• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelas Tengah Oktober M 4

N/A
N/A
tirsa apriani

Academic year: 2022

Membagikan "Kelas Tengah Oktober M 4"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Bulan Oktober Minggu IV

PERPULUHAN

Firman Tuhan : Maleakhi 3: 10

Tujuan : Anak memahami bahwa persembahan yang benar adalah kesetiaan, sehingga anak setia dan tulus memberikan persembahan dengan semangat cinta kepada Tuhan dan sesama.

Ayat Hafalan : Mazmur 19: 9, “Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum- hukum Tuhan itu benar, dan adil semuanya.”

Latar Belakang

Mengacu dari Pernyataan Iman Bersama Tentang Persepuluhan (PIB ini diolah bersama dalam konven Pendeta Sinode GKMI 2014, dan didalami kembali dalam diskusi pasca Konven di aras PGMW;

pada akhirnya dirumuskan bersama dalam diskusi PGMW I-V dan Tim Perumus di Sinode GKMI), demikian:

Kami warga Gereja-gereja Kristen Muria Indonesia menyatakan:

1. Allah adalah Pencipta dan Pemilik atas segenap ciptaan; Ia memelihara segenap ciptaan-Nya dengan kasih, belarasa, dan keadilan.

2. Allah menempatkan manusia sebagai pengelola milik Allah; orang percaya menghayati persepuluhan sebagai tanggung jawab untuk mengelola milik-Nya.

3. Orang percaya menanggapi kasih, belarasa, keadilan, dan pemeliharaan Allah dengan mempersembahkan hidupnya secara total. Persepuluhan adalah salah satu bentuk persembahan hidup.

4. Persepuluhan adalah ungkapan syukur dan wujud cinta kasih umat kepada Allah. Persepuluhan dipersembahkan secara sukarela dan dengan penuh sukacita. Karena itu,

a. Persepuluhan bukanlah aturan yang kaku.

b. Persepuluhan bukanlah cara untuk memancing berkat Allah.

c. Persepuluhan bukan penanda ukuran iman.

d. Persepuluhan bukan untuk pemegahan diri.

e. Persepuluhan bukan tentang angka atau prosentase.

(2)

5. Persepuluhan adalah cara untuk mengolah kehidupan yang berbelarasa, setiakawan, dan berkeadilan. Karenanya persepuluhan berperan:

a. Membentuk gaya hidup berbagi dan peduli, yang berbeda dengan semangat konsumerisme dan individualisme yang semakin merasuki kehidupan masyarakat.

b. Memperkuat kesaksian umat.

c. Mengembangkan spiritualitas, kesadaran sosial, kesadaran ekologi, dan lain-lain.

6. Orang percaya perlu membangun disiplin dalam memberikan persepuluhan dengan hormat, tulus, setia, dan sukacita.

Maleakhi Pasal 3

Maleakhi tergolong nabi kecil (karena bukunya hanya terdiri 4 pasal), hidup di zaman pasca pembuangan, berarti bangsa Israel telah dibebaskan dari tawanan bangsa Babel, kembali ke Yerusalem untuk membangun Bait suci karena yang dulu dihancurkan Nebukadnezar, raja Babel, agar dapat berfungsi kembali untuk persembahan korban, untuk ibadah, dan lain-lain. Disamping juga membangun kota Yerusalem dengan rumah mereka masing-masing, seperti memasuki kehidupan baru. Namun rupanya umat tidak sungguh-sungguh menunjukkan rasa hormat dan kasihnya kepada Tuhan, maka Tuhan menegur melalui nabi Maleakhi.

Tuhan membuka firman-Nya kepada bangsa Israel dengan kalimat, “Aku mengasihi kamu,” itulah hati Tuhan kepada Israel, umat-Nya. Tetapi disambut dengan pertanyaan lanjutan dari Israel, “Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?” Jawaban Tuhan dengan memberikan pembanding antara Esau-Yakub, (1: 2-5). Bukan Tuhan tidak mengasihi umat, tetapi umat yang tidak bisa menghormati Tuhan dengan memberikan persembahan binatang, hewan yang cacat, sakit, timpang (band. Ul. 15: 21), pun mereka tidak mau mengakui bahwa yang diperbuatnya salah.

Di pasal tiga Tuhan menyatakan kesetiaan-Nya, Israel tidak akan dilenyapkan, tetapi juga tidak bisa membiarkan mereka terus hidup dalam dosa, panggilan untuk kembali kepada Tuhan, bertobat.

Tetapi rupanya umat tidak menyadari keberdosaannya. Maka Allah menunjukkan dosa mereka (ay. 8), yaitu mereka tidak memberikan persembahan persepuluhan dan persembahan khusus, Tuhan menyebutnya “menipu”. Kata menipu dalam Alkitab NASB memakai kata ‘robbed’ – merampok.

Memberikan persembahan persepuluhan membuktikan kesetiaan kita kepada Tuhan sekaligus bentuk kasih kita kepada sesama. Karena dengan persembahan persepuluhan yang kita berikan akan dikelola gereja untuk membantu orang lain, untuk membayar kebutuhan gereja, supaya di rumah Tuhan

(3)

ada persediaan makanan (karena pada masa para imam yang mengurus bait suci, tentu butuh makan, dan lain-lain).

Bahkan Tuhan menyakinkan umat (yang mungkin pada waktu itu ragu-ragu, banyak pertimbangan untuk keperluan bangun rumah dan keperluan yang lain), Tuhan tidak berjanji tetapi otomatis yang terjadi tingkap-tingkap langit dibuka-Nya, mencurahkan berkat sampai berkelimpahan.

Tetapi perlu diingat bahwa tujuan kita memberikan persepuluhan bukan agar mendapatkan berkat, jika demikian Tuhan akan mengetahuinya dan Tuhan tidak akan berkenan dengan persembahan kita. Kita memberikan persembahan persepuluhan karena itulah yang diperintahkan Tuhan, dan kita setia dengan rela hati, dan sukacita.

Cerita (Cerita kali ini disampaikan dalam 2 bentuk: drama pendek dan cerita)

(Drama)

(Anita masuk dengan membawa Alkitab) menghampiri ibunya, “Ibu, persepuluhan itu bagaimana sih, kemarin ibu guru sekolah minggu kan cerita tentang persepuluhan, tapi aku masih bingung?” Ibunya tersenyum, menjawab, “persepuluhan itu ya, sepersepuluh dari apa gaji yang diterima.” Anita, “berarti yang bisa memberi persepuluhan yang sudah punya gaji ya bu?” ibu, “Hmm, tidak juga, kamu juga bisa memberi persepuluhan.” Anita, “dari mana ibu, kan aku belum gajian... hehehe?” jawab ibu, “yaa...

sepersepuluh dari uang sakumu?” Anita, “hah! Benar bu... tapi kan jumlahnya sedikit?” Kata ibu, “Ya tidak apa-apa, Tuhan tidak melihat jumlahnya, karena ketika kamu memberikan persepuluhan itu menunjukkan kesetiaanmu kepada Tuhan, Tuhan senang dengan persembahan yang diberikan dengan hati yang tulus, bersukacita...” Anita, “Wah, kalau begitu setiap aku mendapat uang saku, aku mau sisihkan sepersepuluh untuk persepuluhan.”

(Guru Bercerita)

Benar anak-anak, hari senin Anita diberi uang saku ibunya untuk satu minggu, Rp. 30.000,- dia langsung menyisihkan sepersepuluh... berapa? Nah, uang jajannya tinggal Rp. 27.000,- tapi Anita tidak sedih, dia masih bisa jajan. Hari minggunya, uang Rp. 3000,- itu dimasukkan di amplop kemudian diberi tulisan

‘persepuluhan’ ketika memberi memasukkan persembahan persepuluhan itu, hati Anita senang sekali, inilah pengalaman pertamanya memberi persembahan persepuluhan. Tapi kemudian Anita bertanya- tanya, “Untuk apa ya uang persepuluhan itu... ah, tanya ibu aja!”

(4)

(Drama)

Anita mendatangi ibu, “Ibu, aku sudah memberikan persepuluhan... tapi aku ingin tanya, buat apa persepuluhan itu?” jawab ibu, “Uang itu dikelola oleh majelis (pengurus gereja) dan dipakai untuk membayar kebutuhan gereja (listrik, air, dan lain-lain) juga, untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, misalnya ada jemaat yang butuh biaya untuk sekolah, gereja bisa membantu dengan kumpulan uang persepuluhan itu. Jadi dengan memberi persepuluhan, kamu berlajar hidup berbagi, dan kamu sendiri belajar hidup sederhana.” Anita, “Oiya bu, Merlin itu biaya sekolah dibayar gereja, berarti pakai uang yang terkumpul itu ya bu.” Ibu, “Iya... bisa juga dari orang-orang yang memang ingin membantu.” Anita, “Satu lagi bu, kalau sudah memberi persepuluhan, masih memberi kolekte nda bu?”

Jawab ibu sambil tersenyum, “Ya masih dong... kan berbeda kolekte dengan persepuluhan.” Anita, “Oiya ya... hehehe... ya udah bu mulai sekarang aku akan setia memberi persepuluhan.”

Alkitab dan Saya

anak-anak, semua yang kita miliki ini sebenarnya pemberian siapa to? Orangtua – bekerja – diberkati Tuhan – dapat uang – mencukupi kebutuhan. Itulah bentuk kasih Tuhan kepada kita. Hari ini kita belajar mewujudkan kasih kita kepada Tuhan dan sesama, caranya dengan memberikan persepuluhan.

Aktivitas

1. Dalam satu minggu ini anak diajak menyisihkan sepersepuluh dari uang sakunya selama satu minggu.

Kemudian dimasukkan di amplop bagian luar ditulis: persepuluhan, minggu depan dikumpulkan, kemudian ditanyakan bagaimana perasaannya, dan seterusnya. Jika anak rela bisa dilanjutkan. Anak dapat menghias amplop atau kotak dari kardus bekas susu yang sudah guru persiapkan, anak memasukan persepuluhan mereka sepanjang 1 minggu dan bisa dipersiapkan kegiatan sosial dari anak dengan menggunakan uang hasil persepuluhan tersebut. Misalnya: berkunjung ke rumah teman atau warga jemaat yang sakit dan sebagainya.

2. Mewarnai gambar yang telah disediakan.

Usulan Lagu

Betapa hatiku berterimakasih Tuhan

Kata MENNO

(5)

- Aku tahu Tuhan memeliharaku.

- Aku bersyukur Tuhan memberkatiku.

- Aku mau memberikan persepuluhan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: menganalisis bagaimana

Jawaban Firman sedikit membuat hati aku ini lega, walaupun memang masih terlihat bodoh karena belum berani untuk kenalan langsung, mungkin biasanya cewek itu lebih suka dengan

FormulaBinary.com Page 4 Sama dengan Tuhan seperti itu, ketika kamu BERSERAH, maka Tuhan malah akan JUSTRU memberikan yang TERBAIK daripada apa yang kamu PIKIRKAN... Tuhan

Uang Ibu kan pas-pasan, kalau ternyata uang itu palsu, apa boleh buat kamu tidak bisa ikut study tour ,” kata ibu Utha sedih.. Utha pun

Tetapi harus diketahui bahwa metode kontrasepsi (selain sterilisasi) tidak akan menyebabkan infertilitas kecuali pada beberapa kasus di mana IUD tidak berada pada

Pada serangga, yeast banyak ditemukan dalam saluran pencernaan (Suh, 2005). Salah satu serangga yang dikenal memiliki hubungan simbiosis dengan yeast adalah Drosophila

Angket adalah serangkaian (daftar) pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden (siswa) mengenai masalah-masalah tertentu yang bertujuan untuk

 Cara pandang penderita kanker payudara stadium 3 di Rumah Sakit “X” Jakarta yang memandang keadaan baik yang terjadi selama kemoterapi sebagai keadaan yang sifatnya