ABSTRAK
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. Semakin tinggi permintaan dari pasar, maka perusahaan harus dapat memenuhi permintaan tersebut, tetapi dalam suatu perusahaan sering kali metoda kerja yang diterapkan tidak efisien, perancangan tempat kerja yang tidak ergonomis, dan lingkungan fisik kerja yang tidak ideal. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan pekerja cepat mengalami kelelahan sehingga waktu untuk menyelesaikan pekerjaan akan semakin lama.
PT. Surya Alam Rekananda adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang hasil bumi pengeringan jagung. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan menerima pesanan berupa jagung kering. Terkadang perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan dikarenakan waktu penyelesaian yang lama sehingga produktivitas menjadi kurang optimal. Untuk mencapai produktivitas yang optimal, maka perusahaan harus memperbaiki sistem kerja yang ada, baik dalam hal metoda kerja, tata letak kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, dan lingkungan fisik kerja.
Penelitian dilakukan pada ruang produksi dan tempat penyimpanan (wip in dan wip out). Dari hasil penelitian langsung dan wawancara maka didapati elemen kerja operator kurang efektif dan efisien, tata letak tempat kerja yang kurang ergonomis, lingkungan fisik kerja yang tidak ideal, peralatan belum ergonomis, dan tingginya angka kecelakaan kerja yang pernah terjadi.
Hasil analisa menunjukkan bahwa tata letak tempat kerja tidak efisien dari segi jarak dan penempatan, lingkungan fisik kerja belum memenuhi syarat ideal, peralatan yang digunakan belum efisien, dan dari segi keselamatan dan kesehatan kerja memerlukan penanganan yang serius.
Oleh karena itu, penyusun mengusulkan penggantian peralatan (lori); perbaikan lingkungan fisik kerja seperti pemasangan 19 buah roof ventilator dan atap dilapisi genteng tanah liat dan kaca; perubahan layout pada ruang produksi dengan memindahkan stasiun jahit dan cara penyusunan barang di wip out, sehingga menghemat gerakan-gerakan kerja; dan sarana untuk meminimalkan kecelakaan kerja seperti memakai masker, sarung tangan, dan merubah cara penumpukan barang. Pemilihan rancangan menggunakan metoda scoringconcept, dimana berdasarkan pada beberapa alternatif dan prioritas tertinggi maka terpilih alternatif layout usulan 3 sebagai layout terbaik.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN……….……i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN……….ii
ABSTRAK……….…….vi
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH……….………..vii
DAFTAR ISI……….…...x
DAFTAR TABEL……….. xx
DAFTAR GAMBAR……….xxii
DAFTAR LAMPIRAN……….xxiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah……… 1-1
1.2Identifikasi Masalah……….. 1-3
1.3Perumusan Masalah………... 1-3
1.4Pembatasan Masalah dan Asumsi………. 1-6
1.5Tujuan Penelitian……….. 1-7
1.6Sistematika Penelitian……….. 1-9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Cara Kerja………... 2-1
2.2 Studi Gerakan………...2-2
2.3 Ekonomi Gerakan……… 2-2
2.5.4 Menghitung Waktu Siklus……….. 2-9 2.5.5 Menghitung Waktu Normal……….... 2-9 2.5.6 Menghitung Waktu Baku……… 2-9 2.6 Faktor Penyesuaian……….. 2-9 2.7 Faktor Kelonggaran………...2-15 2.8 Tingkat Ketelitian dan Keyakinan………..2-17 2.9 Peta-peta Kerja………...……….…...2-18 2.10 Diagram Pareto……….…………2-18
2.11 Fishbone Diagram………....2-19
2.12 Data Waktu Gerakan………2-19 2.13 MTM-1……….2-22
2.13.1 Reach………...….2-25
2.13.2 Move……….2-28
2.13.3 Turn………..…………2-31
2.13.4 Apply Pressure………...……..2-32
2.13.5 Grasp………2-33
2.13.6 Release………..2-34
2.13.7 Position……….2-35
2.13.8 Disengage………...2-36
2.13.9 Eye Travel dan Eye Focus………....2-37
2.13.9.1 Eye Travel………..2-37
2.13.9.2 Eye Focus………..………2-38
2.13.10 Body, Leg and Foot Motion………...……….2-38
2.13.10.1 Horizontal Motion……….……..2-38
2.13.10.2 Leg & Foot Motion………..…2-40
2.13.10.3 Vertical Motion………...……….2-41
2.13.11 Crank………..…2-42
2.17 Lelah Visual……….2-47 2.18 Kebisingan………....2-48 2.19 Suhu dan Kelembaban………..2-51 2.20 Bau-bauan……….2-52 2.21 Tata Letak dan Aliran Barang………..2-53
2.21.1 Tata Letak……….2-53
2.21.2 Aliran Barang………...2-55 2.22 Keselamatan Kerja………...…2-61 2.22.1 Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja………….2-61 2.22.2 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja…………...2-61 2.22.3 Menyusun Kerangka Tindakan Untuk Mencegah
Kecelakaan………...2-62
2.22.4 Sepuluh Kunci Keselamatan dan Kesehatan………....2-62 2.22.5 Peningkatan Keselamatan Sarana Mesin………..2-63 2.22.6 Peningkatan Keselamatan Sarana Listrik……….2-63 2.22.7 Peningkatan Keselamatan Sarana Angkutan………....2.63
2.22.8 Pengendalian Pekerjaan Berbahaya………..2-64 2.22.9 Hal-hal yang harus dilakukan pengawas lapangan
untuk meningkatkan keselamatan sarana produksi
dan memperbaiki lingkungan kerja………..2-64 2.22.10 Hal-hal yang perlu diperhatikan sehari-hari dalam
kaitan tindakan darurat………...2-65
BAB 3 SISTEMATIKA PENELITIAN
3.1 Penelitian Pendahuluan………...3-5
3.2 Identifikasi Masalah………3-5
3.3 Perumusan Masalah………3-6
3.4 Tujuan Penelitian……….. 3-8
3.7 Pengolahan Data………3-12 3.7.1 Data waktu Pengerjaan Melalui Cara Pengukuran
Langsung………...3-12 3.7.2 Data waktu Pengerjaan Melalui Cara Pengukuran
Tidak Langsung………..………...3-12 3.8 Faktor Pembanding Antara Pengukuran Langsung dengan
Tidak Langsung………..………3-13 3.9 Analisis Data dan Usulan Perbaikan………..3-13 3.10 Kesimpulan dan Saran………..3-15
BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Umum Perusahaan……….4-1 4.1.1 Sejarah Perusahaan………..………..4-1 4.1.2 Lokasi Perusahaan……….4-1 4.1.3 Ketenagakerjaan Perusahaan……….4-1 4.1.4 Struktur Organisasi………....4-3 4.1.5 Bidang Hasil Usaha………...4-7
4.2 Proses Produksi………..4-8 4.3 Skenario Pekerjaan……….4-9 4.3.1 Bagian Bongkar……….4-9 4.3.2 Bagian Pencurahan Jagung………4-9 4.3.3 Bagian Penadahan Output Berupa Kotoran Debu……….4-10 4.3.4 Bagian Penadahan Output Berupa Jagung Kering…...….4-10 4.3.5 Bagian Penjahitan Karung……….4-11 4.4 Pengukuran Waktu Kerja dengan Metoda Langsung………….4-12 4.5 Penentuan Faktor Penyesuaian dan Faktor Kelonggaran……...4-15
4.5.1 Faktor Penyesuaian………4-15
4.5.2 Faktor Kelonggaran………...4-23
4.6 Tata Letak Ruang Kerja……….4-29 4.6.1 Tata Letak Ruang Kerja Keseluruhan………...4-29 4.6.2 Tata Letak Kerja Setempat………4-32 4.6.2.1 Stasiun Pencurahan Jagung……….……..4-32 4.6.2.2 Bagian Pengurangan Output Debu Jagung………4-33 4.6.2.3 Stasiun Pengarungan Jagung Kering……….4-35
4.6.2.4 Stasiun Penjahitan Karung………4-36
4.6.2.5 Penyusunan Karung………...4-37
4.7 Material Handling………...………….…..4-38 4.8 Alat-alat Kerja dan Mesin………..4-39 4.9 Efektivitas Mesin………4-40 4.10 Keselamatan dan Kesehatan Kerja………...4-41 4.10.1 Peralatan dan Material……….4-41 4.10.2 Fasilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja………4-41 4.10.3 Kebijakan Perusahaan……….4-42
4.10.4 Data Kecelakaan Kerja Periode Januari 2000 –
Desember 2000………4-42 4.10.5 Data Kecelakaan Kerja Periode Januari 2001 –
Desember 2001………4-45 4.10.6 Data Kecelakaan Kerja Periode Januari 2002 –
Desember 2002………4-47
4.11 Diagram Fishbone………4-49
4.12 Lingkungan Fisik Kerja………....4-52 4.12.1 Atap Ruang Kerja………..4-52 4.12.2 Lantai Ruang Kerja………...4-52
Temperatur………4-53
BAB 5 ANALISA
5.1 Analisa Elemen Gerakan Kerja Operator Dihubungkan
Dengan Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan………..5-1 5.1.1 Analisa Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan
Dengan Tubuh Manusia dan Gerakannya………..5-1 5.1.1.1 Bagian Pencurahan Jagung……….5-1 5.1.1.2 Bagian Pengarungan Jagung Kering………..5-3 5.1.1.3 Bagian Penjahitan………...5-4 5.1.2 Analisa Elemen Gerakan Kerja Operator Dihubungkan Dengan Pengaturan Tata Letak Tempat Kerja…………....5-5
5.1.2.1 Bagian Pencurahan……….….5-5 5.1.2.2 Bagian Pengarungan Jagung Kering………...5-6 5.1.2.3 Bagian Penjahitan………....5-7 5.1.3 Analisa Elemen Gerakan Kerja Operator Dihubungkan
Dengan Pengaturan Tata Letak Tempat Kerja…………...5-8 5.1.3.1 Bagian Pencurahan……….…5-8 5.1.3.2 Bagian Pengarungan Jagung Kering………..5-9 5.1.3.3 Bagian Penjahitan………...5-9 5.2 Ringkasan Elemen Gerakan Kerja Operator Dihubungkan
Dengan Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan…………..………...5-9 5.3 Analisa Tata Letak Stasiun Kerja Keseluruhan………...5-14
5.4.4 Stasiun Jahit………..5-17 5.4.5 Bagian Penumpukan Barang……….5-18 5.5 Analisa Alat dan Mesin………...…..….5-19 5.5.1 Bagian Pencurahan Jagung………...….5-19 5.5.2 Bagian Pengarungan Jagung Kering……….…....5-19 5.5.3 Bagian Penjahitan………...…...5-20 5.5.4 Mesin Keseluruhan Pengeringan Jagung………..5-20 5.5.5 Analisa Material Handling (Lori)…………..…………...5-20 5.6 Analisa Keleluasaan………..….5-21 5.6.1 Stasiun Pencurahan Jagung……….…..5-21 5.6.2 Stasiun Pengarungan Jagung Kering………...5-21 5.6.3 Stasiun Jahit……….….5-21 5.6.4 Bagian Penyimpanan Jagung Kering………....5-22 5.6.5 Mendorong Lori………....5-22 5.7 Analisa Manusia………...5-22 5.7.1 Stasiun Pencurahan………...5-22 5.7.2 Stasiun Pengarungan Jagung Kering………...5-22
5.9.6.2 Jenis Kecelakaan Mata Iritasi………...5-28 5.9.6.3 Jenis Kecelakaan Kaki Terluka………5-28 5.9.6.4 Jenis Kecelakaan Punggung Cedera……….5-29 5.9.6.5 Jenis Kecelakaan Meninggal Dunia………..5-30 5.10 Analisa Kondisi Lingkungan Kerja……….5-31
5.10.1 Atap Ruang Kerja………5-31 5.10.2 Lantai Ruang Kerja………..5-32 5.10.3 Dinding Ruang Kerja………...5-32 5.10.4 Ventilasi Udara………5-32
5.10.5 Pintu……….5-32
5.10.6 Intensitas Cahaya, Kebisingan, Kelembaban Udara, Temperatur Udara………5-33 5.10.6.1 Intensitas Cahaya………...5-33 5.10.6.2 Intensitas Kebisingan……….5-33 5.10.6.3 Kelembaban dan Temperatur……….5-34 5.11 Analisa Waktu Baku Aktual Secara Langsung dan Tidak
Langsung………..5-35
5.12 Analisa Fleksibilitas……….5-36 5.13 Analisa Sensitifitas………...5-37 5.13.1 Sensitifitas yang Berhubungan dengan Mesin Rusak...5-37 5.13.2 Sensitifitas yang Berhubungan dengan Operator
Sakit………..5-37 5.13.3 Sensitifitas yang Berhubungan dengan Material
Handling Rusak……….5-37
5.13.4 Sensitifitas yang Berhubungan dengan Tempat
Penyimpanan Penuh………..5-38
BAB 6 PERANCANGAN
6.1 Usulan Layout Stasiun Kerja Keseluruhan………..6-1
6.1.2 Alternatif 2 Usulan Layout……….………6-2
6.1.3 Alternatif 3 Usulan Layout……….………6-4
6.1.4 Alternatif 4 Usulan Layout……….………6-6
6.1.5 Alternatif 5 Usulan Layout……….………6-8
6.2 Analisa Prioritas Layout Usulan………6-18
6.2.1 Kriteria Kapasitas WIP Out………..6-18 6.2.2 Kriteria Penempatan WIP Out………..………6-18 6.2.3 Kriteria Gang Antar Tumpukan WIP Out………...6-18 6.2.4 Kriteria Keleluasaan Truk di WIP Out……….…6-19 6.2.5 Kriteria Fleksibilitas……….6-19
6.3 Analisa Layout Usulan Terpilih……….6-20
6.3.1 Analisa Fleksibilitas Layout Terpilih………....6-20 6.3.2 Analisa Sensitifitas Layout Terpilih……….6-21
6.3.2.1 Sensitifitas yang Berhubungan dengan
Mesin Rusak……….6-21 6.3.2.2 Sensitifitas yang Berhubungan dengan
Operator Sakit………6-21 6.3.2.3 Sensitifitas yang Berhubungan dengan
Material Handling Rusak…………..………6-22 6.3.2.4 Sensitifitas yang Berhubungan dengan
Tempat Penyimpanan Penuh………...6-22 6.4 Usulan Batas Area………..6-22
6.5 Usulan Material Handling……….6-23
6.8.5 Atap………...6-33 6.8.6 Usulan Kelonggaran………..6-33 6.9 Waktu Baku langsung dan Tidak Langsung Usulan…………..6-38
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan………..7-1
7.2 Saran………7-4
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 TMU Bedasarkan perpindahan mata 2-37
2.2 Pemandu untuk kadar cahaya 2-47
2.3 Klasifikasi bising menurut Furrer 2-49
2.4 Pengaruh suhu terhadap keadaan tubuh 2-51
4.1 Data waktu proses pengantaran dan pencurahan jagung 4-12 4.2 Data waktu proses bagian pengarungan jagung kering 4-12 4.3 Data waktu proses pengantaran jagung kering ke stasiun jahit 4-13 4.4 Data waktu proses penjahitan karung berisi jagung kering 4-13 4.5 Data waktu proses pengantaran jagung ke tempat penyusunan 4-14
4.6 Faktor penyesuaian bagian pencurahan jagung 4-15
4.7 Faktor penyesuaian bagian pengarungan jagung kering 4-16 4.8 Faktor penyesuaian pengantaran karung jagung ke stasiun jahit 4-18 4.9 Faktor penyesuaian proses penjahitan karung berisi jagung kering 4-20 4.10 Faktor penyesuaian proses pengantaran jagung ke tempat
penyusunan karung 4-22
4.11 Faktor kelonggaran bagian pencurahan jagung 4-24
4.12 Faktor kelonggaran bagian pengarungan jagung kering 4-24 4.13 Faktor kelonggaran pengantaran karung ke stasiun jahit 4-25 4.14 Faktor kelonggaran proses penjahitan karung berisi jagung kering 4-25 4.15 Faktor kelonggaran proses pengantaran jagung ke tempat
penyusunan 4-26
4.16 Ringkasan uji normal, seragam, kecukupan, Ws, Wn, Wb untuk
Tiap pekerjaan yang diamati 4-27
4.17 Ringkasan waktu tiap pekerjaan yang diamati dengan Metoda
MTM-1 4-28
4.18 Jumlah kecelakaan kerja per bulan Tahun 2000 4-42
4.19 Jenis kecelakaan dan frekuensi kecelakaan kerja Tahun 2000 4-43
4.20 Jumlah kecelakaan kerja per bulan Tahun 2001 4-45
4.21 Jenis kecelakaan dan frekuensi kecelakaan kerja Tahun 2001 4-46
4.22 Jumlah kecelakaan kerja per bulan Tahun 2002 4-47
5.1 Ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan tubuh manusia
dan gerakannya 5-10
5.2 Ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan pengaturan
tata letak tempat kerja 5-11
5.3 Ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan perancangan
peralatan 5-12
5.4 Kapasitas aktual dan efektif 5-13
5.5 Ringkasan jenis dan akibat dari kecelakaan kerja 5-26
5.6 Pencahayaan, kebisingan, kelembaban, dan temperatur (siang) 5-35 5.7 Pencahayaan, kebisingan, kelembaban, dan temperatur (malam) 5-35 5.8 Waktu baku aktual langsung dan tidak langsung serta indeks
perbandingan 5-35
6.1 Ringkasan analisa alternatif usulan layout 6-10
6.2 Keterangan pemberian rating pada layout usulan 6-16
6.3 Keterangan pemberian scoring pada layoutusulan 6-16
6.4 Prioritas alternatif layout 6-17
6.5 Ringkasan kecelakaan kerja dan penanggulangannya 6-28
6.6 Skala udara yang direkomendasikan (A/C) 6-30
6.7 Daya hisap ventilator sesuai kecepatan angina 6-30
6.8 Faktor kelonggaran proses pencurahan jagung 6-33
6.9 Faktor kelonggaran proses pengarungan jagung kering 6-34 6.10 Faktor kelonggaran proses pengantaran jagung ke stasiun jahit 6-34 6.11 Faktor kelonggaran proses penjahitan karung berisi jagung kering 6-35 6.12 Faktor kelonggaran proses pengantaran jagung ke tempat
penyimpanan 6-35
6.13 Pembanding kelonggaran aktual dan usulan proses pencurahan
jagung 6-36
6.14 Pembanding kelonggaran aktual dan usulan proses pengarungan
jagung kering 6-36
jagung kering ke stasiun jahit 6-37 6.16 Pembanding kelonggaran aktual dan usulan proses penjahitan
karung 6-37
6.17 Pembanding kelonggaran aktual dan usulan proses pengantaran
jagung kering ke tempat penyimpanan 6-38
6.18 Perbandingan waktu baku tak langsung aktual dan usulan 6-39 6.19 Perbandingan waktu baku tak langsung usulan dan waktu baku
langsung usulan 6-39
7.1 Waktu yang dibutuhkan saat ini 7-2
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Bagan sistematika penelitian 3-1
4.1 Bagan struktur organisasi 4-4
4.2 Layout aktual 4-30
4.3 Stasiun pencurahan jagung 4-33
4.4 Mesin outputdebu jagung 4-34
4.5 Bagian pengarungan jagung kering 4-35
4.6 Stasiun penjahitan karung 4-36
4.7 Penyusunan jagung aktual (WIP OUT) 4-37
4.8 Material handlingaktual 4-38
4.9 Diagram pareto kecelakaan Tahun 2000 4-44
4.10 Diagram pareto kecelakaan Tahun 2001 4-46
4.11 Diagram pareto kecelakaan Tahun 2002 4-48
4.12 Diagram fishbone untuk kecelakaan tangan terluka 4-49
4.13 Diagram fishbone untuk kecelakaan mata iritasi 4-49 4.14 Diagram fishbone untuk kecelakaan kaki terluka 4-50 4.15 Diagram fishbone untuk kecelakaan punggung cedera 4-50 4.16 Diagram fishbone untuk kecelakaan meninggal dunia 4-51
5.1 Cara menaikkan jagung ke truk 5-19
6.1 Layout usulan 1 6-11
6.2 Layout usulan 2 6-12
6.3 Layout usulan 3 6-13
6.4 Layout usulan 4 6-14
6.5 Layout usulan 5 6-15
6.6 Bentuk lori usulan 6-24
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A Bagan analisa aktual dan bagan analisa usulan
B Perhitungan uji kenormalan, uji keseragaman, dan uji
kecukupan data
C Tabel MTM-1
D Tabel faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran E Tabel distribusi normal dan khi kuadrat
F Tabel standar ergonomis (lingkungan fisik) G Peta proses operasi
Bab 1 Pendahuluan 1-1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini, persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dimana persaingan tidak hanya terjadi pada perusahaan dalam satu negara saja, tetapi dengan perusahaan yang ada di negara-negara lainnya. Setiap perusahaan mempunyai berbagai cara untuk mempertahankan keberadaannya yang sekarang, bahkan untuk memperluas usahanya di masa mendatang.
PT. Surya Alam Rekananda merupakan salah satu perusahaan hasil bumi pengeringan jagung di Bandar Lampung yang bertahan sampai sekarang dan memiliki tujuan untuk memperluas usahanya di masa mendatang. Oleh karena hal tersebut, maka PT. Surya Alam Rekananda merasa perlu melakukan peningkatan produktivitas kerja secara terus menerus.
Dalam menerapkan suatu sistem kerja yang baik, langkah pertama adalah menganalisis sistem kerja aktual. Dari hasil analisis ini, maka akan didapatkan segi positif dan segi negatif yang dapat menunjang produktivitas kerja. Segi positif hendaknya dipertahankan, sedangkan segi negatifnya diperbaiki, sehingga menghasilkan usulan metoda kerja yang baru yaitu metoda yang lebih baik dari metoda kerja sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian awal, PT. Surya Alam Rekananda mempunyai beberapa masalah yaitu ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi pesanan konsumen yang disebabkan waktu produksi dalam menyelesaikan produk terlalu lama, akibat adanya elemen-elemen kerja pekerja yang tidak teratur sehingga cepat terjadi fatique, tata letak tempat kerja secara keseluruhan yang kurang efisien, dan lingkungan fisik kerja yang
Bab 1 Pendahuluan 1-2
Memperbaiki sistem kerja aktual yang ada merupakan upaya peningkatan produktivitas di PT. Surya Alam Rekananda. Adapun tujuan dilakukan perbaikan sistem kerja adalah untuk meminimasi waktu, menghasilkan metoda kerja yang lebih baik, menambah kenyamanan, keamanan, dan kesehatan pekerja, sehingga pekerja menjadi senang, dan pada akhirnya secara tidak
langsung dapat menyebabkan motivasi pekerja meningkat sehingga produktivitas meningkat pula.
Selain memenuhi kebutuhan konsumen Propinsi Lampung, perusahaan juga mendapat permintaan dari daerah lainnya seperti Jambi, Jakarta, Surabaya, dan daerah-daerah di Pulau Sumatra dan Jawa lainnya. Oleh karena sebagian besar proses dikerjakan secara manual (oleh manusia) maka untuk dapat memperoleh cara kerja yang optimal maka harus memperhatikan metoda kerja, lingkungan fisik kerja, perancangan peralatan, tata letak kerja keseluruhan, kesehatan dan keselamatan kerja.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung yang telah dilakukan, maka didapat beberapa permasalahan antara lain elemen-elemen gerakan kerja operator tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan, yang akibatnya waktu penyelesaiaan pekerjaan terlalu lama sehingga tidak sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan. Masalah tersebut juga berakibat pada ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan, yang tentunya merugikan perusahaan.
Masalah lainnya yaitu kondisi lingkungan fisik kerja yang tidak ideal misalnya pencahayaan yang kurang baik, suara mesin yang terlalu bising, sistem ventilasi yang kurang baik, kelembaban yang tinggi dan temperatur udara yang panas.
Bab 1 Pendahuluan 1-3
seperti di perusahaan ini juga membutuhkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dan memenuhi standar pemerintah agar pekerja merasa aman dan nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
1.3Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dapat dirumuskan masalah yang dihadapi perusahaan antara lain :
1. Bagaimana gerakan-gerakan kerja operator yang dihubungkan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan gerakan tubuh, tata letak, dan peralatan ?
2. Berapa waktu yang dibutuhkan dari tiap proses pengeringan jagung dalam satu kali proses, yang meliputi :
a. Bongkar (menurunkan karung berisi jagung dari truk ke area wip in)
b. Penumpukan di WIPin c. Proses pencurahan jagung.
d. Proses pengeringan jagung dengan mesin e. Proses pengarungan jagung
f. Proses penjahitan g. Penyimpanan di WIPout
h. Proses menaikan karung berisi jagung kering ke truk dari area wip out.
i. Proses transportasi antar area
3. Bagaimana tata letak proses pengeringan jagung dilihat dari aspek : a. Jarak antar area proses
b. Kemudahan dalam setiap pengerjaan c. Keamanan dalam setiap proses
d. Kenyamanan (keleluasaan) dalam setiap proses
4. Bagaimana peralatan atau mesin yang digunakan saat ini, yang meliputi: a. Jenis peralatan
Bab 1 Pendahuluan 1-4
c. Kondisi peralatan d. Efektifitas peralatan
5. Bagaimana sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di perusahaan saat ini?
6. Bagaimana kondisi lingkungan fisik aktual, yang meliputi:
a. Temperatur b. Kelembaban c. Pencahayaan d. Ventilasi e. Kebisingan
f. Bangunan kerja, yang meliputi: f1. Dinding
f2. Lantai f3. Atap f4. Pintu
7. Bagaimana kemampuan sistem untuk menerima suatu perubahan
(fleksibilitas) dan apakah sistem dapat berjalan layak apabila terjadi suatu perubahan (sensitivitas)?
8. Bagaimana metoda kerja yang lebih baik, yang dapat meminimasi waktu kerja pada masing-masing proses ?
9. Bagaimana tata letak yang lebih baik, yang dapat : a. Meminimasi jarak antar proses
b. Memudahkan setiap proses
c. Meningkatkan keamanan tiap proses d. Meningkatkan kenyamanan tiap proses 10.Bagaimana peralatan yang lebih baik digunakan ?
11.Bagaimana sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang harus diterapkan
untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja?
Bab 1 Pendahuluan 1-5
c. Pencahayaan d. Ventilasi e. Kebisingan
f. Bangunan kerja, yang meliputi: f1. Dinding
f2. Lantai f3. Atap
1.4Pembatasan Masalah dan Asumsi
Adapun pembatasan masalah dilakukan agar permasalahan lebih terarah mengingat luasnya cakupan bahasan, maka penyusun membuat pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Metoda yang digunakan dalam pengukuran waktu kerja adalah secara langsung dengan menggunakan jam henti dan metoda tidak langsung menggunakan data waktu gerakan dengan analisis MTM-1.
2. Tidak memperhitungkan anggaran biaya untuk perancangan.
3. Tidak meneliti kelongggaran untuk hambatan yang tak dapat dihindarkan. 4. Tidak meneliti kapasitas aktual perusahaan dan permintaan dari konsumen. 5. Tidak merubah struktur bangunan.
6. Tidak merubah struktur mesin.
7. Tidak meneliti bagian pengarungan debu jagung,
Alasan: karena butuh 8 jam untuk mengisi 1 karung. Mesin harus bekerja mengeringkan 10 ton jagung untuk menghasilkan 1 karung debu jagung seberat 25 kilo gram. Sehingga bagian ini tidak ditunggui oleh operator.
8. Lingkungan fisik yang diteliti, meliputi : a. Temperatur
Bab 1 Pendahuluan 1-6
f. Bangunan kerja, yang meliputi: f1. Dinding
f2. Lantai f3. Atap f4. Pintu
9. Fleksibilitas yang dimaksud disini yaitu ketersediaan lahan kosong untuk penambahan mesin dan barang.
10.Sensitivitas yang dimaksud disini adalah yang berhubungan dengan: Mesin rusak
Operator sakit atau tidak masuk Material handling rusak
Tempat penyimpanan penuh
Asumsi-asumsi ditetapkan untuk memudahkan pembahasan serta pemecahan masalah. Adapun beberapa asumsi yang ditetapkan antara lain : 1. Mesin-mesin yang beroperasi dalam kondisi baik.
2. Operator memiliki kemampuan dan keahlian kerja yang sama dan mampu bekerja dengan kecepatan yang konstan.
3. 1 karung jagung kering beratnya 70 kilogram.
4. Penyusun menetapkan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 10%.
1.5Tujuan Penelitian
Adapun karena permasalahan-permasalahan yang timbul di perusahaan, maka penyusun membuat bahasan ini dengan tujuan antara lain :
1. Untuk mengetahui dan memperbaiki gerakan-gerakan kerja operator sekarang dihubungkan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungan dengan gerakan tubuh, tata letak, dan peralatan.
2. Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan dari tiap proses pengeringan jagung dalam satu kali proses kerja, yang meliputi :
Bab 1 Pendahuluan 1-7
b. Penumpukan WIP in c. Proses pencurahan jagung.
d. Proses pengeringan jagung dengan mesin e. Proses pengarungan jagung
f. Proses penjahitan
g. Penumpukan WIP out
h. Proses menaikan ke truk dari area penyimpanan i. Proses transportasi antar area
3. Untuk mengetahui dan menganalisa serta memperbaiki tata letak proses pengeringan jagung dilihat dari aspek :
a. Jarak antar area proses
b. Kemudahan dalam setiap pengerjaan c. Keamanan dalam setiap proses
d. Kenyamanan (keleluasaan) dalam setiap proses
4. Mengetahui dan menganalisa serta memperbaiki peralatan atau mesin yang digunakan saat ini, yang meliputi:
a. Jenis peralatan b. Jumlah peralatan c. Kondisi peralatan d. Efektifitas peralatan
5. Mengetahui dan menganalisa sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di perusahaan saat ini.
6. Mengetahui dan menganalisa kondisi lingkungan fisik aktual yang meliputi:
a. Temperatur b. Kelembaban c. Pencahayaan
d. Ventilasi e. Kebisingan
Bab 1 Pendahuluan 1-8
f2. Lantai f3. Atap f4. Pintu
7. Mengetahui kemampuan sistem untuk menerima suatu perubahan (fleksibilitas) dan mengetahui apakah sistem dapat berjalan layak apabila
terjadi suatu perubahan (sensitivitas).
8. Untuk mengusulkan metoda kerja yang lebih baik, yang dapat meminimasi waktu kerja pada masing-masing proses.
9. Untuk mengusulkan tata letak yang lebih baik, yang dapat : a. Meminimasi jarak antar proses
b. Memudahkan setiap proses
c. Meningkatkan keamanan tiap proses d. Meningkatkan kenyamanan tiap proses
10.Untuk mengusulkan peralatan yang lebih baik digunakan.
11.Untuk mengusulkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang lebih baik untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
12.Untuk mengusulkan kondisi lingkungan fisik yang lebih baik, yang meliputi :
a. Temperatur b. Kelembaban c. Pencahayaan d. Ventilasi e. Kebisingan
f. Bangunan kerja, yang meliputi: f1. Dinding
f2. Lantai f3. Atap
Bab 1 Pendahuluan 1-9
1.6Sistematika Penulisan
Laporan ini terdiri tujuh bab dan setiap bab terbagi lagi ke dalam beberapa sub bab. Untuk menjelaskan ururan pembahasan masalah, maka disusunlah sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi gambaran umum penelitian yang terdiri dari 6 sub bab yaitu latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan teori-teori dan teknik yang digunakan, yang akan diterapkan untuk melandasi penelitian sehingga berhubungan dengan analisa yang akan digunakan.
BAB 3 : SISTEMATIKA PENELITIAN
Bab ini menguraikan langkah-langkah sistematis yang akan dilakukan oleh penyusun sejak penelitian awal, perumusan masalah, pengumpulan dan pengolahan data hingga penganalisaan hasil pengolahan data, perancangan perbaikan/usulan serta kesimpulan dan saran dari hasil penganalisaan.
BAB 4 : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi data umum perusahaan yang diteliti, uraian tentang jenis dan sumber data yang dikumpulkan yang kemudian akan diolah sebagai bahan untuk dianalisis.
BAB 5 : ANALISA
Bab 1 Pendahuluan 1-10
untuk pengusulan perbaikan metoda kerja yang baru untuk memperbaiki metoda kerja lama agar lebih baik.
BAB 6 : PERANCANGAN
Bab ini berisi mengenai perbaikan serta perancangan dari sistem
saat ini yang dinilai masih kurang baik, maka akan diperbaiki baik dari segi tata letak keseluruhan, lingkungan fisik, metoda kerja, maupun dari segi keselamatan dan kesehatan kerjanya.
BAB 7 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-1
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penyusun di PT. Surya Alam Rekananda pada proses pengeringan jagung, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1 a. Elemen-elemen gerakan kerja operator berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakan-gerakannya:
Pada proses pengeringan jagung ini, proses transportasinya tidak
memanfaatkan momentum untuk mempermudah pekerjaannya.
Pada umumnya ke dua tangan operator tidak menganggur pada saat
yang bersamaan.
Pada bagian pencurahan, tangan kanan lebih banyak bekerja
dibandingkan dengan tangan kiri dari operator.
Pada bagian pengarungan jagung kering, operator banyak menganggur
karena hanya waktu lebih banyak digunakan untuk menunggu karung hingga penuh.
Pada bagian pencurahan, operator banyak menggunakan gerakan
badan.
Pada stasiun menjahit, operator memerlukan gerakan mata yang fokus. Pada umumnya gerakan operator simetris dan tidak berlawanan, serta
gerakan operator tidak berubah-ubah dan terlihat spontan.
b. Elemen-elemen gerakan kerja operator berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan tata letak:
Penempatan bahan di setiap stasiun kerja sudah baik dan mudah
Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-2
Penempatan bahan-bahan dan peralatan berada pada daerah kerja
normal dan tidak menggunakan prinsip gaya berat.
Transportasi antar stasiun dilakukan dengan bantuan material handling
dengan dijalankan oleh operator.
Operator selalu berdiri dalam melakukan pekerjaannya.
c. Elemen-elemen gerakan kerja operator berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan perancangan alat:
Peralatan yang digunakan oleh operator dijalankan dengan
menggunakan tangan saja, sehingga kaki menganggur. Semua peralatan hanya menggunakan satu kegunaan saja.
2 Waktu yang dibutuhkan tiap proses pekerjaan saat ini adalah: Tabel 7.1
Waktu yang dibutuhkan saat ini
Stasiun
Wb langsung aktual(detik)
Wb tidak langsung
aktual (detik)
Pencurahan 46,88 43,703
Pengarungan 174,36 166,675
Pengantaran ke sta jahit 31,42 35,071
Penjahitan 53,36 40,906
Pengantaran ke wip out 25,62 28,912
Setelah melakukan penelitian, maka secara rata-rata dibutuhkan 30 menit (1800 detik) untuk melakukan proses bongkar untuk 1 truk dan 60 menit (3600 detik) untuk menaikkan barang ke truk.
3 Tata letak stasiun setempat pada masing-masing stasiun kerja saat ini sudah cukup baik sehingga tidak dilakukan perbaikan, jarak antar area proses sudah cukup baik, kecuali bagian pengarungan jagung dengan
stasiun jahit sangat jauh yaitu 18 meter. Setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, aman, dan nyaman.
Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-3
5 Sistem keselamatan dan kesehatan kerja saat ini kurang baik sehingga perlu adanya sarana-sarana penunjang untuk meningkatkan kesehatan operator untuk mengurangi kecelakaan kerja.
6 Kondisi lingkungan fisik kerja yaitu:
Temperatur dan kelembaban tidak ideal karena berkisar antara
33-39oC dan kelembaban 60-71%.
Intensitas cahaya kurang ideal karena berkisar antara 30-50 lux. Kebisingan tidak ideal karena berkisar antara 86-96 dB untuk 9
jam kerja, sehingga mengganggu kenyamanan saat bekerja.
Ventilasi kurang baik karena kurang adanya pertukaran udara
dengan udara di luar ruangan yang lebih baik.
Lantai produksi terlihat baik karena rata dan tidak berlubang,
dinding sudah berwarna kecoklatan tetapi tidak berpengaruh pada dampak psikologis dari pekerja, atap terbuat dari seng sehingga menyerap panas matahari yang menjadi salah satu akibat pada panasnya di ruang produksi, dan kondisi pintu masih dalam keadaan baik
7 Ketika terjadi perubahan pada salah satu stasiun kerja, dapat mempengaruhi stasiun kerja lain. Misalnya jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin output jagung kering, maka bisa terjadi keadaan menganggur pada stasiun jahit.
8 Kegiatan proses produksi tetap bisa menerima perubahan (fleksibilitas) dan masih bisa berjalan layak walaupun ada perubahan (sensitifitas), kecuali sensitifitas dalam hal mesin pengeringan rusak.
9 Metoda kerja yang lebih baik bisa diterapkan dengan meminimasi jarak, terpilih layout usulan 3, yaitu mendekatkan jarak stasiun pengarungan jagung dengan stasiun jahit. Tata letak semua stasiun sudah efisien, aman,
dan mudah.
Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-4
11 Untuk memperbaiki sistem keselamatan dan kesehatan kerja maka dilakukan perubahan metoda kerja seperti cara penumpukan karung di wip out, perubahan tata letak stasiun kerja untuk meminimasi jarak, pemakaiaan sarana penunjang kesehatan kerja seperti masker dan sarung tangan.
12 Kondisi lingkungan fisik kerja yang ideal yaitu:
Temperatur yang ideal untuk kelembaban yang tinggi yaitu sekitar
60-65 % pada ruangan produksi di perusahaan adalah berkisar pada 22-24oC, agar operator dapat bekerja dengan nyaman.
Pencahayaan yang ideal untuk pekerjaan yang tidak memerlukan
suatu ketelitian yang tinggi seperti pengeringan jagung ini adalah 75 lux, agar operator dapat bekerja dengan nyaman.
Rekomendasi yang dianjurkan untuk bekerja di ruangan dengan
tingkat kebisingan mencapai 90 dB adalah 4 jam kerja, agar operator dapat bekerja dengan nyaman.
Perlu adanya ventilator tambahan untuk memperlancar siklus udara
di ruang produksi, agar dapat mengurangi kelembaban dan temperatur di ruang produksi proses pengeringan jagung.
Lantai produksi rata dan tidak berlubang, dinding berwarna putih
atau bersih, atap seng dilapisi genteng tanah liat agar mengurangi panas yang ada dalam ruang produksi, dan kondisi pintu yang mudah dibuka dan ditutup.
7.2 Saran
Saran diberikan bagi perusahaan agar bermanfaat di masa yang akan datang, sehingga berguna meningkatkan kapasitas produksi, kenyamanan di area produksi, dan keamanan di area produksi. Adapun saran-saran yang akan
diberikan, yaitu:
Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-5
2. Operator yang bekerja menggunakan bantuan alat kait karung, sebaiknya memakai sarung tangan agar terhindar dari kecelakaan kerja.
3. Operator bagian pengarungan jagung kering disarankan memakai masker, karena banyak debu-debu yang bercawan di area tersebut agar tidak mengganggu pernafasan.
4. Dibuat kotak untuk meletakkan alat (gunting, jarum, tali)yang telah selesai dipergunakan, hal ini untuk menghindari kehilangan barang perusahaan. 5. Menggunakan material handling yang seperti kereta dorong (usulan),
karena lebih banyak kapasitas sekali angkutnya.
6. Atap seng diganti dengan genteng tanah liat dan sebagian dipasangi genteng kaca bening (beling) atau beberapa seng besi diganti dengan seng dari plastik berwarna bening agar tidak terlalu panas dan ruangan produksi menjadi lebih terang.
7. Dinding di cat ulang dengan warna putih, agar operator lebih nyaman bekerja diruangan produksi.
8. Memasang ventilator di atap ruangan produksi, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kelembaban dan memperlancar aliran udara di dalam dengan di luar ruang produksi.
PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES
PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung)
WORK SYSTEM DESIGN IN DRY-CORN PROCESSING REFER TO ERGONOMIC
(Case study at PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung)
Nica Widyastuti1
, Wawan Yudiantyo2
, Ie Vie Mie3
Abstrak
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar, tetapi dalam suatu perusahaan seringkali metoda kerjanya tidak efisien, perancangan tempat kerja kurang ergonomis, tingginya angka kecelakaan kerja dan lingkungan fisik kerjanya tidak ideal. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan pekerja cepat mengalami kelelahan dan tidak nyaman sehingga waktu untuk untuk menyelesaikan pekerjaannya akan semakin lama.
Penelitian dilakukan pada ruang produksi dan tempat penyimpanan (wip in dan wip out). Hasil penelitian menunjukkan gerakan operator kurang efisien, tata letak tempat kerja tidak ergonomis, lingkungan fisik kerja tidak ideal, material handling belum efisien dan ergonomis, dan dari segi keselamatan dan kesehatan kerja memerlukan penanganan yang serius.
Untuk melakukan perbaikan sistem kerja, digunakan metoda pengukuran waktu baku cara langsung dan waktu baku cara tidak langsung.
Dengan adanya perbaikan sistem kerja, perusahaan dapat menghemat waktu produksi; metoda kerja yang lebih terarah; dan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman. Dari hasil perbaikan, maka diperoleh penghematan waktu sebesar 23,83% pada stasiun pencurahan; 22,63% pada stasiun pengarungan; 75,64% pada transportasi ke stasiun jahit; 18,79% pada stasiun jahit; dan 44,14% pada transportasi ke area wip out.
Kata kunci : ergonomi, lingkungan fisik, kecelakaan dan kesehatan kerja, tata letak
_______________________________________________________________________ 1
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
PT. Surya Alam Rekananda merupakan salah satu perusahaan hasil bumi pengeringan jagung di Bandar Lampung yang bertahan sampai sekarang dan memiliki tujuan untuk memperluas usahanya di masa mendatang. Oleh karena hal tersebut, maka PT. Surya Alam Rekananda merasa perlu melakukan peningkatan produktivitas kerja secara terus menerus.
Berdasarkan hasil penelitian awal, PT. Surya Alam Rekananda mempunyai beberapa masalah yaitu ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi pesanan konsumen yang disebabkan waktu produksi dalam menyelesaikan produk terlalu lama, akibat adanya elemen-elemen kerja pekerja yang tidak teratur sehingga cepat terjadi fatique, tata letak tempat kerja secara keseluruhan yang kurang efisien, dan lingkungan fisik kerja yang kurang mendukung sehingga hasil kerja tidak maksimal. Selain itu juga terkadang terjadi kecelakaan kerja di lingkungan kerja yang dialami para pekerja. Masalah-masalah ini akan berpengaruh pada produktivitas kerja yang dihasilkan.
Memperbaiki sistem kerja aktual yang ada merupakan upaya peningkatan produktivitas di PT. Surya Alam Rekananda. Adapun tujuan dilakukan perbaikan sistem kerja adalah untuk meminimasi waktu, menghasilkan metoda kerja yang lebih baik, menambah kenyamanan, keamanan, dan kesehatan pekerja, sehingga pekerja menjadi senang, dan pada akhirnya secara tidak langsung dapat menyebabkan motivasi pekerja meningkat sehingga produktivitas meningkat pula.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung yang telah dilakukan, maka didapat beberapa permasalahan antara lain elemen-elemen gerakan kerja operator tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan, yang akibatnya waktu penyelesaiaan pekerjaan terlalu lama sehingga tidak sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan. Masalah tersebut juga berakibat pada ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan, yang tentunya merugikan perusahaan.
Masalah lainnya yaitu kondisi lingkungan fisik kerja yang tidak ideal misalnya pencahayaan yang kurang baik, suara mesin yang terlalu bising, sistem ventilasi yang kurang baik, kelembaban yang tinggi dan temperatur udara yang panas.
sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dan memenuhi standar pemerintah agar pekerja merasa aman dan nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dapat dirumuskan masalah yang dihadapi perusahaan antara lain :
1. Bagaimana gerakan-gerakan kerja operator yang dihubungkan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan gerakan tubuh, tata letak, dan peralatan ?
2. Berapa waktu yang dibutuhkan dari tiap proses pengeringan jagung dalam satu kali proses, yang meliputi :
a. Bongkar (menurunkan karung berisi jagung dari truk ke area wip in)
b. Penumpukan di WIPin
c. Proses pencurahan jagung.
d. Proses pengeringan jagung dengan mesin e. Proses pengarungan jagung
f. Proses penjahitan g. Penyimpanan di WIPout
h. Proses menaikan karung berisi jagung kering ke truk dari area
wip out.
i. Proses transportasi antar area
3. Bagaimana tata letak proses pengeringan jagung dilihat dari aspek : a. Jarak antar area proses
b. Kemudahan dalam setiap pengerjaan c. Keamanan dalam setiap proses
d. Kenyamanan (keleluasaan) dalam setiap proses
4. Bagaimana peralatan atau mesin yang digunakan saat ini, yang meliputi: a. Jenis peralatan
b. Jumlah peralatan c. Kondisi peralatan d. Efektifitas peralatan
5. Bagaimana sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di perusahaan saat ini?
6. Bagaimana kondisi lingkungan fisik aktual, yang meliputi: a. Temperatur
f2. Lantai f3. Atap f4. Pintu
7. Bagaimana kemampuan sistem untuk menerima suatu perubahan
(fleksibilitas) dan apakah sistem dapat berjalan layak apabila terjadi suatu perubahan (sensitivitas)?
8. Bagaimana metoda kerja yang lebih baik, yang dapat meminimasi waktu kerja pada masing-masing proses ?
9. Bagaimana tata letak yang lebih baik, yang dapat : a. Meminimasi jarak antar proses
b. Memudahkan setiap proses
c. Meningkatkan keamanan tiap proses d. Meningkatkan kenyamanan tiap proses 10. Bagaimana peralatan yang lebih baik digunakan ?
11. Bagaimana sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang harus diterapkan untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja?
12. Bagaimana kondisi lingkungan fisik yang lebih baik, yang meliputi : a. Temperatur
b. Kelembaban c. Pencahayaan d. Ventilasi e. Kebisingan
f. Bangunan kerja, yang meliputi: f1. Dinding
f2. Lantai f3. Atap f4. Pintu
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun karena permasalahan-permasalahan yang timbul di perusahaan, maka penulis membuat bahasan ini dengan tujuan antara lain memperbaiki gerakan-gerakan kerja operator sekarang dihubungkan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungan dengan gerakan tubuh, tata letak, dan peralatan, meminimasi waktu yang dibutuhkan dari tiap proses pengeringan jagung, untuk memperbaiki tata letak keseluruhan sehingga didapatkan layout kerja yang aman dan nyaman sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja serta memperbaiki peralatan yang digunakan agar dapat menghemat waktu dan tenaga.
1.5 Pembatasan Masalah dan Asumsi
1. Metoda yang digunakan dalam pengukuran waktu kerja adalah secara langsung dengan menggunakan jam henti dan metoda tidak langsung menggunakan data waktu gerakan dengan analisis MTM-1.
2. Tidak memperhitungkan anggaran biaya untuk perancangan.
3. Tidak meneliti kelongggaran untuk hambatan yang tak dapat
dihindarkan.
4. Tidak meneliti kapasitas aktual perusahaan dan permintaan dari konsumen.
5. Tidak merubah struktur bangunan. 6. Tidak merubah struktur mesin.
7. Tidak meneliti bagian pengarungan debu jagung,
Alasan: karena butuh 8 jam untuk mengisi 1 karung. Mesin harus bekerja mengeringkan 10 ton jagung untuk menghasilkan 1 karung debu jagung seberat 25 kilo gram. Sehingga bagian ini tidak ditunggui oleh operator.
8. Lingkungan fisik yang diteliti, meliputi : a. Temperatur
b. Kelembaban c. Pencahayaan d. Ventilasi e. Kebisingan
f. Bangunan kerja, yang meliputi: f1. Dinding
f2. Lantai f3. Atap f4. Pintu
9. Fleksibilitas yang dimaksud disini yaitu ketersediaan lahan kosong untuk penambahan mesin dan barang.
10. Sensitivitas yang dimaksud disini adalah yang berhubungan dengan:
Mesin rusak
Operator sakit atau tidak masuk
Material handling rusak
Tempat penyimpanan penuh
Asumsi-asumsi ditetapkan untuk memudahkan pembahasan serta pemecahan masalah. Adapun beberapa asumsi yang ditetapkan antara lain : 1. Mesin-mesin yang beroperasi dalam kondisi baik.
2. Operator memiliki kemampuan dan keahlian kerja yang sama dan mampu bekerja dengan kecepatan yang konstan.
2. Sistematika Penelitian
Mulai
Penelitian Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data - Data umum perusahaan
- Struktur organisasi perusahaan dan uraian jabatan - Jumlah tenaga kerja
- Jenis produk yang dihasilkan - Bahan-bahan yang dibutuhkan - Waktu siklus proses pengeringan jagung - Elemen-elemen gerakan yang dilakukan operator - Peralatan kerja dan mesin yang dipergunakan - Jam kerja perusahaan
- Tata letak stasiun kerja - Jarak alat-alat kerja dan mesin - Keadaan lingkungan fisik kerja - Keselamatan dan kesehatan kerja - Skenario pekerjaan
A
A
Pengolahan Data
Pengukuran data waktu proses
Penguraian data elemen gerakan
Pembuatan bagan analisa (MTM-1)
Uji Keseragaman Data
Uji Kecukupan Data Uji Kenormalan Data
Data Normal?
Data Seragam?
Data cukup?
B C
N>=30
Buang data subgrup yang tidak seragam
tidak
tidak
ya
ya
ya
tidak ya
tidak
B C
Perhitungan Waktu Siklus
Perhitungan Waktu Baku Faktor Kelonggaran Perhitungan Waktu Normal
Faktor Penyesuaian
Perhitungan Waktu Baku Faktor Kelonggaran
Analisa - Analisa elemen gerakan kerja operator - Analisa sistem kerja keseluruhan&setempat - Analisa kesehatan dan keselamatan kerja - Analisa Keadaan lingkungan fisik kerja - Analisa alat&mesin
- Analisa keleluasaan - Analisa manusia - Analisa bahan
- Analisa Fleksibilitas&sensitivitas
Perhitungan waktu normal
D
Gambar 1
D
Usulan Perbaikan Kerja+Analisa Usulan - Usulan perbaikan elemen gerakan operator
- Usulan perbaikan sistem kerja keseluruhan&setempat - Usulan perbaikan sistem kesehatan dan keselamatan kerja - Perbaikan lingkungan fisik kerja
- Perbaikan tata letak kerja - Analisa Usulan
- Analisa Fleksibilitas - Analisa Sensitifitas
Kesimpulan dan Saran
SELESAI
Gambar 1
Langkah-langkah penelitian (lanjutan)
3. Hasil Penelitian 3.1 Penelitian Awal
Penelitian awal dilakukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai sistem kerja yang berlangsung di perusahaan pada saat ini, dimana penelitian pendahuluan dilakukan sebelum menentukan topik laporan tugas akhir ini.
Dalam penelitian pendahuluan ini penulis melakukan hal-hal sebagai berikut, antara lain melakukan kunjungan dan pengamatan langsung ke perusahaan, wawancara dengan pihak perusahaan khususnya, mengamati jalannya kegiatan proses pengeringan jagung dari awal hingga akhir.
3.2 Tinjauan Pustaka
waktu baku, keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan fisik kerja, dan teori scoring concept.
3.3 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk pengolahan data. Adapun data-data yang dikumpulkan antara lain : data umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan uraian jabatan, jumlah tenaga kerja, jenis produk yang dihasilkan, bahan-bahan yang dibutuhkan, waktu siklus proses pengeringan jagung, elemen-elemen gerakan yang dilakukan operator, peralatan kerja dan mesin yang dipergunakan, jam kerja perusahaan, tata letak stasiun kerja, jarak alat-alat kerja dan mesin, keadaan lingkungan fisik kerja, keselamatan dan kesehatan kerja dan skenario pekerjaan.
3.4 Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul akan diolah dengan menggunakan waktu baku cara langsung dengan melakukan uji kenormalan data, uji keseragaman, dan uji kecukupan data. Pengolahan dengan cara tidak langsung dilakukan menguraikan elemen-elemen gerakan dan mengintepretasikan ke dalam bagan analisa dengan menggunakan metoda MTM-1. Dari penguraian dapat diperoleh waktu normal dan waktu baku.
3.5 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh waktu baku langsung dan waktu baku tidak langsung serta index perbandingan yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1
Waktu baku aktual langsung dan tidak langsung serta indeks perbandingan
Wb Wb
Pencurahan 46,88 43,703 0,932 Pengarungan 174,36 166,675 0,956 Pengantaran 1 31,42 35,071 1,116
Penjahitan 53,36 40,906 0,767
Pengantaran 2 25,62 28,912 1,128
Tabel 2
Perbandingan waktu baku tak langsung aktual dan tak langsung usulan
Stasiun Wb tak langsung
aktual (detik)
Wb tak langsung usulan (detik)
Penghematan
Pencurahan 43,703 33,290 23,83 %
Pengarungan 166,675 128,958 22,63 %
Pengantaran ke stasiun jahit
35,071 8,544 75,64 %
Penjahitan karung 40,906 33,219 18,79 %
Pengantaran ke
Dari tabel 2 dapat dilihat terjadinya penghematan pada masing-masing stasiun kerja. Berdasarkan indeks perbandingan antara waktu baku langsung dan tidak langsung aktual maka diperoleh waktu baku langsung usulan yang dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3
Perbandingan waktu tak langsung usulan dan waktu baku langsung usulan
Stasiun Wb tak langsung
usulan (detik)
Indeks Wb langsung
usulan (detik)
Pencurahan 33,290 0,932 35,719 Pengarungan 128,958 0,956 134,893 Pengantaran ke sta
jahit
8,544 1,116 7,656
Penjahitan 33,219 0,767 43,31
Pengantaran ke
wip out
48,149 1,128 42,685
4. Analisis dan Usulan Perbaikan
Tabel 4
Rangkuman Analisis dan Usulan
N o
Analisis Sistem Kerja Aktual
Perancangan / Perbaikan Tujuan Perancangan / Perbaikan
2 Pada bagian pengarungan jagung ke stasiun jahit jaraknya 18 meter
Stasiun jahit dipindah ke dekat bagian pengarungan jagung yaitu dengan jarak 2 meter
Menghemat waktu dan tenaga operator
3 Area wip out tidak ada gang sehingga memperlama waktu menaikkan karung ke truk karena sistem yang digunakan adalah first in fires out.
Area wip out diberi gang dan dipisah-pisah produknya sesuai dengan jumlah yang bisa dihasilkan perharinya.
Mempercepat waktu menaikkan karung ke truk, memudahkan truk untuk melewati area wip out.
4 Operator yang
menngunakan kait karung tidak menggunakan sarung tangan, dan operator bagian pengarungan jagung tidak menggunakan masker. Hal ini bisa mengakibatkan kecelakaan kerja.
Mengusulkan opeartor pada bagian ini menggunakan sarana seperti sarung tangan dan masker penutup mulut dan hidung.
Agar terhindar dari kecelakaan kerja ringan maupun berat lainnya, seperti tangan terluka dan hidung alergi.
5 Peralatan berukuran kecil seperti jarum, gunting, tali diletakkan di atas meja sehingga bisa terjadi kehilangan.
Dibuatkan kotak untuk menyimpan peralatan.
Agar lebih aman dan
operator tidak sembarangan meletakkan
peralatan.
6 Lori berkapasitas 1 karung/lori. Kurang efisien
Mengusulkan lori dengan kapasitas 3 karung/lori
Lebih menghemat waktu dan tenaga operator.
7 Ventilasi udara dirasakan masih kurang mengingat nyaman dalam bekerja.
8 Temperatur udara di ruang produksi cukup panas
Memasang ventilator Mengurangi temperatur di ruang produksi
9 Atap ruang kerja terbuat dari seng sehingga menyerap panas sehingga ruangan menjadi panas
Mengganti atap seng dengan genteng
Mengurangi panas di ruang kerja
10 Pintu besi sukar dibuka ditutup
Diolesi pelumas seperti minyak pelumas agar licin
11 Pencahayaan pada siang hari kurang ideal sehingga lama kelamaan bisa mengganggu penglihatan operator
Mengganti beberapa buah seng besi dengan seng plastik berwarna bening.
Agar ruangan kerja lebih terang sehingga operator dapat bekerja lebih nyaman.
12 Dinding berwarna coklat dan kotor akibat debu
Mencat ulang dinding ruang kerja
5. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penyusun di PT. Surya Alam Rekananda pada proses pengeringan jagung, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1 a. Elemen-elemen gerakan kerja operator berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakan-gerakannya:
Pada proses pengeringan jagung ini, proses transportasinya tidak memanfaatkan momentum untuk mempermudah pekerjaannya.
Pada umumnya ke dua tangan operator tidak menganggur pada saat yang bersamaan.
Pada bagian pencurahan, tangan kanan lebih banyak bekerja dibandingkan dengan tangan kiri dari operator.
Pada bagian pengarungan jagung kering, operator banyak
menganggur karena hanya waktu lebih banyak digunakan untuk menunggu karung hingga penuh.
Pada bagian pencurahan, operator banyak menggunakan gerakan badan.
Pada stasiun menjahit, operator memerlukan gerakan mata yang fokus.
Pada umumnya gerakan operator simetris dan tidak berlawanan, serta gerakan operator tidak berubah-ubah dan terlihat spontan. b. Elemen-elemen gerakan kerja operator berdasarkan prinsip-prinsip
ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan tata letak:
Penempatan bahan di setiap stasiun kerja sudah baik dan mudah dijangkau dengan jangkauan tangan, sedangkan penempatan peralatan masih kurang baik karena seringkali operator tidak meletakkan peralatan di tempat semula.
Penempatan bahan-bahan dan peralatan berada pada daerah kerja normal dan tidak menggunakan prinsip gaya berat.
Transportasi antar stasiun dilakukan dengan bantuan material handling dengan dijalankan oleh operator.
Operator selalu berdiri dalam melakukan pekerjaannya.
c. Elemen-elemen gerakan kerja operator berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan perancangan alat:
Peralatan yang digunakan oleh operator dijalankan dengan
menggunakan tangan saja, sehingga kaki menganggur.
Semua peralatan hanya menggunakan satu kegunaan saja.
stasiun jahit sangat jauh yaitu 18 meter. Setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, aman, dan nyaman.
3 Semua jenis peralatan yang digunakan saat ini kondisinya cukup baik, mudah dalam pengendalian, jumlahnya mencukupi untuk semua proses, dan bisa digunakan untuk menyelesaikan setiap prosesnya masing-masing, efisien atau tidaknya peralatan tergantung pada keseriusan dari operator.
4 Sistem keselamatan dan kesehatan kerja saat ini kurang baik sehingga perlu adanya sarana-sarana penunjang untuk meningkatkan kesehatan operator untuk mengurangi kecelakaan kerja.
5 Kondisi lingkungan fisik kerja yaitu:
Temperatur dan kelembaban tidak ideal karena berkisar antara 33-39oC dan kelembaban 60-71%.
Intensitas cahaya kurang ideal karena berkisar antara 30-50 lux.
Kebisingan tidak ideal karena berkisar antara 86-96 dB untuk 9 jam kerja, sehingga mengganggu kenyamanan saat bekerja.
Ventilasi kurang baik karena kurang adanya pertukaran udara dengan udara di luar ruangan yang lebih baik.
Lantai produksi terlihat baik karena rata dan tidak berlubang, dinding sudah berwarna kecoklatan tetapi tidak berpengaruh pada dampak psikologis dari pekerja, atap terbuat dari seng sehingga menyerap panas matahari yang menjadi salah satu akibat pada panasnya di ruang produksi, dan kondisi pintu masih dalam keadaan baik
6 Ketika terjadi perubahan pada salah satu stasiun kerja, dapat mempengaruhi stasiun kerja lain. Misalnya jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin output jagung kering, maka bisa terjadi keadaan menganggur pada stasiun jahit.
7 Kegiatan proses produksi tetap bisa menerima perubahan (fleksibilitas) dan masih bisa berjalan layak walaupun ada perubahan (sensitifitas), kecuali sensitifitas dalam hal mesin pengeringan rusak.
8 Metoda kerja yang lebih baik bisa diterapkan dengan meminimasi jarak, terpilih layout usulan 3, yaitu mendekatkan jarak stasiun pengarungan jagung dengan stasiun jahit. Tata letak semua stasiun sudah efisien, aman, dan mudah.
9 Peralatan material handling lori aktual sudah cukup baik, tetapi untuk meningkatkan output maka sebaiknya diganti dengan lori yang berukuran lebih besar (lori usulan).
10 Untuk memperbaiki sistem keselamatan dan kesehatan kerja maka dilakukan perubahan metoda kerja seperti cara penumpukan karung di
Temperatur yang ideal untuk kelembaban yang tinggi yaitu sekitar 60-65 % pada ruangan produksi di perusahaan adalah berkisar pada 22-24oC.
Pencahayaan yang ideal untuk pekerjaan yang tidak
memerlukan suatu ketelitian yang tinggi seperti pengeringan jagung ini adalah 75 lux, agar operator dapat bekerja dengan nyaman.
Rekomendasi yang dianjurkan untuk bekerja di ruangan dengan tingkat kebisingan mencapai 90 dB adalah 4 jam kerja, agar operator dapat bekerja dengan nyaman.
Perlu adanya ventilator tambahan untuk memperlancar siklus udara di ruang produksi, agar dapat mengurangi kelembaban dan temperatur di ruang produksi proses pengeringan jagung.
Lantai produksi rata dan tidak berlubang, dinding berwarna putih atau bersih, atap seng dilapisi genteng tanah liat agar mengurangi panas yang ada dalam ruang produksi, dan kondisi pintu yang mudah dibuka dan ditutup.
6. Saran
Saran diberikan bagi perusahaan agar bermanfaat di masa yang akan datang, sehingga berguna meningkatkan kapasitas produksi, kenyamanan di area produksi, dan keamanan di area produksi. Adapun saran-saran yang akan diberikan, yaitu:
1. Mesin oven dinyalakan semua (8 buah mesin) untuk mempercepat proses pengeringan jagung agar dapat meningkatkan kapasitas produksi. 2. Operator yang bekerja menggunakan bantuan alat kait karung,
sebaiknya memakai sarung tangan agar terhindar dari kecelakaan kerja. 3. Operator bagian pengarungan jagung kering disarankan memakai
masker, karena banyak debu-debu yang bercawan di area tersebut agar tidak mengganggu pernafasan.
4. Dibuat kotak untuk meletakkan alat (gunting, jarum, tali)yang telah selesai dipergunakan, hal ini untuk menghindari kehilangan barang perusahaan.
5. Menggunakan material handling yang seperti kereta dorong (usulan), karena lebih banyak kapasitas sekali angkutnya.
6. Atap seng diganti dengan genteng tanah liat dan sebagian dipasangi genteng kaca bening (beling) atau beberapa seng besi diganti dengan seng dari plastik berwarna bening agar tidak terlalu panas dan ruangan produksi menjadi lebih terang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Apple,J.M.; “ Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan “, edisi ke 3,
ITB, Bandung, 1990.
2. Ie Vie Mie.; “ Upaya Peningkatan Produktivitas Di Pabrik Sandal CV
‘XYZ’ “, Tesis Magister, ITB, Bandung, 2003.
3. Ie Vie Mie.; “ Kumpulan Teori Praktikum “, UKM, Bandung, 2002.
4. Silalahi, Bennet.; “ Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja “,
cetakan ke 1, Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM),
Jakarta, 1991.
5. Sutalaksana, IZ., Anggawisastra, R., Tjakraatmaadja, J.H.; “Teknik Tata
Cara Kerja”, ITB, Bandung, 1979.
6. Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger. “Product Design and
Development,2nd Edition”, McGraw-Hill Companies Inc, USA, 2000.
7. Walpole, Ronald.; “ Pengantar Statistika “, edisi ke 3, PT Gramedia,
Jakarta, 1995.
8. Wiemer, Jon.; “ Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables “,
A Simon & Schuster Company, New Jersey, 1993.
9. Yudiantyo, Wawan.; “ Cara Praktis Penggunaan MTM 1,2,3 “, cetakan
KOMENTAR, SARAN, KRITIK PERBAIKAN
Nama : Nica Widyastuti
NRP : 0023187
Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Kerja Pada Proses Pengeringan
Jagung Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus di
PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung)
Penguji : Jimmy Gozali, ST., MT.
Santoso, ST., MT.
Novi, ST., MT.
Komentar, saran, dan kritik :
1. Perumusan masalah sebaiknya disesuaikan dengan latar belakang
masalah → masalah yang berusaha dipecahkan (masalah utama) dan solusinya
ditulis pada kesimpulan.
2. Sejauh mana perbaikan kerja dapat meningkatkan kapasitas, sehingga bisa
memenuhi demand.
3. Mungkinkah suhu dapat diturunkan dari 39oC menjadi 22oC ? ( jangan-jangan
waktu pengeringan menjadi tambah lama karena butuh panas ! )
4. Baca kembali laporannya, banyak terdapat kesalahan ketik!
5. Bagaimana usulan untuk pencahayaan pada malam hari?
6. Pada kesimpulan, bagaimana dengan efektifitas peralatan?
7. Apakah tidak ada kemungkinan lain untuk mengatasi posisi pekerja yang
DATA PENYUSUN
Nama : Nica Widyastuti
Alamat di Bandung : Jl. Sukakarya no 25 Bandung 40163
Alamat di Lampung : Jl. Morotai Perumahan Gunung Madu Blok E-1, Tanjung
Karang - Bandar Lampung 35132
Alamat e-mail : nica_melde@yahoo.com
No. telp di Lampung : 0721-788594
No. telp selular : 085220011379
Pendidikan : SMU Xaverius Tanjung Karang, Bandar Lampung
S1 Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha
Tanggal USTA : 15 Maret 2005