• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERHITUNGAN, SIMULASI DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERHITUNGAN, SIMULASI DAN PERANCANGAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

32 3.1. Pendahuluan

Perancangan antena mikrostrip yang berbentuk patch circular ring dengan metode experimental. Antena tersebut akan disimulasikan dengan mengubah beberapa parameter agar dapat sesuai dengan hasil yang diharapkan. Tahapan yang dilakukan adalah sesuai dengan diagram alir di bawah ini :

Gambar 3.1 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir

(2)

3.2. Spesifikasi Antena

Dengan mengacu kepada tujuan Tugas Akhir dirancang dan disimulasikan antena mikrostrip dengan kriteria sebagai berikut :

 Frekuensi Kerja : 2.45 Ghz

 VSWR : ≤ 1.75

 Impedansi saluran : 50 Ω

 Konektor : SMA 50 Ω

 Bentuk Patch : circular ring

3.3. Pemilihan Substrat

Antena mikrostrip merupakan antena patch yang diletakkan diatas substrat yang memiliki parameter tertentu. Oleh karena itu, perencanaan antena mikrostrip sangat dipengaruhi oleh parameter substrat tersebut. Parameter-parameter yang harus dipertimbangkan dalam perancangan antena mikrostrip diantaranya sebagai berikut:

a. Ketebalan Dielektrik (h)

Ketebalan dielektrik atau ketinggian substrat akan mempengaruhi bandwidth, faktor kualitas, dan efisiensi antena. Antena mikrostrip dengan

substrat yang semakin tebal, akan memiliki bandwidth yang semakin lebar, tetapi faktor kualitas dan efisiensi semakin rendah.

b. Permitivitas Substrat (εr)

Permitivitas substrat akan mempengaruhi dimensi, bandwidth, faktor kualitas, dan efisiensi antena mikrostrip. Semakin besar harga permitivitas, maka akan semakin kecil dimensi antena yang dihasilkan, demikian

(3)

sebaliknya. Permitivitas substrat yang besar akan menghasilkan bandwidth yang lebih sempit, efisiensi yang kecil serta faktor kualitas yang besar.

Percobaan pada Tugas Akhir ini menggunakan substrat Epoxy FR-4, dengan parameter sebagai berikut :

1. Permitivitas Relatif (εr) : 4.4 2. Ketebalan dielektrik (h) : 1.6 mm 3. Ketebalan konduktor (t) : 0.035 mm

Epoxy FR-4 memiliki harga Permitivitas Relatif (εr) dan ketebalan dielektrik (h) yang cukup besar, sehingga dapat diperkirakan akibat dari substrat yang tebal, bandwidth yang dihasilkan dapat lebih lebar, tetapi efisiensinya lebih rendah dan dimensi antena lebih kecil.

3.4. Perancangan Dimensi Pacth Antena

Antena yang dirancang pada proyek ini adalah antena mikrostrip patch circular ring dengan frekuensi kerja 2,45 GHz. Untuk perancangan awal digunakan perhtungan antena mikrostrip dengan patch berbentuk circular ring seperti dijelaskan pada Bab 2, yaitu pada poin 2.8. Perhitungan dimensi patch antena tersebut adalah sebagai berikut:

4 3 2

)

(We W h

 

4 3 2

) (We W h

 

4 10 6 , 1 3 2

)

(We W x x 3m

 

W

We 0.0024 m (3.1)

(4)

Dari persamaan 2.26 dan 2.27 diperoleh We(0) =5,75 x 10 -3 meter dan fp=1,24 x 1010, sehingga :

] ) / ( 1 [

) ) 0 ( ) (

( 2

p e

e f f

W W W

f

W

 

] 10 ) . 24 , 1

10 . 45 , (2 1 [

) 10

. 75 , 5 0024 (

. 0

2 10

9 3

 

W

W W

10 3

24 ,

8

x

W m

Dari nilai W diatas diperoleh nilai εre = 3,69, sehingga dipeoleh nilai jari-jari lingkaran dalam circular ring (α) adalah seagai berikut :

69 , 3 2

10 . 3 . 6773 , 10 0 45 , 2 2

8 9

xa c x

f X

re nm

nm 

mm m

a6,9.103 6,9 ; maka b = 15.1mm

Berikut adalah rancangan patch circular ring sesuai perhitungan di atas adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2 Model Patch Antena Circular Ring

(5)

3.5. Perhitungan Saluran Pencatu

Saluran pencatu yang digunakan pada Tugas Akhir ini menggunakan mikrostrip feedline. Lebar feedline dapat dihitung dengan persamaan (2.12) dan perhitungannya sebagai berikut :

11) , 23 0 . 0 1( 1 2

1 60

0

r r

r

Z r

A

 

 

4) , 4

11 . 23 0 . 0 1( 4 , 4

1 4 , 4 2

1 4 , 4 60

50 

 

  A

529856 ,

1

A

2 8

2 0

A

A

e e h

W

2 8

10 6 ,

1 21,529856

529856 , 1 3

0

 

x

e e m

x W

m W0 3,1.103

1 ,

0 3

W mm

3.6. Penentuan Panjang Stub Antena

Penentuan panjang Stub antenna dilakukan dengan mensimulasikan Antena patch circular ring degan dimensi sesuai dengan hasil perhitungan di atas ke dalam HFSS 10.

(6)

Gambar 3.3 Model Antena Mikrostrip Patch Circular Ring Tanpa Stub Pada HFSS

Hasil simulasi model Antena patch circular ring tanpa stub di atas diperoleh data Y= 0,016+j0,791, sehingga ZL=62.5+j1,26 dan ZL ternomalisasi adalah 1,25+j0,025. Setelah diperoleh nilai ZL ternomalisasi, nilai ZL ternomalisasi digambarkan ke dalam diagram Smith sebagai berikut :

Gambar 3.4 ZL Ternomalisasi pada Diagram Smith

(7)

Dari Gambar 4.3 di atas, impedasi transformasinya adalah sekitar 1-j0,22, sehingga panjang stub (Lstub,1) dapat diperhitungkan sebagai berikut :

22 , 0 ) 2 .

tan(

) . tan(

.  ,1

Stub

S jZ L L

Z

. 0,069 0,034 2

1 , 1

,   Stub

Stub L

L , sehingga nilai LStub,1 adalah 4,2 mm

3.7. Perencanaan Antena Menggunakan Ansoft HFSS 10

Sebelum melakukan perancangan dan pengukuran maka terlebih dahulu disimulasikan dengan HFSS 10 agar spesifikasi yang diinginkan terpenuhi.

Adapun parameter yang harus diperhatikan dalam melakukan simulasi diantaranya dimensi antena, lebar feedline, dan letak matching stub. Ini merupakan model antena pada HFSS 10.

Gambar 3.5 Model Antena Mikrostrip Patch Circular Ring Pada HFSS

(8)

Jenis boundary yang diset pada pemodelan antena ini diantaranya adalah radiation boundary yaitu berupa box yang melingkupi seluruh objek yang

digunakan sebagai batas medan jauh dari antena tersebut.

Excitation yang digunakan pada model antena ini adalah lumped port yang

resistancenya sebesar 50 ohm. Lumped port digambarkan dengan sebuah objek 2 dimensi yang menghubungkan antara groundplane dan mikrostrip. Feedline yang ditambah dengan Excitation ini bila sama halnya ditambah beban 50 ohm pada realnya

Gambar 3.6 Jenis Boundary Antena Mikrostrip Patch Circular Ring Pada HFSS

Gambar 3.7 Excitation Pada Antena Mikrostrip Patch Circular Ring

4.7.1. Penentuan Letak Stub

Penentuan letak stub antena dilakukan dengan menggeser letak stub pada simulasi Antena mikrostrip patch circular ring di HFSS 10. Adapun datanya ditunjukan pada tabel 3.1.

(9)

Tabel 3.1 Jarak Sub Antena Mikrostrip Patch Circular Ring

Gambar

Jarak Stub (dstub) dari Titik Tengah

Substrat

Return Loss pada Titik Terendah

Frekuensi Titik Terendah

15.5 mm -17.20 dB 2,35 GHz

16 mm -10,26 dB 2,37 GHz

16.5 mm -11,95 dB 2,37 GHz

17.3 mm -18,21 dB 2,37 GHz

(10)

Sesuai dengan tabel di atas diperoleh untuk jarak stub (dStub) = 17,3 mm, nilai frekuensi terendah yang ditunjukan adalah 2,37 GHz, maka dilakukan penyesuaian dimensi antenna mikrostrip patch circular ring , yaitu dimensi antenna harus sedikit dikerkecil dengan merubah-ubah ukuran jari-jari inner atau outer ring pada simulator Ansoft HFSS 10.

Dalam perancangan ini, penulis merubah-ubah nilai jari-jari outer ring untuk memperoleh antenna dengan frekuensi resonansi yang diinginkan (2,45GHz).

Penulis menggunakan nilai dStub sebesar 17,3mm dan nilai yang diubah ubah adalah nilai jari-jari dalam ring (b). Adapun tabelnya dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Nilai Return Loss Terhadap Perubahan Nilai Jari-Jari Outer Ring (b)

b (mm)

VSWR pada F=2,45GHz

Return Loss Keterangan

15,1 4,73

Titik terendah

berada pada

frekuensi 2,37GHz dengan nilai return loss sebesar -18,21 dB. Sedangkan pada frekunsi 2,45 GHz, nilai return loss yang ditujukan adalah - 3.66 dB.

14,8 3,08

Titik terendah

berada pada

frekuensi 2,40 GHz dengan nilai return loss sebesar -14,31 dB. Sedangkan pada frekunsi 2,45 GHz, nilai return loss yang ditujukan adalah - 5,86 dB.

(11)

14,4

2,39

Titik terendah

berada pada

frekuensi 2,44 GHz dengan nilai return loss sebesar -17,79 dB. Sedangkan pada frekunsi 2,45 GHz, nilai return loss yang ditujukan adalah - 15,54 dB.

14,1 1,14

Titik terendah

berada pada

frekuensi 2,44 GHz dengan nilai return loss sebesar -24,63 dB. Sedangkan pada frekunsi 2,45 GHz, nilai return loss yang ditujukan adalah - 23,51 dB.

13,9 1,33

Titik terendah

berada pada

frekuensi 2,47 GHz dengan nilai return loss sebesar -22,02 dB. Sedangkan pada frekunsi 2,45 GHz, nilai return loss yang ditujukan adalah - 15,30 dB.

13,6 1,99

Titik terendah

berada pada

frekuensi 2,50 GHz dengan nilai return loss sebesar -18,53 dB. Sedangkan pada frekunsi 2,45 GHz, nilai return loss yang ditujukan adalah - 8,34 dB.

Tabel 3.2 menunjukan perubahan nilai return loss pada frekuesi 2,45 GHz terhadap perubahan nilai outer ring antenna mikrostrip patch circular ring. Pada tabel 3.2, dapat dilihat bahwa dengan perubahan nilai outer ring (b) menjadi 14,1

(12)

mm, nilai return loss pada frekuensi 2,45 GHz menjadi lebih baik, yaitu -23,51 dB dan nilai VSWR adalah 1,14.

Dari hasil perhitungan dan percobaan dengan simulator Ansoft HFSS v.10 di atas, maka diperoleh dimensi antenna yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

 Inner ring (a) : 6,9 mm

 Outer ring (b) : 14,1 mm

 Panjang Stub (LStub) : 4,2 mm

 Jarak Stub (dStub) : 17.3 mm

 Lebar feedline (Wo) : 3,1 mm

Setelah dilakukan simulasi dan diperoleh ukuran dimensi antenna patch circular ring, maka prototype antenna mikrostrip patch circular ring dapat dibuat.

Ukuran prototype sesuai dengan yang telah disimulasikan. Antenna ini menggunakan konektor SMA 50 Ohm. Berikut adalah prototype antenna mikrostrip patch circular ring :

Gambar 3.8 Prototype Antena Mikrostrip Patch Circular Ring

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas perendaman dalam larutan ekstak bawang putih ( Allium sativum L) pada penilaian organoleptik antara perlakuan terhadap rasa, warna, aroma, dan tekstur

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan ubi jalar kuning dengan ubi jalar ungu dan pengaruh konsentrasi penstabil terhadap karakteristik

Peran adalah suatu perilaku yang harus dijalankan seseorang sesuai dengan kedudukannya. Peran kepala sekolah adalah suatu perilaku yang dimiliki oleh kepala sekolah

Bukan hanya sebagai tempet belajar yang efektif melainkan dapat juga di pakai sumber belajar yang memiliki banyak bentuk dari sumber belajar yang di buat secara sengaja 4 MI

Tujuan dari survei lapangan audit internal adalah untuk mengkonfirmasi asumsi diperoleh dari perencanaan audit awal, dalam rangka mengembangkan

Tetapi dalam penelitian ini tidak akan dibahas semua faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan, hanya beberapa faktor yang akan dibahas pada penelitian ini

Dinas Tenaga Kerja Kota Manado adalah Instansi pemerintah daerah yang harus mengikuti dan menerapkan peraturan-peraturan yang berlaku di negara Indonesia, dan

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari hasil jawaban kuisioner yang disebar oleh penulis mengenai pengaruh program personal selling terhadap