• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI BERBASIS KOMPETENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI BERBASIS KOMPETENSI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

Oleh

Ir. Sumarna F. Abdurahman M.Sc. Ketua BNSP

KEBIJAKAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

BERBASIS KOMPETENSI

• Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. • Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2004 tentang Badan

Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

• Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (SISLATKERNAS)

• Peraturan Presiden No.8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

• Instruksi Presiden No.9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA BERBASIS KOMPETENSI

(2)

2

• Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau mengembangkan kompetensi sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya melalui pelatihan kerja (Pasal 11).

• Pengusaha bertanggungjawab atas peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi pekerjanya melalui pelatihan kerja (Pasal 12).

• Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja….(Pasal 18 Ayat 1).

• Pengakuan kompetensi kerja dilakukan melalui sertifikasi kompetensi kerja (Pasal 18 Ayat 2).

• Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dibentuk badan nasional sertifikasi profesi yang independen.

UNDANG-UNDANG NO.13/2003

• BNSP merupakan lembaga yang independen dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Presiden (Pasal 2 Ayat 2).

• BNSP mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja (Pasal 3).

• Guna terlaksana tugas sertifikasi kompetensi kerja BNSP dapat memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi yang memenuhi persyaratan (Pasal 4 Ayat 1)..

(3)

3

• Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus (Pasal 4 Ayat 1).

• Program pelatihan kerja yang disusun secara berjenjang mengacu pada jenjang KKNI (Pasal 4 Ayat 3).

• SKKNI disusun berdasarkan kebutuhan lapangan usaha yang sekurang-kurangnya memuat kompetensi teknis, pengetahuan, dan sikap kerja (Pasal 7 Ayat 1).

• SKKNI menjadi acuan dalam penyusunan program pelatihan kerja dan penyusunan materi uji kompetensi (Pasal 8).

• Peserta pelatihan yang telah menyelesaikan program pelatihan berhak mendapatkan sertifikat pelatihan dan/atau sertifikat kompetensi kerja (Pasal 14 Ayat 1).

PERATURAN PEMERINTAH NO.31/2006

1 2 3 8 Magister Terapan 7 Pendidikan Profesi 6 D IV/S1 5 D III 4 D II 9 D I Sekolah  Menengah Kejuruan Doktor Terapan

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

Permen Dikbud No.73/2013

Tentang Penerapan KKNI Peraturan Presiden No.8/2012Tentang KKNI

Jalur Pendidikan Formal Jalur Pelatihan/Pengalaman Kerja

AHLI

TEKNISI/ANALIS

OPERATOR

Permen Naker No.21/2014 Tentang Penerapan KKNI

(4)

4 LULUSAN Tenaga Kerja Berpengalaman Rekognisi Untuk Penempatan Kerja DN BNSP/LSP SERTIFIKAT KOMPETENSI U J I K O M PETEN SI ANGKATAN KERJA • KELEMBAGAAN • SARANA & PRASARANA

LEMBAGA PENDIDIKAN/PELATIHAN

AKREDITASI

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BERBASIS

KOMPETENSI Standar Kompetensi (SKKNI) Rekognisi Untuk Penempatan Kerja LN

PENERAPAN SISTEM PENGEMBANGAN TENAGA KERJA BERBASIS KOMPETENSI

KKNI

Pilar pertama, standar kompetensi sebagai pencerminan kebutuhan pasar kerja yang dibuat oleh pihak pengguna/industri.

Pilar kedua, program diklat

berbasis standar kompetensi untuk menghasilkan peserta didik/latih yang menguasai kompetensi yang dibuat oleh lembaga diklat.

Pilar ketiga, sertifikasi kompetensi mengacu pada standar kompetensi untuk memastikan kompetensi peserta didik/latih yang dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi (LSP).

Tenaga Kerja Kompeten Standar Kompetens i Program Diklat Berbasis Kompetens i Sertifikasi Kompetensi Asosiasi

Industri Lembaga Diklat

Lembaga Sertifikasi Profesi TIGA PILAR UTAMA PENGEMBANGAN TENAGA KERJA

(5)

5

Rumusan kemampuan kerja individu yang mencakup tiga aspek, yaitu:

1.Aspek pengetahuan (knowledge),

2.Aspek kemahiran/keterampilan( skill), dan 3.Aspek sikap kerja (attitude).

Standar Kompetensi Judul Unit Deskripsi unit Elemen KUK Batasan Veriabel Panduan Penilaian STANDAR KOMPETENSI

Keterkaitan Praktek di Tempat Kerja dan Standar Kompetensi SOP INDUSTRI

Judul SOP Ruang lingkup SOP

Langkah‐langkah proses Instruksi kerja Spesifikasi sesuai dengan  konteks QA

(6)

6

SKKNI adalah standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan

ditetapkan oleh para pemangku kepentingan tingkat nasional dalam forum konvensi nasional dan ditetapkan sebagai standar nasional oleh Menteri Tenaga Kerja.

Standar Internasional adalah standar kompetensi kerja yang

dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu organisasi multinasional dan digunakan secara internasional.

Standar Khusus adalah standar kompetensi kerja yang

dikembangkan dan digunakan oleh organisasi untuk memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki ikatan kerja sama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi lain yang memerlukan.

Jenis Standar Kompetensi

STANDAR KOMPETENSI

Keterkaitan Standar Kompetensi dengan Materi Pembelajaran MATERI

PEMBELAJARAN

Judul Learning material Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajaran

(LO) Kriteria evaluasi belajar

Kontektualisasi diklat evaluasi Materi Pembelajaran lain sesuai persyaratan Kurikulum Judul Unit Deskripsi unit Elemen KUK Batasan Veriabel Panduan Penilaian

(7)

7

dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional dan/atau standar khusus.

• Uji Kompetensi dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi (LSP) yang mendapat lisensi dari BNSP. Lisensi

Profesi adalah pendelegasian sebagian tugas yang terkendali melalui surveilen dan monitoring.

Sertifikasi Kompetensi

• Sertifikasi Kompetensi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi sebagai pengakuan penguasaan kompetensi yang

MATERI PEMBELAJARAN

Judul Learning material Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajaran

(LO) Kriteria evaluasi belajar

Kontektualisasi diklat evaluasi Materi Pembelajaran lain sesuai persyaratan Kurikulum

Keterkaitan Materi Pembelajaran dengan Materi Uji Kompetensi MATERI UJI KOMPETENSI Skema sertifikasi

unit kompetensi Ruang lingkup asesmen

Elemen asesmen Kriteria pencapaian Kompetensi Kontektualisas asesmen dan spesifikasi Panduan asesmen

(8)

8

Keterkaitan Praktek Kerja dengan Standar Kompetensi, Materi Pembelajaran dan Materi Uji Kompetensi

MATERI PEMBELAJARAN

Judul Learning material Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajaran

(LO) Kriteria evaluasi belajar

Kontektualisasi diklat evaluasi Materi Pembelajaran lain sesuai persyaratan Kurikulum UJI KOMPETENSI Skema sertifikasi unit

kompetensi Ruang lingkup asesmen

Elemen asesmen Kriteria pencapaian

Kompetensi Kontektualisas asesmen dan

spesifikasi Panduan asesmen SOP INDUSTRI

Judul SOP Ruang lingkup SOP Langkah-langkah proses

Instruksi kerja

Spesifikasi sesuai dengan konteks QA STANDAR KOMPETENSI Judul l Unit Deskripsi unit Elemen KUK Batasan Veriabel Panduan Penilaian

Jenis Lisensi BNSP

LSP Pihak 3 (LSP P-3) LSP Pihak 2 (LSP P-2) LSP Pihak 1(LSP P-1) Perusahaan/Organ isasi LSP Pihak 1 (LSP P-1) Lembaga diklat

Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) LISENSI • Dibentuk oleh asosiasi industri/ profesi • Mengacu KBLUI • Mendapat rekomendasi dari regulator (K/L) • Dibentuk oleh Regulator • Dibentuk oleh perusahaan pola subkontrak • Dibentuk oleh perusahaan/ organisasi • Untuk lingkup terbatas perusahaan/ organisasi • Dibentuk oleh lembaga diklat • Bagian integral pembelajara n/pelatihan Dibentuk oleh BNSP atas Permintaan pihak pengguna.

(9)

9

Sta.ndar Kompelensi

Sk!ema Sertifikasi Asesor TUK Impusialitas p,elaksanamUji Kompetensi Asesi 'LSPPI ..SK.K.l\"1

..StamdJirInteroaslonal.

-StamdJirKhusw,

Skema Sertirfikasi.KaaJifikasw

(K KOse-SalliCapaiao Pembelajarao

- Asesordatiunsur

pengajar

- Asesordariunsur

industri

Lo:kas:iTU.K da]am Liogknngan SendJri

L1ikompetensioleh Ase51or

yang bu'lbmpengajarI

instrukturdari asesidar iLSP

inlental

Pe-:.serta Didik(Mahasiswa

LSPP2 idem ..skarna Kualifikasi ..skarnaOkupasi ..skarna Kinter Asesor dari1nsur internal Idem Ujikompetensioleh ase&or dan LSPinternal

PenonHdari sektorl

instuslil'peruuJhaan

terkait

.idem

Idem

Idem

TU.IK datiUnglrungm

sendiridanꞏruKMmd bi Uji kompelensiolehuesm danlSP kstemal Personn dadsektor terkait Persyaratan Perangkat LSP

1.Standar Kompetensi Kerja (SKKNI/ SI/ dan SK). 2.Skema sertifikasi termasuk Perangkat Asesmen. 3.Tempat Uji Kompetensi (TUK).

4.Asesor Kompetensi & Auditor Internal (Asesor Lisensi.

(10)

1 0 Pengarah & Pelaksana LSP SK Pimpinan Lembaga/Organisasi Kelengkapan persyaratan LSP Mengajukan permohonan lisensi kepada BNSP Pemeriksaan kelengkapan & kecukupan dolumen oleh

BNSP Penetapan pemberian lisensi oleh pleno BNSP Proses Lisensi LSP P-1/P-2

Pelaksanaan asesmen & witness oleh BNSP Rekomendasi dari Regulator (K/L) Pembuatan Akte Notaris LSP oleh Asossiasi Industri/Profesi Kelengkapan persyaratan LSP Mengajukan permohonan lisensi kepada BNSP Pemeriksaan kelengkapan & kecukupan dolumen oleh

BNSP Penetapan pemberian lisensi oleh pleno BNSP Proses Lisensi LSP P-3

Pelaksanaan asesmen & witness oleh BNSP

(11)

1 1

21 2/6/2013

Acuan Proses Lisensi BNSP

ISO/IEC 17024: 2012 (2003)

Conformity assessment – General requirements for bodies operating certification of persons

PRINSIP DASAR

PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

TERUKUR Mengacu pada SKKNI-Std.Internasional –Std.Khusus OBYEKTIF Tidak terjadi konflik kepentingan

TERTELUSUR Keseluruhan proses

terdokumentasi dan terkendali ACCEPTABLE Dapat diterima semua stakeholders

(12)

1 2

PESERTA SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA

Apa yang diujikan ?

STANDAR KOMPETENSI KERJA SKEMA SERTIFIKASI PERANGKAT/MATERI UJI KOMPETENSI UJI KOMPETENSI ASESOR KOMPETENSI TEMPAT UJI KOMPETENSI Siapa yang diuji ?

Aspek-Aspek Sertifikasi Kompetensi

Asesor Kompetensi

Asesor Kompetensi (AK)

-Memiliki latar belakang diklat dan pengalaman profesi

-Mengikuti pelatihan Asesor dan memiliki sertifikat AK

-Memiliki fungsi melakukan uji kompetensi

Master Asesor Kompetensi (MA)

-Memiliki sertifikat AK dan telah melakukan 20 x kegiatan uji -Mengikuti pelatihan Master Asesor dan memiliki sertifikat MA -Memiliki fungsi melatih & menguji Asesor Kompetensi

Lead Asesor Kompetensi (LA)

-Memiliki sertifikat AK dan telah melakukan 20x kegiatan uji -Mengikuti pelatihan Lead Asesor dan memiliki sertifikat LA -Memiliki fungsi memimpin pelaksanaan uji kompetensi

(13)

1 3

JENIS KEMASAN KOMPETENSI/SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

Skema Sertifikasi KKNI

9 8 7 6 Sertifikat level 6 5 4 3 2 1

SKKNI 6/Standar Internasional SKKNI 6/Standar Internasional SKKNI 6/Standar Internasional

Kemasan Kompetensi/ Skema Sertifikasi

(14)

1 4 SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI NASIONAL

Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI) BPS dan Kemenaker, 2014 SKKNI Standar Internasional Standar Khusus Kemasan Kompetensi/ Skema Sertifikasi 1. Manajer 2. Profesional

3. Teknisi dan Asisten Profesional

4. Tenaga Tata Usaha. 5. Tenaga Usaha Jasa dan

Tenaga Penjualan . 6. Pekerja Terampil

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.

7. Pekerja Pengolahan, Kerajinan

8. Operator dan Perakit Mesin

9. Pekerja Kasar.

Sertifikat Kompetensi

• Sertifikat Kompetensi berlogo Garuda

untuk skema sertifikasi KKNI dan Okupasi/Jabatan Kerja.

• Sertifikat Kompetensi

berbentuk skill pasport untuk skema sertifikasi Klaster.

(15)

1 5

MANFAAT SERTIFIKAT KOMPETENSI PEKERJA

•Pengakuan kompetensi •Remunerasi

•Jenjang karir PERUSAHAAN

•Kemudahan dalam rekruitmen •Kesesuaian dengan pekerjaan

•Keseimbangan remunerasi dan kinerja/produktivitas NEGARA

•Pertumbuhan ekonomi •Peningkatan daya saing

•Perjanjian saling pengakuan kesetaraan dengan negara lain (Mutual Recognition Arrangement/MRA).

SIKLUS “SUPPLY & DEMAND” TENAGA KERJA BERBASIS KOMPETENSI

Pasar Kerja Pengembangan materi pembelajaran mengacu pada Skema Sertifikasi/standar kompetensi Asosiasi Industri/ Profesi Lembaga Pendidikan Vokasi/Pelatihan Kerja Rekrutmen berbasis sertifikat kompetensi

Uji Kompetensi dan Sertifikasi Kompetensi Proses Pendidikan/pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja Pengembangan Skema Sertifikasi Pengembangan Standar Kompetensi LSP

(16)

1 6

1. Undang-Undang No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan

2. Undang-Undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 3. Undang-Undang No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara (Pejabat

Pengadaan)

4. Undang-Undang No. 14/2005 tentang Guru 5. Undang-Undang No. 43/2007 tentang Perpustakaan

6. Undang-Undang No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik 7. Undang-Undang No.1/2009 tentang Penerbangan

8. Undang-Undang No. 10/2009 tentang Pariwisata

9. Undang-Undang No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 10. Undang-Undang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

11. Undang-Undang No. 33/2009 tentang Perfilman 12. Undang-Undang No. 36/2009 tentang Farmasi

13.Undang-Undang No. 41/2009 tentang Kehutanan 14. Undang-Undang No.4/2011 tentang Informasi Geospasial 15.Undang-Undang No. 5/2011 tentang Akuntan Publik 16. Undang-Undang No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi 17. Undang-Undang No. 3/2014 tentang Perindustrian 18. Undang-Undang No.5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara 19. Undang-Undang No.23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

20.Undang-Undang No. 11/2014 tentang Keinsinyuran

21.Undang-Undang No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan 22. Undang-Undang No2//2017 tentang Jasa Konstruksi

Kewajiban Sertifikat Kompetensi Pada Berbagai Sektor/Subsektor

Warna hitam sudah terpadu dalam sistem BNSP

KEMENDAGRI SELAKU PENANGGUNG JAWAB KOMPETENSI PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

• UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, mengamanatkan Kementerian/LPNK terlibat dalam menyusun standar dan pedoman

penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan penjenjangan tertentu, serta pemberian akreditasi dan sertifikasi di bidangnya (Pasal 44). Dalam hal ini bagi Kemendagri terkait dengan bidang pemerintahan dalam negeri.

• UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan Menteri Dalam Negeri menetapkan kompetensi pemerintahan bagi kepala perangkat daerah maupun jabatan administrator dan jabatan pengawas (Pasal 233).

• UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa pembinaan dan pengawasan terhadap urusan pemerintahan yang dilaksanakan Daerah secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri (Pasal 8 (3))

(17)

1 7

REGULASI PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI UU 23/2014 & UU 5/2014

Permendagri 2 Tahun 2013 tentang Sistem

Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kemendagri dan Pemda Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor

100/119/SJ tentang Pedoman Umum Perumusan Standar Kompetensi Teknis Urusan Pemerintahan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor

100/3771/SJ tentang Pedoman Umum Standar

Perangkat Pembelajaran Pemerintahan Dalam Negeri (SP2PDN)

PERSYARATAN KOMPETENSI ASN

UU 5/2014 :

Pasal 69 - (1) Pengemb karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja dan kebutuhan Inst Pemerintah

Pasal 69 - (3) Kompetensi sbgm dimaksd meliputi kompetensi teknis, manajerial dan sosio kulturl

UU 5/2014 :

Pasal 70 - (1) Setiap pegawai ASN memiliki hak dan diberi kesempatan mengembangkan kompetensi

Pasal 70 - (2) PK al melalui diklat, seminar, kursus dan penataran

UU 23/2014 :

Pasal 233 - (1) Pegawai ASN harus memenuhi persyaratan kompetensi teknis, manajerial dan sosio kultural

Pasal 233 – (2) Selain memenuhi kompetensi sbgm dimksd dlm ayat (1) harus memenuhi kompetensi pemerintahan

(18)

1 8

STANDAR KOMPETENSI KERJA PEMERINTAHAN DALAM NEGERI (SKK-PDN)

Rumusan kemampuan kerja di bidang Pemerintahan Dalam Negeri yang mencakup antara lain:

kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terkait dengan kebijakan desentralisasi, hubungan

Pemerintah Pusat dengan Daerah, pemerintahan umum, pengelolaan keuangan daerah, urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah, hubungan pemerintah daerah dengan DPRD serta etika pemerintahan.

Pengembangan Kompetensi

Pengetahuan yang terkait dengan sistem pemerintahan dan manajemen pembangunan, yang dapat diperoleh: Pendidikan formal;

Pelatihan-pelatihan yang sesuai dan diverifikasi berdasarkan KKA-PDN , SKK-PDN dan LSP-PDN;

Pengetahuan yang didapat dari pengalaman yang diverifikasi oleh LSP-PDN.

(19)

1 9

SERTIFIKASI KOMPETENSI

Sertifikasi kompetensi kerja Pemerintahan Dalam Negeri adalah proses pemberian sertifikat

kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Pemerintahan Dalam Negeri.

1.Sertifikat Kompetensi terhadap kompetensi pemerintahan dalam negeri dilakukan oleh LSP-PDN, berlaku pada kurun waktu tertentu 5 tahun).

2.Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) dan Sertifikat pelatihan diterbitkan oleh penyelenggara diklat

Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi Dalam Lingkup Kementerian Dalam Negeri

Pusat • Standardisasi • Pengembangan Kompetensi • Sertifikasi Provinsi • Pengembangan Kompetensi • Sertifikasi Kabupaten/Kota • Pengembangan Kompetensi

(20)

2 0

Terima kasih atas

perhatian anda

Referensi

Dokumen terkait

Segala pujian, rasa syukur, hormat dan kemuliaan penulis panjatkan kepada Tuhan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus (Tri Tunggal) yang telah melimpahkan anugerah

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam proses

Dalam fungsi spline terdapat titik knot yang merupakan titik perpaduan yang menunjukkan perubahan perilaku kurva pada selang yang berbeda [9].. Dalam bagian ini dibahas

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh indeks lima kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,11 persen; kelompok makanan

Lampiran 4 : Hasil Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.. Unstandardized

Hasil Uji Regresi Bersama-sama Uji F Dari hasil uji F diatas dapat diketahui bahwa semua variabel independen yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi merek,

Pendidikan politik sangat penting bagi semua masyarakat Indonesia, maka dari itu pendidikan politik menjadi harapan bagi masyarakat luas untuk ditetapkan dalam

Untuk periode 3 (tiga) bulan terakhir (Mei, Juni, Juli tahun 2015), realisasi pemenuhan bahan baku untuk industrinya tercatat nihil, sehingga dokumen Berita acara