UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB
PADA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 101813 BULUH GADING
KEC. SIBIRU-BIRU TA 2011/2012
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Guru Sekolah Dasar
OLEH :
WILDA NATALISNA BARUS 108313396
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmatNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Dengan Menggunakan Metode Tanya jawab Pada Mata Pelajaran IPS Materi Pokok Masalah-Masalah Sosial di Kelas IV SD Negeri 101813 Buluh Gading Kec. Sibiru-Biru TA 2011/2012” yang di susun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD S-1 Guru Kelas Universitas Negeri Medan.
Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I. dan Drs. Aman Simare-mare selaku Pembantu Dekan II.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan
5. Ibu Dra. Nurmayani, M.Ag selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skiripsi ini.
6. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd, Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, dan Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan maupun saran kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.
8. Berani Tarigan, Ama. Pd selaku kepala sekolah dan Ibu Tangkelen Sitepu, S.Pd sebagi wali kelas SD Negeri 101813 Buluh Gading yang telah banyak membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
9. Ayahanda Alm. Gloria Natal Barus dan Ibunda Murni Br. Ginting, S.PdK, Abangda Adinda Lorensya Feronika Barus, Riana Tarigan dan seluruh keluarga yang telah membantu dan membimbing peneliti serta memberi dukungan kepada peneliti selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi S1 di UNIMED.
10.Sahabat-sahabatku, khususnya Aderni Rifka, Triana Sitepu, Vina Simanjuntak, Priska Silalahi dan seluruh teman-teman kelas A Ekstensi yang telah memberikan motivasi kepada peneliti dalam penelitian skripsi ini.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa, karenanya peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2012 Peneliti,
i ABSTRAK
WILDA NATALISNA BARUS. Nim. 108313396 Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Pada Pelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 101813 Buluh Gading Kec. Sibiru-Biru TA 2011/2012 . Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2012.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahya keterampilan bertanya siswa kelas IV SD Negeri 101813 Buluh Gading. Kec. Sibiru-Biru. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah dengan menggunakan metode tanya jawab dapat meningkatkan keterampilan bertanya siswa Pada Mata Pelajaran IPS Materi Pokok Masalah-Masalah Sosial di Kelas IV SD Negeri 101813 Buluh Gading Kec. Sibiru-Biru TA 2011/2012.
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 101813 Buluh Gading Kec. Sibiru-Biru TA 2011/2012 yang berjumlah 32 orang siswa. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari II siklus, siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti melakukan observasi untuk mengetahui keterampilan bertanya siswa belajar siswa pada pelajaran IPS khususnya materi masalah-masalah sosial yang dilaksanakan pada awal tindakan, siklus I dan siklus II.
Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa kondisi Pada siklus I pertemuan 1 sebanyak 11 indikator (34,38%) tidak pernah tampak saat bertanya, sebanyak 12 indikator (37,5%) sering tampak saat bertanya dan sebanyak 9 indikator (28,12%) sering sekali tampak saat bertanya dengan rata-rata 65,53. Pada siklus I pertemuan 2 sebanyak 9 indikator (28,12%) tidak pernah tampak saat bertanya, sebanyak 14 indikator (43,75%) sering tampak saat bertanya dan sebanyak 9 indikator (28,13%) sering sekali tampak saat bertanya dengan rata-rata 66,15. Pada siklus II pertemuan 1 indikator sebanyak 2 indikator (6,25%) tidak pernah tampak saat bertanya, sebanyak 12 indikator (37,5%) sering tampak saat bertanya dan sebanyak 18 indikator (56,25%) sering sekali tampak saat bertanya pada guru dengan nilai rata-rata 80,03, pada siklus II pertemuan 2 dari 32 indikator sebanyak 1 indikator (3,12%) tidak pernah tampak saat bertanya, sebanyak 13 indikator (40,63%) sering tampak saat bertanya dan sebanyak 18 indikator (56,25%) sering sekali tampak saat bertanya pada guru dengan nilai rata-rata 82,03.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN hal LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Pembatasan Masalah ... 6
1.4Rumusan Masalah ... 6
1.5Tujuan Penelitian ... 6
1.6Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Kerangka Teoritis... 8
2.1.1 Pengertian Keterampilan Bertanya ... 8
2.1.2 Bentuk-Bentuk Keterampilan Bertanya ... 9
2.1.3 Indikator Kerampilan Bertanya... 10
2.1.4 Hakekat Metode ... 11
2.1.5 Jenis-Jenis Metode Mengajar ... 13
2.1.6 Metode Tanya Jawab ... 13
2.1.6 Kelemahan dan Kelebihan Metode Tanya Jawab ... 14
2.1.8 Hakekat Pelajaran IPS di SD ... 16
2.1.9 Tujuan Pelajaran IPS ... 17
2.2 Kerangka Berpikir ... 18
2.3 Hipotesis Tindakan ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 20
3.1Jenis Penelitian ... 20
3.2Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
3.3Subjek dan Objek Penenilitan ... 20
3.4Variabel dan Defenisi Operasional ... 20
3.5Desain Penelian ... 21
3.6Prosedur Penelitian ... 22
3.7Alat Pengumpul Data ... 25
3.8Teknik analisis Data ... 26
3.9Jadwal Penelitian ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
4.1 Hasil Penelitian ... 29
4.2 Temuan Penelitian ... 59
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 63 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Guru memotivasi siswa dan melakukan apersepsi ... 33 Gambar 2 Guru melajutkan pertanyaan pada siswa lain yang mengetahui .... 33 Gambar 3 Guru menjelaskan contoh-contoh sederhana
di lingkungan setempat ... 37 Gambar 4 Guru menjelaskan materi pelajaran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ... 64
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ... 67
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ... 70
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 ... 73
Lampiran 5 Soal Siklus I... 76
Lampiran 4 Soal Siklus II ... 77
Lampiran 5 Teknik Penskoran Test Hasil Belajar Siswa... 79
Lampiran 6 Kunci Jawaban Siklus I ... 80
Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus II ... 81
Lampiran 8 Lembar Obeservasi Keterampilan Siklus I pertemuan 1 ... 82
Lampiran 9 Lembar observasi kemampuan mengajar guru siklus I pertemuan 1 84 Lampiran 10 Lembar observasi kemampuan mengajar guru siklus I pertemuan 1 85 Lampiran 11 Lembar observasi kemampuan mengajar guru siklus II pertemuan 1 86 Lampiran 12 Lembar observasi kemampuan mengajar guru siklus II pertemuan 2 87 Lampiran 13 Lembar keterampilan bertanya siswa pada awal tindakan ... 88
Lampiran 14 Lembar keterampilan bertanya siswa siklus I Pertemuan 1 ... 89
Lampiran 15 Lembar keterampilan bertanya siswa siklus I Pertemuan 2 ... 90
Lampiran 16 Lembar keterampilan bertanya siswa siklus II Pertemuan 1 ... 91 Surat Izin Penelitian dari Fakultas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelajaran IPS merupakan pelajaran yang menuntut pola pikir, mengorganisasikan
pembuktian yang logik. Pelajaran IPS adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefenisikan dengan cermat, jelas dan akurat, refresentasinya dengan simbol yang padat,
lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.
Di dalam mengajar dibutuhkan seorang guru yang benar-benar profesional yang mana
seorang guru tidak hanya dituntut untuk bisa mengajar saja, dan menguasai kelas namun lebih
dari itu, seorang guru harus memiliki keterampilan yang akan membangkitkan rasa ingin tahu
siswa untuk bertanya pada hal yang kurang dimengerti. Sebab salah cara yang dapat
digunakan untuk menentukan keberhasilan proses pembelajaran adalah keinginan siswa
dalam menyampaikan pertanyaan.
Untuk mengetahui suatu topik lebih dalam, salah satu yang paling pokok adalah
bertanya sesuatu yang termasuk dalam topik. Jenis pertanyaan yang dapat dikenakan yaitu
4W + 1H (Where, When, Who, Why, dan How). Kata-kata itu semua adalah kata tanya dan alat untuk mengetahui suatu hal lebih baik. Di samping topik-topik yang real, yang paling
utama dengan mengandalkan pertanyaan adalah untuk menelaah topik yang abstrak.
Misalnya saja tentang kebahagiaan atau kebijaksanaan. Kita mungkin sering mendengar
tentang kebahagiaan atau kebijaksanaan. Tapi pengertian kata-kata itu tidak sesederhana yang
kita pikirkan. Mungkin kita bisa mengerti seadanya tentang kebahagiaan atau kebijaksanaan,
tapi kalau kita pikirkan lebih jauh, kata-kata „bahagia‟ dan „bijaksana‟ sangatlah tidak mudah
mendefinisikannya. Definisinya bisa sangat bervariasi. Makin banyak kita bertanya tentang
Kebiasaan bertanya, mencari, dan menemukan jawaban terhadap hal-hal apa pun, akan
mejadikan kita berfikiran terbuka. Bertanya, mencari, dan menemukan (jawaban) kemudian
berulang lagi, akan meningkatkan pemahaman, melihat lebih jauh, bahkan lebih baik dalam
memutuskan sesuatu. Proses seperti ini juga akan membuat tidak terlalu mudah menilai,
men-judge, bahkan menghakimi sebelum memiliki pengertian yang cukup baik.
Namun kenyataannya siswa pada saat proses belajar mengajar berlangung masih
banyak sekali siswa yang tidak berani untuk bertanya. Akibatnya guru tidak mengetahui
seberapa jauh kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran. Rendahnya keterampilan siswa
dalam bertanya bukan semata-mata karena siswa tidak berani dalam bertanya namun banyak
aspek yang mempengaruhinya. Aspek-aspek tersebut dapat bersifat internal maupun bersifat
ekternal.
Rendahnya keterampilan belajar siswa disebabkan karena rendahnya aktivitas belajar
siswa. Pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa masih tampak pasif mendengarkan
penjelasan guru. Tugas siswa hanya memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal
yang dianggap penting, atau secara bergiliran siswa diperintahkan kedepan kelas untuk
mengerjakan soal yang disusun guru. Selain itu siswa banyak dilatih dengan cara
memberikan soal-soal untuk dikerjakan di rumah tanpa harus dilakukan evaluasi.
Minat siswa terhadap mata pelajaran IPS juga sangat mempengaruhi keterampilan
bertanya siswa, memiliki keterampilan bertanya yang baik minat merupakan aspek penting
yang harus diperhatikan. Sebab tanpa adanya minat maka keseriusan siswa terhadap mata
pelajaran IPS tidak akan pernah terjadi. Oleh karenanya seberapa efektifpun bentuk
pembelajaran yang disampaikan guru maka hasilnya tidak akan memberikan hasil yang
memuaskan.
Selain itu, rendahnya keterampilan siswa dalam bertanya disebabkan karena metode
secara kelompok. Bentuk pembelajaran yang berlangsung masih mengutamakan metode
ceramah dan bentuk hafalan. Selain itu, kemampuan guru menyampaikan materi yang
kurang memadai menyebabkan suasana kelas menjadi kurang menarik dan cenderung
membosankan. Metode pembelajaran yang kurang tepat dapat membawa suasana yang tidak
menarik sehingga membuat siswa menjadi tidak senang yang berdampak menurunnya respon.
Rendahnya keterampilan bertanya siswa juga disebabkan sumber belajar yang minim.
Dalam mengajar guru merupakan sumber utama dan satu-satunya sebagai sumber informasi
yang dapat membantu siswa dalam belajar. Sedangkan penggunaan media, observasi
lapangam, dan lain sebagainya jarang sekali di terapkan. Akibatnya kondisi kelas menjadi
tidak nyaman. Oleh karena itu guru harus dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang
dapat mengaktifkan keinginan siswa untuk bertanya terhadap mata pelajaran yang telah
diajarkan dan menghindarkan metode yang bersifat teoritis. Proses pembelajaran yang
dialami siswa lebih menekankan pada proses mendengarkan, mecatat, mengerjakan tugas.
Sedangkan aktivitas siswa dalam bertanya tidak diperhatikan. Akibatnya siswa hanya belajar
dari apa yang disampaikan guru dan dan hampir semua mata pelajaran yang diajarkan
menjadi terlupkan siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru kelas IV SD Negeri 101813
Buluh Gading Kec. Sibiru-Biru yang dilakukan pada tanggal 26 Februari 2012 mengatakan
bahwa keterampilan bertanya siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena kurang
terampilnya guru menggunakan metode dan mengokondisikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan. Akibatnya siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa harus
mengetahui apakah siswa sudah memahami materi yang telah diajarkan. Hal ini dibuktikan
dari rendahnya keinginan siswa untuk bertanya dan melakukan aktivitas belajar yang
menyenangkan. Dari hasil observasi yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa 68,75% atau 22
perempuan) menyatakan kurang diberi kesempatan untuk bertanya, sisanya sebanyak orang
atau 31,25% mengaku diberikan kesempatan bertanya.
Rendahnya keterampilan bertanya siswa seperti yang dikemukakan di atas harus
segera ditangani sebab dapat menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Salah satu cara
yang dinilai efektif untuk mengembangkan keterampilan bertanya siswa adalah dengan
menerapkan pembelajaran yang menggunakan metode tanya jawab. Alasan mengapa peneliti
menggunakan pendekatan ini, karena metode menekankan aktivitas siswa tidak hanya sebatas
pendengar, pencatat dan penampung ide-ide guru, tetapi lebih dari itu siswa terlibat langsung
dalam meningkatkan kemampuan berfikir dan keaktifan belajar siswa.
Penggunaan metode tanya jawab mempunyai tujuan untuk menciptakan komunikasi
langsung antara guru dan siswa sehingga tidak hanya terjadi komunikasi searah, itu terlihat
dengan adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa atau bahkan
siswa dengan siswa. Selain itu metode tanya jawab untuk menjadikan siswa memiliki
pengertian atau pemahamanan yang mendalam tentang suatu fakta yang mereka pelajari yang
mana hal ini merupakan stimulasi kognitif mereka yang mendorong kemampuan berfikir
siswa.
Penggunaan metode tanya jawab dapat mendorong semua siswa untuk ikut
berpartisipasi langsung dalam kelompok belajar mengajar hal ini merupakan suatu kegiatan
yang efektif. Di samping itu, penggunaan metode ini mampu membina hubungan sosial siswa
dengan siswa lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, timbul pertanyaan apakah dengan metode tanya jawab
dapat meningkatkan keterampilan bertanya siswa. Atas dasar itulah peneliti tertarik
mengadakan penelitian yang berjudul: ”Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya
Pokok Masalah-Masalah Sosial di Kelas IV SD Negeri 101813 Buluh Gading Kec.
Sibiru-Biru TA 2011/2012”.
1.2 Identifikasi Masalah
Beberapa masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Rendanya aktivitas belajar siswa.
2. Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS
3. Rendahnya keterampilan bertanya siswa pada pelajaran IPS.
4. Metode mengajar guru belum mampu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran
5. Minimnya sumber belajar yang digunakan siswa.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan indetifikasi masalah di atas maka penelitian ini di
batasi yaitu: “Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Dengan Menggunakan
Metode Tanya jawab Pada Mata Pelajaran IPS Materi Pokok Masalah-Masalah Sosial di
Kelas IV SD Negeri 101813 Buluh Gading Kec. Sibiru-Biru TA 2011/2012”.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah
keterampilan bertanya siswa dapat ditingkatkan setelah menggunakan metode tanya jawab
pada mata pelajaran IPS Materi Pokok Masalah-Masalah Sosial di Kelas IV SD Negeri
101813 Buluh Gading Kec. Sibiru-Biru TA 2011/2012?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah “Untuk membuktikan apakah dengan
Mata Pelajaran IPS Materi Pokok Masalah-Masalah Sosial di Kelas IV SD Negeri 101813
Buluh Gading Kec. Sibiru-Biru TA 2011/2012”.
1.6 Manfaat Penelitian
Secara praktis manfaat hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak
terutama:
1. Bagi siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam
bertanya pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi pokok masalah-masalah sosial.
2. Bagi guru
sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan keterampilan mengajarnya
dengan menggunakan metode tanya jawab khususnya materi pokok masalah-masalah
sosial.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam mengembangkan keterampilan mengajar
guru dengan menggunakan pembelajaran metode tanya jawab.
4. Bagi Mahasiswa PGSD
Sebagai bahan refensi bagi mahasiswa jurusan PGSD dalam mengembangkan
pengetahuannya dalam metodelogi penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
metode tanya jawab sebagai metode pembelajaran.
5. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam menerapkan pembelajaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pada siklus I pertemuan 1 sebanyak 11 indikator (34,38%) tidak pernah bertanya,
sebanyak 12 indikator (37,5%) sering bertanya dan sebanyak 9 indikator (28,12%)
sering sekali bertanya dengan rata-rata 65,2.Pada siklus I pertemuan 2 sebanyak 9
indikator (28,12%) tidak pernah tampak saat bertanya, sebanyak 14 indikator
(43,75%) sering tampak saat bertanya dan sebanyak 9 indikator (28,13%) sering
sekali tampak saat bertanya dengan rata-rata 66,15.
2. Pada siklus II pertemuan 1 sebanyak 2 indikator (6,25%) tidak pernah bertanya,
sebanyak 12 indikator (37,5%) sering bertanya dan sebanyak 18 indikator (56,25%)
sering sekali bertanya pada guru dengan nilai rata-rata 80,03. Dan siklus II pertemuan
2 dapat hasi1 indikator (3,12%) tidak pernah tampak saat bertanyasebanyak 13
indikator (40,63%) sering tampak saat bertanya dan sebanyak 18 indikator (56,25%)
sering sekali tampak saat bertanya pada guru dengan nilai rata-rata 82,03.
3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran
metode tanya jawabdapat meningkatkan keterampilan bertanya siswa pada mata
pelajaran IPS materi masalah-masalah sosial di Kelas IV SD Negeri 101813 Buluh
Gading Kec. Sibiru-Biru Tahun Ajaran 2011/2012”.
5.2 Saran
1. Sekolahsebaiknya melatih guru dalam menggunakan metode tanya jawab untuk
2. Sebaiknya siswa diberikan kesempatan dalam bertanya sebelum memulai atau
melanjutkan pembelajaran sehingga guru dapat mengetahui pemahaman siswa tentang
materi pelajaran.
3. Kepada peneliti yang ingin menerapkan metode tanya jawab sebaiknya melibatkan
siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar agar mereka dapat merasakan
langsung manfaat yang dapat diambil dari kegiatan belajarnya sehingga
meningkatkan keterampilan bertanya siswa.
4. Dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis sehingga diperoleh