18
Universitas Kristen Petra
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Pada penelitian ini, kuesioner diberikan kepada engineer hotel-hotel di Surabaya mulai hotel bintang 3 – bintang 5 yang disebarkan ke 65 hotel. Sampel dalam objek penelitian ini adalah beberapa engineer hotel – hotel mulai dari bintang 3 – bintang 5 di Surabaya. Dalam penelitian ini, peneliti berhasil mendapatkan kembali 27 kuesioner dari 65 kuesioner yang disebar. Rekap responden dapat dilihat pada lampiran 5.
4.2. Analisis Aplikasi Konservasi Air pada Hotel-Hotel di Surabaya
Terdapat 3 (tiga) jenis analisis deskriptif yang akan dibahas pada sub bab ini, yaitu analisis rata-rata (mean), analisis frekuensi, dan analisis perbedaan.
Analisis rata-rata digunakan untuk menentukan tingkat pengaruh dan setiap indikator pada variabel tantangan yang berpengaruh pada sistem konservasi pada hotel – hotel di Surabaya. Pada penelitian ini, penilaian kuesioner berdasarkan skala intensitas, setiap skala intensitas memiliki nilai penilian yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Skala Intensitas Pengisian Kuesioner
Skala Skala Intensitas Penjelasan Intensitas 1 Tidak Skala Intensitas yang kegiatannya tidak
pernah dilakukan oleh pihak hotel
Tidak pernah dilakukan 2 Jarang Skala Intensitas yang kegiatannya
pernah dilakukan oleh pihak hotel tetapi tidak rutin.
Dilakukan > 1 bulan sekali
3 Sering Skala Intensitas yang kegiatannya pernah dilakukan oleh pihak hotel dengan rutin.
Dilakukan < 1 bulan sekali
Dalam melakukan analisis kuesioner terdapat rentang penilaian dari hasil kuesioner tersebut, untuk rentang nilai 1-1,49 masuk dalam skala intensitas tidak dilakukan. Untuk rentang nilai 1,5-2,49 masuk dalam skala intensitas jarang
19
Universitas Kristen Petra
dilakukan. Untuk rentang nilai 2,5-3 masuk dalam skala intensitas sering dilakukan.
4.2.1. Analisis Frekuensi
Analisis frekuensi digunakan untuk dapat mengetahui nilai rata-rata terbesar dari setiap indikator yang terdapat dalam kuesioner. Dari hasil analisis frekuensi akan didapatkan jumlah responden yang menjawab kuesioner.
1. Reduce (Pengurangan Penggunaan Air)
Praktek pengurangan penggunaan air dapat digunakan dengan memasang alat atau sistem dengan teknologi terbaru seperti kran sensor otomatis, low flush toilet dan berbagai macam alat lainnya. Rekap responden melalui kuesioner disajikan pada Tabel 4.2, pada daftar tersebut memasang flow taps atau flow shower head merupakan hal yang tidak sebagian besar hotel-hotel di Surabaya lakukan, hanya satu hotel bintang 4 dan satu hotel bintang 5 yang menggunakan flow taps atau flow shower head.
Tabel 4.2 Jawaban Kuesioner Indikator Pengurangan Penggunaan Air
KATEGORI DAN KRITERIA
KONSERVASI AIR Tidak Jarang Sering
1 Pengurangan Penggunaan Air
1. Memasang kran sensor otomatis 13 12 2
2. Memasang urinoir / peturasan otomatis 12 14 1
3. Menggunakan low flush 11 13 3
4. Menggunakan kran airator 18 6 3
5. Mengganti alat plumbing yang memiliki
spesifikasi lebih hemat (retrofit) 18 9 0
6. Memakai dual plumbing untuk
mengurangi pengambilan sumber air 23 2 2
7. Memasang low flow taps atau flow shower
head 11 14 2
8. Mengurangi tekanan air pada pompa 2 23 2
20
Universitas Kristen Petra
2. Reduce (Pengontrolan Pemakaian Air dengan Cara Memasang Meteran Air)
Pengurangan penggunaan air juga dapat dilakukan dengan memasang meteran air, mengecek kapasitas tandon dan lain sebagainya. Pemasangan dengan meteran air berguna agar tidak terjadi pemakaian air berlebihan, selain itu pengontrolan dengan memasang meteran air juga dapat mendeteksi kebocoran pada suatu fitur air. Rekap responden melalui kuesioner disajikan pada Tabel 4.3, pada daftar tersebut mengecek volume tandon mendekati nilai 3 yang berarti sering dilakukan oleh hotel bintang 3 – bintang 5, dikarenakan untuk mengetahui jumlah air yang tersedia pada tandon tersebut.
Tabel 4.3 Jawaban Kuesioner Indikator Pengontrolan Pemakaian Air dengan Cara Memasang Meteran Air
KATEGORI DAN KRITERIA
KONSERVASI AIR Tidak Jarang Sering 2
Pengontrolan Pemakaian Air dengan Cara
Memasang Meteran Air
1. Mengecek meteran air 0 4 23
2. Mengecek sistem saluran keluaran sumber
air 0 6 21
3. Menginspeksi kebocoran pipa air 0 9 18
4. Melakukan perawatan pipa 0 7 20
5. Mengecek volume tandon 0 25 2
6. Melakukan pengecekan tandon 0 17 10
7. Melakukan perawatan pompa tandon 0 14 13
8. Memasang alat untuk mengatur keluaran
volume air pada jam tertentu 11 8 8
9. Memeriksa volume level air pada kolam
renang 17 0 10
10. Mengecek alat pendeteksi kebocoran 18 4 5
3. Reduce (Pengontrolan Pemakaian Air Untuk Lanskap)
Lanskap juga memerlukan air agar tetap terjaga kesuburan tanamannya, proses penentuan letak lanskap, dan pemilihan tanaman perlu dipertimbangkan agar dapat meminimalisir kebutuhan air tanaman tersebut.
Rekap responden melalui kuesioner disajikan pada Tabel 4.4, pada daftar tersebut kategori ini jarang untuk dilakukan.
21
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.4 Jawaban Kuesioner Indikator Pengontrolan Pemakaian Air Untuk Lanskap
KATEGORI DAN KRITERIA
KONSERVASI AIR Tidak Jarang Sering 3
Pengontrolan Pemakaian Air Untuk
Lanskap
1. Memilih lanskap yang tanamannya
membutuhkan sedikit air 13 14 0
2. Mendesain lanskap yang tidak
membutuhkan irigasi yang banyak. 13 14 0
4. Reuse (Menggunakan Kembali Air)
Penggunaan kembali air sebaiknya dilakukan agar mengurangi kebutuhan air pada hotel. Akan tetapi, proses reuse harus dipertimbangkan agar tidak salah dalam pemakaiannya (USEPA, 1995). Dalam menggunakan kembali air harus dapat menguntungkan bagi penerimanya agar tidak bersifat merusak. Sebagai salah satu contoh air bekas mandi sebaiknya tidak digunakan kembali untuk menyiram tanaman dikarenakan air bekas cuci tangan mengandung detergen yang dapat merusak tanaman tersebut. Rekap responden melalui kuesioner disajikan pada Tabel 4.5, pada daftar tersebut kategori ini mayoritas tidak dilakukan.
Tabel 4.5 Jawaban Kuesioner Indikator Menggunakan Kembali Air
KATEGORI DAN KRITERIA
KONSERVASI AIR Tidak Jarang Sering II Reuse (Menggunakan Kembali Air)
1. Menggunakan kembali air bekas wudhu 25 1 1 2. Menggunakan kembali air kondensasi ac 25 1 1
3. Menggunakan kembali air bekas cucian
laundry 25 1 1
4. Menggunakan kembali air bekas
restaurant 25 1 1
5. Menggunakan kembali air dari kolam
renang 25 1 1
6. Menggunakan kembali air bekas kamar
mandi 25 1 1
7. Menggunakan kembali air hujan yang
ditampung 25 1 1
22
Universitas Kristen Petra
5. Recycle (Mendaur Ulang Air)
Praktek konservasi air juga dapat dilakukan dengan cara mendaur ulang air baik yang pernah digunakan ataupun yang berasal dari sumber lainnya. Proses untuk mendaur ulang kembali memang membutuhkan biaya yang besar pada awalnya, akan tetapi biaya yang besar tersebut dapat kembali dalam beberapa tahun. Dari beberapa indikator yang berpengaruh menggunakan kembali air, dapat diketahui bahwa menggunakan water treatment untuk mengolah limbah untuk restaurant memiliki skala intensitas lebih tinggi dibandingkan indikator lainnya. Dari kuesioner yang telah disebarkan didapatkan bahwa kepala engineer masih belum mengerti konsep konservasi air yang berupa recycle, mereka beranggapan bahwa menggunakan STP (Sewage Treatment Plan) sudah memenuhi kriteria konservasi air dalam kategori recycle akan tetapi berdasarkan USEPA (1995) recycle merupakan penggunaan kembali untuk aplikasi yang sama dengan awal dari kegunaan air tersebut. Rekap responden melalui kuesioner disajikan pada Tabel 4.6, pada daftar tersebut kategori mendaur ulang air mayoritas tidak dilakukan.
Tabel 4.6 Jawaban Kuesioner Indikator Mendaur Ulang Air
KATEGORI DAN KRITERIA
KONSERVASI AIR Tidak Jarang Sering III Recycle (Mendaur Ulang Air)
1. Menampung air hujan untuk di
daur ulang 18 8 1
2. Mendaur ulang air sungai untuk
keperluan hotel 27 0 0
3. Menggunakan water treatment
untuk mengelolah limbah cair
Restaurant 15 9 3
kamar mandi 21 3 3
Laundry 27 0 0
Kolam 25 1 1
6. Renewable (Mendapatkan Air dari Sumber Lainnya)
Dalam praktek konservasi air dapat dilakukan dengan mendapatkan air dari sumber air lainnya, sebagai contoh dengan memanfaatkan sungai
23
Universitas Kristen Petra
dengan menggunakan teknologi dan lain sebagainya. Hal ini hampir sama dengan mendaur ulang air, bahwa untuk mendapatkan air dari sumber air lain pasti memerlukan proses agar air tersebut dapat dikonsumsi. Untuk proses pengolahan air tersebut akan memakan biaya yang banyak akan tetapi akan kembali pada beberapa tahun mendatang. Rekap responden melalui kuesioner disajikan pada Tabel 4.7, pada daftar tersebut kategori mendapatkan sumber air lainnya mayoritas tidak dilakukan.
Tabel 4.7 Jawaban Kuesioner Indikator Mendapatkan Sumber Air Lainnya
KATEGORI DAN KRITERIA KONSERVASI
AIR Tidak Jarang Sering
IV
Renewable (Mendapatkan
Sumber Air Lainnya)
1. Menggunakan teknologi untuk mendapatkan sumber air
baru 25 1 1
2. Menggunakan teknologi yang memanfaatkan sungai untuk
keperluan air bersih 27 0 0
4.2.2. Analisis Mean
Analisis mean digunakan untuk dapat mengetahui nilai rata-rata dari setiap indikator yang ada, dalam penelitian ini analisis mean ini digunakan untuk hotel bintang 3.
Contoh perhitungan analisis mean kategori memasang kran sensor otomatis:
M = M1+M2+...+Mn n
= (1 + 1+ 2 + 3 + 1 + 2 + 2 + 2 +2 +1 + 2 + 2 + 2 +1 + 1 + 3 + 2 + 1 + 1 + 1+ 1 + 1 + 3 + 2 + 2 + 1) / 25
= 1,56
24
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.8 Nilai Mean Kriteria dan Kategori Konservasi Air Hotel Bintang 3 KATEGORI DAN KRITERIA KONSERVASI AIR Mean
I Reduce
1 Pengurangan Penggunaan Air
1. Memasang kran sensor otomatis 1,68
2. Memasang urinoir / peturasan otomatis 1,6
3. Menggunakan low flush 1,6
4. Menggunakan kran airator 1,4
5. Mengganti alat plumbing yang memiliki spesifikasi lebih
hemat (retrofit) 1,28
6. Memakai dual plumbing untuk mengurangi pengambilan
sumber air 1,16
7. Memasang low flow taps atau flow shower head 1,64
8. Mengurangi tekanan air pada pompa 1,96
2
Pengontrolan Pemakaian Air dengan Cara Memasang Meteran Air
1. Mengecek meteran air 2,88
2. Mengecek sistem saluran keluaran sumber air 2,76
3. Menginspeksi kebocoran pipa air 2,64
4. Melakukan perawatan pipa 2,76
5. Mengecek volume tandon 2,96
6. Melakukan pengecekan tandon 2,64
7. Melakukan perawatan pompa tandon 2,44
8. Memasang alat untuk mengatur keluaran volume air
pada jam tertentu 1,84
9. Memeriksa volume level air pada kolam renang 1.64 10. Mengecek alat pendeteksi kebocoran 1,76 3 Pengontrolan Pemakaian Air Untuk Lanskap
1. Memilih lanskap yang tanamannya membutuhkan
sedikit air 1,56
2. Mendesain lanskap yang tidak membutuhkan irigasi
yang banyak. 1,56
II Reuse (Menggunakan Kembali Air)
1. Menggunakan kembali air bekas wudhu 1 2. Menggunakan kembali air kondensasi ac 1 3. Menggunakan kembali air bekas cucian laundry 1 4. Menggunakan kembali air bekas restaurant 1 5. Menggunakan kembali air dari kolam renang 1 6. Menggunakan kembali air bekas kamar mandi 1
25
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.8 Nilai MeanKriteria dan Kategori Konservasi Air Hotel Bintang 3 (Lanjutan)
KATEGORI DAN KRITERIA KONSERVASI AIR Mean
III Recycle (Mendaur Ulang Air)
1. Menampung air hujan untuk di daur ulang 1,36 2. Mendaur ulang air sungai untuk keperluan hotel 1
3. Menggunakan water treatment untuk mengelolah limbah cair
Restaurant 1,52
kamar mandi 1,36
Laundry 1,08
Kolam 1,16
IV Renewable (Mendapatkan Sumber Lainnya)
1. Menggunakan teknologi untuk mendapatkan sumber air
baru 1,12
2. Menggunakan teknologi yang memanfaatkan sungai
untuk keperluan air bersih 1
3. Menggunakan kembali air hujan yang ditampung 1,04 V Lain-lain
1. Menggunakan alternatif lain untuk mengurangi pemakaian air (sebutkan)
1 Pompa 1,16
2 Air Hujan 1,04
3 Eco flush pada toilet 1
Dari hasil kuesioner yang telah diolah setiap indikatornya maka didapatkan rata-rata setiap indikator yang dapat dilihat pada Tabel 4.8. Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa hotel-hotel di Kota Surabaya upaya pelaksanaan reduce (pengurangan penggunaan air), reuse, recycle dan renewable mayoritas tidak dilakukan, pelaksanaan reduce (pengontrolan air untuk lanskap) mayoritas jarang dilakukan, pelaksanaan reduce (pengontrolan pemakaian air dengan cara memasang meteran air) mayoritas sering dilakukan.
26
Universitas Kristen Petra
4.3. Analisis Perbedaan Konsep Konservasi Air pada Hotel Bintang 3, 4 dan 5
Analisis perbedaan dalam penelitian ini digunakan karena terdapat 3 (tiga) jenisresponden yang berbeda, yaitu 25 hotel bintang 3, 1 (satu) hotel bintang 4 dan 1 (satu) hotel bintang 5.
Hasil dari analisis perbedaan terdapat 2 (dua) jawaban yaitu:
X yang berarti hotel tidak melakukan indikator tersebut.
V berarti hotel melakukan indikator tersebut.
Jawaban responden yang berasal dari hotel bintang 3 dianalisis dengan analisis mean, nilai rentang 1-1,49 masuk dalam skala intensitas tidak melakukan dan 1,5- 3 masuk dalam skala intensitas melakukan indikator tersebut. Pada analisis ini skala intensitas jarang dikategorikan sebagai melakukan indikator tersebut.
Reduce (Pengurangan Penggunaan Air)
Indikator pengurangan penggunaan air yang disajikan pada Tabel 4.9 hotel bintang 3 mengurangi tekanan air pada pompa sehingga keluaran air pada setiap kamar kecil, sedangkan hotel bintang 4 dan 5 lebih memilih menggunakan alat- alat yang dapat menggungi penggunaan air tersebut seperti low flush dan low flow taps atau flow shower head. Dari hasil wawancara kepada kepala engineer salah satu hotel bintang 4 di Surabaya beliau mengatakan penghematan dengan alat yang dapat mengurangi penggunaan air lebih efektif dibandingkan mereka mengurangi tekanan pada pompa, sekaligus tidak mengganggu kenyamanan para tamu hotel.
Tabel 4.9 Jawaban Kuesioner Indikator Pengurangan Penggunaan Air
KATEGORI DAN KRITERIA KONSERVASI AIR
Hotel Bintang
3
Hotel Bintang
4
Hotel Bintang
5
1 Pengurangan penggunaan air
1. Memasang kran sensor otomatis X V V
2. Memasang urinoir / peturasan
otomatis X V V
3. Menggunakan low flush X V V
4. Menggunakan kran airator X V V
27
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.9 Jawaban Kuesioner Indikator Pengurangan Penggunaan Air (Lanjutan)
KATEGORI DAN KRITERIA KONSERVASI AIR
Hotel Bintang
3
Hotel Bintang
4
Hotel Bintang
5
1 Pengurangan penggunaan air
5. Mengganti alat plumbing yang memiliki spesifikasi lebih hemat
(retrofit) X V V
6. Memakai dual plumbing untuk
mengurangi pengambilan sumber air X V V
7. Memasang low flow taps atau flow
shower head X V V
8. Mengurangi tekanan air pada
pompa V V V
Reduce (Pengontrolan Pemakaian Air Dengan Cara Memasang Meteran Air)
Indikator Pengontrolan pemakaian air dengan cara memasang meteranair yang disajikan pada Tabel 4.10 mengenai pengontrolan pemakaian air hotel bintang 3, 4 dan 5 tidak memasang alat untuk mengatur keluaran volume air pada jam tertentu, dikarenakan hal tersebut harus mengeluarkan biaya lebih dan tidak efektif, sedangkan yang berbeda adalah hotel bintang 5 memiliki alat yang dapat mengecek kebocoran sehingga saat terjadi kebocoran pada salah satu pipa dikamar hotel tersebut, maka dapat segera ditangani.
Tabel 4.10 Jawaban Kuesioner Indikator Pengontrolan Pemakaian Air dengan Cara Memasang Meteran Air
KATEGORI DAN KRITERIA KONSERVASI AIR
Hotel Bintang
3
Hotel Bintang
4
Hotel Bintang
5
2
Pengontrolan Pemakaian Air dengan Cara Memasang Meteran
Air
1. Mengecek meteran air V V V
2. Mengecek sistem saluran keluaran
sumber air V V V
3. Menginspeksi kebocoran pipa air V V V
28
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.10 Jawaban Kuesioner Indikator Pengontrolan Pemakaian Air dengan Cara Memasang Meteran Air (Lanjutan)
KATEGORI DAN KRITERIA KONSERVASI AIR
Hotel Bintang
3
Hotel Bintang
4
Hotel Bintang
5
4. Melakukan perawatan pipa V V V
5. Mengecek volume tandon V V V
6. Melakukan pengecekan tandon V V V
7. Melakukan perawatan pompa
tandon V V V
8. Memasang alat untuk mengatur
keluaran volume air pada jam tertentu X V X
9. Memeriksa volume level air pada
kolam renang X V X
10. Mengecek alat pendeteksi
kebocoran X X V
Reduce (Pengontrolan Pemakaian Air Untuk Lanskap)
Indikator pengontrolan pemakaian air untuk lanskap yang disajikan pada Tabel 4.11 mengenai pengontrolan pemakaian air untuk lanskap, hotel bintang 3 tidak menggunakan lanskap yang membutuhkan sedikit air, sedangkan hotel bintang 4 dan bintang 5 menggunakan lanskap yang membutuhkan air sedikit.
Tabel 4.11 Jawaban Kuesioner Indikator Pengontrolan Pemakaian Air Untuk Lanskap
KATEGORI DAN KRITERIA KONSERVASI AIR
Hotel Bintang
3
Hotel Bintang
4
Hotel Bintang
5 3
Pengontrolan Pemakaian Air
Untuk Lanskap
1. Memilih lanskap yang tanamannya
membutuhkan sedikit air X V V
2. Mendesain lanskap yang tidak
membutuhkan irigasi yang banyak. X V V
Reuse (Menggunakan Kembali Air)
Indikator menggunakan kembali air yang disajikan pada Tabel 4.12 mengenai penggunaan air yang telah dipakai, hotel bintang 3 tidak menggunakan kembali air yang telah hotel tersebut gunakan, akan tetapi hotel bintang 4 dan
29
Universitas Kristen Petra
bintang 5 menampung air hujan selama musim hujan dan air yang telah ditampung digunakan untuk menyiram tanaman. Apabila tidak saat musim hujan, air yang digunakan kembali untuk menyiram tanaman adalah air dari hasil olahan limbah cair pada hotel yang nantinya dibuang ke sungai.
Tabel 4.12 Jawaban Kuesioner Indikator Menggunakan Kembali Air
KATEGORI DAN KRITERIA KONSERVASI AIR
Hotel Bintang
3
Hotel Bintang
4
Hotel Bintang
5 II
REUSE (Menggunakan kembali air)
1. Menggunakan kembali air bekas
wudhu X V V
2. Menggunakan kembali air
kondensasi ac X V V
3. Menggunakan kembali air bekas
cucian laundry X V V
4. Menggunakan kembali air bekas
restauran X V V
5. Menggunakan kembali air dari
kolam renang X V V
6. Menggunakan kembali air bekas
kamar mandi X V V
7. Menggunakan kembali air hujan
yang ditampung X V V
Recycle (Mendaur Ulang Air)
Indikator mendaur ulang air yang disajikan pada Tabel 4.13 hotel berbintang 3 tidak melakukan hal tersebut, sedangkan hotel bintang 4 dan bintang 5 memiliki sistem pengolahan untuk restauran dan kamar mandi yang penggunaan airnya akan digunakan untuk menyiram tanaman. Sistem yang digunakan untuk menyiram tanaman sama dengan air hasil dari sistem pengolahan air limbah yang dibuang ke sungai oleh hotel. Hal ini dikategorikan sebagai konservasi air dalam segi recycle (daur ulang) apabila kandungan air dari sistem buangan tersebut tidak membahayakan bagi tanaman yang disiram.
30
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.13 Jawaban Kuesioner Indikator Mendaur Ulang Air
KATEGORI DAN KRITERIA KONSERVASI AIR
Hotel Bintang
3
Hotel Bintang
4
Hotel Bintang
5 III Recycle (mendaur ulang air)
1. Menampung air hujan untuk di
daur ulang X V V
2. Mendaur ulang air sungai untuk
keperluan hotel X X X
3. Menggunakan water treatment untuk mengelolah limbah cair
Restauran X V V
kamar mandi X V V
Laundry X X X
Kolam X V V
Renewable (Mendapatkan Air Dari Sumber Lainnya)
Indikator mendapatkan air dari sumber lainnya yang disajikan pada Tabel 4.14 hotel bintang hotel bintang 4 dan 5 menggunakan teknologi untuk mendapatkan sumber air lainnya. Teknologi yang digunakan untuk mendapatkan sumber air baru pada hotel bintang 4 dan 5 adalah deep well dengan tingkat penggunaan jarang pada hotel bintang 4 dan sering pada hotel bintang 5. Dari hasil wawancara pompa air sumur (deep well) digunakan sebagai alternatif sumber air mereka. Bagian engineer hotel bintang 4 dan 5 yang ditinjau menyatakan bahwa menggunakan deep well merupakan suatu tindakan konservasi air tidak mengambil air dari sumber air (PDAM) secara besar-besaran serta melakukan penghematan biaya. Akan tetapi, pengambilan sumber air dengan menggunakan deep well bukan merupakan tindakan konservasi air. Menurut Linsley (1972) konservasi air dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem sedangkan pengambilan air dari air tanah secara terus menerusakan mengakibatkan penurunan muka tanah yang mengakibatkan tidak terjaganya keseimbangan ekosistem.
31
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.14 Jawaban Kuesioner Indikator Mendapatkan Sumber Lainnya
KATEGORI DAN KRITERIA KONSERVASI AIR
Hotel Bintang
3
Hotel Bintang
4
Hotel Bintang
5
IV
Renewable (mendapatkan sumber
lainnya)
1. Menggunakan teknologi untuk
mendapatkan sumber air baru X V V
2. Menggunakan teknologi yang
memanfaatkan sungai untuk keperluan air
bersih X X X
4.4. Perhitungan Volume Air Hujan Dan Air Limbah
Untuk mengetahui volume air hujan dilakukan analisis data curah hujan selama 10 tahun. Sedangkan untuk mengetahui volume air limbah yang dapat diolah untuk digunakan kembali yaitu dengan memperkirakan occupancy rate hotel dan rata-rata air buangan per orang per hari.
4.4.1. Analisis Data Curah Hujan
Data curah hujan harian dari tahun 2005-2014 didapatkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dari 3 (tiga) stasiun hujan berikut:
Stasiun Gubeng
Stasiun Wonokromo
Stasiun Gunung Sari
Analisis data curah hujan yang dilakukan adalah perhitungan perhitungan curah hujan rata-rata harian per bulan selama 10 tahun. Hasil perhitungan curah hujan rata-rata harian per bulan dapat dilihat pada Tabel 4.15
Contoh perhitungan curah hujan rata-rata harian per bulan Selama 10 Tahun bulan Januari:
Curah hujan harian rata-rata pada tanggal 1 Januari 2005 dari 3 (tiga) stasisun:
𝑃 = 1 𝑁 Pi
𝑁
𝑖=1
= (63 + 27 + 79) / 3 = 56,33 mm
32
Universitas Kristen Petra
Contoh perhitungan curah hujan rata-rata harian pada Bulan Januari tahun 2005
= (56,33 + 0 + 4,67 + 38,33 + 7 + 15,33 + 16,33 + 32 + 0 + 24,33 + 53,67 + 0 + 2 + 8 + 8,67 + 7 + 1 + 9 + 14,67 + 17 + 1,67 + 11,33 + 0 + 0 + 3 + 32,33 + 12,67 + 0 + 3 + 0 + 0) / 31
= 12,43 mm
Tabel 4.15 Nilai Curah Hujan Rata-Rata Harian per Bulan Selama 10 Tahun
Bulan
Rata-rata hujan harian Per bulan selama 10 thn
(mm)
Januari 12,43
Februari 13,72
Maret 12,52
April 7,98
Mei 4,53
Juni 2,14
Juli 1,00
Agustus 0,12
September 0,55
Oktober 1,26
November 3,92
Desember 12,85
4.4.1.1.Perhitungan Volume Air Hujan
Pada penelitian ini, luas daerah tangkapan yang dipakai adalah 761 m2 yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Nilai volume masuk air hujan didapatkan dari hasil perkalian rata-rata curah hujan harian per bulan selama 10 tahun dan luas daerah tangkapan yang dipakai.
Contoh perhitungan volume air masuk air hujan Bulan Januari:
Volume air hujan per hari = R x A x K
= 12,43 mm/hari x 761,2 m2 x 1
= 0,1243 m/hari x 761,2 m2 x 1
= 9,46m3
Volume air hujan per bulan = 9,46m3 x 31 hari
= 293,31 m3
33
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.16 Volume Air Hujan per Bulan
Bulan
Rata-rata hujan harian
Luas daerah tangkapan
Volume Air Hujan per
Hari
Volume Air Hujan per Bulan Per bulan selama
10 thn (mm) (m2) (m3) (m3)
Januari 12,43 761,2 9,46 293,31
Februari 13,72 761,2 10,44 292,42
Maret 12,52 761,2 9,53 285,91
April 7,98 761,2 6,07 188,31
Mei 4,53 761,2 3,45 103,45
Juni 2,14 761,2 1,63 50,50
Juli 1,00 761,2 0,76 22,84
Agustus 0,12 761,2 0,09 2,83
September 0,55 761,2 0,04 12,56
Oktober 1,26 761,2 0,96 29,73
November 3,92 761,2 2,94 89,52
Desember 12,85 761,2 9,78 303,22
Volume air hujan per bulan yang disajikan pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa volume tertinggi terjadi pada Bulan Desember dengan nilai 303,22 m3 dan volume terendah terjadi pada Bulan Agustus dengan nilai 2,83 m3.
4.4.1.2.Kebutuhan Air Pada Hotel Ibis Yang Dapat Dipenuhi dengan Air Hujan
Pada penelitian ini kami meninjau kebutuhan air pada hotel Ibis Styles yang terletak di Jalan Jemursari, Surabaya. Hotel tersebut memiliki 132 kamar dengan fasilititas seperti restauran dan kolam renang. Berdasarkan SNI-03-7065-2005 tentang tata cara perencanaan sistem plambing jumlah kebutuhan air pada hotel adalah sekitar 250- 300 liter/orang/hari. Kebutuhan air untuk Hotel Ibis Styles berdasarkan wawancara kepada kepala enginneer adalah sebagai berikut.
5 liter pengairan taman /hari
30 liter untuk lavatori/orang/hari
34
Universitas Kristen Petra
120 liter untuk pancuran air mandi/orang/hari
15 liter restauran/orang/hari
10 liter cuci tangan/orang/hari
100 liter kolam renang/orang/hari
Dari data kebutuhan air Hotel Ibis Styles yang dapat dilihat diatas dipilih kebutuhan untuk lavatori, pengairan taman, dan cuci tangan yang digunakan sebagai perhitungan volume air hujan untuk memenuhi kebutuhan air pada Hotel Ibis Styles.
Contoh perhitungan penggunaan pada Bulan Januari:
Volume kebutuhan air per hari = (40 liter/orang/hari x 2 orang ) + 5 liter/hari
= 85 liter
= 0,09 m3
Volume Total Kebutuhan air per hari = (kebutuhan air/orang/hari x jumlah kamar) x %
Occupancy
= 0,09 m3/hari x 132 x 0,5 = 5,94 m3
Volume Total Kebutuhan air per bulan = 184,14 m3/bulan
Tabel 4.17 Kebutuhan Air di Hotel Ibis Styles yang Dapat Dipenuhi dengan Air Hujan
Bulan
Kebutuhan air per Hari Kebutuhan air per Bulan
(m3) (m3)
Januari 5,94 184,14
Februari 5,94 166,32
Maret 5,94 178,2
April 7,72 239,38
Mei 7,72 231,66
Juni 7,72 239,38
Juli 9,50 285,12
35
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.17 Kebutuhan Air di Hotel Ibis Styles yang Dapat Dipenuhi dengan Air Hujan (Lanjutan)
Bulan
Kebutuhan air per Hari Kebutuhan air per Bulan
(m3) (m3)
Agustus 9,50 294,62
September 9,50 285,12
Oktober 9,50 294,62
November 7,72 231,66
Desember 7,72 239,38
Dari Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa volume tertinggi kebutuhan air yang dapat dipenuhi dengan air hujan pada Hotel Ibis Styles terjadi pada Bulan Agustus dan Oktober dengan nilai 294,62 m3 dan volume terendah terjadi pada Bulan Februari dengan nilai 166,32 m3
4.4.1.3.Volume Air Hujan Yang Digunakan
Analisis tampungan air hujan dimulai pada Bulan Desember, dikarenakan curah hujan tertinggi di Kota Surabaya terjadi pada Bulan Desember.
Δs = Volume masuk air hujan – Kebutuhan air yang dapat dipenuhi dengan air hujan
= 303,22 m3 - 239,38 m3
= 63,84 m3
Contoh perhitungan Δs Kumulatif maksimum bulan januari
Δs Kumulatif = Δs Kumulatif Bulan Desember + volume masuk air hujan volume keluar Air Hujan
= 63,84 m3 + 293,31 m3– 184,14 m3 = 173,02 m3
36
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.18 Nilai Δs Kumulatif Air Hujan
Bulan
Volume Air Hujan
per hari
Volume Air Hujan per
Bulan
Volume Keluar per
hari
Volume Keluar per
bulan
Δs Kumulatif maksimum
per bulan (m3) (m3) (m3) (m3) (m3)
Januari 9,46 293,31 5,94 184,14 173,02
Februari 10,44 292,42 5,94 166,32 299,12
Maret 9,53 285,91 5,94 178,2 406,82
April 6,07 188,31 7,72 239,38 355,75
Mei 3,45 103,45 7,72 231,66 227,54
Juni 1,63 50,50 7,72 239,38 38,65
Juli 0,76 22,84 9,50 285,12 0
Agustus 0,09 2,83 9,50 294,62 0
September 0,04 12,56 9,50 285,12 0
Oktober 0,96 29,73 9,50 294,62 0
November 2,94 89,52 7,72 231,66 0
Desember 9,78 303,22 7,72 239,38 63,84
Dari Tabel 4.18 air hujan dapat memenuhi kebutuhan air untuk pengairan taman, cuci tangan dan flush toilet pada Hotel Ibis Styles Surabaya pada Bulan Desember hingga Juni, sedangkan pada Bulan Juli hingga November air hujan tidak dapat memenuhi kebutuhan air pada hotel tersebut sehingga Hotel Ibis Styles perlu mengambil air dari sumber air yang mereka gunakan selama ini.
Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa Bulan Juli hingga Oktober merupakan musim kemarau sedangkan data occupancy rate pada bulan tersebut tertinggi sehingga air hujan tidak dapat memenuhi kebutuhan air pada bulan-bulan tersebut.
Nilai Δs Kumulatif pada Bulan Maret sebesar 406,82 m3 dapat digunakan untuk merencanakan dimensi bak tampungan yang dapat dilakukan dalam penelitian selanjutnya.
4.4.2. Perhitungan Volume Air Limbah
Hotel Ibis Styles telah memiliki sistem pengolahan air limbah sehingga air limbah tersebut dapat dibuang ke sungai sesuai dengan peraturan pemerintah. Dalam penelitian ini akan diusulkan beberapa instalasi tambahan yang dapat digunakan untuk menjadikan air limbah tersebut menjadi air yang
37
Universitas Kristen Petra
dapat digunakan kembali. Aliran air limbah yang telah diolah tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu sumber air alternatif pada perencanan sistem konservasi air.
Untuk menghitung banyaknya air limbah dibutuhkan informasi occupancy rate. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara kepada kepala engineer untuk mendapatkan data occupancy rate pada hotel tersebut. Data occupancy rate Hotel Ibis Styles adalah sebagai berikut.
Bulan Januari-Maret : 50%/kamar/2 orang/hari
Bulan April-Juni : 65%/kamar/2 orang/hari
Bulan Juli-Oktober : 80%/kamar/2 orang/hari
Bulan November-Desember : 65%/kamar/2 orang/hari
Keluaran air limbah pada hotel yang ditinjau mengacu pada SNI 03-7065- 2005 tata cara perencanaan sistem plambing sebesar 200 liter/orang/kamar untuk semua sumber penggunaan air seperti lavatori, shower dan pengairan taman, dengan perencanaan 1 kamar terdapat 2 orang.
Contoh perhitungan aliran air limbah Bulan Januari:
Volume air kotor per hari = Volume air limbah x Jumlah Kamar x 2 Orang x %Occupancy
= (0,2 m3/hari x 132 kamar x 2 orang) x 50%
= 26,4 m3
Volume air kotor per bulan =26,4 m3 x 31 hari
= 818,4m3
Tabel 4.19 Volume Air Limbah di Hotel Ibis Styles
Bulan
Volume air
limbah Occupancy rate
Volume air limbah per
Hari
Volume air limbah per
Bulan
(m3/hari) (%) (m3) (m3)
Januari 0,2 0,5 26,4 818,4
Februari 0,2 0,5 26,4 739,2
Maret 0,2 0,5 26,4 792
April 0,2 0,65 34,32 1063,92
Mei 0,2 0,65 34,32 1029,6
38
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.19 Volume Air Limbah di Hotel Ibis Styles (Lanjutan)
Bulan
Volume air
limbah Occupancy rate
Volume air limbah per
Hari
Volume air limbah per
Bulan
(m3/hari) (%) (m3) (m3)
Juni 0,2 0,65 34,32 1063,92
Juli 0,2 0,8 42,24 1267,2
Agustus 0,2 0,8 42,24 1309,44
September 0,2 0,8 42,24 1267,2
Oktober 0,2 0,8 42,24 1309,44
November 0,2 0,65 34,32 1029,6
Desember 0,2 0,65 34,32 1063,92
Dari Tabel 4.19 dapat dilihat bahwa volume tertinggi aliran air limbah terjadi pada Bulan Agustus dan Oktober sebesar 1309,44 m3 dan volume terendah terjadi pada Bulan Februari sebesar 739,2 m3.
4.4.2.1.Kebutuhan air yang dapat dipenuhi dengan air limbah yang diolah
Contoh perhitungan aliran keluar air pada bulan Januari:
120 liter untuk pancuran air mandi/orang/hari
100 liter kolam renang/orang/hari
Volume Kebutuhan air per hari = ((220 liter/orang/hari x 2 orang )
= 440 liter
= 0,44 m3
Volume total kebutuhan air per hari = (kebutuhan air/orang/hari x Jumlah kamar) x % Occupancy
= 440 liter/hari x 132 kamar x 0,5
= 29040 liter
= 29,04 m3
Volume total kebutuhan air per hari = 900,24 m3
39
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.20 Volume Kebutuhan Air di Hotel Ibis Styles yang Dapat Dipenuhi dengan Air Limbah yang Diolah
Bulan
Volume Air Limbah per
hari
Volume Air Limbah per
bulan (m3) (m3)
Januari 29,04 900,24
Februari 29,04 813,12
Maret 29,04 871,2
April 37,75 1132,56
Mei 37,75 1170,31
Juni 37,75 1132,56
Juli 46,46 1440,38
Agustus 46,46 1440,38
September 46,46 1393,92
Oktober 46,46 1440,38
November 37,75 1132,56 Desember 37,75 1170,31
Dari Tabel 4.20 dapat diketahui potensi volume air limbah yang dapat diolah untuk digunakan kembali. Pada penelitian ini, dibatasi hingga perhitungan volume air yang dapat diolah. Untuk dapat digunakan kembali air limbah, memerlukan proses pengolahan lebih lanjut.
4.4.2.2.Kandungan Polutan yang Terdapat pada Air Limbah Untuk membuat air bekas pakai dapat dibuang ke badan air seperti sungai sesuai dengan standar pemerintah, Hotel Ibis Styles mempunyai sistem pengolahan untuk mengolah air tersebut yang dapat dilihat pada Lampiran 7. Pada sistem tersebut, terdapat Bak Screening dan Ekualisasi, Unit Anaerobic Baffled Reactor, dan Unit Aeration Tank dan Clarifier.
4.4.2.2.1. Bak Screening
digunakan untuk penyaringan awal yang digunakan untuk menyaring lemak dan benda-benda padat
40
Universitas Kristen Petra
yang terdapat pada air limbah. Alat Screening yang dipakai pada hotel Ibis Styles adalah Grease Trap dan Bar Screen.
Grease Trap digunakan untuk penyaringan lemak yang terdapat pada limbah restauran, dan Bar Screen digunakan untuk menyaring tissue, pembalut, alat kontrasepsi dan lainnya.
4.4.2.2.2. Unit Anaerobic Baffled Reactor
digunakan untuk mengurangi polutan secara kimia yang terdapat pada air limbah. Pada unit ini, digunakan bakteri yang bersifat anaerob.
4.4.2.2.3. Unit Aeration Tank dan Clarifier
Setelah itu, air diproses pada Unit Aeration Tank dan Clarifier yang pengolahannya menggunakan bakteri aerob. Di dalam unit ini terdapat blower yang digunakan untuk memberi oksigen pada bakteri karena bakteri yang terdapat pada unit ini tidak dapat hidup apabila tidak ada oksigen.Adapula pada unit bak sedimentasi yang digunakan untuk mengendapkan lumpur yang terdapat pada air. Lumpur pada bak sedimentasi akan dikembalikan ke bak ekualisasi untuk di proses lagi untuk perolehan hasil yang maksimal.
Apabila sudah tidak dapat diolah lagi, maka lumpur tersebut akan dibuang.
Untuk mengetahui kandungan air yang sudah keluar melalui pengolahan di atas, dilakukan pengetesan uji kandungan air pada keluaran sistem pengolahan air limbah. Pengujian kandungan air dilakukan di PT.Mitra Lab Buana yang terdapat di Jalan Jemursari Surabaya. PT. Mitra Lab Buana sudah memenuhi standar registrasi kompetensi oleh Kementrian Lingkungan Hidup. Hasil tes kandungan air limbah hotel dapat dilihat pada Lampiran 4.
Air limbah hotel tersebut perlu dilakukan pengolahan tambahan agar dapat digunakan kembali dan memenuhi standar air minum. Berikut parameter-
41
Universitas Kristen Petra
parameter yang belum memenuhi syarat beserta cara mengatasinya dapat dilihat pada Tabel 4.21
Tabel 4.21 Parameter yang Membutuhkan Pengolahan Tambahan
No Parameter Cara Mengatasi
A Parameter Fisika
1. Warna Koagulasi, Filtrasi
2. Kekeruhan Filtrasi, Sedimentasi
3. Bau dan Rasa
Aerasi, aktivasi karbon, koagulasi dan filtrasi
4. Suhu Aerasi
B Parameter Kimia
1. Kromium Koagulasi dengan koagulan FeSO4
2. Amonia Pertukaran ion
3.
MBAS (Kandungan Deterjen)
Koagulasi dengan koagulan Al2SO4 dilanjutkan dengan filtrasi
C Parameter Mikrobiologi
1. Total Colifom koagulasi, filtrasi dan disinfeksi 2. E.Coli koagulasi, filtrasi dan disinfeksi
Pada Tabel 4.21 disajikan usulan cara pengolahan air tambahan untuk Hotel Ibis Styles agar dapat menghilangkan parameter-parameter yang tidak memenuhi standar pemerintah Indonesia.