• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 12. Lokasi BSD sebagai hinterland Provinsi DKI Jakarta Sumber: Software Map of Jakarta (2004)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 12. Lokasi BSD sebagai hinterland Provinsi DKI Jakarta Sumber: Software Map of Jakarta (2004)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Kota Tangerang Selatan ini terletak tepat di sebelah barat Jakarta dan berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Provinsi DKI Jakarta di sebelah timur, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Lebak di sebelah selatan, serta Kabupaten Serang di sebelah timur. Kota Tangerang Selatan pada umumnya merupakan dataran rendah (Gambar 12)

Gambar 12. Lokasi BSD sebagai hinterland Provinsi DKI Jakarta Sumber: Software Map of Jakarta (2004)

(2)

56

lebih 40% penglaju dari DKI Jakarta dan sekitarnya. Konsep awal pengembangan Kota Baru BSD ini berorientasi pada penyediaan unit hunian yang representatif sebagai cikal bakal perkembangan kota tersebut. Adapun visi dari PT. Bumi Serpong Damai dalam melakukan pembangunan tersebut adalah mewujudkan kota mandiri (new city development), sedangkan misinya antara lain mencakup: (1). melaksanakan pembangunan nyata; (2). investasi berkesinambungan; (3). Tanggung jawab dan komitmen terhadap nasabah dan; (4). kontribusi terhadap pengembangan wilayah

4.1. Master Plan BSD

Kota Baru Bumi Serpong Damai merupakan salah satu kota baru atau kota terencana yang direncanakan sebagai kota mandiri di Indonesia. BSD terletak di Serpong, Kota Tangerang Selatan. BSD diresmikan pada tanggal 16 Januari1984. Perencana BSD adalah Pasific Consultant International, Japan City Planning Inc., Nihon Architect Engineer and Consultant Inc., dan Doxiadis; sedangkan pengembangnya adalah Kelompok Sinar Mas. Kota Baru BSD didirikan pada tanggal 16 Januari 1984 oleh pemegang saham dalam bentuk perseroan, dalam bentuk pengembang properti. BSD mendapatkan SK ijin lokasi seluas 5.950 hektar dan usaha pembebasan lahan bagi proyek BSD. Pemegang saham pendiri BSD adalah PT.Serasi Niaga Sakti, PT. Anangga Pertiwi Megah, PT. Nirmala Indah Sakti, PT. Supra Veritas, PT. Bhinneka Karya Pratama, PT. Simas Tunggal Centre, PT. Apra Citra Universal, PT. Aneka Karya Amarta, PT. Metropolitan Transcities Indonesia, dan PT. Pembangunan Jaya (Gambar 13).

(3)

Gambar 13. Master plan BSD

Sumber: Peta Rupa Bumi Indonesia, 2000; Masterplan BSD (www.bsd.com).

Pada perkembangan selanjutnya BSD berpartisipasi aktif pada daerah sekitarnya, khususnya dalam mekukan pemeliharaan berbagai infrastruktur seperti jalan, listrik, telepon dan lainnya, dengan tetap mengacu kepada Permendagri No.1 tahun 1987 tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum, dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah. Berdasarkan master plan BSD tersebut, BSD yang merupakan kota mandiri, menggabungkan komunitas permukiman dan Central Business District (CBD). Selain itu juga menggabungkannya dengan kawasan industri yang mampu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

Pembangunan Kota Baru BSD dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:

(4)

58

pusat kota sebagai model pembangunan kota baru, pembangunan tersebut seluruhnya dilakukan di sisi timur Sungai Cisadane.

 Tahap kedua dilakukan percepatan jalannya pembangunan area komersial, pengoperasian industri di Taman Tekno BSD dan penambahan jumlah populasi BSD dalam kurun waktu 10 tahun (2004-2014).

 Tahap ketiga atau pemantapan,yang melakukan pembangunan area CBD dan unit hunian 2.135 hektar, karena pada tahap tersebut aktivitas ekonomi di Kota Baru BSD lebih mantap karena pembangunan CBD dan Taman Tekno BSD telah selesai. Tahap pemantapan ini dimulai tahun 2009 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2019.

Perencanaan pengembangan lahan dalam tahapan pembangunan Kota Baru BSD dapat dilihat pada Tabel 9

Tabel 9. Rencana penggunaan lahan dalam pembangunan KB-BSD

Penggunaan Lokasi Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Jumlah(ha)

Kawasan hunian 1.050 1.461 2.135 4.646

Kawasan komersial Sub pusat kota 150 141 145 436 CBD - 223 225 448 Taman Kota CBD - 75 75 150 Kawasan industri 100 100 70 270 Jumlah 1.300 2.000 2.650 5.950

Sumber: Divisi Perencanaan BSD (2006)

Pada saat ini, Kota Baru BSD dikembangkan dengan prioritas pada sektor pelayanan berupa penyediaan fasilitas sosial dan umum berskala besar (regional). Hal ini untuk mengantisipasi pengembangan BSD sebagai cikal bakal pengembangan permukiman di Kabupaten Tangerang yang tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan wilayah yang lebih luas dan kompleks yaitu Kawasan Metropolitan Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi).

(5)

Cibinong. Namun kondisinya saat ini BSD relatif lebih berkembang dibanding kota baru lainnya. Inisiatif pembangunan BSD dilakukan oleh sektor swasta, oleh karena itu maka pihak pemerintah hanya membimbing dalam hal administratif dan penyiapan rencana. Oleh karena itu dalam proses pelaksanaan programnya hanya dilakukan oleh pihak swasta yang membangun BSD tersebut. Sebenarnya kondisi tersebut dirasakan kurang tepat, mengingat pemerintah sebagai regulator seharusnya punya peran dalam pelaksanaan program-program yang dilakukan oleh BSD, terutama keterlibatannya dalam proses pelaksanaan pelayanan umum.

4.2. Potensi Ekonomi

BSD dapat dikatakan sebagai pelopor pembangunan kota mandiri di Jabodetabek yang telah menyelesaikan pembangunan tahap pertama dan tahap kedua bagi perumahan, komersial, dan industri. Hingga saat ini penduduk BSD ada yang bekerja pada kegiatan di sekitar BSD dan selebihnya yang telah bekerja di Kota Jakarta dan sekitarnya.

Kota Serpong sendiri saat ini telah menjadi sumbu atau jantung utama wilayah Tangerang, dalam hal ini Jalan Raya Serpong telah menjadi jalan kelas provinsi yang menghubungkan Wilayah Tangerang dengan Wilayah Bogor dan dukungan bisa diakses dari jalan Tol Merak-Jakarta (dengan jalur Serpong-Tomang) dan jalan Tol BSD-Pondok Indah, bahkan saat ini telah dibuka Tol JORR (Jakarta Outer Ring Road).

(6)

60

ruko dengan gaya arsitektur mediterania yang berlokasi di depan kawasan German Center di Sektor VII BSD. BSD sendiri selain meluncurkan kawasan Niaga Golden Road, juga sudah memiliki Sentra Niaga di Sektor I, VI, dan VII, yang selalu habis terjual. Selain itu juga terdapat lokasi pergudangan seperti Taman Teknos; pusat onderdil mobil BSD Autoparts, dsb.

Kehadiran WTC Matahari di tepi Jalan Raya Serpong serta ratusan ruko, rumah makan dan pusat bisnis lainnya di sepanjang jalan tersebut membuat kawasan tersebut menjadi kawasan yang ramai dan roda kehidupan boleh dikatakan berdenyut hingga 24 jam. Oleh karena itu maka tidak heran jika banyak yang berpendapat bahwa Jalan Raya Serpong di masa mendatang akan menjadi Jalan Fatmawati kedua, karena di sepanjang jalan tersebut dipenuhi dengan ruko dan kawasan niaga yang hampir selalu ramai dikunjungi pembeli. Oleh karena itu, maka dengan adanya dukungan lokasi bisnis yang berada pada tempat strategis dan pengunjung yang semakin ramai, maka nilai investasi ruko dan bisnis lainnya cenderung terus meningkat setiap tahun. Potensi ekonomi kota tersebut sudah pasti akan mendukung pemasukan PAD bagi Kota Tangerang Selatan dan Provinsi Banten, saat ini dan di masa yang akan datang.

4.3. Permukiman

Pada awal pengembangannya, pembangunan Kota Baru BSD merupakan alih fungsi lahan dari bekas perkebunan karet, sehingga untuk keperluan pembangunannya telah dibebaskan lahan sebanyak kurang lebih 1.300 ha. Status lahan yang dibangun menjadi Kota Baru BSD ini sebagian besar milik Pemda, yang awalnya merupakan lahan kosong yang tidak produktif dengan tingkat hunian 10 orang per hektar. Lokasi BSD meliputi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Serpong, Legok dan Pagedangan. Sesuai dengan konsepnya sebagai Kota Mandiri yang heterogen, BSD menawarkan berbagai produk untuk berbagai permintaan pasar, yakni selain menawarkan untuk industri dan bisnis (niaga), BSD juga menawarkan perumahan baik skala kecil, skala menengah maupun skala kecil.

(7)

rumah kelas menengah, dan 10% rumah mewah. Namun pada saat penulis melakukan survay ke lapangan dilihat dari kondisi rumah yang ada ada indikasi melenceng dari rencana semula. Dalam hal ini rumah yang terbangun pada umumnya merupakan rumah menengah dan mewah, sehingga ada indikasi bahwa perbandingan 60% rumah murah, 30% rumah kelas menengah, dan 10% rumah mewah seolah-olah menjadi terbalik, yakni rumah murahnya mendekati 25%, sedangkan rumah kelas menengah dan rumah mewahnya apabila digabung cenderung mendekati 75%.

Adapun tahapan pembangunan perumahan di BSD seperti diuraikan di bawah ini:

 Tahap I (Persiapan) seluas 1.300 ha (tahun 1998-1999): dibangun perumahan di Sektor I dekat transit Shutle Bus dan Kolam Renang BSD. Perumahan Tahap I terdiri dari rumah-rumah bertipe kecil dengan luas area sampai 70 m2 yang cocok untuk masyarakat berpenghasilan menengah, lengkap dengan sekolah, pasar dan toko-toko, taman dan sarana olah raga seperti lapangan basket. Rumah pada kategori ini berjumlah 8.961 unit.

 Tahap II (Percepatan pertumbuhan) luas pembangunan 2.000 ha (1996-2006): perumahan yang dibangun pada tahap II ditujukan untuk menarik pembeli dari kalangan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas dengan luas 70-250 m2 dan rumah-rumah yang dibangun umumnya adalah rumah bertingkat. Hal ini juga terlihat dari produk-produk perumahan yang bernuansa kebarat-baratan seperti The Green, Vermont Parkland, Virginia Lagoon, De Latinos. Pada tahap II juga dibangun pusat perbelanjaan.

 Tahap III (Penggabungan) luas pembangunan mencapai 2.700 ha (2003-2013): pada pembangunan tahap III ini dibangun rumah-rumah mewah yang luas bangunannya diatas 250 m2 dan umumnya merupakan bangunan bertingkat.

(8)

62

baik, namun juga terlihat asri, karena ditumbuhi oleh beragam pepohonan (tanaman keras) yang umumnya cukup banyak di sepanjang jalan. Selain itu hampir sebagian besar rumah juga memiliki lahan pekarangan yang umumnya juga terbuka hijau dan cukup asri. Selain adanya lahan pekarangan di lokasi perumahan juga pada umumnya dilengkapi dengan ruang terbuka hijau yang diperkirakan memenuhi ketentuan pemerintah, yakni diperkirakan lahan permukiman tersebut yang digunakan untuk kawasan permukiman mendekati 30%.

Di BSD juga terdapat cukup banyak fasilitas yang mendukung aktifitas warga yang tinggal di dalamnya. Fasilitas yang ada di lokasi tersebut antara lain adalah sarana pendidikan dari terutama mulai dari tingkat pra sekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Selain itu juga terdapat fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan serta fasilitas tempat bermain yang masuk ke dalam kategori baik dan memadai. Selain itu juga terdapat akses jalan dan fasilitas yang memudahkan untuk dicapai dari dan ke Kota Jakarta, yakni terdapat Jalan Tol Kebun Jeruk Serpong, Jalan Tol Pondok Indah Serpong, Jalan Tol JORR, stasiun kereta api, fasilitas feeder busway, dsb.

4.4. Sosial budaya

Penduduk Kota Baru BSD pada umumnya adalah penduduk pendatang (dari luar Kota Tangerang Selatan) atau pada umumnya adalah masyarakat perantau. Namun demikian mereka telah berinteraksi dalam kelompok permukiman dengan sistem cluster dalam sistem RT/RW. Proses sosialisasi antar penghuni diduga terjadi di ruang terbuka di lingkungan kawasan permukiman dan di kawasan perdagangan dan jasa kota (CBD).

Gambar

Gambar 12. Lokasi BSD sebagai hinterland Provinsi DKI Jakarta Sumber: Software Map of Jakarta (2004)
Gambar 13. Master plan BSD

Referensi

Dokumen terkait

[13] Gunawan ; Dedy Agung Prabowo, "Sistem Ujian Online Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru dengan Pengacakan Soal Menggunakan Linear Congruent Method," Sistem Ujian

Dapat diketahui bahwa responden yang memiliki perilaku kurang baik lebih banyak terdapat pada kepala keluarga dengan sikap yang tidak mendukung terhadap buang air besar

Melihat fenomena media sosial ini, maka tidak sedikit orang yang membuat kampanye berupa audio-video dan menyebarluaskan pesan yang mengandung propaganda di dalamnya

Penelitian ini bertujuan umum untuk Mengetahui hubungan frekuensi konsumsi fast food dan status gizi dengan usia menarche dini pada siswi sekolah dasar di SD N 1 Kleco, SD

Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data

mene&an&an %ahwa &eperawatan adalah di!iplin ilm #n$ dalam a&i-ita!n#a men$edepan&an mene&an&an %ahwa &eperawatan adalah di!iplin ilm #n$

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, seluruh jabatan yang ada beserta pejabat yang memangku jabatan di Lingkungan Kantor UPBU Kalimarau berdasarkan Peraturan

Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank