• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN LAYANAN PURNA JUAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG DI SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN LAYANAN PURNA JUAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG DI SAMARINDA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2018

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN LAYANAN PURNA JUAL TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG DI SAMARINDA

Rizaldi 1

Ringkasan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor – faktor harga,kualitas produk dan layanan purna secara simultan dan secara parsial bterhadap keputusan pembelian smartphone samsung, serta untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Samarinda. Alat analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa harga, kualitas produk dan layanan purna jual secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone samsung. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig.

F

hitung

=0,001 < Alpha 0,05. Dalam hasil uji t (parsial) variabel harga dan kualitas produk tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian smartphone samsung dibuktikan dengan nilai sig. t

hitung

X1 0,586 >

0,05, X2 0,205 > 0,05. Sedangkan variabel layanan purna jual secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone samsung dengan nilai sig. t

hitung

0,01 > 0,05, adapun variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah layanan purna jual dengan hasil standardized coefficienz beta sebesar 0,475. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa harga , kualitas produk, dan layanan purnajual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 14,7% dan sisanya 85,3%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Saran dari penelitian ini yaitu hendaknya Samsung membuat tempat pelayanan yang berbeda antara perbaikan elektronik dan smartphone.

Kata Kunci : harga, kualitas produk, layanan purna jual,keputusan pembelian

Pendahuluan

Smartphone atau ponsel cerdas kini sudah sering digunakan sehari –

hari disemua lapisan masyarakat pengguna perangkat teknologi. Seperti yang

diketahui saat ini, pengguna smartphone dapat melakukan banyak hal, mulai

dari kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sampai yang

berkaitan dengan masalah pekerjaan. Hal ini memicu persaingan dalam dunia

smartphone, sehingga setiap produsen smartphone berlomba-lomba untuk

(2)

menciptakan smartphone yang jauh lebih unggul dari para pesaing. Oleh karena itu, pilihan konsumen untuk menggunakan smartphone saat ini sangat tinggi seperti salah satunya kenaikan penjualan pada handphone atau smartphone Samsung.

Samsung merupakan salah satu produsen smartphone raksasa yang berasal dari Korea Selatan. Samsung menjadi pelopor dalam perkembangan handphone dan smartphone, dimana Samsung merilis samrtphone pertamanya, Galaxy i7500 pada bulan Juni 2009. Smartphone full layar sentuh yang menandai kiprah Samsung dijagat smartphone hingga menuai keberhasilan besar hingga saat ini. Di Indonesia sendiri, Samsung mampu menjadi pilihan nomor satu konsumen dalam mengunakan smartphone, berdasarkan riset yang dilakukan oleh lembaga riset gatner mengenai pangsa pasar smartphone di Indonesia selama tahun 2016.

Smartphone Samsung memiliki berbagai macam tipe atau jenisnya yang memiliki harga dan desain yang berbeda-beda. Dari segi harga smartphone Samsung berkisar dari Rp 899.999 yaitu Samsung Z2 sampai dengan yang termahal seharga Rp 11.499.999 yaitu Samsung S8+. Adanya harga yang bervariatif membuat konsumen lebih mudah untuk membeli smartphone Samsung yang sesuai dengan budget atau anggaran dana yang sudah disiapkan.

Kualitas produk Samsung yang berbeda dari smartphone lainnya membuat konsumen setia terhadap smartphone Samsung . Hal ini dikarenakan Samsung konsisten dalam mengeluarkan produk smartphonenya, yang mana smartphone Samsung terdiri dari beberapa seri atau tipe seri A , seri J , seri S dan seri Z ataupun V . Ditinjau dari segi desain smartphone Samsung banyak memiliki desain yang unik dan berbeda beda dari setiap jenis atau tipenya . Seperti Samsung Galaxy S8 yang memiliki desain full layar sentuh dengan tidak memiliki tombol kapasitif dilayar utama. Berbeda dengan smartphone Samsung seri J yang menawarkan desain yang terbilang sama dengan spesifikasi yang berbeda-beda atau Smartphone Seri A yang konsisten dengan menonjolkan design mewah dan elegant dengan spesifikasi yang standar.

Ditinjau dari Layanan Purna Jualnya sendiri Samsung memiliki Service Center di Samarinda yang berlokasi di Jl Hasan Basri No. 54. Hal tersebut dapat menjadi salah satu keunggulan Samsung dalam menyediakan pelayanan purna jual dimana Samsung Service Center Samarinda mampu memberikan layanan purna jual terhadap konsumen yang telah melakukan pembelian Smartphone Samsung selama Januari – Juni 2017 dengan rata - rata 2000 (Dua Ribu) orang per bulan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil

judul penelitian, “Analisis Pengaruh Harga ,Kualitas Produk dan Layanan

Purna Jual terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung di

Samarinda”.

(3)

Kerangka Dasar Teori Harga

Banyak teori atau definisi harga dari beberapa peneliti salah satunya , menurut Swashta (2010:147) mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa produk) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlahkombinasi dari produk dan pelayanannya. Harga menurut Kotler dan Amstrong (2009:105) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa.

Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:283) kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reprasi produk, juga atribut produk lainnya. Oleh karena itu perusahaan harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Layanan Purna Jual

Menurut Arief (2007:180) layanan purna jual adalah serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang terpadu untuk menyampaikan produk – produk dan jasa- jasa perusahaan tersebut sedemikian rupa sehingga dipersepsikan memuaskan oleh pelanggan dan merealisasikan pencapaian tujuan – tujuan perusahan.

Keputusan Pembelian

Suatu produk dapat dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan untuk dibeli. Menurut Suharno (2010:96), menyatakan bahwa keputusan pembelian adalah dimana pembeli/calon pembeli sudah menentukan pilihannya dan kemudian membeli produk tersebut lalu mengkonsumsinya.

Metodologi Peneltian Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan operasional dari konsep-konsep yang abstrak. Definisi operasional bertujuan menjelaskan gejala yang tampak dan dapat diamati yang menunjukan variasi nilai terjadi. Variabel-variabel tersebut antara lain:

1. Variabel Bebas

Variabel Bebas dalam suatu model analisis jalur ialah semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab eskplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju kearahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran. Pada penelitian ini variabel bebas adalah menggunakan variabel harga (X1), kualitas produk (X2) dan layanan purnajual (X3).

2. Variabel Terikat

Variabel Endogen (Endegenous) ialah variabel yang mempunyai anak-

anak panah menuju variabel tersebut. Variabel yang termasuk didalamnya ialah

(4)

mencakup variabel terikat pada penelitian ini. Variabel terikat pada penelitian ini adalah Keputusan pembelian (Y

1

)

Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah konsumen yang melakukan pembelian smartphone Samsung di Service Center Samsung Samarinda yaitu dengan rata-rata sebanyak 1938 orang per bulan (Data 2017).

Jumlah sample diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Slovin (2011), sehingga dari perhitungan diperoleh jumlah sample yang diteliti sebanyak 95,09 yang dibulatkan menjandi 95 orang responden.

Teknik Analisis Data

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana skala tersebut menghasilkan data yang akurat (tepat) dan cermat sesuai dengan ukuranya.

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nirai r hitung dengan r table untuk tingkat signifikansi 5% dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel dan nilai positif maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2011:53).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrument pengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ 0.60 (Ghozali, 2011).

Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan untuk penelitian mempunyai ditribusi yang normal atau tidak (Ghozali, 2011:160). Rumus yang digunakan dalam uji normalitas ini dengan metode Kolmogorof Smirnov. Pengujian ini digunakan karena memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih fleksibel.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011:139). Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji glejser.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali,

2011:105). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independen. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan

(5)

melihat nilai tolerance dan lawannya. Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF

> 10.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi autokerelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu obsrevasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. (Ghozali, 2009).

Analisis Regresi Linear Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda, memggunakan lebih dari satu variabel yang mempengaruhi variabel ndependen untuk menaksir variabel independen agar taksiran menjadi lebih akurat.

1. Persamaan Regresi

Y= a+b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6+bnX Y= Keputusan Mahasiswa

a= konstanta X1= Orang Tua X2= Teman Sebaya

X3= Reputasi Perguruan Tinngi X4= Prospek Lapangan Kerja X5= Aspirasi

X6= Biaya Kuliah 2. Koefisien Korelasi (R)

Menurut Sugiyono (2013:226) Koefisien Korelasi adalah nilai yang menunjukan kuat / tidaknya hubungan linier antar dua variabel.

3. Koefisien Determinasi

Meurut Sujarweni (2015 :164) Koefisien determinasi (R

2

) digunakan untuk mengetahui persentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X).

4. Uji Simultan (Uji F)

Menurut Priyatno (2010:67) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).

5. Uji Parsial (Uji t)

Pengujian hipotesis secara parsial (individu) dengan menggunakan “uji

t”. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

independen secara parsial (individu) memiliki pengaruh signifikan atau tidak

dengan variabel dependen (Priyatno, 2010:68).

(6)

6. Variabel yang paling berpengaruh

Dalam penelitian ini pengujian variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat nilai t hitung. Nilai t hitung yang paling tinggi menunjukkan variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen.

Hasil Penelitian Analisis

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas

Hasil uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPPS 23.0 for windows. dan menunjukan hasil nomor butiran dikataka valid karena dibuktikan dengan hasil rxy semua variabel lebih besar dari 0,3.

b. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha dan menunjukan hasil yang dikatakan reliabilitas karena semua nilai koefisien alpha melebihi 0,6.

Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Hasil uji Normalitas menggunakan uji kolomogrov-smimov menunjukan hasil nilai Sig.Kolmogorov Smimov hitung sebesar 0,200>Aphlha 0,05 yang berarti hasil dinyatakan residu normal.

b. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil ouput SPSS, menunjukan hasil nilai tolerance harga adalah 0,758 dan VIF 1,319, tolerance teman kualitas produk adalah 0,747 dan VIF 1,339, tolerance layanan purna jual adalah 0,747 dan VIF 1,282.

Semua nilai tolerance berada diatas 0,1 dan semua nilai VIF berada dibawah 10. Hal ini berarti dalam model regresi tidak adanya kolerasi antar variabel bebas, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi di multikolineritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil Uji glejser bahwa nilai probabilitas atau signifikansi untuk masing-masing variabel > 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa data dalam penenlitian tidak terjadi heteroskedastsitas.

Analisis Regresi Linier Berganda a. Persamaan Regresi

Untuk mengetahui koefisien variable Harga, Kualitas Produk, Layanan

Purna Jual maka dapat dilihat pada tabel berikut :

(7)

Sumber : Data di olah (2018)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kolom kedua (unsstandardized Coeffcients) bagian B pada baris pertama di peroleh model persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Y = 0,5.313 + (-) 0,65 X

1

+ 0,158 X

2

+ 0,475 X

3

Persamaan regresi linier berganda di atas neniliki pengertian sebagai berikut :

1. Koefisien Regresi Variabel Harga (X

1

)

Variabel harga mempengaruhi keputusan pembelian sebesar – 0,65 atau berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian, yang artinya jika variabel harga ditingkatkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan berkurang sebesar – 0,65, sebaliknya jika variabel keputusan pembelian diturunkan 1 satuan maka harga akan menurun sebesar -0,65, dengan asumsi variabel lainya tetap.

2. Koefisien Regresi Variabel Kualitas Produk (X

2

)

Variabel kualitas produk mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,158 atau berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, yang artinya jika variabel kualitas produk ditingkatkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,158, sebaliknya jika variabel keputusan pembelian diturunkan 1 satuan maka kualitas produk akan menurun sebesar 0,158, dengan asumsi variabel lainya tetap.

3. Koefisien Regresi Variabel Layanan Purna Jual (X

3

)

Variabel layanan purna jual mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,475 atau berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, yang artinya jika variabel layanan purna jual ditingkatkan 1 satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,475, sebaliknya jika Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed

Coefficient s

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.313 3.068 1.731 .087

Harga -.065 .118 -.060 -.547 .586

Kualitas produk .158 .124 .141 1.277 .205 Layanan purna

jual .475 .141 .365 3.382 .001

a. Dependent Variable: Keputusan pembelian

(8)

Sumber : Data di olah (2018)

variabel keputusan pembelian diturunkan 1 satuan maka layanan purna jual akan menurun sebesar 0,475, dengan asumsi variabel lainya tetap.

Koefisien Determinasi (R

2

)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan ariabel terikat. Dalam output SPSS, Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Model Summary

b

Mode

l R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1 .417

a

.174 .147 3.382 1.881

a. Predictors: (Constant), Layanan purna jual, Harga, Kualitas produk

b. Dependent Variable: Keputusan pembelian

Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,147, maka koefisian determinasinya = 0,147 x 100% = 14,7% artinya bahwa kemampuan variabel (harga, kualitas produk dan layanan purna jual) secara serentak mampu menjelaskan variabel atau perubahan variabel terikat sebesar 14,7% sedangkan sisanya 100% - 14,7% = 85,3% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel – variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.

Uji Simultan (Uji F) ANOVA

a

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regressio

n 219.060 3 73.020 6.385 .001

b

Residual 1040.771 91 11.437

Total 1259.832 94

a. Dependent Variable: Keputusan pembelian

b. Predictors: (Constant), Layanan purna jual, Harga, Kualitas produk Sumber : Data di olah (2018)

Uji Simultan (Uji F) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Berdasarkan output diatas diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh X1,

X2 dan X3secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,001> 0,05 dan nilai F

hitung 6,385 > F tabel 2,70 sehingga dapat disimpulkan bahwa H

o

ditolak dan

H

a

diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1,

X2 dan X3secara simultan terhadap Y.

(9)

b. Uji Parsial ( Uji T)

Uji Parial (Uji T) digunakan untuk mengetahui variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut :

Sumber : Data di olah (2018) a. Harga

Nilai Sig. t hitung X1 0,586 > 0,05 berarti variabel Harga (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

b. Kualitas Produk

Nilai Sig. t hitung X2 0,205> 0,05 berarti variabel Kualitas Produk (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

c. Layanan Purna Jual

Nilai Sig. t hitung X3 0,01> 0,05 berarti variabel layanan purna jual (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

c. Variabel yang paling berpengaruh

Dilihat dari nilai t menunjukkan bahwa nilai terbesar adalah variabel Layanan Purna Jual (X3) sebesar 0,365. Jadi dapat di simpulkan bahwa variabel aspirasi terbukti mempunyai pengaruh paling besar atau dominan terhadap kepututusan pembelian.

Pembahasan

a. Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Layanan Purna Jual Secara Simultan terhadap Keputusan Konsumen Membeli Smartphone Samsung di Samarinda.

Coefficients

a

Model

Unstandardize d Coefficients

Standardiz ed

Coefficient s

t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 5.313 3.068 1.731 .087

Harga -.065 .118 -.060 -.547 .586

Kualitas

produk .158 .124 .141 1.277 .205

Layanan

purna jual .475 .141 .365 3.382 .001

a. Dependent Variable: Keputusan pembelian

(10)

Berdasarkan hasil analisis bahwa variabel harga (X1), kualitas produk (X2) dan layanan purna jual (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

Hal tersebut sejalan dengan teori Tjiptono (2008:152) dimana harga merupakan salah satu factor penentu pembeli dalam menentukan suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Hal tersebut sejalan dengan teori Kotler (2008:285) bahwa semakin baik kualitas produk yang dihasilkan maka akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.Hal ini sejalan dengan teori Sukesi (2009:230) bahwa keberadaan garansi dari suatu produk ternyata menjadi atribut yang dianggap penting setelah kualitas dalam pengambilan keputusan pembelian.

Ini sejalan dengan penelitian terdahulu Manurung (2014) kualitas produk dan layanan purna jual yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda dikota Semarang,,Widyawati (2014) pelayanan dan harga yang mempengaruhi keputusan pembelian smartphone merek Samsung pada UD. Surya Phone di Samarinda, Lavetian (2015) desain, kualitas produk dan harga yang mempengaruhi pembelian handphone samsung (studi pada mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Berdasarkan hasil analisis dan interprestasi di atas dapat disimpulkan bahwa harga, kualitas produk dan layanan purna jual berpengaruh terhadap keputusan pembeliansmartphone Samsung di Samarinda. Dari analisis korelasi diketahui bahwa tingkat hubungan antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian berada pada tingkat hubungan yang sedang. Kemudian pada analisis determinasi diketahui besarnya pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 14,7%, yang berarti bahwa kontribusi variabel bebas terhadap naik turunnya variabel terikat adalah sebesar 14,7% dan sisanya 85,3%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Kemungkinan variabel tersebut adalah faktor perilaku konsumen, citra merek dan lain-lain.

b. Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Layanan Purna Jual Secara Parsial terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung di Samarinda.

1. Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan fakta yang diperoleh dilapangan bahwa tanggapan

konsumen tentang harga produk smartphone samsung, mayoritas konsumen

menyatakan setuju, yang berarti harga smartphone samsung dapat menarik

perhatian konsumen untuk membeli smartphone samsung. Akan tetapi peneliti

mendapatkan beberapa temuan dimana konsumen yang mengeluh tentang harga

smartphone samsung. Konsumen sering membandingkan harga samsung

dengan produk lain , dimana untuk harga smartphone dibawah Rp 2.000.0000,

Samsung kalah saing dengan produk lain dimana produk lain dengan harga

diatas mampu menawarkan spesifikasi yang lebih tinggi seperti RAM 2 GB

dimana pada RAM tersebut mampu mengolah aplikasi yang lebih banyak

(11)

sehingga menimbulkan kesan kualitas yang lebih baik sedangkan samsung hanyaa memiliki smartphone dengan RAM 1.5 GB. Hal tersebut juga membuat konsumen berprespsi bahwa harga smartphone samsung lebih tinggi atau mahal. Selain itu potongan harga samsung yang relatif lama membuat konsumen tidak jadi membeli produk samsung Seperti samsung S6 yang dirilis tahun 2015 dengan harga awal Rp 12.999.000 baru mendapatkan potongan harga menjadi Rp 2.999.000 pada akhir 2017. Pengguna smartphone merek samsung sekarang ini didominasi oleh usia antara 20 - 30 tahun dengan rata – rata pengeluaran perbulan antara Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000. Dimana diusia tersebut merupakan usia yang produktif dan sangatlah dibutuhkan suatu alat pendukung seperti smartphone yang mampu mebantu kegiatan sehari-hari dan didukung dengan harga yang sesuai dengan pengeluaran seperti diatas.

2. Pengaruh variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan fakta yang diperoleh dilapangan bahwa tanggapan konsumen tentang kualitas produk smartphone, mayoritas konsumen menyatakan setuju, yang berarti kualitas produk smartphone samsung dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli smartphone samsung. Akan tetapi peneliti mendapatkan beberapa temuan dimana konsumen yang membeli smartphone samsung tidak terpengaruh oleh kinerja, reliabilitas dan fitur.

Untuk kinerja dari smartphone samsung sendiri konsumen sering mengeluh lambatnya update dari operasi software android terbaru untuk beberapa tipe smartphone samsung. Untuk pengguna smartphone samsung dengan operasi software lollipop butuh waktu lama untuk mendapatkan operasi software terbaru yaitu marsmellow dan nouget , sehingga konsumen tidak dapat merasakan kecanggihan dari operasi software terbaru. Untuk reliabilitasnya sendiri dimana konsumen mengeluh bahwa semakin lama menggunakan smartphone samsung memori lebih cepat penuh, padahal konsumen sudah menyediankan kartu memori sebagai memori cadangan , hal tersebut membuat kinerja smartphone samsung menjadi lebih lambat sehingga konsumen masih belum puas untuk menggunakan smartphone samsung. Untuk fiturnya sendiri samsung ketinggalan dibandingkan dengan produk lain dimana smartphone lain sudah membuat fitur seperti wideangle dengan membuat hasil foto lebih lebar menjadi salah satu daya pikat kompetitor untuk lebih unggul pada kamera sedangakan samsung hanya memiliki fitur selfie lebar yang mana lebih susah untuk digunakan sehingga konsumen lebih memilih produk lain. Pengguna smartphone samsung saat ini memiliki smartphone yang lebih dari satu dengan merek selain samsung.

3. Pengaruh faktor variabel layanan purna jual terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan fakta yang diperoleh dilapangan bahwa tanggapan

konsumen tentang kualitas produk smartphone, mayoritas konsumen

menyatakan sangat setuju, yang berarti layanan purna jual smartphone samsung

dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli smartphone samsung. Hal

ini terjadi dikarenakan layanan purna jual samsung memiliki karyawan dan

(12)

teknisi yang berpengalaman sehinggan konsumen tidak ragu untuk membeli smartphone samsung. Akan tetapi peeneliti mendapatkan beberapa temuan yang membuat konsumen tidak terpengaruh membeli smartphone samsung berdasarkan layanan purna jual. Untuk bukti langsung dari samsung, saat ini samsung hanya menyediakan service center dibeberapa kota besar di Kalimantan Timur, seperti Balikpapan, Samarinda dan Tanah Grogot . Selain kota tersebut tidak memiliki service center sendiri , hal tersebut membuat konsumen mengeluh perlu waktu yang lama dan jarak yang jauh hanya untuk mendapatkan layanan purna jual dari samsung. Terlebih lagi samsung menggabungkan tempat pelayanan electronics dan smartphone menjadi satu , sehingga membuat konsumen bingung pada saat hendak melakukan pelayanan purna jual. Selain itu masih banyak konsumen yang tidak mengetahui adanya call center dari samsung, ketidaktahuan tersebut membuat konsumen harus pergi ke service center untuk hanya untuk mengecek kerusakan smartphonenya dimana tidak semua konsumen dapat memiliki waktu untuk pergi keservice center.

c. Variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Samarinda.

Berdasarkan fakta yang ditemukan dilapangan mayoritas responden yaitu konsumen samrtphone samsung menjawab setuju pada setiap item-item pernyataan yang diajukan kepada responden dan bahkan pada salah satu item pernyataan bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa bahwa service center Samsung didukung oleh karyawan dan teknisi yang berpengalaman sebanyak 50%. Hal ini terjadi karena setiap proses pergantian sparepart dilakukan dengan posisi berhadapan dengan konsumen, sehingga konsumen dapat melakukan interaksi pada saat perbaikan sedang dilakukan, sehingga dapat membuat konsumen lebih percaya akan keahlian dari teknisi atau karyawan. Hal lain seperti tempat pelayanan Samsung yang aman membuat konsumen betah berada di service center dengan adanya coffee break, majalah serta keamanan yang tanggap terhadap konsumen yang akan melakukan layanan purna jual membuat konsumen percaya akan layanan purna jual Samsung, ditambah dengan pergantian dari perbaikan hingga pergantian sparepart yang membuat konsumen tidak khawatir untuk memperbaiki smartphone Samsung mulai dari seri lama atau terbaru karena jikalau tidak ada sparepart bisa dilakukan pemesanan terlebih dahulu membuat kehandalan dari layanan purna jual Samsung dapat dipercaya ditunjang dengan garansi yang jelas sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau realistis semakin mengedepankan citra dari layanan purna jual Samsung

Penutup

Variabel harga (X1), kualitas produk (X2) dan Layanan Purna Jual (X3)

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

(Y).Popularitas produk yang diterima oleh pengguna smartphone merek

(13)

Samsung memberikan kesan tersendiri yang didapatkan dari segi pemasaran sehingga kualitas produknya banyak dikenal masyarakat seperti di kalangan siswa/pelajar.

Secara parsial variabel layanan purna jual (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di Samarinda, sedangkan variabel harga (X1),dan kualitas produk (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel layanan purna jual (X3). Hasil tersebut dikarenakan faktor kredibilitas dan reliabilitas yang dimiliki oleh layanan purna jual samsung dengan menyediakan karyawan dan teknisi yang berpengalaman sehingga konsumen yakin untuk melakukan keputusan pembelian berdasarkan layanan purna jual.

Adapun beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut mengingat variabel layanan purna jual (X3) paling besar pengaruhnya maka perusahaaan meningkatkan kinerja dari layanan purna jual. Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan temuan pada saat melakukan penelitian , hendaknya samsung membuat service center pada kota yang belum memiliki service center untuk kota – kota yang belum memiliki service center di Kalimantan Timur , selain itu samsung menciptakan tempat pelayanan yang terpisah untuk electronics dan smartphone, samsung lebih mengedukasi konsumen tentang adanya call center seperti pada saat melakukan perbaikan atau melakukan pembelian smartphone samsung. Dari ketiga variabel independen yang beerpengaruh terhadap keputusan pembelian dalam penelitian ini hasilnya lebih kecil dibandingkan sisanya, hal ini mungkin masih di pengaruhi oleh faktor di luar penelitian ini. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahkan variabel- variabel lain selain variabel harga, kualitas produk, dan layanan purna jual saja, sebab terdapat kemungkinan bahwa variabel-variabel lain ada yang yang lebih signifikan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian..

Daftar Pustaka

Arief. (2007). Pemasaran Jasa & Kualitas Pelayanan. Malang: Bayumedia.

Djasalim Saladin. (2007). Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2009). Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Lupiyoadi, Hamdani. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua.

Jakarta: Salemba Empat.

Stanton, J. William. (2012). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2008).Statiska Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta

Swastha, Basu. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi Kedelapan. Cetakan Kedelapan. Jakarta: Liberty.

Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran, `Edisi 3. Yogyakarta: ANDI.

Referensi

Dokumen terkait

“Manfaat yang di timbulkan IPAL ini adalah yang tadinya air buat di gunakan sehari-hari tetangga itu kan terganggu akibat dari limbah batik ini sehingga sekarang sudah

untuk pengaruh variasi tegangan kipas dan laju alir gas hidrogen terhadap hasil rapat daya serta fitting kurva potensial untuk mendapatkan parameter overpotensial pada

Selain itu migrasi mereka ke luar negeri juga menunjukkan bahwa para tenaga kerja ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih dapat mensejahterakan dirinya maupun

Instrumen yang akan digunakan adalah tes hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) proses pengembangan perangkat pembelajaran model CIRC pokok bahasan kubus dan balok

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan (1) motivasi belajar kelarutan dan hasil kali kelarutan dan (2) hasil belajar kelarutan dan hasil kali kelarutan melalui

Kualitas kinerja pelayanan PPL dalam penanganan pupuk bersubsidi pada indikator jarak akses pupuk memiliki hubungan secara positif dalam mempengaruhi tingkat kepuasan

Permodelan Arsitektur Sistem Informasi di PPSDMA dengan dengan TOGAF menghasilkan Preliminary Framework dan Principles menghasilkan lingkup enterprise organisasi berupa proses