PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONTEN TOPIK
DELAPAN KUNCI SUKSES TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR PADA SISWA KELAS X
MAN 1 STABAT T.A 2013/2014
SKRIPSI
Oleh :
SRI WAHYUNINGSIH
NIM. 1102151019
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONTEN TOPIK
DELAPAN KUNCI SUKSES TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR PADA SISWA KELAS X
MAN 1 STABAT T.A 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh :
SRI WAHYUNINGSIH
NIM. 1102151019
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
iii
ABSTRAK
Sri Wahyuningsih. NIM : 1102 151 019. Pengaruh Pemberian Layanan Konten Topik Delapan Kunci Sukses Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pemberian layanan penguasaan konten topik delapan kunci sukses terhadap motivasi belajar pada siswa kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”?. penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan penguasaan konten topik delapan kunci sukses terhadap motivasi belajar siswa
kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”. Penelitian ini dilaksanakan
pada 12 Juni sampai dengan 12 Agutus 2014. Tempat penelitian dilaksanakan di MAN 1 Stabat. Jalan Proklamasi No.54 Kuala Bingai Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.
Populasi penelitian adalah keseluruhan siswa kelas X-1, X-2, dan X-3 MAN 1 Stabat yang berjumlah 75 siswa. Sampel penelitian ini siswa kelas X-3 yang berjumlah 25 siswa yang mempunyai kategori motivasi belajar rendah yang ditentukan secara purposive sampling (penarikan sampel secara sengaja) atau rekomendasi data dari guru BK (konselor). Instrumen yang digunakan untuk mengumpilkan data tentang motivasi belajar adalah angket, sedangkan data tentang pemberian layanan konten topik delapan kunci sukses dikumpulkan melalui instrumen penilaian pemberian layanan konten . Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata Pre-test = 48,08 dan Standard Deviasi (SD) = 16,79 sedangkan nilai rata-rata Post-test = 72,12 dan Standard Deviasi (SD) = 17,22 dengan demikian pemberian layanan konten topik delapan kunci sukses terhadap motivasi belajar siswa dapat mengubah motivasi belajar yang lebih baik lagi. Dari hasil hipotesis dengan harga ttabel pada N-1 = N-25 pada
taraf nyata α = 0,05 diperoleh sebesar 1,70, maka thitung > ttabel = (5,96 > 1,70)
tersebut dikatakan Ha diterima dan Ho ditolak dapat dinyatakan bahwa “ Ada Pengaruh Pemberian Layanan Konten Topik Delapan Kunci Sukses Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Batasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Kerangka Teori ... 9
1. Motivasi Belajar ... 9
1.1 Pengertian Motivasi ... 9
1.2 Pengertian Belajar ... 12
1.3 Pengertian Motivasi Belajar ... 13
ix
3. Fungsi Motivasi Belajar ... 15
4. Ciri – Ciri Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar ... 16
5. Bentuk – Bentuk Motivasi Belajar Di Sekolah ... 18
6. Layanan Pengusaan Konten Topik Delapan Kunci Sukses ... 23
6.1. Pengertian Layanan Pengusaan Konten ... 23
6.2. Tujuan dan Fungsi Layanan Pengusaan Konten ... 24
6.3. Kaitan Layanan Penguasaan Konten Dengan Delapan Kunci Sukses ... 26
6.4. Pemahaman Tentang Makna Delapan Kunci Sukses ... 27
6.5. Komponen Yang Terdapat Didalam Delapan Kunci Sukses ... 27
6.6. Pengaplikasian Delapan Kunci Sukses Melalui Anggota Tubuh ... 28
6.7. Tahap - Tahap Konselor Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pemberian Layanan Pengusaan Konten Topik Delapan Kunci Sukses ... 31
B. Kerangka Konseptual ... 39
C. Hipotesis ... 40
BAB III : METODE PENELITIAN ... 41
A. Jenis Penelitian ... 41
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41
C. Operasional Variabel Penelitian ... 42
D. Desain Penelitian ... 43
x
F. Teknik Pengumpulan Data ... 44
G. Teknik Analisis Data ... 48
H. Persiapan Penelitian ... 50
I. Lokasi Dan Waktu ... 51
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 52
1. Keadaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Stabat ... 52
2.Langkah - langkah Penelitian ... 53
3.Pelaksanaan Penelitian ... 54
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 54
a. Uji Validitas ... 54
b. Uji Reliabilitas ... 55
C. Uji Persyaratan Analisis ... .55
a. Uji Normalitas Pre-tes ... .55
b. Uji Normalitas Pos-tes ... .56
D. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 56
1. Pelaksaan Layanan Konten Delapan Kunci Sukses ... 56
2. Motivasi Belajar Siswa ... 58
E. Uji Hipotesis ... 58
F. Kategori Motivasi Belajar Siswa Pengukuran Deviasi Kuartil .... 59
a. Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-test ... 59
b. Pengukuran Deviasi Kuartil Post-test ... 60
xi
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 63
Daftar Pustaka ... 65
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Pemberian Skor Angket ... 44
Tabel 2: Kisi-Kisi Uji Coba Angket Motivasi Belajar ... 45
Tabel 3: Pemberian Layanan Konten Delapan Kunci Sukses ... 46
Tabel 4: Hasil Kategori Motivasi Belajar Pada Pre-Test ... 59
Tabel 5: Hasil Kategori Motivasi Belajar Pada Post-Test ... 60
Tabel 6: Ringkasan Perhitungan Angket Motivasi Belajar ... 72
Tabel 7: Perhitungan Reabilitas Angket Motivasi Belajar ... 75
Tabel 8: Tabulasi Data Penelitian ... 82
Tabel 9: Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test ... 86
Tabel 10: Pengukuran Deviasi Kuartil Post-Test ... 90
Tabel 11: Uji Normalitas Data Pre-tes...93
Tabel 12 : Uji Normalitas Data Post-tes ...95
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1: Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar... 100
Gambar 2: Lokasi Sekolah Tampak Dari Dalam...100
Gambar 3: Siswa sedang Mengerjakan Angket Motivasi Belajar (Pre-Test).. 101
Gambar 4: Siswa Sedang Mengerjakan Angket Motivasi Belajar (Post-Test).101 Gambar 5: Peneliti Sedang Mengawasi Siswa Mengerjakan Angket Motivasi Belajar (Post-Test)... 103
Gambar 6: Peneliti Sedang Memberikan Materi Layanan Konten ...103
Gambar 7: Peneliti Sedang Menyampaikan Materi Motivasi Belajar ... 108
Gambar 8: Para Siswa Sedang Menyimak Materi Yang Disampaikan ...108
Gambar 9: Peneliti Sedang Menyampaikan Materi Tentang 8 Kunci Sukses. 114 Gambar 10: Antusias Siswa Untuk Menyampaikan Kesimpulan Dari Materi Yang Di sampaikan Peneliti ...114
Gambar 11: Para Siswa Ketika Sedang Melihat Vodio Tentang Motivasi Belajar ...117
Gambar 12: Salah Satu Siswa Sedang Menyampaikan Kesimpulan Dari Vidio Yang Disajikan...117
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu
maupun masyarakat. Di dalam pendidikan guru merupakan faktor penting karena dengan
mengikuti proses pendidikan yang berlangsung siswa dapat berubah menjadi yang lebih baik.
Keberhasilan siswa juga dipengaruhi oleh pengaruh pendidikan yang positif dengan pemberian
motivasi serta pemberian pengajaran yang bermutu sehingga terciptanya siswa yang unggul dan
cerdas.
Pendidikan haruslah mendukung proses pembelajaran dengan menyediakan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh sekolah dengan demikian proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik. Pendidikan yang diberikan kepada siswa harus sesuai dengan kemampuan siswa
dengan memberikan metode-metode pengajaran yang mengasikkan sehingga siswa tidak merasa
bosan dan dapat berkonsentrasi dengan baik. Dengan adanya metode pembelajaran serta
dilengkapi oleh sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran dapat mengatasi
kesulitan belajar yang kelak akan di alami oleh siswa.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan
sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan,
sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sekolah sebagai salah satu proses pembelajaran pendidikan formal di tuntut untuk
dan sukses. Anak didik yang berkualitas dan sukses ini berasal dari anak-anak yang mempunyai
motivasi belajar serta hasil belajar yang baik.
Motivasi merupakan suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy) atau
suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu untuk
bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Bimo Walgito (2004: 220)
mengemukakan motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move yang
berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif
sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan faktor lain yang disebut
dengan motivasi. Dimyati dan Mudjiono (2009: 80) mendefinisikan bahwa motivasi dipandang
sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia.
Manfaat motivasi dalam melakukan aktivitas belajar seorang siswa memerlukan adanya
dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya dapat menghasilkan prestasi belajar sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Dorongan dalam belajar ini merupakan suatu hal yang sangat diperlukan
bagi siswa untuk dapat berkembang dan mampu mencapai hasil belajar yang lebih baik yaitu
motivasi belajar. Dalam belajar motivasi memegang peranan yang penting karena motivasi yang
dimiliki siswa akan menentukan hasil yang dicapai dari kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran adalah merupakan intraksi antara guru dengan mata pelajaran
sehingga dapat mendorong siswa agar dapat berjalan dengan baik di dalam proses
belajar-mengajar. Dengan kerja sama yang baik antara siswa dengan guru mata pelajaran yang diberikan
pun dapat diterima siswa, tetapi apabila terjadi hubungan yang tidak baik inilah yang sering
ditemukan pelajaran yang diberikan pun tidak dapat diterima oleh siswa hal ini sering membuat
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar. Faktor-faktor tersebut
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern berhubungan dengan segala sesuatu yang ada
pada diri siswa yang menunjang pembelajaran, seperti intelegensi, bakat, kemampuan motorik
panca indera, dan skema berpikir. Faktor ekstern merupakan segala sesuatu yang berasal dari
luar diri siswa yang mengkondisikannya dalam pembelajaran, seperti pengalaman, lingkungan
sosial, metode belajar-mengajar, strategi belajar-mengajar, fasilitas belajar dan dedikasi guru.
Keberhasilannya mencapai suatu tahap hasil belajar memungkinkannya untuk belajar lebih
lancar dalam mencapai tahap selanjutnya.
Motivasi yang merupakan bagian dari faktor internal sangat mempengaruhi siswa dalam
belajar. Siswa akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar,
inilah prinsip pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran keinginan atau dorongan untuk
belajar inilah disebut motivasi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan salah satu hal
yang sangat dibutuhkan untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Didalam layanan pengusaan
konten inilah siswa dapat menceritakan secara jelas masalah yang menghambat motivasi
belajarnya, maka dengan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan layanan penguasaan
konten dengan delapan kunci sukses.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN ) 1 Stabat
terdapat sebuah fenomena yang terkait dengan permasalahan belajar siswa yaitu 11 siswa kurang
adanya motivasi untuk belajar. Kurangnya motivasi belajar terlihat ketika siswa diberikan materi,
siswa cenderung tidak perduli dan hanya 4 siswa yang terlihat mengikutinya dengan baik. Hal ini
dikarenakan kebiasaan anak dalam belajar cenderung lebih suka bermain-main. Ketika pelajaran
dengan teman lainnya. Sehingga anak yang tadinya ingin serius belajar tergoda untuk ikut
bermain dan menimbulkan suasana belajar mengajar yang kurang kondusif. Hal itu dapat terlihat
bahwa kemauan/motivasinya dalam belajar rendah sehingga perlu upaya untuk meningkatkan
motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Menurut keterangan dari wali kelas yang diperkuat juga dengan pernyataan kepala
madrasah yang menyatakan bahwa ketika anak diberikan tugas/pekerjaan rumah banyak yang
menyepelekannya sehingga mereka kurang dapat mengikuti materi pelajaran sesuai dengan yang
diharapkan, hanya beberapa siswa yang benar–benar fokus dan memliki motivasi yang tinggi
dalam belajarnya.
Bimbingan dan Konseling merupakan suatu pelayanan bantuan kepada individu maupun
kelompok untuk mandiri dan dapat berkembang secara optimal. Ini diperjelas dengan pernyataan
yang diungkapkan menurut SK Mendikbud No.025/O/1995 dalam Prayitno (2001: 91),
bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik agar mampu
mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar dan bimbingan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku. Dengan demikian, bahwa bimbingan dan konseling
merupakan bagian integral dari sistem pendidikan di sekolah.
Seperti yang telah dijelaskan dalam pengertian tersebut bahwa dalam pelaksanaannya
pelayanan bimbingan dan konseling terdapat beberapa layanan yang salah satunya yaitu layanan
penguasaan konten. Layanan penguasaan konten merupakan layanan dalam Bimbingan dan
Konseling yang bertujuan individu dalam menguasai aspek-aspek konten tertentu secara
tersinergikan. Prayitno (2004: 2) menjelaskan pengertian penguasaan konten lebih lanjut:
Layanan penguasaan konten (PKO) merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri
tertentu melalui kegiatan belajar. Kemampuan atau kompetisi yang dipelajari itu merupakan satu unit konten yang didalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait didalamnya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka dengan layanan penguasaan konten, diharapkan
individu mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah – masalah yang dialaminya.
Dan melalui layanan penguasaan konten juga mampu membantu individu menguasai
aspek-aspek konten tersebut secara tersinergikan. Bimbingan dan Konseling layanan penguasaan
konten dilaksanakan oleh orang yang berkompeten dibidangnya misalnya guru pembimbing.
Pelaksanaan layanan tersebut dapat disertakan dengan teknik atau teknik yang mendukung
seperti diskusi kelompok, penugasan dan latihan terbatas, survei lapangan; study kepustakaan,
percobaan (termasuk kegiatan laboratorium, bengkel, studio), dan latihan tindakan (dalam rangka
pengubahan tingkah laku).
Alasan digunakannya layanan penguasaan konten ini karena sesuai dengan tujuan dari
layanan penguasaan konten itu sendiri yaitu tujuan umum agar terkuasainya konten atau
kompetensi tertentu serta menambah pemahaman, mengarahkan sikap dan kebiasaan tertentu,
memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya, serta tujuan khusus memahami
konten/kompetensi yang diperlukan, konten yang dipelajari akan mengarahkan individu kepada
terhindarinya dari masalah, penguasaan konten diarahkan untuk mengatasi masalah yang sedang
dialami, mengembangkan individu dan memelihara potensi yang dimilikinya, Individu dapat
membela diri terhadap ancaman atau pelanggaran terhadap hak-haknya (Prayitno, 2004: 3-4).
Setiap siswa pasti memiliki cita-cita untuk menjadi sukses untuk mencapai kesuksesan itu
siswa harus memiliki motivasi belajar yang kuat. Oleh karena itu Layanan penguasaan konten ini
merupakan termasuk teknik dalam pembelajaran yang bertujuan di harapkan kepada siswa agar
lebih termotivasi lagi dalam semangat belajarnya.
Carole allen, seorang fasilitator super camp dan pengajar di M.E.A.D.Creative Learning
Center telah menerapkan 8 kunci sukses ini ke dalam hampir setiap aspek di kelasnya. Menurut
Allen, agar kunci-kunci ini bermanfaat, anda harus menerapkannya ke dalam rencana pelajaran
setiap hari (Bobbi Deporter, Mark Reardon, dan Sarah singer- Nourie (1999: 48)
Delapan kunci sukses ini dapat di gunakan dalam setiap mata pelajaran. Dan agar lebih
efektif delapan kunci sukses ini tidak hanya di aplikasikan di dalam sekolah saja namum bagai
mana caranya agar delapan kunci sukses ini juga dapat menjadi kehidupan kita. Saat siswa
berada di luar kelas, mereka mulai hidup dengan kunci-kunci yang telah di sepakati guru dan
siswa. Mereka mempelajari beberapa hal yang tidak mampu di ajarkan keluarga di masa
sekarang tentang kehidupan dan cara bertahan hidup.
Fenomena di atas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang, “Pengaruh Pemberian Layanan Konten Topik Delapan Kunci Sukses Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas X MAN 1 Stabat T.A 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Siswa diberikan materi oleh guru cenderung tidak perduli dan tidak ada respon
2. Siswa cenderung lebih suka bermain-main dalam belajar
3. Ketika siswa sedang belajar tidak fokus terhadap guru yang menerangkan dan suka
mengganggu temannya yang lain
5. Kurangnya pemberian layanan penguasaan konten delapan kunci sukses dalam meningkatkan
motivasi belajar
C. Batasan Masalah
Agar penelitian tindakan ini tidak terlalu luas maka peneliti membatasi masalah
penelitian. Penelitian ini hanya pengaruh pemberian layanan konten topik delapan kunci sukses
terhadap motivasi belajar hanya di lakukan pada siswa kelas X-3 MAN 1 Stabat.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada
pengaruh pemberian layanan penguasaan konten topik delapan kunci sukses terhadap motivasi
belajar pada siswa kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
“Untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan penguasaan konten topik delapan kunci sukses
terhadap motivasi belajar pada siswa kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis :
a. Menambah wawasan peneliti dalam pengembangan ilmu yang berkaiatan dengan layanan
bimbingan dan konseling.
b. Bahan masukan bagi sekolah, guru pembimbing maupun guru bidang studi dalam
pelaksanaan program pemberian layanan penguasaan konten (pembelajaran) di sekolah
c. Bahan masukan bagi para guru, tentang pentingnya pemberian layanan penguasaan
konten topik delapan kunci sukses untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Bagi siswa, sebagai masukan dalam membantu meningkatkan motivasi belajar melalui
topik delapan kunci sukses yang dilaksanakan melalui pemberian layanan penguasaan
konten ini.
2. Manfaat konseptual :
a. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti khususnya dalam menambah
wawasan, pengetahuan dan pengalaman untuk memantapkan keterampilan penulis karya
ilmiah dimasa yang akan datang
b. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti berikutnya
c. Sebagai bahan masukan dan referensi dalam melaksanakan tugas sebagai konselor di
masa yang akan datang
d. dapat memberikan sumbangan untuk ilmu pengetahuan dibidang bimbingan dan
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian layanan penguasaan
konten topik delapan kunci sukses dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.
Berdasarkan hasil hipotesis dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh
pemberian layanan penguasaan konten topik delapan kunci sukses terhadap
motivasi belajar pada siswa kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”.
Hal ini sesuai dengan hasil pre-test yang mempunyai rata-rata (M) = 48,08 dan
Standard Deviasi (SD) = 16,79, sedangkan post-test rata-rata (M) = 72,12 dan
Standard Deviasi (SD) = 17,22. Sehingga diperoleh hipotesis thitung > ttabel = ( 5,96
> 1,70
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,
antaranya
1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya lebih
memperhatikan motivasi belajar siswa, salah satu caranya dengan
64
2. Guru pembimbing hendaknya mengadakan kegiatan pemberian layanan
penguasaan konten delapan kunci sukses yang menarik sehingga siswa tidak
jenuh mengikuti kegiatan tersebut didalam kelas.
3. Untuk para siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah, hendaknya mau
mengikuti kegiatan layanan penguasaan konten delapan kunci sukses dan
65
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Deporte, B, dkk. 2000. Quantum Teaching Memperaktekkan Quantum Learning di ruang Kelas. Bandung. Kaifah
. 2000. Quantum Business Membiasakan Berbisnis Secara Etis Dan Sehat. Bandung. Kaifah
Dewi Rosmala. 2012. Penelitian Pendidikan. Medan. Pasca Sarjana Unimed
Gea, A, A, dkk. 2002. Relasi Dengan Diri Sendiri. Jakarta : PT. Gramedia
Islamuddin, H. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Mudjionon Dan Dimyati. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Prayitno Dan Amti, E. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2004. Layanan Pengusaan Konten ). Padang: UNP.
Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Schunk, H, D, dkk. 2012. Motivasi Dalam Pendidikan. Jakarta : PT. Indeks
Selameto. 2010. Belajar Dan Fakto- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Tohirin. 2008. Bimbingan Dan Konseling Di Seklah Dan Madrasah (Berbasis
Integral). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Walgito, B. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : CV. Andi Offset