• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SMA - Blog Sekolah Dasar Artikel-Ranti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENELITIAN TINDAKAN KELAS SMA - Blog Sekolah Dasar Artikel-Ranti"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

*)SURANTI TRI UMIATSIH

ABSTRAK. Penginderaan Jauh (Remote Sensing) dan Sistem Informasi Geografis merupakan pokok bahasan yang dianggap baru oleh guru Geografi. Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran tersebut antara lain rendahnya kecerdasan keruangan siswa, rendahnya minat siswa belajar Geografi dan masih rendahnya kemampuan guru dan siswa dalam bidang teknologi dan komputer. Melalui pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF maka diharapkan dapat membantu guru maupun siswa dalam belajar Penginderaan Jauh maupun Sistem Informasi Geografis. Dari hasil penelitian yang dilakukan di kelas XII IPS 1 SMAN Gondangrejo maka diketahui bahwa pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dapat meningkatkan spatial intelligence siswa. Kesan siswa terhadap pembelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis yang memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF sangat baik. Hal ini ditunjukkan oleh kesan dalam model pembelajaran baru menganggap baik 77,5%, memberi keleluasaan belajar 92,5%, senang belajar 92,5%, menambah pengetahuan dan ketrampilan 82,5%, dan menumbuhkan kerjasama 85%.

KATA KUNCI: MIMIKO ATRAKTIF, Spatial Intelligence, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis.

USE ATRRACTIVE MIMIKO AS AN EFFORT TO INCREASE SPATIAL INTELLIGENCE IN REMOTE SENSING AND GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM IN CLASS XII IPS 1 SMAN GONDANGREJO

LESSON YEAR 2010/2011

ABSTRACT. Remote Sensing and GIS are the subject of which are considered new by the teachers of Geography. The problem faced in learning include students' spatial intelligence low, low interest student studying Geography and the low ability of teachers and students in the field of technology and computers. Through the use of ATRRACTIVE MIMIKO it is expected to help teachers and students in learning Remote Sensing and Geographic Information System. From the results of research conducted in class XII IPS 1 SMAN Gondangrejo it is known that the use of ATRRACTIVE MIMIKO can improve students' spatial intelligence. The impression students towards learning Remote Sensing and Geographic Information System that uses ATRRACTIVE MIMIKO is very good. This is demonstrated by impression in the new learning model considers both 77.5%, 92.5% gave the freedom to learn,happy to to learn 92.5 %,increase knowledge and skills of 82.5 %,and foster co-operation 85 %.

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan Geografi mengemban amanah untuk membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan di muka bumi (Sri Hayati,2010). Dalam kurikulum SMA, matapelajaran Geografi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : (a) memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang berkaitan, (b) menguasai ketrampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi, (c) menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat (Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006).

Salah satu aspek yang harus dikuasai oleh peserta didik adalah memahami pemanfaatan citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Dari aspek tersebut diharapkan akan terasah spatial intelegence peserta didik. Pembelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi bagi guru Geografi saat ini masih menjadi masalah utama untuk menyampaikannya kepada siswa. Permasalahan lain yang dihadapi oleh banyak guru Geografi untuk mengajarkan PJ dan SIG adalah masih rendahnya kemampuan teknologi mereka. Pembelajaran PJ dan SIG bila menggunakan metode ceramah hanya akan menghasilkan konsep-konsep abstrak yang tidak dipahami oleh siswa. Siswa menjadi bingung, dan akhirnya ramai sendiri pada saat pembelajaran.

Pelaksanaan proses pembelajaran pokok bahasan PJ dan SIG di KELAS XII IPS 1 SMA Negeri Gondangrejo banyak ditemui kendala. Jumlah siswa sebanyak 40 siswa. Kelas ini merupakan kelas yang paling ramai, siswa malas belajar, dan prestasi belajarnya juga paling rendah. Berdasarkan hasil ulangan harian I ada 15 anak yang nilianya di bawah batas ketuntasan.

(3)

MIMIKO ATRAKTIF diharapkan siswa lebih mudah memahami konsep-konsep Penginderaan Jauh dan SIG sekaligus dapat meningkatkan spatial intelegence (kecerdasan keruangan).

Melvin L. Silberman (2004: 20-21) menyatakan bahwa proses belajar berlangsung secara bergelombang. Belajar memerlukan kedekatan dengan materi yang hendak dipelajarinya serta keterlibatan aktif. Ketika kegiatan belajar sifatnya pasif, siswa mengikuti pelajaran tanpa rasa keingintahuan, tanpa mengajukan pertanyaan, dan tanpa minat terhadap hasilnya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti penggunaaan MIMIKO ATRAKTIF Sebagai Upaya Meningkatkan Spatial Intelligence dalam Penginderaan Jauh (PJ) dan Sistem Informasi Geografis (SIG).

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Sejauhmanakah penggunaan MIMIKO ATRAKTIF dapat meningkatkan spasial intelligence siswa dalam Penginderaan Jauh (PJ) dan Sistem Informasi Geografis (SIG)?, (2) Bagaimanakah kesan siswa terhadap pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dalam proses pembelajaran PJ dan SIG? Tujuan yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah (1) sejauhmana peningkatan spatial intelligence siswa dalam PJ dan SIG, (2) kesan siswa terhadap Metode MIMIKO ATRAKTIF dalam proses pembelajaran PJ dan SIG. Melalui penelitian ini diharapkan : (1) keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Geografi di SMA meningkat, (2) menumbuhkan sikap spatial intelligence, (3) menumbuhkan sikap mencintai alam, (4) meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Geografi.

LANDASAN TEORI

(4)

Realitas di lapangan menunjukkan adanya keterbatasan multi media pembelajaran baik jenis maupun jumlahnya serta kemampuan guru memanfaatkan media masih kurang. Memperhatikan fenomena tersebut, betapa kemampuan guru masih sangat perlu untuk meningkatkan kualitasnya terutama dalam pemanfaatan multi media. Permasalahan yang segera dipecahkan adalah bagaimana upaya meningkatkan kualitas pembelajaran geografi melalui pemanfaatan teknologi multi media.

Yusufhadi Miarso (1985) memberikan batasan media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Model pembelajaran berbasis teknologi multimedia dimaksudkan agar perhatian dan partisipasi siswa dapat ditingkatkan. Hal ini seperti yang dikemukakan Criswell (1989:1), ….. to any use computer to present instructional material, provide participation of the student action. Very simply, the goal of Computer-Based Instruction (CBI) is teach.

Teknologi multimedia memiliki sejumlah manfaat di antaranya: (1) mengatasi kelemahan pada pembelajaran kelompok maupun, (2) membantu menjadikan gambar atau contoh yang sulit didapatkan di lingkungan sekolah menjadi lebih konkrit, (3) memungkinkan pengulangan sampai berkali-kali tanpa rasa malu bagi yang berbuat salah, (4) mendukung pembelajaran individual, (5) lebih mengenal dan terbiasa denga computer, (6) merupakan media pembelajaran yang efektif, (7) menciptakan pembelajaran yang enjoymen atau joyful learning (Mukminan, 2008). Untuk penggunaan teknologi multimedia dalam pembelajaran akan sangat membantu dalam rangka pembelajaran yang menyenangkan.

(5)

Geografi adalah studi yang bersifat padu tentang hubungan keruangan gejala. Menurut Mukminan (2010) spasial terkait erat dengan kata space yang berarti ruang. Spasial berarti keruangan. Ruang merupakan lingkungan di sekitar kita atau keadaan geografis sekitar kita. Kecerdasan spasial (spatial intelligence) merupakan kekuatan daya pikir seseorang terhadap konsep keruangan, yakni berpikir holistik-komprehensif. Kecerdasan spasial dapat diasah melalui pembelajaran peta, pengalaman, travelling, sekaligus mempertajam daya ingat, dan faktor pembawaan sejak kecil. Belajar peta merupakan salah satu alasan untuk memiliki kecerdasan spasial. Perkembangan citra satelit juga banyak membantu seseorang dalam melatih kecerdasan spasial. Lebih lanjut menurut Mukminan (2010), kecerdasan spasial dapat ditumbuhkembangkan secara kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Penginderaan Jauh (remote sensing) adalah ilmu untuk memperoleh informasi terhadap objek, daerah atau fenomena melalui analisis dan interpretasi tanpa menyentuh langsung objek, sedangkan Sistem Informasi Geografis (SIG) menurut Aronaff dalam Prahasta (2005) adalah sistem informasi yang berdasarkan kerja komputer yang mampu menerima masukan, mengelola (memberi, mengambil, meanipulasi, dan menganalisis data), kemudian memberikan uraian. Kedua ilmu tersebut pada intinya memerlukan media komputer maupun teknologi lainnya. Untuk membantu penyampaian materi kedua ilmu tersebut agar mudah dipahami oleh siswamaka dalam penelitian ini peneliti memanfaatkan multimedia komputer yang diaplikasi dengan beberapa metode pembelajaran yang disebut MIMIKO ATRAKTIF.

(6)

selain komputer adalah internet, dan seperangkat LCD. Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF ini dimaksudkan untuk mengatasi konsep-konsep PJ dan SIG geografi yang dianggap masih abstrak bagi siswa apabila diajarkan dengan menggunakan ceramah.

Kerangka Berpikir

Seorang guru yang kreatif selalu berusaha mencari ide-ide kreatif untuk membantu siswa dalam proses belajar. Salah satunya dengan memadukan berbagai metode pembelajaran. Metode MIMIKO dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus dirancang untuk menarik minat siswa untuk belajar dan memahami geografi. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran yang dilihat dari segi proses maupun hasil dapat meningkat. Secara ringkas dapat dibuat kerangka berpikir sebagai berikut.

Gambar 1 : Kerangka Berpikir Siklus I :

- Penggunaan

Media Power Point

- Tes

permainan

Siklus II:

- Google Earth

- Interpretasi Foto Udara untuk PJ dan SIG

- Presentasi

hasil interpretasi

- Siswa

aktif dalam proses pembelajaran

- Spatial

Intellegence meningkat

(7)

Hipotesis yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dapat meningkatkan spasial intelligence siswa kelas XII IPS 1 dalam Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis

2. Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dapat meningkatkan minat siswa kelas XII IPS 1dalam mempelajari Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis

METODE PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMA Negeri Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar pada kelas XII IPS 1 semester 1. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2010 tahun pelajaran 2010/2011. Pemilihan kelas XII IPS1 sebagai objek penelitian, karena kelas ini memiliki nilai rata-rata yang lebih rendah dibanding kelas lain.

Subjek dari penelitian ini adalah kelas XII IPS1 dengan jumlah siswa sebanyak 40 anak. Jumlah siswa laki-laki sebanyak 15 anak, dan jumlah siswa perempuan sebanyak 25 anak. Kemampuan siswa rata-rata sangat rendah.

Untuk melakukan penelitian ini, prosedur yang dilakukan meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan antara lain: (a) menyusun RPP, (b) menyusun media, (c) menyusun materi, (d) menyusun instrument. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan tindakan kegiatan yang dilakukan adalah : untuk melaksanakan metode MIMIKO ATRAKTIF membutuhkan waktu 2 minggu dengan 2 kali pertemuan tiap minggunya, dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2x 45 menit. Pertemuan minggu pertama dilakukan tindakan dengan media power point dan ceramah. Selanjutnya pada pertemuan minggu kedua dilakukan tindakan dengan media internet dengan google earth diaplikasikan dengan metode diskusi. Pada pertemuan minggu ketiga, tindakan yang diberikan adalah pemanfaatan foto udara yang diaplikasikan dengan diskusi.

(8)

pembelajaran PJ dan SIG digunakan angket. Tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu tes permainan pada siklus I, tes lisan dilakukan saat presentasi interpretasi pada siklus II. Selanjutnya pada tahap terhakhir yang dilakukan adalah analisis dan refleksi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif persentase. Teknik ini digunakan untuk mengetahui persepsi dan kesan siswa terhadap Metode MIMIKO ATRAKTIF dalam proses pembelajaran PJ dan SIG di SMAN Gondangrejo. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai, kemudian dilanjutkan dengan refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Salah satu aspek penting dari kegiatan refleksi adalah evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan.

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran dengan pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF maka ada beberapa indikator yang dapat digunakan yaitu : (1) Secara klasikal pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan nilai spatial intelligence kelas lebih dari 65, (2) Kecerdasan spasial dikatakan meningkat apabila lebih dari 70% siswa mampu memahami ruangnya terutama tempat tinggal atau lingkungan sekolahnya, (3) kecerdasan spasial dikatakan meningkat bila terjadi perubahan sikap siswa dalam memahami ruang yang ada di sekitarnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

1. Siklus I

Kegiatan yang dilakukan untuk setiap siklus kegiatannya meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi.

Pada tahap perencanaan guru memberikan informasi tentang kegiatan belajar yang akan dilakukan. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang PJ dan SIG melalui media power point selama 30 menit.

(9)

kegiatan ini siswa ktif berpikir untuk menjawab, dan muncul kegembiaraan dalam belajar. Nampaknya siswa timbul minat untuk belajar.

Pada kegiatan pengamatan guru memantau tes permainan yang dilakukan oleh siswa. Dari hasil pengamatan sementara oleh guru, siswa belum banyak yang terlibat, karena yang terlibat berpikir aktif adalah siswa yang maju bermain, sementara yang belum bermain banyak yang bercanda. Kegiatan ini dilakukan dalam dua pertemuan. Pada pertemuan kedua siswa sudah lancar melakukan tes permainan.

Kecerdasan keruangan dalam penelitian ini diindikatorkan dari hasil tes permainan yang dilakukan pada Siklus I. Siswa diberi seperangkat pertanyaan dalm media komputer yang hasilnya langsung bisa diperoleh. Hasil tes kecerdasan keruangan rsiswa, yang masuk kategori amat baik sebanyak 10 siswa (25%), kategori baik sebanyak 24 siswa (60%), kategori cukup sebanyak 5 siswa (12,5%) dan kategori kurang sebanyak 1 siswa (2,5%).

2. Siklus II

Pada tahap perencanaan guru memberikan informasi tentang materi kegiatan belajar yang akan dilakukan. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara pengoperasian google earth melalui media internet. Kemudian siswa dibentuk kelompok dengan anggota 2 orang. Setiap kelompok mempersipakan diri pada komputer kelompoknya masing-masing. Dalam tahap ini kondisi siswa aktif, karena mereka sudah dapat bekerjasama dengan anggota kelompok.

(10)

Pada kegiatan pengamatan guru masih memantau cara kerja kelompok, keaktifan anggota kelompok, keterlibatan setiap anggota dalam kelompoknya, maupun mengamati keaktifan siswa dalam berdiskusi selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil pengamatan sementara oleh guru, hampir seluruh siswa sudah banyak yang terlibat, masing-masing anggota telah bekerja sama secara baik, mereka sudah tidak merasa canggung lagi. Keaktifan anggota dalam proses belajar meningkat.

Space intteligence pada siklus II ini diindikatorkan dari hasil presentasi interpretasi foto udara yang dilakukan oleh tiap kelompok. Berdasarkan hasil presentasi interpretasi foto udara pada siklus II di kelas XII IPS1 SMAN Gondangrejo semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 diketahui space intteligence sebagai berikut: nilai kecerdasan spasial siswa yang masuk kategori amat baik sebanyak 25 siswa (62,5%), kategori baik sebanyak 15 siswa (37,5%). Keaktifan siswa tampak dalam kegiatan interpretasi foto udara, mereka tidak hanya aktif mengoperasikan komputer, tetapi juga aktif dalam berpikir maupun dalam kegiatan presentasi. Sementara kelompok lain juga aktif dalam mengikuti jalannya diskusi untuk memberikan pertanyaan maupun sanggahan dari hasil presentasi kelompok yang maju.

3. Kesan Siswa Terhadap Pembelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis yang Memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF

Tabel di bawah ini menunjukkan kesan siswa terhadap MIMIKO ATRAKTIF . Tabel 1. Kesan Siswa pada Pembelajaran MIMIKO ATRAKTIF

No Kesan Siswa Kategori (%)

Amat Baik Baik Cukup Kurang

1. Pengalaman Baru 42,5 35 17,5 0

2. Keleluasaan Belajar 12,5 80 7,5 0

3. Kesenangan Belajar 45 47,5 7.5 0

4. Pengetahuan dan Ketrampilan 17.5 65 17,5 0

5. Kerjasama 32,5 52,5 15 0

Sumber : Data primer, 2010

(11)

merasa senang dalam belajar, pengetahuan dan ketrampilannya bertambah, dan terjalinnya kerjasama kelompok. Hal ini ditunjukkan oleh skor pada kategori amat baik dan baik yang cukup dominan.

PEMBAHASAN

1. Peningkatan Kecerdasan Spasial (Spatial Intelligence) dalam Penginderaan Jauh (PJ) dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF

Kecerdasan spasial atau kecerdasan ruang merupakan kemampuan memahami ruang atau tempat tinggalnya. Untuk spatial intelligence siswa pada siklus I dilakukan dengan tes permainan setelah siswa menerima penjelasan guru dengan menggunakan media power point. Sedangkan untuk mengetahui spatial intelligence pada siklus II dilakukan dengan tes lisan yang dilakukan pada saat presentasi hasil interpretasi foto udara. Dari dua siklus yang dilakukan terjadi peningkatan spatial intelligence. Hal ini dapt ditunjukkan pada grafik berikut.

Gambar 2: Diagram Spatial Intelligence, 2010

(12)

menjadi 25 orang, kategori baik dari 24 turun menjadi 15 siswa, kategori cukup dari menjadi 0 dan kategori kurang dari 1 menjadi nol Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang ruang yang menjadi tempat tinggalnya semakin meningkat hal ini diindikasikan dari peningkatan kategori amat baik dan penurunan kategori kurang, cukup dan baik. Banyak siswa yang menganggap bahwa pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dapat membantu memahami tempat-tempat yang tidak mereka ketahui sebelumnya, dan mereka merasa senang untuk belajar PJ dan SIG dengan menggunakan media komputer.

Suasana belajar yang menyenangkan akan meningkatkan interaksi siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa. Di saat proses belajar mengajar berlangsung pada tiap tahap siswa mempunyai kesempatan berinteraksi dengan gagasan baru ini dalam situasi yang berbeda (Hadisubroto, 1998, dalam Rosmaini, S, 2005). Pada tiap tahap pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF ini siswa terlibat dalam berbagai aktivitas sehingga siswa termotivasi dan tertarik dengan penerapan metode ini.

2. Kesan Siswa terhadap Pembelajaran Metode MIMIKO ATRAKTIF

(13)

Gambar 3: Kesan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Baru

Pada diagram diatas terlihat siswa sebagian besar siswa menganggap MIMIKO ATRAKTIF sebagai pengalaman baru Hal ini berarti sebagian besar siswa menganggap bahwa pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF sebagai model pembelajaran baru baik utuk diterapkan. Kesan siswa terhadap pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF yang memberikan keleluasaan dalam belajar terangkum pada diagram berikut.

Gambar 4: Kesan terhadap Keleluasaan Belajar

(14)

model pembelajaran yang memanfaatkan multimedia komputer ini mereka beranggapan dapat memberikan keleluasaan belajar. Selanjutnya kesan terhadap kesenangan siswa dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF dapat dilihat pada gambar 5 berikut ini

Gambar 5 : Kesan terhadap Kesenangan Belajar

(15)

Gambar 6 : Kesan terhadap Penambahan Pengetahuan dan ketrampilan Dari gambar 6 diketahui kesan siswa terhadap pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dalam hal penambahan pengetahuan dan ketrampilan sebagian besar siswa (65%) menganggap baik. Dari gambaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis yang memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF dianggap baik oleh siswa. Selanjutnya kesan siswa terhadap pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF yang menumbuhkan sikap kerjasama dan toleransi terlihat pada gambar berikut.

Gambar 7: Kesan Siswa terhadap Tumbuhnya Kerjasama

(16)

Sebanyak 13 (32,5%) siswa memberi kesan amat baik, 21 siswa (52,5%) berkesan baik dan 6 siswa berkesan cukup. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa umumnya siswa menganggap bahwa pembelajaran PJ dan SIG yang memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF dianggap dapat menumbuhkan kerjasama dan toleransi.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan :

(1) Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dalam pembelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dapat meningkatkan spatial intelligence siswa. Hal ini ini dibuktikan dari hasil tes permainan maupun tes lesan yang dilakukan saat interpretasi foto udara dari siklus I yang mengalami peningkatan pada siklus II, (2) Kesan siswa terhadap pembelajaran yang memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF dalam Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis sebagian besar baik. Hal in diindikasikan dari model pembelajaran baru (42,%) menganggap amat baik, keleluasan dalam belajar 80% menganggap baik, kesenangan dalam belajar 45% menyatakan amat senang, 47,5% senang, penambahan pengetahuan dan ketrampilan 65 % siswa menyatakan baik, 52% siswa menyatakan bahwa pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dapat menumbuhkan kerjasama kelompok yang baik.

Saran:

(1) Untuk memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF dalam pembelajaran PJ dan SIG, guru perlu bekal tekonologi komputer yang cukup, (2) Siswa perlu memperdalam ilmu komputer meski secara sederhana untuk mempelajari PJ dan SIG secara mendalam, (3) Sekolah perlu menambah fasilitas belajar yang berbasis teknologi.

(17)

Criswell, Eleanor L. 1989. The Design of Computer-Based. New York: Macmillan Publishing Company.

Eddy Prahasto.2005. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar. Bandung: Informatika.

Hadi Sabari Yunus.2008. Geografi dan Pembelajarannya: menuju Pembelajaran Berstandar Internasional. Makalah. Disajikan pada Seminar Peningkatan Kualitas Pembelajaran Geografi. UMS.

Melvin L. Silberman. 2004. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Penerbit Nusamedia-Penerbit Nuansa.

Mukminan.2008. Pemanfaatan Teknologi Multimedia untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Geografi. Makalah. Disajikan pada Seminar Peningkatan Kualitas Pembelajaran Geografi. UMS.

Mukminan. 2010. Keterpaduan Pendidikan Geografi pada Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Pendidikan Tinggi. Handout workshop. Universitas Gadjah Mada

Sri Hayati.2010. Proporsi Kurikulum Geografi dalam pendidikan Dasar dan Menengah. Disajikan dalam Seminar Arah Pendidikan dan Riset Geografi di Indonesia. Fakultas geografi Universitas Gadjah Mada.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta. Depdiknas.

Gambar

Tabel  1. Kesan Siswa pada Pembelajaran MIMIKO ATRAKTIF
Gambar 2: Diagram Spatial Intelligence, 2010
Gambar 4: Kesan terhadap Keleluasaan Belajar
Gambar 5 : Kesan terhadap Kesenangan Belajar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari perhitungan jarak tempuh menggunakan Manhattan Distance dan dikalikan dengan frekuensi pekerja maka masing-masing fasilitas akan dapat ditetapkan koordinat

Telah banyak penelitian menyatakan bahwa tingkat adopsi teknologi konservasi tanah dan air akan meningkat saat suatu bentuk yang tepat dari modal sosial seperti kerjasama,

Pengaruh Pemberian Jus Buah Pare (Momordica charantia) Dosis Bertingkat terhadap Kenaikan Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur Wistar yang Diberi Pakan

Penguatan harga saham BRMS tersebut dipicu spekulasi pasar atas beredarnya berita bahwa perseroan akan melakukan Tender Offer harga sahamnya di Rp.840 terkait dengan rencana

Kekalahan tim sepakbola Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang paling mendasar adalah tidak dipenuhinya kebutuhan fisiologis atlet

Tahun 2005 merupakan jaman kejayaan bagi para Punkers Yogyakarta di mana populasi Punkers bertambah karena banyaknya individu-individu yang tertarik dan berminat untuk

Agoes es (20 (2000) 00), , men mengat gataka akan n bah bahwa wa ber berbed beda a den dengan gan med media ia tan tanam am tan tanah ah yang berfungsi sebagai

perceraian rumah tangga di Negeri Selangor berdasarkan usia suami dan isteri serta usia perkahwinan bagi pasangan dan faktor-faktor yang menyumbang berlakunya