• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I JARINGAN TUMBUHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I JARINGAN TUMBUHAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)BAB I JARINGAN TUMBUHAN 2.1 Jenis Jaringan Tumbuhan - Jaringan merupakan gabungan sel yang punya bentuk dan fungsi yang sama - Jaringan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu meristem dan permanen. 2.1.1 Jaringan Meristem > Ciri-ciri: ● Jaringan sel yang aktif membelah diri secara mitosis. ● Bentuk sel bulat, lonjong, polygonal memiliki dinding sel tipis dan tebal. ● Tidak memiliki ruang antar sel ● Vakuola sangat kecil atau tidak sama sekali. > Berdasarkan posisi atau letaknya, maka terdiri dari: ● Meristem apikal ○ Apikal, letaknya di ujung akar, batang dan daun. Jaringan Primer. ● Meristem interkalar ○ Interkalar, terdapat pada jaringan dewasa dan jaringan sudah terdiferensiasi. ● Meristem lateral ○ Lateral, terdapat memanjang sejajar permukaan batang dan akar. Jaringan sekunder. Kambium pembuluh dan gabus. Jaringan Meristem berdasarkan asal pembentukannya a. Meristem Primer. ● Terdiri dari sel sel embrionik. Sel sel tersebut senantiasa aktif membelah sehingga menyebabkan pertumbuhan memanjang..

(2) ● ● ● ●. Terdapat pada apikal, akar, daun dan batang. Menyebabkan pertumbuhan primer, yaitu perpanjangan akar dan batang. Berasal dari Promeristem (fase embrio) Promeristem tumbuh jadi Protoderm, prokambium dan meristem dasar.. b. Meristem Sekunder. ● Bertanggung jawab atas peningkatan ketebalan tumbuhan, contohnya kambium dan kambium gabus. Kambium ini aktif membelah sehingga menyebabkan batang bertambah besar. ● Sel-sel meristematik. ● Berbentuk pipih atau prisma dan vakuola yang besar. ● Pertumbuhan sekunder meliputi pelebaran batang dan daun. ● Aktifitas kambium pembuluh/vaskuler. ● Kambium gabus (felogen). ● Terletak di bawah epidermis akar dan batang yang tua. ● Felem (lapisan gabus/kearah luar) ● Felederm (korteks sekunder/kearan dalam). Jaringan Meristem berdasarkan posisinya dalam tumbuhan.

(3) a. Meristem apikal ● Terletak pada titik tumbuh primer (ujung pucuk utama, ujung batang, dan ujung akar) ● Berbentuk kubah yang dibentuk oleh sel-sel yang membelah pada ujung tunas atau kuncup. ● Melakukan aktivitas pertumbuhan primer yaitu pertambahan panjang batang dan akar. ● Daerah pusat pembelahan sel yang akan menghasilkan sel-sel meristem primer untuk menggantikan sel-sel tudung akar yang tanggal. ● Meristem apikal yang terdapat diujung batang memungkinkan dihasilkannya sel-sel pembentuk daun. b. Meristem lateral ● Jaringan muda yang terletak di tepi tumbuhan ● Posisi meristem samping sejajar dengan permukaan organ seperti kambium dan kambium gabus. ● Melakukan pertumbuhan sekunder : pertambahan diameter batang yang disebabkan adanya pembelahan kambium ke arah dalam dan ke arah luar. ○ Kambium intravaskuler membelah ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. ○ Kambium intervaskuler membelah ke arah luar membentuk unsur kulit dan membelah kearah dalam membentuk unsur kayu. ○ Hasil pembelahan kambium akan membentuk garis lingkaran yang disebut lingkaran tahun c. Meristem interkalar ● Terletak di antara jaringan dewasa ● Berada pada setiap pangkal tumbuhan berbuku-buku (rumput-rumputan). ● Menyebabkan pertambahan panjang dan diameter ruas batang. ● Pangkal ruas yang mengandung meristem interkalar berwarna lebih muda dibandingkan dengan bagian tengah maupun ujung ruas batang. 2.1.2 Jaringan Permanen Ciri & Sifat Umum Jaringan Permanen ● Non meristematik, tidak tumbuh dan berkembang ● Sel-sel berukuran besar ● Vakuola besar dan dinding sel mengalami penebalan Jaringan Permanen Berdasarkan Tipe Penyusunnya ● Sederhana.

(4) ○ Parenkim ○ Kolenkim ○ Sklerenkim ● Kompleks ○ Epidermis ○ Xylem dan Floem Jaringan Permanen Berdasarkan Fungsinya. a. Jaringan Pelindung (Epidermis) > Berada di lapisan terluar tumbuhan > Melindungi permukaan tumbuhan > Mencegah penguapan yang berlebihan dengan membentuk lapisan lilin anti air (kutikula) Ciri-ciri: ● Terdiri dari lapisan sel-sel yang menutupi permukaan luar organ akar, batang, daun, biji, buah, dan bunga. ● Melindungi bagian dalam anatomi tumbuhan, pengaturan suhu, transpirasi, kerusakan mekanik, dan kehilangan zat-zat makanan. ● Terdiri dari satu lapisan sel, rapat dan tidak memiliki ruang antar sel. ● Bentuk bervariasi (kompleks). ● Memiliki banyak vakuola dan protoplas. ● Dinding sel mengandung lignin, kutikula dan pektin. Modifikasi epidermis: ● Stomata, trikoma, spina, sel kersik (silika), emergensia, sel kipas, velamen, litoksis.

(5) b. Jaringan Dasar (Parenkim). > Mengisi ruang antar jaringan > Terdapat di semua bagian tubuh tanaman, seperti batang, akar, dan daun. > Jaringan parenkim yang berada di daun yaitu mesofil (palisade dan spons) > Buah dan biji sebagai cadangan makanan. Ciri-ciri dan sifat: ● Jaringan yang banyak ditemui hampir diseluruh bagian tumbuhan. ● Akar dan batang di epidermis dan pembuluh angkut sebagai korteks ● Batang sebagai empulur ● Daun sebagai mesofil di jaringan tiang dan bunga karang ● Buah dan biji sebagai cadangan makanan. ● Sel hidup, bersifat meristematik berukuran besar, dinding sel tipis, memiliki inti sel, dan vakuola banyak. ● Sel tidak rapat sehingga memiliki ruang antar sel. Fungsi: ● Parenkim asimilasi.

(6) ● Parenkim penimbun. ● Parenkim air dan udara. ● Parenkim pengangkut dan penutup luka..

(7) c. Jaringan Penyokong (Kolenkim, Sklerenkim) > Ciri-ciri: ● Jaringan penunjang tubuh ● Dinding sel tebal dan kuat ● Sel-sel mengalami spesialisasi, > Fungsi: ● Melindungi, menegakkan, dan memperkuat. > Penguat/penyokong tumbuhan > Memiliki dinding tebal > Akan berhenti melakukan pembelahan ketika sudah mencapai usia dewasa > Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim ● Kolenkim : jaringan penyokong yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. ○ Pada batang jaringan ditemui pada silinder atau jalar yang membujur, daun di kedua sisi tulang daun pinggir-pinggir helai daun ○ Sel-sel hidup mengandung kloroplas. ○ Ukuran dan bentuk seragam yaitu prisma pendek atau panjang ○ Dinding sel penebalan tidak teratur dan tidak berlignin ● Sklerenkim : jaringan penguat tubuh tumbuhan yang selesai pertumbuhan dan perkembangan. Hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. ○ Sel-Sel telah mati ○ Dinding sel kuat, tebal, berlignin, dan tidak ada protoplas. ○ Terdiri dari serabut (serat-serat) sklerenkim dan sklereid (sel batu) d. Jaringan Pengangkut. > Jaringan vaskuler atau pembuluh, organisme paku dan berbiji > Berfungsi mengangkut air dan garam mineral serta hasil fotosintesis.

(8) > Terdiri dari pembuluh xylem dan floem ● Xylem : mengantarkan hasil air dan mineral dari akar ke daun ○ Sel-sel mati ○ Dinding tebal dan mengandung lignin. ○ Berkomponen: unsur trakeal (sel-sel memanjang, runcing, berlignin, memiliki noktah (lekukan). ○ Dua macam trakeal: Trakeid dan trakea (pembuluh), serat xylem, parenkim xylem. ● Floem : mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh permukaan tubuh tumbuhan ○ sel-sel hidup dan mati, ○ Terdiri dari: unsur tapis, sel pengiring, serat floem, parenkim floem. ● Perbedaan struktur xylem dan floem: Xylem. Floem. Terbuat dari sel yang sudah mati. Dinding xylem terbuat dari lignin yang memiliki ukuran tipis. Sifat membrane sel pada xylem ini selektif permeabel, artinya : hanya bisa dilewati oleh molekul sitoplasma. Jaringan xylem tidak memiliki sitoplasma. Jaringan yang menyertai xylem yaitu jaringan serabut. Bentuk xylem yaitu berbentuk bundar dengan ukuran yang besar.. Terbuat dari sel yang masih hidup. Dinding floem terbuat dari selulosa yang memiliki ukuran tebal. Sifat membrane sel pada floem ini permeabel yang artinya bisa dilewati gas dan juga air dan memiliki sitoplasma. Jaringan yang menyertai floem yaitu jaringan pengiring. Bentuk floem yaitu berukuran kecil dan mengelilingi xylem.. ● Tipe-tipe berkas pengangkut:.

(9) e. Jaringan Sekretori Tempat pengeluaran senyawa-senyawa (sekret) dari dalam tumbuhan, seperti air, mineral, lendir, getah minyak, dan lemak. 2.2 Organ pada Tumbuhan 2.2.1 Akar Berdasarkan asalnya dibedakan menjadi: ● Akar Primer/Normal ○ Tumbuh sejak embrio hingga tumbuhan mati. ○ Berfungsi menegakkan tumbuhan serta menyerap air dan garam-garam mineral. ● Akar Liar ○ Muncul dari batang, daun, dan jaringan lainnya. ○ Dapat bersifat permanen atau temporer. ○ Dapat tumbuh mencapai tanah atau tidak menyentuh. ○ Berfungsi untuk menyerap air atau mengalami modifikasi menjadi organ untuk merayap, menopang, dan sebagai haustoria (akar pada tumbuhan parasit).

(10) Akar terdiri atas:. ● Tudung Akar ○ Berfungsi untuk melindungi promeristem dan membantu penetrasi akar yang tumbuh ke dalam tanah. ○ Tersusun dari sel-sel parenkim yang hidup dan terkadang mengandung pati. ● Epidermis ○ Epidermis disebut juga epiblem atau lapisan pilifer. ○ Terdiri atas sel-sel berdinding tipis dan tidak mengandung kutikula. ○ Sel epidermis yang berada di dekat ujung akar akan menjadi rambut akar. ○ Fungsi rambut akar adalah untuk adsorpsi air dan garam mineral serta menguatkan posisi tumbuhan pada tanah. ○ Epidermis pada akar dewasa akan digantikan fungsinya oleh eksodermis (lapisan terluar korteks) setelah rusak. ● Korteks ○ Tersusun dari sel-sel parenkim yang kadang mengandung karbohidrat atau kristal. ○ Dinding sel pada lapisan terluar korteks mengalami penebalan oleh zat suberin dan menjadi eksodermis. Sementara lapisan dalam akan menjadi endodermis. ● Endodermis ○ Terdiri atas satu lapis sel yang struktur sel dan fungsinya berbeda dengan sel sekitar. ○ Dinding sel endodermis akar dapat mengalami penebalan berbentuk titik-titik/pita Caspary oleh zat suberin, kutin, lignin, atau selulosa..

(11) ○ Diantara sel-sel, sel yang tidak mengalami penebalan adalah sel peresap. ○ Fungsinya menghalangi lewatnya cairan dari tanah menuju dinding sel sehingga cairan mengalir ke sitoplasma. ● Stele ○ Terdiri atas perisikel, berkas pembuluh, dan parenkim. ○ Sel-sel parenkim yang terdapat diantara xylem dan floem disebut jaringan konjungtif. ○ Struktur akar monokotil dan dikotil mempunyai perbedaan yaitu: Monokotil. Dikotil. Memiliki parenkim sentral yang berkembang menjadi sklerenkim Tidak memiliki kambium (tipe kolateral tertutup.). Tidak memiliki parenkim sentral. Terdapat kambium diantara xylem dengan floem (tipe kolateral terbuka). 2.2.2 Batang Fungsi batang: ● Terdapat daun yang berfungsi menghasilkan makanan melalui fotosintesis dan mengeluarkan air melalui transpirasi. ● Sebagai penopang tumbuhan sehingga dapat berdiri tegak. Sarana lintasan air dan mineral ke daun. ● Menyimpan air dan garam mineral dari akar ke daun kemudian menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh. ● Mengarahkan tumbuhan agar memperoleh cahaya matahari yang cukup.. Struktur batang: ● Epidermis ○ Terdiri atas satu lapis sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel yang terletak di bagian terluar batang..

(12) ○ Dinding sel bagian luar mengalami penebalan dari zat kutin. ○ Berfungsi sebagai pelindung dari bahaya kekeringan. ○ Di antara sel epidermis ada yang berubah menjadi sel penutup, idioblas, dan berbagai tipe trikoma. ○ Tumbuhan dikotil memiliki lapisan epidermis berupa kulit kayu yang terbentuk dari jaringan gabus. ○ Beberapa jenis tumbuhan memiliki hipodermis yang terletak di sebelah dalam epidermis. ○ Modifikasi epidermis: stomata, trikoma, sel silika, sel gabus ■ Stomata berkembang menjadi lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas dan penguapan ● Korteks ○ Tersusun dari parenkim, kolenkim, sklerenkim, dan idioblas ○ Sel-selnya berdinding tipis dan tersusun tidak beraturan dengan ruang antarsel yang lebar. ○ Daerah di luar korteks yang berbatasan dengan epidermis terdiri atas kolenkim atau serabut. ○ Bagian korteks paling dalam disebut floetherna, yang dapat mengalami penebalan membentuk pita Caspary yang disebut lapisan endodermis. ○ Korteks batang dapat juga berisi sklereida, sel sekretori, dan latisifer. ○ Beberapa jenis tumbuhan memiliki parenkim korteks yang mengandung klorofil yang disebut klorenkim sehingga mampu berfotosintesis. ○ Pada tumbuhan yang tumbuh di padang pasir (seperti kaktus), terdapat jaringan penyimpanan air pada korteks dan empulur. ● Endodermis ○ Merupakan batas antara korteks dan stele. ○ Endodermis batang berbeda dengan endodermis akar. ○ Sel endodermis terdiri atas sel hidup yang berbentuk silinder kosong. ○ Dinding endodermis mempunyai struktur yang khas dan khusus. ○ Pada dinding menjari dan melintang terdapat penebalan lignin (zat kayu) dan suberin (zat gabus). ○ Dalam perkembangannya sel, endodermis mengalami perubahan, yaitu penambahan lapisan gabus di seluruh permukaan dalam dinding sel. Selanjutnya diikuti penambahan lapisan sekunder dari selulosa. ● Stele (Silinder Pusat) ○ Terdiri atas perikambium (perisikel), parenkim, berkas pengangkut, dan empulur (pith). ○ Jaringan stele di dalamnya memiliki berkas vaskuler yang akan menyebar ke seluruh bagian empulur..

(13) ○ Empulur: ■ Merupakan bagian terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh yang memiliki karakteristik parenkim. ■ Berupa jaringan lunak agak kering dan terkadang memiliki rongga berukuran kecil. ■ Jaringan empulur muda berwarna putih atau cokelat pucat, menjadi gelap jika sudah tua. ■ Terdapat di sekitar berkas pengangkut dan berbentuk jari-jari sehingga disebut jari-jari empulur. ■ Pada tumbuhan seperti rumput dan bambu, empulur membentuk rongga memanjang berisi udara. ■ Pada pohon sagu, empulur mengandung pati. 2.2.3 Daun Fungsi daun: ● Menangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun dibedakan menjadi dua tipe: ● Dorsiventral ○ Memiliki jaringan tiang (palisade) pada sisi atas ○ Permukaan atas daun lebih cerah dari permukaan bawah ○ Tumbuh secara horizontal ○ Terdapat pada hampir semua daun tumbuhan dikotil ○ ● Isobilateral ○ Memiliki struktur yang seragam antara permukaan atas dan bawah ○ Tumbuh secara vertikal ○ Terdapat pada hampir semua daun monokotil dan beberapa jenis dikotil.

(14) Struktur daun: ● Epidermis. ○ Biasanya terdiri atas satu lapis sel, tetapi ada yang memiliki beberapa lapis sel (epidermis ganda) seperti daun Ficus sp., Nerium sp., dan Piper sp. ○ Tidak mengandung klorofil kecuali pada sel penutup stomata dan epidermis daun tumbuhan di dalam air ○ Dinding sel epidermis daun mengalami penebalan yang tidak merata yang diakibatkan oleh lignin dan kutin yang membentuk lapisan kutikula ○ Tipe stomata pada daun: ■ Amfistoma : stomata terletak pada bagian atas dan bawah daun. ■ Hipostoma : stomata hanya terletak pada bagian bawah daun. ■ Epistoma : stomata hanya terletak pada bagian atas daun. ● Mesofil ○ Terdapat di antara epidermis atas dan epidermis bawah. ○ Diferensiasi mesofil (tumbuhan dikotil) ■ Jaringan tiang (parenkim palisade) ● Tersusun dari sel yang berbentuk silindris ● Tersusun rapat ● Banyak mengandung klorofil. ■ Jaringan bunga karang (parenkim spons) ● Tersusun dari sel yang berdinding tipis ● Bentuknya tidak teratur, mengandung sedikit klorofil ● Memiliki ruang antar sel yang besar untuk pertukaran gas ○ Diferensiasi mesofil (tumbuhan rumput-rumputan) : terdiri atas sel-sel parenkim yang memiliki struktur dan ukuran sama. ● Jaringan Pengangkut > Berupa tulang daun ○ Tulang daun dikotil : terdiri atas satu tulang utama yang bercabang..

(15) ○ Tulang daun monokotil : berderet sejajar sumbu daun dan dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil. ○ Di dalam berkas pengangkut, xylem selalu berada di atas floem atau berada di sebelah dalam. ○ Floem berada di sebelah luar berkas pengangkut, ○ Seludang berkas pengangkut : ■ Merupakan sel-sel yang mengelilingi berkas pengangkut. ■ Mengandung lebih sedikit klorofil ■ Berukuran lebih besar dan lebih tebal dari sel sekitarnya ■ Dapat melebar ke permukaan atas dan bawah hingga mencapai epidermis ● Jaringan Penguat > Berupa kolenkim dan sklerenkim ○ Kolenkim : terdapat di dekat tulang daun yang besar di bagian sisi dalam lapisan epidermis dan tepi daun tumbuhan dikotil. ○ Sklerenkim : banyak ditemukan pada berkas pengangkut tumbuhan monokotil. ● Jaringan Sekretori ○ Dapat berupa kelenjar, sel renin, sel tannin, atau sel mirosin ○ Kelenjar dapat ditemukan pada daun lebar berupa massa sel-sel parenkim yang padat di ujung berkas pembuluh. ○ Contoh kelenjar : rongga minyak esensial yang terdapat pada mesofil daun tumbuhan Citrus sp. 2.2.4 Bunga.

(16) ● Alat reproduksi seksual tumbuhan Struktur bunga: ● Daun kelopak (Sepal) ○ Tersusun dari sel berklorofil ○ Mesofil yang tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang atau spons ○ Sel epidermis dilapisi zat kutin serta memiliki stomata dan trikoma ● Daun mahkota (Petal) ○ Memiliki warna beragam akibat adanya kromoplas dan pigmen tambahan ○ Daun mahkota yang muda mengandung zat tepung ○ Sel epidermis berbentuk tonjolan (papila) yang dilapisi kutikula dan mengandung banyak minyak volatil ● Benang sari (Stamen) Struktur benang sari: ○ Tangkai sari (filamen) ○ Kepala sari (anther) ○ Ruang serbuk (mikrosporangium) : menghasilkan mikrospora ○ Mikrospora akan tumbuh menjadi buluh dan menghasilkan gamet jantan (sel sperma) ● Putik (Pistillum) ○ Mengalami diferensiasi menjadi tiga bagian: ■ Bakal buah (Ovarium) ■ Tangkai putik (Stilus) ■ Kepala putik (Stigma) ○ Pada ovul, terdapat kandung lembaga (Megasporangium) yang akan menghasilkan gamet betina (Ovum) 2.2.5 Buah ● Jenis buah berdasarkan sifat dinding (perikarpium): ○ Buah kering pecah ○ Buah kering tidak pecah ○ Buah berdaging Perbedaan buah berdaging dan tidak berdaging: ■ Berdaging: Dinding buah (perikarpium) berdiferensiasi menjadi: eksokarpium/epikarpium (lapisan terluar dan berwarna), dan endokarpium (lapisan berupa selaput yang mengandung sel batu) ■ Tidak berdaging: Eksokarpium memiliki karakteristik seperti sklerenkim..

(17) 2.2.3 Biji > Kulit biji merupakan diferensiasi dari integumen yang berfungsi untuk melindungi embrio dan endosperma yang berada di dalamnya. > Struktur kulit biji adalah: jaringan epidermis, jaringan makro-sklereid dan osteo-sklereid, sel parenkim, sel kristal, serta sel berpigmen. Berdasarkan endosperma, biji dibedakan menjadi dua:. ● ●. Endosperma (Memiliki endosperma) ■ Terdapat pada Zea mays (jagung) dan Ricinus communis (jarak) Non Endosperma (Tidak memiliki endosperma) ■ Terdapat pada Piper nigrum (merica) dan Cucurbita sp. (labu kuning). 2.3 Perbedaan Monokotil dan Dikotil No. Organ. Monokotil. Dikotil. 1. Akar. Memiliki parenkim sentral, tidak memiliki kambium, serta xylem primer dan floem primer terletak berselang-seling (radial). Tidak memiliki parenkim sentral, memiliki kambium diantara xylem dengan floem, serta xylem primer terletak di pusat akar, dan floem primer terletak di luar xylem primer.. 2. Batang. Batas antara korteks dan stele kurang jelas. Antara xylem dan floem tidak ada kambium (tipe kolateral tertutup). Batas antara korteks dan stele jelas. Antara floem dan xylem terdapat kambium (tipe kolateral terbuka).

(18) 3. Daun. Tidak memiliki jaringan parenkim palisade, tetapi tersusun dari sel-sel parenkim yang struktur dan ukurannya seragam.. Memiliki jaringan parenkim palisade pada sisi atas dari bagian atas daun.. 2.4 Kultur Jaringan. Kultur jaringan berfungsi untuk memperbanyak tanaman. Metode kultur jaringan vegetatif harus dalam keadaan septik. Kultur jaringan dibagi menjadi dua: ● Generatif: Menggunakan bunga ● Vegetatif: Menggunakan tunas, batang, dan umbi-umbi. Totipotensi : kemampuan sel untuk membuat individu baru, totipotensi dibutuhkan untuk melakukan metode kultur jaringan Perbedaan teknik stek dan kultur jaringan: ● Kultur Jaringan ○ Hanya dalam kondisi aseptik ○ Membutuhkan waktu yang singkat tetapi menghasilkan benih yang banyak. ● Stek atau mencangkok ○ Jika menyetek satu batang hanya berhasil satu batang, tetapi kultur jaringan hasilnya satu sel itu akan membentuk individu baru, sehingga dapat puluhan dalam waktu singkat..

(19) Tahapan Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. a. Sterilisasi ● Proses sterilisasi alat (autoklaf) dan eksplan (alkohol, pemutih pakaian, HgCl2) b. Pembuatan media ● Media digunakan sebagai tempat untuk membantu proses pertumbuhan eksplan c. Inisiasi ● Pengambilan eksplan dari tanaman yang akan dikultur d. Multiplikasi ● Perbanyakan calon tanaman dengan menanamnya pada media (dilakukan di air flow cabinet) e. Pengakaran ● Proses tumbuhnya akar pada eksplan, pertanda baiknya pertumbuhan eksplan. f. Aklimatisasi ● Pemindahan eksplan dari tempat aseptik ke bedeng, dilakukan secara hati-hati agar tidak terkena serangan hama dan udara luar, agar tidak terserang udara luar itu eksplan diberi sungkup. ● Eksplan/bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap penyakit dari udara luar dan serangan hama..

(20) Keuntungan dari teknik kultur jaringan tumbuhan ● Waktu yang diperlukan singkat, ● Tidak bergantung terhadap musim, ● Sifat bibit yang dihasilkan sama dengan induk ● Bibit yang dihasilkan berjumlah banyak.

(21) BAB II JARINGAN HEWAN 2.1 Uji Kompetensi (hal.128 buku Erlangga) I. Pilihan Ganda 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. C. A. C. E. D. B. E. D. C. D. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. A. B. B. D. A. A. D. E. A. D. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. C. E. C. B. B. A. A. A. D. E. II.. IV.. Pilihan Ganda Bervariasi 1. 2. 3. 4. 5. A. B. C/D. C. C. Uraian.

(22) 1. Tipe Jaringan Epitel. A. Epitel pipih selapis. B. Epitel kubus selapis. C. Epitel silindris selapis. D. Epitel pipih berlapis banyak. E. Epitel kubus berlapis banyak. F. Epitel silindris berlapis.

(23) 2. Persamaaan-perbedaan otot rangka dengan jantung.. Persamaan. Perbedaan. Otot rangka dengan otot jantung memiliki miofibril yang menunjukkan pita gelap dan pita terang, sehingga seperti pola berlurik - lurik.. Otot rangka berbentuk silindris panjang sedangkan otot jantung berbentuk silindris, bagian ujung bercabang dua atau lebih. Otot rangka berkontraksi secara cepat, kuat dan mudah lelah sedangkan otot jantung berkontraksi cukup kuat, ritmis, otomatis, tidak mudah lelah. Otot rangka melekat pada otot rangka sedangkan otot jantung melekat pada jantung..

(24) 3. Bagian Sistem Pencernaan. A. Usus Buntu (Sekum). B. Appendiks (umbai cacing). C. Anus. D. Poros Usus (Rektum). E. Usus halus. F. Usus Besar. G. Lambung. 4. Perbedaan antara jaringan ikat padat teratur dengan jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur. Jaringan ikat padat tidak teratur.. Tersusun dari serat-serat kolagen yang berhimpitan secara paralel dan sangat kuat. Berbentuk lembaran-lembaran dengan serat-serat membentuk anyaman kasar dan kuat. Diantara serat-serat tersebut terdapat sel fibroblas.. Mengandung banyak serat kolagen kasar serta sedikit serat elastin dan retikular.

(25) 5. Isilah tabel perbedaan sel-sel penyusun jaringan darah berikut! Jenis sel darah. Bentuk. Nukleus. Fungsi. Trombosit. Lempengan. Tidak bernukleus. Pembekuan darah. Eritrosit. Bulat dengan lekukan. Tidak bernukleus. Mengikat oksigen dan karbondioksida. Leukosit. Bervariasi. Bernukleus. Pertahanan tubuh dan infeksi. 6. Struktur tulang..

(26) 7. Isilah tabel perbedaan tulang rawan hialin, elstik, dan fibriolas berikut. Jenis tulang Hialin. Warna. Jenis matriks. Bening atau Banyak putih kebiruan mukopolisa karida sulfat atau kolagen. Perikondrium. Letak. Ada. Permukaan sendi, ujung tulang rusuk yang melekat pada dada.. Elastik. Kuning. Banyak serat elestik dan sedikit serat kolagen. Ada. Dinding saluran telinga luar, daun telinga dinding saluran eustachius.. Fibrolas. Gelap keruh. Banyak kolagen. Tidak. Antara ruas tulang.

(27) yang tersusun rapat. belakang, simfisis pubis, persendian tulang bahu dan paha.. 8. Apakah yang menyebabkan: a. Jaringan otot jantung berwarna kecoklatan. ● Jaringan otot jantung berwarna kecoklatan adalah karena serat otot jantung mengandung banyak endapan pigmen lipofuksin. b. Jaringan otot rangka tampak lurik. ● Jaringan otot rangka tampak lurik adalah karena memiliki miofibril yang menunjukan pita gelap dan pita terang seperti pola lurik 9. Sebutkan 6 faktor yang diduga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker. a. Faktor keturunan (genetik) b. Faktor lingkungan c. Faktor makanan yang mengandung bahan kimia d. Virus e. Infeksi f. Gangguan keseimbangan hormonal 10. Transplantasi jaringan adalah pemindahan sebagian atau keseluruhan jaringan dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh lain pada individu yang sama atau individu yang berbeda. Transplantasi bertujuan untuk mengganti jaringan (organ) pasien yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik..

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Opini tersebut didukung dengan teori menurut Yulianti Sufrida (2006) semakin tua umur seseorang, sensitivitas terhadap natrium semakin tinggi. Karena itu, asupan natrium

Berikut ini adalah proses pembuatan miniatur kapal kayu mulai dari tahap persiapan yang meliputi 1) mencari ide, 2) memilih contoh gambar yang akan dibuat miniaturnya, 3)

Penelitian menemukan: tingkat partisipasi pembudidaya ikan dalam kegiatan penyuluhan perikanan di Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba berada pada tingkatan yang

[r]

Jika dilihat dari aspek fungsinya merupakan penelitian terapan, dengan membuat kunci pada file dokumen yang selanjutnya akan dilakukan proses enkripsi dan deskripsi

Angkasa Pura II (Persero) Bandara Husein Sastranegara Bandung yang senantiasa memberikan informasi yang mendukung penelitian ini.. Kedua orang tua yang selalu

Komunikasi bisa dilakukan baik secara lisan ataupun tertulis. Di sekolah terdapat mata pelajaran yang mengarahkan peserta didik yang dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi

Berapa luas lahan yang digunakan untuk mengelola bambu