• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Kinerja dan Strategi Manajemen CV Trans Sejahtera.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Metode Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Kinerja dan Strategi Manajemen CV Trans Sejahtera."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

To deal with the development of the business world that increasingly rapidly, companies are required to do my best in the competition environment. There are many companies in assessing their performance is often focused on performance results as measured by financial measures, regardless of what factors that can support these financially successful. One way to measure performance is to use the balanced scorecard method. Balanced scorecard measurement methods include the financial aspect, relationships with customers, internal business processes, and learning and growth of the company.

The author did research aimed to determine the application of balanced scorecard as a performance measure in the company. This research was conducted in CV Trans Sejahtera located in Cilacap which is a service company that specializes in transportation services. Tests carried out by analysis of the data statistical analysis. For data collection is done by using field research techniques, ie observation, interviews and questionnaires. The results will be analyzed and compared with existing theories. Conclusions reached on the basis of questionnaires distributed showing the results of 81.31%. This indicates that the application of balanced scorecard as a performance measure and management strategies on the CV Trans Sejahtera effective it can be said to apply.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Untuk menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, perusahaan dituntut untuk berusaha sebaik mungkin di tengah lingkungan persaingan yang ketat. Selama ini banyak perusahaan dalam menilai kinerjanya seringkali terpaku pada hasil kinerja yang diukur dengan ukuran keuangan, tanpa melihat faktor-faktor apa yang dapat menunjang keberhasilan secara finansial tersebut. Salah satu cara untuk mengukur kinerja adalah dengan menggunakan metode balanced scorecard. Metode pengukuran

balanced scorecard meliputi aspek keuangan, hubungan dengan pelanggan, proses bisnis

internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan yang dimiliki perusahaan.

Penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penerapan

balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja pada perusahaan. Penelitian ini dilakukan

pada CV Tras Sejahtera yang berlokasi di Cilacap yang merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang jasa angkutan. Pengujian data dilakukan dengan analisis analisis statistik. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik penelitian lapangan, yaitu observasi, wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian tersebut akan dianalisis dan dibandingkan dengan teori yang ada. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan kuesioner yang disebarkan menunjukkan hasil sebesar 81,31%. Ini menunjukkan bahwa penerapan balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan strategi manajemen pada CV Trans Sejahtera dapat dikatakan efektif untuk diterapkan.

(3)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR………iii DAFTAR ISI………...………vi

DAFTAR GAMBAR……….…..………...x

DAFTAR TABEL….………. xi

DAFTAR LAMPIRAN……….. xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian……… 1

1.2 Identifikasi Masalah………. 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….7

1.4 Kegunaan Penelitian……… 7

1.5 Metode Penelitian……… 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Balanced Scorecard…...………. 10

2.1.1 Sejarah Singkat Balanced Scorecard………. 10

2.1.2 Definisi Balanced Scorecard...………... 11

2.2 Proses dalam Balanced Scorecard…...……… 12

2.3 Inti Sistem Manajemen Strategik………. 14

2.3.1 Konsep Manajemen Strategik……..………... 14

2.3.2 Sistem Manajemen Strategik…………..………. 17

2.3.2.1 Perumusan Strategik………... 18

2.3.2.2 Perencanaan Strategik……… 18

2.3.2.3 Penyusunan Program………. 19

2.3.2.4 Penyusunan Anggaran………. 20

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.3.2.6 Pemantauan………...………. 20

2.4 Sistem Pengukuran Kinerja………..21

2.4.1 Pengertian dan Tujuan Pengukuran Kinerja.……….. 21

2.4.2 Manfaat Pengukuran Kinerja……….. 22

2.5 Pendekatan Balanced Scorecard Sebagai Inti Sistem Manajemen Strategik………... 22

2.5.1 Peran Balanced Scorecard dalam Setiap Tahap Sistem Manajemen Strategik………..24

2.5.1.1 Peran Balanced Scorecard dalam Tahap Perumusan Strategi………..24

2.5.1.2 Peran Balanced Scorecard dalam Perencanaan Strategik………24

2.5.1.3 Peran Balanced Scorecard dalam Tahap Penyusunan Program dan Penyusunan Anggaran……….26

2.5.1.4 Peran Balanced Scorecard dalam Tahap Implementasi dan tahap Pemantauan………26

2.6 Pendekatan Balanced Scorecard dalam Sistem Pengukuran Kinerja………..27

2.6.1 Empat Perspektif Kinerja Bisnis dalam Balanced Scorecard……….27

2.6.1.1 Perspektif Keuangan………..27

2.6.1.2 Perspektif Pelanggan………..32

2.6.1.3 Perspektif Proses Bisnis Internal………...35

2.6.1.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ………..………36

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………... 39

3.2 Metode Penelitian………...………. 39

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data………..………. 39

(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.2.3 Teknik Analisis Data………. 45

3.2.4 Penarikan Simpulan……… 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……… 47

4.1.1 Gambaran Perusahaan…..………... 47

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 47

4.1.1.2 Lokasi Perusahaan... 48

4.1.1.3 Hasil Produksi... 49

4.1.1.4 Penerapan Balanced Scorecard di CV Trans Sejahtera………51

4.1.2 Pengukuran Efektivitas CV Trans Sejahtera dalam Empat Perspektif Balanced Scorecard...51

4.1.2.1 Perspektif Keuangan... 51

4.1.2.1.1 Rasio Likuiditas... 52

4.1.2.1.2 Rasio Solvabilitas... 55

4.1.2.1.3 Rasio Rentabilitas... 57

4.1.2.2 Perspektif Pelanggan... 60

4.1.2.3 Perspektif Proses Bisnis Internal... 63

4.1.2.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan………….. 64

4.1.3 Penerapan Metode Balanced Scorecard Sebagai Strategi Manajemen………..67

4.1.3.1 Perumusan Strategi………....67

4.1.3.2 Perencanaan Strategik………...70

4.1.3.3 Penyusunan Program dan Anggaran……….70

4.1.3.4 Implementasi………..71

4.1.3.5 Pemantauan………71

4.2 Pembahasan……….…………. 72

4.2.1 Analisis Deskriptif Kualitatif………...72

(6)

Universitas Kristen Maranatha 4.2.3 Penerapan Metode Balanced Scorecard Sebagai Alat

Untuk Mengukur Kinerja Perusahaan………74

4.2.4 Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Strategi Manajemen Perusahaan………..76

4.2.5 Balanced Scorecard Untuk Perusahaan……….78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan………..80

5.2 Saran………83

5.3 Keterbatasan………83

DAFTAR PUSTAKA………....84

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Daftar Pertanyaan Balanced Scorecard Sebagai

Alat Ukur Kinerja……….………..40

Tabel 3.2. Daftar Pertanyaan Balanced Scorecard Sebagai Strategi Manajemen………42

Tabel 3.3. Hasil Pengumpulan Data………43

Tabel 3.4. Daftar Pertanyaan Kuesioner...44

Tabel 4.1. Hasil Wawancara Tentang Perspektif Keuangan...52

Tabel 4.2. Analisis Rasio Keuangan CV Trans Sejahtera………...60

Tabel 4.3. Hasil Wawancara Tentang Perspektif Pelanggan…………...61

Tabel 4.4. Hasil Wawancara Tentang Perspektif Bisnis Internal………...…63

Tabel 4.5. Hasil Wawancara Tentang Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan………… ………64

Tabel 4.6. Matrik SWOT CV Trans Sejahtera……….…68

Tabel 4.7. Tabel Perhitungan Jawaban Kuesioner………...73

Tabel 4.8. Balanced scorecard sebagai Sistem Manajemen CV Trans Sejahtera……….….78

(9)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Gambar Struktur Organisasi CV Trans Sejahtera……….84

Lampiran 2 : Surat Pernyataan Permohonan Pengisian Kuesioner………....85

Lampiran 3 : Hasil Pengisian Kuesioner………90

Lampiran 4 : Laporan Laba Rugi Tahun 2007………...91

Lampiran 5 : Laporan Neraca Tahun 2007……….92

Lampiran 6 : Laporan Laba Rugi Tahun 2008………....93

(10)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor ekonomi yaitu bidang industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang paling utama di Indonesia. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya saing yang tinggi.

Dengan adanya tantangan tersebut perusahaan dituntut untuk lebih profesional dalam mengelola bisnisnya, salah satunya dengan mengukur tingkat kinerja perusahaan itu sendiri. Untuk mengetahui tingkat kinerja yang dicapai, perusahaan harus melakukan penilaian kinerja.

Ada berbagai metode yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat penilaian kinerja. Hampir semua perusahaan mengukur tingkat kinerjanya hanya dari sektor keuangan saja. Misalnya tolak ukur keuangan seperti ROI (Return On Invesment), ROE (Return on

Equity), dan RI (Residual Income) dipandang tidak lagi memadai sebagai ukuran kinerja,

(11)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 2

mampu melakukan peningkatan mendasar dalam berbagai operasinya, angka-angka finansial akan meningkat dengan sendirinya (Kaplan dan Norton, 1996:29)

Oleh sebab itu, Kaplan dan Norton (1996) memperkenalkan metode balanced

scorecard yang tidak hanya mengukur kinerja perusahaan dari aspek keuangan saja, namun

juga dari aspek non keuangan. Metode ini dimaksudkan agar terjadi keseimbangan antara dua aspek tersebut.

Menurut Mulyadi (2001:1) balanced scorecard merupakan contempory

management tool yang digunakan untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam

melipatgandakan kinerja keuangan. Oleh karena organisasi pada dasarnya adalah institusi pencipta kekayaan, penggunaan balanced scorecard dalam pengelolaan menjanjikan peningkatan signifikan kemampuan organisasi dalam penciptakan kekayaan. Berdasarkan pendekatan balanced scorecard, kinerja keuangan yang dihasilkan harus merupakan diwujudkannya kinerja dalam pemuasan kebutuhan pelanggan, pelaksanaan proses bisnis internal dan pembangunan personel yang produktif dan berkomitmen.

Balance scorecard menerjemahkan misi dan strategi kedalam berbagai tujuan dan

ukuran, yang tersusun kedalam empat perspektif. Balanced scorecard memberi kerangka kerja untuk mengomunikansikan misi dan strategi. Yang menjadi tolak ukur dalam balance

scorecard menurut Kaplan dan Norton (2000:23) adalah :

1. Perspektif Keuangan

(12)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 3

2. Perspektif pelanggan

Pada masa lalu seringkali perusahaan mengkonsentrasikan diri pada kemampuan internal dan kurang memperhatikan kebutuhan konsumen. Sekarang strategi perusahaan telah bergeser fokusnya dari internal ke eksternal. Jika suatu unit bisnis ini mencapai kinerja keuangan yang superior dalam jangka panjang, mereka harus menciptakan dan menyajikan suatu produk atau jasa yang bernilai dari biaya perolehannya. Dan suatu produk akan semakin bernilai apabila kinerjanya semakin mendekati atau bahkan melebihi dari apa yang diharapkan dan dipersepsikan konsumen (Heppy Julianto, 2000)

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Menurut Kaplan dan Norton 1996, dalam proses bisnis internal, manajer harus bisa mengidentifikasi proses internal yang penting dimana perusahaan diharuskan melakukan dengan baik karena proses internal tersebut mempunyai nilai-nilai yang diinginkan konsumen dan dapat memberikan pengembalian yang diharapkan oleh para pemegang saham

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

(13)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 4

Balanced scorecard diukur dalam jangka pendek dan jangka panjang dan dievaluasi

setiap bagian yang ada dalam suatu organisasi yang akan memberikan kontribusi untuk mewujudkan setiap tujuan. Balanced scorecard dapat diterapkan oleh semua jenis organisasi dan semua jenis industri baik profit maupun nonprofit (Eddy Nurmanto, 2007).

Penerapan balanced scorecard sebagai perluasan kinerja eksekutif berhasil diterapkan. Namun tidak hanya sebagai perluasan kinerja eksekutif saja, balanced

scorecard kemudian diterapkan ke tahap manajemen yang lebih strategik sebelum penilaian

kinerja. Mulai pertengahan tahun 1993, Balanced scorecard tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat pengukur kinerja, namun berkembang menjadi inti sistem manajemen strategik (Mulyadi, 2001:7).

Manajemen strategik merupakan sistem manajemen yang menjanjikan dihasilkannya langkah-langkah strategik dalam membangun masa depan perusahaan. Perusahaan juga memerlukan sistem manajemen yang mampu memotivasi personel dalam menempuh langkah-langkah strategik dalam usaha untuk melipatgandakan perusahaan (Mulyadi, 2001:41).

Balanced scorecard memperluas sasaran strategik yang ditetapkan dalam

perencanaan strategik keempat perspektif. Dengan demikian, balanced scorecard menjadikan tahap perencanaan strategik menghasilkan sasaran strategik dan inisiatif strategik yang komprehensif, sehingga rencana strategik yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks.

Berdasarkan penelitian Moses Singgih (2000), menyimpulkan bahwa adanya peningkatan kinerja perusahaan pada seluruh perspective kecuali pada internal business

process perspective yang menunjukkan kestabilan kinerja pada level yang buruk. Sehingga,

(14)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 5

meningkatkan penyelesaian order tepat waktu dan menurunkan persentase rata-rata produk cacat. Kedua hal tersebut dapat dicapai dengan semakin meningkatkan kinerja pemenuhan target, karena ketiga ukuran hasil tersebut memiliki bobot yang paling besar.

Menurut Robby Abidin (2007), manfaat PT Destindo Putramakmur Abadi yang bergerak dalam bidang trading ekspor dan impor menerapkan balanced scorecard adalah dapat meningkatkan kinerja perusahaan lebih optimal dibandingkan hanya menggunakan perspektif tradisional, ada tiga perspektif lagi yang mendukung dalam penerapan balanced

scorecard yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan. Dapat disimpulkan bahwa karyawan pada PT Destindo Putramakmur Abadi dinilai puas dengan apa yang sudah diberikan perusahaan saat ini.

Dengan balanced scorecard para manajer perusahaan akan mampu mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa yang akan datang. Balanced scorecard memungkinkan untuk mengukur penilaian manajemen perusahaan.

Definisi dari penilaian kinerja manajemen adalah suatu penilaian untuk menentukan seberapa efektifnya suatu operasi berjalan dalam suatu organisasi berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebelumnya (Hansen Mowen, 1998 dalam Mulyadi, 2009). Tujuan dari penilaian kinerja manajemen adalah untuk menilai perilaku manusia dalam rangka pelaksanaan perannya dalam organisasi.p Manfaat penilaian kinerja manajemen menurut Hansen Mowen (1998) dalam Mulyadi adalah

1. Menjamin Operasi organisasi berjalan secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan

(15)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 6

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan

4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana seorang atasan menilai kinerja karyawannya.

Untuk menentukan ukuran kinerja, visi organisasi perlu dijabarkan dalam tujuan dan sasaran. Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh perusahaan di masa mendatang. Untuk mewujudkan kondisi yang digambarkan dalam visi, perusahaan perlu merumuskan strategi. Tujuan ini menjadi salah satu landasan bagi perumusan strategi untuk mewujudkannya. Dalam proses perencanaan strategik, tujuan ini kemudian dijabarkan ke dalam sasaran strategik dengan ukuran pencapaiannya (Ceacilia Srimindarti, 2009).

Penulis berharap dengan digunakannya metode balanced scorecard, Perusahaan Trans Sejahtera diharapkan berhasil dalam mengimplemetasikan strateginya, dapat mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki melalui pengukuran kinerjanya sehingga dapat segera diperbaiki, dapat mengidentifikasi keunggulan-keunggulan yang ada untuk terus ditingkatkan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Balanced scorecard memperluas sasaran strategik yang ditetapkan dalam perencanaan strategik ke empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan demikian, balance scorecard menjadikan tahap perencanaan strategik menghasilkan sasaran strategik dan inisiatif strategik yang komperenhensif, sehingga rencana strategik yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang balanced

scorecard dengan judul “Penerapan Metode Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja

(16)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 7

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun bebrapa masalah dalam penelitian ini yang dapat dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sistem pengukuran kinerja yang selama ini diterapkan oleh CV Trans Sejahtera?

2. Bagaimana penerapan balanced scorecard untuk mengukur kinerja CV Trans Sejahtera?

3. Bagaimana balanced scorecard menolong CV Trans Sejahtera dalam mengimplementasikan strateginya?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem pengukuran kinerja yang selama ini diterapkan oleh CV Trans Sejahtera

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode balanced scorecard untuk mengukur kinerja pada CV Trans Sejahtera

3. Untuk mengetahui bagaimana balanced scorecard menolong CV Trans Sejahtera dalam mengimplementasikan strateginya.

1.4. Kegunaan Penelitian

Sejalan dengan tujuan-tujuan tersebut di atas maka diharapkan hasil dari penelitian ini

(17)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 8

1. Bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan serta menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah khususnya dalam bidang akuntansi manajemen yang berhubungan dengan balanced

scorecard serta strategi manajemen.

2. Bagi pihak manajemen perusahaan

Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai ide, masukan, serta gagasan mengenai peranan balanced scorecard serta strategi perusahaan dalam menilai kinerja perusahaan guna memajukan perusahaan menjadi lebih efektif dan bertumbuh.

3. Bagi pembaca

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca yang tertarik pada balanced scorecard, serta dapat digunakan sebagai referensi atau pembanding yang dapat membantu pembaca dalam penelitian mengenai balanced

scorecard sebagai alat ukur kinerja dan inti strategi manajemen.

1.5 Metoda Penelitian

Teknik dan proses pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian adalah: 1. Penelitian Lapangan

Dilakukan dengan peninjauan langsung ke perusahaan yang sedang diteliti. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi tentang keadaan yang sebenarnya terjadi dalam perusahaan dengan mengadakan :

(18)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 9

akuntansi, serta bagian operasional untuk memberikan data dan keterangan yang diperlukan.

b. Observasi, yaitu pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh informasi secara obyektif dan melihat pelaksanaan aktivitas dan kebijakan perusahaan yang memiliki hubungan dengan penelitian ini. c. Kuesioner, yaitu penulis menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu

direktur dan karyawan untuk mendapatkan data tentang kinerja dilihat dari tingkat kepuasan pelanggan dan motivasi serta keselarasan karyawan. Responden yang dipilih oleh peneliti sebanyak 30 orang, yaitu direktur, manajer cabang, bagian akuntansi, bagian operasional, serta bagian personalia.

2. Penelitian Kepustakaan

(19)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 80

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan metode

balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan strategi manajemen CV Trans Sejahtera

maka penulis menyimpulkan:

1. CV Trans Sejahtera belum menerapkan metode balanced scorecard sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan.

2. CV Trans Sejahtera selama ini hanya menggunakan sistem pangukuran yang dilihat dari segi finansial saja yang masih memiliki banyak kekurangan.

3. Penerapan balanced scorecard pada CV Trans Sejahtera secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penerapan balanced scorecard diawali dengan pembentukan tim peningkatan produktivitas perusahaan, tim ini yang menentukan perspektif apa saja yang akan digunakan dalam balanced scorecard dan mengukur indikator kinerja dari masing-masing perpektif

b. Pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard merupakan pengukuran kinerja yang penulis sarankan untuk digunakan oleh perusahaan untuk menggantikan pengukuran kinerja yang lama yang dianggap kurang mampu mengukur kinerja dari masing-masing unit di dalam perusahaan.

(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 81

a. Perspektif finansial terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas. Untuk rasio likuiditas pada current ratio dan quick

ratio mengalai kenaikan dari tahun 2007 ke 2008. Hal ini berarti

likuiditasnya mengalami kenaikan dan menunjukkan bahwa CV Trans

Sejahtera memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Untuk rasio solvabilitas, perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2007 ke 2008 yang berarti semakin kecilnya penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan perusahaan. Untuk rasio rentabilitas mengalami penurunan dari tahun 2007 ke 2008 untuk net profit margin dan gross profit margin, namun CV Trans Sejahtera masih memiliki kemampuan dalam mendapatkan laba karena penurunan tidak terlalu signifikan.

b. Perspektif pelanggan, terdiri dari market share, customer retention, dan

customer satisfaction. Pangsa pasar CV Trans Sejahtera didominasi oleh

pabrik-pabrik dalam hal pengguna jasa angkutan. Untuk customer

retention, CV Trans Sejahtera sampai saat ini masih dapat

mempertahankan pelanggan lama karena sampai saat ini, para pelanggan masih melakukan kontrak dengan perusahaan.

(21)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 82

d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, terdiri dari employee

capabilities, produktivitas karyawan, kemampuan sistem informasi, serta

motivasi, kekuasaan, dan keselarasan. Dalam employee capabilities, CV Trans Sejahtera melakukan penyuluhan di pool garasi, serta meeting secara berkala di kantor. Dalam produktivitas karyawan, CV Trans Sejahtera mengalami kenaikan dari tahun 2007 ke tahun 2008, ini berarti terjadi peningkatan produktivitas karyawan. Untuk kemampuan sistem informasi, perusahaan menggunakan layanan internet serta facsimile dan telepon untuk berkomunikasi dengan pihak eksternal perusahaan. Dan untuk memotivasi karyawan, CV Trans Sejahtera memberikan gaji sesuai dengan UMR dan memberikan fasilitas berupa THR dan tunjangan kesehatan.

5. Penerapan balanced scorecard memberikan pandangan yang lebih luas mengenai kinerja perusahaan dari sudut pandang perspektif lain dan bukan berdasarkan perspektif keuangan saja. Dari hasil kinerja berdasarkan perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat diketahui seberapa besar nilai yang dapat diberikan kepada pelanggan, proses operasi serta pengembangan pada sumber daya yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat. Sesuai dengan perhitungan dari instrumen penelitian yang dipakai yaitu kuesioner dengan menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Dean J. Champion maka diperoleh hasil sebesar 81,31% yang berada dikriteria 76%-100% yang berarti bahwa efektifitas penerapan balanced

(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 83

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada CV Trans Sejahtera, penulis mengemukakan saran yang berhubungan dengan penerapan balanced scorecard:

1. Balanced scorecard hendaknya dapat dijadikan sebagai salah satu strategi

manajemen, karena lebih efektif dalam mengidentifikasi ukuran-ukuran kinerja, baik sisi finansial maupun yang nonfinansial.

2. Untuk mempermudah menentukan perspektif mana pada balanced scorecard yang benar-benar perlu mendapat perhatian manajemen, seperti adanya sosialisasi penerapan balanced scorecard kepada seluruh karyawan masing-masing perusahaan agar kinerja perusahaan menjadi lebih baik.

3. Menyediakan aplikasi teknologi informasi yang dapat mendukung implementasi

balanced scorecard. Seperti, program komputer di kantor yang menunjang

terlaksananya balanced scorecard

4. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar dalam perspektif pelanggan menyebarkan kuesioner untuk pelanggan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan.

5.3 Keterbatasan

(23)

84 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Kaplan, Robert S. dan Norton, David P., (1996), Balanced Scorecard,

Menerjemahkan Strategi Menjadi Aksi, Alih Bahasa : Peter R. Yosi Pasla, 2000,

Jakarta : Erlangga.

Mulyadi, (2001), Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipat

Ganda Kinerja Keuangan, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.

Widjaya, Amin, (2000), Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard, Jakarta : Harvindo

Purwanto, Andie. (2003). Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Indikator

Komprehensif Pengelolaan Sumber Daya Alam – Lingkungan Hidup.

Seminar Sistem Manajemen Pengelolaan Sumber Daya Alam – Lingkungan Hidup. Jakarta 8 Oktober 2003 diakses dari http://www.benefita.com /

download/ BSC_SDA.pdf pada tanggal 14 Oktober 2009

Nurmanto, Eddy. (2008). Empat Perspektif Dalam Balanced Scorecard diakses dari http://eddynurmanto.unpad.ac.id/?p=30 pada tanggal 14 Oktober 2009

Oktavia, Renny. (2001). Pengukuran Dan Analisa Kinerja Dengan Metode Balanced

Scorecard di PT. “X” diakses dari http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial pada tanggal 9 Oktober 2009

Srimindarti,Ceasilia. (2006). Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur

Kinerja diakses dari http://asmakmalaikat.com/go/artikel/ekonomi/Eko32.htm

pada tanggal 14 Oktober 2009

Yurniwati. (2003). Kinerja Perusahaan Yang Diukur Dengan Balanced Scorecard diakses dari http://www.damandiri.or.id/file/yurniwatiunpadbab2b.pdf pada tanggal 14 Oktober 2009

Cristy, Yoma. 2008. Analisis Peranan Balanced Scorecard Terhadap Pelaksanaan

Referensi

Dokumen terkait

Analisis sistem lama atau yang sudah berjalan yaitu dalam perekomendasian pencari kerja, sistem rekomedasi pencari kerja hanya dilakukan secara manual menggunakan

Sensor gerak diletakkan pada sebuah sarung tangan sehingga akan mendeteksi posisi atau bentuk dari tangan manusia, kemudian secara otomatis robot tangan akan mengikuti posisi

dengan Pemerintah Belanda mengenai Kerja Sama Maritim yang ditandatangani.. tanggal 22 April 2016 di

1. Pihak pengelola website Universitas Narotama dapat memberikan perhatian lebih terhadap kualitas interaksi khususnya pada poin indikator sarana interaksi ,

Inflasi yang sangat parah ini disebabkan oleh berbagai kekacauan yang terjadi pada era orde lama seperti dampak negatif dari kebijakan sanering yang mengakibatkan bank-bank

sebagai refleksi penterapan suatu kebijaksanaan dilihat sesuai dengan tahapan pembangunan tersebut. Diharapkan akan dapat terungkap keberhasilan program dan permasalahan yang

Maka rumus rasio yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan keuangan Bank Perkreditan Rakyat untuk masing- masing faktor dan komponennya adalah sebagai berikut :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber informasi tentang hubungan IMT sebelum hamil dan pertambahan berat badan selama kehamilan dengan kejadian