = Reaksi Endoterm
skor siswa
Nilai = x 100 6
3) Melengkapi pengertian dari reaksi eksoterm dan endoterm
Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm
Melepaskan (1) kalor dari sistem (1) ke lingkungan (1)
Suhu lingkungan (1) lebih tinggi
Menyerap (1) kalor dari lingkungan (1) ke sistem (1)
Suhu sistem (1) lebih tinggi daripada 6 daripada suhu sistem (1)
Terjadi peningkatan (1) suhu
suhu lingkungan (1)
Terjadi penurunan (1) suhu 4 lingkungan di sekitar sistem
Perubahan entalpi (∆H) bernilai negatif
lingkungan di sekitar sistem
Perubahan entalpi (∆H) bernilai positif 2
(1) (1) 2
skor siswa
Nilai = x 100 14
II. Penilaian Keterampilan Tujuan Pembelajaran
4) Menyimpulkan hasil analisis contoh-contoh peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
1. Penilaian produk
Aspek produk yang dinilai meliputi:
a. Kerapihan penyelesaian Lembar Kerja Peserta Didik
b. Kesesuaian peristiwa dalam kehidupan sehari-hari dan konsep yang dipelajari Rubrik Penilaian
Aspek Penilaian Skor
4 (Sangat Baik) 3 (Baik) 2 (Kurang) 1 (Sangat Kurang) Kerapihan
penyelesaian Lembar Kerja Peserta didik
Ditulis dan diberi garis dengan rapi Tanpa bekas Coretan
Ditulis dan diberi garis dengan rapi dan terdapat bekas coretan
Ditulis dan diberi garis dengan kurang rapi tanpa bekas coretan
Ditulis dan diberi Garis dengan Kurang rapi dan Terdapat bekas coretan
Kesesuaian peristiwa dalam kehidupan sehari- hari dan konsep yang dipelajari
Menggunakan bahasa yang tepat dan sesuai antara contoh peristiwa dan konsep yang Dipelajari
Terdapat bahasa yang kurang tepat namun sesuai antara contoh peristiwa dan konsep yang dipelajari
Menggunakan bahasa yang tepat namun kurang sesuai antara contoh
peristiwa dan konsep yang dipelajari
Menggunakan bahasa yang
kurang tepat dan tidak sesuai antara contoh peristiwa dan konsep yang dipelajari
Nilai = skor siswa 8 x 100
2. Penilaian presentasi
Aspek presentasi yang dinilai meliputi:
a. Sistematis b. Bahasa c. Komunikatif d. Penguasaan konsep Rubrik Penilaian
Aspek Penilaian Skor
4 (Sangat Baik) 3 (Baik) 2 (Kurang) 1 (Sangat Kurang) Sistematis Penyampaian hasil
Diskusi
disampaikan secara berurutan dan Sistematis
Penyampaian hasil diskusi
disampaikan secara berurutan tetapi kurang sistematis
Penyampaian hasil diskusi
disampaikan secara kurang berurutan dan kurang sistematis
Penyampaian hasil diskusi
disampaikan tidak secara berurutan dan tidak sistematis
Bahasa Menggunakan bahasa
yang baik dan baku
Menggunakan bahasa yang baik tapi sebagian tidak baku
Menggunakan bahasa yang sebagian baik dan sebagian tidak baku
Menggunakan bahasa yang tidak baik dan tidak baku
Komunikatif Berbicara sambil Menatap audiens Disertai gerak Tubuh
Berbicara sambil Berbicara sambil Sesekali menatap Audiens dan tidak Disertai gerak tubuh
Berbicara tidak Sambal menatap Audiens dan tidak Disertai gerak tubuh
menatap audiens dan tidak disertai gerak tubuh
Penguasaan Konsep Semua konsep Benar
Terdapat beberapa Sebagian konsep Semua konsep salah
konsep salah salah
Nilai = skor siswa 16 x 100