• Tidak ada hasil yang ditemukan

REFERENSI KAKI, DAN BIBLIOGRAFI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REFERENSI KAKI, DAN BIBLIOGRAFI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

REFERENSI KAKI,

DAN BIBLIOGRAFI

(2)

REFERENSI

ACUAN

BAHAN PENDUKUNG DALAM PENULISAN

BERBENTUK TULISAN, VISUAL, MAUPUN LISAN

SUMBER: NARASUMBER, BUKU, JURNAL,

ENSIKLOPEDI, HANDBOOK, KAMUS, INTERNET, DLL

(3)

REFERENSI

FUNGSI

A.

SEBAGAI BAHAN PENDUKUNG ANALISIS MASALAH

B.

SEBAGAI BAHAN PENGEMBANGAN ANALISIS MASALAH

C.

SEBAGAI BAHAN KAJIAN LEBIH LANJUT SECARA KRITIS UNTUK KEGIATAN

REVIEW ATAU SEJENISNYA

(4)

ANALISIS KREDIBELITAS REFERENSI

KUALIFIKASI PUBLIKASI

NAMA PENGARANG

LEMBAGA PENERBIT

TAHUN TERBIT

TAHUN TULISAN

TAHUN EDISI

Catatan: semua masih tergantung pada

hal-hal yang bersifat substansional,

kondisional, dan teknis.

(5)

Teknis Pencatatan Referensi

Tulis substansi statemen yang akan diacu

Tulis spesifikasi sumber secara cermat, terdiri dari:

a. nama penulis, b. judul tulisan

c. data publikasi (kota penerbit, nama penerbit, tahun terbit, nomor

edisi/cetakan, dan nomor hlm.)

d. nama situs dan waktu akses

(6)

Sistem Pertanggungjawaban

HARUS DIBUAT CATATAN dengan alasan :

Formal/normatif: merupakan kewajiban

penulis agar pengutip tidak diklasifikasikan sebagai plagiat/pencuri ilmu yang dapat

dituntut di pengadilan

Etika: Pengutip harus berani terbuka hatinya untuk bersedia menghargai bahwa pendapat yang dikutip adalah hasil jerih payah peneliti terdahulu yang sudah membuang waktu,

tenaga, pikiran, dan uang.

(7)

JENIS KUTIPAN

KUTIPAN LANGSUNG

adalah kutipan yang diambil dengan cara menyalin pernyataan sumber sesuali

dengan bahasa aslinya. Tanpa perubahan, baik perubahan konsep maupun bahasa dan tata tulisnya

KUTIPAN TIDAK LANGSUNG (PARAFRASE)

adalah kutipan yang diambil dengan cara

mengubah susunan bahasanya. Kutipan ini

sering disebut juga dengan kutipan konsep.

(8)

JENIS KUTIPAN (lanjutan)

KUTIPAN LANGSUNG

Kutipan Langsung Pendek:

Tidak lebih dari tiga baris

Diketik 2 spasi dan langsung dijalin dengan bahasa penulis

Diapit tanda kutip (“…”) dan diakhiri dengan superskrip kutipan

Kutipan Langsung Panjang:

Lebih dari 3 baris

Diketik satu spasi

Baris pertama masuk dari margin sebanyak 7 huruf

Baris kedua dan seterusnya dari margin masuk sebanyak 4 huruf

Diberi superskrip kutipan

(9)

b. Ikhtisar: menyajikan suatu karangan yang panjang

dalam bentuk ringkas, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankan urutan, tidak menyajikan

keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan masalah yang hendak dipecahkan.

(10)

Tatacara Pertanggungjawaban

Bodynote (catatan tubuh)

Footnote (catatan kaki)

Endnote (catatan

punggung/akhir)

(11)

BODYNOTE/CATATAN TUBUH

Adalah cara mempertanggungjawabkan

sumber/referensi yang digunakan secara langsung ditulis dalam teks.

Caranya adalah data tentang referensi dimaksud ditulis di akhir kutipan.

Data referensi itu meliputi 3 unsur, yaitu: Nama pengarang, angka tahun publikasi, dan nomor halaman.

(12)

Contoh bodynote

Pada era Information and Communication Technology (ICT), sistem pengelolaan pendidikan mulai mengalami pergeseran. Selanjutnya ”Model pengelolaan pendidikan berbasis industri mulai diperkenalkan, dimana model

pengelolaan pendidikan ini menganalogikan adanya sebuah upaya pihak pengelola institusi pendidikan untuk

meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan ”manajemen perusahaan”, yang kemudian model ini dikenal dengan TQE (Total Quality Education). Dasar model pengelolaan ini didasarkan pada TQM (Total Quality Management)

yang kemudian disinergikan menjadi TQME atau Total

Quality Management in Education” (Sallis, 2006: 5).

(13)

FOOTNOTE/CATATAN KAKI

Adalah sistem pertanggungjawaban

sumber/referensi yang digunakan dengan cara menuliskan data referensi dimaksud pada

bagian kaki halaman yang terdapat kutipannya.

Data referensi itu meliputi 3 unsur, yaitu:

Nama pengarang, judul tulisan, dan data

publikasi (kota penerbit, penerbit, angka

tahun publikasi, dan nomor halaman).

(14)

Contoh penulisan footnote/

catatan kaki

_______________________

1

Susanne K. Langer, Phylosopy in A New Key, (New York: New American Library, 1955), p.49.

2

Joel M. Charon, Symbolic

Interactionism: An Introduction, An Interpratation, and An Integration, (Englewood, New Jersey: Prentice Hall, 1989), p. 50.

Dst., dst., dst.

(15)

ENDNOTE/CATATAN AKHIR (CATATAN PUNGGUNG)

Endnote atau catatan akhir adalah salah satu cara mempertanggungjawabkan

referensi yang digunakan dengan cara menuliskan data referensi itu pada bagian akhir karangan (setelah

kesimpulan)

Data referensi yang harus ditulis adalah sama dengan data referensi pada sistem catatan kaki.

Perbedaannya dengan catatan kaki

hanyalah pada letak saja. Yang satu di

kaki halaman sedangkan yang satunya di

akhir karangan

(16)

Contoh penulisan endnote

Catatan

1 Penggunaan istilah efektif di sini lebih dimaknai pada analisis fungsional, sehingga sesuatu dikatakan efektif apabila sesuatu tersebut dapat menjalankan fungsinya sesuai sistem yang dikehendaki oleh sesuatu tersebut, sedangkan sistem itu sendiri lebih mengarah pada sebuah tatanan.

2 Susanne K. Langer, Phylosopy in A New Key, (New York: New American Library, 1955), p..49.

3 Joel M. Charon, Symbolic Interactionism: An Introduction, An Interpratation, and An Integration, (Englewood, New Jersey: Prentice Hall, 1989), p. 50.

4 Susanne K. Langer, Op. Cit., p. 51.

(17)

Catatan Kaki (Footnote)

1. Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang sama.

2. Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.

3. Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi.

4. Catatan kaki diketik sejajar dengan margin.

5. Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut.

6. Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya.

Contoh:

1Abraham H.Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurul Imam, (Jakarta:

Pustaka Binaman Presindo, 1994), h. 1-4.

(18)

Ibid., op.cit. dan loc.cit

1. Ibid.

Singkatan kata ibidium berarti di tempat yang sama dengan di atasnya.

Ibid ditulis di bawah catatan kaki yang mendahuluinya.

Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang menyelinginya.

Ibid diketik atau ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring, dan diakhiri titik.

Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain, urutan penulisan: Ibid, koma, jilid, halaman.

Contoh:

1Herwono, Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002), h. 109-110.

2Ibid.

3Ibid, h. 112-115.

(19)

Op.Cit. (Opere Citato)

1. Op.cit berarti dalam karya yang telah disebut,

2. Merujuk buku sumber yang telah disebutkan, tetapi halaman berbeda dan diselingi sumber lain,

3. Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, setiap suku diikuti titik,

4. Urutan penulisan: nama pengarang, nama panggilan nama famili, Op.Cit. nama buku, halaman.

Contoh:

1Satjipto Rahardjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan (Bandung: Alumni, 1976), h.50.

2Daniel Goleman, Emotional Inteligence (Jakarta: Gramedia, 2001), h.170.

3Rahardjo, Op.Cit., h.70.

(20)

Loc.cit. (loco citato)

1. Loc.cit berarti di tempat yang telah disebutkan

2. Merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa buku kumpulan esai, jurnal, majalah dll.

3. Kutipan bersumber pada halaman yang sama. Kata loc.cit tidak diikuti nomor halaman

4. Menyebutkan nama keluarga pengarang.

Contoh:

1Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia,”

Kongres Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), h. 1-20.

2Daniel Goleman, Emotional Inteligence (Jakarta: Gramedia, 2001), h.170.

3Adnan Buyung Nasution, “Beberapa Aspek Hukum dalam Masalah Pertanahan dan Pemukiman di Kota Besar,” dalam Eko Budiharjo, Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung; Alumni, 1992).

4Suwandi, Loc.Cit.

(21)

DAFTAR

PUSTAKA/BIBLIOGRAFI

Daftar pustaka adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah.

(22)

Cara Penulisan Daftar Pustaka

a) Tulis tajuk daftar pustaka dengan menggunakan huruf kapital di bagian tengah atas.

b) Gunakan alinea menggantung atau menonjol.

c) Jarak spasi setiap baris dalam satu sumber adalah satu spasi, sedangkan jarak antara sumber bacaan yang satu dengan yang lainnya adalah satu setengah spasi.

d) Urutkan susunan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis, atau nama lembaga yang menerbitkan sumber bacaan.

e) Gelar tidak dicantumkan.

(23)

Penyusunan Daftar Pustaka

Cara 1

1. Nama pengarang (koma)

2. Judul (buku, artikel dsb) (koma)

3. Nama kota (titik dua)

4. Nama penerbit (koma)

5. Tahun (titik)

Cara 2

1. Nama pengarang (titik)

2. Tahun penerbitan (titik)

3. Judul (buku, artikel dsb) (italic) (titik)

4. Nama kota (titik dua)

5. Nama penerbit (titik)

(24)

Unsur-unsur Daftar Pustaka

Berikut adalah susunan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku, artikel, surat kabar, majalah, antalogi, website, makalah, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi.

DAFTAR PUSTAKA

Penulis. Tahun. Judul Buku. Tempat: Penerbit.

Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Nama Surat Kabar. Tanggal.

Tempat

Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Nama Majalah. Edisi/Nomor (angka romawi)/Tanggal. Tempat.

Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Nama Antologi. Tempat:

Penerbit.

Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Dalam Alamat Website.

Penulis. Tahun. “Judul Makalah”. Data Publikasi. Tempat.

Penulis. Tahun. “Judul Artikel”. Laporan. Tempat: Nama Perguruan Tinggi.

Penulis. Tahun. “Judul Skripsi/Tesis/Disertasi”. Bentuk Karangan.

Tempat: Nama Perguruan Tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Selama mengikuti pendidikan, peserta didik akan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis sesuai dengan kurikulum yang telah disusun berdasarkan standar nasional

Tujuan isoasi ketat adalah mencegah penyebaran semua penyakit yang sangat menular, balk melalui kontak langsung maupun peredaran udara. Tehnik ini kontak langsung

Karakteristik umur mayoritas peserta pelatihan berada padausia kerja yang produktif dengan tingkat pendidikan formal Sekolah lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan

Lebih lanjut dijelaskan indrayani bahwa produksi ASI pada ibu post partum sebelum dilakukan pijat oksitosin mengalami masalah ASI yaitu tidak keluar ataupun tidak

Bahwa dengan tetah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah sebagai tindak lanjut Pasal 68 ayat (1) Undang-undang Nomor

Tujuan dari skripsi ini adalah ingin melihat interaksi para fans JKT48 yang membuat sebuah kelompok dan memunculkan makna-makna yang terbangun dan diinteraksikan dalam kelompok

Jaringan atau orang-orang dalam organisasi Mahasiswa mampu menjelaskan komponen- komponen bisnis  Proses Operasi  Proses Informasi  Proses Manajamen Mahasiswa mampu

Sengaja tidak merubah warna karena ingin menonjolkan kesan alami dari produk yang dibuat, dengan menggunakan varnish transparan maka tidak akan merubah warna asli