• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standard Operating Procedure STANDAR KENDARAAN SARANA (LIGHT VEHICLE)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Standard Operating Procedure STANDAR KENDARAAN SARANA (LIGHT VEHICLE)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Page 2 of 7

KAPAN DIGUNAKAN

Prosedur ini digunakan pada saat akan memasukkan atau menggunakan kendaraan sarana (light vehicle) di seluruh area kerja PT ABB

TUJUAN

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menjelaskan kebijakan perusahaan dan prosedur yang berkaitan dengan standar keselamatan kendaraan sarana (Light Vehicle). Prosedur ini juga menggariskan syarat minimum untuk kendaraan sarana yang digunakan diseluruh area proyek PT ABB. Persyaratan ini didasarkan pada aspek keselamatan kerja untuk pengoperasian kendaraan sarana oleh PT ABB. Hal- hal yang digariskan di bawah ini merupakan persyaratan minimum yang harus dilaksanakan baik untuk kendaraan yang dimiliki atau disewa. Jika ada persyaratan lain yang diminta pada suatu site tertentu, maka pelaksanaannya harus lebih tinggi dari standar yang telah digariskan pada prosedur ini

DEFINISI

Kendaraan Sarana Kendaraan dengan daya angkut sampai maksimum 4 ton termasuk penumpang. Disebut juga sebagai LV (Light Vehicle)

Persyaratan Eksternal Segala sesuatunya yang terpasang diluar kendaraan Persyaratan Internal Segala sesuatunya yang terpasang dalam kendaraan Kendaraan Site Kendaraan yang dibeli khusus untuk penggunaan di

suatu proyek

Harus / Wajib Dimana suatu persyaratan harus/wajib dilakukan Dianjurkan /Seharusnya Dimana suatu persyaratan mempunyai pilihan

(3)

Page 3 of 7

TANGGUNG JAWAB

Pengemudi segala kendaraan (yang dimiliki atau disewa oleh ABB) bertanggungjawab agar kendaraannya sudah terdaftar, dan semua servis dilakukan secara rutin, tekanan udara ban dan kondisi ban serta cairan oli/pendingin sudah diperiksa, dan semua kerusakan mekanis telah diperbaiki segera.

Semua pengendara wajib memiliki SIM yang masih berlaku dan sesuai untuk jenis kendaraan yang dioperasikannya.

Pengemudi wajib melakukan pre start check setiap hari pada waktu pagi hari untuk memastikan kondisi kendaraan aman digunakan.

Pengemudi dilarang mengoperasikan kendaraan yang mempunyai kerusakan sistem pengereman, sistem steering dan seat belt.

PERSYARATAN LUAR

 WARNA

Semua warna kendaraan yand ada di site dianjurkan menggunakan warna putih (bila tersedia) Jika warna putih tidak tersedia maka warna terang berikutnya akan dipilih, yaitu silver muda.

 NOMOR IDENTIFIKASI

Semua kendaraan milik ABB yang ada di site diberikan sebuah nomor yang unik untuk pengidentifikasian unit. Tempelan yang digunakan untuk penomoran ini mempunyai tinggi 12,5 cm dan panjang 30 cm yang dapat diperoleh dari HSE.

Nomor identifikasi harus ditempel pada pintu depan kendaraan pada sisi kanan dan kiri yang dekat dengan batas kaca jendela dan dua di masing-masing nomor polisi depan belakang.

(4)

Page 4 of 7

GARIS REFLEKTIF

Semua kendaraan site harus dipasang garis reflektif (Reflective tape schotlite) di setiap sisi sampai pada bagian depan dan belakang kendaraan. Warna garis reflektif adalah warna putih atau silver

BENDERA (BUGGY WHIP)

Semua kendaraan site harus memiliki bendera yang dipasang pada bemper depan atau roof bar seperti yang terdapat bawah ini. Ketinggian bendera minimum harus 3,5 meter diukur dari permukaan tanah

LAMPU STROBE/ROTARY

Lampu Strobe warna KUNING harus dipasang pada setiap kendaraan site. Lampu ini dipasang pada roof bar atau head board seperti pada tambahan lampu belakang.

Lokasi penempatan lampu ini dipasang diantara lampu tambahan tersebut.

Lampu strobe harus memiliki saklar on-off yang terletak didalam kabin dan mudah dijangkau oleh pengemudi dalam standar situasi pengoperasian yang normal.

ALARM MUNDUR (REVERSE ALARM)

Kendaraan site harus dilengkapi dengan alarm mundur yang mengeluarkan suara.

Alarm mundur yang dianjurkan adalah yang bertipe “automatic variable”. Alarm ini akan menyesuaikan kekuatan suara sebesar 5 dB diatas suara disekitarnya, atau tipe “constant level” yang berkekuatan suara 97 dB atau lebih. Alarm mundur ini harus dipasang pada roof bar diatas kendaraan site atau pada tempat yang aman.

ROLL OVER PROTECTION SYSTEM (ROPS)

Seluruh kendaraan utilitas proyek terutama yang digunakan untuk operasional proyek di dalam pit yang tidak terdapat ROPS dari pabrikan harus dilengkapi dengan Roll Bar. Roll Bar tersebut harus dirancang secara khusus untuk keselamatan penumpang pada waktu kendaraan terguling. Untuk kendaraan non PIT tidak diwajibkan menggunakan roll bar.

(5)

Page 5 of 7

BAN

Semua kendaraan yang dibeli harus dipasang dengan ban standar off road. Semua kendaraan yang disewa harus memiliki tread yang cukup dan merupakan persyaratan legal pada waktu penyewaan. Batas minimum 5mm yang diukur dengan alat wear block. Semua ban pada kendaraan ABB atau yang disewa harus diganti apabila ketinggian tread sudah mencapai 3 mm (sebesar satu pentul korek).

PERSYARATAN INTERNAL

KACA FILM

Kaca film yang dipasang pada kendaraan di site kadarnya tidak boleh lebih dari peraturan di Indonesia yaitu 40%. Nilai ini mengindikasikan bahwa 40% dari sinar cahaya yang masuk akan diserap (difilter) dan 60% selebihnya diteruskan kedalam kendaraan. Kaca film bukan dari tipe yang reflektif (seperti kaca). Kendaraan kantor yang dipasangi kaca film, kadarnya tidak boleh melebihi batas 60% level. Ini untuk meningkatkan keamanan berkendaraan di daerah yang padat populasinya. Kaca depan hanya dapat dipasang kaca film setinggi maximum 200mm dari sisi atas kaca.

Kaca film tidak boleh dipasang ditempat lainnya pada kaca depan.

RADIO KOMUNIKASI

Semua kendaraan harus dilengkapi dengan radio komunikasi dua arah dan menggunakan jalur frekuensi yang telah ditentukan oleh Perusahaan. Penggunaan radio akan diatur dalam prosedur tersendiri

ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

Semua kendaraan harus dilengkapi dengan APAR minimal ukuran 1 kg yang ditempatkan didalam kabin. Penempatan APAR ini harus dapat dijangkau dengan mudah. APAR harus selalu diperiksa dan diuji secara berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku di site. Kendaraan tidak dibatasi hanya dengan satu APAR, jika perlu lebih dari satu APAR dapat dipasang pada kendaraan, tergantung dari besar kecilnya resiko kebakaran

(6)

Page 6 of 7

KOTAK P3K (FIRST AID)

Semua kendaraan harus dilengkapi dengan kotak P3K yang memadai

AIR CONDITIONING

Semua kendaraan site dianjurkan untuk dilengkapi dengan Air Conditioner (AC).

Semua kendaraan kantor harus dilengkapi dengan Air Conditioner (AC)

SABUK PENGAMAN (SEAT BELT)

Semua kendaraan yang dioperasikan oleh PT ABB harus dilengkapi dengan sabuk pengaman (Safety Belt). Semua orang yang menggunakan atau menumpang kendaraan yang dioperasikan PT ABB wajib menggunakan sabuk pengaman. Jika sabuk pengaman yang memadai tidak dapat dipasang pada sebuah tempat duduk, maka tempat duduk tersebut harus dilepas dan tidak diperbolehkan untuk digunakan atau dilengkapi dengan sabuk pengaman.

Sabuk Pengaman (Seat Belt)

 SEGITIGA KESELAMATAN & TRAFIC CONE

Seluruh kendaraan harus dilengkapi satu set segitiga keselamatan atau traffic cone untuk digunakan pada saat kondisi kerusakan darurat diperjalanan. Pada kondisi lapangan khususnya di area pit, maka kendaraan harus dilengkapi dengan traffic cone 2 buah agar mudah terlihat oleh pengguna lain

Segitiga Keselamatan Traffic cone

(7)

Page 7 of 7

Lampiran I

DAFTAR REGISTRASI NOMOR KENDARAAN

Departemen Ka. Departemen Seksi Sub Seksi

Project Management AB - 1 - -

Kepala Cabang AB - 2 AB – 21...dst AB – 211...dst

Engineering AB – 3 AB – 31...dst AB – 311...dst

Operation AB – 4 AB – 41...dst AB – 411...dst

Eksplorasi AB – 5 AB – 51...dst AB – 511...dst

HSE AB – 6 AB – 61...dst AB – 611...dst

Adm / GA AB – 7 AB – 71...dst AB – 711...dst

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif-kuantitatif. Penelitian ini bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk

Satuan Tugas Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Belu mengamankan sedikitnya 8 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang diduga hendak berangkat ke Malaysia, Dari

Sports Injuries: Their Prevention

kompreni (havi ĝustan ideon pri io) anlamak, …de olmak, içine almak, kavramak, birbirini anlamak, anlaşmak, bilgi sahibi olmak, –i france fransızca bilmek, –o

PERMEN ESDM NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN ELEKTRIFIKASI DI PERDESAAN BELUM BERKEMBANG, TERPENCIL, PERBATASAN DAN PULAU KECIL BERPENDUDUK MELALUI PELAKSANAAN USAHA

Jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data sekunder, data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, yaitu

Strategi untuk meningkatkan kepuasan peserta didik terhadap implementasi sistem manajemen mutu pelayanan MA NU Banat Kudus yaitu: Atribut yang menjadi prioritas utama

Menurut Lubis (2016:37) memberikan pengertian Model data dengan diagram hubungan entitas (entity relationship diagram/ER-D) adalah suatu pemodelan berbasis pada persepsi