• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pembelajaran Fiqh bertujuan menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab terhadap peserta didik untuk selalu mengamalkan materi pelajaran Fiqh sehingga tertanam rasa keimanan, pemahaman, dan penghayatan terhadap agama Islam pada integritas kepribadian peserta didik sebagai hamba Allah yang salih. Agama Islam menginginkan agar umatnya memegang teguh syariat Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-haris sebagai pedoman hidup manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Ouran Surat At Taubah ayat 122 :





























































“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):

janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling”.1 (Q.S. al-Baqarah : 83).

Implikasi ayat 83 dari surat al-Baqarah di atas menurut Muhammad Quraish Shihab, bahwa manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi dan sebagai hamba Allah yang salih hendaknya harus memegang teguh pada syariat Islam sebagai manifestasi ajaran Islam dalam rangka menegakkan etos iman dan etika hidup bermasyarakat yang islami, inilah hakikat menegakkan hukum Islam dalam kerangka tiga tema sentral iman, Islam, dan ihsan.2

1 Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung : Diponegoro, 2007), hlm. 12.

2 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Jilid I, (Jakarta : Lentera, 2007), hlm. 57.

(2)

Salah satu materi pelajaran Fiqh yang mempunyai peranan penting untuk membentuk sikap sosial keagamaan yang positip ialah materi zakat. Materi zakat tersebut diterapkan pada kelas V MI Islamiyah Satriyan agar peserta didik dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok syariat Islam tentang ketentuan zakat, macam-macam zakat, manfaat dan hikmahnya, serta orang-orang yang berhak mengeluarkan dan menerima zakat. secara terperinci dan menyeluruh yang didasari dengan dalil-dalil naqli dan aqli. Peserta didik juga diharuskan mengamalkan dan menjalankan ketentuan syariat Islam tentang ketentuan zakat dengan baik dan benar pada kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan syariat Islam dengan disiplin tinggi dan tanggung jawab.

Konteks pembelajaran Fiqh di kelas V MI Islamiyah Satriyan Tersono Batang berdasarkan pengamatan awal peneliti menunjukkan bahwa hasil evaluasi belajarnya di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal tersebut dibuktikan dari 16 peserta didik yang ada hanya 6 orang yang nilainya memenuhi KKM dan 10 peserta didik belum memenuhi KKM (KKM mapel Fiqh adalah 75).

Penurunan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Fiqh menunjukkan adanya pembelajaran yang kurang menarik dan bermakna bagi peserta didik sehingga penyerapan dan pemahaman materi pelajaran kurang maksimal.

Selanjutnya berdasarkan permasalahan pembelajaran Fiqh di kelas V MI Islamiyah Satriyan di atas peneliti menduga bahwa penyebab prestasi belajar Fiqh materi zakat peserta didik masih rendah sebagai berikut :

1. Minat belajar peserta didik terhadap pelajaran Fiqh masih rendah, karena menurut anggapan peserta didik merupakan mata pelajaran yang relatif sulit.

2. Sistem penyajian materi yang digunakan guru pada setiap pembelajaran banyak menekankan pada hafalan-hafalan, sehingga menyebabkan peserta didik cepat bosan dan mudah lupa.

3. Proses pembelajaran Fiqh selama ini banyak didominasi oleh guru (teacher centered), aktivitas peserta didik kelihatan hanya duduk, mendengarkan guru, dan mengerjakan perintah guru.

4. Di dalam kelas peserta didik dianggap mempunyai kesamaan baik dari kesiapan belajar, minat belajar, maupun latar belakang sosial ekonomi.

(3)

5. Model pembelajaran kurang bervariasi dan kurang mengembangkan kreativitas siswa untuk menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata.

Menghadapi permasalahan pembelajaran sebagaimana identifikasi di atas, sebagai faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik kelas V MI Islamiyah Satriyan pada mata pelajaran Fiqh di atas dan guna menjembatani rendahnya prestasi Belajar peserta didik pada materi pelajaran tersebut, guru perlu mencari solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran Fiqh dapat tercapai sesuai standar.

Untuk itu guru perlu memberikan materi pelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), di mana peserta didik dapat menguasai keterampilan ibadah serta memahami fungsi ibadah dalam realitas kehidupan.

Pembelajaran Fiqh dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) akan memungkinkan proses belajar yang menyenangkan karena proses pembelajaran dilakukan secara alamiah dan kemudian peserta didik dapat mempraktikkan secara langsung materi makanan dan minuman yang halal dan haram yang telah dipelajarinya. Pembelajaran CTL mendorong peserta didik memahami hakikat, makna dan manfaat belajar sehingga akan memberikan stimulus dan inovasi untuk berfikir kreatif dan senantiasa belajar.3 Pembelajaran CTL mengarahkan peserta didik belajar melalui mengalami bukan menghafal. Hal ini didasarkan pendapat bahwa pengetahuan bukanlah seperangkat fakta dan konsep yang siap diterima peserta didik, tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi, atau dibentuk sendiri oleh peserta didik.

Mengingat tanggung jawab besar yang diemban guru Fiqh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan mendesaknya kebutuhan untuk menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai solusi alternatif untuk meningkatkan kompetensi di atas, penulis tertarik untuk mengkajinya melalui penelitian tindakan kelas dengan judul ”Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqh Materi Zakat Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Peserta Didik Kelas V MI Islamiyah Satriyan Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2014/2015“.

3 Khairuddin, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah, (Semarang: MOC, 2007), hlm. 200.

(4)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas beberapa masalah yang teridentifikasi pada proses pembelajaran Fiqh di MI Islamiyah Satriyan yaitu : 1. Berdasarkan observasi penulis, pembelajaran Fiqh selama ini belum

dikemas dengan metode yang menarik dan menyenangkan

2. Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran Fiqh masih di bawah kriterian Ketuntasan Belajar (KKM)

3. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru Fiqh diperlukan metode pembelajaran inovatif dan kontekstual untuk meningkatkan kompetensi dan keaktifan peserta didik pada proses pembelajaran.

4. Diharapkan dengan kompetensi dan keaktifan peserta didik pada proses pembelajaran Fiqh di kelas V MI Islamiyah Satriyan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

C. Pembatasan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terfokus pada tema pokok penelitian yakni meneliti tentang Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqh Materi Zakat Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada Siswa Kelas V MI Islamiyah Satriyan Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan pada penelitian ini yaitu :

“Bagaimanakah upaya guru untuk meningkatkan prestasi belajar Fiqh materi zakat pada peserta didik melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas V MI Islamiyah Satriyan Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2014/2015 ?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui :

(5)

“Upaya guru untuk meningkatkan prestasi belajar Fiqh materi zakat pada peserta didik melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas V MI Islamiyah Satriyan Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2014/2015”.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai masukan bagi pendidik untuk dijadikan bahan analisis lebih lanjut dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran Fiqh terutama materi zakat melalui profesinalisme guru dalam menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

b. Menambah keilmuan tentang pendidikan Fiqh bagi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah khususnya strategi dan peran guru Fiqh dalam mengatasi kesulitan belajar dalam proses pembelajaran di kelas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti (guru), untuk mendiagnosa indikator yang menjadi kesulitan peserta didik dalam belajar Fiqh serta mengatasinya melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas V MI Islamiyah Satriyan Tersono Batang.

b. Bagi peserta didik, memudahkan peserta didik mengatasi kesulitan belajar Fiqh melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas V MI Islamiyah Satriyan Tersono Batang.

c. Bagi Kepala Madrasah, sebagai pijakan dalam mengarahkan pendidikan yang berkualitas dan mampu diaplikasikan di MI Islamiyah Satriyan berkaitan dengan pemecahan masalah kesulitan belajar Fiqh yang sering dihadapi peserta didik melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas V MI Islamiyah Satriyan Tersono Batang.

d. Bagi STIT Muhammadiyah Kendal, hasil penelitian ini diharpan menambah koleksi buku perpustakaan di bidang pendidikan Islam khususnya penelitian tindakan kelas (PTK).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah anakan produktif,

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

Jika setelah berakhirnya perjanjian kerja ke-2 ternyata PIHAK KEDUA tidak diajukan untuk pengangkatan sebagai karyawan tetap oleh PIHAK PERTAMA, maka perjanjian kerja kontrak

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan. Dalam

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil

Diisi dengan bidang ilmu yang ditekuni dosen yang bersangkutan pada