• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KAPASITAS INFILTRASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORTON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KAPASITAS INFILTRASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORTON"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KAPASITAS INFILTRASI UNIVERSITAS BINA

NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

HORTON

SKRIPSI

Oleh

Andyanto NSP 0700733154

Universitas Bina Nusantara Jakarta

(2)

STUDI KAPASITAS INFILTRASI UNIVERSITAS BINA

NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

HORTON

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk gelar kesarjanaan pada

Jurusan Tehnik Sipil Jenjang Pendidikan Strata - 1

Oleh

Andyanto NSP 0700733154

Universitas Bina Nusantara Jakarta

(3)

PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan YME yang telah memberikan rahmatNya, sehingga skripsi dengan judul “Studi Kapasitas Infiltrasi Universitas Bina Nusantara Dengan Menggunakan Metode Horton“ dapat selesai dengan baik.

Tujuan disusunnya laporan penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat untuk gelar kesarjanaan pada Jurusan Teknik Sipil dengan jenjang pendidikan Strata -1. Disamping itu juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang aplikasi teori yang didapatkan selama mengikuti perkuliahan bidang keilmuan Teknik Sipil.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini tidak lupa saya sampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada orang tua saya dan pihak – pihak yang banyak berjasa dalam membantu dan memberikan dukungannya, antara lain :

1. Ibu Dr Ho Hwi Chi, S.Pd.,M.Sc, selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Bina Nusantara.

2. Ibu Sherly Hartono, PhD., sebagai Kepala Jurusan Teknik Sipil, Universitas Bina Nusantara.

3. Ibu Amelia Makmur, ST, MT., sebagai Koordinator Skripsi Teknik Sipil, Universitas Bina Nusantara.

4. Ibu Godeliva Yuliastuti, ST, MT., sebagai Koordinator Bidang Ilmu Teknik Sipil sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyusunan penelitian ini.

5. Ibu Yuni Ayu Maharani, ST., sebagai Sekertaris Jurusan Teknik Sipil, Universitas Bina Nusantara.

6. Bapak Irpan Hidayat, ST., sebagai Kepala Laboratorium Jurusan Teknik Sipil, Universitas Bina Nusantara.

7. Seluruh Dosen – dosen pengajar di Jurusan Teknik Sipil. 8. Seluruh Staff Jurusan Teknik Sipil.

9. Saudara – saudara kandung saya Sella dan Iin yang banyak memberikan dukungan secara moril.

(4)

10. Saudara – saudara dalam iman kepada Yesus Kristus, antara lain : para mentor, mentee, bapak dan ibu rohani yang sudah memberi motivasi dan doanya.

11. Seluruh teman – teman Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Bina Nusantara. 12. Sekertariat gereja untuk computer dan printernya

13. Dan pihak – pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu – persatu.

Semoga laporan penilitian ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan referensi dari topik bahasan analisa kapasitas infiltrasi pada daerah Universitas Bina Nusantara.

Terima Kasih

(5)

DAFTAR ISI

Halaman Judul Luar i

Halaman Judul Dalam ii

Halaman Persetujuan Hardcover iii

Halaman Pernyataan Dewan Penguji iv

Halaman Pemberian Hak Cipta Non Eksklusif dari Mahasiswa ke Universitas v Bina Nusantara

Halaman Abstrak vi

Halaman Prakata vii

Daftar Isi ix

Daftar Tabel xiii

Daftar Gambar xv

Daftar Lampiran xvii

Daftar Notasi xx

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 2

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 2

1.4. Ruang Lingkup Penelitian 3

1.5. Sistematika Penulisan 3

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5

2.1. Infiltrasi 5 2.1.1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Infiltrasi 6

(6)

2.1.3. Kelembaban Tanah 7

2.1.4. Pemampatan Oleh Hujan 8

2.1.5. Penyumbatan Oleh Butir Halus 8

2.1.6. Tanaman Penutup 8 2.1.7. Topografi 9 2.1.8. Intensitas Hujan 9 2.1.9. Pengukuran Infiltrasi 9 2.1.10. Infiltrometer Genangan 10 2.1.11. Simulator Hujan 11 2.1.12. Kapasitas Infiltrasi 12 2.1.13. Metode Horton 13 2.1.14. Metode Philip 15

2.1.15. Metode Green – AMPT 16

2.1.16. Hubungan Laju Infiltrasi dengan Permeabilitas Tanah 20

2.2. Proses Limpasan ( run off ) 20

2.3. Penentuan Hujan Kawasan 22

2.3.1. Metode Rerata Aritmatik ( Aljabar ) 23

2.3.2. Metode Thiessen 23

2.3.3. Metode Isohiet 25

2.4. Analisis Frekuensi Curah Hujan 27

2.4.1. Tendensi Sentral 28

2.4.2. Dispersi 28

2.4.3. Distribusi Normal 29

2.4.4. Distribusi Log Normal 31

2.4.5. Distribusi Gumbel 32

2.4.6. Distribusi Log Pearson III 35

2.4.7. Analisa Intensitas Curah Hujan 38

2.4.8. Metode Van Breen 39

2.4.9. Metode Hasper Der Weduwen 39

2.5. Biopori 42

(7)

2.5.2. Meningkatkan kapasitas Infiltrasi 43 2.5.3. Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos 44 2.5.4. Memanfaatkan Fauna Tanah Dan Atau Akar Tanaman 44 2.5.5. Jumlah Lubang Resapan Biopori 45

2.6. Pengambilan Sampel 45

2.6.1. Syarat Sampel Yang Baik 46

2.6.2. Akurasi atau Ketepatan 47

2.6.3. Presisi 47

2.6.4. Ukuran Sampel 48

2.6.5. Teknik-Teknik Pengambilan Sampel 49 2.6.6. Area Sampling atau Sampel Wilayah 50

Bab 3 Metodologi Penelitian 52

3.1 Pendekatan Penelitian 52

3.2 Pengambilan Data Sekunder 53

3.3 Pengambilan Data Primer0 54

3.4 Pengolahan Data Curah Hujan 57

3.5 Analisa data Primer 58

Bab 4 Analisa dan Pembahasan 61

4.1. Analisa Debit Limpasan Permukaan 61

4.1.1. Mencari Curah Hujan Maksimum Harian 61 4.1.2. Analisa Frekuensi Curah Hujan 62 4.1.3. Analisa Intensitas Curah Hujan 64 4.1.4. Penentuan Metode Perhitungan Intensitas Curah Hujan 68

4.2. Analisa Infiltrasi 72

4.2.1. Data Hasil Pengukuran Laju Infiltrasi 72 4.2.2. Analisis Hasil Pengukuran Laju Infiltrasi Metode Horton 75 4.3. Analisa Debit Limpasan Terhadap Kapasitas Infiltrasi 80 4.4. Analisa Jumlah Lubang Resapan Biopori 82

4.5. Pembahasan Analisa 84

(8)

4.5.2. Debit Limpasan 84

4.5.3. Infiltrasi 85

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 89

5.5. Kesimpulan 89 5.6. Saran 90

Daftar Pustaka xxiii

Riwayat Hidup xxiv

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Perbandingan persamaan laju infiltrasi dari ketiga metode 19 Tabel 2.2. Harga koefisien resapan pada umumnya 20

Tabel 2.3. Koefisien run off 22

Tabel 2.4. Probabilitas kumulatif distribusi normal standar 31 Tabel 2.5. Nilai yn dan σn fungsi jumlah data 34

Tabel 2.6. Nilai KT untuk distribusi Pearson III 36 Tabel 2.7. Persyaratan Masing – Masing Distribusi 38 Tabel 4.1. Data curah hujan maksimum harian 62 Tabel 4.2. Tabel parameter metode log pearson III 63 Tabel 4.3. Perhitungan periode ulang hujan harian 64 Tabel 4.4. Intensitas hujan metode Van Breen 66 Tabel 4.5. Intensitas hujan metode Hasper Der Weduwen 67 Tabel 4.6. Data tabel persamaan Talbot, Sherman, dan Ishiguro 69 Tabel 4.7. Variabel persamaan Talbot, Sherman dan Ishiguro 70 Tabel 4.8. Uji kecocokan intensitas hujan ( I ) dengan PUH 2 tahun 70 Tabel 4.9. Persamaan intensitas hujan menurut Hasper Der Weduwen dengan

pola Talbot 71

Tabel 4.10. Intensitas hujan menurut Hasper Der Weduwen dengan pola Talbot 71 Tabel 4.11. Hasil Pengukuran infiltrasi pada titik A sampai G dengan biopori dan

tanpa biopori 74

Tabel 4.12. Hasil pengukuran infiltrasi pada titik A sampai C dirumah warga

(10)

Tabel 4.13. Perhitungan laju infiltrasi pada titik A 76 Tabel 4.14. Hasil perhitungan laju infiltrasi cara Infiltrometer 79 Tabel 4.15. Hasil perhitungan jumlah air yang terinfiltrasi 79 Tabel 4.16. Data Luas daerah tangkapan dan koefisien limpasan 80 Tabel 4.17. Perhitungan debit limpasan dengan PUH 2, 5 dan 10 tahun dengan

durasi 1 hari 82

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Kurva Kapasitas infiltrasi ( fp ) 6

Gambar 2.2. Genangan Pada Permukaan Tanah 7

Gambar 2.3. Infiltrometer Genangan 11

Gambar 2.4. Simulator hujan 12

Gambar 2.5. Grafik Hubungan t terhadap log (fo – fc) 14 Gambar 2.6. Variable Dari Model Infiltrasi Green-Ampt 16

Gambar 2.7. Infiltrasi Dalam Kolom Tanah Dari Unit Area Trasnsisi Dari 17

Model Green-Ampt

Gambar 2.8. Poligon Thiessen 25

Gambar 2.9. Metode Isohiet 26

Gambar 2.10. Biopori 43

Gambar 2.11. Diagram Rencana Garis Sistematik Yang Memanfaatkan 51

Tehnik Perputaran

Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian 53

Gambar 3.2. Landscape Kampus Kijang 57

Gambar 3.3. Bagan Alir Pengolahan Data Curah Hujan 58 Gambar 3.4. Diagram Alir Analisa Data Primer. 60

Gambar 4.1. Kurva IDF Daerah Perencanaan 72

Gambar 4.2. ( a ) Proses Penetrasi Ring Infiltrometer, ( b ) Ring Infiltrometer 73 Setelah Terpenetrasi, ( c ) Biopori, ( d ) Detail Dimensi Biopori

Gambar 4.3. Grafik Log (fo-fc) Terhadap Waktu Metode Horton 77

(12)
(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Data Curah Hujan xxv

Tabel L.1. Data Curah Hujan Harian L1

Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Dengan Metode Horton dan Uji Permeabilitas xxvi Tabel L.2. Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Dengan Metode Horton L6

Pada Kawasan A

Tabel L.3. Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Dengan Metode Horton L6 Pada Kawasan B

Tabel L.4. Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Dengan Metode Horton L6 Pada Kawasan C

Tabel L.5. Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Dengan Metode Horton L7 Pada Kawasan D

Tabel L.6. Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Dengan Metode Horton L7 Pada Kawasan E

Tabel L.7. Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Dengan Metode Horton L7 Pada Kawasan F

Tabel L.8. Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Dengan Metode Horton L8 Pada Kawasan G

T abel L.9. Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Dengan Metode Horton L8 Pada Kawasan Rumah Warga A

T abel L.10. Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Dengan Metode Horton L8 Pada Kawasan Rumah Warga B

T abel L.11. Hasil Perhitungan Laju Infiltrasi Dengan Metode Horton L9 Pada Kawasan Rumah Warga C

(14)

Tabel L.12. Hasil Pengujian Permeabilitas L9 Gambar Grafik log (fo – fc) terhadap Waktu dan Gambar Grafik Laju Infiltrasi xxvii Horton

Gambar L.1. Grafik Log (fo-fc) Terhadap Waktu Metode Horton Pada Titik A L10

Gambar L.2. f(t) Horton Pada Titik A L10

Gambar L.3. Grafik Log (fo-fc) Terhadap Waktu Metode Horton Pada Titik B L11

Gambar L.4. f(t) Horton Pada Titik B L11

Gambar L.5. Grafik Log (fo-fc) Terhadap Waktu Metode Horton Pada Titik C L12

Gambar L.6. f(t) Horton Pada Titik C L12

Gambar L.7. Grafik Log (fo-fc) Terhadap Waktu Metode Horton Pada Titik D L13

Gambar L.8. f(t) Horton Pada Titik D L13

Gambar L.9. Grafik Log (fo-fc) Terhadap Waktu Metode Horton Pada Titik E L14

Gambar L.10. f(t) Horton Pada Titik E L14

Gambar L.11. Grafik Log (fo-fc) Terhadap Waktu Metode Horton Pada Titik F L15

Gambar L.12. f(t) Horton Pada Titik F L15

Gambar L.13. Grafik Log (fo-fc) Terhadap Waktu Metode Horton Pada Titik G L16

Gambar L.14. f(t) Horton Pada Titik G L16

Gambar L.15. Grafik Log (fo-fc) Terhadap Waktu Metode Horton Pada L17 Rumah Warga di A

Gambar L.16. f(t) Horton Pada Rumah Warga di A L17

Gambar L.17. Grafik Log (fo-fc) Terhadap Waktu Metode Horton Pada L18 Rumah Warga di B

Gambar L.18. f(t) Horton Pada Rumah Warga di B L18

Gambar L.19. Grafik Log (fo-fc) Terhadap Waktu Metode Horton Pada L19 Rumah Warga di C

(15)
(16)

DAFTAR NOTASI

a dan b = Konstanta A = Luas area

C = Koefisien aliran

Ck = Koefisien Kurtosis

Cs = Koefisien kemencengan ( skewness )

Cv = Koefisien aliran

D = Kedalaman genangan diatas permukaan tanah

F(t) = Jumlah air yang terinfiltrasi F(z) = Fungsi densitas kumulatif

fc = kapasitas infiltrasi konstan

fo = Kapasitas infiltrasi awal

ho = Tinggi genangan awal I = Intensitas hujan (mm/jam) I = Intensitas nilai jelajah nominal

IT = Intensitas hujan (mm/jam) pada PUH T pada waktu konsentrasi tc k = pengurangan konstan terhadap dimensi [T -1]

Kj = faktor frekuensi, yang merupakan fungsi dari probabilitas ( atau priode ulang ) dan koefisien kemencengan Cs

L = Kedalaman tanah basah L = Tebal lapisan jenuh air n = Banyaknya data n = Konstanta

(17)

q = Aliran Darcy Q = Debit limpasan

R, Rt = Curah hujan menurut Hasper - Der Weduwen

R24 = Curah hujan harian maksimum (mm/24jam)

RT = Curah hujan harian maksimum PUH T,(mm/24jam)

S = Sorptivity

S = Standar deviasi

sy = Deviasi standar dari yt t = Durasi hujan ( menit)

t = Durasi

t = Lamanya hujan ( jam ) Tc = Waktu konsentrasi (menit)

u = Modulus dari distribusi X = Variabel random

xi = Sebaran data i i = Rerata sebaran data i

Xt = Curah hujan harian maksimumyang terpilih, (mm/ 24jam) y = Faktor reduksi Gumbel

yT = Nilai logaritmik dari x dengan priode ulang T = Nilai rerata dari yt

z = Satuan standar µ dan σ = Standar deviasi η = Porositas θi = Kadar kelembaban

(18)

Referensi

Dokumen terkait

149 Gambar 5.45 Grafik hasil detail nilai sisi penyusutan komputer dengan masa manfaat 10 tahun 149 Gambar 5.46 Grafik hasil nilai sisi dengan metode straight dan pengurangan

Metode ini digunakan sebagai suatu teknik yang dapat mengurangi waktu persiapan, meningkatkan produktivitas dan kualitas dari proses dan produk, selain itu juga aktivitas

Pada Gambar 4.20 menampilkan grafik hasil simulasi dengan menggunakan ensemble sebanyak 150 dan iterasi percobaan sebanyak 200 kali yang memban- dingkan hasil grafik keadaan real

Andosol: Pada Gambar 11 parameter kemiringan agak curam dengan jenis tanah Andosol dengan rentang laju infiltrasi (1.33 – 4.68 cm/jam), grafik menunjukkan bahwa pada

Dari Tabel 5.1 hingga 5.3 dan grafik pada Gambar 5.7 hingga 5.9 hasil dari perbandingan laju aliran kalor total dari waktu ke waktu pada sirip berpenampang lingkaran dan dua per

74 Gambar 3.30 Grafik Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 14 Untuk

Gambar 4.11 – Grafik Permeabilitas Hubungan Antara Beton Yang Memakai Campuran Aditif Dengan Beton Konvensional Biasa Dengan Curing 28 Hari Pada Umur Beton 28

Dari beberapa hasil pengukuran tersebut faktor yang mempengaruhi infiltrasi bukan hanya tata guna lahan saja melainkan banyak faktor antara lain klasifikasi tanah dan sifat fisik tanah,