• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan media gambar untuk memotivasi siswa SMA kelas XI IIS dalam pembelajaran materi ketenagakerjaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan media gambar untuk memotivasi siswa SMA kelas XI IIS dalam pembelajaran materi ketenagakerjaan."

Copied!
279
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA SMA KELAS XI IIS DALAM

PEMBELAJARAN MATERI KETENAGAKERJAAN.

Tri Purwani

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa dengan media gambar yang layak digunakan dan dapat memotivasi siswa SMA kelas XI IIS pada pembelajaran materi ketenagakerjaan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media gambar ini dilakukan dengan langkah-langkah: (1) analisis kebutuhan, (2) analisis pembelajaran, (3) analisis siswa dan konteks, (4) merumuskan tujuan umum dan khusus, (5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan bahan pembelajaran, (8) melakukan evaluasi formatif, dan (9) melakuakan revisi produk. Validasi produk dilakukan oleh satu ahli materi (dosen), satu ahli media pembelajaran (dosen), dan satu guru mata pelajaran. Subjek uji coba adalah siswa kelas XI IIS SMA Negeri 11 Yogyakarta. Uji coba dilakukan tiga tahap yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Data berupa hasil penilaian lembar kerja siswa dengan media gambar dan saran untuk revisi produk dianalisis secara deskriptif.

(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKING SHEET WITH PICTURES AS A MEDIA TO MOTIVATE THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SOCIAL

SCIENCE DEPARTMENT OF SENIOR HIGH SCHOOL IN LEARNING LABOUR FORCE AS THE TOPIC

Tri Purwani Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

This research aims to develop student working sheets with pictures as a media to motivate senior high school students of the eleventh class of social science department in learning labour force as the topic.

This research is a Research and Development. The development of student working sheet with pictures as a media was done with these steps : (1) need analysis, (2) learning analysis, (3) contexts and student analysis, (4) formulating general and specific objectives, (5) developing assessment instruments, (6) developing instructional strategy, (7) developing and selecting instructional materials, (8) designing and conducting formative evaluation of instruction, and (9) revising product. Validation of the product was performed by a lecturer, an expert of learning media and a teacher of the subject. The trial subjects were the eleventh grade students of social studies at SMA Negeri 11 Yogyakarta. The trial was done in three phases namely individual trial, small group trial, and large group trial. Data collection techniques were questionnaires and interviews. The data were the assessment of student working sheet with pictures as a media and suggestions for revision of the products which were analyzed descriptively.

(3)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN

MEDIA GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA SMA

KELAS XI IIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI

KETENAGAKERJAAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh : Tri Purwani NIM: 111334017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN

MEDIA GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA SMA

KELAS XI IIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI

KETENAGAKERJAAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh : Tri Purwani NIM: 111334017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)

iii

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa

menjaga dan melindungiku.

2. Kedua orang tuaku Antonius Sabar dan Lucia Sukani yang

selalu menyayangi, mendoakan dan memotivasi dalam setiap

perjalanan hidupku.

3. Kedua kakakku Cristina Utami Ningsih dan Matius Udianto.

4. Keluarga besar dan semua sahabat yang selalu mendukungku.

(8)

v

MOTTO

Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan

memperoleh harta yang berharga.

(Amsal, 12:27)

Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi sering ketakutanlah

yang sering membuat kita jadi sulit jadi, jangan mudah menyerah.

(Joko Widodo)

Ketika kegagalan datang menghampirimu yang perlu kamu lakukan

hanya terus mencoba, karena keberhasilan terletak kepada mereka

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 November 2015

Penulis,

(10)

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Tri Purwani

NIM : 111334017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEDIA

GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA SMA KELAS XI IIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI KETENAGAKERJAAN.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak

untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan demikain pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 25 November 2015

Yang menyatakan

(11)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA SMA KELAS XI IIS DALAM

PEMBELAJARAN MATERI KETENAGAKERJAAN.

Tri Purwani

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa dengan media gambar yang layak digunakan dan dapat memotivasi siswa SMA kelas XI IIS pada pembelajaran materi ketenagakerjaan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media gambar ini dilakukan dengan langkah-langkah: (1) analisis kebutuhan, (2) analisis pembelajaran, (3) analisis siswa dan konteks, (4) merumuskan tujuan umum dan khusus, (5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan bahan pembelajaran, (8) melakukan evaluasi formatif, dan (9) melakuakan revisi produk. Validasi produk dilakukan oleh satu ahli materi (dosen), satu ahli media pembelajaran (dosen), dan satu guru mata pelajaran. Subjek uji coba adalah siswa kelas XI IIS SMA Negeri 11 Yogyakarta. Uji coba dilakukan tiga tahap yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Data berupa hasil penilaian lembar kerja siswa dengan media gambar dan saran untuk revisi produk dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk lembar kerja siswa dengan media gambar yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pendukung dan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) hasil penilaian

produk oleh ahli materi termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,28, (2) hasil penilaian produk oleh ahli media pembelajaran termasuk dalam

kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,00, (3) hasil penilaian produk oleh guru

mata pelajaran termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,59,

(4) hasil uji coba perorangan termasuk dalam kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar

4,04, (5) hasil uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rata

-rata skor sebesar 4,22, (6) hasil uji coba kelompok besar termasuk dalam kriteria “baik”

(12)

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKING SHEET WITH PICTURES AS A MEDIA TO MOTIVATE THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SOCIAL

SCIENCE DEPARTMENT OF SENIOR HIGH SCHOOL IN LEARNING LABOUR FORCE AS THE TOPIC

Tri Purwani Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

This research aims to develop student working sheets with pictures as a media to motivate senior high school students of the eleventh class of social science department in learning labour force as the topic.

This research is a Research and Development. The development of student working sheet with pictures as a media was done with these steps : (1) need analysis, (2) learning analysis, (3) contexts and student analysis, (4) formulating general and specific objectives, (5) developing assessment instruments, (6) developing instructional strategy, (7) developing and selecting instructional materials, (8) designing and conducting formative evaluation of instruction, and (9) revising product. Validation of the product was performed by a lecturer, an expert of learning media and a teacher of the subject. The trial subjects were the eleventh grade students of social studies at SMA Negeri 11 Yogyakarta. The trial was done in three phases namely individual trial, small group trial, and large group trial. Data collection techniques were questionnaires and interviews. The data were the assessment of student working sheet with pictures as a media and suggestions for revision of the products which were analyzed descriptively.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmat, karunia, serta penyertaan-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan Judul

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA KELAS XI IIS DALAM

PEMBELAJARAN MATERI KETENAGAKERJAAN” ini dapat terlaksana dengan

lancar. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus di tempuh untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan pihak-pihak lain, penyusunan

skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis ingin menghaturkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

3. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dalam memberikan bimbingan dan saran

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Y.M. Vianey Mudayen, S.Pd., M.Sc., selaku ahli materi yang telah

(14)

xi

5. Bapak Yulius Dwi Cahyono, M. Pd., selaku ahli media yang telah membantu mengevaluasi dan memberikan saran untuk memperbaiki lembar kerja siswa

dengan media gambar yang dikembangkan.

6. Segenap dosen yang telah membantu penulis dalam memperoleh pengetahuan

dan mengembangkan segenap kemampuan berpikir, selama penulis menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.

7. Mbak Theresia Aris yang selama ini telah membantu penulis di dalam mengatur urusan administrasi selama penulis menempuh pendidikan di

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma ini.

8. Ibu Drs. Banyah, selaku kepala sekolah SMA Negeri 11 Yogyakarta yang

telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

9. Bapak Ruswidaryanto, S.Pd., selaku guru mata pelajaran ekonomi di SMA

Negeri 11 Yogyakarta yang telah membantu penelitian dan bersedia memberikan saran terhadap lembar kerja siswa dengan media gambar yang

dikembangkan.

10. Para Siswa Kelas XII SMA Negeri 11 Yogyakarta yang bersedia membantu penulis dalam melakukan penelitian.

11. Orang tuaku Antonius Sabar, Lucia Sukani dan kedua kakakku Cristina Utami dan Matius Udianto yang selalu memberikan dukungan baik spiritual

(15)

xii

12. Keluarga Pakdhe Sugito, Pakdhe Suwandi terima kasih atas doa dan dukungannya.

13. Sahabat tercinta Revi, Dewi, Sr. Gratia, Unggul yang selalu setia menemani dan memberikan dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

14. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2011, yang telah membantu penulis dalam skripsi ini.

15. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 25 November 2015 Penulis

(16)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 4

F. Pentingnya Pengembangan ... 5

G. Definisi Istilah ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori ... 7

1. Media Pembelajaran ... 7

2. Media Gambar ... 9

(17)

xiv

4. Lembar Kerja Siswa ... 13

5. Motivasi ... 19

6. Penelitian & Pengembangan ... 21

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan ... 28

B. Prosedur Pengembangan ... 28

C. Uji Coba ... 35

D. Jenis Data ... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 43

F. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Analisis Kebutuhan ... 49

B. Deskripsi Produk ... 49

C. Data Validasi dan Revisi Produk ... 50

1. Data Validasi Ahli Materi ... 50

3. Analisis Data Uji Coba Perorangan ... 114

4. Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 121

5. Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar ... 128

(18)

xv BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 137

B. Keterbatasan Penelitian ... 138

C. Saran ... 139

DAFTAR PUSTAKA ... 141

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Iindikator Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi... 37 Tabel 3.2 Indikator Penilaian Aspek Isi oleh Ahli Materi ... 37

Tabel 3.3 Indikator Penilaian Aspek Tampilan oleh Ahli Media

Pembelajaran. ... 39 Tabel 3.4 Indikator Penilaian Aspek Penyajian oleh Ahli Media

Pembelajaran. ... 40 Tabel 3.5 Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Guru Mata

Pelajaran. ... 40 Tabel 3.6 Indikator Penilaian Aspek isi oleh Guru Mata Pelajaran. ... 41 Tabel 3.7 Indikator Penilaian untuk Uji Coba Perorangan, Kelompok

Kecil, dan Kelompok Besar. ... 42 Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan

Patokan (PAP). ... 46 Tabel 3.9 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 48

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Produk LKS dengan Media Gambar pada

Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi I ... 52 Tabel 4.2 Hasil Penilaian Produk LKS dengan Media Gambar pada

Aspek Isi oleh Ahli Materi II ... 53 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Gabungan Aspek Pembelajaran dan Aspek

(20)

xvii

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Pembelajaran oleh Ahli Materi II ... 55

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek Isi

oleh Ahli Materi II... 55

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Gabungan Aspek Pembelajaran dan Aspek

Isi oleh Ahli Materi II... 57 Tabel 4.7 Saran Perbaikan oleh Ahli materi I ... 57

Tabel 4.8 Hasil Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Tampilan oleh Ahli Media ... 69

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Penyajian oleh Ahli Media ... 71 Tabel 4.10 Hasil Penilaian Gabungan Aspek Tampilan dan Aspek

Penyajian oleh Ahli Materi II ... 71 Tabel 4.11 Saran Perbaikan oleh Ahli Media... 72

Tabel 4.12 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Tujuan

Pembelajaran pada Hasil Uji Coba Perorangan ... 83

Tabel 4.13 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

Materi pada Hasil Uji Coba Perorangan ... 83 Tabel 4.14 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

Gambar pada Hasil Uji Coba Perorangan ... 84 Tabel 4.15 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek

(21)

xviii

Tabel 4.16 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

Tulisan pada Hasil Uji Coba Perorangan ... 85

Tabel 4.17 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

Bahasa pada Hasil Uji Coba Perorangan... 85

Tabel 4.18 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Tujuan Pembelajaran dari Uji Coba Perorangan. ... 86 Tabel 4.19 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Kualitas Materi dari Uji Coba Perorangan. ... 86 Tabel 4.20 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Kualitas Gambar dari Uji Coba Perorangan. ... 87 Tabel 4.21 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Motivasi dari Uji Coba Perorangan. ... 87

Tabel 4.22 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Kualitas Tulisan dari Uji Coba Perorangan. ... 88

Tabel 4.23 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Kualitas Bahasa dari Uji Coba Perorangan. ... 88

Tabel 4.24 Data Penilaian Gabungan Enam Aspek pada Saat Uji coba

Perorangan ... 88 Tabel 4.25 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Tujuan

Pembelajaran pada Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 90 Tabel 4.26 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

(22)

xix

Tabel 4.27 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

Gambar pada Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 91

Tabel 4.28 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek

Motivasi pada Hasil Uji Coba Kelompok Kecil... 91

Tabel 4.29 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

Tulisan pada Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 92 Tabel 4.30 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

Bahasa pada Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 92 Tabel 4.31 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Tujuan pembelajaran dari Uji Coba Kelompok Kecil. ... 93 Tabel 4.32 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Kualitas Materi dari Uji Coba Kelompok Kecil... 93

Tabel 4.33 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Kualitas Gambar dari Uji Coba Kelompok Kecil. ... 94

Tabel 4.34 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Motivasi dari Uji Coba Kelompok Kecil. ... 94

Tabel 4.35 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Kualitas Tulisan dari Uji Coba Kelompok Kecil. ... 95 Tabel 4.36 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Kualitas Bahasa dari Uji Coba Kelompok Kecil. ... 95 Tabel 4.37 Data Penilaian Gabungan Enam Aspek pada Saat Uji

(23)

xx

Tabel 4.38 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Tujuan

Pembelajaran pada Hasil Uji Coba Kelompok Besar... 97

Tabel 4.39 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

Materi dari Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 97

Tabel 4.40 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

Gambar pada Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 98 Tabel 4.41 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek

Motivasi pada Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 98 Tabel 4.42 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

Tulisan pada Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 99 Tabel 4.43 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas

Bahasa pada Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 99

Tabel 4.44 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Tujuan Pembelajaran dari Uji Coba Kelompok Besar. ... 100

Tabel 4.45 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Kualitas Materi dari Uji Coba Kelompok Besar ... 100

Tabel 4.46 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Kualitas Gambar dari Uji Coba Kelompok Besar. ... 101 Tabel 4.47 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Motivasi dari Uji Coba Kelompok Besar. ... 101 Tabel 4.48 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

(24)

xxi

Tabel 4.49 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek

Kualitas Bahasa dari Uji Coba Kelompok Besar. ... 102

Tabel 4.50 Data Penilaian Gabungan dari Gabungan Enam Aspek

pada Saat Uji coba Kelompok Besar ... 102

Tabel 4.51 Analisis Data Penilaian Aspek Pembelajaran dari Ahli

Materi I ... 104 Tabel 4.52 Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari Ahli materi I ... 105

Tabel 4.53 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek pembelajaran Oleh

Ahli Materi II ... 107

Tabel 4.54 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Isi oleh Ahli Materi

II ... 108 Tabel 4.55 Analisis Penilaian Ahli Materi I dan Ahli Materi II ... 109

Tabel 4.56 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Tampilan oleh Ahli

Media ... 111

Tabel 4.57 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Penyajian oleh Ahli

Media ... 112

Tabel 4.58 Analisis Penilaian oleh Ahli Media ... 113 Tabel 4.59 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran

pada Uji Coba Perorangan... 114

Tabel 4.60 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada

Uji Coba Perorangan ... 115

Tabel 4.61 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar

(25)

xxii

Tabel 4.62 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji

Coba Perorangan ... 117

Tabel 4.63 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada

Uji Coba Perorangan ... 119

Tabel 4.64 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Bahasa pada

Uji Coba Perorangan ... 120 Tabel 4.65 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran

pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 121 Tabel 4.66 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada

Uji Coba Kelompok Kecil ... 122 Tabel 4.67 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar

pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 123

Tabel 4.68 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji

Coba Kelompok Kecil ... 124

Tabel 4.69 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada

Uji Coba Kelompok Kecil ... 126

Tabel 4.70 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Bahasa pada

Uji Coba Kelompok Kecil ... 127 Tabel 4.71 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran

pada Uji Coba Kelompok Besar ... 128 Tabel 4.72 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada

(26)

xxiii

Tabel 4.73 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar

pada Uji Coba Kelompok Besar ... 130

Tabel 4.74 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji

Coba Kelompok Besar ... 131

Tabel 4.75 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada

Uji Coba Kelompok Besar ... 132 Tabel 4.76 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Bahasa pada

(27)

xxiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan ... 35 Gambar 4.1 Tampilan Halaman 9 Sebelum Direvisi ... 59

Gambar 4.2 Tampilan Halaman 9 Setelah Direvisi ... 60 Gambar 4.3 Tampilan Halaman 10 sebelum Direvisi ... 61 Gambar 4.4 Tampilan Halaman 10 Setelah Direvisi ... 62

Gambar 4.5 Tampilan Halaman 13 sebelum Direvisi ... 63 Gambar 4.6 Tampilan Halaman 13 setelah Direvisi ... 63

Gambar 4.7 Tampilan Halaman 14 sebelum Direvisi ... 63 Gambar 4.8 Tampilan Halaman 14 setelah Direvisi ... 64 Gambar 4.9 Tampilan Halaman 25 Sebelum Direvisi ... 65

Gambar 4.10 Tampilan Halaman 25 Setelah Direvisi ... 65 Gambar 4.11 Tampilan Halaman 30 Sebelum Direvisi ... 66

Gambar 4.12 Tampilan Halaman 30 Setelah Direvisi ... 6 Gambar 4.13 Tampilan Halaman 43 Sebelum Direvisi ... 68

Gambar 4.14 Tampilan Halaman 43 Setelah Direvisi ... 68 Gambar 4.15 Tampilan Cover Sebelum Direvisi ... 73 Gambar 4.16 Tampilan Cover Setelah Direvisi ... 74

Gambar 4.17 Tampilan Halaman 1 Sebelum Direvisi ... 75 Gambar 4.18 Tampilan Halaman 1 Setelah Direvisi ... 76

(28)

xxv

Gambar 4.21 Tampilan Halaman 4 Sebelum Direvisi ... 77 Gambar 4.22 Tampilan Halaman 4 Setelah Direvisi ... 78

Gambar 4.23 Tampilan Halaman 5 Sebelum Direvisi ... 78 Gambar 4.24 Tampilan Halaman 5 Setelah Direvisi ... 78

Gambar 4.25 Tampilan Halaman 7 Sebelum Direvisi ... 78 Gambar 4.26 Tampilan Halaman 7 Setelah Direvisi ... 79 Gambar 4.27 Tampilan Halaman 8 Sebelum Direvisi ... 79

Gambar 4.28 Tampilan Halaman 7 Setelah Direvisi ... 79 Gambar 4.29 Tampilan Halaman 30 Sebelum Direvisi ... 79

Gambar 4.30 Tampilan Halaman 30 Setelah Direvisi ... 79 Gambar 4.31 Tampilan Halaman 31 Sebelum Direvisi ... 80 Gambar 4.32 Tampilan Halaman 31 Setelah Direvisi ... 80

Gambar 4.33 Tampilan Halaman 34 Sebelum Direvisi ... 80 Gambar 4.34 Tampilan Halaman 34 Setelah Direvisi ... 80

Gambar 4.35 Tampilan Halaman 36 Sebelum Direvisi ... 81 Gambar 4.36 Tampilan Halaman 36 Setelah Direvisi ... 81

Gambar 4.37 Tampilan Halaman 39 Sebelum Direvisi ... 81 Gambar 4.38 Tampilan Halaman 39 Setelah Direvisi ... 81 Gambar 4.39 Tampilan Halaman 39 Sebelum Direvisi ... 82

Gambar 4.40 Tampilan Halaman 49 Setelah Direvisi ... 82 Gambar 4.41 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

(29)

xxvi

Gambar 4.42 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari Ahli Materi I ... 106

Gambar 4.43 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Pembelajaran dari Ahli Materi II ... 107

Gambar 4.44 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari Ahli Materi I ... 109 Gambar 4.45 Diagram Batang Hasil Analisis Data dari Ahli Materi ... 110

Gambar 4.46 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan dari Ahli Media ... 111

Gambar 4.47 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian dari Ahli Media ... 113 Gambar 4.48 Diagram Batang Penilaian dari Ahli Media ... 114

Gambar 4.49 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran pada Uji Coba Perorangan ... 115

Gambar 4.50 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada Uji Coba Perorangan ... 116

Gambar 4.51 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar pada Uji Coba Perorangan ... 117 Gambar 4.52 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji

Coba Perorangan ... 118 Gambar 4.53 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada

(30)

xxvii

Gambar 4.54 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Bahasa pada Uji Coba Perorangan ... 121

Gambar 4.55 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 122

Gambar 4.56 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 123 Gambar 4.57 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar

pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 124 Gambar 4.58 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji

Coba Kelompok Kecil ... 125 Gambar 4.59 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada

Uji Coba Kelompok Kecil ... 126

Gambar 4.60 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Bahasa pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 127

Gambar 4.61 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran pada Uji Coba Kelompok Besar ... 129

Gambar 4.62 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada Uji Coba Kelompok Besar... 130 Gambar 4.63 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar

pada Uji Coba Kelompok Besar ... 131 Gambar 4.64 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji

(31)

xxviii

Gambar 4.65 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada Uji Coba Kelompok Besar... 133

(32)

xxix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 142

Lampiran 2 Instrumen Analisis Kebutuhan Guru ... 170 Lampiran 3 Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa ... 171 Lampiran 4 Lembar Penilaian Ahli Materi ... 172

Lampiran 5 Lembar Penilaian Ahli Media ... 176 Lampiran 6 Lembar Penilaian Guru... 180

Lampiran 7 Lembar Penilaian Siswa ... 184 Lampiran 8 Rekapitulasi Data Uji Coba ... 188 Lampiran 9 Hasil Validasi Ahli ... 202

Lampiran 10 Penilaian Kuesioner Uji coba ... 230 Lampiran 11 Daftar Hadir ... 236

(33)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab bersama

dalam lembaga pendidikan. Keterlibatan langsung antara guru dengan murid dalam melaksanakan proses belajar mengajar merupakan salah satu cara untuk mewujudkan kualitas pendidikan. Dalam proses interaksi tersebut, guru

memiliki peranan yang sangat penting. Peran guru bukan lagi hanya sekedar sebagai tenaga pengajar yang bertugas menyampaikan materi saja melainkan

sebagai fasilitator, motivator, pembimbing, dan pendamping siswa. Dengan demikian guru sangat berperan sebagai pengembang dan pendukung dalam pemahaman belajar siswa. Untuk itu perlu diperhatikan faktor pendukung

yang mempengaruhi perkembangan dan perjalanan pendidikan untuk membentuk generasi bangsa yang diharapkan. Cara yang dilakukan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya yaitu menciptakan suasana belajar yang inovatif dan efektif. Terciptanya suasana belajar yang inovatif

dan efektif akan membantu siswa dan guru dalam mencapai suatu tujuan belajar.

Untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan seorang guru harus

mampu melihat seberapa besar motivasi siswa-siswanya dalam menerima pelajaran yang akan diberikan. Jika motivasi belajar siswanya rendah maka,

(34)

penyebabnya maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswanya. Kurangnya motivasi

siswa untuk belajar dapat menjadi faktor rendahnya nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran tersebut, akan tetapi sebagai seorang peneliti harus

mampu melihat gejala lain yang juga menjadi faktor penyebab rendahnya nilai siswa pada pelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan dengan guru

mata pelajaran ekonomi serta salah satu siswa kelas XII di SMA Negeri 11 Yogyakarta diperoleh informasi bahwa guru tersebut pernah menggunakan

media lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran. Namun LKS yang disediakan oleh guru hanya menyajikan banyak uraian materi dan dalam bentuk lembaran yang terpisah. Selain itu, soal latihan yang disajikan kurang

bervariasi sehingga membuat siswa kurang termotivasi untuk mengerjakannya. Dari hal tersebutlah peneliti melihat bahwa sesungguhnya

guru dituntut untuk dapat mendesain pembelajaran semenarik mungkin, sehingga nantinya pembelajaran yang dilakukan dapat memotivasi dan

mendukung pemahaman siswa. Misalnya dengan memanfaatkan media Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan dengan media gambar sehingga siswa dapat tertarik untuk mempelajari mata pelajaran tersebut.

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang beredar pada umumnya memang hanya menyajikan banyak uraian materi yang jarang dilengkapi dengan

(35)

siswa menjadi tidak berminat untuk mengerjakannya. Menanggapi hal tersebut, sebagai seorang guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam

mengembangkan media LKS sebagai media pembelajaran, agar siswa terbantu dalam memahami suatu materi yang diajarkan. Setiap guru harus

mampu membuat rancangan suatu pembelajaran. Bagian dari rancangan pembelajaran tersebut dapat dituangkan dalam sebuah media Lembar Kerja Siswa (LKS), agar lebih menarik maka LKS tersebut dibuat dan

dikembangkan dengan media gambar dan berbeda dengan LKS-LKS pada umumnya sehingga tujuan belajar dalam pembelajaran dapat diwujudkan.

LKS ini dikembangkan agar siswa termotivasi untuk dapat memahami materi yang akan diberikan secara lebih mudah dan bermakna.

Terkait dengan latar belakang dan alasan tersebut maka peneliti tertarik

untuk melakukan sebuah penelitian dengan tema “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Media Gambar untuk Memotivasi Siswa kelas XI

IIS dalam Pembelajaran Materi Ketenagakerjaan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut: Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan media gambar yang seperti apa

(36)

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian dan pengembangan ini, penelitian baru sampai pada

menghasilkan produk lembar kerja siswa dengan media gambar yang layak digunakan untuk memotivasi siswa, dan belum sampai pada pengukuran atau

uji efektivitas produk dalam memotivasi siswa.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan media

gambar yang layak digunakan sebagai media pendukung dan memotivasi siswa kelas XI IIS dalam pembelajaran ekonomi, khususnya materi ketenagakerjaan.

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini berupa LKS bergambar untuk pembelajaran materi ketenagakerjaan. Karakteristik

dari produk LKS bergambar ini adalah sebagai berikut:

1. LKS yang dikembangkan berisi materi ketenagakerjaan yang didasarkan pada Kurikulum 2013.

2. LKS yang dikembangkan merupakan bahan ajar cetak.

3. LKS ini memuat gambar-gambar yang sesuai dengan materi

(37)

4. Gambar-gambar yang disajikan dalam LKS jelas dan menarik sehingga memotivasi siswa untuk belajar.

5. LKS yang dikembangkan memuat latihan soal yang dirancang dalam bentuk TTS, analisis artikel, dan Wordzap yang dimaksudkan untuk

memotivasi siswa dalam belajar.

6. LKS yang dikembangkan dilengkapi dengan instrumen penilaian sikap, penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian

keterampilan.

F. Pentingnya Pengembangan

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan wawasan tentang pengembangan dan

pemanfaatan media pembelajaran dalam bentuk Lembar Kerja Siswa Bergambar (LKS bergambar) sebagai salah satu pendukung dalam proses

belajar siswa. 2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru

Guru ekonomi dapat memanfaatkan LKS dengan media gambar yang dikembangkan ini, untuk membantu siswa memahami materi

ketenagakerjaan. b. Manfaat bagi siswa

(38)

c. Manfaat bagi peneliti

Melalui pengembangan LKS ini, peneliti dapat menambah

pengetahuan dalam merancang atau membuat media pendukung pembelajaran ekonomi yang menarik untuk digunakan dalam proses

pembelajaran di dalam kelas. d. Manfaat bagi dunia pendidikan

LKS bergambar dapat diterapkan sebagai salah satu media

pembelajaran yang inovatif dalam dunia pendidikan.

G. Definisi Istilah

1. Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk

tersebut (Sugiyono, 2012: 407).

2. Lembar Kerja siswa (LKS) adalah satu sarana berupa lembaran-lembaran

materi dan soal-soal yang digunakan untuk memfasilitasi aktivitas siswa dalam pembelajaran.

3. Media gambar adalah suatu alat bantu belajar siswa yang penyajiannya melibatkan gambar sebagai wujud nyata.

4. Lembar Kerja Siswa bergambar (LKS bergambar) adalah LKS yang

(39)

5. Motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan

tingkah lakunya. (Kosasih dan kawan-kawan, 2007:35).

6. Materi ketenagakerjaan adalah materi yang mempelajari tentang segala

(40)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harafiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Gerlach & Ely (Arsyad, 2004: 4-5) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap. Dalam pengertian ini guru, buku, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Association for education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media sebagai

segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Definisi lain dari Bringgs (Anitah 2010: 4-5) mengatakan bahwa media

pada hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawa atau menyempurnakan isi pembelajaran. Termasuk di dalamnya, buku, video

tape, slide suara, suara guru, atau salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian. Di dalamnya tercakup segala peralatan fisik pada komunikasi seperti buku, slide, buku ajar, tape recorder.

Heinich dan kawan-kawan (Arsyad 2004:4-5), mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara

(41)

komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud maka

media itu disebut media pembelajaran. Sementara Gagne dan Briggs (Arsyad, 2004:4-5) secara implisit mengatakan bahwa media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape

recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, (gambar

bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan demikian media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa dan dapat merangsang siswa untuk belajar.

Bertolak dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

media adalah sikap setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk menerima

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan pengertian itu guru atau dosen, buku ajar, serta lingkungan adalah media ajar. Setiap media

merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan. Di dalamnya terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-buku, rekaman, internet,

(42)

2. Media Gambar

Media gambar adalah penyajian dua dimensi yang memanfaatkan

rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari, misalnya yang menyangkut manusia, peristiwa, benda-benda,

tempat, dan sebagainya. Menurut Sudjana dan Rivai (2001:68), media gambar adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan

gambar.

a. Fungsi Media Gambar dalam Pembelajaran

Menurut Kosasih dan kawan-kawan (2007: 27-28), dalam proses pembelajaran, ada dua unsur yang amat penting yakni metode dan media pembelajaran. Pemilihan metode tertentu akan

mempengaruhi jenis media yang sesuai dengan metode tersebut. Di samping itu yang perlu diperhatikan, yaitu tujuan pembelajaran, bahan

kajian, pendekatan yang digunakan, evaluasi yang dikembangkan, serta jenis tugas yang diharapkan dikuasai oleh siswa diakhir proses

pembelajaran. Dengan demikian dapat diartikan bahwa salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran, yang ikut mempengaruhi situasi, kondisi, dan lingkungan belajar

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah diciptakan dan didesain oleh guru. Media dapat memperjelas pesan agar tidak

(43)

belaka). Memanfaatkan media secara tepat dan bervariasi akan dapat mengurangi sikap pasif siswa.

Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat membangkitkan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu media juga dapat berguna untuk membangkitkan gairah belajar, memungkinkan siswa untuk belajar

mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya. Media dapat meningkatkan pengetahuan, memperluas pengetahuan, serta

memberikan fleksibilitas dalam menyampaikan pesan. Selain itu media juga berfungsi sebagai alat komunikasi, sebagai sarana pemecahan masalah dan sebagai sarana pengembangan diri. Jadi dapat

dirumuskan bahwa fungsi media gambar dalam pembelajaran adalah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa dan sebagai alat

komunikasi dalam menyampaikan pesan (materi pembelajaran) yang lebih konkrit pada siswa, sehingga lebih mudah dipahami.

b. Manfaat Media Gambar

Media gambar memiliki manfaat sebagai berikut (Kosasih dan kawan-kawan, 2007: 29):

1) Membantu siswa dalam mengingat nama-nama benda atau orang yang mereka lihat.

(44)

3) Membantu siswa dalam memahami konsep-konsep dari materi materi pendidikan dengan lebih konkrit.

c. Kelebihan Media Gambar

Media gambar sebagai salah satu media pembelajaran

mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut (Kosasih dan kawan-kawan, 2007: 30) :

1) Sifatnya konkrit. Artinya gambar lebih realistis menunjukkan

pokok masalah dibandingkan dengan media verbal.

2) Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda,

objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas. Selain itu, anak-anak tidak selalu bisa dibawa ke tempat objek tersebut berada. Untuk itu gambar dapat mengatasinya.

3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. 4) Media gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang

apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalahpahaman.

5) Media gambar murah harganya dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.

d. Kelemahan Media Gambar

Media gambar memiliki kelemahan sebagai berikut (Kosasih dan kawan-kawan, 2007: 31):

(45)

2) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

3) Ukurannya sangat terbatas, tidak memadai untuk kelompok besar.

3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Menurut Wilkinson (Kosasih dan kawan-kawan, 2007: 14-15), ada beberapa hal yang diperhatikan dalam memilih media pembelajaran,

yakni: a. Tujuan

Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling pokok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan

kelengkapan dari kriteria utama. b. Ketepatgunaan

Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari benda , maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan.

c. Keadaan siswa

Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari beda interindividual antar siswa.

d. Ketersediaan

Media merupakan alat belajar mengajar, peralatan tersebut harus

(46)

e. Biaya

Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media,

hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil yang akan dicapai.

4. Lembar Kerja Siswa

Menurut Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar yang di terbitkan oleh Diknas tahun 2004 (Prastowo, 2012: 203), lembar kegiatan

siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan siswa biasanya berupa

petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, dimana tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.

Sementara, menurut Belawati (Prastowo, 2012: 2014), LKS bukan

merupakan singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa akan tetapi Lembar Kerja Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa,

sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapatkan materi, ringkasan, dan

tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, siswa juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Pada saat bersamaan, siswa diberi materi serta tugas yang

berkaitan dengan materi tersebut.

Menurut Prastowo (2012: 205), pentingnya LKS bagi kegiatan

(47)

sendiri. Berikut ini adalah penjabaran dari masing-masing kajian tersebut.

a. Fungsi LKS yaitu:

1) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik,

namun lebih mengaktifkan siswa.

2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan.

3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. 4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.

b. Tujuan Penyusunan LKS yaitu:

1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan.

2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan.

3) Melatih kemandirian belajar siswa.

4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa.

c. Kegunaan LKS bagi Kegiatan Pembelajaran

Mengenai kegunaan LKS bagi kegiatan pembelajaran, tentu ada cukup banyak kegunaan. Bagi kita selaku pendidik, melalui

LKS, kita mendapat kesempatan untuk memancing siswa agar secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas. Menurut Prastowo (2012:

206), salah satu metode yang bisa diterapkan untuk mendapatkan

(48)

atau Survey, Question, Read, Recite, and Review (menyurvei,

membuat pernyataan, membaca, meringkas, dan mengulang).”

Adapun penjelasan masing-masing tahap itu adalah sebagai berikut: 1) Tahap survey, pada kegiatan ini, siswa diminta untuk membaca

secara pintas keseluruhan materi, termasuk membaca ringkasan materi jika ringkasan diberikan.

2) Tahap question pada kegiatan ini, siswa diminta untuk

menuliskan beberapa pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri pada saat membaca materi yang diberikan.

3) Tahap read, pada kegiatan ini, siswa dirangsang untuk memperhatikan pengorganisasian materi dan membubuhkan tanda tangan khusus pada materi yang diberikan. Contohnya,

siswa diminta untuk membubuhkan tanda kurung pada ide utama, dan menjawab pertanyaan yang sudah kita siapkan pada

question.

4) Tahap recite, pada kegiatan ini, siswa diminta untuk menguji

diri mereka sendiri pada saat membaca, kemudian diminta untuk merigkas materi menggunakan kalimat mereka sendiri.

5) Tahap review, pada kegiatan ini, siswa diminta sesegera

(49)

d. Manfaat dari penggunaan LKS dalam proses pembelajaran

Arsyad (2007: 38) menjelaskan bahwa terdapat beberapa manfaat

dari penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing, sehingga siswa yang lambat maupun cepat dapat menguasai pelajaran yang sama.

2) Siswa dapat mengulang materi.

3) Perpaduan antara teks dengan gambar menambah daya tarik

siswa, sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar.

4) Teks yang terprogram memungkinkan siswa berpartisipasi aktif dengan memberikan respon terhadap pernyataan dan latihan yang

disusun.

5) Materi dapat diproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan

dengan mudah walaupun isi informasi harus direvisi sesuai dengan perkembangan.

Penggunaan LKS dapat melatih siswa belajar mandiri dan memudahkan siswa untuk memahami materi karena siswa belajar sesuai dengan kemampuannya dan dapat mengulang materi sampai

siswa yang bersangkutan dapat memahami materi tersebut dengan baik. Selain itu penggunaan LKS dapat meningkatkan aktifitas siswa

(50)

LKS yang disusun sedemikian rupa dengan tujuan untuk memudahkan proses pembelajaran tentu mempunyai macam-macam

bentuk. Menurut Prastowo (2012: 208-211), ada beberapa bentuk LKS yang dapat membantu proses pembelajaran yaitu:

a. LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep.

Sesuai prinsip konstruktivisme, seseorang akan belajar jika ia aktif mengkonstruksi pengetahuan dalam otaknya. Salah satu

cara mengimplementasikannya di kelas adalah dengan mengemas materi pembelajaran dalam bentuk LKS, yang memiliki ciri-ciri

mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkret, sederhana dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan mereka, selanjutnya

siswa kita ajak untuk mengonstruksi pengetahuan yang mereka dapat tersebut. LKS jenis ini memuat apa yang dilakukan siswa,

meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, kita perlu merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan

siswa kemudian kita meminta siswa untuk mengamati fenomena hasil kegiatan. Selanjutnya, kita berikan pertanyaan-pertanyaan yang membantu siswa untuk mengaitkan fenomena yang mereka

amati dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak mereka.

(51)

Siswa dilatih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya LKS

yang membantu siswa menerapkan konsep demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan memberikan tugas kepada

mereka untuk melakukan diskusi, kemudian meminta mereka berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab. Dengan siswa dilatih untuk belajar menghormati pendapat

orang lain dan berpendapat secara bertanggung jawab maka hal ini telah memberikan sebuah jalan bagi implementasi nilai-nilai

demokrasi dalam diri siswa.

c. LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar

LKS jenis ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada

di dalam buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika mereka membaca buku sehingga fungsi utama LKS ini adalah

membantu siswa menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku.

d. LKS yang berfungsi sebagai penguatan

LKS bentuk ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini

mengarah pada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku pelajaran. Selain sebagai

(52)

e. LKS yang berfungsi sebagai petunjuk pratikum

Alih-alih memisahkan petunjuk pratikum ke dalam buku

tersendiri, kita dapat menggabungkan petunjuk pratikum ke dalam kumpulan LKS. Dengan demikian dalam LKS bentuk ini,

petunjuk pratikum merupakan salah satu isi (content) dari LKS.

5. Motivasi

Menurut asal katanya, motivasi berasal dari bahsa Latin movere yang berarti menggerakkan. Wlodkowski (Kosasih dan kawan-kawan,

2007:34), menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.

Menurut Mc Donald (Kosasih dan kawan-kawan, 2007:34), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya perasaan dan didahului dengan adanya tanggapan terhadap tujuan. Martin Handoko (Kosasih dan kawan-kawan, 2007:35),

mengartikan motivasi itu sebagai suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya.

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah tenaga pendorong ataupun penarik yang menyebabkan adanya

(53)

siswa, maka besar pula hasil belajar yang akan dicapai. Demikian pula, semakin tepat motivasi yang diberikan oleh guru, semakin besar pula

hasil dari proses pembelajaran.

Menurut Kosasih dan kawan-kawan (2007:37), faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar ada 4 hal yaitu: a. Faktor internal

Ini merupakan salah satu faktor penting yang ikut menentukan tingkat

motivasi seseorang dalam usaha memiliki pengetahuan serta mempelajari sesuatu.

b. Faktor psikologis

Ini adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu yang berhubungan dengan psikis. Faktor ini dapat mempengaruhi keadaan

belajar individu ketika seseorang memiliki psikis yang berbeda dengan orang lain.

c. Faktor sosiologis

Ini adalah faktor yang timbul dari luar diri individu yang terdiri dari

lingkungan hidup dan lingkungan tak hidup. d. Faktor fisiologis

Ini adalah faktor yang berhubungan dengan jasmani individu. Apabila

(54)

6. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian pengembangan, menurut Borg & Gall (Setyosari,

2010:194), merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu

langkah-langkah secara siklus. Langkah-langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan

temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar di mana produk tersebut akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil

uji coba lapangan.

Penelitian dan pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model pengembangkan berbasis industri, yang

temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk dan prosedur, yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi,

disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan, kualitas, dan standar tertentu.

Menurut Dick & Carey (Setyosari, 2010: 201), prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Analisis kebutuhan.

Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan.

(55)

Melakukan analisis pembelajaran, yang mencakup keterampilan proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

3. Analisis siswa dan konteks

Menganalisis siswa dan konteks, yang mencakup kemampuan, sikap, dan karakteristik awal siswa dalam latar pembelajaran, termasuk karakteristik latar pembelajaran tersebut di mana pengetahuan dan

keterampilan baru akan digunakan. Langkah (2) dan (3) dapat dilakukan baik secara berurutan, atau secara bersamaan.

4. Tujuan umum dan khsusus

Menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik yang berupa rumusan tujuan unjuk kerja, atau operasional. Gambaran

rumusan operasional ini mencerminkan tujuan khusus program atau produk, dan prosedur yang dikembangkan. Tujuan ini secara spesifik

memberikan informasi untuk mengembangkan butir-butir tes. 5. Mengembangkan instrumen

Mengembangkan instrumen assessment, yang secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus, operasional.

6. Mengembangkan strategi pembelajaran

(56)

7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran

Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, yang dalam hal

ini dapat berupa : bahan cetak, manual siswa, dan media lain yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan.

8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif

Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau

produk dikembangkan. Evaluasi formatif dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan.

Dalam kondisi tertentu, pengembang cukup sampai pada langkah ini. Dick & Cary, merekomendasikan suatu proses evaluasi formatif yang terdiri atas tiga langkah:

1) Uji coba prototype bahan secara perorangan.

2) Uji coba kelompok kecil yang terdiri atas enam sampai delapan

subjek.

3) Uji coba lapangan yang melibatkan seluruh subjek dalam kelas

Selama uji coba ini, pengembang melakukan observasi dan wawancara. Dengan demikian, pengembang melakukan pendekatan kualitatif di samping data kuantitatif. Hasil validasi dari langkah

delapan ini kemudian dipakai untuk melakukan revisi. 9. Melakukan revisi

(57)

terhadap tujuh langkah pertama, yaitu: tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran, perilaku awal, tujuan unjuk kerja atau

performasi, butir tes, strategi pembelajaran, dan bahan-bahan pembelajaran.

10.Evaluasi sumatif

Setelah program atau proses pengembangan telah selesai dikembangkan langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi sumatif.

Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat efektivitas program secara keseluruhan dibandingkan dengan

program lain.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian sebelumnya yang relevan diantaranya penelitian oleh Agung Nugroho dengan judul skripsi “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Media Gambar untuk Membantu Siswa Kelas XI IPS Memahami Materi Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa.”

Nugroho dalam penelitiannya menjelaskan bahwa faktor-faktor penting dalam meningkatkan motivasi serta pemahaman belajar siswa salah satunya adalah dengan penyajian materi yang semenarik mungkin

sehingga dapat menarik minat siswa untuk membaca. Dari hasil penelitian yang dilakukan Nugroho menunjukkan bahwa LKS bergambar

(58)

materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa untuk siswa kelas XI IPS SMA.

Hal tersebut ditunjukkan oleh : (1) hasil penilaian dari ahli materi, kualitas LKS bergambar ditinjau dari aspek pembelajaran dan aspek isi

termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,38; (2) hasil penilaian dari ahli media pembelajaran, kualitas LKS bergambar ditinjau dari aspek tampilan dan aspek penyajian termasuk

dalam kategori “baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,95; hasil penilaian

guru mata pelajaran, kualitas LKS bergambar ditinjau dari aspek

pembelajaran dan aspek isi termasuk dalam kategori “sangat baik”

dengan rata-rata skor sebesar 4,48; (4) hasil penilaian dari siswa pada uji coba perorangan, kualitas LKS bergambar ditinjau dari keseluruhan

aspek penilaian termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,32; (5) hasi penilaian dari siswa pada ujicoba kelompok

kecil, kualitas LKS bergambar ditinjau dari keseluruhan aspek penilaian termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,23; (6) hasil penelitian dari siswa pada uji coba kelompok besar, kualitas LKS bergambar ditinjau dari keseluruhan penilaian termasuk

dalam kategori “baik”dengan rata-rata skor 4,05.

Selanjutnya Penelitian oleh Atmadi Wirawan dari Program Studi Pendidikan Matematika USD dengan judul “ Penggunaan Lembar Kerja

(59)

IPS.” Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam hal ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan lembar kerja siswa mampu mendukung

kepercayaan diri siswa, interaksi sosial, dan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan ternyata menunjukkan bahwa

penggunaan Lembar Kerja Siswa mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa, interaksi sosial dan prestasi belajar siswa hal ini dibuktikan dari: 12 butir indikator kepercayaan diri, 10 indikator dapat dilaksanakan

sementara yang 2 butir indikator belum dilaksanakan oleh sebagian besar siswa. Sementara untuk interaksi sosial dari 14 butir indikator yang ingin

dicapai, 13 butir indikator dapat dilakukan oleh sebagian besar siswa sedangkan 1 indikator belum dilakukan. Kemudian untuk prestasi belajar dengan adanya lembar kerja siswa tersebut ternyata 43,59% siswa

mendapatkan nilai yang memenuhi KKM yang ditetapkan.

C. Kerangka Berpikir

Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi siswa belajar

diantaranya saja faktor intelegensi, kebutuhan belajar, minat dan sifat pribadi siswa. Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan sebab siswa yang tidak mempunyai

motivasi kemungkinan besar tidak akan melakukan aktivitas belajar dengan baik. Siswa akan cendrung belajar tentang apa yang mereka ingin

(60)

dituntut untuk mampu memberikan motivasi kepada meraka supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu cara yang dapat

memotivasi siswa untuk belajar adalah dengan meningkatkan mutu pembelajaran yaitu dengan membuat media pembelajaran berupa LKS

bergambar.

LKS bergambar ini merupakan pengembangan dari LKS biasa, hanya saja pada LKS bergambar ini disertakan gambar-gambar serta

latihan soal yang didesain dalam bentuk TTS, Wordzap, dan analisis artikel, sehingga hal ini akan membantu memotivasi siswa untuk belajar.

(61)

29

BAB III

METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau yang lebih

dikenal dengan istilah Research & Development (R & D). Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut

(Sugiyono, 2012: 407). Produk pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa dengan media bergambar untuk

memotivasi siswa SMA kelas XI IIS dalam pembelajaran materi ketenagakerjaan.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

prosedur pengembangan instruksional dengan pendekatan sistem yang dirancang oleh Dick dan Carey (Setyosari, 2010 : 201-202). Dari 10

tahapan yang dikembangkan, pengembang dalam hal ini hanya menggunakan sampai pada langkah kesembilan, karena pengembangan LKS dengan media gambar hanya sebatas pada uji coba prototype produk.

(62)

1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk memperkuat peneliti

dalam mengembangkan produk LKS yaitu dengan melakukan wawancara kepada beberapa siswa. Dari hasil wawancara mereka

menyatakan bahwa guru pernah menggunakan LKS sebagai media pendukung dalam pembelajaran. Namun, LKS yang dibuat bukan berbentuk buku melainkan dalam lembar yang terpisah, selain itu

LKS yang digunakan juga bukan LKS bergambar. 2. Analisis Pembelajaran

Setelah melakukan analisis kebutuhan, langkah selanjutnya adalah analisis pembelajaran, yaitu sebuah proses yang digunakan untuk menentukan keterampilan dan pengetahuan relevan yang diperlukan

oleh siswa dalam mencapai kompetensi atas tujuan pembelajaran. Dalam melakukan analisis pembelajaran beberapa langkah yang

diperlukan untuk mengidentifikasi kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang perlu dimiliki oleh siswa setelah

mengikuti proses pembelajaran.

Analisa tersebut dilakukan dengan cara: (1) mengklasifikasikan rumusan tujuan menurut jenis ranah belajar (keterampilan psikomotor,

ketrampilan intelektual, informasi verbal, sikap), dan (2) mengenali teknik analisis pembelajaran yang cocok untuk memeriksa secara tepat

(63)

3. Analisis Siswa dan Konteks

Sebelum mengembangkan produk, dilakukan pengamatan

terhadap kegiatan belajar siswa. Analisis ini dilakukan guna melihat kemampuan, sikap, serta karakteristik awal siswa di dalam kelas saat

pembelajaran.

4. Tujuan Umum dan Khusus

Berdasarkan analisis pembelajaran dan analisis tentang perilaku

awal siswa, tahap selanjutnya adalah merumuskan tujuan umum dan khusus. Perumusan tujuan dilakukan dengan menentukan indikator

yang ingin dicapai dalam pembelajaran, indikator dimaksudkan sebagai dasar dalam mengembangkan kisi-kisi tes pembelajaran. Indikator penilaian mencakup aspek sikap spiritual, sikap sosial,

pengetahuan, dan keterampilan. 5. Mengembangkan Instrumen Penilaian

Berdasarkan tujuan pembelajaran yang dipaparkan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan instrumen penilaian yang mampu

mengukur pencapaian hasil belajar siswa, hal ini dikenal dengan istilah evaluasi hasil belajar.

Hal yang penting dalam menentukan instrumen evaluasi yang

akan digunakan adalah instrumen harus dapat mengukur

performance siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah

(64)

6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran

Setelah melalui lima tahap sebelumnya, maka tahap selanjutnya

adalah mengidentifikasi strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Strategi meliputi: (1) memotivasi aktivitas awal

pembelajaran, (2) penyajian materi, (3) partisipasi siswa, (4) penilaian, dan (5) peninjauan kembali atas kegitatan yang telah dilakukan selama pembelajaran berlangsung.

7. Mengembangkan dan Memilih Bahan Pembelajaran

Produk yang akan dikembangkan dalam hal ini adalah bahan

ajar cetak berupa Lembar Kerja Siswa dengan media gambar. Penyajian materi didesain semenarik mungkin, agar siswa dapat terlibat secara aktif selama proses pembelajaran. Materi disajikan

dengan berbagai komponen media, yaitu teks dan gambar karena pada pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan LKS

bergambar yang sederhana yang hanya terdapat satu materi pembelajaran yaitu tentang ketenagakerjaan. LKS bergambar

dikembangkan agar dapat menampilkan penyajian materi dengan teks dan gambar sehingga materi mudah dipahami.

8. Merancang dan Melakukan Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif dimaksudkan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau produk dikembangkan. Evaluasi

Gambar

Gambar 4.66 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Bahasa
gambar yang layak digunakan sebagai media pendukung  dan memotivasi
Gambar 3.1 Prosedur  Pengembangan yang Ditempuh Pengembang dalam
Tabel 3.1 dan Tabel 3.2, sebagai berikut :
+7

Referensi

Dokumen terkait

UPAYA GURU DALAM MEMBENTUK AKHLAKHUL KARIMAH SISWA MELALUI EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN DI MTS NEGERI BANDUNG

• Aktif memantau aktivitas siswa-siswi • Membantu siswa-siswi membangun konsep • Membimbing siswa-siswi berbagi pengalaman • Membimbing siswa-siswi membuat kesimpulan

Danau Buyan merupakan danau tertutup, sehingga sumber airnya hanya berasal dari curah hujan dan limpasan yang berasal dari daerah tangkapan.. Kedua

Pemilihan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru diharapkan dapat mempertimbangkan aspek perbedaan dalam, kecerdasan anak didik, latar belakang anak didik,

Pengujian statistik hasil efisiensi disolusi tersebut menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dengan (P<0,05) yang berarti peningkatan konsentrasi penyalut

Nusantara Beta Farama, internal audit is said to be good in view of the initial procedure by having a close look at the schedule and the audit programs developed previously

(4) Terhadap akses arsip statis yang dinyatakan tertutup sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) atau karena sebab lain, Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Pangkalpinang

skripsi yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Booklet pada Materi Sistem Imun Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas XI SMA Negeri 8 Pontianak.. Peneliti pada penyusunan