• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Ekstrak Air Teh Hitam (Camellia sinensis L.) Terhadap Daya Ingat dan Proses Belajar Dari Mencit Jantan Galur Swiss Webster.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Ekstrak Air Teh Hitam (Camellia sinensis L.) Terhadap Daya Ingat dan Proses Belajar Dari Mencit Jantan Galur Swiss Webster."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK AIR TEH HITAM (Camellia sinensis L.) TERHADAP PROSES BELAJAR DAN DAYA INGAT MENCIT JANTAN

GALUR Swiss Webster

Riry A., 2009, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., M.S., AFK Pembimbing II: Djusena, dr., AIF

Kemampuan kognitif otak dapat mengalami penurunan terutama akibat proses penuaan. Konsumsi teh hitam baik untuk otak diduga karena manfaatnya dalam memperlambat kerusakan sel dan menjaga daya ingat tetap tajam di usia tua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak air teh hitam terhadap proses belajar dan daya ingat mencit.

Penelitian ini menggunakan metode prospektif eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan coba yaitu mencit jantan galur Swiss Webster yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan (n= 6), kemudian diberi ekstrak air teh hitam 6,5 mg/kgBB ; 32,5 mg/kgBB ; 65 mg/kgBB ; dan kontrol (akuades) selama 10 hari. Setiap hari mencit dites pada maze learning box. Data yang diamati adalah waktu tempuh mencit dari start box sampai goal box. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode uji ANOVA satu arah melalui bantuan perangkat lunak SPSS ver 11.50 dengan α = 0,05.

Hasil penelitian memperlihatkan persentase penurunan waktu tempuh yang secara statistik tidak signifikan antara kelompok control negatif dengan kelompok dosis 6,5 mg/kgBB, 32,5 mg/kgBB dan 65 mg/kgBB.

Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak air teh hitam tidak berpengaruh terhadap peningkatan proses belajar dan daya ingat mencit.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF BLACK TEA (Camellia sinensis L.) LEAF WATER EXTRACT ON LEARNING PROCESS AND MEMORY ON MALE

Swiss Webster MICE

Riry A., 2009, 1st Tutor : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., M.S., AFK 2nd Tutor : Djusena, dr., AIF

The ability of brain can be decreasing with the aging process. Consuming the black tea can be good for the brain, it assumed because the benefit of the black tea is delay the damage cells of the brain.

The aim of this experiment is to asses the effect of black tea (Camellia sinensis L.) leaf water extract on learning process and memory in mice.

This experiment is use the experimental prospective method using Random Complete Design. Male mice of Swiss Webster strain were divided into four groups (n=6). The treated groups were administered with black tea leaf water extract 6,5mg/kgBw; 32,5 mg/kgBW; and 65 mg/kgBW 10 days. The control group was administered with aquadest in 10 days. Everyday, mice were tested on the maze learning box. Observe the mice’s travel time from the start box until goal area on maze learning box. Data was analyzed using ANOVA one way method and use the help of SPSS program ver 11.50 with α = 0,05.

The result shows that there is a decreasing of travel time at 6,5mg/kgBw; 32,5 mg/kgBW; and 65 mg/kgBW and control group even it’s not significantly.

The conclusion is black tea leaf water extract is not effective to increasing the learning process and memory in mice.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

1.2 Identifikasi Masalah……… 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian….…..………. 2

1.4 Manfaat Penelitian………....……….. 2

1.4.1 Manfaat Akademis...……… 2

1.4.2 Manfaat Praktis……… 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian……… 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran………. 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian……….. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar ……….... 4

2.2 Memori (Daya Ingat)………..……… 5

2.2.1 Klasifikasi Ingatan……….………. 6

(4)

2.3.1 Hipokampus……….. 12

2.3.2 Amigdala……… 13

2.4 Neurotransmitter………. 15

2.4.1 Serotonin……….. 15

2.4.2 Dopamin……….. 15

2.5 Teh (Camellia sinensis L.)……….. 17

2.5.1 Taksonomi……… 18

2.5.2 Nama Lain Teh……… 18

2.5.3 Morfologi Tanaman Teh……….. 19

2.5.3.1 Daun………. 19

2.5.3.2 Bunga……… 19

2.5.3.3 Buah……….. 20

2.5.3.4 Akar……….. 20

2.5.3.5 Tunas………. 20

2.5.4 Kandungan Kimia Daun Teh……… 21

2.5.4.1 Substansi Fenol………. 21

2.5.4.2 Substansi Non Fenol………. 22

2.5.4.3 Substansi Penyebar Aroma……… 25

2.5.4.4 Enzim……… 25

2.5.4.5 Theaflavin dan Thearubigin……….. 25

2.5.5 Klasifikasi Teh………. 26

2.5.6 Manfaat Teh………. 29

2.5.7 Pengolahan Teh Hitam………. 30

2.5.8 Perbandingan Pengolahan Teh Hitam dan Teh Hijau.. 32

2.6 Antioksidan……… 33

2.7 Radikal Bebas………. 35

2.8 Maze Learning……… 38

(5)

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian………. 44

3.1.1 Subjek Penelitian……… 44

3.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian………. 45

3.2 Metode Penelitian……….. 45

3.2.1 Desain Penelitian……… 45

3.2.2 Variabel Penelitian………. 45

3.2.2.1 Variabel Perlakuan……….. 45

3.2.2.2 Variabel Respon……….. 45

3.2.3 Besar Sampel Penelitian……….. 46

3.3 Prosedur kerja………. 46

3.3.1 Persiapan Bahan Uji………. 46

3.3.2 Persiapan Hewan Coba………. 46

3.3.3 Prosedur Penelitian……….. 47

3.4 Metode Analisis……….. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...………. 49

4.2 Pembahasan... 51

4.3 Uji Hipotesis………...……….. 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 53

5.2 Saran………... 53

DAFTAR PUSTAKA……….. 54

LAMPIRAN………....………. 57

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses memori model Atkinson-Shiffrin... 6

Gambar 2.2 Anatomi Otak... 11

Gambar 2.3 Lobus-lobus Otak... 12

Gambar 2.4 Hipokampus... 13

Gambar 2.5 Amigdala... 14

Gambar 2.6 Sintesis Serotonin... 15

Gambar 2.7 Sintesis Dopamin... 16

Gambar 2.8 Jaras Dopamin dan Serotonin... 17

Gambar 2.9 Daun Teh... 19

Gambar 2.10 Bunga Teh... 20

Gambar 2.11 Proses oksimatis untuk menghasilkan Theaflavin dan Thearubigin... 26

Gambar 2.12 Klasifikasi Teh... 29

Gambar 2.13 Pembentukan radikal bebas... 36

Gambar 2.14 Proses radikal bebas merusak sel... 38

Gambar 2.15 Classic maze... 41

Gambar 2.16 T maze... 42

Gambar 2.17 Multiple T maze... 42

Gambar 2.18 Y maze... 43

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Komposis pucuk daun teh... 21 Tabel 2.2 Kandungan jenis karbohidrat dalam teh... 23 Tabel 4.1 Perbandingan rerata waktu tempuh dan penurunan waktu

(8)

DAFTAR GRAFIK

(9)

DAFTAR DIAGRAM

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Perhitungan Dosis... 57

Lampiran 2 Data Hasil Pengamatan... 58

Lampiran 3 Rerata dan Penurunan Waktu Tempuh... 60

(11)

Lampiran 1

Perhitungan Dosis

Faktor konversi dosis manusia ke dosis mencit = 0,0026 • Dosis 1

62,5 mg x 0,0026 = 162,5 mg/25 gram BB = 6,5 mg/kgBB 6,5 mg daun teh hitam kering / mencit

• Dosis 2

312,5 mg x 0,0026 = 812,5 mg/25 gram BB = 32,5 mg/kgBB 32,5 mg daun teh hitam kering / mencit

• Dosis 3

(12)

Lampiran 2

Data Hasil pengamatan

Tabel 1 Waktu tempuh kelompok mencit yang diberi akuades (kontrol)

No Waktu Tempuh (detik)

Tabel 2 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi Ekstrak air Teh Hitam (ETH) dosis 6,5 mg/kgBB

(13)

Tabel 3 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi Ekstrak air Teh Hitam (ETH) dosis 32,5 mg/kgBB

No Waktu Tempuh (detik)

Mencit

Tabel 4 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi Ekstrak air Teh Hitam (ETH) dosis 65 mg/kgBB

No Waktu Tempuh (detik)

(14)

Lampiran 3

Rerata dan Persentase Penurunan Waktu Tempuh

Tabel 5 Rerata Waktu Tempuh dan Persentase Penurunan Waktu Tempuh pada kelompok mencit yang diberi akuades

Pengamatan hari 1 - hari 10

Tabel 6 Rerata Waktu Tempuh dan Persentase Penurunan Waktu Tempuh pada kelompok mencit yang diberi Ekstrak air Teh Hitam (ETH) dosis 6,5 mg/kgBB

(15)

Tabel 7 Rerata Waktu Tempuh dan Persentase Penurunan Waktu Tempuh pada kelompok mencit yang diberi Ekstrak air Teh Hitam (ETH) dosis 32,5 mg/kgBB

Pengamatan hari 1 - hari 10

Tabel 8 Rerata Waktu Tempuh dan Persentase Penurunan Waktu Tempuh pada kelompok mencit yang diberi Ekstrak air Teh Hitam (ETH) dosis 65 mg/kgBB

(16)

Lampiran 4

Hasil Statistik

Descriptive

Test Of Homogeneity of Variances

ANOVA N Mean Std.Deviation Std.Error

Lower Upper

dosis 2 (32,5 mg/kgBB)

(17)

Gambar 2.1 Proses memori model Atkinson-Shiffrin (White, 2004)

(18)

Gambar 2.3 Lobus-lobus Otak (www.BrainHealthandPuzzles.com, 2006)

(19)

Gambar 2.5 Amigdala (www.hil4ry.wordpress.com)

Gambar 2.6 Sintesis Seroptonin (www.biomedcentral.com)

(20)

Gambar 2.8 Jaras Dopamin dan Serotonin (www.drugdevelopment-technology.com)

Gambar 2.8 Daun Teh (www.rumahteh.com)

(21)

Gambar 2.10 Proses oksimatis untuk menghasilkan Theaflavin dan Thearubigin

(www.rumahteh.com/detail.php?judul=Theaflavin%20da.)

(22)

Gambar 2.12 Pembentukan Radikal Bebas (http://binmuhsintokobuku.blogspot.com)

(23)

Gambar 2.14 Classic Maze ( www.ratbehavior.org/RatsAndMazes.htm)

Gambar 2.15 T maze ( www.ratbehavior.org/RatsAndMazes.htm)

(24)

Gambar 2.17 Y maze ( www.ratbehavior.org/RatsAndMazes.htm)

(25)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara fisiologi ingatan adalah hasil dari perubahan kemampuan penjalaran sinaptik dari satu neuron ke neuron berikutnya, sebagai akibat dari aktivitas neural sebelumnya. Ingatan terbagi atas ingatan jangka pendek, ingatan jangka menengah, dan ingatan jangka panjang. Faktor yang menyebabkan menurunnya ingatan antara lain kurang tidur, tekanan darah tinggi, terlalu banyak konsumsi alkohol, stress kronis, penggunaan ponsel berlebihan dan kerusakan dalam hubungan sel saraf otak. Konsentrasi juga penting dalam proses belajar, sebab dengan konsentrasi semua sel-sel otak akan ikut aktif sehingga proses menjadi memori lebih mudah. (Venusri Latif, 2006)

Di antara sekian banyak jenis minuman, teh (Camellia sinensis L.) merupakan jenis yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Selain itu teh juga merupakan minuman kesehatan yang telah dikenal sejak sekitar 5000 tahun yang lalu di negeri Cina. Seiring dengan perkembangannya, teh telah menjadi bagian yang

menyatu dengan tradisi setempat. (Nani Soraya, 2007) Manfaat memiliki kebiasaan meminum teh adalah membuat seseorang tetap

sehat dan bugar. Hal ini disebabkan oleh efek dari kandungan kimia yang terdapat dalam daun teh. Salah satu zat aktif yang terdapat di dalam daun teh adalah katekin, yang merupakan senyawa alami teh yang melindungi sel-sel otak dari pembentukan protein yang merusak selama bertahun-tahun dan menjaga kemampuan kognitif otak. Katekin adalah antioksidan yang kuat, lebih kuat daripada vitamin E, vitamin C, dan betakaroten. (Nani Soraya, 2007)

(26)

2

memberikan efek menenangkan, meningkatkan detak jantung, dan diuretik. (Daniel J. DeNoon, 2005)

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak teh hitam terhadap daya ingat dan proses pembelajaran dari mencit.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah efek ekstrak air teh hitam meningkatkan daya ingat dan proses pembelajaran dari mencit.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teh (Camellia sinensis L.) terhadap perangsangan kerja sel-sel otak dan mengetahui efek ekstrak air teh hitam terhadap daya ingat serta proses belajar dari mencit.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Untuk memperluas wawasan pengetahuan mengenai tanaman obat yang mengandung senyawa kimia yang berefek terhadap kerja sel-sel otak.

1.4.2 Manfaat Praktis

(27)

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Secara fisiologis, ingatan adalah hasil dari perubahan kemampuan penjalaran sinaptik dari satu neuron ke neuron berikutnya, sebagai akibat dari aktivitas neural sebelumnya. Perubahan ini kemudian menghasilkan jaras baru atau jaras-jaras yang terfasilitasi untuk membentuk penjalaran sinyal-sinyal melalui lintasan neural otak. Jaras yang baru atau yang terfasilitasi disebut jejak-jejak ingatan (memory traces). Jaras-jaras ini penting karena begitu jaras-jaras ini menetap atau ada, maka akan diaktifkan oleh benak pikiran untuk menimbulkan kembali ingatan yang ada. (Guyton&Hall, 1997)

Konsumsi teh baik untuk otak karena manfaatnya dalam memperlambat kerusakan sel dan menjaga daya ingat tetap tajam di usia tua. Hal ini dikarenakan adanya senyawa kimia katekin di dalan daun teh. Katekin adalah antioksidan yang kuat, lebih kuat daripada vitamin E, vitamin C, dan betakaroten. Dalam teh terdapat beragam katekin yaitu epigallo katekin-gallate (EGCC), epigallokatekin (EGC), epikatekin-gallate (ECG), dan gallokatekin. Katekin merupakan senyawa alami teh yang melindungi sel-sel otak dari pembentukan protein yang merusak selama bertahun-tahun dan menjaga kemampuan kognitif otak. (Basch,Ethan,2006)

1.5.2 Hipotesis Penelitian

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Teh hitam tidak berefek dalam meningkatkan proses belajar dan daya ingat mencit.

5.2 Saran

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. 1999. Perspective on Learning and Memory. In J.R. Anderson ed : Learning And Memory : An Integrated Approach. 2nd Edition. USA : John Wiley, Inc. p.1, 30-31, 95-96

Andi Nur Alam Syah. 2006. Taklukan Penyakit dengan Teh. Jakarta : Agro Media Pustaka. hal. 91-100

Bruneton. 1999. Pharmacognosy : Phytochemistry Medical Plant. 2nd Edition. Paris :

Lavoisier Publishing. p. 1075

Dadan. 2009. Telaah Ilmiah Populer : Teh Ini Menyehatkan. Bandung : Penerbit Alfabeta. Hal. 70-86, 104.

Daniel J. DeNoon. 2005. Tea Good For Diabetes. http://diabetes.webmd.com/news/2005. 20 April 2009

Depkes RI.1995. Farmakope Indonesia. Edisi VI. Jakarta : Dirjen POM. Hal 9.

Dorland. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta : EGC. Hal. 667

Drug Development Technology. 1996. Cross section of the human brain showing dopamine and serotonin pathways.http://www.drugdevelopment-

technology.com/projects/bifeprunox/bifeprunox3.html. 18 Maret. 2009

Edward J Okello. 2004. JOURNAL REF: 'In vitro Anti-beta-secretase and dual anti- cholinesterase activities of Camellia sinensis L. (tea) relevant to treatment of dementia' et al. Phytotehrapy Research. p. 18, 624-627

Fulder. 2004. Khasiat Teh Hijau. Jakarta : Prestasi Pustaka. Hal. 43-44

Ganong. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. Hal. 255-256, 259, 261

Guyton & Hall.1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. hal 923-925, 939-941

Hellweg R. Lohmann P. Roman H., Kuhl A., Riepe M. R. 2005. Spatial

navigation in complex and radial mazes in APP23 animals and neurotrophin signaling as biological marker of early impairment.

(30)

Hernani, Mono Rahardjo. 2006. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta : Penebar Swadaya. Hal.69.

IPTEK. 2005. Tanaman Obat Indonesia: Teh. http://www.iptek.net.id/ind/ pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=159. 10 April 2009

Iskandar Japardi. 2002. Learning and Memory. http:/library.usu.ac.id/download/ fk/bedah- iskandar%20japardi18.pdf. 25 Maret 2008

Kalis. 2005. Reading Some New Tea Leaves. http://appserv.pace.edu/ execute/page.cfm. 10 April 2009

Khemas Ali Hanafiah. 2005. Rancangan Percobaan Aplikatif : Aplikasi

Kondisional Bidang Pertanaman, Peternakan, Perikanan, Industridan Hayati. Edisi 1. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. hal. 10-12

Lily D. Sidiarto. 1999. Penanggulangan mudah lupa dan kepikunan. Majalah Kedokteran Indonesia (The Journal of the Indonesian Medical Association), 12 (49): 523-6

Marx. 1969. Learning Process. In M.H. Marx ed : Learning : Processes. USA : The Macmillan Co. p.4

Memmler, Cohen. 1996.Structure & Function of the Human Body. 6th Edition. Philadelphia : Lippincott-Raven Publishers. p. 119-120

Miranda Hitti. 2004. Black Tea May Slow Alzheimers.

http://www.webmed.com/alzheimers/news/20041027/. 20 April 2009

Nagao,T. Komine, Y. Soga S., et al. 2005. Ingestion of a Tea Rich in Catechins Leads to a reduction in body fat and malondialdehyde modified LDL in men. American Journal of Clinical Nutrition 81(1) : 122 – 129

Nakayama M. 1993. Inhibition of the Infectivity of Influenza virus by tea Polyphenols. Antiviral Research 21 : 289 - 299

Price, Wilson. 2006. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf. Jakarta : EGC

Salian. 2007. Tea (Camellia sinensis L.

http://sliceoftheday.wordpress.com/2007/02/. 14 April 2008

(31)

Schmidt & Thews. 1980. Human Physiology. New York : Springer-Verlag Berlin. p. 66-67, 164-168

Setiawan Dalimartha. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 1. Jakarta : Trubus Agriwidaya. Hal. 150

Sherwood. 2004. Human Physiology : From Cells to Systems. 5th Edition. USA : Brooks/Cole – Thomson Learning. p. 146, 157, 159

Snell R.S. 1997. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran Bagian 3. Edisi 3. Jakarta : EGC. Hal 103-104

Sulistiowati. 2004. Teh (Camellia sinensis O.K. var Assamica (Mast)) sebagai Salah Satu Sumber Antioksidan. Cermin Dunia Kedokteran. Hal. 52-54.

Venusri Latif. 2006. Cara Memori Bekerja. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006. 2 Agustus 2009

White A.M. 2004. What Happened? Alcohol, Memory Blackouts, and the Brain. http://pubs.niaaa.nih.gov/publications/arh27-2/186-196. 8 Maret 2009.

Woodworth & Schlosberg. 1954. Maze Learning. In Robert & Harold S. Eds : Experimental Psychology. Revised Edition. New York. p. 614-616, 618

Yamanishi. 1995. Food Reviews International: Special Issue on Tea. New York : Marcel Dekker. p. 11

Gambar

Tabel 1 Waktu tempuh kelompok mencit yang diberi akuades (kontrol)
Tabel 4 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi Ekstrak air Teh Hitam (ETH) dosis 65 mg/kgBB
Tabel 6 Rerata Waktu Tempuh dan Persentase Penurunan Waktu Tempuh pada
Tabel 7 Rerata Waktu Tempuh dan Persentase Penurunan Waktu Tempuh pada
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdo’alah kepada Allah Swt: “Yā Allah Yā Qayy ū m, wahai Tuhan Yang Maha Berdiri Sendiri/Mandiri, jadikanlah hidup kami tidak selalu bergantung kepada orang lain”!. • Al-Ahad

Tujuan: Untuk menganalisa pengaruh pursed lips breathing exercise terhadap arus puncak ekspirasi pada pasien post operasi dengan general anestesi.. Metode: Penelitian

Dalam penanganan ISPA tingkat keluarga keseluruhanya dapat dogolongkan menjadi 3(tiga) kategori yaitu perawatan oleh ibu balita, tindakan yang segera dan pengamatan

Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengimplementasikan algoritma k-nearest neighbor classifier dan naïve bayes classifier untuk menghasilkan klasifikasi beasiswa

Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Apakah penerapanMetode pembelajaran diluar kelas (Outdoor Study) dapat meningkatkan hasil belajar IPS

sosialisasi program kewirausahaan Ditjen Belmawa ke civitas akademika PT dan mengajak PT agar berperan lebih aktif dalam pengembangkan program kewirausahaan Suatu kegiatan

Hubungan korelatif anatara seks dan agama memiliki dua sisi yaitu ; Agama memandang bahwa persoalan seksualitas sebagai persoalan yang harus dijauhi, hal ini dikarenakan

Setelah melakukan penelitian Hubungan antara Pekerjaan, Pendapatan, Pengetahuan dan Sikap Lansia dengan Kunjungan ke Posyandu, dapat disimpulkan sebagai berikut: