• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nita Giovani, Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nita Giovani, Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DALAM KOMPETENSI DASAR MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA, SEGIEMPAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nita Giovani, Budiyono

Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

e-mail: [email protected], [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: kemampuan memecahkan masalah dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat ditinjau dari KKM, dan ada tidaknya hubungan antara kemampuan kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat dengan kemampuan memecahkan masalah dalam kompetensi dasar tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo. Sampel penelitian ini berjumlah 132 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling acak proporsional, purposive sampling. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: kemampuan siswa dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat lebih dari KKM, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat tidak lebih dari KKM, dan ada hubungan yang positif antara kemampuan siswa dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat dengan kemampuan memecahkan masalah dalam kompetensi dasar tersebut.

Kata kunci: pemecahan masalah, luas dan keliling, segitiga, segiempat

PENDAHULUAN

Dalam pembelajaran matematika tingkat sekolah menengah pertama diharapkan siswa mampu menguasai berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika merupakan landasan pembelajaran untuk pengembangan peserta didik dengan kemampuan berfikir secara kritis, kreatif, logis, dan sistematis. Diantara kompetensi dasar yang ada salah satunya adalah kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

(2)

yang cukup tinggi yaitu 70, siswa diharapkan dapat memahami dan menguasai cara menghitung keliling dan luas dari bangun segitiga, segiempat, supaya siswa dapat mencapai KKM tersebut.

Siswa dapat memecahkan masalah dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat dengan baik, jika siswa tersebut telah mampu menguasai materi dasar segitiga dan segiempat. Apabila siswa belum mampu memahami materi dasar tersebut, maka dapat dipastikan siswa akan mengalami kesulitan dalam memecakan masalah pada kompetensi dasar menghitung keliling dan luas bangun segitiga, segiempat tersebut.

Pada hakikatnya masalah adalah sesuatu hal yang harus diselesaikan atau dipecahkan, baik masalah dalam kehidupan sehari-hari ataupun masalah yang dituangkan dalam bentuk soal yang harus dipecahkan oleh siswa, namun tidak semua pertanyaan atau soal itu merupakan masalah. Menurut Herman Hudojo (2003: 148), suatu pertanyaan akan merupakan suatu masalah hanya jika seseorang tidak mempunyai aturan/hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut.

Di dalam suatu masalah terdapat beberapa syarat. Syarat tersebut harus terpenuhi supaya suatu pertanyaan dapat dikatakan sebagai masalah. Menurut Herman Hudojo (2003: 148), syarat suatu masalah bagi seorang siswa adalah sebagai berikut: pertanyaan yang dihadapkan kepada siswa haruslah dapat dimengerti oleh siswa tersebut, namun pertanyaan itu harus merupakan tantangan baginya untuk menjawabnya dan pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur rutin yang telah diketahui siswa, karena itu faktor waktu untuk menyelesaikan masalah.

Menurut Herman Hudojo (2003: 151), pemecahan masalah adalah proses penerimaan masalah sebagai tantangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sumardiyono dalam Supinah (2010: 11), pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya kedalam situasi baru yang belum dikenal.

(3)

Beberapa penelitian yang relevan mengenai kemampuan memecahkan masalah adalah sebagai berikut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tatag Yuli Eko Siswono (2005) dengan judul,“ Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Me-lalui Pemecahan Masalah (Problem Solving) Tipe What’s Another Way Pada Siswa Kelas VII-4 SMP Negeri 2 Sidoarjo”, menyimpulkan bahwa kemampuan siswa ke-las VII-4 SMP Negeri 2 Sidoarjo dalam memecahkan masalah dapat dikatakan ba-ik, karena 52,5% siswa berada pada tingkat memuaskan dan sangat memuaskan. Penelitian deskriptif yang dilakukan oleh dilakukan Novitasari (2006) de-ngan judul,” Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pemecahan Masalah (Problem Solving) Tipe What’s Another Way Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sidoarjo”, menunjukkan bahwa pemecahan masalah dengan tipe what’s another way dapat meningkatkan ketiga aspek kemampuan berpikir kreatif. Pe-ningkatan tersebut dilihat dari banyaknya siswa yang memenuhi komponen ber-pikir kreatif. Dari 40 siswa terdapat 19 siswa yang mengalami peningkatan ke-mampuan berpikir kreatifnya. Peningkatan yang tidak mencapai 50% dari jumlah siswa ini, karena siswa belum biasa mengerjakan soal- soal terbuka atau soal yang mempunyai lebih dari satu jawaban benar.

METODE PENELITIAN

Desain dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitis. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo tahun pelajaran 2012/2013, sedangkan sampel yang terpilih adalah 132 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes. Teknik pengolahan data menggunakan uji hipotesis, dengan menggunakan statistik Uji t.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengolahan data pada skor kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat, diperoleh †̅ = 77,31 dan = 11,25, sedangkan dari

(4)

pengolahan data pada skor kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo dalam memecahkan masalah pada kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat, diperoleh †̅ = 69,06 dan = 13,48.

Dari hasil pengolahan data pada uji hipotesis pertama diperoleh tŅ̟siƇȍ = 7,53 dan t ,Ƒ0 = 1,645, sehingga dapat dibandingkan bahwa nilai tŅ̟siƇȍ lebih dari t ,Ƒ0, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat lebih dari KKM, sedangkan pada uji hipotesis kedua diperoleh tŅ̟siƇȍ = − 0,80 dan t ,Ƒ0= 1,645 sehingga dapat dibandingkan bahwa nilai tŅ̟siƇȍ lebih kecil dari t ,Ƒ0, sehingga kesimpulan pada uji hipotesis kedua adalah kemampuan memecahkan masalah dalam kompetensi da-sar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat tidak lebih dari KKM.

Koefisien korelasi kemampuan kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat dengan kemampuan memecahkan masalah dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo tahun ajaran 2012/2013 dalam penelitian ini sebesar 0,19. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 2,21. Berdasarkan hasil perhitungan dan kriteria pengujian maka H diterima, dengan demikian kesimpulannya adalah ada hubungan positif antara kemampuan siswa dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat dengan kemampuan memecahkan masalah dalam kompetensi dasar tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat lebih dari KKM, kemampuan memecahkan masalah dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo tidak lebih dari KKM dan ada hubungan yang positif antara kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Purworejo dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga,

(5)

segiempat dengan kemampuan memecahkan masalah dalam kompetensi dasar tersebut.

Ada beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain: hasil penelitian kemampuan kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat ada hubungan yang positif dengan kemampuan memecahkan masalah dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat, maka disarankan supaya siswa benar-benar memahami kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat terlebih dahulu, supaya dapat mengerjakan soal pemecahan masalah dalam kompetensi dasar menghitung keliling dan luas segitiga, segiempat dan bagi calon peneliti, diharapkan dapat mengembangkan permasalahan dalam penelitian ini menjadi lebih luas lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Herman Hudojo. 2003. Pengembangan Kurikulum Dan Pengembangan Matematika.

Malang: UNM.

Novitasari. 2006. Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pemecahan Masalah (Problem Solving) Tipe What’s Another Way” Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sidoarjo. Diunduh pada 11 April 2011.

Supinah, dkk. 2010. Modul Matematika SD Program Bermutu Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika Di SD. Yogyakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Direkrorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

Sri Wardhani, dkk. 2010. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Di SMP. Yogyakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis tersebut didapatkan bahwa regangan total dari balok induk, balok anak 1, balok anak 2, dan pelat yang ditinjau pada kondisi 1 maupun kondisi 2 bernilai

Dari tabel di atas dengan menggunakan pembelajaran media gambar berseri diperoleh nilai rata-rata belajar siswa adalah 66,45 dan ketuntasan belajar mencapai 33,33% atau

pada harga yang telah ditetapkan.” Kontrak future juga memungkinkan orang yang ingin membeli atau menjual asset di masa mendatang untuk bertukar satu sama lain.. Hull (2014)

Sementara Kepulauan Morotai dijadikan sebagai prioritas disebabkan daerah tersebut memiliki pertumbuhan paling sedikit dalam sektor unggulan, sehingga pemerintah perlu

Kegiatan budidaya rumput laut di Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep dapat menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat pesisir dengan memanfaatkan luas perairan yang

Sketsa tampilan untuk menu topik Pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia, Berisikan materi dari topik tersebut dan tombol back untuk kembali ke menu pokok bahasan, dan

Penulisan yang dilakukan oleh Jain dan Kini (1994) menunjukkan bahwa terjadi penurunan signifikan untuk variabel ini. Bahkan penurunan yang ditemukan lebih

Pada jam-jam puncak, kebutuhan air bersih maksimal dapat mencapai 131x2 = 262 m3/jam, sehingga kapasitas tangki atap ( roof tank ) akan di dasarkan dari kebutuhan air saat jam