• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Tingkat Kualitas Pelayanan di Bandar Udara Internasional Kualanamu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Tingkat Kualitas Pelayanan di Bandar Udara Internasional Kualanamu"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI BANDAR UDARA

INTERNASIONAL KUALANAMU

OLEH

MUHAMMAD DHIO DARUS 110501131

PROGRAM STUDIEKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Tingkat Kualitas Pelayanan di Bandar Udara Internasional Kualanamu” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya siap menerima sanksi sesuai denga peraturan yang berlaku.

Medan, Desember 2014

110501131

(3)

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL

KUALANAMU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penumpang terhadap kualitas pelayanan di Bandar Udara InternasionalKualanamu dan mengetahui upaya/strategi yang dilakukan PT. Angkasa Pura II dalam mencapaiWorld Class Airport di Bandar Udara InternasionalKualanamu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan melakukan wawancara langsung dengan narasumber. Data dianalisis dengan menggunakan metode

Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil analisismenunjukan tingkat kepuasan penumpang terhadap kualitas Bandar Udara Kualanamu sebesar73,6%. Hal ini menunjukan bahwa penumpang yang menggunakan pelayanan di Bandar Udara Kualanamu merasa puas dengan kinerja dan pelayanan diberikan pengelola bandar udara. PT. Angkasa Pura II telah melakukan beberapa percepatan pembangunan infrastruktur dan melakukan strategi bisnis serta bersinergi dengan unit-unit terkait. Dengan adanya infrastruktur dan pembangunan-pembangunan percepatan lainnya diharapkan World Class Airport dapat diraih minimal dalam segi pelayanan.

(4)

ABSTRACT

ANALYSIS OF SATISFACTION OF PASSENGERS ON THE SERVICE QUALITY AT KUALANAMU INTERNATIONAL AIRPORT

This studyis to determinethe level ofpassengersatisfactionwith service qualityinKualanamu International Airportand to reveals the effort/strategyled by PT. AngkasaPuraIIin achievingWorld ClassAirportinKualanamu International Airport. The methodof data collectionis donebyquestionnairesanddirect interviewswithinformants.Analyzedata usingCustomer Satisfaction Index(CSI) to determine thesatisfaction ofpassengers.The results shows that theCustomer Satisfaction Index(CSI)at the level ofto73.6%, which means the valueis in thecategoryare satisfied. This showsthatpassengerssatisfiedwiththe performanceand servicegivenby PT. AngkasaPuraII. PT Angkasa Pura IIhasdone someacceleration of infrastructure developandconductbusiness strategyandsynergy withrelated units. With theinfrastructureandotherdevelopmentsare expectedtoachieveWorld

ClassAirportat least intermsof service.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayahnya-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Tingkat Kualitas Pelayanan di Bandar Udara Internasional Kualanamu” dapat menyelesaikan dengan baik. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulis skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Orang tua penulis, Papa Japilus Ampera Darus dan Mama Rosmawati yang selalu mendoakan penulis serta memberi dukungan moril dan materi dari penulis kecil sampai sekarang, menjadi motivasi dan penyemangat bagi penulis untuk lebih cepat menyelesaikan studi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac.Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi Universitas Sumatara dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Sekertaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc, Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si selaku Sekertaris Program Studi S1 Ekonomi Pembagunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Kasyful Mahalli, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahannya serta banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Cokie Ahmad Syawier, MP dan Ibu Ilyda Sudrajat, S.Si., M.Si selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk memberikan saran, kritikan dan masukan dalam menyempurnakan skripsi ini.

(6)

8. Seluruh Staff Akademik Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

9. Kakak penulis Dhea Raisa Darus, S.IP yang telah mengajarkan penulis agar dapat membuat skripsi dengan baik dan benar semoga cepat dapat kerja dan adik penulis Miroja Dinda Darus yang selalu memberikan semangat agar penulis segera menyelesaikan studinya.

10.Bapak Mohammad Guruh Dinata dan Bapak Dewandono Prasetyo Nugroho yang telah meluangkan waktunya untuk diwawancarai di Bandar Udara Internasional Kualanamu guna melengkapi skripsi ini beserta jajaran staff yang telah membantu dalam melancarkan proses penelitian.

11.Rekan-rekan mahasiswa stambuk 2011 S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis berharap skripsi ini dapat memberi kontribusi yang bermanfaat bagi para pembaca dan bidang akademik.

Medan, Desember 2014

110501131

(7)

DAFTAR ISI

2.1.2. Manfaat Mengukur Kepuasan Penumpang ... 10

2.2. Kualitas Pelayanan ... 12

2.3. World Class Airport... 15

2.4. Penelitian Terdahulu ... 16

2.5. Kerangka Konseptual ...18

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 31

4.1. Deskripsi Bandar Udara Internasional Kualanamu ... 31

(8)

4.1.7. Sarana dan Prasarana di Bandar Udara ...65

4.1.8. Sistem Informasi Pelayanan Publik ... 70

4.1.9 Maskapai Penerbangan ... 71

4.2. Uji Validitas dan Reabilitas ...73

4.3. Gambaran Umum Responden ... 75

4.4. Deskripsi Hasil Pengalaman Responden ... 78

4.4.1. Deskripsi Keandalan (Reability) ... 81

4.4.2. Deskripsi Daya Tanggap (Responsiveness) ... 84

4.4.3. Deskripsi Keramahan dan Kesopanan Serta Sifat Dapat Dipercaya (Assurance) ... 87

4.4.4. Kepedulian (Emphathy) ... 89

4.4.5. Deskripsi Bukti Langsung (Tangible) ... 92

4.4.6. Analisis Tingkat Kepuasan Responden ... 93

4.5. Strategi/ Upaya PT. Angkasa Pura II Dalam Mencapai World Class Airport di Bandar Udara Internasional Kualanamu ... 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 101

5.1. Kesimpulan ... 101

5.2. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA……... 103

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

3.1 Skor dengan Skala Likert ... 22

3.2 Kriteria Customer Satisfaction Index (CSI) ... 30

4.1 Rute Penerbangan Domestik dan Internasional ... 72

4.2 Uji Validitas ... 73

4.3 Uji Reabilitas ... 75

4.4 Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Bandar Udara Diberikan Secara Tepat Sejak Awal Penumpang Datang ... 82

4.5 Tanggapan Responden Mengenai Layanan di Bandar Udara Diterapkan Sesuai Dengan Yang Dijanjikan ... 82

4.6 Tanggapan Responden MengenaiAdanya Kesesuaian Antara Harga Passanger Service Charge dengan Pelayanan Yang Diterima ... 83

4.7 Tanggapan Responden Mengenai Sistem Pencatatan Data Penumpang dan Barang Yang Akurat dan Bebas Kesalahan ... 84

4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kejelasan Informasi Yang Disampaikan Dari Pusat Informasi Bandar Udara ... 85

4.9 Tanggapan Responden mengenai Petugas Sungguh- Sungguh Berusaha Membantu Penumpang Yang Ada Masalah di Bandar Udara ... 85

4.10 Tanggapan Responden Mengenai Petugas Bandar Udara Membantu Penumpang Yang Terlihat Kebingungan di Bandar Udara ... 86

4.11 Tanggapan Responden Mengenai Petugas Bandar Udara Tidak Terlalu Sibuk Sehingga Merespon Dengan Cepat Permintaan/Kebutuhan Penumpang... 87

4.12 Tanggapan Responden Mengenai Penumpang Merasa Nyaman Berinteraksi di Bandar Udara ... 88

4.13 Tanggapan Responden Mengenai Petugas BandarUdara Selalu Bersikap Ramah dan Sopan Kepada Penumpang ... 89

4.14 Tanggapan Responden Mengenai Petugas Bandar Udara Dapat Dipercaya dalam Memberikan Rasa Aman Bagi Penumpang ... 4.15Tanggapan Responden Mengenai Petugas Bandar Udara Memberikan Perhatian Personal Kepada Penumpang ... 90

4.16Tanggapan Responden Mengenai Petugas Bandar Udara Mengutamakan Kepentingan Penumpang ... 90

4.17Tanggapan Responden Mengenai Waktu Beroperasi Bandar Udara Yang Cocok/Sesuai Bagi Penumpang ... 91 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Petugas Bandara

(10)

Saat Memberikan Pelayanan ... 93 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Penampilan Petugas

Bandar Udara ...

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 19

4.1Peta Bandar Udara Internasional Kualanamu ... 35

4.2Struktur Organisasi Perusahaan ... 60

4.3Jumlah Sumber Daya Manusia ... 61

4.4 Toilet Pria dan Wanita ... 63

4.5 Parkir Bandar Udara Internasional Kualanamu ... 64

4.6 Terminal Kargo ... 64

4.7 Anjungan Tunai Mandiri ... 65

4.8 Konter Imigrasi ... 66

4.9 Eskalator dan Lift ... 67

4.10 e-Kiosk ... 68

4.11 Money Changer ... 69

4.12 Musholla ... 69

4.13 Pelayanan Terpadu Angkutan Darat ... 70

4.14 Informasi Penerbangan ... 71

4.15 Kelompok Umur Responden ... 76

4.16 Jenis Kelamin Responden ... 76

4.17 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden ... 77

4.18 Pekerjaan Responden ... 78

4.19 Jumlah Melakukan Penerbangan Responden ... 79

4.20 Keberangkatan Terakhir ... 80

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 KuesionerPenelitian ………...103 2 Daftar Pertanyaan Wawancara ... 107 3 Data Identitas Responden...………...108

(13)

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL

KUALANAMU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penumpang terhadap kualitas pelayanan di Bandar Udara InternasionalKualanamu dan mengetahui upaya/strategi yang dilakukan PT. Angkasa Pura II dalam mencapaiWorld Class Airport di Bandar Udara InternasionalKualanamu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan melakukan wawancara langsung dengan narasumber. Data dianalisis dengan menggunakan metode

Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil analisismenunjukan tingkat kepuasan penumpang terhadap kualitas Bandar Udara Kualanamu sebesar73,6%. Hal ini menunjukan bahwa penumpang yang menggunakan pelayanan di Bandar Udara Kualanamu merasa puas dengan kinerja dan pelayanan diberikan pengelola bandar udara. PT. Angkasa Pura II telah melakukan beberapa percepatan pembangunan infrastruktur dan melakukan strategi bisnis serta bersinergi dengan unit-unit terkait. Dengan adanya infrastruktur dan pembangunan-pembangunan percepatan lainnya diharapkan World Class Airport dapat diraih minimal dalam segi pelayanan.

(14)

ABSTRACT

ANALYSIS OF SATISFACTION OF PASSENGERS ON THE SERVICE QUALITY AT KUALANAMU INTERNATIONAL AIRPORT

This studyis to determinethe level ofpassengersatisfactionwith service qualityinKualanamu International Airportand to reveals the effort/strategyled by PT. AngkasaPuraIIin achievingWorld ClassAirportinKualanamu International Airport. The methodof data collectionis donebyquestionnairesanddirect interviewswithinformants.Analyzedata usingCustomer Satisfaction Index(CSI) to determine thesatisfaction ofpassengers.The results shows that theCustomer Satisfaction Index(CSI)at the level ofto73.6%, which means the valueis in thecategoryare satisfied. This showsthatpassengerssatisfiedwiththe performanceand servicegivenby PT. AngkasaPuraII. PT Angkasa Pura IIhasdone someacceleration of infrastructure developandconductbusiness strategyandsynergy withrelated units. With theinfrastructureandotherdevelopmentsare expectedtoachieveWorld

ClassAirportat least intermsof service.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara, yang terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Indonesia terdiri dari 17.508 pulau, 33 provinsi, 98 kota, 399 kabupaten, 6944 kecamatan, 8399 kelurahan, 72.944 desa dengan luas wilayah 1.913.578,68 Km² dan jumlah penduduk 251.857.940 jiwa. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.

Untuk menjangkau antar pulau di Indonesia, Indonesia memiliki berbagai macam alternatif transportasi yang dapat digunakan antara lain transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara. Umumnya transportasi darat digunakan untuk jarak perjalanan yang dekat namun tidak tertutup kemungkinan untuk jarak perjalanan yang cukup jauh dengan memakan waktu perjalanan yang cukup lama. Transportasi laut umumnya digunakan untuk transportasi antar pulau dan antar negara yang satu dan yang lainnya dengan memakan waktu yang cukup lama. Sedangkan transportasi udara umumnya digunakan untuk perjalanan yang jauh dengan menghemat waktu tempuh perjalanan.

(16)

alat penghubung masyarakat untuk menuju suatu tempat. Perkembangan transportasi akan menyebabkan masyarakat cendrung memilih transportasi yang cepat, efektif dan efisien. Perjalanan yang jauh membutuhkan efisiensi dan efektifitas waktu seiring permintaan yang semakin tinggi.

Salah satu jasa layanan transportasi yang digunakan untuk perjalanan yang jauh membutuhkan efisiensi, efektifitas dan menghemat waktu perjalanan saat ini adalah moda transportasi pesawat udara. Pesawat udara memerlukan infrastruktur pendukung seperti bandar udara. Saat ini bandar udara bukan hanya digunakan sebagai tempat menaik turunkan penumpang, barang atau yang disebut dengan

cargo tetapi di era modernisasi seperti sekarang bandar udara memiliki multi fungsi. Bandar udara juga dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi keluarga, tempat perbelajaran, restoran, hiburan, hotel, mall dan sarana olahraga seperti golf, badminton dan lain-lain.

(17)

Tingkat kualitas pelayanan tidak dapat dinilai berdasarkan sudut pandang perusahaan tetapi harus dipandang dari sudut pandang penilaian pelanggan. Karena itu, dalam merumuskan strategi dan program pelayanan, perusahaan harus berorientasi pada kepentingan pelanggan dengan memperhatikan komponen kualitas pelayanan. Mengukur kepuasan pelanggan dalam hal ini (penumpang) sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam rangka mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan pesaing dan pengguna akhir, serta menemukan bagian mana yang membutuhkan peningkatan. Umpan balik dari pelanggan secara langsung atau dari focus group atau dari keluhan pelanggan merupakan alat untuk mengukur kepuasan pelanggan Rangkuti (2003).

Kualitas layanan yang diberikan oleh pihak bandara sangatlah penting bagi konsumen yang menggunakan jasa Bandar Udara. Konsumen harus merasa nyaman dengan layanan yang diberikan oleh pihak Bandar Udara, sehingga citra perusahaan akan baik dimata konsumennya. Saat ini banyak masalah terjadi di Bandar Udara, baik masalah layanan, keamanan maupun keselamatan penerbangan bukan hanya disebabkan oleh satu faktor. Selain karena cuaca, kecelakaan bisa disebabkan oleh adanya kesalahan manusia atau human error, kondisi moda transportasi itu sendiri yaitu sarana dan prasarana yang digunakan transportasi tersebut seperti bandar udara.

(18)

macamfasilitas dan pelayanan yang baik telah mendapat respon dari SKYTRAX1

Di Indonesia sendiri, PT Angkasa Pura II

. SKYTRAX memberikan penghargaan setiap tahunnya kepada bandar udara yang telah memiliki syarat sebagai Bandar Udara yang berkelas dunia (World Class Airport).

2

Untuk mewujudkan Moto Bandar Udara InternasionalKualanamu menjadi

“To Be World Class Airport”(menjadi Bandar Udara Kelas Dunia) maka Bandar Udara kebanggaan masyarakat Sumatera Utara ini menerapkan Baggage handling system (sistem penanganan bagasi) pertama di Indonesia. Sehingga dapat

telah membuat berbagai macam Bandar Udara, diantaranya untuk kawasan Jakarta dan sekitarnya yaitu Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan untuk kawasan Sumatera Utara yaitu Bandar Udara InternasionalKualanamu. Dalam pembuatannya, Bandar Udara InternasionalKualanamu didisain dengan tampilan dan arsitektur yang modern.

Hal ini terlihat dari pintu gerbang menuju Bandar Udara InternasionalKualanamu yang kokoh, megah sehingga menunjukan decak kagum bagi yang melihatnya.

Bandar Udara InternasionalKualanamu memiliki beberapa sarana prasarana pendukung menuju dan dari Bandar Udara InternasionalKualanamu, diantaranya Kereta Api dari Stasiun Besar Kereta Api Medan dan jalan raya non tol untuk Shutle bus, kenderaan pribadi maupun Taxi. Sehingga penumpang memiliki berbagai pilihan transportasi yang dapat digunakan menuju dan dari Bandar Udara InternasionalKualanamu.

1

SKYTRAX yaitu perusahaan

para penumpang, pelayanan yang berkualitas, serta kepuasan bagi penumpang.(Survei Methodology, 2014) 2

(19)

mempermudah penyeleksian dan pengaturan bagasi di Bandar UdaraInternasional Kualanamu.

Bukan hanya Baggage handling system yang dapat menjadi pelayanan di Bandar Udara Internasional Kualanamu untuk kepuasan penumpang, namun masih banyak faktor-faktor pelayanan lain yang dapat digunakan untuk memenuhi kepuasan penumpang sebagai pengguna Bandar Udara InternasionalKualanamu. Hal ini akan bersandingan dengan harapan dan Moto Bandar Udara InternasionalKualanamu yaitu “To Be World Class Airport”.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Kualitas Pelayanan Di Bandar Udara InternasionalKualanamu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.

2.1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dirumusan permasalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat kepuasan penumpang terhadap kualitas pelayanan di Bandar Udara InternasionalKualanamu ?

2. Bagaimana upaya PT. Angkasa Pura II dalam mencapaiWorld Class Airport

di Bandar Udara InternasionalKualanamu ? 1.3. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

(20)

2. Untuk mengetahui upaya/strategi yang dilakukan PT. Angkasa Pura II dalam mencapaiWorld Class Airport di Bandar Udara InternasionalKualanamu. 1.4. Manfaat

Secara teoritis maupun metodologis kajian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangandan pendalaman studi analisis kepuasan penumpang terhadap kualitas pelayanan di Bandar Udara InternasionalKualanamu. Secara khusus manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti khususnya dalam hal kepuasan penumpang, serta salah satu syarat bagi peneliti dalam menyelesaikan perkuliahannya.

2. Memberi masukan kepada PT Angkasa Pura II dalam bentuk meningkatkan pelayanandalam mencapai World Class Airportdi Bandar Udara InternasionalKualanamu.

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kepuasan Pelanggan

Kepusan pelanggan menurut beberapa pakar adalah sebagai berikut : Menurut Yazid (2003) kepuasan merupakan ketiadaan perbedaan antara harapan yang dimiliki dan unjukkerja yang senyatanya diterima.Menurut Majid (2009) kepuasan pelanggan adalah suatu kondisi yang menggambarkan terpenuhinya, bahkan terlampauinya harapan pelanggan atas suatu produk atau layanan yang dilakukan oleh pihak produsen/pelaku usaha.

MenurutKotler (1997) kepuasan pelanggan adalah a person’s feeling of pleasure or disappointment resulting from comparing a product’s received

performance (or outcome) in relations to the persons’s expectation(perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya).Sedangkan menurut Gerson (2002) kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui.

(22)

2.1.1. Pengukuran Kepuasan Penumpang

Pengukuran kepuasan pelanggan telah menjadi kebutuhan bagi para penyedia jasa. Hal ini dilakukan untuk memantau kinerja penyedia jasa pelayanan dan dapat memberi masukan dalam upaya dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Pada prinsipnya kepuasan pelanggan dapat diukur dengan berbagai macam metode dan teknik. Menurut Kotler (1997), ada empat metode dalam mengukur kepuasan pelanggan, sebagai berikut:

1. Sistem keluhan dan saran.

Setiap organisasi yang berorientasi pada konsumen (customer oriented)

perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka terhadap pelayanan yang disediakan.

2. Ghost Shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang (ghost shopping) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan kepada pesaing. Dengan cara ini dapat diketahui kekuatan dan kelemahan dari pesaing.

3. Lost Customer Analysis

(23)

karenapeningkatannya menunjukkan kegagalan penyedia jasa dalam memuaskan pelanggan.

4. Survei kepuasan pelanggan

Melalui survei, penyedia jasa akan memperoleh tanggapan dan umpan balik

(feedback) secara langsung dari pelanggan serta memberikan kredibilitas positif bahwa penyedia jasa menaruh perhatian terhadap para pelanggan.

Metode pengukuran kepuasan pelanggan menggunakan metode survei menurut pengukurannya dapat dilakukan dengan cara berikut :

1. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung melalui pertanyaan kepada pelanggan dengan ungkapan sangat tidak puas, kurang puas, cukup puas, puas, dan sangat puas.

2. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharantu dan seberapa besar yang mereka rasakan.

3. Responden diminta menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi yang berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka rasakan.

4. Responden diminta meranking elemen atau atribut penawaran berdasarkan derajat kepentingan setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahaan pada masing-masing elemen.

(24)

1. Reability (keandalan) yaitu kemampuan untuk melakukan pelayanan yang dijanjikan dengan akurat dan dapat diandalkan.

2. Responsiveness (daya tanggap) yaitu keinginan membantu dan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan cepat.

3. Assurance(jaminan) yaitu kemampuan dan kesopanan karyawan serta sifat dapat dipercayayang dimiliki oleh karyawan.

4. Emphaty (empati) yaitukepeduliandan perhatian yang diberikan karyawan terhadap kebutuhan konsumen.

5. Tangible (kasat mata) yaitu apresiasi terhadap fasilitas fisik, peralatan, karyawan serta sarana komunikasi.

2.1.2. Manfaat Mengukur Kepuasan Pelanggan

Mengukur kepuasan pelanggan sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam rangka mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan pesaing dan pengguna akhir, serta menemukan bagian mana yang membutuhkan peningkatan. Umpan balik dari focus group atau dari keluhan pelanggan merupakan alat untuk mengukur kepuasan pelanggan. Perusahaan yang memiliki dukungan pelanggan yangloyal akan dapat meningkatkan kinerja produk dari produsen sampai pengguna akhir secara optimal dan meningkatkan dukunga pelayanan kepada pelanggan. Menurut Rangkuti (2003) Pada akhirnya perusahaan dapat meningkatkan 4-R kepada pelanggannya, yaitu membangun customer relationship(hubungan pelanggan), menciptakan retensi pelanggan, menghasilkan

(25)

1. Customer relationship akan muncul pada saat pelanggan berhubungan dengan perusahaan dalam periode waktu tertentu.Customer relationship akan menciptakan kedekatan dengan pelanggan. Untuk itu sangat diperlukan kejujuran, komitmen, komunikasi, dan saling pengertian.

2. Retensi pelanggan jauh lebih murah dibandingkanpencarian pelanggan baru. Retensi pelanggan pelanggan dapat tercipta melalui pelayanan melalui pelayanan yang lebih besar daripada kebutuhan pelanggan.

3. Customer referrals merupakan kesedian pelanggan untuk memberitahukan kepuasan yang mereka nikmati kepada orang lain. Kegiatan ini berarti promosi dari mulut ke mulut karena pelanggan tersebut akan dengan senang hati merekomendasikan apa yang telah dirasakannya kepada orang terdekat seperti keluarga atau teman. Pelanggan yang puas akan datang lagi dan bahkan akan membawa seluruh keluarga atau teman-temannya.

4. Customer recovery (Mengubah kesalahan dengan segera dan cepat) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan tidak selamanya berhasil dengan baik. Terkadang juga terdapat kesalahan. Apabila terdapat kesalahan, secepatnya kesalahan tersebut harus diubah menjadi peluang. Mengubah kesalahan dengan segera dan cepat dapat meningkatkan komitmen kepada pelanggan sehingga meningkatkan loyalitas.

2.2.Kualitas Pelayanan

(26)

Menurut Kotler (1997) kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang ditanyakan atau yang tersirat. Zeithmal dan Bitner (2000) berpendapat services to “include all economic activities whose output is not a physical product or construction, is generally cosumed at the time it is produced, and provides added value in form (such as convience, amusement, timeliness, comfort, or health that are essentially intangible concerns of its first purchaser” Jasa itu mencakup semua aktivitas ekonomi yang keluarannya bukanlah produk atau konstruksi fisik, yang secara umum dikonsumsi pada saat di produksi, dan nilai tambah yang diberikannya dalam bentuk (kenyamanan, hiburan, kecepatan, dan kesehatan) yang secara prinsip tidak tampak/berwujud bagi pembeli pertamanya.

MenurutKasmir (2005) pelayanan adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. Tindakan yang dilakukan guna memenuhi keinginan pelanggan akan suatu produk atau jasa yang mereka butuhkan. Menurut Majid (2009) kualitas pelayanan adalah suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku/jasa tersebut memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan orang yang dilayani.

(27)

administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sedangkan MenurutUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Pelayanan atau jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.

Dari berbagai pengertian kualitas pelayanan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah kegiatan yang diselengarakan oleh penyelenggara pelayanan yang menunjukan ciri serta sifat dari suatu pelayanan untuk memuaskan kebutuhan penerima pelayanan.

Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Pelayanan yang berkulitas akan menghasilkan kepuasan bagi pelanggan yang menggukan jasa, namun hal tersebut juga harus di imbagi dengan peningkatan kualitas pelayanan.MenurutKotler (1997) ada tujuh pendekatan dalam meningkatkan kualitas pelayananyaitu :

1. Menyuruh penyedia jasa bekerja lebih cekatan. Perusahaan dapat mempekerjakan dan memelihara karyawan yang lebih cekatan melalui prosedur seleksi dan pelatihan yang lebih baik.

(28)

3. Mengindustrialisasikan jasa dengan menambah peralatan dan menstandarisasi produksi. Perusahaan menambahkan peralatan canggih untuk memberi kemudahan kepada para pelanggan.

4. Mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan jasa dengan menemukan suatu solusi produk. Perusahaan dapat menambahkan televisi sebagai hiburan kepada pelanggan.

5. Merencanakan jasa yang lebih efektif. Perusahaan membuat slogan-slogan dilarang merokok sebagai upaya mengurangi polusi.

6. Memberikan kepada pelanggan insentif untuk menggantikan pekerjaan perusahaan dengan pekerjaan mereka sendiri. Seperti Pelanggan mencetak tiket perjalanan mereka sendiri di tempat-tempat yang telah disediakan oleh perusahaan.

7. Memanfaatkan kemampuan teknologi. Perusahaan memanfaatkan teknologi sebagai upaya mempermudah pelayanan bagi pelanggan.

2.3. World Class Airport

Bandar Udara Internasional Kualanamu mempunyai motto To Be World Class Airport (Bandar Udara Kelas Dunia). Untuk mecapai mottonya tersebut Bandar Udara Kualanamu harus terus-menerus melakukan terobosan. Adapun

Peusahaan yang melakukan riset mengenai

(29)

penumpang yaitu SKYTRAX. Adapun kriteria pelayanan menjadi World Class Airport menurut SKYTRAX (2013) adalah sebagai berikut :

1. Kenyamanan terminal, suasana dandesain umumdan penampilan. 2. Kebersihanterminal, lantai, tempat duduk dantempat umum.

3. Imigrasi-.waktuantriandansistemuntuk keberangkatandan kedatangan. 4. Imigrasi-. sikap staf untuk keberangkatandan kedatangan.

5. Waktu antrian pada pemeriksaan keamanan.

6. Kesopanandansikapstaf keamanan. 7. Kejelasanpanggilanboarding

8. LayarInformasi Penerbangan-. Kejelasan dankualitas informasi. 9. Keramahanstafbandar udara.

10.Kemampuan bahasastaf bandar udara.

11.Kemudahantransitmelaluibandaraantara penerbangan-untukdomestik dan internasional.

12.Waktupengiriman bagasi.

13.Prioritasefisiensipengiriman bagasi. 14.Layanan kehilangan bagasi.

15.Persepsi pelanggan mengenai standarkeamanandan keselamatanbandar udara. Kriteriapelayananbandarudaradiatasdimaksudkanuntukmemberikemudaha nbagibandarudara yang inginmemperbaikicitranya di matadunia, sehinggadi piliholehmasyarakatduniauntukmendapatkanpenghargaansebagaibandarudaraterba ikmenurut SKYTRAX.

(30)

Penelitian yang dilakukan oleh Hanifa (2012) tentang Analisis Kepuasan Publik Terhadap Fasilitas Pelayanan Tiket di Stasiun Kereta Api Medan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui dan menganalisis kepuasan publik terhadap fasilitas pelayanan tiket di Stasiun Kereta Api Medan dan untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan untuk meningkatkan fasilitas pelayanan tiket. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa keseluruhan pengguna fasilitas pelayanan tiket sudah puas dengan kinerja setiap unit pelayanan dari Indikator Kepuasan Masyarakat (IKM). Sedangkan kepuasan publik terhadap fasilitas pelayanan tiket dengan metode CSI, pengguna jasa fasilitas pelayanan tiket di Stasiun Kereta Api Medan juga telah puas terhadap kinerja pelayanan selama ini. Hal ini dapat dilihat dari nilai Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 80,77% yang berada pada katagori puas.

(31)

danpengaruh dari variabel diluar analisis penelitian sebesar 52%. Terhadap hubungan langsung yang signifikan antara variabel kualitas jasa dengan kepuasan pelanggan, rata-rata 77% menyatakan puas, dengan urutan dimensi kualitas jasa

responsif (85%0, tangible (80%), reability (80%), assurance (78%), dan empathy

(73%). Secara umum, rata-rata kepuasan penumpang dan pengguna Bandar Udara Hang Nadim Batam berada pada katagori 3 (cukup puas). Katagori intervalnya adalah pada level 0,75 sampai dengan 0,99.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Simanjuntak,M (2013) tentang Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan PDAM Tirtauli Pematangsiantar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kepuasan pelanggan PDAM Tirtauli Pematangsiantar. Metode yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan adalah metode SERVQUAL yang menggunakan 5 indikator yaitu bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),

(32)

menyelesaikan keluhan pelanggan, kejujuran karyawan dalam proses pembayaran sambungan baru, dan keterampilan petugas tehnik dalam menangani gangguan tehnik. Hal ini harus diperbaiki agar kepuasan pelanggan pada PDAM Tirtauli Pematangsiantar dapat terjaga dengan baik.

2.4. Kerangka Konseptual

Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun kerangka konseptual seperti yang tersaji dalam gambar sebagai berikut :

Gambar 2.1 menjelaskan bahwa variabel kualitas pelayanan dalam penelitian ini ditentukan melalui indikator-indikator kepuasan penumpang, yaitu

Responsiveness (daya tangkap), tangibles (kasat mata), reability (keandalan),

(33)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Reability(Keanda

lan)

Tangibles

(Kasat mata)

Responsiveness(

Daya tangkap)

Empathy (Empati)

Assurance (Jaminan)

Analisis Deskriptif

Upaya mencapai

World Class Airport

Kepuasan Penumpang

(34)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. MenurutSugiono (2010)penelitian kualitatif adalah penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bandar Udara Kualanamu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Alasan peneliti memilih lokasi ini yaitu :

1. Bandar Udara Internasional Kualanamu merupakan salah satu Bandar Udara Internasional yang ada di Indonesia.

2. Bandar Udara Internasional Kualanamu berada di lokasi yang strategis karena tidak jauh dari ibu kota Provinsi Sumatera Utara.

3. Bandar Udara Internasional Kualanamu yang ingin menjadi World Class Airport .

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada pengguna pelayanan di Bandar Udara Internasional Kualanamu Kabupaten Deli Serdang ProvinsiSumatera Utara.

(35)

1. Kepuasan pelanggan adalah perasaan atau persepsi seseorang terhadap kinerja dan harapan-harapan pelanggan.

2. Reability (keandalan) yaitu kemampuan untuk melakukan pelayanan yang dijanjikan dengan akurat dan dapat diandalkan.

3. Responsiveness (daya tanggap) yaitu keinginan membantu dan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan cepat.

4. Assurance (jaminan) yaitu kemampuan dan kesopanan karyawan serta sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh karyawan.

5. Emphaty (empati) yaitu kepedulian dan perhatian yang diberikan karyawan terhadap kebutuhan konsumen.

6. Tangible (kasat mata) yaitu apresiasi terhadap fasilitas fisik, peralatan, karyawan serta sarana komunikasi.

3.4. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengukur reability

(keadalalan), responsiveness (daya tanggap),assurance (jaminan), emphaty

(empati) dan tangible (kasat mata) seseorang atau sekelompok orang tentang variabel penelitian. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator-indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun instrumen-instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan Sugiono (2010). Pada setiap jawaban akan diberi skor sebagai berikut :

Tabel 3.1

(36)

Keterangan Skor

Tidak puas 1

Kurang puas 2

Cukup puas 3

Puas 4

Sangat puas 5

Sumber : Arikunto (2009)

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian

MenurutSuharyadi dan Purwanto (2004)populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang,benda-benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian. Menurut Bagyo (2003) sampel adalah anggota populasi yang terpilih untuk mewakili seluruh anggota populasi.

(37)

Dalam menentukan jumlah sampel untuk kuisioner, peneliti menggunakan rumus rumus Slovin yaitu :

n = �

�(�)2+1

Dimana : n = sampel N = populasi

d = nilai presisi 90% atau sig. = 0,1.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Sumatera Utara melalui Bandara Internasional Kualanamu selama bulan Juli 2014 mencapai 252.232 orang maka dalam sehari ada 252.232 orang dibagi 30 hari = 8407,73 orang sehinggaapabiladigenapkan menjadi 8408 orang.

Untuk menentukan jumlah sample maka peneliti menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

n = �

�(�)2+1

n =

252.232

252.232 (0,1)2+1

n =

252.232

252.232 (0,01)+1

n =

252.232

(38)

n =

252.232 2522 +1

n = 99,97 n = 100

Adapun kriteria responden adalah sebagai berikut :

1. Penumpang yang tidak berada di lokasi (De Jure) Bandar Udara Internasional Kualanamu namun pernah melakukan penerbangan melalui Bandar Udara Internasional Kualanamu.

2. Penumpang yang pernahmenggunakanpelayanan di Bandar UdaraInternasionalKualanamu.

3. Penumpang pernah melakukan penerbangan minimal 6 bulan terakhir sejak di mulainya penelitian.

4. Penumpang berumur antara 17-65 tahun.

3.7. Jenis Data 1. Data Primer

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian Bungin (2010).Data primer dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Data yang diperoleh melalui kuisioner untuk responden.

2. Data yang diperoleh melalui daftar pertanyaan untuk Pengelola Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Manajer Angkasa Pura II.

(39)

Data dan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua seperti diambil dari buku literatur, jurnal, skripsi, serta bahan-bahan lain yang digunakan peneliti sebagai data penunjang penelitian.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Kuisioner

Teknik data menggunakan angket (kuesioner) merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden untuk dijawab oleh responden Sugiono (2010). Daftar pertanyaan/pernyataan dalam penelitian ini bersifat tertutup artinya ada alternatif-alternatif jawaban yang telah disediakan. Kuesioner yang berupa lembar daftar pertanyaan dalam bentuk skala, yaitu sangat puas, puas, cukup puas , kurang puas,dantidak puas.

2. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)

(40)

3.9. Uji Validitas dan Reabilitas

Menurut Arikunto (2009) Untuk membuat instrumen yang baik dapatdigunakan uji validitas dan uji reabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas merupakan tingkat/derajat untuk mendukung bukti kesimpulan yang ditarik dari skor yang diturunkan dari ukuran atau tingkat mana skala mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu alat ukur (suatu kuisioner) menunjukan seberap jauh alat ukur tersebut bisa mengukur apa yang seharusnya diukur Supranto (1997).

Rumus Validitas adalah sebagai berikut :

r =

�(∑��)−∑�∑�

√⦋�∑�²−(�)²⦌⦋�∑�²−(∑�)²⦌

keterangan :

r = koefisien validitas yang diukur n = jumlah responden

∑X = jumlah total dari skor butir

∑Y = jumlah skor dari skor total

∑XY = jumlah perkalian dari skor butir dan skor total

(41)

2. Uji Reabilitas

Uji Reabilitas adalah tingkat atau derajat seberapa jauh skor yang akan diperoleh dari kuesioner secara sistematis terkait dengan berapa skor sebenarnya yang mendasari artinya tingkat seberapa jauh skor observasi bebas dari kesalahan acak Supranto (1997). Pengujian reabilitas menggunakan metode Alpha Crobach (α)

merupakan teknik pengujian reabilitas suatu tes atau angket yang mana jawaban atau tanggapan berupa pilihan, pilihannya dapat terdiri dari dua pilihan atau lebih. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :

α =

�−�

²

(

�−

Ʃ

²

²

Sumber :Rochaety, Tresnati dan Latief (2007) Keterangan :

α = Koefisien reabilitas alpha Cronbach

N = Jumlah item

S²= Varians skor keseluruhan Sᵢ² = Varians masing-masing item

Pada uji ini, realible jika alpha hitung lebih besar dari 0,50 dimana kriteria sebagai berikut :

α ≥ 0,05 artinya instrumen reliabel

(42)

3.10. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua) yaitu:

1. Metode analisis deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah metode analisis dengan cara menganalisis data yang sudah dikumpulkan, dikelompokan, dianalisis, dan diinterprestasikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai bagaimana kepuasan penumpang dalam menggunakan pelayanan di Bandar Udara Internasional Kualanamu.

2. Metode mengukur Indeks Kepuasan Konsumen

Customer Satisfaction Indeks (CSI) atau yang lebih dikenal dengan indeks kepuasan konsumen merupakan metode yang menggunakan indeks untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen berdasarkan atribut-atribut tertentu. Atribut yang diukur dapat berbeda untuk masing industri, bahkan untuk masing-masing perusahaan. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi yang ingin didapatkan perusahaan pada konsumen.

Menurut Irawan (dalam Simanjuntak,M, 2013) terdapat empat langkah dalam perhitungan Customer satisfaction indeks (CSI), yaitu:

1. Menentukan Mean Important Score (MIS) dan Mean Satisfaction Score

(MSS)

Nilai ini berdasar dari tingkat-tingkat kepentingan dan kinerja tiap responden :

(43)

Dimana :

n = jumlah responden

Yi = nilai kepentingan atribut ke-i

Xi = nilai kinerja atribut ke-i

2. Membuat Weight Factors (WF)

Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap soal MIS seluruh atribut.

P = jumlah atribut kepentingan I = atribut bauran pemasaran ke-i 3. Membuat Weight Score (WS)

Bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factors (WF) dengan rata-rata tingkat kepuasan (Mean Satisfaction Score = MMS).

WSi = WFi x MSSi

Dimana :

i = atribut bauran pemasaran ke-i

4. Menentukan Customer Satisfaction Indeks (CSI)

%

(44)

konsumen terhadap kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2

Kriteria Customer Satisfaction Indeks (CSI)

Nilai Indeks (%) Kriteria Customer Satisfaction Indeks (CSI)

81,00-100,00 Sangat Puas

66,00-80,99 Puas

51,00-65,99 Cukup Puas

35,00-50,99 Kurang Puas

0,00-34,99 Tidak Puas

(45)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Bandar Udara Internasional Kualanamu

Bandar Udara Internasional Kualanamu atau yang menurut :

KNOdan menurut

Selain itu, adanya kebijakan untuk melakukan pembangunan Bandara Internasional Kualanamu adalah karena keberadaan Bandar Udara Internasional Polonia di tengah kota Medan yang mengalami keterbatasan Operasional dan sulit untuk dapat dikembangkan serta kondisi fasilitas yang tersedia di Bandar Udara : WIMMadalah Bandar Udara yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Bandara ini terletak 39 km dari kota Medan. Bandara ini adalah Bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Lokasi Bandara ini dulunya bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Kecamatan Beringin, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pembangunan Bandara ini dilakukan untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang sudah berusia 85 tahun. Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi Hub Airport

yaitu pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya dan

Aerocity yaitu kawasan perkotaan yg saling memberikan nilai tambah antara bandara dan masyarakat kota disekitarnya.

3

The International Air Transport Association (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional) disingkat IATA adalah sebuah

(International Air Transport Association,2014)

(46)

Polonia sudah tidak mampu lagi menampung kebutuhan pelayanan angkutan udara yang cenderung terus meningkat.

4.1.1. Sejarah dan Latar Belakang Pembangunan Bandar Udara Internasional Kualanamu

Pada tahun 1992 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan studi pemilihan lokasi Bandar Udara Baru sebagai pengganti Bandar Udara Polonia, dimana terdapat 6 (enam) alternatif lokasi di Propinsi Sumatera Utara yang berada di kawasan Kualanamu, Pantai Cermin & Hamparan Perak (masing-masing dua lokasi). Adapun 6 (enam)kriteria yang menjadi perhatian Direktorat Jendral Perhubungan Udara adalah sebagai berikut:

a. Rencana Tata Ruang Wilayah b. Pertumbuhan Ekonomi

c. Kelayakan ekonomis, teknis, operasional, lingkungan dan usaha angkutan udara d. Keamanan dan keselamatan penerbangan

e. Keterpaduan intra dan antar moda f. Pertahanan keamanan Negara

(47)

Kualanamu sebagai pengganti Bandar Udara Polonia melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 1995 pada 21 September 1995yang kemudian disempurnakan dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 66 Tahun 1996 6 Nopember 1996.

Pada tahun 1996 dimulainya proses pembebasan lahan lokasi Bandar Udara Baru Kualanamu seluas 1.365 Ha oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku BUMN penyelengara bandar umum dan tahun1997dilakukan studi Review Master Plan & Basic DesignFasilitas Sisi Darat Bandar Udara Baru Kualanamu oleh PT. Angkasa Pura II (Persero). Pencanangan membangun Bandara Baru Kualanamu dengan sistem Ruislag (tukar guling dengan Bandar Udara Polonia), pada saat itu sudah ada investor yang berminat yaitu konsorsium PT. Citra Lamtoro Gung Persada.Terkait terjadinya krisis ekonomi pada era pemerintahan Orde Baru, maka status pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu

“Ditangguhkan Pelaksanaannya”melalui KEPPRES Nomor 39 Tahun 1997 pada tanggal 20 September 1997. Kemudian terjadi perubahan status pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu untuk diteruskan pelaksanaannya melalui KEPPRES Nomor 47 Tahun 1997 pada tanggal 1 Nopember 1997.

(48)

ditangguhkan pelaksanaannya (termasuk proyek pembangunan Bandar Udara

Baru Kualanamu)pada tanggal 22 Maret 2002.

Selanjutnya Kementrian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan pengkajian ulang yang didasarkan pada tingkat kebutuhan, ketersediaan dana dan kriteria/ karakteristik khusus proyek dan dinyatakan pembangunan Bandar Udara baru di Kualanamu layak untuk diteruskan pelaksanaanya. Atas persetujuan Presiden RI pada Era Reformasi, Menteri Perhubungan menetapkan pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu dapat diteruskan pelaksanaanya dengan pola pendanan dari BLN (Bantuan Luar Negeri), namun kebijakan pemerintah pada Era Indonesia Bersatu menyetujui pendanaan dari APBN dan Sharing dengan PT.Angkasa Pura II (Persero) selaku BUMN penyelenggara Bandar Udara umum.

(49)

Tahun 2008 pelaksanaan pembangunan Bandar Udara Baru Kualanamu sampai dapat diselesaikan sesuai target pengoperasian bandar udara yang telah ditetapkan pemerintah. Tanggal 25 juli 2013 Bandar Udara Polonia resmi di dipindahkan dan mulailah pengoperasian Bandar Udara Internasional Kualanamu. Pada akhirnya Bandar Udara Internasional Kualanamu di resmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Tanggal 27 Maret 2014.

Peta Bandar Udara Internasional Kualanamu

Sumber

Photo

Gambar 4.1

(50)

4.1.2. Visi dan Misi Bandar Udara Internasional Kualanamu

Bandar Udara Internasional Kualanamu yang merupakan pengganti dari Bandar Udara Polonia yang sudah kelebihan kuota penumpang dan lokasi yang terdapat di tengah Kota Medan akan menjadi bandar udara yang jauh lebih baik melalui visi dan misinya, adapun visi dan misi Bandar Udara Internasional Kualanamu adalah sebagai berikut :

Visi Bandar Udara Internasional Kualanamu “Menjadi bandar udara Hub Port dan Aerocity” danmisi Bandar Udara Internasional Kualanamu yaitu :

1. Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan penumpang.

2. Konektivitas yang tinggi (memudahkan penumpang untuk terhubung dengan penerbangan selanjutnya dengan berbagai masakapi dalam hari yang sama). 3. Kapasitas bandar udara yang mampu menangani volume inbound-outbound

dan traffic transit yang tinggi.

4. Fasilitas bandar udara yang bersih, nyaman dan menyenangkan untuk transit. 5. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan budaya perusahaan yang

berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia.

6. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara.

(51)

4.1.3. Struktur Organisasi Bandar Udara Internasional Kualanamu

Bandar Udara Internasional Kualanamu memiliki struktur organisasi dengan fungsi dan tugas pokok yang berbeda-beda. Adapun Fungsi dan tugas pokok setiap bidang adalah sebagai berikut :

1. General Manager

Fungsi : Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian seluruh kegiatan penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam menunjang pelaksanaan usaha perusahaan dan pengembangan strategi Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu. Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu untuk menunjang strategi bisnis dan kegiatan operasional Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

b. Menyusun kegiatan dan evaluasi program pada Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Menyusun sistem dan prosedur serta pembinaan kegiatan pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan pada Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

(52)

e. Melakukan perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu berikut kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan kebijakan dan petunjuk yang telah ditetapkan oleh Direksi.

f. Mengendalikan ketertiban wilayah kerja Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu dalam menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan.

g. Menyusun laporan pertanggungjawaban dan perhitungan hasil kegiatan usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh Direksi.

h. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pencapaian kinerja kepada Direksi secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

2. Ketua Pelelangan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi pelelangan yang meliputi kegiatan seleksi untuk pengadaan barang dan jasa di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok:

(53)

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Pelelangan Kantor Cabang terkait seleksi untuk pengadaan barang dan jasa.

c. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur Divisi Pelelangan kepada pihak terkait.

d. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pelelangan kepada General Manager secara periodik.

e. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

3 . Manager Pengembangan Teknologi Informasi& Komunikasi

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi pengembangan teknologi komunikasi dan informasi pada wilayah kerja Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanam.

(54)

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí pengembang teknologi informasi dan komunikasi di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pengembangan Teknologi Informasi & Komunikasi kepada General Manager secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

4. Manager Hukum

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi hukum yang meliputi kegiatan :

a. Peraturan dan bantuan hukum. b. Perjanjian kerja sama.

c. Perjanjian pengadaan barang dan jasa.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Hukum yang telah ditetapkan dalam RKA.

(55)

c. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap terkait kegiatan penyusunan dan penelahaan peraturan, dokumentasi hukum, pemberian advokasi, penyelesaian / tindak lanjut permasalahan hukum, penyiapan draft perjanjian kerjasama komersial, draft perjanjian pengadaan barang, pemborongan dan jasa lain

d. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur Divisi Hukum kepada pihak terkait.

e. Melaporkan pencapaian kinerja unit hukum kepada General Manager secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

5. Manager Humas dan Protokoler

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi humas yang meliputi kegiatan :

a. Humas. b. Protokoler. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Humas dan Protokoler yang telah ditetapkan dalam RKAP.

(56)

c. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap terkait kegiatan membina hubungan dengan media massa ataui instansi luar, dokumentasi kegiatan KNO, pencitraan KNO, publikasi, press release, media internal, duta bandar udara, hubungan dengan komunitas sekitar bandara, keprotokoleran, pengurusan dan pelayanan akomodasi tamu KNO, pengurusan kunjungan kerja dari cabang lain dan dari instansi lain.

d. Mengawasi dan mengendalikan program kerja humas terkait produk pencitraan Kantor Cabang antara lain content Website, penyelenggaraan pameran, majalah internal, spanduk, banner dan lain-lain.

e. Melakukan pengkajian dan mengusulkan perbaikan pelaksanaan program, sistem dan prosedur Divisi Humas dan Protokoler kepada pihak terkait.

f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Humas dan Protokoler kepada General Manager secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

6. Manager Perencanaan dan Manager Kinerja

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi Perencanaan & Managemen Kinerja yang meliputi kegiatan :

a. Pengolahan dan analisis data statistik penerbangan, penumpang, dan moda transportasi darat.

(57)

c. Monitoring dan akselarasi pencapaian target-target program investasi. d. Pengembangan kinerja komersial.

e. Pengelolaan kegiatan inovasi Kantor Cabang Bandar Udara Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Perencanaan & Managemen Kinerja yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Perencanaan & Managemen Kinerja di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Melakukan pengolahan dan analisis data statistik yang telah dikompilasi oleh Divisi Pelayanan Bandar Udara untuk kebutuhan Kantor Cabang dan Perusahaan. d. Mengelola dan menyusun kegiatan inovasi di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi dan melakukan akselarasi pencapaian target-target program investasi dan KPI Kantor Cabang.

f. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada managemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí perencanaan dan managemen kinerja di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

(58)

h. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

7. Deputi Bidang Operasi dan Teknik

Fungsi :Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang operasi dan teknik mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam menunjang pelaksanaan usaha perusahaan dan pengembangan strategi Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Tugas Pokok :

a. Menyelenggarakan kegiatan bidang operasi dan teknik yang terkait fungsi-fungsi pelayanan bandar udara, pengamanan, PKP-PK, fasilitas elektronika dan teknologi informasi, fasilitas LMP, infrastruktur bandara serta risk and safety management secara sistematis dan mampu bersinergi dengan baik. b. Menyusun kegiatan dan evaluasi program fungsi bidang operasi dan teknik

mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Membantu General Manager dalam menyusun sistem dan prosedur serta pembinaan kegiatan pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian pada bidang operasi dan teknik.

(59)

& Teknologi Informasi, Fasilitas LMP, Infrastruktur Bandara serta Risk & Safety Management.

e. Melakukan penelaahan data dalam rangka perumusan kebijakan pengelolaan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu pada bidang operasi dan teknik.

f. Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pencapaian kinerja pada bidang operasi dan teknik kepada General Manager secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

8. Manajer Pelayanan Bandar Udara

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi pelayanan bandar udara di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

a. Pelayanan pelanggan. b. Operasi sisi udara.

c. Operasi sisi darat dan terminal. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pelayanan bandar udara yang telah ditetapkan dalam RKA.

(60)

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Pelayanan Bandara Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating seluruh fungsi pelayanan bandara di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí pelayanan bandar udara di wilayah Kantor Cabang Bandar UdaraInternasional Kualanamu.

f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pelayanan Bandara kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

9. Manager Pengamanan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi pengamanan di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

a. Pengamanan penerbangan. b. Pengamanan umum.

c. Pengendalian kualitas pengamanan dan CCTV.

(61)

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Pengamanan yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola Melaksanakan kegiatan Divisi Pengamanan terkait kegiatan keamanan dan keselamatan penerbangan di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Pengamanan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu. d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating seluruh fungsi

pengamanan di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí pengamanan di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

f. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Pengamanan kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

g. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

10. Manager Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)

(62)

a. Operasional dan pemeliharaan fasilitas PKP-PK. b. Pengendalian kualitas PKP-PK dan pelatihan. Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi PKP-PK yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan divisi PKP-PK terkait pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran, pemeliharaan peralatan PK, proses salvage, pengendalian kualitas PKP-PK dan pelatihan personil PKP-PKP-PKP-PK.

c. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating personil fungsi PKP-PK di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí PKP-PK di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi PKP-PK kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

f. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

(63)

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi infrastruktur bandara di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi pemeliharaan seperti:

a. Bangunan terminal. b. Bangunan non terminal. c. Aksesibilitas dan landasan. d. Lingkungan.

Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Infrastruktur Bandar Udara yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Infrastruktur Bandar Udara mengenai kegiatan pemeliharaan infrastruktur terkait bangunan terminal dan non terminal, aksesibilitas dan landasan, serta lingkungan di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Infrastruktur Bandar Udara Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan TCC personil seluruh fungsi infrastruktur bandar udara di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

(64)

f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur bandar udara secara berkala.

g. Mengelola usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen maupun unit-unit kerja lain terkait dengan kegiatan fungsí infrastruktur bandar udara di wilayah Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

h. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Infrastruktur bandar udara kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

12. Manager Fasilitas Listrik, Mekanikal dan Peralatan

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi fasilitas listrik, mekanikal, & peralatan di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

a. Energi dan catu daya. b. Fasilitas listrik bandara. c. Fasilitas mekanikal. d. Fasilitas peralatan. Tugas Pokok :

(65)

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Fasilitas Listrik, Mekanikal, & Peralatan terkait kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Fasilitas Listrik, Mekanikal, & Peralatan Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan TCC personil seluruh fungsi fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi kegiatan pemeliharaan fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan agar dapat berfungsi dengan baik.

f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan fasilitas listrik, mekanikal, dan peralatan secara berkala.

13. Manager Fasilitas Elektronika dan Teknologi Informatika

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi fasilitas elektronika dan teknologi informasi di seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu yang meliputi :

a. Elektronika bandar udara. b. Fasilitas data dan informasi. c. Infrastruktur dan jaringan.

(66)

TugasPokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi Informasi yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi Informasi terkait kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas elektronika dan teknologi informasi di wilayah Bandar Udara Internasional Kualanamu.

c. Mengkoordinasikan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi Informasi Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

d. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating serta pengajuan TCC personil seluruh fungsi elektronika di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

e. Mengawasi kegiatan pemeliharaan fasilitas elektronika dan teknologi informasi agar dapat berfungsi dengan baik.

f. Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan fasilitas elektronika dan teknologi informasi secara berkala.

(67)

h. Melaporkan pencapaian kinerja Divisi Fasilitas Elektronika & Teknologi Informasi kepada Deputi Bidang Operasi & Teknik secara periodik.

i. Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.

14. Manajer Risk and Safety Management

Fungsi : Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengkoordinasian fungsi risk & safety management yang meliputi kegiatan :

a. Pengawasan sistem manajemen keselamatan. b. Indentifikasi sistem manajemen risiko.

c. Implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab atas penyusunan program, sistem, prosedur, pelaksanaan, dan pemastian tercapainya program Divisi PKP-PK yang telah ditetapkan dalam RKA.

b. Mengelola pelaksanaan kegiatan divisi PKP-PK terkait pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran, pemeliharaan peralatan PKP-PK, proses salvage, pengendalian kualitas PKP-PK dan pelatihan personil PKP-PKP-PKP-PK.

c. Mengelola kegiatan validasi dan evaluasi STKP dan rating personil fungsi PKP-PK di Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Gambar 4.1 Peta Bandar Udara Internasional Kualanamu
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.3 Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL ANGKUTAN UDARA DI BANDAR UDARA POLONIA MEDAN TAHUN 2009-2011” dapat diselesaikan.. tepat

bagi pihak pengelola bandar udara Rendani Manokwari perlu adanya peningkatan pelayanan fasilitas bandar udara, sehingga fasilitas yang ada dapat sesuai dengan persyaratan

Isilah seluruh pernyataan dalam tabel berikut yang berhubungan dengan perspektif pengguna jasa pelayanan bandar udara dengan mengisi tanda checklist (√) pada..

Dari sudut pandang permintaan penumpang, area tangkapan suatu bandar udara dapat didefinisikan sebagai jumlah penumpang yang menggunakan bandar udara tersebut, yang

Tingkat kepuasan penumpang di bandar udara Komodo Labuan Bajo, dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis IPA menunjukkan bahwa fasilitas yang penting dan pelaksanaanya

Data Terminal Keberangkatan Lama Dan Baru Terminal Keberangkatan Lama Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Boyolali Jenis Data Kapasitas Penumpang Check In Counter

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Jasa Taksi Jemput Terhadap Kepuasan Penumpang di Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Majid Lombok Fidya Fitra Miliatri1 Faiz Albana2

Dewata FY., Yulia AP., 2022, Pengaruh Kualitas Pelayanan Aviation Security Terhadap Kepuasan Penumpang Di Bandar Udara Supadio Pontianak, Jurnal Flight Attendant Kedirgantaraan, Vol 4,