ABSTRAK
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA SMA KELAS XI IIS DALAM
PEMBELAJARAN MATERI KETENAGAKERJAAN.
Tri Purwani
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa dengan media gambar yang layak digunakan dan dapat memotivasi siswa SMA kelas XI IIS pada pembelajaran materi ketenagakerjaan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media gambar ini dilakukan dengan langkah-langkah: (1) analisis kebutuhan, (2) analisis pembelajaran, (3) analisis siswa dan konteks, (4) merumuskan tujuan umum dan khusus, (5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan bahan pembelajaran, (8) melakukan evaluasi formatif, dan (9) melakuakan revisi produk. Validasi produk dilakukan oleh satu ahli materi (dosen), satu ahli media pembelajaran (dosen), dan satu guru mata pelajaran. Subjek uji coba adalah siswa kelas XI IIS SMA Negeri 11 Yogyakarta. Uji coba dilakukan tiga tahap yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Data berupa hasil penilaian lembar kerja siswa dengan media gambar dan saran untuk revisi produk dianalisis secara deskriptif.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKING SHEET WITH PICTURES AS A MEDIA TO MOTIVATE THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SOCIAL
SCIENCE DEPARTMENT OF SENIOR HIGH SCHOOL IN LEARNING LABOUR FORCE AS THE TOPIC
Tri Purwani Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
This research aims to develop student working sheets with pictures as a media to motivate senior high school students of the eleventh class of social science department in learning labour force as the topic.
This research is a Research and Development. The development of student working sheet with pictures as a media was done with these steps : (1) need analysis, (2) learning analysis, (3) contexts and student analysis, (4) formulating general and specific objectives, (5) developing assessment instruments, (6) developing instructional strategy, (7) developing and selecting instructional materials, (8) designing and conducting formative evaluation of instruction, and (9) revising product. Validation of the product was performed by a lecturer, an expert of learning media and a teacher of the subject. The trial subjects were the eleventh grade students of social studies at SMA Negeri 11 Yogyakarta. The trial was done in three phases namely individual trial, small group trial, and large group trial. Data collection techniques were questionnaires and interviews. The data were the assessment of student working sheet with pictures as a media and suggestions for revision of the products which were analyzed descriptively.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN
MEDIA GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA SMA
KELAS XI IIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI
KETENAGAKERJAAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh : Tri Purwani NIM: 111334017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN
MEDIA GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA SMA
KELAS XI IIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI
KETENAGAKERJAAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh : Tri Purwani NIM: 111334017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iii
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa
menjaga dan melindungiku.
2. Kedua orang tuaku Antonius Sabar dan Lucia Sukani yang
selalu menyayangi, mendoakan dan memotivasi dalam setiap
perjalanan hidupku.
3. Kedua kakakku Cristina Utami Ningsih dan Matius Udianto.
4. Keluarga besar dan semua sahabat yang selalu mendukungku.
v
MOTTO
Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan
memperoleh harta yang berharga.
(Amsal, 12:27)
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi sering ketakutanlah
yang sering membuat kita jadi sulit jadi, jangan mudah menyerah.
(Joko Widodo)
Ketika kegagalan datang menghampirimu yang perlu kamu lakukan
hanya terus mencoba, karena keberhasilan terletak kepada mereka
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 November 2015
Penulis,
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Tri Purwani
NIM : 111334017
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEDIA
GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA SMA KELAS XI IIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI KETENAGAKERJAAN.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dengan demikain pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 25 November 2015
Yang menyatakan
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA SMA KELAS XI IIS DALAM
PEMBELAJARAN MATERI KETENAGAKERJAAN.
Tri Purwani
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa dengan media gambar yang layak digunakan dan dapat memotivasi siswa SMA kelas XI IIS pada pembelajaran materi ketenagakerjaan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan media gambar ini dilakukan dengan langkah-langkah: (1) analisis kebutuhan, (2) analisis pembelajaran, (3) analisis siswa dan konteks, (4) merumuskan tujuan umum dan khusus, (5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan bahan pembelajaran, (8) melakukan evaluasi formatif, dan (9) melakuakan revisi produk. Validasi produk dilakukan oleh satu ahli materi (dosen), satu ahli media pembelajaran (dosen), dan satu guru mata pelajaran. Subjek uji coba adalah siswa kelas XI IIS SMA Negeri 11 Yogyakarta. Uji coba dilakukan tiga tahap yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Data berupa hasil penilaian lembar kerja siswa dengan media gambar dan saran untuk revisi produk dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk lembar kerja siswa dengan media gambar yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pendukung dan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) hasil penilaian
produk oleh ahli materi termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,28, (2) hasil penilaian produk oleh ahli media pembelajaran termasuk dalam
kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,00, (3) hasil penilaian produk oleh guru
mata pelajaran termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,59,
(4) hasil uji coba perorangan termasuk dalam kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar
4,04, (5) hasil uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rata
-rata skor sebesar 4,22, (6) hasil uji coba kelompok besar termasuk dalam kriteria “baik”
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKING SHEET WITH PICTURES AS A MEDIA TO MOTIVATE THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SOCIAL
SCIENCE DEPARTMENT OF SENIOR HIGH SCHOOL IN LEARNING LABOUR FORCE AS THE TOPIC
Tri Purwani Sanata Dharma University
Yogyakarta 2015
This research aims to develop student working sheets with pictures as a media to motivate senior high school students of the eleventh class of social science department in learning labour force as the topic.
This research is a Research and Development. The development of student working sheet with pictures as a media was done with these steps : (1) need analysis, (2) learning analysis, (3) contexts and student analysis, (4) formulating general and specific objectives, (5) developing assessment instruments, (6) developing instructional strategy, (7) developing and selecting instructional materials, (8) designing and conducting formative evaluation of instruction, and (9) revising product. Validation of the product was performed by a lecturer, an expert of learning media and a teacher of the subject. The trial subjects were the eleventh grade students of social studies at SMA Negeri 11 Yogyakarta. The trial was done in three phases namely individual trial, small group trial, and large group trial. Data collection techniques were questionnaires and interviews. The data were the assessment of student working sheet with pictures as a media and suggestions for revision of the products which were analyzed descriptively.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat, karunia, serta penyertaan-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan Judul
“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MEMOTIVASI SISWA KELAS XI IIS DALAM
PEMBELAJARAN MATERI KETENAGAKERJAAN” ini dapat terlaksana dengan
lancar. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus di tempuh untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.
Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan pihak-pihak lain, penyusunan
skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis ingin menghaturkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dalam memberikan bimbingan dan saran
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Y.M. Vianey Mudayen, S.Pd., M.Sc., selaku ahli materi yang telah
xi
5. Bapak Yulius Dwi Cahyono, M. Pd., selaku ahli media yang telah membantu mengevaluasi dan memberikan saran untuk memperbaiki lembar kerja siswa
dengan media gambar yang dikembangkan.
6. Segenap dosen yang telah membantu penulis dalam memperoleh pengetahuan
dan mengembangkan segenap kemampuan berpikir, selama penulis menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.
7. Mbak Theresia Aris yang selama ini telah membantu penulis di dalam mengatur urusan administrasi selama penulis menempuh pendidikan di
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma ini.
8. Ibu Drs. Banyah, selaku kepala sekolah SMA Negeri 11 Yogyakarta yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
9. Bapak Ruswidaryanto, S.Pd., selaku guru mata pelajaran ekonomi di SMA
Negeri 11 Yogyakarta yang telah membantu penelitian dan bersedia memberikan saran terhadap lembar kerja siswa dengan media gambar yang
dikembangkan.
10. Para Siswa Kelas XII SMA Negeri 11 Yogyakarta yang bersedia membantu penulis dalam melakukan penelitian.
11. Orang tuaku Antonius Sabar, Lucia Sukani dan kedua kakakku Cristina Utami dan Matius Udianto yang selalu memberikan dukungan baik spiritual
xii
12. Keluarga Pakdhe Sugito, Pakdhe Suwandi terima kasih atas doa dan dukungannya.
13. Sahabat tercinta Revi, Dewi, Sr. Gratia, Unggul yang selalu setia menemani dan memberikan dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
14. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2011, yang telah membantu penulis dalam skripsi ini.
15. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 25 November 2015 Penulis
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 4
F. Pentingnya Pengembangan ... 5
G. Definisi Istilah ... 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori ... 7
1. Media Pembelajaran ... 7
2. Media Gambar ... 9
xiv
4. Lembar Kerja Siswa ... 13
5. Motivasi ... 19
6. Penelitian & Pengembangan ... 21
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 24
C. Kerangka Berpikir ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan ... 28
B. Prosedur Pengembangan ... 28
C. Uji Coba ... 35
D. Jenis Data ... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ... 43
F. Teknik Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Analisis Kebutuhan ... 49
B. Deskripsi Produk ... 49
C. Data Validasi dan Revisi Produk ... 50
1. Data Validasi Ahli Materi ... 50
3. Analisis Data Uji Coba Perorangan ... 114
4. Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 121
5. Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar ... 128
xv BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 137
B. Keterbatasan Penelitian ... 138
C. Saran ... 139
DAFTAR PUSTAKA ... 141
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Iindikator Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi... 37 Tabel 3.2 Indikator Penilaian Aspek Isi oleh Ahli Materi ... 37
Tabel 3.3 Indikator Penilaian Aspek Tampilan oleh Ahli Media
Pembelajaran. ... 39 Tabel 3.4 Indikator Penilaian Aspek Penyajian oleh Ahli Media
Pembelajaran. ... 40 Tabel 3.5 Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Guru Mata
Pelajaran. ... 40 Tabel 3.6 Indikator Penilaian Aspek isi oleh Guru Mata Pelajaran. ... 41 Tabel 3.7 Indikator Penilaian untuk Uji Coba Perorangan, Kelompok
Kecil, dan Kelompok Besar. ... 42 Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan (PAP). ... 46 Tabel 3.9 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 48
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Produk LKS dengan Media Gambar pada
Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi I ... 52 Tabel 4.2 Hasil Penilaian Produk LKS dengan Media Gambar pada
Aspek Isi oleh Ahli Materi II ... 53 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Gabungan Aspek Pembelajaran dan Aspek
xvii
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Pembelajaran oleh Ahli Materi II ... 55
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek Isi
oleh Ahli Materi II... 55
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Gabungan Aspek Pembelajaran dan Aspek
Isi oleh Ahli Materi II... 57 Tabel 4.7 Saran Perbaikan oleh Ahli materi I ... 57
Tabel 4.8 Hasil Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Tampilan oleh Ahli Media ... 69
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Penyajian oleh Ahli Media ... 71 Tabel 4.10 Hasil Penilaian Gabungan Aspek Tampilan dan Aspek
Penyajian oleh Ahli Materi II ... 71 Tabel 4.11 Saran Perbaikan oleh Ahli Media... 72
Tabel 4.12 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Tujuan
Pembelajaran pada Hasil Uji Coba Perorangan ... 83
Tabel 4.13 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
Materi pada Hasil Uji Coba Perorangan ... 83 Tabel 4.14 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
Gambar pada Hasil Uji Coba Perorangan ... 84 Tabel 4.15 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek
xviii
Tabel 4.16 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
Tulisan pada Hasil Uji Coba Perorangan ... 85
Tabel 4.17 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
Bahasa pada Hasil Uji Coba Perorangan... 85
Tabel 4.18 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Tujuan Pembelajaran dari Uji Coba Perorangan. ... 86 Tabel 4.19 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Kualitas Materi dari Uji Coba Perorangan. ... 86 Tabel 4.20 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Kualitas Gambar dari Uji Coba Perorangan. ... 87 Tabel 4.21 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Motivasi dari Uji Coba Perorangan. ... 87
Tabel 4.22 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Kualitas Tulisan dari Uji Coba Perorangan. ... 88
Tabel 4.23 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Kualitas Bahasa dari Uji Coba Perorangan. ... 88
Tabel 4.24 Data Penilaian Gabungan Enam Aspek pada Saat Uji coba
Perorangan ... 88 Tabel 4.25 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Tujuan
Pembelajaran pada Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 90 Tabel 4.26 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
xix
Tabel 4.27 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
Gambar pada Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 91
Tabel 4.28 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek
Motivasi pada Hasil Uji Coba Kelompok Kecil... 91
Tabel 4.29 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
Tulisan pada Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 92 Tabel 4.30 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
Bahasa pada Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 92 Tabel 4.31 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Tujuan pembelajaran dari Uji Coba Kelompok Kecil. ... 93 Tabel 4.32 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Kualitas Materi dari Uji Coba Kelompok Kecil... 93
Tabel 4.33 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Kualitas Gambar dari Uji Coba Kelompok Kecil. ... 94
Tabel 4.34 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Motivasi dari Uji Coba Kelompok Kecil. ... 94
Tabel 4.35 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Kualitas Tulisan dari Uji Coba Kelompok Kecil. ... 95 Tabel 4.36 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Kualitas Bahasa dari Uji Coba Kelompok Kecil. ... 95 Tabel 4.37 Data Penilaian Gabungan Enam Aspek pada Saat Uji
xx
Tabel 4.38 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Tujuan
Pembelajaran pada Hasil Uji Coba Kelompok Besar... 97
Tabel 4.39 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
Materi dari Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 97
Tabel 4.40 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
Gambar pada Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 98 Tabel 4.41 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek
Motivasi pada Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 98 Tabel 4.42 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
Tulisan pada Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 99 Tabel 4.43 Contoh Penilaian Produk LKS Bergambar Aspek Kualitas
Bahasa pada Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 99
Tabel 4.44 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Tujuan Pembelajaran dari Uji Coba Kelompok Besar. ... 100
Tabel 4.45 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Kualitas Materi dari Uji Coba Kelompok Besar ... 100
Tabel 4.46 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Kualitas Gambar dari Uji Coba Kelompok Besar. ... 101 Tabel 4.47 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Motivasi dari Uji Coba Kelompok Besar. ... 101 Tabel 4.48 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
xxi
Tabel 4.49 Data Penilaian Produk LKS Bergambar pada Aspek
Kualitas Bahasa dari Uji Coba Kelompok Besar. ... 102
Tabel 4.50 Data Penilaian Gabungan dari Gabungan Enam Aspek
pada Saat Uji coba Kelompok Besar ... 102
Tabel 4.51 Analisis Data Penilaian Aspek Pembelajaran dari Ahli
Materi I ... 104 Tabel 4.52 Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari Ahli materi I ... 105
Tabel 4.53 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek pembelajaran Oleh
Ahli Materi II ... 107
Tabel 4.54 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Isi oleh Ahli Materi
II ... 108 Tabel 4.55 Analisis Penilaian Ahli Materi I dan Ahli Materi II ... 109
Tabel 4.56 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Tampilan oleh Ahli
Media ... 111
Tabel 4.57 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Penyajian oleh Ahli
Media ... 112
Tabel 4.58 Analisis Penilaian oleh Ahli Media ... 113 Tabel 4.59 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran
pada Uji Coba Perorangan... 114
Tabel 4.60 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada
Uji Coba Perorangan ... 115
Tabel 4.61 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar
xxii
Tabel 4.62 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji
Coba Perorangan ... 117
Tabel 4.63 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada
Uji Coba Perorangan ... 119
Tabel 4.64 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Bahasa pada
Uji Coba Perorangan ... 120 Tabel 4.65 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran
pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 121 Tabel 4.66 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada
Uji Coba Kelompok Kecil ... 122 Tabel 4.67 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar
pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 123
Tabel 4.68 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji
Coba Kelompok Kecil ... 124
Tabel 4.69 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada
Uji Coba Kelompok Kecil ... 126
Tabel 4.70 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Bahasa pada
Uji Coba Kelompok Kecil ... 127 Tabel 4.71 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran
pada Uji Coba Kelompok Besar ... 128 Tabel 4.72 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada
xxiii
Tabel 4.73 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar
pada Uji Coba Kelompok Besar ... 130
Tabel 4.74 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji
Coba Kelompok Besar ... 131
Tabel 4.75 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada
Uji Coba Kelompok Besar ... 132 Tabel 4.76 Analisis Data Hasil Penilaian Aspek Kualitas Bahasa pada
xxiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan ... 35 Gambar 4.1 Tampilan Halaman 9 Sebelum Direvisi ... 59
Gambar 4.2 Tampilan Halaman 9 Setelah Direvisi ... 60 Gambar 4.3 Tampilan Halaman 10 sebelum Direvisi ... 61 Gambar 4.4 Tampilan Halaman 10 Setelah Direvisi ... 62
Gambar 4.5 Tampilan Halaman 13 sebelum Direvisi ... 63 Gambar 4.6 Tampilan Halaman 13 setelah Direvisi ... 63
Gambar 4.7 Tampilan Halaman 14 sebelum Direvisi ... 63 Gambar 4.8 Tampilan Halaman 14 setelah Direvisi ... 64 Gambar 4.9 Tampilan Halaman 25 Sebelum Direvisi ... 65
Gambar 4.10 Tampilan Halaman 25 Setelah Direvisi ... 65 Gambar 4.11 Tampilan Halaman 30 Sebelum Direvisi ... 66
Gambar 4.12 Tampilan Halaman 30 Setelah Direvisi ... 6 Gambar 4.13 Tampilan Halaman 43 Sebelum Direvisi ... 68
Gambar 4.14 Tampilan Halaman 43 Setelah Direvisi ... 68 Gambar 4.15 Tampilan Cover Sebelum Direvisi ... 73 Gambar 4.16 Tampilan Cover Setelah Direvisi ... 74
Gambar 4.17 Tampilan Halaman 1 Sebelum Direvisi ... 75 Gambar 4.18 Tampilan Halaman 1 Setelah Direvisi ... 76
xxv
Gambar 4.21 Tampilan Halaman 4 Sebelum Direvisi ... 77 Gambar 4.22 Tampilan Halaman 4 Setelah Direvisi ... 78
Gambar 4.23 Tampilan Halaman 5 Sebelum Direvisi ... 78 Gambar 4.24 Tampilan Halaman 5 Setelah Direvisi ... 78
Gambar 4.25 Tampilan Halaman 7 Sebelum Direvisi ... 78 Gambar 4.26 Tampilan Halaman 7 Setelah Direvisi ... 79 Gambar 4.27 Tampilan Halaman 8 Sebelum Direvisi ... 79
Gambar 4.28 Tampilan Halaman 7 Setelah Direvisi ... 79 Gambar 4.29 Tampilan Halaman 30 Sebelum Direvisi ... 79
Gambar 4.30 Tampilan Halaman 30 Setelah Direvisi ... 79 Gambar 4.31 Tampilan Halaman 31 Sebelum Direvisi ... 80 Gambar 4.32 Tampilan Halaman 31 Setelah Direvisi ... 80
Gambar 4.33 Tampilan Halaman 34 Sebelum Direvisi ... 80 Gambar 4.34 Tampilan Halaman 34 Setelah Direvisi ... 80
Gambar 4.35 Tampilan Halaman 36 Sebelum Direvisi ... 81 Gambar 4.36 Tampilan Halaman 36 Setelah Direvisi ... 81
Gambar 4.37 Tampilan Halaman 39 Sebelum Direvisi ... 81 Gambar 4.38 Tampilan Halaman 39 Setelah Direvisi ... 81 Gambar 4.39 Tampilan Halaman 39 Sebelum Direvisi ... 82
Gambar 4.40 Tampilan Halaman 49 Setelah Direvisi ... 82 Gambar 4.41 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
xxvi
Gambar 4.42 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari Ahli Materi I ... 106
Gambar 4.43 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Pembelajaran dari Ahli Materi II ... 107
Gambar 4.44 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari Ahli Materi I ... 109 Gambar 4.45 Diagram Batang Hasil Analisis Data dari Ahli Materi ... 110
Gambar 4.46 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan dari Ahli Media ... 111
Gambar 4.47 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian dari Ahli Media ... 113 Gambar 4.48 Diagram Batang Penilaian dari Ahli Media ... 114
Gambar 4.49 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran pada Uji Coba Perorangan ... 115
Gambar 4.50 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada Uji Coba Perorangan ... 116
Gambar 4.51 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar pada Uji Coba Perorangan ... 117 Gambar 4.52 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji
Coba Perorangan ... 118 Gambar 4.53 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada
xxvii
Gambar 4.54 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Bahasa pada Uji Coba Perorangan ... 121
Gambar 4.55 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 122
Gambar 4.56 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 123 Gambar 4.57 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar
pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 124 Gambar 4.58 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji
Coba Kelompok Kecil ... 125 Gambar 4.59 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada
Uji Coba Kelompok Kecil ... 126
Gambar 4.60 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Bahasa pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 127
Gambar 4.61 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Tujuan Pembelajaran pada Uji Coba Kelompok Besar ... 129
Gambar 4.62 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Materi pada Uji Coba Kelompok Besar... 130 Gambar 4.63 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Gambar
pada Uji Coba Kelompok Besar ... 131 Gambar 4.64 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Motivasi pada Uji
xxviii
Gambar 4.65 Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Kualitas Tulisan pada Uji Coba Kelompok Besar... 133
xxix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 142
Lampiran 2 Instrumen Analisis Kebutuhan Guru ... 170 Lampiran 3 Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa ... 171 Lampiran 4 Lembar Penilaian Ahli Materi ... 172
Lampiran 5 Lembar Penilaian Ahli Media ... 176 Lampiran 6 Lembar Penilaian Guru... 180
Lampiran 7 Lembar Penilaian Siswa ... 184 Lampiran 8 Rekapitulasi Data Uji Coba ... 188 Lampiran 9 Hasil Validasi Ahli ... 202
Lampiran 10 Penilaian Kuesioner Uji coba ... 230 Lampiran 11 Daftar Hadir ... 236
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Meningkatkan kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
dalam lembaga pendidikan. Keterlibatan langsung antara guru dengan murid dalam melaksanakan proses belajar mengajar merupakan salah satu cara untuk mewujudkan kualitas pendidikan. Dalam proses interaksi tersebut, guru
memiliki peranan yang sangat penting. Peran guru bukan lagi hanya sekedar sebagai tenaga pengajar yang bertugas menyampaikan materi saja melainkan
sebagai fasilitator, motivator, pembimbing, dan pendamping siswa. Dengan demikian guru sangat berperan sebagai pengembang dan pendukung dalam pemahaman belajar siswa. Untuk itu perlu diperhatikan faktor pendukung
yang mempengaruhi perkembangan dan perjalanan pendidikan untuk membentuk generasi bangsa yang diharapkan. Cara yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya yaitu menciptakan suasana belajar yang inovatif dan efektif. Terciptanya suasana belajar yang inovatif
dan efektif akan membantu siswa dan guru dalam mencapai suatu tujuan belajar.
Untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan seorang guru harus
mampu melihat seberapa besar motivasi siswa-siswanya dalam menerima pelajaran yang akan diberikan. Jika motivasi belajar siswanya rendah maka,
penyebabnya maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswanya. Kurangnya motivasi
siswa untuk belajar dapat menjadi faktor rendahnya nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran tersebut, akan tetapi sebagai seorang peneliti harus
mampu melihat gejala lain yang juga menjadi faktor penyebab rendahnya nilai siswa pada pelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan dengan guru
mata pelajaran ekonomi serta salah satu siswa kelas XII di SMA Negeri 11 Yogyakarta diperoleh informasi bahwa guru tersebut pernah menggunakan
media lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran. Namun LKS yang disediakan oleh guru hanya menyajikan banyak uraian materi dan dalam bentuk lembaran yang terpisah. Selain itu, soal latihan yang disajikan kurang
bervariasi sehingga membuat siswa kurang termotivasi untuk mengerjakannya. Dari hal tersebutlah peneliti melihat bahwa sesungguhnya
guru dituntut untuk dapat mendesain pembelajaran semenarik mungkin, sehingga nantinya pembelajaran yang dilakukan dapat memotivasi dan
mendukung pemahaman siswa. Misalnya dengan memanfaatkan media Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan dengan media gambar sehingga siswa dapat tertarik untuk mempelajari mata pelajaran tersebut.
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang beredar pada umumnya memang hanya menyajikan banyak uraian materi yang jarang dilengkapi dengan
siswa menjadi tidak berminat untuk mengerjakannya. Menanggapi hal tersebut, sebagai seorang guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan media LKS sebagai media pembelajaran, agar siswa terbantu dalam memahami suatu materi yang diajarkan. Setiap guru harus
mampu membuat rancangan suatu pembelajaran. Bagian dari rancangan pembelajaran tersebut dapat dituangkan dalam sebuah media Lembar Kerja Siswa (LKS), agar lebih menarik maka LKS tersebut dibuat dan
dikembangkan dengan media gambar dan berbeda dengan LKS-LKS pada umumnya sehingga tujuan belajar dalam pembelajaran dapat diwujudkan.
LKS ini dikembangkan agar siswa termotivasi untuk dapat memahami materi yang akan diberikan secara lebih mudah dan bermakna.
Terkait dengan latar belakang dan alasan tersebut maka peneliti tertarik
untuk melakukan sebuah penelitian dengan tema “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Media Gambar untuk Memotivasi Siswa kelas XI
IIS dalam Pembelajaran Materi Ketenagakerjaan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut: Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan media gambar yang seperti apa
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian dan pengembangan ini, penelitian baru sampai pada
menghasilkan produk lembar kerja siswa dengan media gambar yang layak digunakan untuk memotivasi siswa, dan belum sampai pada pengukuran atau
uji efektivitas produk dalam memotivasi siswa.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan media
gambar yang layak digunakan sebagai media pendukung dan memotivasi siswa kelas XI IIS dalam pembelajaran ekonomi, khususnya materi ketenagakerjaan.
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini berupa LKS bergambar untuk pembelajaran materi ketenagakerjaan. Karakteristik
dari produk LKS bergambar ini adalah sebagai berikut:
1. LKS yang dikembangkan berisi materi ketenagakerjaan yang didasarkan pada Kurikulum 2013.
2. LKS yang dikembangkan merupakan bahan ajar cetak.
3. LKS ini memuat gambar-gambar yang sesuai dengan materi
4. Gambar-gambar yang disajikan dalam LKS jelas dan menarik sehingga memotivasi siswa untuk belajar.
5. LKS yang dikembangkan memuat latihan soal yang dirancang dalam bentuk TTS, analisis artikel, dan Wordzap yang dimaksudkan untuk
memotivasi siswa dalam belajar.
6. LKS yang dikembangkan dilengkapi dengan instrumen penilaian sikap, penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian
keterampilan.
F. Pentingnya Pengembangan
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberikan wawasan tentang pengembangan dan
pemanfaatan media pembelajaran dalam bentuk Lembar Kerja Siswa Bergambar (LKS bergambar) sebagai salah satu pendukung dalam proses
belajar siswa. 2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi guru
Guru ekonomi dapat memanfaatkan LKS dengan media gambar yang dikembangkan ini, untuk membantu siswa memahami materi
ketenagakerjaan. b. Manfaat bagi siswa
c. Manfaat bagi peneliti
Melalui pengembangan LKS ini, peneliti dapat menambah
pengetahuan dalam merancang atau membuat media pendukung pembelajaran ekonomi yang menarik untuk digunakan dalam proses
pembelajaran di dalam kelas. d. Manfaat bagi dunia pendidikan
LKS bergambar dapat diterapkan sebagai salah satu media
pembelajaran yang inovatif dalam dunia pendidikan.
G. Definisi Istilah
1. Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut (Sugiyono, 2012: 407).
2. Lembar Kerja siswa (LKS) adalah satu sarana berupa lembaran-lembaran
materi dan soal-soal yang digunakan untuk memfasilitasi aktivitas siswa dalam pembelajaran.
3. Media gambar adalah suatu alat bantu belajar siswa yang penyajiannya melibatkan gambar sebagai wujud nyata.
4. Lembar Kerja Siswa bergambar (LKS bergambar) adalah LKS yang
5. Motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan
tingkah lakunya. (Kosasih dan kawan-kawan, 2007:35).
6. Materi ketenagakerjaan adalah materi yang mempelajari tentang segala
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harafiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Gerlach & Ely (Arsyad, 2004: 4-5) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap. Dalam pengertian ini guru, buku, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Association for education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media sebagai
segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Definisi lain dari Bringgs (Anitah 2010: 4-5) mengatakan bahwa media
pada hakikatnya adalah peralatan fisik untuk membawa atau menyempurnakan isi pembelajaran. Termasuk di dalamnya, buku, video
tape, slide suara, suara guru, atau salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian. Di dalamnya tercakup segala peralatan fisik pada komunikasi seperti buku, slide, buku ajar, tape recorder.
Heinich dan kawan-kawan (Arsyad 2004:4-5), mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara
komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud maka
media itu disebut media pembelajaran. Sementara Gagne dan Briggs (Arsyad, 2004:4-5) secara implisit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, (gambar
bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan demikian media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa dan dapat merangsang siswa untuk belajar.
Bertolak dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
media adalah sikap setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk menerima
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan pengertian itu guru atau dosen, buku ajar, serta lingkungan adalah media ajar. Setiap media
merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan. Di dalamnya terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-buku, rekaman, internet,
2. Media Gambar
Media gambar adalah penyajian dua dimensi yang memanfaatkan
rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari, misalnya yang menyangkut manusia, peristiwa, benda-benda,
tempat, dan sebagainya. Menurut Sudjana dan Rivai (2001:68), media gambar adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan
gambar.
a. Fungsi Media Gambar dalam Pembelajaran
Menurut Kosasih dan kawan-kawan (2007: 27-28), dalam proses pembelajaran, ada dua unsur yang amat penting yakni metode dan media pembelajaran. Pemilihan metode tertentu akan
mempengaruhi jenis media yang sesuai dengan metode tersebut. Di samping itu yang perlu diperhatikan, yaitu tujuan pembelajaran, bahan
kajian, pendekatan yang digunakan, evaluasi yang dikembangkan, serta jenis tugas yang diharapkan dikuasai oleh siswa diakhir proses
pembelajaran. Dengan demikian dapat diartikan bahwa salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran, yang ikut mempengaruhi situasi, kondisi, dan lingkungan belajar
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah diciptakan dan didesain oleh guru. Media dapat memperjelas pesan agar tidak
belaka). Memanfaatkan media secara tepat dan bervariasi akan dapat mengurangi sikap pasif siswa.
Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat membangkitkan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu media juga dapat berguna untuk membangkitkan gairah belajar, memungkinkan siswa untuk belajar
mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya. Media dapat meningkatkan pengetahuan, memperluas pengetahuan, serta
memberikan fleksibilitas dalam menyampaikan pesan. Selain itu media juga berfungsi sebagai alat komunikasi, sebagai sarana pemecahan masalah dan sebagai sarana pengembangan diri. Jadi dapat
dirumuskan bahwa fungsi media gambar dalam pembelajaran adalah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa dan sebagai alat
komunikasi dalam menyampaikan pesan (materi pembelajaran) yang lebih konkrit pada siswa, sehingga lebih mudah dipahami.
b. Manfaat Media Gambar
Media gambar memiliki manfaat sebagai berikut (Kosasih dan kawan-kawan, 2007: 29):
1) Membantu siswa dalam mengingat nama-nama benda atau orang yang mereka lihat.
3) Membantu siswa dalam memahami konsep-konsep dari materi materi pendidikan dengan lebih konkrit.
c. Kelebihan Media Gambar
Media gambar sebagai salah satu media pembelajaran
mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut (Kosasih dan kawan-kawan, 2007: 30) :
1) Sifatnya konkrit. Artinya gambar lebih realistis menunjukkan
pokok masalah dibandingkan dengan media verbal.
2) Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda,
objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas. Selain itu, anak-anak tidak selalu bisa dibawa ke tempat objek tersebut berada. Untuk itu gambar dapat mengatasinya.
3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. 4) Media gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang
apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalahpahaman.
5) Media gambar murah harganya dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
d. Kelemahan Media Gambar
Media gambar memiliki kelemahan sebagai berikut (Kosasih dan kawan-kawan, 2007: 31):
2) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas, tidak memadai untuk kelompok besar.
3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Wilkinson (Kosasih dan kawan-kawan, 2007: 14-15), ada beberapa hal yang diperhatikan dalam memilih media pembelajaran,
yakni: a. Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling pokok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan
kelengkapan dari kriteria utama. b. Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari benda , maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan.
c. Keadaan siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari beda interindividual antar siswa.
d. Ketersediaan
Media merupakan alat belajar mengajar, peralatan tersebut harus
e. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media,
hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil yang akan dicapai.
4. Lembar Kerja Siswa
Menurut Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar yang di terbitkan oleh Diknas tahun 2004 (Prastowo, 2012: 203), lembar kegiatan
siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan siswa biasanya berupa
petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, dimana tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.
Sementara, menurut Belawati (Prastowo, 2012: 2014), LKS bukan
merupakan singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa akan tetapi Lembar Kerja Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa,
sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapatkan materi, ringkasan, dan
tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, siswa juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Pada saat bersamaan, siswa diberi materi serta tugas yang
berkaitan dengan materi tersebut.
Menurut Prastowo (2012: 205), pentingnya LKS bagi kegiatan
sendiri. Berikut ini adalah penjabaran dari masing-masing kajian tersebut.
a. Fungsi LKS yaitu:
1) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik,
namun lebih mengaktifkan siswa.
2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan.
3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. 4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.
b. Tujuan Penyusunan LKS yaitu:
1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan.
2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan.
3) Melatih kemandirian belajar siswa.
4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa.
c. Kegunaan LKS bagi Kegiatan Pembelajaran
Mengenai kegunaan LKS bagi kegiatan pembelajaran, tentu ada cukup banyak kegunaan. Bagi kita selaku pendidik, melalui
LKS, kita mendapat kesempatan untuk memancing siswa agar secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas. Menurut Prastowo (2012:
206), salah satu metode yang bisa diterapkan untuk mendapatkan
atau Survey, Question, Read, Recite, and Review (menyurvei,
membuat pernyataan, membaca, meringkas, dan mengulang).”
Adapun penjelasan masing-masing tahap itu adalah sebagai berikut: 1) Tahap survey, pada kegiatan ini, siswa diminta untuk membaca
secara pintas keseluruhan materi, termasuk membaca ringkasan materi jika ringkasan diberikan.
2) Tahap question pada kegiatan ini, siswa diminta untuk
menuliskan beberapa pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri pada saat membaca materi yang diberikan.
3) Tahap read, pada kegiatan ini, siswa dirangsang untuk memperhatikan pengorganisasian materi dan membubuhkan tanda tangan khusus pada materi yang diberikan. Contohnya,
siswa diminta untuk membubuhkan tanda kurung pada ide utama, dan menjawab pertanyaan yang sudah kita siapkan pada
question.
4) Tahap recite, pada kegiatan ini, siswa diminta untuk menguji
diri mereka sendiri pada saat membaca, kemudian diminta untuk merigkas materi menggunakan kalimat mereka sendiri.
5) Tahap review, pada kegiatan ini, siswa diminta sesegera
d. Manfaat dari penggunaan LKS dalam proses pembelajaran
Arsyad (2007: 38) menjelaskan bahwa terdapat beberapa manfaat
dari penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing, sehingga siswa yang lambat maupun cepat dapat menguasai pelajaran yang sama.
2) Siswa dapat mengulang materi.
3) Perpaduan antara teks dengan gambar menambah daya tarik
siswa, sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar.
4) Teks yang terprogram memungkinkan siswa berpartisipasi aktif dengan memberikan respon terhadap pernyataan dan latihan yang
disusun.
5) Materi dapat diproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan
dengan mudah walaupun isi informasi harus direvisi sesuai dengan perkembangan.
Penggunaan LKS dapat melatih siswa belajar mandiri dan memudahkan siswa untuk memahami materi karena siswa belajar sesuai dengan kemampuannya dan dapat mengulang materi sampai
siswa yang bersangkutan dapat memahami materi tersebut dengan baik. Selain itu penggunaan LKS dapat meningkatkan aktifitas siswa
LKS yang disusun sedemikian rupa dengan tujuan untuk memudahkan proses pembelajaran tentu mempunyai macam-macam
bentuk. Menurut Prastowo (2012: 208-211), ada beberapa bentuk LKS yang dapat membantu proses pembelajaran yaitu:
a. LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep.
Sesuai prinsip konstruktivisme, seseorang akan belajar jika ia aktif mengkonstruksi pengetahuan dalam otaknya. Salah satu
cara mengimplementasikannya di kelas adalah dengan mengemas materi pembelajaran dalam bentuk LKS, yang memiliki ciri-ciri
mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkret, sederhana dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan mereka, selanjutnya
siswa kita ajak untuk mengonstruksi pengetahuan yang mereka dapat tersebut. LKS jenis ini memuat apa yang dilakukan siswa,
meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, kita perlu merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan
siswa kemudian kita meminta siswa untuk mengamati fenomena hasil kegiatan. Selanjutnya, kita berikan pertanyaan-pertanyaan yang membantu siswa untuk mengaitkan fenomena yang mereka
amati dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak mereka.
Siswa dilatih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya LKS
yang membantu siswa menerapkan konsep demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan memberikan tugas kepada
mereka untuk melakukan diskusi, kemudian meminta mereka berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab. Dengan siswa dilatih untuk belajar menghormati pendapat
orang lain dan berpendapat secara bertanggung jawab maka hal ini telah memberikan sebuah jalan bagi implementasi nilai-nilai
demokrasi dalam diri siswa.
c. LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar
LKS jenis ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada
di dalam buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika mereka membaca buku sehingga fungsi utama LKS ini adalah
membantu siswa menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku.
d. LKS yang berfungsi sebagai penguatan
LKS bentuk ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini
mengarah pada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku pelajaran. Selain sebagai
e. LKS yang berfungsi sebagai petunjuk pratikum
Alih-alih memisahkan petunjuk pratikum ke dalam buku
tersendiri, kita dapat menggabungkan petunjuk pratikum ke dalam kumpulan LKS. Dengan demikian dalam LKS bentuk ini,
petunjuk pratikum merupakan salah satu isi (content) dari LKS.
5. Motivasi
Menurut asal katanya, motivasi berasal dari bahsa Latin movere yang berarti menggerakkan. Wlodkowski (Kosasih dan kawan-kawan,
2007:34), menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.
Menurut Mc Donald (Kosasih dan kawan-kawan, 2007:34), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya perasaan dan didahului dengan adanya tanggapan terhadap tujuan. Martin Handoko (Kosasih dan kawan-kawan, 2007:35),
mengartikan motivasi itu sebagai suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya.
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah tenaga pendorong ataupun penarik yang menyebabkan adanya
siswa, maka besar pula hasil belajar yang akan dicapai. Demikian pula, semakin tepat motivasi yang diberikan oleh guru, semakin besar pula
hasil dari proses pembelajaran.
Menurut Kosasih dan kawan-kawan (2007:37), faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar ada 4 hal yaitu: a. Faktor internal
Ini merupakan salah satu faktor penting yang ikut menentukan tingkat
motivasi seseorang dalam usaha memiliki pengetahuan serta mempelajari sesuatu.
b. Faktor psikologis
Ini adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu yang berhubungan dengan psikis. Faktor ini dapat mempengaruhi keadaan
belajar individu ketika seseorang memiliki psikis yang berbeda dengan orang lain.
c. Faktor sosiologis
Ini adalah faktor yang timbul dari luar diri individu yang terdiri dari
lingkungan hidup dan lingkungan tak hidup. d. Faktor fisiologis
Ini adalah faktor yang berhubungan dengan jasmani individu. Apabila
6. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian pengembangan, menurut Borg & Gall (Setyosari,
2010:194), merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu
langkah-langkah secara siklus. Langkah-langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan
temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar di mana produk tersebut akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil
uji coba lapangan.
Penelitian dan pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model pengembangkan berbasis industri, yang
temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk dan prosedur, yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi,
disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan, kualitas, dan standar tertentu.
Menurut Dick & Carey (Setyosari, 2010: 201), prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Analisis kebutuhan.
Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan.
Melakukan analisis pembelajaran, yang mencakup keterampilan proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Analisis siswa dan konteks
Menganalisis siswa dan konteks, yang mencakup kemampuan, sikap, dan karakteristik awal siswa dalam latar pembelajaran, termasuk karakteristik latar pembelajaran tersebut di mana pengetahuan dan
keterampilan baru akan digunakan. Langkah (2) dan (3) dapat dilakukan baik secara berurutan, atau secara bersamaan.
4. Tujuan umum dan khsusus
Menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik yang berupa rumusan tujuan unjuk kerja, atau operasional. Gambaran
rumusan operasional ini mencerminkan tujuan khusus program atau produk, dan prosedur yang dikembangkan. Tujuan ini secara spesifik
memberikan informasi untuk mengembangkan butir-butir tes. 5. Mengembangkan instrumen
Mengembangkan instrumen assessment, yang secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus, operasional.
6. Mengembangkan strategi pembelajaran
7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran
Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, yang dalam hal
ini dapat berupa : bahan cetak, manual siswa, dan media lain yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan.
8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif
Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau
produk dikembangkan. Evaluasi formatif dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan.
Dalam kondisi tertentu, pengembang cukup sampai pada langkah ini. Dick & Cary, merekomendasikan suatu proses evaluasi formatif yang terdiri atas tiga langkah:
1) Uji coba prototype bahan secara perorangan.
2) Uji coba kelompok kecil yang terdiri atas enam sampai delapan
subjek.
3) Uji coba lapangan yang melibatkan seluruh subjek dalam kelas
Selama uji coba ini, pengembang melakukan observasi dan wawancara. Dengan demikian, pengembang melakukan pendekatan kualitatif di samping data kuantitatif. Hasil validasi dari langkah
delapan ini kemudian dipakai untuk melakukan revisi. 9. Melakukan revisi
terhadap tujuh langkah pertama, yaitu: tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran, perilaku awal, tujuan unjuk kerja atau
performasi, butir tes, strategi pembelajaran, dan bahan-bahan pembelajaran.
10.Evaluasi sumatif
Setelah program atau proses pengembangan telah selesai dikembangkan langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi sumatif.
Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat efektivitas program secara keseluruhan dibandingkan dengan
program lain.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian sebelumnya yang relevan diantaranya penelitian oleh Agung Nugroho dengan judul skripsi “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Media Gambar untuk Membantu Siswa Kelas XI IPS Memahami Materi Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa.”
Nugroho dalam penelitiannya menjelaskan bahwa faktor-faktor penting dalam meningkatkan motivasi serta pemahaman belajar siswa salah satunya adalah dengan penyajian materi yang semenarik mungkin
sehingga dapat menarik minat siswa untuk membaca. Dari hasil penelitian yang dilakukan Nugroho menunjukkan bahwa LKS bergambar
materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa untuk siswa kelas XI IPS SMA.
Hal tersebut ditunjukkan oleh : (1) hasil penilaian dari ahli materi, kualitas LKS bergambar ditinjau dari aspek pembelajaran dan aspek isi
termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,38; (2) hasil penilaian dari ahli media pembelajaran, kualitas LKS bergambar ditinjau dari aspek tampilan dan aspek penyajian termasuk
dalam kategori “baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,95; hasil penilaian
guru mata pelajaran, kualitas LKS bergambar ditinjau dari aspek
pembelajaran dan aspek isi termasuk dalam kategori “sangat baik”
dengan rata-rata skor sebesar 4,48; (4) hasil penilaian dari siswa pada uji coba perorangan, kualitas LKS bergambar ditinjau dari keseluruhan
aspek penilaian termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,32; (5) hasi penilaian dari siswa pada ujicoba kelompok
kecil, kualitas LKS bergambar ditinjau dari keseluruhan aspek penilaian termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,23; (6) hasil penelitian dari siswa pada uji coba kelompok besar, kualitas LKS bergambar ditinjau dari keseluruhan penilaian termasuk
dalam kategori “baik”dengan rata-rata skor 4,05.
Selanjutnya Penelitian oleh Atmadi Wirawan dari Program Studi Pendidikan Matematika USD dengan judul “ Penggunaan Lembar Kerja
IPS.” Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam hal ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan lembar kerja siswa mampu mendukung
kepercayaan diri siswa, interaksi sosial, dan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan ternyata menunjukkan bahwa
penggunaan Lembar Kerja Siswa mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa, interaksi sosial dan prestasi belajar siswa hal ini dibuktikan dari: 12 butir indikator kepercayaan diri, 10 indikator dapat dilaksanakan
sementara yang 2 butir indikator belum dilaksanakan oleh sebagian besar siswa. Sementara untuk interaksi sosial dari 14 butir indikator yang ingin
dicapai, 13 butir indikator dapat dilakukan oleh sebagian besar siswa sedangkan 1 indikator belum dilakukan. Kemudian untuk prestasi belajar dengan adanya lembar kerja siswa tersebut ternyata 43,59% siswa
mendapatkan nilai yang memenuhi KKM yang ditetapkan.
C. Kerangka Berpikir
Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi siswa belajar
diantaranya saja faktor intelegensi, kebutuhan belajar, minat dan sifat pribadi siswa. Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan sebab siswa yang tidak mempunyai
motivasi kemungkinan besar tidak akan melakukan aktivitas belajar dengan baik. Siswa akan cendrung belajar tentang apa yang mereka ingin
dituntut untuk mampu memberikan motivasi kepada meraka supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu cara yang dapat
memotivasi siswa untuk belajar adalah dengan meningkatkan mutu pembelajaran yaitu dengan membuat media pembelajaran berupa LKS
bergambar.
LKS bergambar ini merupakan pengembangan dari LKS biasa, hanya saja pada LKS bergambar ini disertakan gambar-gambar serta
latihan soal yang didesain dalam bentuk TTS, Wordzap, dan analisis artikel, sehingga hal ini akan membantu memotivasi siswa untuk belajar.
29
BAB III
METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau yang lebih
dikenal dengan istilah Research & Development (R & D). Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono, 2012: 407). Produk pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa dengan media bergambar untuk
memotivasi siswa SMA kelas XI IIS dalam pembelajaran materi ketenagakerjaan.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
prosedur pengembangan instruksional dengan pendekatan sistem yang dirancang oleh Dick dan Carey (Setyosari, 2010 : 201-202). Dari 10
tahapan yang dikembangkan, pengembang dalam hal ini hanya menggunakan sampai pada langkah kesembilan, karena pengembangan LKS dengan media gambar hanya sebatas pada uji coba prototype produk.
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk memperkuat peneliti
dalam mengembangkan produk LKS yaitu dengan melakukan wawancara kepada beberapa siswa. Dari hasil wawancara mereka
menyatakan bahwa guru pernah menggunakan LKS sebagai media pendukung dalam pembelajaran. Namun, LKS yang dibuat bukan berbentuk buku melainkan dalam lembar yang terpisah, selain itu
LKS yang digunakan juga bukan LKS bergambar. 2. Analisis Pembelajaran
Setelah melakukan analisis kebutuhan, langkah selanjutnya adalah analisis pembelajaran, yaitu sebuah proses yang digunakan untuk menentukan keterampilan dan pengetahuan relevan yang diperlukan
oleh siswa dalam mencapai kompetensi atas tujuan pembelajaran. Dalam melakukan analisis pembelajaran beberapa langkah yang
diperlukan untuk mengidentifikasi kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang perlu dimiliki oleh siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran.
Analisa tersebut dilakukan dengan cara: (1) mengklasifikasikan rumusan tujuan menurut jenis ranah belajar (keterampilan psikomotor,
ketrampilan intelektual, informasi verbal, sikap), dan (2) mengenali teknik analisis pembelajaran yang cocok untuk memeriksa secara tepat
3. Analisis Siswa dan Konteks
Sebelum mengembangkan produk, dilakukan pengamatan
terhadap kegiatan belajar siswa. Analisis ini dilakukan guna melihat kemampuan, sikap, serta karakteristik awal siswa di dalam kelas saat
pembelajaran.
4. Tujuan Umum dan Khusus
Berdasarkan analisis pembelajaran dan analisis tentang perilaku
awal siswa, tahap selanjutnya adalah merumuskan tujuan umum dan khusus. Perumusan tujuan dilakukan dengan menentukan indikator
yang ingin dicapai dalam pembelajaran, indikator dimaksudkan sebagai dasar dalam mengembangkan kisi-kisi tes pembelajaran. Indikator penilaian mencakup aspek sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan. 5. Mengembangkan Instrumen Penilaian
Berdasarkan tujuan pembelajaran yang dipaparkan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan instrumen penilaian yang mampu
mengukur pencapaian hasil belajar siswa, hal ini dikenal dengan istilah evaluasi hasil belajar.
Hal yang penting dalam menentukan instrumen evaluasi yang
akan digunakan adalah instrumen harus dapat mengukur
performance siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Setelah melalui lima tahap sebelumnya, maka tahap selanjutnya
adalah mengidentifikasi strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Strategi meliputi: (1) memotivasi aktivitas awal
pembelajaran, (2) penyajian materi, (3) partisipasi siswa, (4) penilaian, dan (5) peninjauan kembali atas kegitatan yang telah dilakukan selama pembelajaran berlangsung.
7. Mengembangkan dan Memilih Bahan Pembelajaran
Produk yang akan dikembangkan dalam hal ini adalah bahan
ajar cetak berupa Lembar Kerja Siswa dengan media gambar. Penyajian materi didesain semenarik mungkin, agar siswa dapat terlibat secara aktif selama proses pembelajaran. Materi disajikan
dengan berbagai komponen media, yaitu teks dan gambar karena pada pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan LKS
bergambar yang sederhana yang hanya terdapat satu materi pembelajaran yaitu tentang ketenagakerjaan. LKS bergambar
dikembangkan agar dapat menampilkan penyajian materi dengan teks dan gambar sehingga materi mudah dipahami.
8. Merancang dan Melakukan Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dimaksudkan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau produk dikembangkan. Evaluasi