LAPORAN RESMI
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA II
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA II
MATERI
MATERI
PROTEIN
PROTEIN
Disusun Oleh : Disusun Oleh : KelompokKelompok : I : I / / SELASA SELASA PAGIPAGI 1
1. . AASSTTIIAAN N !!IIDDOODDOO "1"1##$$##1111$$11""####%%$$ "
". . PPUUTTRRI I RROOUUSSAAN N NNAAIILLAA ""11##$$##1111$$11$$##11%%"" $.
$. &UNITA &UNITA 'A'A(NI (NI "1#$#11$1"##)$"1#$#11$1"##)$
LAORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA II
LAORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA II
TEKNIK
TEKNIK KIMIA 'AKULT
KIMIA 'AKULTAS TEKNI
AS TEKNIK
K
UNI*ERSITAS DIPONEGORO
UNI*ERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
SEMARANG
"#1)
"#1)
PROTEIN
LAPORAN RESMI
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA II
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA II
MATERI
MATERI
PROTEIN
PROTEIN
Disusun Oleh : Disusun Oleh : KelompokKelompok : I : I / / SELASA SELASA PAGIPAGI 1
1. . AASSTTIIAAN N !!IIDDOODDOO "1"1##$$##1111$$11""####%%$$ "
". . PPUUTTRRI I RROOUUSSAAN N NNAAIILLAA ""11##$$##1111$$11$$##11%%"" $.
$. &UNITA &UNITA 'A'A(NI (NI "1#$#11$1"##)$"1#$#11$1"##)$
LAORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA II
LAORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA II
TEKNIK
TEKNIK KIMIA 'AKULT
KIMIA 'AKULTAS TEKNI
AS TEKNIK
K
UNI*ERSITAS DIPONEGORO
UNI*ERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
SEMARANG
"#1)
"#1)
PROTEIN
LEMAR PENGESA(AN
LEMAR PENGESA(AN
Judul Praktikum : Protein Disusun oleh :
Nama Anggota / NIM : 1. Bastian Widodo / 2100111200! 2. Putri "ousan Na#ila / 210011101!2 . $unita %ahni / 2100111200&
'emarang( ))))))))))))))) Asisten *a#oratorium PD+, II
+ito 'etia-an Nugroho NIM: 21001101200
PROTEIN
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Pertama tama kami anatkan ui s3ukur keada +uhan 3ang Maha 4sa karena dengan #erkat dan anugerah5N3a( kami daat men3elesaikan *aoran 3ang #erudul 6Protein7. *aoran resmi ini enulis susun dalam rangka memenuhi
salah satu s3arat men3elesaikan mata kuliah Praktikum Dasar +eknik ,imia II tahun 201&
+erselesaikann3a laoran resmi ini tidak leas dari #antuan dari #e#eraa ihak. 8leh karena itu( kami men3amaikan terimakasih keada:
1. Penanggung a-a# *a#oratorium Dasar +eknik ,imia II %akultas +eknik( 9niersitas Dionegoro( Ir. ;. 'ri Budi3arti( M.+.
2. Asisten Pem#im#ing( *a#oratorium Dasar +eknik ,imia II 3ang dengan sa#ar mem#im#ing kami dalam men3elesaikan laoran rotein( +ito 'etia-an Nugroho
. 8rang tua kami 3ang mendukung kami dengan doa dan kasih &. +eman teman Insirati< 3ang selalu mem#antu dan menginsirasi . Pihak lain 3ang tidak #isa kami se#utkan untuk #antuan dan
dukungann3a
*aoran resmi ini kami #uat dengan se#aik5#aikn3a dan dengan segena hati agar laoran kami daat #erman<aat dan daat mem#eri damak 3ang ositi< #agi ara em#a=a. *aoran ini tidak auh dari kekurangan 3ang ada( oleh se#a# itu kritik
dan saran akan sangat mem#angun kami dalam menulis laoran kami 3ang #erikutn3a.
.
'emarang( ))))))))))))
Penulis
PROTEIN
INTISARI
INTISARI
Protein merupakan polimer asam amino dengan bobot monomer yang sangat besar. Protein dapat dibedakan berdasarkan tipe, jumlah, dan susunan asam amino. Protein merupakan komponen utama dalam berbagai makanan alami yang menentukan tekstur keseluruhan, misalnya keempukan daging. Protein juga dapat diproses untuk menjadi agen pembentuk gel, pengemulsi, pembentuk busa, dan pengental. Ada berbagai metode untuk menganalisa protein secara kuantitatif dan metode Kjeldahl dipilih karena digunakan secara luas dan memiliki presisi yang tinggi. Dengan praktikum ini diharapkan praktikan mampu merangkai dan mengoperasikan alat metode kjeldahl untuk menganalisa kadar protein ikan pari dan kadar air ikan pari.
Sampel yang digunakan adalah ikan pari dengan reagen Zn, Hl, !a"H, H #S"$
pekat, %", uS"$.&H #", asam boraks jenuh, !a#S"$ dan a'uadest. Praktikum
dibagi menjadi dua yaitu uji kadar air dan uji kadar !itrogen(Protein). *ji kadar protein dilakukan dengan metode Kjeldahl dengan + tahap, digesti, distilasi, dan
titrasi.
Kadar air yang ditemukan yaitu -, lebih besar dari kadar teoritis yaitu /. Kadar protein yang ditemukan yaitu -$, lebih kecil dari kadar teoritis yaitu -0,0. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan asam, kebutuhan !a"H, kebutuhan garam, lama 1aktu digesti, dan 2olume titran. Sebagai saran sebaiknya asam
yang digunakan yaitu H #S"$ sebanyak # ml, perbandingan asam dan garam - 3
+, lama 1aktu digesti +,+ jam, 2olume !a"H yang digunakan --#,& ml, dan 2olume titran yang seharusnya adalah -,0.
PROTEIN
SUMMAR&
SUMMAR&
Protein is an amino acid polymer 1ith high monomer 1eight. Protein can be categori4ed based on the type, amount, and the bond of amino acids. Protein is a main component in many natural foods that influenced the food te5ture, such as meat. Proteins also can be processed become gelling agent, emulsifier, foaming agent, and thickener. 6here are some methods to analy4e proteins 'uantitati2ely. 6he common method used is Kjeldahl because it has high precision. 7n this e5periment, the aims are able to build and operate Kjeldahl method for analy4e the content of protein and 1ater on ray fish.
6he samples are ray fish 1ith reagents Zn, Hl, !a"H, H #S"$ , %",
uS"$.&H #", saturated boric acid, !a#S"$ dan a'uadest. 85periment contain of
t1o steps, there are 1ater le2el determination and !itrogen (Protein) le2el determination. Protein le2el determination is done 1ith Kjeldahl method in + steps, digestion, distillation, and titration.
9ater le2el that found are -, it is higher than theoretic 1ater le2el 1hich are /. Protein le2el that found are -$, it is smaller than theoretic protein le2el 1hich are -0.0. 6his phenomenon happens because of acid need, !a"H need, salt need, digestion ti me, and titrant 2olume. As our suggestion the acid used are # ml, ratio of acid and salt are - 3 +, digestion time are +.+ hours, !a"H used are --#.& ml and the titrant 2olume are -.0 ml.
PROTEIN
DA'TAR ISI
DA'TAR ISI
>alaman Judul i
*em#ar Pengesahan ii
,ata Pengantar iii
Intisari i
'ummar3
Da<tar Isi i
Da<tar +a#el iii
Da<tar ?am#ar i@
BAB I P4NDA>9*9AN
1.1 *atar Belakang 1
1.2 +uuan Per=o#aan 2
1. Man<aat Per=o#aan 2 BAB II +INJA9AN P9'+A,A
2.1 Protein
2.2 Metode ,eldahl & 2. >al >al 3ang Perlu Dierhatikan 2.& %ungsi +ia "eagen 2. >u#ungan antara "e=oer3 terhada laman3a -aktu destruksi 2. %enomena +itrasi saat Praktikum
2. Alikasi ,adar Protein dan ,adar Air dalam Industri BAB III M4+8D8*8?I P4";8BAAN
.1 Alat dan Bahan
.2 ?am#ar alat 10
. ;ara ,era 11
BAB IC >A'I* P4";8BAAN DAN P4MBA>A'AN
.1 >asil Per=o#aan 1
.2 Pem#ahasan 1
BAB C P4N9+9P
.1 ,esimulan 1
PROTEIN
.2 'aran 1
DA%+A" P9'+A,A 1!
DA+A >A'I* P4";8BAAN A51 *4MBA" P4">I+9N?AN B51 *4MBA" P4">I+9N?AN "4A?4N ;51 *4MBA" ,9AN+I+A' "4A?4N D51 "4%%4"4N'I
PROTEIN
DA'TAR TAEL
DA'TAR TAEL
+a#el 2.1 %aktor ,onersi ,andungan Nitrogen dari Ber#agai Bahan Pangan & +a#el &.1 +a#el ,adar Protein 1 +a#el &.2 +a#el ,adar Air 1
PROTEIN
DA'TA
DA'TAR GA
R GAMAR
MAR
?am#ar .1 "angkaian Alat Destruksi 10 ?am#ar .2 "angkaian Alat Destilasi 10 ?am#ar . "angkaian Alat +itrasi 11
PROTEIN
A I
A I
PENDA(ULUAN
PENDA(ULUAN
1.1 LATA1.1 LATAR ELAR ELAKANGKANG
Protein meruakan olimer asam amino. Ada uluh asam amino 3ang #er#eda meruakan en3usun rotein alami. Protein di#edakan satu sama lain #erdasarkan tie( umlah dan susunan asam aminon3a. Per#edaan ini men3e#a#kan er#edaan struktur molekuler( kandungan nutrisi dan si<at <isikokimia. Protein meruakan konstituen enting dalam makanan( dimana rotein meruakn sum#er energi sekaligus mengandung asam5asam amino esensial seerti l3sine( tr3tohan( methionine( leu=ine( isoleu=ine dan aline esensial #erarti enting #agi tu#uh( namun tidak #isa disintesis dalam tu#uhE >ero-ati( n.d.E.
Protein uga meruakan komonen utama dalam #er#agai makanan alami( 3ang menentukan tekstur keseluruhan( misaln3a keemukan roduk daging atau ikan( dan se#again3a. Protein terisolasi sering digunakan dalam makanan se#agai unsur kandungan ingredientE karena si<at atau <ungsi unikn3a( antara lain kemamuann3a menghasilkan enamilanm tekstur atau sta#ilitas 3ang diinginkan. Misaln3a( rotein digunakan se#agai agen em#entuk gel gelling agentE( engemulsi emulsi<ierE ( em#entuk #usa <oaming agentE dan engental thi=kenerE. Be#eraa rotein makanan meruakan enFim 3ang mamu meningkatkan lau reaksi #iokimia tertentu( #aik 3ang menguntungkan mauun 3ang merugikan merusak >ero-ati( n.d.E.
Analisis rotein daat dilakukan dengan #er#agai metode diantaran3a( Metode ,eldahl( Metode Dumas +ermodi<ikasi( dan Metode 'ektroskoi 9C Cisi#le >ero-ati( n.d.E. Pemilihan metode 3ang digunakan #erdasarkan ada keuntungan dan kerugian masing masing metode. Metode ,eldahl diilih karena memiliki keuntungan 3aitu metode ,eldahl digunakan se=ara luas di seluruh dunia dan masih meruakan metode standar di#anding metode lain. 'i<atn3a 3ang uniersal( resisi tinggi dan rerodusi#ilitas #aik mem#uat metode ini #an3ak digunakan
PROTEIN untuk enetaan kadar rotein >ero-ati( n.d.E. 'edangkan kerugian dari metode ini adalah tidak mem#erikan engukuran rotein sesungguhn3a( karena tidak semua nitrogen dalam makanan #ersum#er dari rotein. Protein 3ang #er#eda memerlukan <aktor koreksi 3ang #er#eda karena susunan residu asam amino 3ang #er#eda. Penggunaan asam sul<at ada suhu tinggi #er#aha3a( demikian uga #e#eraa katalis. +eknik ini mem#utuhkan -aktu lama >ero-ati( n.d.E.
Metode ,eldahl memiliki keuntungan 3aitu digunakan se=ara luas di seluruh dunia dan meruakan metode standar( oleh karena itu metode ini diilih untuk menganalisa kadar rotein dalam #er#agai er=o#aan.
1." Tu+u,n Pe-o,,n 1." Tu+u,n Pe-o,,n
1. Menganalisa ui kadar rotein ada ikan ari 2. Menganalisa ui kadar air ada ikan ari
. Merangkai dan mengoerasikan alat metode ,eldahl untuk ui kadar rotein ada ikan ari
1.$ M,n0,, Pe-o,,n 1.$ M,n0,, Pe-o,,n
1. Mahasis-a mamu menganalisa ui kadar rotein ada ikan ari ".
". Mahasis-a mamu menganalisa ui kadar air ada ikan ari $.
$. Mahasis-a mamu merangkai dan mengoerasikan alat metode ,eldahl untuk ui kadar rotein ada ikan ari
A II
A II
PROTEIN
TIN2AUAN PUSTAKA
TIN2AUAN PUSTAKA
".1 P-oein ".1 P-oein
Protein meruakan suatu sen3a-a organik dengan #o#ot monomer 3ang sangat #esar( susunann3a sangat komleks serta tersusun dari rangkaian asam amino. Ikatan utama asam amino 3ang satu dengan 3ang lain teradi karena adan3a ikatan etida( sehingga rotein sering dise#ut olietida. Protein terdiri dari unsur5unsur ;( >( 8( dan N serta kadang5kadang diumai ' dan P. Bila rotein dihidrolisa dengan menggunakan larutan asam atau #antuan enFim( menghasilkan asam amino.
Asam amino meruakan asam organik 3ang memun3ai gugus kar#oksil ;88 3ang #ersi<at asam dan gugus N>G 3ang #ersi<at #asa. Di dalam
asam amino( #aik gugus asam mauun #asa #ersi<at lemah.
Protein daat diklasi<ikasikan #erdasarkan #entuk molekuln3a( komonen en3usunn3a( asaln3a mauun <ungsin3a.
1. Berdasarkan #entuk molekul meliuti: ?lo#ular( %i#rosa( Mem#rane. 2. Berdasarkan komonen en3usun meliuti: Al#umin( ?lo#u lin( >isterin(
Protamine( ,eratin( 4lastin.
. Berdasarkan sum#ern3a meliuti: Na#ati( >e-ani.
&. Berdasarkan <ungsi #iologis meliuti: 4nFim( >ormon( Pem#angun( ,ontraktil( Pengangkut.
Protein memun3ai #er#agai kegunaan( diantaran3a se#agai #erikut: se#agai Fat em#angun( engganti sel5sel 3ang rusak( Fat engemulsi( Fat enghasil energi( em#entukan enFim( #u<<er untuk memertahankan > tu#uh( dan enghasil -ol dan sutera sintetis ada industr3 tekstil.
"." Meo3e K+el3,hl "." Meo3e K+el3,hl
PROTEIN Metode ini A8A;(2000E aling #an3ak digunakan karena enggunaann3a mudah dan kesalahann3a tidak terlalu #esar. Metode ini tidak daat digunakan untuk menganalisa #an3akn3a rotein atau asam amino suatu Fat( 3ang din3atakan se#agai nitrogen ika diinginkan mengetahui kadar rotein/ asam amino 3ang terkandung dalam #ahann3a( maka #iasan3a kadar nitrogen dikalikan <aktor konersi. %aktor ini #er#eda ada #er#agai Fat namun diam#il rata5ratan3a. 9ntuk #er#agai enis #ahan makanan( <aktor konersi N ke rotein se#esar (2 ones <a=torE. 9mumn3a kandungan Nitrogen dalam rotein sekitar 1H. Be#eraa <aktor konersi kandungan N ke #ahan angan
se=i<i= ones <a=torE daat dilihat ada ta#el 2.1:
+a#el 2.1 %aktor ,onersi ,andungan Nitrogen dari Ber#agai Bahan Pangan Merril Watt( 1E.
Bahan Pangan %aktor 1. +elur (2 2. Daging (2 . 'usu (! &. ?andum. Beras ((! . ,a=ang +anah (1 . ,edelai (& Analisa kadar N se=ara ,eldahl di#agi tiga taha( 3aitu: 1
144 DDeess--uukkssii
'amel didestruksi dengan >2'8& di dalam la#u ,eldahl dimana di atasn3a
ditutu dengan gelas arloi untuk menaga agar tidak #an3ak ua 3ang keluar dari la#u. Mula5mula =airan dalam la#u menadi hitam 3aitu se-aktu Fat5Fat terurai menghasilkan kar#on.
,etika atom5atom sudah mem#entuk ikatan lagi maka larutan akan menadi ernih 3ang #erarti destruksi selesai.
N>G 8
" ;> ; 8> G >2'8& G >28 " ;>2 ;88> G N>&>'8&Pers. "eaksi 2.1E
PROTEIN " ;>2 ; 8> G >2'8& ;82 G >28 G '82 KPers. "eaksi 2.2E
8 "
"44 DDeessiill,,ssii
Destilasi dilakukan sam#il enam#ahan larutan Na8> sehingga teradi reaksi :
N>&>'8& G 2Na8> Na2'8& G N> G 2>28K..Pers. "eaksi 2.E
Amoniak 3ang ter#entuk dialirkan ke larutan asam #oraks sehingga teradi reaksi :
N> G >B8 N>&EB8 Pers. "eaksi 2.&E $
$44 TTii--,,ssii
Amonium #orat 3ang teradi dititrasi dengan >;l.
N>&EB8 G >;l N>&;l G >B8 Pers. "eaksi 2.E
".$ (,l5h,l &,n6 Pe-lu Dipe-h,ik,n ".$ (,l5h,l &,n6 Pe-lu Dipe-h,ik,n
1. Bahan dalam keadaan kering kering angin atau kering oenE dan halus agar roses destruksi semurna
2. Pemanasan harus merata
. Pada -aktu destilasi( destilat dimasukkan ke dalam #oraks enuh dalam erlenme3er agar N> daat segera diikat dan tidak mengua keluar.
'elain itu diasang kaas antara adator dan leher erlenme3er untuk men=egah enguaan
&. +itrasi sa ngat e nting se hingga la rutan >; l ha rus di standarisasi terle#ih dahulu untuk mengetahui normalitas >;l 3ang diakai
7.
7. Pada roses destruksi larutan 3ang didaat harus samai ernih( se#a# aa#ila #elum ernih #erarti destruksi #elum semurna.
".) 'un6si Ti,p Re,6en ".) 'un6si Ti,p Re,6en
PROTEIN 1. >2'8& : 'e#agai oksidator 3ang daat mendigesti
makanan
>ero-ati( n.d.E.
2. Na2'8& Anhidrid : 9ntuk memer=eat ter=aain3a titik didih
>ero-ati( n.d.E.
. ;u'8&.>28 : 'e#agai katalis( memer=eat reaksi >ero-ati(
n.d.E
&. Na8> : Mengu#ah Amonium 'ul<at menadi gas Amonia
>ero-ati( n.d.E.
. >;l 0(1 N : +itran untuk mengetahui kadar > 2B85 >ero-ati(
n.d.E.
. M8 : Indikator titik akhir titrasi >ero-ati( n.d.E . Asam Boraks Jenuh : 'e#agai enerima ammonia hasil destilasi 4gli(
200!E
!. ALuadest : Pelarut 4gli( 200!E
. 'er#uk n : Meminimalisasi bumping*a#orator3 4@eriment ( n.d.E
".
".7 7 (u(uuun6n6,n ,n ,n,n,,-, -, ReReoo8e8e-9 -9 NiNi--o6o6en en ee-h-h,3,3,p ,p L,L,m,m,n9n9, , !!,,kkuu Des-uksi
Des-uksi
6Waktu destruksi rotein seharusn3a di#agi 2. Pertama adalah -aktu digesti samai ernih dan tak #e-arna( #iasan3a dise#ut eriode digesti. *alu 6a<ter #oil7( 3ang #erguna untuk mengkonersi seutuhn3a untuk distilasi( 3ang dise#ut eriode #oil.7 Persson( 200!E. Waktu digesti diengaruhi oleh tie samel( umlah garam( asam( katalis( suhu( agen oksidasi dan reduksi Persson( 200!E. Dalam samel ikan ari( Nitrogen dieroleh dari *3sine( +r3tohan( >istidine( Phen3lalanine( *eu=ine( Isoleu=ine( +hreonine( Methionine=3stine( dan Caline Braekkan( 1 Moustgard( 1E. Menurut Persson 200!E Alanine memiliki -aktu destruksi 3ang le#ih =eat !0H dariada +r3tohan karena ikatan Nitrogenn3a 3ang le#ih sedikit. 9ntuk samel ikan ari sendiri dierlukan -aktu ( am untuk mere=oer3 Nitrogen samai 100H Miller( 1&E.
". 'enomen, Ti-,si s,, P-,kikum ". 'enomen, Ti-,si s,, P-,kikum
'amel mula mula didigesti menadi N>&E 2>2'8& sesuai reaksi
PROTEIN NmakananE N>&E 2>2'8& Persamaan "eaksi 2.1E ,emudian dinetralisasi dengan Na8> menadi
N>&E 2>2'8& G Na8> 2N> G >28 G Na2'8& Persamaan "eaksi 2.2E
Dan didistilasi ke dalam larutan asam #oraks enuh N> G >B8 N>&G >2B8
5 Persamaan "eaksi 2.E ,adar Nitrogen makan an di-akili oleh >2B85 sehingga >2B85 dititrasi dengan
>G untuk mengetahui kadarn3a
>2B85G >G >B8 Persamaan "eaksi 2.&E
Dalam titrasi raktikum( larutan >2B85 dititrasi dengan >G dengan indi=ator M8.
'eerti reaksi Persamaan "eaksi 2.E konsentrasi Nitrogen dan > 2B85 sama
sehingga umlah >2B85 me-akili umlah Nitrogen 3ang ada dalam makanan.
'etelah >2B85 ha#is dititrasi maka >G akan #ereaksi dengan indi=a tor M8.
Dengan adan3a >G maka indi=ator M8 akan mengalami eru#aha n > dan akan
#eru#ah ada > asam ;lark( 2002E
Colume titran 3ang dierlukan untuk samel ikan ari adalah
16,85=V .0,1.171,5. 6,25 10. 1,5.1000 x100
CO 1(! ml
".; Aplik,si K,3,- P-oein 3,n K,3,- Ai- 3,l,m In3us-i ".; Aplik,si K,3,- P-oein 3,n K,3,- Ai- 3,l,m In3us-i
1. Bakso Ikan
Dalam industri engolahan #akso ikan dalam kemasan( rotein memiliki eranan 3ang sangat enting terutama dalam mutu #akso 3ang dihasilkan.
6Mutu #akso 3ang rendah dan tekstur 3ang rendah dise#a#kan komonen rotein dalam daging ikan 6Post "igor7 3ang daat #ereran se#agai engikat air( em#entuk gel( serta emulsi telah mengalami kerusakan.7 De-i 'antoso( n.d.E. De-i dan 'antoso n.d.E uga menam#ahkan #ah-a aki#at dari da3a ikat air 3ang lemah oleh rotein men3e#a#kan
teradin3a roses oksidasi lemak dan hidrolisis lemak( selain itu uga memer#esar ertum#uhan mikro#a 3ang merusak #akso ikan se=ara
PROTEIN mikro#iologis. 'ehingga enentuan kadar rotein dalam roduksi #akso ikan meruakan hal 3ang ital.
,adar air uga ital dalam roduksi #akso ikan dalam kemasan. Penurunan kadar air dalam makanan daat menghindarkan #ahan angan dari kerusakan ertum#uhan mikroorganisme De-i 'antoso( n.d.E. Jadi dalam roduksi #akso ikan selain kadar rotein( kadar air uga diui untuk meningkatkan mutu #akso.
2. Nugget
,adar air dalam roduksi nugget memiliki <ungsi 3ang sama dengan roduksi #akso ikan. ,adar air dalam makanan ikut menentukan kesegaran
dan da3a a-et #ahan makanan terse#ut. +inggin3a kadar air dalam suatu #ahan makanan daat memudahkan #akteri( kaang( dan khamir untuk #erkem#ang #iak sehingga men3e#a#kan teradin3a eru#ahan ada #ahan
makanan "oha3a dkk( 201E. Jadi enentuan kadar air dalam roduksi nugget sangatlah enting dan tidak daat terle-atkan.
A III
A III
METODOLOGI PRAKTIKUM
METODOLOGI PRAKTIKUM
PROTEIN $.1 Al, 3,n ,h,n
$.1 Al, 3,n ,h,n $.1.1 ,h,n &,n6 Di6un,k,n $.1.1 ,h,n &,n6 Di6un,k,n
1. Ikan Pari gram #asah dan 1( gram kering 2. 'er#uk n & gram
. >;l 0(1 N se=ukun3a &. Na8> 20 gram . >2'8& ekat 2 ml
. M8 tetes
. ;u'8&..>28 gram
!. Asam #oraks enuh 10 ml . Na2'8& anhidrid 10 gram
10. ALuadest 100 ml
$.1." Al, &,
$.1." Al, &,n6 Din6 Di6un,k,n6un,k,n
1. *a#u digester 2. *a#u destilasi . *a#u ,edahl &. Pendingin *ie#ig . Adator . ,omor listrik . Beaker glass !. ?elas ukur . 4rlenme3er 10. Piet tetes 11. ;a-an orselen 12. 'tati< dan klem 1. ;orong emisah
$." G,m,- Al, $." G,m,- Al,
PROTEIN
?am#ar .1 "angkaian Alat Destruksi 1. ,lem( 2. 'tati<( . *a#u ,eldahl( &. ,omor *istrikE
?am#ar .2 "angkaian Alat Destilasi 1. ,lem( 2. 'tati<( . *a#u Destilasi( &. ,omor *istrik( . ;orong Pemisah( . Pendingin *ei#ig( . Adator( !.
4rlenme3erE
PROTEIN
?am#ar . rangkaian Alat +itrasi 1. ,lem( 2. 'tati<( . Buret( &. 4rlenme3erE
$.$ $.$ <,-, <,-, Ke-+,Ke-+, $.$.1 U+i K,3,- N = $.$.1 U+i K,3,- N = P-oeinP-oein
Pertama( menim#ang 1( gram ikan ari 3ang sudah dalam keadaan kering dan halus( lalu memasukkan dalam la#u digester.'etelah itu menam#ahkan 10 gr Na2'8& anhidrid( gr ;u'8&..>28 dan 2 ml >2'8& ekat. *alu
memanaskan =amuran terse#ut elan5elan samai tidak ter#entuk er=ikan lagi( kemudian emanasan diteruskan dengan =eat samai destruksi semurna 3aitu larutan menadi ernih. Biasan3a destruksi atau digesti mem#utuhkan -aktu dua am dan selama rosesn3a( la#u digester sering diutar5utar agar tidak teradi emanasan setemat. 'etelah dianaskan( mendinginkan la#u dan menam#ahkan 100 ml aLuadest( memasukkan dalam la#u destilasi. 'elanutn3 a menam#ahkan & gr ser#uk n untuk men=egah teradin3a #uming serta er=ikan.'am#il menunggu( memasang eralatan untuk destilasi. Menam# ahkan 100 ml larutan Na8> N selama roses destilasi( destilat ditamung dalam erlenme3er 3ang #erisi asam #oraks enuh se#an3ak 10 ml. *angkah ini dilakukan samai Na8> ha#is.
'elanutn3a menitrasi destilat 3ang dieroleh dengan menggunakan >;l dan
PROTEIN Men=atat ke#utuhan titran. Akhirn3a menghitung kadar rotein dalam #ahan dengan mengalikan kadar nitrogen 3ang dieroleh dengan <aktor konersi.
Kadar Pr otein
=
(
V . N)
HCl. BM N .Vdestilat . F konversiV titrasi . berat ikan pari.1000 ×100 Pers.
.1E
$.$." U+i K,3,- $.$." U+i K,3,-
Ai-Pertama( menim#ang =a-an kering 3ang akan digunakan dalam keadaan kosong. 'elanutn3a meletakkan gram ikan ari di atas =a-an kemudian tim#ang #eratn3a. *alu memasukkan =a-an #erisi ikan ari dalam oen dengan suhu 10o; selama 1 am( astikan oen telah anas dan sia
untuk mengeringkan ikan ari. 'etelah selesai dikeringkan( akhirn3a memasukkan =a-an #erisi ikan ari ke dalam desikator( didinginkan samai suhu konstan dan hingga #erat ikan ari dan =a-an teta.
Kadar Air
=
(
wt ikan pari basah+
cawan)
−
(
wt ikan parikeri ng+
cawan)
(
wt ikan pari basah+
cawan)
−(
wt cawan)
×100 Pers..2E
$.$.$ U+i K,3,- Au $.$.$ U+i K,3,- Au
Pertama( memanaskan =a-an orselin terle#ih dahulu dalam oen( kemudian mendinginkan dalam desikator hingga men=aai suhu ruangan( dan menim#ang #erat kosongn3a. *alu menim#ang gram ikan ari kemudian dia#ukan dalam tanur ada suhu 0o; samai samel #eru#ah
menadi a#u.Akhirn3a mem#iarkan dingin dalam desikator( dan menim#ang hingga #erat konstan.
Kadar
Kadar AbAb=
Be Beraratt AbAb Be
Beratrat kekerinringg ikaikann parparii××100 Pers..E
PROTEIN
A I*
A I*
(ASIL PER<OAAN DAN PEMA(ASAN
(ASIL PER<OAAN DAN PEMA(ASAN
).1 (,sil
).1 (,sil Pe-o,Pe-o,,n,n
+a#el &.1 +a#el ,adar Protein 'amel H Praktis H +eoritis Ikan Pari 1&H 1(!H Mardiah( 200!E
+a#el &.2 +a#el ,adar Air 'amel H Praktis H +eoritis
Ikan Pari !1(H 0(1H +rimandana(200E
)." Pem,h,s,n )." Pem,h,s,n
).".1 K,3,- P-,kis Leih Keil 3,-i K,3,- Teo-iis ).".1 K,3,- P-,kis Leih Keil 3,-i K,3,- Teo-iis
,adar rotein 3ang kami temukan se#an3ak 1&H( sedangkan kadar rotein 3ang seharusn3a adalah 1(!H Mardiah( 200!E. ,adar 3ang kami temukan le#ih ke=il dan hal ini dise#a#kan oleh #e#eraa <aktor diantaran3a: A. ,e#utuhan Asam
Dalam roses digesti atau destruksi rotein digunakan >2'8& Asam
'ul<atE untuk oksidator 3ang daat mendigesti makanan Analisis Makanan)2)Analisis Protein( n.d.E. Menurut Persson 200!E ke#utuhan asam untuk digesti #erariasi( tergantung enis samel 3ang digunakan. Persson 200!E mengatakan ada & hal 3ang memengaruhi ke#utuhan asam untuk digesti( 3aitu:
a. Penggunaan Asam oleh 'amel
Persson 200!E mengatakan komonen samel untuk digesti memengaruhi umlah asam 3ang dierlukan. 'amel 3ang digunakan #ukan suatu 3ang homogen/han3a memiliki kandungan rotein saa(
PROTEIN tai uga ada kar#ohidrat dan lemak. Data enggunaan asam untuk rotein( lemak( dan kar#ohidrat adalah &( ( dan &(0 ml >2'8& er
gram samel Persson( 200!E. Dari data terse#ut kita daat menghitung ke#utuhan >2'8& dalam ml dengan rumus
>2'8& mlE O kadar @ massa samel @ konsumsi asam Pers &.1E
Data kadar rotein( lemak( dan kar#ohidrat ikan ari adalah 1(!H Mardiah( 200E H 2(H Paramita( n.d.E. Dengan data terse#ut( maka ke#utuhan >2'8& adalah
Protein O 1(!H @ 10 @ &( O !(12& ml *emak O H @ 10 @ ( O 2(1 ml ,ar#ohidrat O 2(H @ 10 @ & O 1(10 ml G
+otal ,e#utuhan >2'8& O 12( 1 ml
#. Penggunaan Asam oleh "eagen
Persson 200!E mengatakan #ah-a reagen seerti Na2'8&
mengkonsumsi asam 0( ml >2'8& setia 1 gramn3a. Dalam
er=o#aan digunakan 10 gram Na2'8& maka ke#utuhan >2'8&
adalah 10 @ 0( O ml >2'8&
=. Penguaan Asam
Dalam metode ,eldahl #an3ak asam 3ang mengua dan indah ke lingkungan. 'tudi mengatakan #ah-a asam dalam roses digesti akan #erkurang H setia 1 menit. Akan tetai( ika menggunakan 2 ml >2'8& dengan lama digesti seerti
er=o#aan( engurangan >2'8& se#esar (2 ml Persson( 200!E
d. >asil 'aming
,ar#ohidrat dalam samel daat mengalami dekomosisi menadi ;82 dan >28 saat digesti. Dekomosisi ini akan mengkonsumsi
>2'8& se#an3ak 1( ml setia 1 gramn3a. Jadi enggunaann3a
menadi 1( @ 10 @ 2(H O 0(2 ml >2'8& Persson( 200!E
Jadi total konsumsi > 2'8& adalah 12(1 G (2 G G 0(2 O 2 ml
>2'8&. Dengan umlah 3ang teat sesuai dengan kuantitas #ukan #erarti
#ah-a >2'8& 3ang di#utuhkan teat. Masih ada masalah lagi 3ang dikenal
dengan 6'alting 8ut 4<<e=t7 3ang uga daat mengurangi umlah asam Persson( 200!E. 8leh karena itu Persson 200!E men3arankan untuk menam#ah asam se#an3ak 2 ml menadi 2 atau 2! ml
.
. KeKeuuuuh,h,n Gn G,-,-,m,m
PROTEIN Dalam digesti( garam digunakan untuk memer=eat teradin3a titik didih 3aitu Na2'8& Analisis Makanan)2)Analisis Protein( n.dE. Persson 200!E
menganurkan er#andingan asam dan garam antara 1(& samai 2 adi setia 1 ml asam digunakan 2 gram garam Persson( 200!E. ?aram 3ang digunakan se#an3ak 10 gram Na2'8&( sedangkan seharusn3a adalah 1(& @
2 O gram Na2'8& untuk mendigesti rotein. ,urangn3a garam akan
mengurangi re=oer3 Nitrogen se#an3ak H Persson( 200!E sehingga kadarn3a menadi le#ih ke=il
<.
<. L,L,m, !m, !,,ku ku Di6Di6esesii
Dalam er=o#aan digesti han3a dilakukan selama 2 am. Menurut Miller 1&E untuk mere=oer3 Nitrogen dari samel ikan ari dierlukan -aktu ( am sua3a re=oern3a semurna 100H. ,adar 3ang dieroleh Miller se#esar 1(!H sesuai dengan kadar teoritis dari Mardiah 200E 1(!H.
Jadi kurangn3a -aktu ini men3e#a#kan re=oer3 Nitrogen dari asam amino kurang semurna 3ang akan mengurangi hasil rotein 3ang dieroleh menadi le#ih ke=il dari 3ang seharusn3a.
D.
D. KeKeuuuuh,h,n Nn N,O,O((
Dalam raktikum digunakan Na8> se#an3ak 100 ml untuk mengu#ah N>& 3ang ada dalam hasil digesti menadi N> gasE 3ang nantin3a akan
#ereaksi dengan asam #oraks untuk ditentukan kadarn3a. Bu==hi n.d.E mengatakan #ah-a ke#utuhan Na8> se#aikn3a &( ml setia 1 ml >2'8&.
Dalam raktikum digunakan 2 ml >2'8&( adi Na8> 3ang dierlukan
seharusn3a 112( ml. ,urangn3a Na8> men3e#a#kan N>& 3ang ada
dalam hasil digesti tidak semua #ereaksi dengan asam #oraks sehingga kadar >2B85 3ang me-akili kadar Nitrogen #erkurang dan olume titran
3ang di#utuhkan uga #erkurang( sehingga kadar rotein dan Nitrogen 3ang dieroleh le#ih ke=il dari seharusn3a.
E.
E. **oolulume me TiTi--,n,n
Dalam er=o#aan olume titran 3ang digunakan adalah 1(& ml. Colume titran 3ang seharusn3a digunakan adalah
16,85=V .0,1.171,5. 6,25 10.1,5.1000 x100
CO 1(! ml
PROTEIN Colume titran 3ang digunakan untuk menitrasi > 2B85 adalah 1(! ml.
Colume titran daat #erkurang karena kadar > 2B85 3ang ada uga le#ih
rendah dari seharusn3a. >al ini dise#a#kan oleh re=oer3 Nitrogen 3ang #elum semurna sehingga kadar N>& #erkurang dan N>& 3ang #ereaksi
dengan >B8 uga #erkurang sehingga >2B85 3ang ter#entuk sedikit.
Dari ersamaan reaksi 2.1E samai ersamaan reaksi 2.&E adalah enelasan reaksin3a. Jadi kadar rotein 3ang dieroleh le#ih ke=il dari
3ang seharusn3a.
)."." (,sil Des-uksi m,sih
)."." (,sil Des-uksi m,sih e>,-n, (i,me>,-n, (i,m
Material 8rganik mengalami kar#onisasi 3ang daat dilihat eru#ahann3a dari samel menadi <oam -arna hitam. 'elama roses digesti <oam ini akan mengalami dekomosisi dan menadi larutan ernih 3ang menandakan reaksi telah selesai 4gli( 200!E. Indikasi larutan ernih adalah adan3a reaksi oksidasi dimana kar#on mem#entuk ;82 3ang akan
mengua dan -arna hitam dari <oam tidak ada lagi. ;>N8Q G >2'8& ;82 G '82 G >28 G N>&
G Pers. reaksi &.1E
%oam hitam menandakan #ah-a semua kar#on telah rusak( tetai kar#on kar#on terse#ut #elum mengalami oksidasi menadi ;82 3ang #erua gas.
Jika semua telah teroksidasi maka ter#entuk ;82 dan '82 3ang #erua gas
dan meninggalkan larutan men3isakan >28 dan N>&G 3ang tidak #e-arna.
,ar#on 3ang ada masih #er#entuk gumalan tetai kar#on kar#on terse#ut sudah tere=ah dari ikatann3a. Jika #elum tere=ah( maka <oam hitam tidak akan ter#entuk.
A *
A *
PENUTUP
PENUTUP
PROTEIN 7.1 Kesimpul,n
7.1 Kesimpul,n
1. ,adar rotein raktis 3aitu 1&H le#ih ke=il dari kadar rotein teroritis 3ang dise#a#kan oleh ke#utuhan asam 3aitu Asam 'ul<at( ke#utuhan garam 3aitu Natrium 'ul<at( lama -aktu digesti( ke#utuhan Na8>( dan olume titran 2. ,adar air raktis 3aitu !1(H le#ih #esar dari kadar air teorit is 3aitu
0(1H dan hal ini daat men3e#a#kan mudah rusakn3a ikan ari aki#at aktiitas mikro#iologi 3ang meningkat seiring dengan meningkatn3a kadar air
7." S,-,n 7." S,-,n
1. Jumlah >2'8& 3ang digunakan se#aikn3a 2 2! ml karena >2'8& mudah
hilang karena enguaan atau reaksi
2. Per#andingan asam dan garam se#aikn3a 1 : ( karena ika kurang daat memerlama -aktu digesti
. *ama digesti rotein seharusn3a ( am untuk memeroleh hasil 3ang maksimal
&. Na8> 3ang digunakan untuk destilasi se#aikn3a 112( ml untuk memaksimalkan umlah gas N> 3ang ter#entuk
DA'TAR PUSTAKA
DA'TAR PUSTAKA
Analisis Makanan)2.Analisis Protein
PROTEIN Asso=iation o< 8<<i=ial Agri=ultural ;hemist( 2000( 68<<i=ial Method o< Anal3sis7 1th
edE( ?aithers #urg( Mar3land( 9'A: Author.
Bald-in( J.( 64@erimental 8rgani= ;hemistr37 2nd edE( +ok3o: ,agakusha
;oman3( *td.
Bu==hi( 6,eldahl Pra=ti=e ?uide7.
;lark( Jim( 2002( 6A=id Base Indi=ator7(
htt://---.=hemguide.=o.uk/h3si=al/a=id#aseLia/indi=ators.html( diakses tanggal Mei 201&.
De-i( Ika Atsari 'antoso( Imam( 6Alikasi Metode A>D Anal3ti=al >ierar=h3 Pro=essE dalam Menganalisa %aktor 3ang Memengaruhi Mutu Bakso Ikan7( Jurnal +eknologi Industri Pertanian
4gli( >uldr3=h( 200!( 6Bu==hi ,eldahl ?uide7( '-itFerland( %la-il: Bu==hi *a#or +e=hni= A.?.
%essenden %essenden( 1!( 6,imia 8rganik7 edisi ketiga Alo3sius >and3ana Pudaatmaka( eneremahE( Jakarta: 4rlangga.
?ri<<in( ".W.( 1( 6Modern 8rgani= ;hemistr37( +ok3o: M=?ra- >ill( ,agakusha *td.
Mer3l( A.*. Watt( B.,.( 1( 64nerg3 Calue o< %ood: Basis and Deriation Agri=ulture >and#ook7( Washington
Miller( *ila >oughton( Jean Anne( 1&( 6+he Mi=ro ,eldahl Determination o< Nitrogen ;ontent o< Amino A=ids and Proteins7( Jurnal Biokimia
Paramita( ?lad3s A3u( 6Produksi A#on Daging Ikan Pari "a3 <ishE: ,arakterisasi ,imia Ikan Pari7( Jurnal ,imia.
Persson( Jon5Ake( 200!( 6>and#ook <or ,eldahl Digestion7 & th edE( Denmark(
>illeroad: %8''.
"oha3a( dkk( 6Penggunaan Bahan Pengisi terhada Mutu Nugget Cegetarian Ber#ahan Dasar +ahu dan +eme7( Jurnal +eknologi Industri Pertanian.
Cogel( A.I.( 1( 6Rualitatie 8rgani= Anal3sis7 2nd edE( *ondon: William
;lo-er 'ons *imited.
PROTEIN
PROTEIN DAT
DATA (ASIL PER<A (ASIL PER<OAANOAAN
LAORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA II LAORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA II 2URUSAN
2URUSAN TEKNIK TEKNIK KIMIA 'AKULKIMIA 'AKULTTAS TEKNIK AS TEKNIK UNI*ERSITAS DIPONEGORO UNI*ERSITAS DIPONEGORO M MAATTEERRII ::Protein I. *ARIAEL I. *ARIAEL Na2'8& O 10 gr ALuadest O 100 ml >2'8& O 2 ml M8 O tetes >;l 0(1 N O se=ukun3a n gr & O Na8> O 100 ml( 20 gr >B8 enuh O 10 ml
;u'8&.>28O gr Daging ikan ari O 1( gr kering( halus gr #asah
II. A(AN DAN ALAT II. A(AN DAN ALAT Bahan 1. Ikan ari 2. 'er#uk n . >;l 0(1 N &. Na8>. >2'8& . M8 . ;u'8&.>28 !. >B8 enuh . Na2'8& 10. ALuadest Alat 1. *a#u Digester 2. *a#u Destilasi . *a#u ,eldahl &. Pendingin *ei#ig . Adator . ,omor *istrik . 4rlenme3er !. Piet +etes . ;a-an Porselen
PROTEIN 10. 'tati< ,lem 11. ;orong Pemisah
III. <ARA KER2A III. <ARA KER2A 9i kadar Protein
1.E Menim#ang 1( gram ikan ari 3ang sudah kering dan halus( lalu masukkan dalam la#u digester
2.E +am#ahkan 10 gram Na2'8& anhidrid( gram ;u'8&.>28 dan 2 ml
>2'8&
.E Panaskan =amuran terse#ut elan elan sama i tidak ter#entuk er=ikan lagi( kemudian emanasan diteruskan dengan =eat samai destruksi semurna 3aitu larutan ernih. Biasan3a destruksi / digesti mem#utuhkan -aktu 2 am. 'elama rosesn3a la#u digester sering diutar utar agar tidak teradi emanasan setemat.
&.E Dinginkan la#u dan tam#ahkan aLuadest se=ukun3a( masukkan dalam la#u destilasi. +am#ahkan & gr ser#uk n untuk men=egah teradin3a #uming serta er=ikan
.E Pasang eralatan destilasi
.E 'elama roses destilasi tam #ahkan 100 ml larutan Na 8> N( destilat ditamung dalam 4rlenme3er 3ang #erisi asam #oraks enuh se#an3ak 10 ml. *akukan samai Na8> ha#is.
.E +itrasi destilat 3ang diero leh dengan mengg unakan >;l. ;atat ke#utuhan titran.
!.E >itung kadar rotein dalam #ah an dengan mengalikan kadar nitrogen 3ang dieroleh dengan <aktor konersi.
Kadar Protein
=
(
V . N)
HCl . BM N . Vdestilat . F konversiV titrasi . berat ikan pari.1000 ×100
9i ,adar Air
1.E +im#ang =a-an kering 3ang akan digunakan dalam keadaan kosong. 2.E *etakkan gram ikan ari di atas =a-an ke mudian tim#ang #eratn3a. .E Masukkan =a-an #eri si ikan ari dalam oe n dengan suhu 10o; selama
1 am( astikan oen telah anas dan sia untuk mengeringkan ikan ari. &.E 'etelah sele sai dikeri ngkan( masu kkan =a-an #erisi ikan ari ke dalam
desikator( didinginkan samai suhu konstan dan hingga #erat ikan ari dan =a-an teta.
PROTEIN
Kadar Air
=
(
wt ikan pari basah+
cawan)
−
(
wt ikan pari kering+
cawan)
(
wt ikan pari basah+
cawan)
−(
wt cawan)
×100 9i ,adar A#u
1.E ;a-an orselin dianaskan terle#ih dahulu dalam oen( kemudian didinginkan dalam desikator hingga men=aai suhu ruangan( tim#ang #erat kosongn3a.
2.E +im#ang gram ikan ari kem udian dia#ukan dalam tanur ada suhu 0o;
samai samel #eru#ah menadi a#u.
.E Biarkan dingin dalam desikator( tim#ang hingga #erat kon stan. Kadar Ab= Berat Ab
Berat keringikan pari ×100
I*
I*. (ASIL PER<OAA. (ASIL PER<OAANN Berat ;a-an O &( gr
Berat ;a-an G ikan ari #asah O (& gr Berat ;a-an G ikan ari kering O (1 gr
Kadar Air= 37,54−35,1 37,54−34,55
x100
O !1(H
,adar ,ering O 100H 5 !1(H O 1!(&H Colume Destilat O 11( ml Colume titran I. 1( ml II. 1(2 ml III. 1( ml Kadar Protein
=
1,4 x0,1 x14 x171,5 x6,25 10 x1,5 x1000 x100 O 1&H P"A,+I,AN M4N?4+A>9I A'I'+4NLEMAR PER(ITUNGAN
LEMAR PER(ITUNGAN
A.
A. U+U+i Ki K,3,3,- ,- ,i
,i--a. Berat =a-an kosong O &( gram #. Berat =a-an G samel #asah O (& gram=. Berat =a-an G samel kering O (1 gram
Kadar Air= 37,54−35,1 37,54−34,55 x100
O !1(H
,adar ,ering O 100H 5 !1(H O 1!(&H
.
. U+U+i K,i K,3,3,- P- P-o-oeeinin
a. Colume destilat O 11( ml #. Colume +itran O
1,5+1,2+1,5 3 =1,4!l
=. Mr N O 1&
d. Berat 'amel ,ering dan >alus O 1( gram e. %aktor ,onersi Nitrogen O (2Mi=hael( 12E
Kadar Protein
=
1,4 x0,1 x14 x171,5 x6,2510 x1,5 x1000 x100 O 1&H
LEMAR PER(ITUNGAN REAGEN
LEMAR PER(ITUNGAN REAGEN
A A.. NN,,OO( 7( 7NN 5
=
M . valensi 5= gr Mr x 1000 !l x1 5=gr 40 x 1000 100 x1 20 O grMassa Na8> O 20 gram
LEMAR KUANTITAS REAGEN LEMAR KUANTITAS REAGEN
LAORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA II LAORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA II 2URUSAN
2URUSAN TEKNIK TEKNIK KIMIA 'AKULKIMIA 'AKULTTAS TEKNIK AS TEKNIK UNI*ERSITAS DIPONEGORO
UNI*ERSITAS DIPONEGORO
P"A,+I,9M ,4 : MA+4"I Protein:
>A"I/+AN??A* : 'elasa( 1 Aril 201& ,4*8MP8, : 1/'elasa Pagi NAMA : 1. Bastian Widodo
2. Putri "ousan Na#ila . $unita %ahni A'I'+4N : +ito 'etia-an
,9AN+I+A' "4A?4N
N8 J4NI' "4A?4N ,9AN+I+A'
1. Na2'8&anhidris 10 gram
2. >2'8& ekat 2 ml
. >;l 0(1 N 'e=ukun3a &. Na8> N 100 ml
. ;u'8&.>28 gram
.A Luadest 100 ml
. M8 tetes
!. N gram&
. >B8 enuh ml10
10. 'amel daging ikan ari ,adar Protein : 1( gr kering halus ,adar Air : gram #asah
+9?A' +AMBA>AN %ungsi tia tia reagen
;ari <aktor konersi nitrogen ikan ari
;ari kadar asli rotein nitrogen ikan ari
;A+A+AN '4MA"AN?( 1 Aril 201& A'I'+4N
NIM : 21001101200
Laboratorium Dasar Teknik Kimia II Universitas Diponegoro D52 M8 tetes
+itrasi @ S 10 ml Destruksi 2 am
RE'ERENSI
RE'ERENSI
A.
A. uuhi hi k+ek+el3,l3,hl 6hl 6ui3ui3ee Di6esion
Di6esion
In the digestion ste the organi=all3 #onded nitrogen is =onerted into ammonium ions. 8rgani= =ar#on and h3drogen <orm =ar#on dio@ide and -ater( er3
mu=h reminis=ent to an in=ineration ro=ess. In this ro=ess the organi= material =ar#oniFes -hi=h =an #e isualiFed #3 the trans<ormation o< the samle into #la=k <oam. During the digestion the <oam de=omoses and <inall3 a =lear liLuid
indi=ates the =omletion o< the =hemi=al rea=tion. +he generaliFed non5 stoi=hiometri=
=hemi=al eLuation 1E sho-s ho- a general nitrogen =ontaining starting material ;>N8E is mineraliFed to dissoled ammonium ions. ;>N8E G >2'8& ;82 G '82 G >28 G N>& 1E
In the srcinal ro=edure u#lished #3 ,eldahl the mineraliFation -as =arried out in #oiling sul<uri= a=id. +he o@idation -as suorted #3 the addition o< the strong o@idiFing agent otassium ermanganate. A<ter its introdu=tion #3 ,eldahl(
the digestion rea=tion -as <urther imroed and otimiFed. 4@amles -ere the addition o< salts and the use o< =atal3sts -hi=h allo-ed <or shorter digestion time. +he most =ommon salt used histori=all3 -as otassium sul<ate and the =atal3sts -ere selenium and metal salts( arti=ularl3 o< mer=ur3( =oer or titanium. +-o t3es o< heating units are used to heat u the samle together -ith the reagents to #oiling temeratures o< &0 to 0 T;. 8ne t3e are I"5digesters and the other are #lo=k digesters
.
. (,n3(,n3ook ook 0o- 0o- K+elK+el3,hl 3,hl Dis6eDis6esiosionn .2.1 A=id reLuirements
In a =lassi=al ,eldahl s3stem( usuall3 2 ml a=id er gram o< samle is used -hereas in %8'' +e=ator digestors #lo=k the olume hae #een otimiFed so that most =ommonl3 onl3 12 ml a=id is used.
.2.1.1 A=id =onsumtion #3 the samle
In order to understand this ro=ess -e hae to =onsider the =omosition o< ea=h samle. In +a#le 1( the a=id =onsumtion o< arious samle =onstituents is gien2.
6able -. onsumption of acid by constituents in samples.
S,mple <omponen Ai3 onsumpion S,mple <omponen Ai3 onsumpion ml ("SO) / 6 omponen
ml ("SO) / 6 omponen 'oil( organi= ; 10.0
%at . Protein &. 'ali=3li= a=id .! ;ar#oh3drate &.0 ;la3 0. 'and 0.0 1
%rom this +a#le -e =an see that samles high in <at =ontent -ill =onsume more a=id than those that are high in rotein or =ar#oh3drate =ontent. As an e@amle( -e =an =al=ulate the a=id =onsumtion o#tained #3 a -heat samle.
Assume that the -heat samle has the <ollo-ing =omosition: Protein 12. H
;ar#oh3drate . H %at . H
%or a digestion o< this -heat samle -ith a -eight o< 1.0 gram( the a=id =onsumed #3 the samle -ould then #e as <ollo-s:
Protein 12. H U 1.0 U &. O 0.1 ml ;ar#oh3drate . H U 1.0 U &.0 O 2. ml %at . H U 1.0 U . O 0.& ml
.1 ml
In total( this -heat samle -ould =onsume a olume o< .1 ml sulhuri= a=id during the digestion.
As a =omarison a samle su=h as a sausage( ri=h in <at( -ould =onsume . ml sulhuri= a=id during the digestion. +o =omensate <or this and o#tain the same digestion =onditions as <or the -heat samle( an initial olume
-hi=h is ml larger than <or the -heat samle has to #e used. 'imilar =al=ulations =an #e made <or other samles -ith di<<ering =ontents and the results
o#tained =an #e used to modi<3 alread3 roen ali=ations into ne- areas o< usage.
.2.1.2 A=id =onsumtion #3 the reagents
Potassium sulhate is added in all ,eldahl digestions and some sulhuri= a=id rea=ts to <orm otassium h3drogen sulhate a==ording to the <ollo-ing <ormula:
,2'8& G >2'8&2 ,2>'8&
8ne gram o< otassium sulhate =onsumes a#out V0. ml sulhuri= a=id( i.e. using 2 ,elta#s g ,2'8&E a#out 2.1 ml a=id is =onsumed.
20
In all A'Ns this =onsumtion has #een a==ounted <or sin=e the salt addition is al-a3s =onstant.
>o-eer( in some ali=ations se=ial reagents are added to in=rease the s=oe o< the ,eldahl method. +he most =ommonl3 used are sodium thiosulhate or sali=3li= a=id -hi=h =an #e added to in=lude nitrate and nitrite in
the measurements.
'odium thiosulhate rea=ts -ith sulhuri= a=id su=h that the <inal rodu=t is sulhur dio@ide. In this ro=ess 1 g o< sodium thiosulhate entah3drate =onsumes 0. ml sulhuri= a=id.
'ali=3li= a=id is de=omosed to =ar#on dio@ide and -ater -hen it rea=ts -ith sulhuri= a=id. During this ro=ess 1 g sali=3li= a=id =onsumes . ml sulhuri= a=id.
'u=rose is de=omosed to =ar#on dio@ide and -ater. During this ro=ess 1 g su=rose =onsumes 1. ml sulhuri= a=id.
+he =onsumtion o< sulhuri= a=id has to #e a==ounted <or in digestions -hen these reagents are used.
.2.1. A=id losses #3 eaoration
Another <a=tor to =onsider is the loss o< a=id that o==urs due to eaoration through the e@haust s3stem used. In =onentional =lassi=al ,eldahl s3stems Luite large olumes o< a=id are eaorated into the enironment.
'tudies =ondu=ted to measure the total eaoration loss o< a=id during a digestion hae gien some imortant <a=ts. With a =lassi=al digestion setu a#out H o< the total amount o< a=id is lost during the <irst 1 minutes o< digestion. +he loss #e=omes lo-er as the digestion goes on #ut still as an aerage to H o< the sulhuri= a=id is lost er 1 minutes. 9sing an a=id olume o< 2 ml and a digestion time o< 2 h as in A8A; 20.! this =orresonds to an eaoration loss o< .2 ml a=id er samle anal3sed.
In the %8'' +e=ator Digestion s3stems the =om#ined <un=tion o< the heat shields and the e@haust s3stem a=ts to =ontrol a=id loss. During the initial art o< the digestion ro=ess( -hen e@=essie <umes are <ormed due to the
21
high rea=tion rate -ith the a=id( the e@haust is oerated at <ull <lo- rate <or 510 minutes. +he <lo- rate should then #e de=reased so that <umes are retained in the digestion tu#e throughout the rest o< the digestion eriod. In
order to minimiFe losses into the enironment it is imortant to de=rease the asirating e<<e=t o< the e@haust to the =orre=t leel. An automati= digestor =om#ined -ith s=ru##er =an ensure =orre=t =onditions are a=hieed time a<ter time. 9sing this s3stem V! H o< the a=id is lost during the <irst 1 minutes #ut <or the remaining art o< the digestion -hen the e@haust is on lo-(
onl3 0.! H o< the a=id is lost er 1 minutes digestion time . In total this =orresonds
to a total a=id loss through eaoration o< onl3 1.2 ml a=id -hen using 12 ml a=id during a 0 minute digestion.
B3 rela=ing a =lassi=al ,eldahl s3stem -ith a %8'' +e=ator Digestion s3stem the eaoration loss er samle =an #e redu=ed <rom .2 to onl3 1.2 ml a=id er samle( i.e. a total saing o< .0 ml/test. During a 3ear the di<<eren=e -ill #e su#stantial( <or ea=h 20 samles anal3sed a saing o< 120 ml
a=id is o#tained. %rom an enironmental oint o< ie- this is de<initel3 a su#stantial #ene<it.
Aoid using digestors -ithout e@haust s3stems. +his -ill dramati=all3 shorten Laboratorium Dasar Teknik Kimia II Universitas Diponegoro
the li<e o< the digestor and =ause e@ensie damage to 3our <ume =u#oard. A ro#lem that ma3 o==ur during the digestion is dr3ing out o< the digest( a ro=ess =alled 6salting out e<<e=t7. +he =ommon =ause o< this is that the e@haust
has #een oerated at too high a <lo- rate so that e@=essie eaoration loss has taken la=e. +he otimal -a3 o< reenting this is to readust the e@haust leel to roer =onditions or to initiall3 add 2 : ml e@tra a=id to =omensate <or this loss.
.2.2 'alt reLuirements
+he seed o< the digestion ro=ess is deendent on the temerature used. B3 in=reasing the temerature the time needed to =omlete a digestion =an #e de=reased. >o-eer( onl3 in=reasing the temerature o< the digestor =annot in=rease the a=tual digestion temerature sin=e this is =ontrolled #3 the #oiling oint o< the a=id. +he digestion temerature =an neer e@=eed the #oiling oint o< the a=id.
+he #oiling oint =an #e in=reased #3 adding a salt to the a=id. %or ,eldahl digestions otassium sulhate is the most suita#le salt to use #e=ause o< its high solu#ilit3 in sulhuri= a=id. +he <irst use o< otassium sulhate -as reorted alread3 in 1!! and it has sin=e roed to #e the most e<<i=ient salt to use. 'eeral times in the histor3 o< the ,eldahl method( salts other than otassium sulhate hae #een tested #ut these attemts hae generall3 #een
unsu==ess<ul.
When otassium sulhate is added art o< the a=id -ill #e =onsumed #3 rea=tions -ith the salt. %rom a ra=ti=al oint o< ie-( this is o< minor imortan=e and =an #e =omensated <or.
.2.2.1 A=id salt ratio
8ne o< the ke3s to a su==ess<ul digestion is the a=id salt ratio. +he ratio #et-een a=id salt determines the #oiling oint o< the a=id and hen=e also the
digestion time needed. +he a=id salt ratio is determined #3 diiding the millilitres o< sulhuri= a=id #3 the grams o< otassium sulhate salt added. +here
are ra=ti=al limits to -hi=h ratios ma3 #e used. "ea=tion temerature -hi=h is too high =an result in loss o< nitrogen in the <orm o< nitrogen gas. >o-eer( -ith the re=ise temerature =ontrol o< +e=ator digestors #lo=k this is unlikel3 to haen. +he uer temerature limit that -ill #e rea=hed is either determined #3 the #oiling oint o< the a=id: salt mi@ture or #3 the setting on the #lo=k digestor i< the #oiling oint e@=eeds that o< the #lo=k setting. +he =hoi=e o< the ratio #et-een the a=id and the salt deends on <a=tors su=h as( a=id =onsumtion #3 salts added( a=id =onsumtion #3 the =onstituents in the samle( digestion time used and the digestion eLuiment used. In ra=ti=e all o< these aria#les =an #e ket =onstant. It is onl3 the samle =ontent that has to #e =onsidered.
+3i=al initial a=id: salt ratios range <rom 1.& to 2.0. %or samles -here a=id
=onsumtion is higher( i.e. samles -ith high <at =ontent( initial a=id salt ratios ma3 #e in the range 2. to 2.!.
%rom an enironmental oint o< ie- it is also imortant to use an otimal ratio sin=e #oth =hemi=als and digestion time needed =an #e minimiFed. . Boiling time
+he term 6#oiling time7 should #e diided in t-o arts. %irst( the time it takes until the digestate has =leared or #e=ome =olourless( usuall3 =alled 6digestion time7. Ne@t( the 6a<ter #oil7 time( to =onert the last art o< the nitrogen into a <orm that =an #e distilled( usuall3 =alled 6#oil eriod7. +he intermediate =omounds <ormed during digestion and ese=iall3 during the earl3 stage o< the digestion( =an #e more resistant to de=omosition than the srcinal samle. I< the temerature is at or near the de=omosition oint o< the intermediate( an e@tended #oiling time is ne=essar3 as the de=omosition ro=eeds slo-l3. In theor3 the #oiling time should #e determined <or
ea=h =omound under the se=i<i= =onditions used. In ra=ti=e( this is not ossi#le( ho-eer a 6#oiling time7 t-o to three times the =learing time is
usuall3 su<<i=ient to a=hiee =omlete re=oer3.
+he total time needed <or digestion deends on man3 <a=tors: X +3e o< samle X Colume o< a=id
X Amount o< salt X ;atal3st used X 8@idiFing agent X "edu=ing agent X +emerature o< #lo=k digestor
+he time needed <or #oiling a<ter =learing is strongl3 deendent on the digestion temerature( i.e. i< too mu=h a=id is used( it -ill take time to eaorate
enough a=id to a=hiee a roer a=id: salt ratio.
+he rogress o< the digestion =an easil3 #e <ollo-ed #3 stoing the digestion at arious time interals and determining the nitrogen. B3 lotting nitrogen re=oer3 s digestion time( a grah =an #e =onstru=ted.
As =an #e seen( time to rea=h =learing aries. +r3tohan needs !0 H longer time than alanine. +r3tohan is also sensitie to the temerature used( i.e. i< an a=id: salt ratio o< 1.1 is used( re=oer3 de=reases -ith H.
<.
<. An,liAn,lisis Msis M,k,n,,k,n,n?".n?".An,liAn,lisis P-sis P-oeioeinn
Protein meruakan olimer asam amino. Ada uluh asam amino 3ang #er#eda meruakan en3usun rotein alami. Protein di#edakan satu sama lain #erdasarkan tie( umlah dan susunan asam aminon3a. Per#edaan ini men3e#a#kan er#edaan struktur molekuler( kandungan nutrisi dan si<at <isikokimia. Protein meruakan konstituen enting dalam makanan( dimana rotein meruakn sum#er energi sekaligus mengandung asam5asam amino esensial seerti l3sine( tr3tohan(
methionine( leu=ine( isoleu=ine dan aline esensial #erarti enting #agi tu#uh( namun tidak #isa disintesis dalam tu#uhE. Protein uga meruakan komonen utama dalam #er#agai makanan alami( 3ang menentukan tekstur keseluruha n( misaln3a keemukan roduk daging atau ikan( dan se#again3a. Protein terisolasi sering digunakan dalam makanan se#agai unsur kandungan ingredientE karena si<at atau <ungsi unikn3a( antara lain kemamuann3a menghasilkan enamilanm tekstur atau sta#ilitas 3ang diinginkan. Misaln3a( rotein digunakan se#agai agen em#entuk gel gelling agentE( engemulsi emulsi<ierE( em#entuk #usa <oaming agentE dan engental thi=kenerE. Be#eraa rotein makanan meruakan enFim 3ang mami meningkatkan lau reaksi #iokimia tertentu( #aik 3ang menguntungkan mauun 3ang merugikan merusak. Di dalam analisis makanan( mengetahui kadar total( enis( struktur molekul dan si<at <ungsional dari rotein sangat enting.
2. Penentuan ,adar Protein +otal 2.1. Metode ,eldahl
Metode ,eldahl dikem#angkan ada taun 1!! oleh em#uat #ir #ernama Johann ,eldahl. Makanan didigesti dengan asam kuat sehingga meleaskan nitrogen 3ang daat ditentukan kadarn3a dengan teknik titrasi 3ang sesuai. Jumlah rotein 3ang ada kemudian dihitung dari kadar nitrogen dalam samel. Prinsi dasar 3ang sama masih digunakan hingga sekarang( -alauun dengan modi<ikasi untuk memer=eat roses dan men=aai engukuran 3ang le#ih akurat. Metode ini masih meruakan metode standart untuk enentuan kadar rotein. ,arena metode ,eldahl tidak menghitung kadar rotein se=ara langsung( dierlukan <aktor konersi %E untuk menghitung kadar rotein total dan kadar nitrogen. %aktor konersi (2 setara dengan 0(1 g nitrogen er gram roteinE diguna kan untuk #an3ak enis makanan( namun angka ini han3a nilai rata5rata( tia rotein memun3ai <aktor konersi 3ang #er#eda tergantung komosisi asam aminon3a. Metode ,eldahl terdiri dari tiga langkah : digesti( netralisasi dan titrasi.
2.1.2. ,euntungan dan ,erugian a. ,euntungan :
YMetode ,eldahl digunakan se=ara luas di seluruh dunia dan masih meruakan metode standar di#anding metode lain.
Y'i<atn3a 3ang uniersal( resisi tinggi dan rerodusi#ilitas #aik mem#uat metode ini #an3ak digunakan untuk enetaan kadar rotein.
#. ,erugian :
YMetode ini tidak mem#erikan engukuran rotein sesungguhn3a( karena tidak semua nitrogen dalam makanan #ersum#er dari rotein.
YProtein 3ang #er#eda memerlukan <aktor koreksi 3ang #er#eda karena susunan residu asam amino 3ang #er#eda.
YPenggunaan asam sul<at ada suhu tinggi #er#aha3a( demikian uga #e#eraa katalis.
Y+eknik ini mem#utuhkan -aktu lama.
D.
D. PENPENGGUGGUNAANAAN N A(A(AN AN PENPENGIGISI SI TETER(AR(ADAP MUDAP MUTU TU NUGNUGGETGET *EGETARIAN ERA(AN DASAR TA(U DAN TEMPE
*EGETARIAN ERA(AN DASAR TA(U DAN TEMPE
,adar air meruakan karakteristik 3ang sangat memengaruhi enamakan( tekstur dan =ita rasa makanan. ,adar air dalam #ahan makanan ikut menentuk an kesegaran dan da3a a-et dari #ahan makanan terse#ut. +inggin3a kadar air dalam suatu #ahan makanan daat memudahkan #akteri( kaang dan khamir untuk #erkem#ang #iak( sehingga men3e#a#kan teradin3a eru#ahan ada #ahan
makanan. E.
E. APLIKASI APLIKASI METODE METODE A(P A(P @ANAL@ANAL&TI&TI<AL <AL (IERAR<(&(IERAR<(&
PRO<ESS4 DALAM MENGANALISIS 'AKTOR5'AKTOR &ANG PRO<ESS4 DALAM MENGANALISIS 'AKTOR5'AKTOR &ANG MEMPENGARU(I MUTU AKSO IKAN KEMASAN
MEMPENGARU(I MUTU AKSO IKAN KEMASAN
Mutu #akso 3ang rendah dan tekstur 3ang lem#ek dise#a#kan komonen rotein daging ada <ilet ikan ost rigor 3ang daat #ereran se#agai engikat air( em#entuk gel( serta emulsi telah mengalami kerusakan. Aki#at dari s3stem
emulsi lemak dan da3a ikat air 3ang kurang #aik maka akan #erengaruh uga ada da3a siman #akso 3ang dihasilkan. 'istem emulsi lemak 3ang kurang #aik
akan memudahkan roses oksidasi lemak dan hidrolisis lemak. 'edangkan da3a ikat air 3ang kurang #aik akan men3e#a#kan ter#entukn3a air #e#as 3ang sangat #erotensi digunakan mikro#ia dalam roses kerusakan mikro#iologis( sehingga roses kerusakan mikro#iologis ada #akso ikan akan #erlangsung le#ih =eat
9l<ah( 200E. ,adar air sangat enting untuk diui karena #erkaitan dengan ertum#uhan mikroorganisme. Penurunan kadar air #ahan A-E daat
menghindarkan #ahan angan dari kerusakan ertum#uhan mikroorganisme. '.
'. PRODPRODUKSI UKSI AOAON DAGING IKN DAGING IKAN PAAN PARI @RARI @RA&'&'IS(4 :IS(4 : KARAKTERISASI KIMIA DAGING IKAN PARI KARAKTERISASI KIMIA DAGING IKAN PARI
Molekul rotein mengandung unsur unsur ;( >( 8( dan unsur khusus 3ang terdaat di dalam rotein serta tidak terdaat di dalam molekul kar#ohidrat dan Laboratorium Dasar Teknik Kimia II Universitas Diponegoro
lemak 3aitu nitrogen NE. Anggaan dalam analisis #ahan makanan semua N #erasal dari rotein adalah hal 3ang tidak #enar. 9nsur nitrogen di dalam makanan
ini mungkin #erasal dari ikatan organik lain 3ang #ukan rotein seerti urea dan #er#agai ikatan amino( 3ang terdaat dalam aringan tum#uhan. Nitrogen 3ang #ukan #erasal dari rotein dise#ut non5rotein nitrogen NPNE( se#agai la-an dari rotein nitrogen PNE. $ang ditentukan di dalam analisis #ahan makanan( ialah
nitrogen total( 3aitu semua nitrogen 3ang terdaat di dalam =ontoh #ahan makanan 3ang dianalisis 'ediaoetama( 1!E. Berdasarkan enelitian 3ang dilakukan oleh Mardiah 200!E kadar rotein rata5rata dalam ikan ari adalah 1(!H #erat #asah.
Berdasarkan karakterisasi kimia 3ang telah dilakukan terhada ketiga enis ikan ari maka daat dieroleh kesimulan #ah-a daging ketiga enis ikan ari
Burung( ari Mondol( dan ari Mutiara memiliki kadar lemak kasar masing masing se#esar (000H 2(!0H dan (00H. ,adar kar#ohidrat 2(H 2(&H dan 2(2H sedangkan kadar rotein kasar masing5masing adalah 2!(1!HH 22(2!H dan 1(H.
G.
G. hp://>>>hp://>>>.he.hem6ui3e.o.uk/ph9sim6ui3e.o.uk/ph9si,l/,i3,sei,/in3i,l/,i3,sei,/in3i,o-s.hml,o-s.hml
DIP4"I,'A ,4+4"AN?AN +ANDA +AN?AN
N8 +AN??A*
1 Juni 201& 1. Per#aiki %ormat Penulisan di Ba# I( Ba# II( Ba# III( Ba# IC( Ba# C
2. Perhatikan enulisan kata ada tia #a#
. Per#aiki <ormat =oer