• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUASAAN MATERI PESERTA DAN KUALITAS SOAL OLIMPIADE SAINS BIOLOGI SMA TINGKAT KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2015 ARTIKEL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUASAAN MATERI PESERTA DAN KUALITAS SOAL OLIMPIADE SAINS BIOLOGI SMA TINGKAT KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2015 ARTIKEL ILMIAH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGUASAAN MATERI PESERTA DAN KUALITAS SOAL

OLIMPIADE SAINS BIOLOGI SMA TINGKAT KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2015

ARTIKEL ILMIAH

Oleh

SUNDARI WULAN SARI NIM: 10010213

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2016

(2)

2

(3)

3 PENGUASAAN MATERI PESERTA DAN KUALITAS SOAL

OLIMPIADE SAINS BIOLOGI SMA TINGKAT KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2015

Sundari Wulan Sari, Ardi, Ade Dewi Maharani

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Wulan_sari1220@yahoo.com

ABSTRACT

The participant of SMA biology olimpiade Sawahlunto until this year has not yet pass to national level. The participant achievement seems down from year to year. This research purpose are to know the material mastering of participant, question qualitative level and question quality biology SMA olimpiade science Sawahlunto year 2015. The technique of data analysis in this research was done in two ways, they are qualitative and quantitative. The analysis result show that material mastering of participant is in E and material which hasn’t been mastered were 13%

etology. Cognitive level of question is located in question C2 for 42%, conceptual dimension knwoledge 73%, and more question in class XII is 44%. Content Validity is 93%, question validity with the lowest criteria is 64%, question reliabiltiy wass in low criteria with 0,32, difficulty index has difficult criteria with 73%, differential is in bad criteria with 61% and option effectivity is effective.

Keyword: Mastering Material, Qualitative Level, and Question Quality Olimpiade.

PENDAHULUAN

Biologi merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang mahkluk hidup dan juga hubungan timbal balik antara mahkluk hidup dengan lingkungannya.

Berkaitan dengan hal ini, maka guru mempunyai peranan penting dalam pembelajaran, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.

Slameto (2010:98) menyatakan bahwa guru hendaknya mampu membantu setiap siswa untuk secara efektif dapat mempergunakan berbagai sumber serta media belajar dan dapat mengembangkan cara dan kebiasaan belajar yang baik agar mereka dapat menguasai bidang ilmu yang di pelajari termasuk biologi. Disisi lain, salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pembelajaran biologi dan menjaring bibit- bibit unggul di bidang biologi adalah dilaksanakannya Olimpiade Sains Nasional (OSN). Olimpiade sains merupakan salah salah satu wadah strategis untuk merealisasikan paradigma pendidikan di atas. Pelaksanaan Olimpiade secara berkelanjutan akan berdampak positif pada

pelaksanaan proses pembelajaran sehingga menjadi lebih kreatif dan inovatif (Maiza, 2013:2).

Olimpiade Sains Nasional diselenggarakan melalui serangkaian proses seleksi yang dilakukan secara berjenjang dari mulai tingkat sekolah, kabupaten/ kota, tingkat provinsi hingga tingkat nasional.

Soal olimpiade sains biologi SMA dibuat oleh Kemendikbud. Kemendikbud (2013:1) menyatakan bahwa tujuan dilaksanakan olimpiade sains ini adalah untuk memfasilitasi dan memotivasi siswa yang mempunyai bakat di bidang sains, sehingga para siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya. Berdasarkan wawancara dengan guru dan pembina olimpiade di sekolah proses seleksi peserta olimpiade sains dilakukan dengan memperhatikan beberapa siswa yang memiliki kemampuan terbaik pada aspek kognitif berupa ujian harian atau semester serta sikap dan keterampilan laboratorium siswa, selanjutnya siswa-siswa tersebut diberikan pelatihan sesuai dengan bidang materi mereka oleh guru bidang

(4)

4 studi. Mafiaol (2013:3) menyatakan bahwa

penguasaan materi adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan ke dalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interprestasi dan mampu mengaplikasikannya.

Berdasarkan wawancara penulis dengan Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, terungkap bahwa terdapat penurunan prestasi peserta dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 dan 2013 peserta mampu mencapai skor 80, sedangkan pada tahun 2014 dan 2015 peserta yang mengikuti olimpiade mengalami penurunan prestasi, dimana peserta pada tahun 2014 hanya mampu memperoleh skor 30 dan peserta olimpiade sains biologi SMA Kota Sawahlunto sampai tahun sekarang belum ada yang lolos untuk olimpiade sains biologi tingkat nasional.

Berdasarkan temuan dan wawancara penulis dengan guru, pembina Olimpiade Sains Nasional (OSN) biologi sekolah dan dinas pendidikan SMA Kota Sawahlunto terungkap bahwa belum dilakukan analisis lembar jawaban dan kualitas soal olimpiade sains biologi SMA. Daryanto (2012:11) menyatakan bahwa tujuan melakukan evaluasi dalam pendidikan adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan intruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjut. Menurut Purwanto (2013:118) tujuan khusus dari, items analysis ialah mencari soal tes mana yang baik dan mana yang tidak baik, dan mengapa item atau soal itu dikatakan baik atau tidak baik. Dengan mengetahui soal-soal yang tidak baik itu selanjutnya kita dapat mencari kemungkinan sebab-sebab mengapa item itu tidak baik. Menganalisis butir-butir soal dapat dilakukan dari lima segi yaitu Menurut Azwar (2009:5) validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Arikunto (2015:223) menyatakan bahwa bilangan yang menunjukkan sukar dan mudah sesuatu soal disebut indeks kesukaran (diffilculty index). Arikunto (2015:104) menyatakan bahwa reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama. Menurut Arikunto (2015:226) daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

Pada tes objektif untuk setiap butir item yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar telah dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawaban atau yang dikenal dengan option atau alternatif. Distractor baru dapat dikatakan telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik, apabila telah memiliki daya tarik (Sudijono, 2012:409- 410).

Peserta yang mengikuti olimpiade sains biologi tingkat SMA Kota Sawahlunto Tahun 2015 terlihat penguasaan dan pemahaman peserta masih belum memenuhi harapan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengungkapkan kemampuan peserta serta untuk mengetahui kualitas soal agar prestasi siswa yang mengikuti olimpiade sains tingkat nasional di Kota Sawahlunto dapat mengalami peningkatan pada masa yang akan datang.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis telah melakukan penelitian tentang “penguasaan materi peserta dan kualitas soal Olimpiade Sains Biologi SMA tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015”. Dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan materi peserta, tungkat kognitif dan kualitas soal olimpiade sains biologi SMA tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di seluruh SMA yang berada dalam pengelolaan Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto dan di STKIP PGRI Sumatera Barat pada bulan Januari 2016. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lembaran jawaban peserta olimpiade biologi SMA tingkat kota Sawahlunto Tahun 2015 yang berjumlah 20. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Total Sampling.

Instrumen penelitian ini adalah dokumen peserta olimpiade biologi SMA tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015. Analisis data dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara kualitatif, yang dilakukan untuk menentukan penguasaan materi peserta serta tingkat kognitif soal dan cara kuantitatif untuk menentukan validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, daya pembeda dan efektifitas option.

(5)

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pengolahan data didapatkan hasil penelitian tentang penguasaan materi peserta dan kualitas soal olimpiade sains biologi SMA tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015.

Hasil tingkat penguasaan materi peserta pada soal olimpiade sains biologi Kota Sawahlunto Tahun 2015 memperoleh nilai E, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Penguasaan Materi Peserta Olimpiade Sains Biologi SMA Tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015

Penguasaan peserta pada suatu bidang materi biologi yang diberikan pada soal olimpiade Tahun 2015 Kota Sawahlunto dapat dilihat pada Gambar 2.

Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa peserta hanya mampu menguasai materi tertinggi berjumlah 29,5% pada materi ekologi.

Gambar 2. Materi yang Dikuasai Oleh Peserta Olimpiade Sains Biologi SMA Kota Sawahlunto Tahun 2015

0 5 10 15 20 25

90-100% 80-89% 65-79% 55-64% <55%

Jumlah Siswa

Persentase Penguasaan Materi

(B) (C)

(A) (D) (E)

17%

27,33% 27,4%

13%

18,75%

29,5%

25%

0 5 10 15 20 25 30 35

Biosel Anfisman Anfiswan Etologi Genetika dan Evolusi

Ekologi Biositematik

Persentase

Materi

(6)

6 Semua peserta yang mengikuti

olimpiade sains biologi pada penguasaan materi memperoleh nilai E, yang dapat dilihat dari hasil penguasaan materi yang mencapai nilai di bawah 55%. Berdasarkan penilaian yang telah dikemukakan pada bab III, maka diketahui tidak ada satupun peserta yang mendapatkan nilai A, B, C dan D.

Peserta yang mengikuti olimpiade sains biologi merupakan siswa pilihan yang memiliki minat dan pengetahuan kognitif dengan kemampuan yang tinggi dibidang sains. Walid (2015:372) mengatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang melibatkan aktivitas mental dalam usaha mengeksplorasi pengalaman yang kompleks. Reflektif dan kreatif yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan, yaitu memperoleh pengetahuan yang meliputi tingkat berpikir analitis, evaluatif, dan mencipta.

Materi yang diberikan pada soal olimpiade tertinggi 29,5% yang bisa peserta pahami pada ekologi karena pelajaran ekologi ada dalam pembelajaran SMA dan membuat siswa dapat menjawab dan memahami pertanyaan yang diberikan pada soal olimpiade. Menurut Patria (2007) dalam Harja (2011:5) kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti.

Merujuk pada tingkatan Taksonomi Bloom dan dimensi pengetahuan, berdasarkan analisis yang penulis lakukan, dominan soal berada pada tingkat C2 (memahami) berjumlah 42% dengan dimensi konsep pengetahuan berjumlah 73%

Tabel 1. Sebaran Soal-Soal Olimpiade Sains Biologi SMA Tahun 2015 pada Tingkat Taksonomi Bloom dan Dimensi Pengetahuan

No Dimensi

Pengetahuan

Dimensi Proses Kognitif Meng-

ingat (C1)

Mema-hami (C2)

Meng- aplikasi-kan

(C3)

Meng- analisis

(C4)

Meng- evaluasi

(C5)

Men- cipta (C6)

Jum- lah

% % % % 5 ∑ 5

1 Fakta

Pengetahuan - - 3 3 2 2 1 1 - - - - 6

2 Konsep

Pengetahuan 5 5 36 36 19 19 5 5 5 5 3 3 73

3 Prosedur

Pengetahuan 1 1 3 3 13 13 3 3 1 1 - - 21

4 Metakognisi

Pengetahuan - - - - - - - - - - - - 0

Jumlah 6 6 42 42 34 34 9 9 6 6 3 3 100

Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan buku paket untuk mata pelajaran biologi SMA.

Kebanyakan soal terdapat pada kelas XII

berjumlah 44 butir soal dengan persentase 44% dan materi pada buku paket luas dan tidak mendalam.

Tabel 2. Sebaran Soal-Soal Olimpiade Sains Biologi SMA Tahun 2015 Serta Kedalaman dan Keluasan Materi Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada SK- KD dan Buku Paket SMA

Jenjang Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Jumlah Soal Persentase Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

X

2 2.2 4 4%

Luas dan tidak mendalam

3 3.4 2 2%

4 4.1 15 15%

XI

1 1.1 1 1%

1.3 1 1%

2 2.1 7 7%

2.2 2 2%

(7)

7

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

XI 3

3.2 7 7%

Luas dan tidak mendalam

3.3 2 2%

3.4 4 4%

3.5 6 6%

3.6 1 1%

3.7 2 2%

3.8 1 1%

XII

1 1.1 1 1%

1.2 1 1%

2 2.2 6 6%

3

3.1 2 2%

3.2 4 4%

3.3 5 5%

3.4 15 15%

3.5 6 6%

4 4.1 3 3%

4.2 1 1%

Jumlah Keseluruhan 100 100%

Pada soal olimpiade sebaran soal pada taksonomi bloom soal dominan pada tingkatan C2 (memahami) dengan soal sebanyak 42%. Soal olimpiade tersebut sebaiknya terdapat pada tingkatan C3, C4 dan C5 dimana menuntut peserta untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan menganalisis suatu kejadian yang sedang terjadi pada masa sekarang atau masa lampau dan menghubungkan dengan konsep suatu materi serta peserta dapat membuat dan mempertimbangkan suatu kejadian berdasarkan kriteria dan patokan yang telah ditentukan. Sulistyorini (2013:22) menyatakan bahwa tingkatan mengaplikasikan (C3) mengharuskan siswa menemukan solusi terhadap suatu masalah.

Para siswa diharuskan untuk mengidentifikasi informasi yang relevan dan aturan-aturan agar mendapatkan suatu solusi, sedangkan tingkatan analisis (C4) ini melibatkan pemahaman informasi yang mendalam. Anderson (2015:125) menyatakan bahwa kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal) dan mengkritik (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal).

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada tingkat penguasaan materi peserta sulit memahami soal yang diberikan karena pada umumnya, soal terdapat SK-KD SMA pada XII berjumlah 44%. Menurut

Purwanto (2013:102) jika materi tes benar- benar mewakili seluruh bahan-bahan pelajaran yang telah diajarkan sesuai dengan kurikulum, maka nilai yang diperoleh siswa menunjukkan besarnya persentase penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran (materi kurikulum) yang telah diajarkan.

Pembekalan siswa olimpiade selama ini cenderung dengan menggunakan buku paket SMA. Buku paket SMA yang dipakai oleh siswa dan guru luas tetapi tidak mendalam.

Sitepu (2005) dalam Yanti, (2013:2) menyatakan bahwa buku pelajaran yang baik memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam meningkatkan mutu proses dan hasil belajar.

Hasil analisis data yang telah dilakukan tentang kualitas soal, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Validitas

Berdasarkan analisis validitas maka diperoleh hasil sebagaimana berikut ini:

a. Validitas Isi

Berdasarkan analisis validitas isi maka, diperoleh hasil dari validitas isi dominan terlihat pada soal olimpiade terdapat pada materi biosistematik dengan jumlah 3% soal olimpiade yang tidak sesuai dengan silabus olimpiade.

(8)

8 Tabel 3. Hasil Validitas Isi pada Silabus dengan Soal Olimpiade

No Materi

Validitas Isi

Sesuai Persentase (%) Tidak Sesuai Persentase (%)

1. Biologi Sel 19 19% 1 1%

2. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan 15 15% 0 0

3. Anatomi dan Fisiologi Hewan dan Manusia 23 23% 2 2%

4. Etologi 4 4% 1 1%

5. Genetika dan Evolusi 20 20% 0 0%

6. Ekologi 10 10% 0 0

7. Biosistematik 2 2% 3 3%

Jumlah 93 93% 7 7%

Persentase 93% 7%

Validitas isi didapatkan hasil 93 soal terdapat pada silabus olimpiade dan soal yang tidak terdapat pada silabus olimpiade didapatkan 7 soal, seharusnya soal yang diberikan pada soal olimpiade sesuai dengan silabus olimpiade karena soal tidak sama dengan apa yang direncanakan dalam suatu tes dapat membuat peserta tidak paham akan materi yang diberikan sehingga membuat hasilnya menjadi rendah. Menurut Purwanto (2013:138) menyatakan bahwa suatu tes

dikatakan memiliki content validitas jika skor dan isi kurikulum yang sudah diajarkan.

b. Validitas Soal

Berdasarkan lembar jawaban siswa maka, diperoleh hasil analisis validitas soal keseluruhan dengan kriteria soal tinggi dengan nilai 0,815, sedangkan validitas butir soal dengan kriteria soal sangat rendah sebanyak 64 butir dengan persentase 64%.

Tabel 4. Hasil Analisis Validitas Soal Olimpiade Sains Biologi SMA Tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015

Kriteria Soal Nomor soal Jumlah Persentase (%)

Sangat Tinggi 0 0 0

Tinggi 0 0 0

Cukup 4,13,15,21,22,23,51,54,85 9 9%

Rendah 11,12,14,18,19,31,35,39,41,43,46,47,48,56,57,63,64,70,76,80,86,91,94,

95,98,99,100 27 27%

Sangat Rendah

1,2,3,5,6,7,8,9,10,16,17,20,24,25,26,27,28,29,30,32,33,34,36,37,38,40, 42,44,45,49,50,52,53,55,58,59,60,61,62,65,66,67,68,69,71,72,73,74,75, 77,78,79,81,82,83,84,87,88,89,90,92,93,96,97

64 64%

Jumlah 100 100%

Validitas pada soal olimpiade Kota Sawahlunto dilakukan dengan menghitung validitas keseluruhan maka didapatkan soal olimpiade memiliki validitas tinggi dengan nilai 0,815. Menurut Azwar (2009:5) suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Pada validitas butir soal didapatkan hasil 64% dengan kriteria soal sangat rendah.

Berarti soal olimpiade biologi SMA tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015 memiliki validitas yang valid. Soal yang dikatakan valid adalah soal yang mengukur setiap aspek berpikir dan soal yang telah memiliki

korelasi positif dengan skor total.

Ratnawulan dan Rusdiana (2015:59) menyatakan bahwa tes dikatakan valid apabila alat ukur dapat tepat mengukur sesuatu yang hendak diukur.

2. Reliabilitas

Hasil analisis reliabilitas soal diperoleh 0,32 terdapat pada kriteria rendah.

Tes dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang tetap. Besar ketetapan menentukan tinggi dan rendahnya suatu reliabilitas.

Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh koefisien korelasi. Menurut Azwar (2009:8) tinggi rendahnya reliabilitas tes dicerminkan oleh koefisien korelasi antara dua tes yang paralel, yang dikenakan pada

(9)

9 sekelompok individu yang sama. Sukardi

(2012:53) menyatakan bahwa koefisien tinggi menunjukkan reliabilitas tinggi dan sebaliknya.

3. Indeks Kesukaran

Hasil analisis indeks kesukaran soal menunjukkan bahwa indeks kesukaran soal dominan terdapat pada kriteria sukar dengan jumlah soal yang diperoleh sebanyak 73 butir dengan persentase 73%.

Tabel 5. Hasil Analisis Indeks Kesukaran Soal Olimpiade Sains Biologi SMA Tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015

Kriteria Soal Nomor soal Jumlah Persentase (%)

Sukar 1,2,3,4,5,6,7,9,10,13,14,15,16,17,18,20,23,24,26,28,30,31,32,33,34 35,36,37,38,40,41,43,44,45,46,48,49,50,51,52,54,57,58,60,61,62, 63,64,65,67,68,71,72,73,74,75,76,77,78,79,8182,83,84,85,87,88, 89,90,91,97,98,100

73 73%

Sedang 8,11,12,19,21,22,25,2729,39,42,53,55,56,59,66,69,70,80,86,92,93,

94,95,96,99 26 27%

Mudah 47 1 1%

Jumlah 100 100%

Hasil analisis indeks kesukaran soal Tahun 2015, mendapatkan hasil 73% dengan kriteria sukar. Soal yang diberikan pada peserta olimpiade Kota Sawahlunto Tahun 2015 telah sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan olimpiade yaitu untuk menyeleksi siswa yang unggul dibidang sains terutama biologi sehingga soal yang diberikan harus memiliki tingkat kesukaran yang tinggi. Anatasia (2003 dalam Nurinda, 2014:79) menyatakan bahwa apabila tujuan

pembuatan soal untuk keperluan seleksi maka yang digunakan sebaiknya soal sukar dan sedang. Soal dengan kriteria mudah sebaiknya tidak digunakan dalam soal olimpiade.

4. Daya Pembeda

Hasil analisis daya pembeda soal menunjukkan bahwa daya pembeda dengan kriteria soal jelek jumlah soal yang diperoleh sebanyak 56 butir dengan persentase 56%

Tabel 6. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Olimpiade Sains Biologi SMA Tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015

Kriteria Soal Nomor soal Jumlah Persentase (%)

Baik Sekali 0 0 0

Baik 21,22,47 3 3%

Cukup 4,8,11,13,15,22,23,28,31,35,37,39,41,4346,48,56,57,63,70,73,76,79,

80,85,86,91,94,95,96,99 30 30%

Jelek 1,5,7,9,10,12,14,18,19.25,26,29,30,34,40,44,49,50,51,54,55,58,59,60,

61,62,64,65,66,67,68,69,71,74,75,78,81,82,83,84,88,89,97,98,100 56 56%

Jelek Sekali 2,3,6,16,17,20,24,27,32,33,36,38,42,45,52,53,72,77,87,90,93 21 21%

Jumlah 100 100%

Hasil analisis daya pembeda soal Tahun 2015, mendapat hasil 56% dengan kriteria jelek. Soal yang baik dapat membedakan siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi (pandai) dan kemampuan rendah (bodoh). Daya pembeda suatu soal dapat dikatakan baik apabila berada pada kriteria baik. Arikunto (2015:232) menyatakan bahwa soal yang baik digunakan adalah soal yang memiliki daya pembeda baik dan cukup baik,

sedangkan soal yang memiliki daya pembeda jelek sebaiknya direvisi atau dihilangkan.

5. Efektifitas Option

Hasil analisis efektifitas option soal menunjukkan bahwa efektifitas option soal terdapat option kunci, option pengecoh dan omit. Pada option kunci memiliki kriteria berfungsi efektif, option pengecoh memiliki

(10)

10 kriteria tidak berfungsi efektif dan omit memiliki kriteria berfungsi efektif.

Tabel 7. Hasil Analisis Efektifitas Option Soal Olimpiade Sains Biologi SMA Tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015

Kriteria Soal Nomor soal Jumlah Persentase (%)

Kunci

Efektif 6,8,11,12,15,19,21,22,23,25,26,27,33,36,38,39,42,46,47,49,5,55,56 57,58,59,63,66,68,69,70,76,80,82,84,86,88,91,92,93,94,95,96,99

44 44%

Tidak Efektif

1,2,3,4,5,7,9,10,13,14,16,17,18,20,24,28,29,30,31,32,34,35,37,40, 41,43,44,45,48,50,51,52,54,60,61,62,64,65,67,71.72,73,74,75,77, 78,79,81,83,85,87,89,90,97,98,100

56 56%

Penge- coh

Efektif _ 171 43%

Tidak

Efektif _ 229 57%

Omit

Efektif

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,1920,21,22,23,24,25, 26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,42,43,44,45,46,47, 48,49,50,51,52,53,54,55,56,57,58,59,60,61,62,63,64,65,66,67,68, 69,70,71,72,73,74.75,76,77,78,79,80,81,82,83,84.85,86,87,88,89, 90,91,92,93,94,95,96,97,98,99,100

100 100%

Tidak

Efektif 0 0 0

Hasil analisis efektifitas option soal Tahun 2015, mendapat hasil 44% dengan kriteria kunci efektif. Soal pilihan ganda memberikan alternatif jawaban berkisar tiga atau lima alternatif. Arifin (2015:281) menyatakan bahwa Option kunci dikatakan efektif apabila berada pada kriteria 25%- 75%, Soal dengan kriteria pengecoh tidak efektif dengan jumlah 229 soal mendapatkan hasil 57%. Menurut Arifin (2013:279) pengecoh dianggap baik bila jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal. Distractor dapat berfungsi baik jika dipilih paling sedikit oleh 5% pengikut tes. Omit pada soal olimpiade dengan hasil 100% kriteria efektif. Menurut Arikunto (2015:238) sebuah item dikatakan baik jika omitnya tidak lebih dari 10%

pengikut tes.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada soal olimpiade sains biologi SMA tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penguasaan materi pada soal olimpiade sains biologi SMA tingkat Kota Sawahlunto Tahun 2015 terlihat masih menguasai materi dengan kriteria sangat tidak baik.

2. Tingkatan kognitif soal olimpiade adalah terdapat pada tingkatan C2 sebanyak 42 soal.

3. Kualitas soal olimpiade dikategorikan dengan kriteria soal baik.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis peroleh, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagi guru untuk dapat mengetahui sejauh mana tingkatan soal dan pengetahuan siswa dan siswinya serta mempersiapkan tim khusus untuk pembinaan olimpiade sains biologi.

2. Bagi dinas pendidikan untuk dapat menyediakan sarana dan prasana untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam melaksanakan olimpiade serta perbanyak waktu pembekalan.

3. Peneliti lain, sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian yang sejenis.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Anderson, L dan Krathwohl, D. 2015.

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Z. 2014. Evaluasi Pembelajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. 2009. Reliabilitas dan Validitas.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Harja, M. 2011.

Pemahaman Konsep (Online) http://mediaharja.blogspot.co.id/

(11)

11 2011/11/pemahaman-

konsep.html, diakses tanggal 5 November 2015.

Daryanto. 2012. Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan SMA.

2013. Panduan dan

Pelaksanaan Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/ Kota dan Tingkat Provinsi. Jakarta:

Depdiknas.

Mafiaol. 2013. Penguasaan Materi (Online) http://www.mafiaol.com/2013/0 6/pemahaman-dan-penguasaan- konsep.html, diakses tanggal 29 september 2015.

Maiza, R. 2013. Analisis Soal Butir Tes Tertulis Tingkat SMP Pada Olimpiade Fisika Se-Riau Tahun 2013. Jurnal MIPA. Hlm 1-11.

Nurinda, S. 2014. Analisis Butir Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2013.

Journal Of Biology Education.

3(1). Hlm. 77-84.

Purwanto, N. 2013. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudijono, A. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sulistyorini, A. 2013. Analisis Pencapaian Kompetensi Kognitif Tingkat Aplikasi (C3) dan Analisis (C4) Dalam Pembelajaran Fisika Pada Siswa Kelas XI SMA Program RSBI. Jurnal MIPA.

Vol 1 no 1. Hlm 19-26.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sukardi. 2012. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta:

Bumi Aksara.

Walid, A. 2015. Penyusunan Instrumen Tes High Order Thinking Skills Pada Siswa SMA Kelas XI Materi Sistem Reproduksi.

Jurnal MIPA. Hlm 371-377.

Yanti, A. 2013. Analisis Buku Pelajaran Fisika Sekolah Menegah Atas Kelas X Yang Banyak Digunakan Di SMA Negeri Se- Kabupaten Kebumen. Skripsi.

UNNES. Semarang.

Gambar

Gambar 2. Materi yang Dikuasai Oleh Peserta Olimpiade Sains Biologi SMA   Kota Sawahlunto  Tahun 2015 0510152025 90-100% 80-89% 65-79% 55-64% &lt;55%Jumlah Siswa
Tabel 1. Sebaran Soal-Soal Olimpiade Sains Biologi SMA Tahun 2015 pada Tingkat Taksonomi  Bloom dan Dimensi Pengetahuan
Tabel  4.  Hasil  Analisis  Validitas  Soal  Olimpiade  Sains  Biologi  SMA  Tingkat    Kota  Sawahlunto  Tahun 2015
Tabel  5.  Hasil  Analisis  Indeks  Kesukaran  Soal  Olimpiade  Sains  Biologi  SMA  Tingkat  Kota  Sawahlunto Tahun 2015
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sedang PT RAN memiliki prosedur identifikasi flora dan fauna tetapi tidak mencakup seluruh (hanya sebagian) jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam

Setelah perlakuan (treatment) diberikan, kegiatan terakhir adalah posttest, posttest dilakukan guna untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti

Di pulau Wawonii, tercatat 73 jenis tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat setempat sebagai bahan obat tradisional dan perawatan paska persalinan. Tiga jenis di antara

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Hasil Gerak Pencak Silat Seni Tunggal Studi Pada Siswa Ekstrakulikuler SMA N 1 Gayam Kabupaten Sumenep.. Jurnal Pendidikan Olahraga

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna implisit referensial, makna implisit organisasional dan makna implisit situasional yang ada di novel Harry

Hamalik (1983: 38) secara lebih jelas mengemukakan bahwa “cara belajar adalah kegiatankegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya

- setProperty(&#34;sangkodok&#34;+i,_x,random(500)) adalah syntax untuk mengubah nilai property letak movie clip sangkodok+i pada sumbu x sebesar nilai random (500) yang berarti

Selain itu, alat praktikum susunan pegas yang dikembangkan praktis untuk digunakan sebagai media pembelajaran berdasar pada hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran