• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONTEN TOPIK DELAPAN KUNCI SUKSES TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X MAN 1 STABAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONTEN TOPIK DELAPAN KUNCI SUKSES TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X MAN 1 STABAT TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONTEN TOPIK

DELAPAN KUNCI SUKSES TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR PADA SISWA KELAS X

MAN 1 STABAT T.A 2013/2014

SKRIPSI

Oleh :

SRI WAHYUNINGSIH

NIM. 1102151019

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONTEN TOPIK

DELAPAN KUNCI SUKSES TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR PADA SISWA KELAS X

MAN 1 STABAT T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh :

SRI WAHYUNINGSIH

NIM. 1102151019

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

iii

ABSTRAK

Sri Wahyuningsih. NIM : 1102 151 019. Pengaruh Pemberian Layanan Konten Topik Delapan Kunci Sukses Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pemberian layanan penguasaan konten topik delapan kunci sukses terhadap motivasi belajar pada siswa kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”?. penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan penguasaan konten topik delapan kunci sukses terhadap motivasi belajar siswa

kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”. Penelitian ini dilaksanakan

pada 12 Juni sampai dengan 12 Agutus 2014. Tempat penelitian dilaksanakan di MAN 1 Stabat. Jalan Proklamasi No.54 Kuala Bingai Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.

Populasi penelitian adalah keseluruhan siswa kelas X-1, X-2, dan X-3 MAN 1 Stabat yang berjumlah 75 siswa. Sampel penelitian ini siswa kelas X-3 yang berjumlah 25 siswa yang mempunyai kategori motivasi belajar rendah yang ditentukan secara purposive sampling (penarikan sampel secara sengaja) atau rekomendasi data dari guru BK (konselor). Instrumen yang digunakan untuk mengumpilkan data tentang motivasi belajar adalah angket, sedangkan data tentang pemberian layanan konten topik delapan kunci sukses dikumpulkan melalui instrumen penilaian pemberian layanan konten . Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata Pre-test = 48,08 dan Standard Deviasi (SD) = 16,79 sedangkan nilai rata-rata Post-test = 72,12 dan Standard Deviasi (SD) = 17,22 dengan demikian pemberian layanan konten topik delapan kunci sukses terhadap motivasi belajar siswa dapat mengubah motivasi belajar yang lebih baik lagi. Dari hasil hipotesis dengan harga ttabel pada N-1 = N-25 pada

taraf nyata α = 0,05 diperoleh sebesar 1,70, maka thitung > ttabel = (5,96 > 1,70)

tersebut dikatakan Ha diterima dan Ho ditolak dapat dinyatakan bahwa “ Ada Pengaruh Pemberian Layanan Konten Topik Delapan Kunci Sukses Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”.

(9)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teori ... 9

1. Motivasi Belajar ... 9

1.1 Pengertian Motivasi ... 9

1.2 Pengertian Belajar ... 12

1.3 Pengertian Motivasi Belajar ... 13

(10)

ix

3. Fungsi Motivasi Belajar ... 15

4. Ciri – Ciri Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar ... 16

5. Bentuk – Bentuk Motivasi Belajar Di Sekolah ... 18

6. Layanan Pengusaan Konten Topik Delapan Kunci Sukses ... 23

6.1. Pengertian Layanan Pengusaan Konten ... 23

6.2. Tujuan dan Fungsi Layanan Pengusaan Konten ... 24

6.3. Kaitan Layanan Penguasaan Konten Dengan Delapan Kunci Sukses ... 26

6.4. Pemahaman Tentang Makna Delapan Kunci Sukses ... 27

6.5. Komponen Yang Terdapat Didalam Delapan Kunci Sukses ... 27

6.6. Pengaplikasian Delapan Kunci Sukses Melalui Anggota Tubuh ... 28

6.7. Tahap - Tahap Konselor Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pemberian Layanan Pengusaan Konten Topik Delapan Kunci Sukses ... 31

B. Kerangka Konseptual ... 39

C. Hipotesis ... 40

BAB III : METODE PENELITIAN ... 41

A. Jenis Penelitian ... 41

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

C. Operasional Variabel Penelitian ... 42

D. Desain Penelitian ... 43

(11)

x

F. Teknik Pengumpulan Data ... 44

G. Teknik Analisis Data ... 48

H. Persiapan Penelitian ... 50

I. Lokasi Dan Waktu ... 51

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 52

1. Keadaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Stabat ... 52

2.Langkah - langkah Penelitian ... 53

3.Pelaksanaan Penelitian ... 54

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 54

a. Uji Validitas ... 54

b. Uji Reliabilitas ... 55

C. Uji Persyaratan Analisis ... .55

a. Uji Normalitas Pre-tes ... .55

b. Uji Normalitas Pos-tes ... .56

D. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 56

1. Pelaksaan Layanan Konten Delapan Kunci Sukses ... 56

2. Motivasi Belajar Siswa ... 58

E. Uji Hipotesis ... 58

F. Kategori Motivasi Belajar Siswa Pengukuran Deviasi Kuartil .... 59

a. Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-test ... 59

b. Pengukuran Deviasi Kuartil Post-test ... 60

(12)

xi

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 63

Daftar Pustaka ... 65

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Pemberian Skor Angket ... 44

Tabel 2: Kisi-Kisi Uji Coba Angket Motivasi Belajar ... 45

Tabel 3: Pemberian Layanan Konten Delapan Kunci Sukses ... 46

Tabel 4: Hasil Kategori Motivasi Belajar Pada Pre-Test ... 59

Tabel 5: Hasil Kategori Motivasi Belajar Pada Post-Test ... 60

Tabel 6: Ringkasan Perhitungan Angket Motivasi Belajar ... 72

Tabel 7: Perhitungan Reabilitas Angket Motivasi Belajar ... 75

Tabel 8: Tabulasi Data Penelitian ... 82

Tabel 9: Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test ... 86

Tabel 10: Pengukuran Deviasi Kuartil Post-Test ... 90

Tabel 11: Uji Normalitas Data Pre-tes...93

Tabel 12 : Uji Normalitas Data Post-tes ...95

(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1: Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar... 100

Gambar 2: Lokasi Sekolah Tampak Dari Dalam...100

Gambar 3: Siswa sedang Mengerjakan Angket Motivasi Belajar (Pre-Test).. 101

Gambar 4: Siswa Sedang Mengerjakan Angket Motivasi Belajar (Post-Test).101 Gambar 5: Peneliti Sedang Mengawasi Siswa Mengerjakan Angket Motivasi Belajar (Post-Test)... 103

Gambar 6: Peneliti Sedang Memberikan Materi Layanan Konten ...103

Gambar 7: Peneliti Sedang Menyampaikan Materi Motivasi Belajar ... 108

Gambar 8: Para Siswa Sedang Menyimak Materi Yang Disampaikan ...108

Gambar 9: Peneliti Sedang Menyampaikan Materi Tentang 8 Kunci Sukses. 114 Gambar 10: Antusias Siswa Untuk Menyampaikan Kesimpulan Dari Materi Yang Di sampaikan Peneliti ...114

Gambar 11: Para Siswa Ketika Sedang Melihat Vodio Tentang Motivasi Belajar ...117

Gambar 12: Salah Satu Siswa Sedang Menyampaikan Kesimpulan Dari Vidio Yang Disajikan...117

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu

maupun masyarakat. Di dalam pendidikan guru merupakan faktor penting karena dengan

mengikuti proses pendidikan yang berlangsung siswa dapat berubah menjadi yang lebih baik.

Keberhasilan siswa juga dipengaruhi oleh pengaruh pendidikan yang positif dengan pemberian

motivasi serta pemberian pengajaran yang bermutu sehingga terciptanya siswa yang unggul dan

cerdas.

Pendidikan haruslah mendukung proses pembelajaran dengan menyediakan sarana dan

prasarana yang dibutuhkan oleh sekolah dengan demikian proses pembelajaran dapat berjalan

dengan baik. Pendidikan yang diberikan kepada siswa harus sesuai dengan kemampuan siswa

dengan memberikan metode-metode pengajaran yang mengasikkan sehingga siswa tidak merasa

bosan dan dapat berkonsentrasi dengan baik. Dengan adanya metode pembelajaran serta

dilengkapi oleh sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran dapat mengatasi

kesulitan belajar yang kelak akan di alami oleh siswa.

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan

sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran

normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan,

sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang

berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sekolah sebagai salah satu proses pembelajaran pendidikan formal di tuntut untuk

(16)

dan sukses. Anak didik yang berkualitas dan sukses ini berasal dari anak-anak yang mempunyai

motivasi belajar serta hasil belajar yang baik.

Motivasi merupakan suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy) atau

suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu untuk

bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Bimo Walgito (2004: 220)

mengemukakan motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move yang

berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif

sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan faktor lain yang disebut

dengan motivasi. Dimyati dan Mudjiono (2009: 80) mendefinisikan bahwa motivasi dipandang

sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia.

Manfaat motivasi dalam melakukan aktivitas belajar seorang siswa memerlukan adanya

dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya dapat menghasilkan prestasi belajar sesuai dengan

tujuan yang diharapkan. Dorongan dalam belajar ini merupakan suatu hal yang sangat diperlukan

bagi siswa untuk dapat berkembang dan mampu mencapai hasil belajar yang lebih baik yaitu

motivasi belajar. Dalam belajar motivasi memegang peranan yang penting karena motivasi yang

dimiliki siswa akan menentukan hasil yang dicapai dari kegiatan pembelajaran.

Proses pembelajaran adalah merupakan intraksi antara guru dengan mata pelajaran

sehingga dapat mendorong siswa agar dapat berjalan dengan baik di dalam proses

belajar-mengajar. Dengan kerja sama yang baik antara siswa dengan guru mata pelajaran yang diberikan

pun dapat diterima siswa, tetapi apabila terjadi hubungan yang tidak baik inilah yang sering

ditemukan pelajaran yang diberikan pun tidak dapat diterima oleh siswa hal ini sering membuat

(17)

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar. Faktor-faktor tersebut

yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern berhubungan dengan segala sesuatu yang ada

pada diri siswa yang menunjang pembelajaran, seperti intelegensi, bakat, kemampuan motorik

panca indera, dan skema berpikir. Faktor ekstern merupakan segala sesuatu yang berasal dari

luar diri siswa yang mengkondisikannya dalam pembelajaran, seperti pengalaman, lingkungan

sosial, metode belajar-mengajar, strategi belajar-mengajar, fasilitas belajar dan dedikasi guru.

Keberhasilannya mencapai suatu tahap hasil belajar memungkinkannya untuk belajar lebih

lancar dalam mencapai tahap selanjutnya.

Motivasi yang merupakan bagian dari faktor internal sangat mempengaruhi siswa dalam

belajar. Siswa akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar,

inilah prinsip pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran keinginan atau dorongan untuk

belajar inilah disebut motivasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan salah satu hal

yang sangat dibutuhkan untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Didalam layanan pengusaan

konten inilah siswa dapat menceritakan secara jelas masalah yang menghambat motivasi

belajarnya, maka dengan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan layanan penguasaan

konten dengan delapan kunci sukses.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN ) 1 Stabat

terdapat sebuah fenomena yang terkait dengan permasalahan belajar siswa yaitu 11 siswa kurang

adanya motivasi untuk belajar. Kurangnya motivasi belajar terlihat ketika siswa diberikan materi,

siswa cenderung tidak perduli dan hanya 4 siswa yang terlihat mengikutinya dengan baik. Hal ini

dikarenakan kebiasaan anak dalam belajar cenderung lebih suka bermain-main. Ketika pelajaran

(18)

dengan teman lainnya. Sehingga anak yang tadinya ingin serius belajar tergoda untuk ikut

bermain dan menimbulkan suasana belajar mengajar yang kurang kondusif. Hal itu dapat terlihat

bahwa kemauan/motivasinya dalam belajar rendah sehingga perlu upaya untuk meningkatkan

motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Menurut keterangan dari wali kelas yang diperkuat juga dengan pernyataan kepala

madrasah yang menyatakan bahwa ketika anak diberikan tugas/pekerjaan rumah banyak yang

menyepelekannya sehingga mereka kurang dapat mengikuti materi pelajaran sesuai dengan yang

diharapkan, hanya beberapa siswa yang benar–benar fokus dan memliki motivasi yang tinggi

dalam belajarnya.

Bimbingan dan Konseling merupakan suatu pelayanan bantuan kepada individu maupun

kelompok untuk mandiri dan dapat berkembang secara optimal. Ini diperjelas dengan pernyataan

yang diungkapkan menurut SK Mendikbud No.025/O/1995 dalam Prayitno (2001: 91),

bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik agar mampu

mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial,

bimbingan belajar dan bimbingan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,

berdasarkan norma-norma yang berlaku. Dengan demikian, bahwa bimbingan dan konseling

merupakan bagian integral dari sistem pendidikan di sekolah.

Seperti yang telah dijelaskan dalam pengertian tersebut bahwa dalam pelaksanaannya

pelayanan bimbingan dan konseling terdapat beberapa layanan yang salah satunya yaitu layanan

penguasaan konten. Layanan penguasaan konten merupakan layanan dalam Bimbingan dan

Konseling yang bertujuan individu dalam menguasai aspek-aspek konten tertentu secara

tersinergikan. Prayitno (2004: 2) menjelaskan pengertian penguasaan konten lebih lanjut:

Layanan penguasaan konten (PKO) merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri

(19)

tertentu melalui kegiatan belajar. Kemampuan atau kompetisi yang dipelajari itu merupakan satu unit konten yang didalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait didalamnya.

Berdasarkan pengertian tersebut maka dengan layanan penguasaan konten, diharapkan

individu mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah – masalah yang dialaminya.

Dan melalui layanan penguasaan konten juga mampu membantu individu menguasai

aspek-aspek konten tersebut secara tersinergikan. Bimbingan dan Konseling layanan penguasaan

konten dilaksanakan oleh orang yang berkompeten dibidangnya misalnya guru pembimbing.

Pelaksanaan layanan tersebut dapat disertakan dengan teknik atau teknik yang mendukung

seperti diskusi kelompok, penugasan dan latihan terbatas, survei lapangan; study kepustakaan,

percobaan (termasuk kegiatan laboratorium, bengkel, studio), dan latihan tindakan (dalam rangka

pengubahan tingkah laku).

Alasan digunakannya layanan penguasaan konten ini karena sesuai dengan tujuan dari

layanan penguasaan konten itu sendiri yaitu tujuan umum agar terkuasainya konten atau

kompetensi tertentu serta menambah pemahaman, mengarahkan sikap dan kebiasaan tertentu,

memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya, serta tujuan khusus memahami

konten/kompetensi yang diperlukan, konten yang dipelajari akan mengarahkan individu kepada

terhindarinya dari masalah, penguasaan konten diarahkan untuk mengatasi masalah yang sedang

dialami, mengembangkan individu dan memelihara potensi yang dimilikinya, Individu dapat

membela diri terhadap ancaman atau pelanggaran terhadap hak-haknya (Prayitno, 2004: 3-4).

Setiap siswa pasti memiliki cita-cita untuk menjadi sukses untuk mencapai kesuksesan itu

siswa harus memiliki motivasi belajar yang kuat. Oleh karena itu Layanan penguasaan konten ini

(20)

merupakan termasuk teknik dalam pembelajaran yang bertujuan di harapkan kepada siswa agar

lebih termotivasi lagi dalam semangat belajarnya.

Carole allen, seorang fasilitator super camp dan pengajar di M.E.A.D.Creative Learning

Center telah menerapkan 8 kunci sukses ini ke dalam hampir setiap aspek di kelasnya. Menurut

Allen, agar kunci-kunci ini bermanfaat, anda harus menerapkannya ke dalam rencana pelajaran

setiap hari (Bobbi Deporter, Mark Reardon, dan Sarah singer- Nourie (1999: 48)

Delapan kunci sukses ini dapat di gunakan dalam setiap mata pelajaran. Dan agar lebih

efektif delapan kunci sukses ini tidak hanya di aplikasikan di dalam sekolah saja namum bagai

mana caranya agar delapan kunci sukses ini juga dapat menjadi kehidupan kita. Saat siswa

berada di luar kelas, mereka mulai hidup dengan kunci-kunci yang telah di sepakati guru dan

siswa. Mereka mempelajari beberapa hal yang tidak mampu di ajarkan keluarga di masa

sekarang tentang kehidupan dan cara bertahan hidup.

Fenomena di atas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang, “Pengaruh Pemberian Layanan Konten Topik Delapan Kunci Sukses Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas X MAN 1 Stabat T.A 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Siswa diberikan materi oleh guru cenderung tidak perduli dan tidak ada respon

2. Siswa cenderung lebih suka bermain-main dalam belajar

3. Ketika siswa sedang belajar tidak fokus terhadap guru yang menerangkan dan suka

mengganggu temannya yang lain

(21)

5. Kurangnya pemberian layanan penguasaan konten delapan kunci sukses dalam meningkatkan

motivasi belajar

C. Batasan Masalah

Agar penelitian tindakan ini tidak terlalu luas maka peneliti membatasi masalah

penelitian. Penelitian ini hanya pengaruh pemberian layanan konten topik delapan kunci sukses

terhadap motivasi belajar hanya di lakukan pada siswa kelas X-3 MAN 1 Stabat.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada

pengaruh pemberian layanan penguasaan konten topik delapan kunci sukses terhadap motivasi

belajar pada siswa kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

“Untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan penguasaan konten topik delapan kunci sukses

terhadap motivasi belajar pada siswa kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis :

a. Menambah wawasan peneliti dalam pengembangan ilmu yang berkaiatan dengan layanan

bimbingan dan konseling.

b. Bahan masukan bagi sekolah, guru pembimbing maupun guru bidang studi dalam

pelaksanaan program pemberian layanan penguasaan konten (pembelajaran) di sekolah

(22)

c. Bahan masukan bagi para guru, tentang pentingnya pemberian layanan penguasaan

konten topik delapan kunci sukses untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

d. Bagi siswa, sebagai masukan dalam membantu meningkatkan motivasi belajar melalui

topik delapan kunci sukses yang dilaksanakan melalui pemberian layanan penguasaan

konten ini.

2. Manfaat konseptual :

a. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti khususnya dalam menambah

wawasan, pengetahuan dan pengalaman untuk memantapkan keterampilan penulis karya

ilmiah dimasa yang akan datang

b. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti berikutnya

c. Sebagai bahan masukan dan referensi dalam melaksanakan tugas sebagai konselor di

masa yang akan datang

d. dapat memberikan sumbangan untuk ilmu pengetahuan dibidang bimbingan dan

(23)
(24)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian layanan penguasaan

konten topik delapan kunci sukses dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa.

Berdasarkan hasil hipotesis dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh

pemberian layanan penguasaan konten topik delapan kunci sukses terhadap

motivasi belajar pada siswa kelas X MAN 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”.

Hal ini sesuai dengan hasil pre-test yang mempunyai rata-rata (M) = 48,08 dan

Standard Deviasi (SD) = 16,79, sedangkan post-test rata-rata (M) = 72,12 dan

Standard Deviasi (SD) = 17,22. Sehingga diperoleh hipotesis thitung > ttabel = ( 5,96

> 1,70

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,

antaranya

1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya lebih

memperhatikan motivasi belajar siswa, salah satu caranya dengan

(25)

64

2. Guru pembimbing hendaknya mengadakan kegiatan pemberian layanan

penguasaan konten delapan kunci sukses yang menarik sehingga siswa tidak

jenuh mengikuti kegiatan tersebut didalam kelas.

3. Untuk para siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah, hendaknya mau

mengikuti kegiatan layanan penguasaan konten delapan kunci sukses dan

(26)

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Deporte, B, dkk. 2000. Quantum Teaching Memperaktekkan Quantum Learning di ruang Kelas. Bandung. Kaifah

. 2000. Quantum Business Membiasakan Berbisnis Secara Etis Dan Sehat. Bandung. Kaifah

Dewi Rosmala. 2012. Penelitian Pendidikan. Medan. Pasca Sarjana Unimed

Gea, A, A, dkk. 2002. Relasi Dengan Diri Sendiri. Jakarta : PT. Gramedia

Islamuddin, H. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Mudjionon Dan Dimyati. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Prayitno Dan Amti, E. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2004. Layanan Pengusaan Konten ). Padang: UNP.

Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Schunk, H, D, dkk. 2012. Motivasi Dalam Pendidikan. Jakarta : PT. Indeks

Selameto. 2010. Belajar Dan Fakto- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Tohirin. 2008. Bimbingan Dan Konseling Di Seklah Dan Madrasah (Berbasis

Integral). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Walgito, B. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : CV. Andi Offset

Referensi

Dokumen terkait

sebenernya ada gak sih kaya tekanan- tekanan dari dalam diri liat fenomena masyarakat yang sebenernya lebih mapan atau lebih berpendidikan dari punkers tapi kok

Bima Haria Wibisana,

Perhitungan efektivitas penangkapan, arad (genuine small bottom trawl) didapatkan nilai sebesar 69% dan arad Modifikasi (modified small bottom trawl) didapatkan

1) Pelaksanaan pengamatan observasi dengan memakai format yang sudah disiapkan. 2) Menganalisis terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Observasi yang dilakukan pada

Dari hasil analisis disimpulkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh antara metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Think Talk Write (TTW) terhadap prestasi

[r]

Variabel impor dan jumlah uang beredar tidak berpengaruh terhadap cadangan devisa Indonesia periode April 2012 - Juni 2017 dalam jangka panjang dan jangka

Untuk itulah, Indika Energy mengimplementasikan berbagai program yang sejalan dengan pilar keberlanjutan 3+1 yaitu pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan