• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN TULANGAN KOLOM DAN RING BALOK RUANG TUNGGU PELABUHAN PENYEBERANGAN PAMATATA, SELAYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEKERJAAN TULANGAN KOLOM DAN RING BALOK RUANG TUNGGU PELABUHAN PENYEBERANGAN PAMATATA, SELAYAR"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEKERJAAN TULANGAN KOLOM DAN RING BALOK RUANG TUNGGU PELABUHAN PENYEBERANGAN

PAMATATA, SELAYAR

TUGAS AKHIR

OLEH:

JAMAL SOFYAN NIM: 1722070014

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN JURUSAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN 2020

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar diploma (Ahli Madya Teknik) di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan di sebutkan dalam daftar pustaka.

Mandalle, September 2020 Yang menyatakan,

Jamal Sofyan

(5)

v KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan berkah dan karunia serta kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan tepat dan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tugas Akhir ini berjudul “Pekerjaan Tulangan Kolom dan Ring Balok Ruang Tunggu Pelabuhan Penyeberangan Pamatata, Selayar ”.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program Diploma III Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Untuk itu kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada orang tua yang senangtiasa memberikan doa dan semangat serta penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat untuk itu khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Darmawan, M.P selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

2. Bapak Syamsul Marlin Amir,ST.,M.Si selaku Ketua Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan

3. Bapak Ir. Muhammad Nadir, M.Si selaku ketua Program Studi Teknik Kelautan

4. Bapak Ir. Muhammad Nadir, M.Si dan Bapak Paharuddin, S.T., M.Si selaku Pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini.

(6)

vi 5. Pembimbing Lapangan maupun pembimbing Instansi di Proyek Dermaga

Pendidikan Politani Pangkep

6. Teman-teman seperjuangan Prodi Teknik Kelautan

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga penulisan tugas akhir ini berguna bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan, masyarakat luas pada umumnya dan Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan.

Mandalle, Juli 2020 Penulis

Jamal Sofyan

(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan dan Manfaat ... 2

1.2.1. Tujuan ... 2

1.2.2. Manfaat ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tulangan ... 3

2.2. Jenis-Jenis Tulangan ... 3

2.2.1. Tulangan Kolom ... 4

2.2.2. Tulangan Balok ... 4

2.2.3. Tulangan Ringbalok ... 4

2.3. Jenis Besi ... 4

2.4. Kelebihan dan Kekurangan Tulangan ... 5

2.4.1. Kelebihan atau Keutamaan Besi Beton ... 5

(8)

viii

2.4.2. Kekurangan Besi Beton ... 6

BAB III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 8

3.2. Alat dan Bahan ... 8

3.2.1. Alat ... 8

3.2.1. Bahan ... 8

3.3. Metode Pengambilan Data ... 8

3.3.1. Data Primer ... 8

3.3.2. Data Sekunder ... 9

3.4. Pengolahan Data ... 9

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1. Gambaran Umum ... 10

4.2. Struktur Organisasi ... 11

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tulangan atau Besi Beton ... 13

5.2. Pembuatan Begel ... 13

5.3. Perakitan Besi Tulangan ... 14

5.3.1. Perakitan Besi Tulangan Kolom ... 15

5.3.2. Perakitan Besi Ring Balok ... 15

5.4. Setting Kolom ... 16

5.5. Setting Ring Balok ... 18

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 21

6.2. Saran ... 21

(9)

ix DAFTAR PUSTAKA ... 22 LAMPIRAN ... 23 RIWAYAT HIDUP ... 26

(10)

x DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pos dan Ruang Tunggu Pelabuhan ... 10

Gambar 4.2 Dermaga Pelabuhan ... 11

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Proyek ... 12

Gambar 5.1 Gunting Besi Muller ... 14

Gambar 5.2 Kunci pembengkok besi ... 14

Gambar 5.3 Gancu ... 14

Gambar 5.4 Tulangan kolom yang selesai di rakit ... 15

Gambar 5.5 perakitan tulangan ring balok ... 16

Gambar 5.6 Pemasangan Tulangan Kolom ... 16

Gambar 5.7 Penguncian Tulangan kolom ... 17

Gambar 5.8 Kolom ... 17

Gambar 5.9 Pengontrolan posisi kolom ... 18

Gambar 5.10 Pengangkatan Tulangan Ring balok ... 18

Gambar 5.11 Pemasangan Ring Balok ... 19

Gambar 5.12 Overstak ... 20

(11)

xi ABSTRAK

JAMAL SOFYAN, 1722070014. Pekerjaan Tulangan Kolom dan Ring Balok Ruang Tunggu Pelabuhan Penyeberangan Pamatata, Selayar (dibimbing oleh Muhammad Nadir dan Paharuddin).

Besi beton atau beton bertulang boleh jadi merupakan bahan konstruksi yang paling penting karena digunakan dalam berbagai bentuk untuk hampir semua struktur baik besar maupun kecil seperti bangunan, jembatan, perkerasan jalan, bendungan, dinding penahan tanah, terowongan, jembatan yang melintasi lembah, drainase, fasilitas irigasi, tangki dan sebagainya. Pilihan beton bertulang sebagai bahan konstruksi yang universal karena banyaknya kelebihan yang dimilikinya.

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendeskripsikan tulangan kolom dan ring balok pada bangunan ruang tunggu Pelabuhan Pamatata Selayar.

Metode yang digunakan adalah mengumpulkan data primer dan data sekunder.

Data primer diambil secara langsung atau bersumber dari responden melalui wawancara, pengamatan dan partisipasi langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur, pustaka maupun internet.

Hasil pembahasan dari pengumpulan maka disimpulkan bahwa data tulangan sangat berperan penting agar bangunan tersebut dapat berdiri kuat serta pemilihan besi beton juga sangat berpengaruh pada besar dan tingginya beton maupun bangunan yang ingin dibuat.

Kata kunci: Tulangan, Kolom, Ring Balok.

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia, besi beton lebih sering digunakan untuk pembangunan gedung, karena bahan ini lebih mudah didapat sehingga dirasakan lebih ekonomis dibanding konstruksi lainnya. Besi beton boleh jadi merupakan bahan konstruksi yang paling penting karena digunakan dalam berbagai bentuk untuk hampir semua struktur baik besar maupun kecil seperti bangunan, jembatan, perkerasan jalan, bendungan, dinding pebahan tanah, terowongan, jembatan yang melintasi lembah (viaduct), drainase, fasilitas irigasi, tangki dan sebagainya (Bestas’s, 2013).

Dibandingkan dengan beton, tulangan merupakan material berkekuatan tinggi. Baja penguat atau baja tulangan memikul tarik maupun tekan, kekuatan lelehnya kurang lebih sepuluh kali dari kekuatan tekan struktur beton yang umum, atau seratus kali dari kekuatan tariknya. Sebaliknya baja merupakan material yang mahal harganya bila dibandingkan dengan beton. Kedua material tersebut dapat dipergunakan sebaik-baiknya dalam suatu kombinasi dimana beton berfungsi untuk memikul tegangan tekan sedangkan baja berfungsi untuk memikul tegangan tarik (Ardiansyah,2010).

Dengan demikian pada suatu gelagar (balok) beton bertulang, beton berfungsi untuk memikul gaya tekan dan tulangan-tulangan baja yang dipasang longitudinal diletakkan di dekat permukaan tarik untuk memikul gaya tarik, dan sering kali batang-batang baja tambahan diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat memikul timbulnya tegangan tarik yang disebabkan oleh gaya geser pada badan gelagar (Ardiansyah, 2010).

(13)

2 Namun demikian, tulangan juga dipakai untuk memikul gaya tekan terutama pada tempat-tempat dimana diinginkan adanya pengurangan dimensi struktur tekan, seperti pada kolom-kolom lantai bawah pada bangunan bertingkat banyak. Walaupun dalam perhitungan tidak ditemukan seperti yang dikemukakan di atas, suatu jumlah tulangan minimum dari tulangan ditempatkan pada elemen struktur tekan untuk melindunginya terhadap efek dari momen lentur yang terjadi secara tiba-tiba yang dapat meretakkan bahkan meruntuhkan bagian yang tidak diberi tulangan (Ardiansyah,2010).

1.2. Tujuan dan Manfaat 1.2.1 Tujuan

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mendeskripsikan pekerjaan tulangan kolom dan ring balok pada bangunan ruang tunggu Pelabuhan Penyeberangan Pamatata, Selayar.

1.2.2. Manfaat

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah secara khusus menambah wawasan bagi penulis sendiri dan secara umum adalah sebagai bahan informasi bagi pihak yang memerlukan tentang pekerjaan kolom dan ring balok.

(14)

3 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tulangan

Tulangan terbagi atas Tulangan pokok disebut juga tulangan utama dan tulangan memanjang. Yaitu tulangan yang memanjang searah dengan panjang balok ataupun kolom. Sedangkan tulangan pokok atau tulangan utama yang posisinya berada di sekitar area tumpuan. Biasanya yang menggunakan istilah ini hanya untuk balok dan juga pelat (Wikipedia, 2019).

Begel adalah suatu komponen yang terbuat dari besi beton. Kegunaan dari besi begel sendiri adalah untuk menahan geser dari balok cor atau kolom beton bertulang. Dan kegunaan lainya adalah untuk menahan cor pada pondasi dan tulangan pada dinding rumah sehingga rumah semakin kokoh (Dwijaya, 2019).

2.2 Jenis-Jenis Tulangan 2.2.1 Tulangan Kolom

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Arsitur, 2017) Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat

(15)

4 bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin (Arsitur, 2017).

2.2.2. Tulangan balok

Jika dilihat dari fungsinya maka balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang yang memiliki fungsi sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.

2.2.3. Tulangan ring balok

Adalah bagian dari tumpuan konstruksi atap dan sebagai pengikat pasang dinding batu bata bagian atas agar tidak runtuh, ring balok yang umumnya digunakan untuk bangunan rumah tinggal sederhana.

2.3 Jenis Besi

Secara umum terdapat dua jenis besi beton, yaitu besi polos (plain bar) dan besi ulir (deformed bar). Besi polos memiliki permukaan yang licin dan mulur serta penampangnya berbentuk bundar. Besi ulir, sesuai dengan namanya, memiliki bentuk permukaan seperti sirip ikat (memuntir) atau sirip teratur seperti pada bambu, dengan pola-pola yang berbeda tergatung pabrik pembuatannya (Bildeco, 2018).

Besi ulir umum digunakan sebagai tulangan beton dibandingkan besi polos. Besi ulir diberikan ulir melalui proses rol pada permukaannya sehingga memiliki ikatan yang lebih baik antara tulangan dan beton. Bentuk ulir ini meningkatkan daya lekat sehingga menahan gerakan dari batang terhadap beton. Besi ulir memiliki ketahanan tekan minimal 400 Mpa (Bildeco, 2018).

(16)

5 Besi polos lebih jarang digunakan daripada besi ulir. Besi polos lebih banyak digunakan untuk membungkus besi ulir yang digunakan sebagai tulangan beton yang dipasang memanjang. Besi polos memiliki ketahanan tekan minimal 240 Mpa (Bildeco, 2018).

Besi polos mendominasi permintaan besi beton di pasaran, dengan jumlah sekitar 60%. Besi polos dapat dijumpai di pasar eceran (retail). Besi ulir umumnya dipasarkan distributor besar kepada para kontraktor, dengan penjualan dalam volume besar. Besi ulir harganya lebih mahal daripada besi polos karenan kekuatan dan ketahanannya. Pemasangan besi ulir juga lebih sulit daripada besi polos karena susah dibengkokkan (Bildeco, 2018).

Jumlah pemakaian besi beton berbanding lurus dengan dimensi beton.

Semakin besar dimensi penampang beton, semakin besar ukuran dan jumlah material yang dipakai Ukuran besi beton ditentukan melalui SNI 2052:2014 tentang Baja Tulangan Beton yang dipakai pada konstruksi beton (Bildeco, 2018).

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Tulangan

2.4.1 Kelebihan atau keutamaan besi beton (strong-indonesia.com) 4. Strukturnya sangat kokoh.

5. Memiliki kekuatan tekan yang lebih tinggi dibanding material konstruksi lain.

6. Lebih awet serta tahan lama tanpa kehilangan daya tahan terhadap beban. Hal ini disebabkan adanya proses pemadatan semen yang semakin lama semakin membatu.

(17)

6 7. Punya daya tahan yang tinggi terhadap api dan air. Hal ini karena jika terkena air tidak berkarat dan bila terkena api maka struktur dengan ketebalan penutup beton tertentu hanya akan rusak di bagian permukaannya saja.

8. Dapat dibuat dalam beragam bentuk seperti balok, pelat, kolom atau atap kubah dengan macam-macam fungsi.

9. Pembuatan dan instalasi konstruksi beton bertulang bisa dilakukan oleh tenaga berkeahlian rendah dengan mudah dibandingkan dengan struktur baja.

10. Hampir tidak ada biaya pemeliharaan, kalau pun ada biayanya sangat rendah.

11. Hemat biaya untuk penggunaan material tiang tumpuan jembatan, dinding basement, fondasi tapak dan sejenisnya.

12. Biaya untuk membuat material konstruksi besi beton murah. Hal ini dikarenakan bisa menggunakan bahan-bahan lokal seperti kerikil, pasir, air, tulangan baja serta sedikit semen.

13. Pada tanah dasar yang kurang baik, besi beton tidak sulir digunakan dibandingkan

2.4.2 Kekurangan Besi Beton atau Beton Bertulang (strong-indonesia.com) 1. Lamanya waktu pengerjaan besi beton.

2. Rendahnya daya kuat tarik. Maka dari itu diperlukan penggunaan tulangan tarik.

(18)

7 3. Membutuhkan biaya yang mahal untuk biaya bekisting yaitu antara

sepertiga atau dua pertiga dari total biaya struktur beton.

4. Punya kualitas yang bervariasi bergantung pada kualifikasi pembuatnya.

5. Agar tetap pada tempatnya hingga beton mengeras, diperlukan bekisting penahan pada saat pengecoran beton. Selain itu dibutukan juga penampang yang besar pada konstruksi untuk menahan berat beton yang mencapai 2,4 t/m3.

6. Sulitnya pengontrolan terhadap proses penuangan dan perawatan beton dengan ketepatan maksimal. Hal ini sendiri tidak berlaku pada proses produksi material struktur lain.

7. Besi beton akan menjadi berat karena rendahnya kekuatan per satuan berat dari beton. Dari sini akan mempengaruhi momen lentur karena struktur-struktur bentang-panjang dimana berat beban mati beton yang besar.

8. Terlalu banyaknya sifat-sifat beton serta proporsi-campuran dan juga pengadukannya.

(19)

8 BAB III

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pengumpulan data lapangan di laksanakan selama kurang lebih 2 bulan di mulai pada tanggal 20 September s/d 12 Desember 2019,bertempat di Proyek Ruang Tunggu Pelabuhan Pamatata Kabupaten Kepulauan Selayar.

3.2 Alat dan bahan 3.2.1 Alat

1. Alat Tulis Menulis 2. Alat Safety

3. Kamera 4. Gancu 5. Linggis 3.2.2 Bahan

1. Besi Polos Ø10

2. Besi Ulir D16 dan Besi Ulir D19 3. Kawat Bendrat

3.3 Metode Pengambilan Data 3.3.1 Data Primer

Data primer ialah data yang didapat langsung dari sumbernya.

Untuk mendapatkannya dilakukan dengan metode :

a. Observasi, Merupakan data yang diperoleh dengan pengamatan langsung di lapangan..

(20)

9 b. Interview, Data diperoleh dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang terkait dan berwenang memberikan keterangan mengenai data-data pada proyek tersebut.

c. Dokumentasi.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder dapat diperoleh melalui metode kajian pustaka yaitu berdasarkan sumber buku atau situs internet.

3.4 Pengolahan Data

Data yang akan dikumpulkan oleh penulis yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer diambil secara langsung atau bersumber dari responden melalui wawancara, pengamatan dan partisipasi langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literature, pustaka maupun internet.

Referensi

Dokumen terkait

Metode ini tidak daat digunakan untuk menganalisa #an3akn3a rotein atau asam amino suatu Fat( 3ang din3atakan se#agai nitrogen ika diinginkan mengetahui kadar

Peraturan pelaksanaan UUPR yang telah ditetapkan adalah Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi perusahaan yaitu Rumah Sakit Advent Bandar Lampung, dalam melihat sejauh mana WOM mempengaruhi seseorang

Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan suatu penelitian dan analisis mengenai superhero Gundala, yang sejauh ini menurut pengamatan penulis belum pernah

The following screenshot shows the above JSON object in a chrome developer console with all properties listed in key value pair.... What is the role of

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah

Dokumen Rencana Operasional Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate Tahun 2014-2018 merupakan penjabaran dari Rencana Stretegis Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate

Pemahaman terhadap keyakinan ayat al-Qur’an mengenai khalifah merupakan penerus perjuangan Isa Mau’ud dalam meyebarkan ajaran-ajaran kebenaran memunculkan suatu nilai akan