• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STUDI

ANESTESIOLOGI DAN

REANIMASI FK UNUD

2016

BUKU PANDUAN

(2)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

ii KATA PENGANTAR

KETUA PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

Pengembangan layanan kedokteran yang hanya terkait 4 spesialis dasar atau dulu disebut 4 spesialis besar jelas tidak akan berkembang jauh jika profesi Ilmu Bedah dan Ilmu Obstetri Ginekologi tidak mendapat dukungan peran profesi Anestesiologi. Jalan keluar sementara dengan memberdayakan peran perawat jelas jauh menyimpang dari tujuan pengembangan ilmu kedokteran dan kepentingan patient safety.

Pencapaian sasaran MDG-4 dan MDG-5 terutama yang terkait upaya penurunan mortalitas tidak akan pernah tercapai tanpa tunjangan dari profesi Anestesiologi dan Terapi Intensif. Dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang mempunyai kompetensi yang baik sangat tergantung kepada sistem pendidikan dokter spesialis, salah satunya melalui program studi anestesiologi dan reanimasi di FK Unud.

Tujuan revisi Buku Panduan ini adalah untuk memberikan informasi kepada staf pengajar dan peserta didik Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, tentang pelaksanaan program pendidikan tersebut.

Pelaksanaan program ditujukan untuk dapat mencapai tingkat kompetensi sesuai standar kompetensi dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 38 tahun 2015.

Diharapkan bahwa Buku Panduan ini dapat dipakai sebagai pegangan dalam melaksanakan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi, sehingga siapapun yang akan mengelola pendidikan tersebut akan dapat berjalan dengan baik.

Walaupun demikian, isi buku ini tentu masih banyak kekuranganya. Apabila dalam pelaksanaannya masih ada hal-hal yang belum jelas, dapat meminta penjelasan kepada Sekretariat Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Kami sebagai pelaksana Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud tetap membuka diri dan berterima kasih atas masukan-masukan yang bermanfaat bagi perbaikan Buku Panduan ini.

Denpasar, 1 Februari 2016 Ketua Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

(3)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

iii KATA PENGANTAR

KEPALA BAGIAN/SMF ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF FK UNUD/ RSUP SANGLAH

Buku Panduan ini disusun untuk memandu pelaksanaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud baik oleh staf pengajar maupun oleh peserta didik.

Pendidikan dokter spesialis adalah suatu program pendidikan profesi untuk mencapai kompetensi tertentu dan merupakan jenjang pendidikan lanjut pendidikan profesi dokter. Jenjang pendidikan dokter spesialis harus memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ( KKNI ) level 8.

Proses studi anestesiologi dan reanimasi direncanakan berlangsung selama 4 tahun, dibagi menjadi tiga tahap dengan beban studi 135 SKS. Pada setiap tahap dilakukan evaluasi secara berkelanjutan dan diakhiri dengan ujian CBT dan ujian OSCE untuk menilai kompetensi. Melalui sistem seleksi penerimaan yang baik dan pelaksanaan pendidikan yang berdisiplin tinggi, FK Unud diharapkan menghasilkan Dokter Spesialis Anestesi yang profesional dan bermutu yang dapat bersaing dengan dokter–dokter spesialis lulusan negara lain yang lebih maju dalam era globalisasi yang akan datang.

Mudah-mudahan Buku Panduan ini dapat menjadi pegangan bagi seluruh staf pengajar dan peserta didik dalam melaksanakan program pendidikan. Masukan, kritik, dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan buku ini dikemudian hari.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dekan FK Unud yang telah berkenan memberi kata sambutan, seluruh Staf Pengajar Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud yang telah memberi masukan-masukan untuk revisi dan perbaikan buku ini. Semoga sumbangan pikiran dan masukan-masukan yang telah diberikan mendapat anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa.

Semoga Buku Panduan ini bermanfaat.

Denpasar, 1 Februari 2016 Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif

FK Unud-RSUP Sanglah

(4)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

iv SAMBUTAN DEKAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Mari kita panjatkan puji syukur kehadadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa atas terbitnya Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud ini.

Tantangan era globalisasi mengharuskan kita untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan-perubahan yang sangat cepat khususnya dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran. Tantangan tersebut kita hadapi melalui pembinaan dan pendidikan, khususnya IPDS Anestesiologi dan Reanimasi dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan lulusan seorang Dokter Anestesi dan Terapi Intensif yang profesional dan bermutu yang dapat bersaing dengan lulusan spesialis dari negara maju.

Buku Panduan ini merupakan salah satu sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk memandu pelaksanaan proses pendidikan yang baik dan benar. Hal ini sejalan dengan visi dan misi FK Unud dalam menjawab tantangan masa depan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran yang sangat pesat.

Pada kesempatan ini perkenankan kami atas nama Pimpinan Fakultas menyampaikan selamat dan penghargaan kepada Kepala Bagian/SMF Anestesi dan Terapi Intensif dan Ketua Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi beserta Staf FK Unud atas terbitnya Buku Panduan ini.

Denpasar, 1 Februari 2016 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

(5)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

v DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... ii

Kata Pengantar Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif ... iii

Sambutan Dekan FK Unud ... iv

Daftar Isi... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN ... 2

2.1 Visi... 2

2.2 Misi ... 2

2.3 Tujuan Umum ... 3

2.4 Tujuan Khusus ... 3

BAB III ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN ... 4

3.1 Sejarah dan Dasar Hukum ... 4

3.2 Struktur Organisasi ... 5

3.3 Tim Koordinasi Pelaksana PPDS ( TKP PPDS ) FK Unud ... 9

3.4 Kedudukan, Masa Jabatan, Tugas Ketua Program Studi ... 9

3.5 Fungsi Ketua program Studi (KPS) ... 10

3.6. Kedudukan, Masa Jabatan dan Tugas Kepala Bagian ... 11

3.7. Sekretaris Program Studi ... 11

3.8. Sekretaris Bagian ... 12

3.9. Bendahara ... 12

3.10. Fungsi dan Tugas Pokok Sub Divisi ... 12

BAB IV TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI ... 13

4.1 Persyaratan Calon Peserta Didik ... 13

4.1.1 Persyaratan Umum ... 13

4.1.2 Persyaratan Khusus ... 13

4.1.3 Syarat Kesehatan (Mutlak) ... 14

4.1.4 Syarat Tambahan ... 14

4.2 Alur Pendaftaran ... 14

4.2.1 Registrasi Pendaftaran... 14

4.2.2 Pembayaran Biaya Pendaftaran ... 14

4.2.3 Melakukan Pendaftaran Online ... 15

4.3 Jadwal Kegiatan ... 15

4.4 Pengelolaan Ujian ... 16

4.4.1 Tes Potensi Akademik Dan Kemampuan Bahasa Inggris ... 16

4.4.2 TesKOmpetensi Dasar dan Wawancara ... 17

4.4.3 Tes Kesehatan ... 18

(6)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

vi

BAB V SELEKSI DAN ALOKASI ... 19

5.1 Penetapan Kriteria Seleksi dan Lulusan ... 19

5.1.1 Penentuan Peserta yang Tidak Terseleksi ... 19

5.1.2 Penghapusan Peserta yang Tidak Terseleksi ... 19

5.1.3 Pembobotan Hasil Ujian ... 19

5.1.4 Perhitungan Nilai Akhir (NA) ... 19

5.2 Pengumuman Hasil ... 20

5.3 Pendaftaran Kembali ... 20

BAB VI KURIKULUM PENDIDIKAN ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF – COMBINED DEGREE ... 22

6.1 Standar Kurikulum Pendidikan ... 22

6.1.1. Model Kurikulum ... 22

6.1.2. Isi dan Garis Besar / outline Struktur Kurikulum ... 22

6.1.3. Struktur, Komposisi dan Durasi Kurikulum ... 23

BAB VII PENDIDIKAN ... 33

7.1 Kegiatan Ilmiah ... 33

7.1.1 Karya Ilmiah ... 33

7.1.2 Laporan Pagi ... 33

7.1.3 Small Group Discussion (SGD) Kasus Intensif Care ... 34

7.2 Ilmiah Wajib/Rutin ... 34

7.2.1 Panduan Presentasi ... 34

7.2.2 Journal Reading ... 35

7.2.3 Tinjauan Pustaka ... 35

7.2.4 Laporan Kasus ... 36

7.2.5 Publikasi Ilmiah Pada Jurnal Nasional Terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional atau International ... 36

7.3 Kegiatan Bimbingan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat ... 37

BAB VIII PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ... 38

8.1 Pedoman Penulisan Journal Reading ... 38

8.2 Pedoman Penulisan Tinjauan Pustaka ... 38

8.3 Pedoman Penulisan Laporan Kasus ... 38

8.4 Pedoman Penulisan Daftar Pustaka cara Vancouver ... 39

8.5 Usulan Penelitian atau Proposal Penelitian dan Tesis ... 40

BAB IX PESERTA DIDIK ... 43

9.1 Hak Peserta Didik ... 43

9.2 Cuti Akademik ... 43

9.3 Kewajiban, Fungsi dan Tugas Peserta Didik ... 43

9.4 Chief Residen ... 44

9.5 Pelayanan Medis ... 45

9.6 Tugas Jaga ... 46

9.6.1 Instalasi Gawat Darurat ( IRD ) ... 46

(7)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

vii

BAB X TATA TERTIB PESERTA DIDIK ... 49

10.1 Tata Tertib Akademik ... 49

10.2 Tata Tertib Umum ... 49

BAB XI SANKSI, TEGURAN DAN PENGHARGAAN ... 51

11.1 Aturan Umum Sanksi, Teguran dan Penghargaan... 51

11.2 Sanksi Akademik ... 51

11.3 Acuan Nilai Sanksi ... 52

11.4 Acuan Point Penghargaan ... 53

BAB XII EVALUASI HASIL PENDIDIKAN ... 55

12.1 Pendahuluan ... 55

12.2 Evaluasi Kompetensi ... 55

12.3 Tahapan Evaluasi dan Ujian Peserta Didik ... 60

BAB XIV STASE MANDIRI ... 66

14.1 Latar Belakang ... 66

14.2 Tujuan ... 66

14.3 Hubungan Kerjasama dengan RS Jejaring Pendidikan ... 66

14.4 Teknis Kegiatan ... 66

BAB XV PANDUAN ADAPTASI DOKTER SPESIALIS ANESTESI LULUSAN LUAR NEGERI . 68 15.1 Tujuan ... 68

15.2 Syarat ... 68

15.3 Penatalaksanaan ... 68

15.4 Penilaian ... 68

15.5 Penghentian Adaptasi ... 69

15.6. Kurikulum Inti Adaptasi ... 69

BAB XVI PANDUAN PENDIDIKAN RESIDEN TAMU ... 71

16.1 Tujuan ... 71

16.2 Syarat ... 71

16.3 Penatalaksanaan ... 71

16.4 Penilaian ... 71

BAB XVII TENAGA PENGAJAR IPDS ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF FK UNUD ... 72

17.1 Persyaratan Staf Pengajar ... 72

17.2 Tugas Staf Pengajar ... 72

17.2.1 Penasihat Akademik ... 72

17.2.2. Pembimbing Ilmiah dan Klinis ... 73

17.2.3 Pendidik ... 74

17.2.4 Penilai ... 74

BAB XVIII PEMBENTUKAN TIM KHUSUS ... 75

18.1 Pengertian ... 75

(8)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

viii BAB XIX PEDOMAN ETIK PESERTA PPDS I ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF

INDONESIA ... 76 LAMPIRAN ... 81

(9)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

1 BAB I

PENDAHULUAN

Berkat anugerah Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa, dan atas bimbingan serta kepercayaan yang besar dari para senior dan guru kami di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UI, kami Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud/RSUP Sanglah diberikan kesempatan untuk ikut serta melaksanakan Proses Belajar Mengajar pada Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi

Pendidikan dokter spesialis adalah suatu program pendidikan profesi untuk mencapai kompetensi tertentu dan merupakan jenjang pendidikan lanjut pendidikan profesi dokter. Jenjang pendidikan dokter spesialis harus memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ( KKNI ) level 8. Pelaksanaan program ditujukan untuk dapat mencapai tingkat kompetensi sesuai standar kompetensi dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 38 tahun 2015.

Selama mengikuti pendidikan, peserta didik akan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis sesuai dengan kurikulum yang telah disusun berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi serta standar pendidikan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di samping itu, peserta didik juga diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pra pendidikan (pradik) yang diselenggarakan oleh TK-PPDS FK Unud bekerja sama dengan Diklat RSUP Sanglah.

Pemahaman dan pendalaman keilmuan pada setiap jenjang/tahapan pendidikan akan diperolehnya melalui: kuliah, penugasan terstruktur, kegiatan mandiri, tugas baca, pembahasan atau diskusi kasus laporan pagi, stase sub bagian (divisi), acara konferensi ilmiah/presentasi karya tulis, bed-side teaching, bimbingan/demonstrasi, mengikuti acara seminar/simposium dan acara lain di luar program pendidikan, pembuatan karya ilmiah tinjauan pustaka, journal reading serta membuat tugas akhir berupa karya tulis ilmiah hasil penelitian klinik terapan. Pemahaman dan pendalaman keilmuan dapat juga diperolehnya dengan memberikan kesempatan peserta didik untuk membimbing dan membina kelompok kecil Mahasiswa Kedokteran FK Unud maupun para medis yang sedang mengikuti pelatihan.

Evaluasi proses belajar mengajar dan keberhasilan peserta didik mengikuti proses belajar mengajar dilakukan secara kontinyu melalui observasi dan melalui ujian terstruktur sesuai dengan sistem evaluasi yang tertuang pada MCCC PPDS FK Unud, yaitu terhadap: pengetahuan, keterampilan kognitif, keterampilan teknik, keterampilan berkomunikasi, dan profesionalisme.

(10)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

2 BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN 2.1 VISI

Menjadikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebagai lembaga pendidikan kedokteran yang mampu menghasilkan lulusan dokter spesialis anestesi yang unggul, mandiri, profesional, dan berbudaya serta mempunyai daya saing di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2025.

Uraian dari unggul, mandiri, profesional dan berbudaya adalah sebagai berikut. Unggul :

SDM yang profesional memiliki kompetensi tinggi, daya saing dan bijaksana dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk meningkatkan martabat bangsa dan negara serta kemanusiaan pada umumnya (cakra widya prawartana).

Mandiri :

SDM yang memiliki integritas kepribadian, kuat & tangguh & tahan uji dan kemampuan siap berdiri sendiri berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang secara dinamis.

Profesional :

SDM yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan standar prosedur operasional di bidang anestesiologi dan terapi intensif.

Berbudaya :

SDM yang mengembangkan budaya, etika, sopan santun, memiliki kepekaan dan ketajaman nurani serta mampu memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal untuk berinteraksi di masyarakat.

2.2 MISI

Misi yang akan diemban dalam mewujudkan visi mengenai tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan rencana tindakan adalah :

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia sehingga memiliki kemampuan akademik dan profesional di bidang anestesiologi dan terapi intensif yang terstandarisasi dan mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. 2. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian tangguh dan

kemampuan untuk menerapkan, mengembangkan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang anestesiologi dan terapi intensif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat lokal, nasional dan internasional.

(11)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

3 3. Meningkatkan jumlah penelitian dan publikasi ilmiah oleh tenaga pendidik dan peserta didik di bidang anestesiologi dan terapi intensif yang bertaraf nasional, regional dan internasional berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi terkini. 4. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepekaan dan ketajaman nurani

dalam menyelesaikan permasalahan akademik, profesi, maupun permasalahan di masyarakat berdasarkan nilai – nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal.

2.3 Tujuan Umum

Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana bertujuan menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan dokter spesialis anestesi yang profesional, berkompetensi dan berkualitas tinggi yang mampu menerapkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan, keterampilan di bidang anestesiologi dan terapi intensif serta mempunyai budi pekerti yang tinggi, bermartabat luhur dan mampu menetapkan diri sebagai panutan bagi masyarakat dan organisasi profesinya untuk menunjang program pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.4 Tujuan Khusus

Berdasarkan visi, misi dan tujuan umum yang akan dicapai dalam menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi adalah:

1. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang bermutu serta berkompentensi tinggi dengan peran dan ciri sebagai : Care Provider, Communicator, Decision Maker, Manager, Community Leader, ditambah Researcher.

2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang menjadi konsultan dan atau lulusan S3 serta meningkatkan sarana prasarana pendidikan tinggi yang memadai, berkualitas untuk mendukung penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi yang bermutu dan berdaya saing nasional dan internasional

3. Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian untuk menghasilkan karya inovatif dan teruji yang layak dipublikasi di bidang anestesiologi dan terapi intensif melalui pendekatan inter atau multidisipliner untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang diakui nasional dan internasional serta bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan.

4. Memiliki tata kelola administrasi pendidikan program studi yang baik sesuai prinsip Badan layanan Umum (BLU).

(12)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

4 BAB III

ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN 3.1 Sejarah dan Dasar Hukum

I. Di Denpasar sampai dengan tahun 1979, Anestesi merupakan salah satu seksi dari Bagian Ilmu Penyakit Bedah FK UNUD/RS Sanglah. Pada saat itu pelayanan Anestesia dilaksanakan oleh perawat yang dilatih.

II. Tahun 1980, berdiri sendiri sebagai Lab Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNUD yang dipimpin oleh Dr Wayan Sukra (Spesialis Anestesiologi), setelah menyelesaikan pendidikannya di FK UI.

III. Mulai saat itu pengelolaan pendidikan mahasiswa FK UNUD untuk cabang Anestesiologi dan pelayanan anestesia di RS Sanglah dikelola secara mandiri. IV. Tahun 1985 dan 1986 berturut-turut mendapatkan tambahan 2 (dua) orang staf

Dokter Spesialis Anestesiologi, selanjutnya sampai tahun 1990 mendapatkan tambahan 2 (dua) orang staf lagi, sehingga jumlah staf menjadi 5 (lima) orang. Kemudian pada tahun 2002 jumlah staf menjadi 9 (sembilan) orang, selanjutnya sampai tahun 2004 jumlah staf menjadi 14 (empat belas) orang.

V. Pada tahun 1991 bersamaan dengan mulai dioperasikannya Instalasi Rawat Darurat (IRD), pelayanan terapi intensif ( RTI ) mulai dilaksanakan.

VI. Pada bulan Juli 2002, mulai melaksanakan pendidikan pendahuluan PPDS I bidang Anestesiologi dan Reanimasi yang berasal dari peserta didik PPDS I Bagian Anetesiologi dan Terapi Intensif FKUI yang sekaligus berlaku sebagai pembina atau “bapak angkat”.

VII. Pada tahun 2006 diadakan visitasi oleh Kolegium Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia dan dinyatakan layak untuk menyelenggarakan pendidikan mandiri, yang dinyatakan dengan SK Operasional dari DIKTI dengan Nomor SK 3745/D/T/2006 tanggal SK 28 September 2006 yang berlaku sampai tanggal 28 september 2008. Ijin Operasional diperpanjang dengan nomor SK 1591/D/T/K-N/2009 tanggal SK 25 Maret 2009 berlaku sampai dengan tanggal 25 Maret 2012 dan diperpanjang lagi dengan nomor SK 12430/D/T/K-N/2012 berlaku sampai dengan tanggal 25 Maret 2015. Selanjutnya perpanjangan ijin operasional Program Studi adalah berdasarkan pengisian data pada PDPT (Pangkalan Data Perguruan Tinggi).

(13)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

5 3.2. Struktur Organisasi

Pengelolaan program studi anestesiolgi dan reanimasi dipimpin oleh Ketua Program Studi (KPS) yang bekerjasama dengan Kepala Bagian / SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud – RS Sanglah, dengan struktur organisasi sebagai berikut :

(14)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

6 Kepala Bagian/SMF

dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC Sekretaris Bagian/SMF

dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si Bendahara Bagian/SMF

dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR Ketua Program Studi

Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO Sekretaris Program Studi

dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR Koordinator Skill Lab

dr. I Ketut Wibawa Nada, SpAn, KAKV Koordinator Perpustakaan

dr. Kadek Agus Heryana Putra, SpAn Koordinator Kurikulum dan Profesi

dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, SpAN KAR Koordinator Tata Usaha Pendidikan

I Nyoman Ariawan

Koordinator Ilmiah dan Penelitian

Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA Koordinator Tim Pelaksana Penjaminan Mutu ( TPPM ) Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, SpAn KAR

Koordinator Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat dr. I Made Subagiartha, SpAn, KAKV, SH

Anggota

1. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO 2. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC

3. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 4. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 5. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 6. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC

7. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN

8. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 9. Dr.dr. Tjok Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR

10. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An., M.Kes, KAR 11. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC

12. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 13. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 14. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV 15. dr. IGN Maha Alit Aribawa, Sp.An, KAR 16. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 17. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 18. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An

(15)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

7 19. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS

20. dr. Cynthia Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 21. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An 22. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An 23. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An

Sub Divisi Terapi Intensif

1. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 2. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC 3. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC

4. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC

5. dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 6. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC

7. dr. Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Saraf

1. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 2. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC

3. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC

4. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 5. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An Sub Divisi Anestesi Kepala Leher

1. Dr.dr. I Wayan Suranadi, SpAn KIC 2. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR 3. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An

4. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An 5. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An

Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Toraks Kardiovaskuler 1. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV

2. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 3. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 4. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC

5. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 6. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 7. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 8. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Anak 1. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An

2. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 3. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 4. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 5. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS

(16)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

8 Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Umum

1. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS 2. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 3. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 4. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An 5. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 6. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 7. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV 8. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS Sub Divisi Anestesia-Analgesia Kebidanan 1. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN

3. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 4. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 5. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR

6. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An

Sub Divisi Anestesia-Analgesia Regional

1. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN

3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR

5. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 6. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR

Sub Divisi Anestesi Manajemen Nyeri 1. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN

3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR

5. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 6. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR

Sub Divisi Anestesia Ambulatory

1. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 2. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 3. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An

4. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 5. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An Sub Divisi Anestesia Emergency

1. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN

3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR

(17)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

9 6. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC

7. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 8. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR 9. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An

10. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 11. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An

3.3 Tim Koordinasi Pelaksana PPDS ( TKP PPDS ) FK Unud

i. Bertindak sebagai pembantu Pimpinan FK Unud untuk menyelenggarakan Prpgram Pendidikan Dokter Spesialis ( PPDS ) yang diangkat dengan SK Rektor Unud atas usulan Dekan FK Unud

ii. Terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota iii. Tugas dan tanggung jawab:

a. Menyelenggarakan proses praseleksi calon peserta didik PPDS

b. Melakukan koordinasi dengan Tim Seleksi Program Studi dalam proses seleksi calon peserta didik dan melaporkannya kepada Pimpinan FK Unud

c. Melaksanakan Orientasi Tatalaksana Rumah Sakit Pendidikan bekerja sama dengan Bidang Diklat RSUP Sanglah

d. Menyelenggarakan Program Pra Pendidikan Terintegrasi antara peserta didik beberapa Program Studi secara bersamaan terutama pada mata kuliah dasar umum

e. Melakukan koordinasi dengan semua program studi selama proses belajar mengajar berlangsung

f. Melakukan pengawasan terhadap dinamika peserta didik program studi bekerjasama dengan para KPS/SPS

g. Menyelesaikan administrasi dan melaporkan peserta didik yang diberhentikan dan atau peserta didik yang telah lulus untuk di wisuda ke Pimpinan Fakultas/Rektor, selanjutnya melaporkannya ke Dirjen Dikti Kemendikbud RI

h. Melakukan koordinasi dengan KPS/SPS dalam mengatur pelaksanaan adaptasi Dokter Spesialis lulusan luar negeri

i. Membina komunikasi dengan panitia-panitia terkait

j. Menyelenggarakan kegiatan administrasi dan keuangan rutin terkait dengan penyelenggaraan PPDS

3.4 Kedudukan, Masa Jabatan, Tugas Ketua Program Studi

I. Ketua program studi adalah pimpinan tertinggi di program studi dan secara fungsional bertanggung jawab terhadap dekan

II. Masa jabatan ketua program studi adalah 4 tahun dan tidak boleh menjabat lebih dari dua (2) kali masa jabatan berturut turut.

III. Tugas ketua program studi, yaitu mengatur :

IV. Penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat; V. Pembinaan tenaga pendidik, mahasiswa, dan tenaga administrasi;

VI. Kerjasama dengan badan/ lembaga lainnya; VII. Pembinaan budaya ilmiah secara berkelanjutan.

VIII. Dalam melaksanakan tugas sehari – hari, ketua program studi dibantu oleh sekretaris program studi

(18)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

10 IX. Bilamana ketua program studi berhalangan tidak tetap, sekretaris program studi

bertindak sebagai pelaksana harian ketua program studi. 3.5. Fungsi Ketua program Studi (KPS)

I. Merencanakan pelaksanaan program studi sesuai dengan kurikulum pendidikan dan menyusun buku kurikulum dan buku panduan pelaksanaan kurikulum pendidikan program studi anestesi dan reanimasi berbasis penjaminan mutu Universitas Udayana dan sesuai standar Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)

II. Menyelenggarakan seleksi penerimaan calon peserta didik bekerjasama dengan TKP PPDS dan Kabag serta Staff terkait.

III. Melaporkan hasil seleksi kepada Tim Koordinasi Pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (TKP PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

IV. Menyiapkan semua perangkat akademis yang diperlukan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar bekerjasama dengan Kepala Bagian dan bagian lain yang terkait.

V. Menyiapkan unsur RS Jejaring Pendidikan

VI. Mengupayakan terselenggaranya penilaian terus menerus seobjektif mungkin, dengan melibatkan semua tenaga pendidik sesuai perencanaan pelaksanaan program studi. VII. Membuat laporan berkala dinamika peserta pendidikan setiap semester kepada

Pembantu Dekan I yang meliputi:

a. Calon peserta yang diterima dan seluruh pelamar

b. Kemajuan tahap pendidikan, termasuk kegagalan/ penundaan c. Penghentian pendidikan

d. Penyelesaian pendidikan ( calon wisudawan) e. Daftar semua staf pengajar resmi

VIII. Membuat konsep rencana pengembangan Program Studi sebagai bahan masukan untuk Kepala Bagian dan Dekan (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, staf administrasi, pelatihan soft skill mahasiswa);

IX. Membimbing dan menilai hasil kegiatan pendidikan dan pembelajaran residen di lingkungan Program Studi untuk bahan evaluasi diri dan pengembangan selanjutnya; X. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan untuk meningkatkan mutu

Program Studi;

XI. Bertanggung jawab terhadap kapasitas daya tampung, persyaratan penerimaan dan melakukan koordinasi proses seleksi penerimaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi baru di RSUP Sanglah denpasar.

XII. Mengajukan usul penugasan Dosen atau Staf Wali atau Pembimbing Akademik kepada Dekan melalui Kepala Bagian;

XIII. Mengkoordinasikan pelaksanaan konsultasi residen dengan pembimbing akademis; XIV. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Program Studi sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian dan Dekan

(19)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

11 3.6. Kedudukan, Masa Jabatan dan Tugas Kepala Bagian

I. Kapala bagian adalah pimpinan tertinggi di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif FK UNUD

II. Masa jabatan kepala bagian adalah empat (4) tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali.

III. Tugas kepala bagian, yaitu:

a. Menyusun dan memantau konsep beban tugas staf pengajar berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui kesesuaiannya;

b. Melaksanakan kebijakan yang berlaku di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan mengkoordinasi pelaksanaan rencana dan strategi program kerja yang telah disusun

c. Menyusun dan memantau konsep rencana pelayanan, pendidikan, dan penelitian berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui kecocokannya;

d. Berkoordinasi dengan Ketua Program Studi untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan serta pendidikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Universitas Udayana

e. Menyusun rencana anggaran biaya operasional pertahun berdasarkan beban kerja Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran kegiatan

f. Membimbing dan memberi masukan terhadap hasil kegiatan peserta didik di lingkungan Bagian Anestesi dan Terapi Intensif sebagai bahan pengembangan program pendidikan

g. Melayani staf yang melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan beban tugas dan keahliannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

3.7. Sekretaris Program Studi

i. Membantu Ketua Program Studi dalam seluruh proses kegiatan program studi

ii. Mewakili Ketua Program Studi dalam kegiatan yang berhubungan dengan program studi, bila Ketua Program Studi berhalangan.

iii. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan sebagai laporan, dan ke Kepala Bagian untuk permakluman.

iv. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan Program Studi (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi, pelatihan keterampilan klinis residen).

v. Mengkoordinasikan residen yang menyelesaikan tugas akhir dengan staf pembimbing untuk kelancaran tugas akademik;

vi. Mengkoordinasikan kegiatan tata usaha Prodi Anestesiologi dan Reanimasi Universitas Udayana dan menghimpun dokumen yang berkaitan.

(20)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

12 3.8. Sekretaris Bagian

i. Membantu Kepala bagian dalam seluruh proses kegiatan bagian anestesi dan terapi intensif.

ii. Mewakili Kepala bagian dalam kegiatan yang berhubungan dengan bagiani, bila Kepala bagian berhalangan.

iii. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan sebagai laporan.

iv. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan bagian (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi)

v. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dengan pendidikan 3.9. Bendahara

i. Membantu Kepala Bagian dan Ketua Program Studi dalam mengatur aliran dana masuk dan keluar dalam rangka proses kegiatan bagian dan program studi.

ii. Membuat catatan dan laporan keuangan yang berhubungan dengan kegiatan program studi dan melaporkannya kepada Ketua Program Studi.

3.10. Fungsi dan Tugas Pokok Sub Divisi

i. Subdivisi bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan berkoordinasi dengan KPS.

ii. Subdivisi merupakan unit pelaksana pendidikan praktik profesi di bidang ilmu anestesi dan terapi intensif.

iii. Bekerjasama dengan tim pengampu mata ajar menyelenggarakan kuliah yang berkaitan dengan subdivisi.

iv. Melakukan bimbingan ketrampilan klinik residen yang menjalani stase/rotasi di subdivisi bersangkutan.

v. Sebagai pembimbing tugas/karya ilmiah di subdivisi masing masing

vi. Mengkoordinasikan subdivisi bidang ilmu dalam hal menyangkut kebijakan, kebutuhan, permasalahan, dan kendala yang ada pada setiap divisi selama kegiatan pengajaran di divisi masing – masing.

vii. Mengatur kelancaran dan hubungan komunikasi antar setiap subdivisi bidang ilmu yang ada agar terjadi kesinambungan dalam pelaksanaan pengajaran dan pendidikan di semua tingkat divisi.

viii. Melakukan penilaian / evaluasi berkelanjutan terhadap residen yang stase di subdivisi tersebut

ix. Berkoordinasi dan menyusun rencana pengembangan pelayanan dan pendidikan di bagian anestesi dan terapi intensif.

(21)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

13 BAB IV

TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI 4.1 Persyaratan Calon Peserta Didik

4.1.1 Persyaratan Umum

a. Warga negara Indonesia yang memiliki ijazah dokter umum yang sah dan diakui pada Perguruan Tinggi (PT) Negeri atau PT Swasta yang telah

terakreditasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, atau Perguruan Tinggi luar negeri dengan ijazah yang telah disetarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. b. Warga negara asing yang memiliki ijazah dokter dan memperoleh ijin belajar

dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia serta mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

4.1.2. Persyaratan Khusus

1) Persyaratan akademik:

a. Memiliki Sertifikat profesi Dokter Umum.

b. Batas umur maksimum 35 tahun saat masuk untuk program reguler dan maksimum 40 tahun untuk program non reguler (rekomendasi khusus dari institusi yang mengirim, misalnya dari TNI/Polri, Pemda NTT dan daerah terpencil yang lain)

c. Indeks Prestasi kumulatif (IPK) minimal 2.75 baik untuk program akademik maupun program profesi. Jika IPK kurang dari 2.75 maka yang bersangkutan harus mendapat rekomendasi dari Dekan atau ketua PSPD institusi asal. d. Nilai sekurang-kurangnya B untuk bidang Ilmu Anestesi pada saat pendidikan

profesi dokter umum

e. Bagi calon residen yang telah dinyatakan tidak lulus pada program studi anestesiologi dan reanimasi sebanyak tiga kali, maka yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk mengikuti seleksi pada program studi tersebut.

f. Memiliki sertifikat TOEFL (TOEFL like) ≥ 500 atau IELTS ≥ 6.0 Nilai TOEFL merupakan TOEFL yang diakui dan masih berlaku, misalnya dari Lab Bahasa di Universitas Udayana

ii. Persyaratan Administrasi :

Persyaratan administrasi yang wajib diunggah/upload pada saat pendaftaran secara Online sebagai berikut (masing-masing file mak 300 kb) :

a. Ijazah asli atau fotokopi yang telah disahkan.

b. Transkrip akademik asli atau fotokopi yang telah disahkan. c. Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku.

d. Daftar Riwayat Hidup.

e. Surat Ijin Belajar dari atasan (bagi yang berstatus pegawai negeri dan swasta). f. Surat Keterangan pimpinan instansi induk yang menyatakan penyerahan calon

residen kepada Rektor Unud selama dididik pada program studi dokter spesialis Universitas Udayana.

g. Surat Keterangan (persetujuan untuk mengikuti pendidikan spesialis atasan instansi tempat bekerja).

(22)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

14 malpraktek)

i. Surat keterangan selesai PTT dari Kemenkes dan atau surat keterangan akan menyelesaikan PTT bagi yang belum menyelesaikan masa baktinya atau Surat Keterangan Penundaan PTT dari Dinas Kesehatan Propinsi setempat .

j. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).

k. Proposal penelitian dalam bentuk file .PDF ( max 1 MB )

l. Sertifikat pendidikan tambahan, workshop, seminar, piagam penghargaan. m. Pas foto berwarna terbaru dengan resolusi 600x800 piksel.

n. Bagi pelamar yang sudah pernah mendaftar sebelumnya dan belum diterima, supaya melampirkan surat penolakannya.

4.1.3. Syarat Kesehatan (Mutlak)

a. Berbadan sehat, dengan melampirkan surat keterangan dokter yang dikeluarkan oleh tim Kesehatan yang dikoordinir oleh Bagian/SMF Penyakit Dalam FK Unud/ RSUP Sanglah

b. Lulus tes psikologi yang dilaksanakan oleh Tim Penguji Psikotest dari Bagian Perilaku FK Unud

c. Lulus tes psikiatri oleh Tim Penguji Psikiatri dari Bagian Psikiatri FK Unud d. Tidak menderita buta warna dengan melampirkan hasil tes buta warna dari

Bagian/SMF Ilmu Penyakit Mata FK Unud/RSUP Sanglah 4.1.4 Syarat Tambahan

a. Mempunyai prestasi (lulus cumlaude atau sebagai dokter teladan)

b. Mempunyai pengalaman bertugas di daerah khususnya daerah terpencil sebagai PNS/Wamil/PTT

c. Mempunyai pengetahuan/keterampilan dasar ATLS/ACLS/PTC/Kursus EKG d. Mempunyai karya ilmiah (penelitian dan karya tulis) bidang kedokteran yang

tidak/sudah dipublikasikan

e. Mempunyai pengalaman dalam proses belajar-mengajar

f. Mampu menggunakan computer (word processing, data processing, multimedia, Internet) disertai sertifikat jika ada.

g. Redomendasi khusus yang relevan 4.2 Alur pendaftaran

4.2.1 Registrasi Pendaftaran

Registrasi pendaftaran dilakukan untuk mendapatkan Bukti Registrasi Pendaftaran yang berisi Nomor Pendaftaran yang digunakan untuk membayar Biaya Pendaftaran ke Bank BNI. Registrasi Pendaftaran dilakukan secara online pada laman berikut :

https://e-registrasi.unud.ac.id 4.2.2 Pembayaran Biaya Pendaftaran

Biaya pendaftaran calon residen baru Program Profesi dan Pascasarjana Universitas Udayana untuk mengikuti seleksi penerimaan residen baru sebagai berikut:

- Program Profesi, Magister, PPDS : Rp.700.000,- (tujuh ratus ribu). - Program Doktor : Rp. 850.000,- (delapan ratus lima puluh ribu ).

Biaya pendaftaran calon residen baru dibayarkan melalui sistem SPC Universitas Udayana Bank BNI, di seluruh kantor Bank BNI dengan cara sebagai berikut :

(23)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

15 - Menyebutkan nomor pembayaran yang diterima melalui email masing-masing peserta. - Melakukan pembayaran Biaya Pendaftaran sesuai dengan biaya yang telah ditentukan. 4.2.3 Melakukan Pendaftaran Online

- Melakukan pendaftaran awal dengan cara pengisian data account peserta pada laman : https://e-registrasi.unud.ac.id

- Melakukan pembayaran biaya pendaftaran di Bank BNI dengan cara menyebutkan Nomor Pendaftaran yang dikirim melalui email ke masing-masing peserta.

- Login di laman https://e-registrasi.unud.ac.id dengan memilih jalur dan memasukkan username dan password sesuai dengan username dan password yang diterima melalui email dan selanjutnya mengisi biodata dan mengupload berkas sesuai dengan persyaratan di jalur seleksi.

- Proses pendaftaran diakhiri dengan pencetakan Tanda Peserta Seleksi Masuk pada sistem online.

- Petunjuk teknis pengisian formulir pendaftaran dapat dilihat pada Lampiran pada Buku Panduan ini.

4.3 Jadwal Kegiatan

SEMESTER GANJIL

Uraian Kegiatan Tanggal Pelakasanaan Pendaftaran Online Awal Maret – Awal April Pelaksanaan Tes/Ujian Seleksi :

Tes Kesehatan Minggu ke-2 s/d minggu

ke-4 April Tes Kompetensi Dasar dan

Wawancara

(Jadwal disesuaikan dengan Prodi )

Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 April

Tes Kompetensi Dasar dan Wawancara

Akhir April Tes Kemampuan Bahasa Inggris dan

TPA

Awal Mei 2016

Pengumuman Hasil Seleksi Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Mei

Pembayaran Biaya Pendidikan Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Mei

Registrasi Mahasiswa Baru Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Mei

SEMESTER GENAP

Uraian Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Pendaftaran Online Akhir Mei – akhir Juni Pelaksanaan Tes/Ujian Seleksi :

Tes Kesehatan Minggu ke-1 s/d Minggu

ke-3 Juli Tes Kompetensi Dasar dan

Wawancara

Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Juli

Tes Kemampuan Bahasa Inggris dan TPA

Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Juli

(24)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

16 Pengumuman Hasil Seleksi Minggu ke-3 s/d minggu

ke-4 Juli

Pembayaran Biaya Pendidikan Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Juli

Registrasi Mahasiswa Baru Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Juli

4.4. Pengelolaan Ujian

Rancangan ujian untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru program profesi Universitas Udayana meliputi Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Kemampuan Bahasa Inggris, Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Wawancara.

4.4.1 TES POTENSI AKADEMIK DAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS 4.4.1.1.Persiapan

Persiapan persiapan dilaksanakan sebelum ujian dilaksanakan berdasarkan prinsip efisiensi dan efektivitas. Rapat koordinasi dilakukan untuk membahas persiapan dan pelaksanaan ujian dalam upaya memastikan pelaksanaan ujian dapat berlangsung dengan tertib dan lancar. Persiapan pelaksanaan ujian meliputi:

A. Persiapan Materi Ujian

Instrumen ujian yang digunakan sebagai prediktor akan menentukan kualitas dan objektivitas seleksi. Instrumen ujian merupakan prediktor yang dimaksudkan untuk menjaring calon residen yang mempunyai kemampuan akademik memadai sesuai dengan kebutuhan program studi.

Materi TPA dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris disiapkan oleh Panitia Penerimaan Residen Baru Program Profesi dan Pascajarjana Universitas Udayana bekerjasama dengan Laboratorium Bahasa Universitas Udayana dalam mempersiapkan materi Tes Kemampuan Bahasa Inggris. Sedangkan untuk mempersiapkan TPA dilaksanakan oleh Tim Pembuat dan Pengembang Soal Universitas Udayana. Tes Kompetensi Dasar dan wawancara dipersiapkan oleh masing-masing Program Studi.

B. Persiapan Lokasi Ujian

Pada tahap ini panitia menyiapkan kelengkapan administratif serta kelengkapan ruang ujian. Penentuan lokasi ujian dilakukan berdasarkan perkiraan peserta sementara dengan mempertimbangkan prediksi jumlah peserta. Lokasi ujian yang sudah ditetapkan kemudian diunggah ke sistem pendaftaran online.

C. Rekrutmen Petugas Pelaksana Ujian

Proses rekrutmen petugas pelaksana ujian terdiri dari Penanggung Jawab Lokasi (PJL) Penanggung Jawab Ruang (PJR) dan Pengawas (P) mengacu pada ketentuan dan persyaratan, serta tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

- Penanggung Jawab Lokasi (PJL) adalah petugas yang bertindak sebagai koordinator pengawas beberapa ruang ujian dalam satu lokasi ujian.

- Penanggung Jawab Ruang (PJR) adalah pengawas yang ditunjuk mengkoordinir pengawasan dalam ruang ujian.

- Pengawas adalah petugas yang mengawasi pelaksanaan ujian tulis sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku diruang ujian.

(25)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

17 D. Pencetakan Nomor Peserta Ujian

Panitia Pengatur Ruang mencetak nomor peserta ujian kemudian menempelkan di meja ujian masing-masing peserta. Nomor ujian peserta dicetak sesuai dengan distribusi lokasi ujian yang telah ditetapkan. Untuk membantu peserta dalam pencarian ruang, panitia juga membuat Peta Lokasi Ujian.

4.4.1.2 Pelaksanaan Ujian

Panitia Penyelenggara mempersiapkan pembagian naskah untuk pelaksanaan ujian sesuai jadwal dan ruang/lokasi ujian. Pembagian naskah dan LJU disesuaikan dengan ruang/lokasi ujian yang akan digunakan. Kegiatan ujian tulis dimulai dengan: pembagian naskah/LJU dan dukungan administrasi lainnya disesuaikan dengan jumlah ruang ujian dengan urutan sebagai berikut :

A. Penyerahan Naskah Ujian

Naskah ujian diserahkan oleh panitia kepada Penanggung Jawab Lokasi berupa lembar soal dan lembar jawaban dalam satu amplop yang tersegel. Selanjutnya Penanggung Jawab Lokasi menyerahkan naskah ujian berikut Lembar Jawaban kepada Penanggung Jawab Ruang. Paling lambat tiga puluh menit sebelum ujian dimulai naskah ujian harus sudah berada di ruang ujian.

B. Pelaksanaan Ujian

- Tiga puluh menit sebelum ujian dimulai peserta ujian harus sudah berada di ruang ujian dengan menempati tempat sesuai dengan nomor ujian.

- Dilanjutkan dengan pembukaan naskah ujian yang disaksikan oleh dua peserta ujian, serta menanda tangani berita acara.

- Segera setelah naskah ujian dibuka dilakukan pembagian lembar soal dan lembar jawaban kepada peserta ujian.

- Peserta ujian tidak boleh mengerjakan soal ujian sebelum diisyaratkan/diijinkan oleh pengawas.

- Sebelum peserta ujian mengerjakan soal pengawas membacakan instruksi yang sudah baku (lihat lampiran) agar semua peserta ujian mengisi lembar jawaban secara benar dan tepat.

- Selama ujian berlangsung, penanggungjawab ruang serta pengawas selain melaksanakan tugas pengawasan, melaksanakan pula beberapa kegiatan administrasi yang menunjang kegiatan ujian, yaitu :

Membuat berita acara Pelaksanaan Ujian (PU).

 Mengedarkan bukti hadir serta mencocokkannya dengan kartu ujian dan Kartu Identitas Diri (KTP/SIM dan Kartu Pelajar), dan mencocok wajah peserta ujian dengan foto bukti hadir, serta tanda tangan kehadiran.

 Mencocokkan tandatangan dan nomor peserta pada lembar jawaban dengan yang tertera di kartu ujian atau kartu identitas Peserta.

 Melaksanakan tugas administrasi lain, seperti mengisi bukti hadir pengawas dan lain-lain.

4.4.2 TES KOMPETENSI DASAR DAN WAWANCARA

a. Test kompetensi dasar dan wawancara dilaksanakan oleh program studi. b. Materi wawancara dan tes kompetensi dasar dibuat oleh program studi. c. Nilai rentang wawancara dan tes kompetensi dasar : (0-100)

(26)

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

18 d. Program Studi menginput hasil nilai wawancara dan tes kompetensi dasar melalui

sistem secara online serta mengupload softcopy hasil wawancara dan tes kompetensi dasar yang telah divalidasi oleh ketua program studi.

4.4.2.1. Seleksi di Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FDK Unud a. Tim Seleksi Penerimaan calon sebanyak 5 orang yang terdiri dari:

a. KPS dan SPS

b. Kepala dan Sekretaris Bagian c. 1 orang staf senior

b. Bila berhalangan, pengganti akan ditentukan berdasarkan senioritas. c. Materi Penilaian

1. Syarat-syarat mutlak 2. Syarat-syarat tambahan

Prestasi yang baik (lulus cumlaude, dokter teladan)

 Karya ilmiah (penelitian dan karya tulis) bidang kedokteran yang tidak/sudah dipublikasikan (bila ada)

 Pengalaman dalam proses belajar-mengajar (bila ada)

 Pengalaman bertugas di daerah (PNS/Wamil/PTT)

Kemammpuan menggunakan computer (word processing, data processing, multimedia, internet) disertai sertifikat jika ada.

 Keterampilan dasar ATLS/ACLS/PTC/Kursus EKG

 Redomendasi khusus yang relevan

 Potensi akademik bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif

 Penampilan, perilaku professional, kemampuan komunikasi dan cita-cita hidupnya yang berhubungan harapan masa depan.

4.4.2.2. Pelaksanaan, dilaksanakan oleh tim seleksi dalam bentuk a. Menilai syarat-syarat (mutlak dan tambahan)

b. Ujian tulis: untuk menilai potensi akademik

c. Wawancara: untuk menilai potensi akademik, penampilan, perilaku professional, kemampuan komunikasi dan cita-cita hidupnya yang berhubungan harapan masa depan

4.4.3 TES KESEHATAN

Sebagai salah satu persyaratan menjadi calon residen baru program profesi dan pascasarjana Universitas Udayana adalah sehat jasmani dan rohani yang ditentukan dari hasil tes kesehatan oleh dokter yang berwenang. Khusus untuk tes kesehatan calon residen PPDS dilakukan oleh Panitia Tes Kesehatan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Udayana dengan biaya tes kesehatan tidak termasuk dalam biaya pendaftaran (ditanggung peserta seleksi).

4.5 Kapasitas Penerimaan

Kapasitas penerimaan peserta didik Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud setiap semesternya sebanyak ± 9 orang peserta didik.

(27)

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

19 BAB V

SELEKSI DAN ALOKASI

Penetapan kelulusan seleksi penerimaan residen baru program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2016 dilaksanakan dalam rapat khusus dengan agenda seleksi dan alokasi yang dihadiri oleh Rektor/Dekan, Ketua Panitia dan Koordinator.

5.1 Penetapan Kriteria Seleksi dan Kelulusan

Kriteria seleksi dan kelulusan perlu ditetapkan sebelum proses seleksi dan kelulusan dilakukan. Penetapan ini diperlukan agar proses seleksi dan kelulusan dapat dilakukan dengan efisien, efektif dan transparan.

5.1.1 Penentuan Peserta yang Tidak Terseleksi

Sebelum dilakukan seleksi dan alokasi untuk masing masing program studi, dilakukan penentuan peserta yang tidak terseleksi dengan kriteria sebagai berikut:

- Peserta ujian yang tidak secara penuh mengikuti proses ujian

- Peserta ujian yang tidak lengkap mengisi nomor ujian sehingga tidak dikenal identitasnya dalam proses

- Peserta ujian yang disimpulkan telah melakukan kecurangan 5.1.2 Penghapusan Peserta yang Tidak Treseleksi

Peserta ujian yang memenuhi kerteria yang tercantum pada poin 5.1.1 dan atau dinyatakan tidak valid oleh program studi ditetapkan sebagai peserta yang tidak terseleksi.

5.1.3 Pembobotan Hasil Ujian

Sebelum dilakukan pembobotan setiap mata ujian dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Pembobotan penilaian hasil ujian untuk masing masing program studi sebagai berikut :

No Hasil Ujian Bobot (%)

1 Tes Potensi Akademik 20 2 Tes Kemampuan Bahasa Inggris 10 3 Tes Kompetensi Dasar 40

4 Wawancara 30

5.1.4 Perhitungan Nilai Akhir (NA)

Nilai akhir peserta ujian dihitung sebagai fungsi dari parameter berikut: - Hasil Ujian Tes Potensi Akademik (X1)

- Hasil Ujian Tes Kemampuan Bahasi Inggris (X2) - Hasil Ujian Tes Kompetensi Dasar (X3)

- Hasil Ujian Tes Wawancara (X4)

(28)

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

20 Keterangan:

x = parameter f = bobot

Besarnya bobot dan jenis parameter ditentukan sesuai dengan pembobotan yang telah ditentukan pada poin 5.1.3

5.1.5 Pemeringkatan Peserta

Pemeringkatan peserta untuk masing-masing program studi dilakukan dalam urutan yang menurun, mulai dari peserta dengan nilai akhir yang tertinggi sampai dengan peserta ujian dengan nilai akhir yang terendah.

Peserta yang mempunyai nilai akhir yang sama dengan nilai peserta yang mempunyai nilai terendah, maka peserta yang mempunyai nilai Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang lebih tinggi yang diprioritaskan. Tetapi, apabila nilai TKD nya juga sama, maka peserta yang mempunyai nilai wawancara lebih tinggi yang diprioritaskan.

5.2 Pengumuman Hasil

Hasil kelulusan yang sudah ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana diumumkan melalui laman Unud : http://www.unud.ac.id/ dan laman Pasca Unud http://www.pps.unud.ac.id/. POB PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA 17

5.3 Pendaftaran Kembali

Peserta yang berhak melakukan pendaftaran adalah peserta yang telah dinyatakan lulus berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana. Pendaftaran ulang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh Universitas Udayana.

Syarat-syarat pendaftaran ulang adalah sebagai berikut :

- Membayar biaya pendidikan sesuai dengan ketentuan program studi melalui sistem SPC Universitas Udayana Bank BNI dengan menunjukkan/menggunakan Nomor Peserta yang tertera pada Tanda Peserta Seleksi Masuk.

- Registrasi secara online dapat dilakukan melalui laman https://e-registrasi.unud.ac.id dengan memasukan username dan password sesuai dengan acount pendaftaran. Kemudian mengisi data sesuai dengan formulir yang telah disediakan dan selanjutnya di cetak. Hasil cetakan terdiri 2 (dua) lembar yaitu lembar Biodata dan lembar Bebas NAPZA.

Kelengkapan yang harus dipersiapkan oleh peserta seleksi untuk melakukan registrasi ulang sebagai berikut:

- Kartu Tanda Peserta Seleksi Masuk.

- Slip bukti pembayaran biaya pendidikan dari Bank.

- File photo berwarna terbaru dengan resolusi 600x800 piksel. - Bukti registrasi mahasiswa baru online.

- Lembar Bebas NAPZA yang telah ditandatangani yang didapat dari registrasi online. - Ijazah dan transkrip asli, ditunjukkan kepada petugas pada saat registrasi ulang.

Sebelum melakukan registrasi ulang, peserta seleksi yang telah dinyatakan lulus wajib memperhatikan hal-hal berikut ini :

(29)

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

21 - Peserta yang tidak mendaftar pada tempat dan waktu yang ditentukan dianggap mengundurkan diri.

- Panitia berhak atas pembatalan kelulusan calon peserta apabila peserta terbukti tidak memenuhi syarat yang ditetapkan atau informasi/berkas yang diberikan sebelumnya tidak sesuai dengan aslinya.

Registrasi dilaksanakan pada alamat berikut :

Bagian Pendidikan Biro Administrasi Akademik Universitas Udayana Jl. Kampus Unud, Bukit Jimbaran, Badung, Bali – Kode Pos : 80361

Telp. (0361) 701954, ext. 110, 109; Fax. (0361) 702422 Email : baaunud@unud.ac.id

(30)

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

22 BAB VI

KURIKULUM

PENDIDIKAN ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF - COMBINED DEGREE

Kurikulum inti Progam Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2016 mengacu pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 37 tahun 2015 tentang Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif serta Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 38 tahun 2015 tentang Standar Kompetensi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif.

Materi kurikulum 2016 dan panduan pelaksanaan kurikulum dapat dibaca dengan lengkap pada buku kurikulum dan buku panduan pelaksanaan kurikulum.

6.1. Standar Kurikulum Pendidikan 6.1.1. Model Kurikulum

Pendekatan dalam penyusunan kurikulum pendidikan didasarkan atas kompetensi (competency-based), cara belajar aktif, dan pendekatan keterampilan proses, baik dalam problem – problem pelayanan, pendidikan, maupun penelitian, sehingga diharapkan agar para lulusan mampu untuk belajar mandiri dan belajar berkembang sepanjang hayat (life-long education).

Model kurikulum berbasis kompetensi yang terintegrasi baik horizontal maupun vertikal. Integrasi horizontal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari satu tahap pendidikan. Integrasi vertikal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari materi akademik dan materi profesi.

6.1.2. Isi dan Garis Besar / outline Struktur Kurikulum

Isi kurikulum harus berorientasi pada rumusan capaian pembelajaran dengan pendekatan menguasai teori dan aplikasi bidang anestesiologi dan terapi intensif yang bersifat kumulatif dan/atau integratif. Kurikulum dituangkan kedalam bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk mata kuliah dan modul pembelajaran. Kurikulum harus bersifat interaktif, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.

Isi kurikulum harus meliputi kedokteran perioperatif, anestesiologi, perawatan intensif, kedokteran gawat darurat, manajemen nyeri, dan metodologi penelitian.

Mengacu pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 37 tahun 2015, Kurikulum Pendidikan dokter spesialis Anestesi dilaksanakan dalam waktu 8 semester yang terdiri dari 88.8% kurikulum inti dari KKI dan Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif ( KATI) serta 11.2% kurikulum institusional setempat. Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terdiri dari 46 mata ajaran untuk mencapai 3 kompetensi yang terbagi atas kompetensi umum, kompetensi dasar, dan kompetensi lanjut dengan beban studi total 135 SKS.

(31)

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

23 6.1.3. Struktur, Komposisi dan Durasi Kurikulum

Struktur kurikulum meliputi tiga tahap, yaitu tahap I (pemahaman/adaptasi), tahap II (pendalaman) dan tahap III (pemantapan). Durasi kurikulum tahap I dilaksanakan 4 (empat) semester dengan beban studi 63 SKS, tahap II dilaksanakan 2 (dua) semester dengan beban studi 36 SKS, dan tahap III dilaksanakan 2 (dua) semester dengan beban studi 36 SKS. Total beban studi adalah 135 SKS yang harus diselesaikan dalam waktu 8 semester.

Beban studi ( SKS ) terdiri atas beban studi akademik dan beban studi profesi. Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi ( SNPT ) yang diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015, dipakai acuan penetapan sks sebagai berikut :

1) 1 sks akademik = 1 sks kuliah / lecture / tutorial, yang terdiri dari : a) tatap muka 50 menit/minggu/semester = 20 jam/semester/6 bulan

b) penugasan terstruktur 60 menit/minggu/semester = 24 jam/semester/6 bulan c) kegiatan mandiri 60 menit/minggu/semester = 24 jam/semester/6 bulan 2) 1 sks seminar atau sejenis yang terdiri dari :

a) tatap muka 100 menit/minggu/semester = 40 jam/semester/6 bulan, meliputi kegiatan laporan pagi, laporan siang, laporan kasus, journal reading, tinjauan pustaka b) kegiatan mandiri (presentasi ilmiah regional / nasional / international) 70

menit/minggu/semester = 28 jam/semester/6 bulan

3) 1 sks profesi = 1 sks praktikum, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat sebanyak 170 menit/minggu/semester = 68 jam/semester/6 bulan

Mata Ajaran dengan beban studi profesi dilakukan secara terintegrasi dengan melakukan stase / rotasi di subdivisi yang ada di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana – RS Sanglah Denpasar dan melakukan tugas jaga di luar jam kerja pagi. Kurikulum harus dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES (Student-centred, Problem-based, Integrated, Community-Problem-based, Elective, Systematic/Structured).

Kurikulum yang merupakan pedoman penyelenggaraan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi, memuat proses pembelajaran yang disusun pada setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh divisi bidang minat berbentuk modul. Mata kuliah inti yang dikembangkan pada setiap semester dan/atau tahap pendidikan wajib mengampu dari modul yang telah ditetapkan oleh KATI.

(32)

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

24 Tabel 6.1.Garis Besar Struktur Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi

Pendidikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dibagi dalam tiga tahap pendidikan, dengan masing-masing tahap mempunyai tujuan pendidikan yang utuh, dan dicapai melalui pengalaman belajar dari pendidikan tertentu. Tahap pendidikan yang dimaksud bukan merupakan pembagian berdasarkan tahun, melainkan merupakan tahapan atau pembagian tingkat perilaku yang dicapai:

 Tahap 1 (tahap pemahaman/adaptasi) selama 4 (empat) semester

 Tahap 2 (tahap pendalaman) selama 2 (dua) semester

 Tahap 3 (tahap pemantapan) selama 2 (dua) semester Jumlah beban studi peserta didik adalah 135 sks, dengan 44 modul.

Tahap 1 (Pemahaman/adaptasi): 4 (empat) semester; Semester 1, 2, 3 dan 4

Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pendidikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi. Dalam tahap ini, peserta program diharapkan mampu merubah pola pikir serta kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilannya agar dapat menjalani masa studi pada tahap-tahap pendidikan berikutnya.

Pencapaian pada tahap ini meliputi sebagian dari kompetensi utama, dan/atau kompetensi pendukung dan khusus/lain. Mata kuliah dalam tahap ini dapat berupa materi akademik dan/atau materi profesi. Tahap ini memiliki beban studi total 63 (enam puluh tiga) sks sebagai bagian dari kurikulum inti yang terbagi menjadi 4 (empat) semester.

Mata kuliah pada tahap I dapat terdiri dari :

1. MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk memberikan dasar pengetahuan agar peserta program menjadi seorang ilmuwan, peneliti, pemikir yang berlandaskan etika kedokteran dan mempunyai hubungan antar manusia yang baik, serta memahami problema yang berkaitan dengan medikolegal. MKDU diberikan oleh tim dari TKP

Semester & Tahapan Beban Studi (SKS) Jumlah Akademik Profesi Semester 1 Tahap 1 28 sks 35 sks 63 sks Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Tahap 2 4 sks 32 sks 36 sks Semester 6 Semester 7 Tahap 3 9 sks 27 sks 36 sks Semester 8 Jumlah Keseluruhan 41 sks 94 sks 135 sks Persentase 30.37% 69.62% 100%

(33)

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

25 PPDS-1 FK UNUD dengan beban studi sebanyak 9 sks.

2. MKDK (Mata Kuliah Dasar Keahlian): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk memberikan pengetahuan dasar (basic sciences) yang diperlukan untuk spesialis anestesiologi dan terapi intensif, yang melandasi keterampilan yang dipersyaratkan.

3. Mata Kuliah Keahlian dan keterampilan (MKK) merupakan pengalaman belajar yang didapatkan dari teori, pengalaman klinis, dan pengalaman meneliti.

4. Mata Kuliah Lain : yaitu mata kuliah yang dirancang untuk mencapai kompetensi pendukung dan kompetensi khusus/lain.

5. Keterampilan Klinis Spesialis Dasar (KKSD) berupa keterampilan dalam mempertahankan patensi jalan nafas (dengan/tanpa alat), pemberian ventilasi buatan manual dan resusitasi jantung paru.

Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan memberi penguasaan jalan nafas, kedokteran perioperatif, penanganan nyeri akut dan kronik, anestesi umum, anestesi regional, anestesi pada bedah ortopedi besar (tidak termasuk leher dan tulang punggung), THT, bedah darurat,obstetric ginekologi, Pediatri kasus toddler, post anesthesia care unit ( PACU ) , resusitasi, peripheral nerve block basic, anestesi bedah abdominal bawah dan atas (pada pasien tanpa kelainan endokrin), urologi sedang, onkologi sederhana, disertai dengan tatalaksana prabedah dan pascabedah, dan penyulit yang mungkin timbul. Semuanya diterapkan baik pada pembedahan elektif maupun darurat. Semuanya disertai dengan tata laksana pra dan pasca bedah. Penanganan kasus ICU tidak terlalu kompleks,pemberian nutrisi enteral dan parenteral (termasuk pemasangan CVC, PICC dan lain-lain), dan pengalaman dasar-dasar terapi intensif (tahap 1).

Ketentuan Dasar Keterampilan tahap 1 :

 Laringoskopi Intubasi :

o Tingkat 1.1-1.2. melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib menggunakan video laringoskopi tapi peserta didik meihat secara langsung ke mulut pasien, tanpa melihat layar monitor video laringoskopi. Tindakan wajib didampingi konsulen dan layar monitor diarahkan kepada konsulen.

o Tingkat 1.3. melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib menggunakan video laringoskopi, peserta didik melihat layar monitor videolaringoskopi. Tindakan wajib didampingi konsulen dan atau chief residen.

o Tingkat > 1.4. melakukan tindakan laringoskopi dengan menggunakan videolaringoskopi atau menggunakan laringoskopi klasik.

 Regional anestesi ;

o Tingkat 1.2. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal dengan jarum spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen

(34)

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

26 o Tingkat > 1.3. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal dengan jarum

spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen atau chief residen

o Tingkat 1.3. melakukan tindakan anestesi blok saraf tepi dasar dengan menggunakan nerve stimulator, wajib didampingi oleh konsulen

o Tingkat 1.4. melakukan tindakan anestesi regional epidural / caudal, wajib didampingi oleh konsulen.

Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan penilaian harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri setiap rotasi stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan evaluasi Direct observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical Evaluation Exercise (A-CEX) yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan.

Setelah menyelesaikan pendidikan tahap 1, diharapkan peserta didik:

1. Mampu menjelaskan proses pembelajaran klinis multidisiplin dengan benar, filsafat ilmu dengan benar, metodologi riset dan statistik dengan benar, epidemiologi klinik dengan benar, biologi molekuler dengan benar dan imunologi dengan benar

2. Mampu melakukan komunikasi medis

3. Mampu menjelaskan prinsip anestesi elektif tingkat awal dengan benar dan melakukan keterampilan anestesi elektif tingkat awal

4. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan benar dan melakukan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan benar

5. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal dengan benar, melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal dengan benar 6. Mampu menjelaskan perawatan intensif dasar dengan benar, melakukan perawatan intensif dasar dengan benar, menjelaskan dasar perawatan pasca henti jantung dengan benar dan melakukan perawatan pasca henti jantung

7. Mampu menjelaskan penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan analgesia preemptif secara farmakologik, blok neuroaksial atau kombinasi, melakukan penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan analgesia preemptif secara farmakologik dan, blok neuroaksial atau kombinasi.

8. Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi dan farmakologi yang berkaitan dengan tindakan anestesi regional spinal, epidural/caudal dan blok saraf tepi dasar serta prinsip dasar anestesi

Peserta didik harus mendapatkan minimal 3 kali bimbingan skill dengan konsulen dan tercatat dalam buku log sebelum diijinkan untuk mengerjakan tindakan dengan

Referensi

Dokumen terkait

Pendefinisian tanah kosong yang memberikan beban kepada wajib pajak badan tersebut dinilai belum dapat memastikan bahwa regulasi yang ditetapkan melalui pergub DKI nomor

[r]

Tahap selanjutnya, dari variabel kontrol yang dipilih, yaitu luas permukaan reservoir atas dibangun persamaan kontrol yang ingin digunakan untuk mengoptimalkan

Simulasi detektor alkohol ini menggunakan perangkat keras, sensor MQ-3 sebagai input, mikrokontroller Atmega16 sebagai pengolah data dari sensor MQ-3, LCD berfungsi

Penelitian ini bertujuan untuk membuat diskripsi kadar aflatoksin pada jagung dari tingkat petani, pedagang pengumpul dan pedagang besar, menganalisa titik-titik kritis (critical

(Gambar 2.5) Misalnya dari Guibourtia coleosperma, senyawa flavonoid yang dihasilkan adalah flavonoid yang terikat dengan glikosida misalnya epikatecin-(4b

Bila penderita sadar, neurologis normal, tidak mengeluh adanya nyeri leher atau nyeri pada tulang belakang, dan tidak terdapat nyeri tekan pada saat palpasi tulang

Gangguan campuran anxietas dan depresif ini mencakup pasien yang memiliki gejala kecemasan dan depresi, tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk suatu gangguan