• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEFINISI. persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEFINISI. persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DASAR CREDIT

(3)

DEFINISI

Kredit berasal dari kata:

Credo (latin) = cred: kepercayaan + do: saya menaruh

Credo ~ saya menaruh kepercayaan ~ I believe Berdasarkan UU Perbankan No 10 tahun 1998

Kredit : Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga

Kredit melibatkan (Unsur Kredit):

Debitur Kreditur

• Kepercayaan

• Jangka waktu dan nilai waktu dari uang

• Resiko

• Janji

• Kesanggupan bayar

• Balas jasa: Bunga

(4)

Jenis Pembiayaan

Berdasarkan POJK No 29/POJK.5/2014 Perusahaan Pembiayaan :

Badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang dan atau Jasa

Perusahaan Pembiayaan melakukan kegiatan usaha:

1. Pembiayaan Investasi 2. Pembiayaan Modal Kerja 3. Pembiayaan Multi Guna

PRODUK DEFINISI PERJANJIAN PEMBIAYAAN

INVESTASI - Tenor > 2 thn Finance Lease Barang Modal non Refinance

- Pembiayaan barang modal Sale and Leaseback Barang milik konsumen

- Jaminan untuk dana investasi tidak harus barang modal Factoring with recourse Piutang dengan jaminan - Bersifat jangka panjang Pembelian dg angsuran* Barang Modal/ Jasa Investasi

Pembiayaan Proyek Barang Modal untuk proyek Pembiayaan Infrastruktur

MODAL KERJA - Tenor ≤ 2 thn Sale and Leaseback Barang milik konsumen

- Jaminan untuk modal kerja tidak harus barang modal Factoring with recourse Piutang dengan jaminan - Untuk 1 siklus usaha Factoring without recourse Piutang tanpa jaminan

Fasilitas modal usaha* Barang/ Jasa untuk pihak ke 3

MULTIGUNA - Untuk konsumsi Finance Lease Barang non refinance

Pembelian dg angsuran* Barang Modal/ Jasa

(5)

Business Model & Tantangan

(6)

Credit Perspective on Industry

CONVENTIONAL BANK APPROACH

CoF murah Own Customer

DP high

Middle-up car

Paket by Customer Pull Strategy

Profit from credit activity

Passenger car

FIE (Fixed Income Earner)

Marketing to penetrate ATPM’s stronghold dealership

Margin Strategy

Focus on minimize PoD*

LEASING ATPM APPROACH

Subsidi ATPM

Own the product & dealer

DP low

Low-middle car

Paket by Car Push Strategy

Profit from unit sales

Especially low sales NON FIE

Credit & Collection Volume Strategy

Focus on minimize LoR**

Source of advantage

Traditional DP policy

Car segment

Package to sell Marketing Strategy

Profit generator

Target market

Heroes

Profit Strategy

Risk Strategy

*) Minimize prob of default thru Character, Capacity, Capital

**) Minimize loss on repo thru Collateral, Channel, Collection

Hi segment

Middle segment

Low segment

(7)

CREDIT FRAMEWORK

(8)

Credit Framework – 3P + 1C

Control

Process

Policy People

•Kebijakan minimum kriteria

•Kebijakan portfolio

•Deviation Matriks

•Risk grading (BM/HoBO/ DBM/ CMO/ CFO/

Portfolio Green, Dealer matriks, Red area,...)

•Mayor, Non Mayor, Pooling

•Proses survey

Reguler

Telesurvey

• Proses analisa kredit

Reguler

AOS

IA

•Training, Pendampingan, CnC

•PA (SP Productivity)

•Incentive Scheme

•Stop Selling

• Re-survey CA, ARO

• QPC (field & tele)

• QA

• Audit indeks

• Branch/area pareto

• Low DP Portion

Pengukuran :

• Volume Sales

• Kualitas kredit

• Kecepatan proses

Tujuan :

• PAT

(9)

LEMAH di PROSES

&

EKSEKUSI!!!

Result

•Sales

•FID

•30+

•60+

•90+

•Ncl

Process

•Marketing

•Credit

Survey

Analisa credit

•Collection

•Operation

Policy

•MI/Memo

•SOP

•Standard kerja

Control

Implemantasi sesuai aturan

People

“Execution”

Good Bad

Extra Effort Note :

PAT

Credit Framework

(10)

DASAR ANALISA CREDIT

(11)

Profit / Loss

Memiliki uang Rp.

10 juta

Alternatif Keputusan Kemungkinan

Deposito di Bank Buka warung

Usaha gagal

(Rp.10.000.000) Uang Habis Rp. 2.500.000 (keuntungan 1 th)

Usaha lancar

Hasil analisa kemungkinan keberhasilan berusaha (berpengalaman) :

•Bila asumsi :

• Probability Usaha berhasil  P(a) = 90%

• Probability Usaha gagal  P(b) = 1- P(a) = 10%

90%

10%

Rp. 700.000,-

(risk free rate : 7% p.a.)

(tanpa resiko) 100%

•Nilai buka warung : (90%)*Rp.2.500.000 +(10%)*(-Rp.10.000.000) = Rp.1.250.000,-

•Nilai deposito : (100%) * Rp. 700.000 = Rp. 700.000,-

Investasi yang Berhasil

(12)

Profit / Loss

Memiliki uang Rp.

10 juta

Alternatif Keputusan Kemungkinan

Deposito di Bank Buka warung

Usaha gagal

(Rp.10.000.000) Uang Habis Rp. 2.500.000 (keuntungan 1 th)

Usaha lancar

Hasil analisa kemungkinan keberhasilan berusaha (coba-coba) :

•Bila asumsi :

• Probability Usaha berhasil  P(a) = 60%

• Probability Usaha gagal  P(b) = 1- P(a) = 40%

60%

40%

Rp. 700.000,-

(risk free rate : 7% p.a.)

(tanpa resiko) 100%

•Nilai buka warung : (60%)*Rp.2.500.000 +(40%)*(-Rp.10.000.000) = (Rp.2.500.000,-)

•Nilai deposito : (100%) * Rp. 700.000 = Rp. 700.000,-

Investasi Coba-Coba

(13)

Nilai Approve/ Reject?

•Besar kemungkinan profit/loss

•Besar kemungkinan / resiko yg menggagalkan terealisasinya profit/ loss

Profit / Loss

Memiliki uang Rp.

10 juta

Alternatif Keputusan Kemungkinan

Reject Approve

Default  WO, Repo Sebesar LOR Max (Rp.)

Sebesar bunga (Rp.)

Bayar Lancar xx%

xx%

Rp. 0,-

(tanpa resiko) 100%

Keputusan Kredit sebagai Investasi

Kemungkinan = tidak pasti = resiko

(14)

ANALISA RESIKO KREDIT

• Analisa LOR

• Analisa Struktur Kredit

Analisa Kualitatif:

• Analisa Industri / area/ profesi Collateral

Profitability Collection

Condition & Common Sense

• Area collection coverage

• Area collection FID

• Collection productivity

• Strategi Pengaliran

Tujuan Analisa Kredit

 Memperkirakan / mengukur keuntungan optimal

 Memperkirakan / mengukur resiko

 Probability of Default:

Mencari Nasabah yang “tidak default” pada “waktu” tertentu pada “kondisi” tertentu

 Loss on Repossession: Bila default, memastikan PH tertutup dari resale asset yg di-repo

 Kinerja masa lalu dari dealer & internal personnel

1

2

3

1

Character: kualitatif Capacity: kualitatif +

• Analisa R/K & bon usaha

• Analisa Laporan Keuangan (Rasio, Vertikal & Horizontal, Sensitivitas, Cash Flow)

• Analisa Investasi Capital: kualitatif +

• Analisa Rasio: leverage Credit History: kualitatif

Character, Capacity, Capital, Credit History

2

3

Channel

• Analisa Dealer

• Analisa FID Personnel & Cab 4

4

14

(15)

Risk: PoD & LoR

Probability of Default

Mencari nasabah yang “Tidak Default”

pada “Waktu” tertentu pada “Kondisi”

tertentu

Loss on Repossession

Bila default, memastikan PH tertutup oleh resale asset yang di-repo

• Jaminan (collateral)

PH tersisa  DP, MRP, Diskon

• Resale Value  Kategori Unit, usia unit

• Channel

Buy Back Guarantee (BBG) Dealer

• Collection

• Strategi pengaliran

• Coverage area  lokasi penggunaan unit ≤ 30km Cabang/ RO/ POC

• Productivitas Collector

• Punya kemauan (character & Credit History)

• History payment

• Tdk spekulasi/ melawan hukum

• Punya kemampuan menghasilkan uang (capacity)

• Pekerjaan

• Cash flow

• Sisa hasil kerja cukup (DSR, DIR)

• SPK customer

• Cara bayar

• Pengalaman kerja/ usaha & PIC usaha

• Punya kemampuan menutup cicilan (capital)

DP riil (share atas unit dibiayai)

• Rumah tinggal, BPKB, ...

• Condition: Red Area / Industry / Profesi

15

(16)

Analisa Kredit

• Mengukur potensi untung/ rugi

• Mengukur resiko kelancaran angsuran

Analisa Kredit ≠ Spekulasi

GODAAN

1. KEPUTUSAN KREDIT dikorbankan karena PROSES yang LAMBAT

2. Tergoda untuk HANYA Melihat portfolio/ DP/ Tenor/ history payment saja

3. Menggampangkan Proses (PO dulu baru pengajuan MKAP, Pemenuhan dokumen tidak lengkap, tidak survey)

4. Kemampuan Analisa 5C tidak ditingkatkan

Analisa WAJIB lebih utuh dan komprehensif

(17)

ANALISA 5C

KUANTITATIF KUALITATIF Kemauan Membayar

Character Apakah bertanggungjawab, ber-itikat baik, tidak

spekulatif?

• History payment

• BI Checking

• Red Area

• Negative List

• Hasil survey lingkungan: rekan bisnis, tetangga, dll

Kemampuan Membayar

Capacity Apakah mampu membayar angsuran dari uang kas?

• Rata2 Saldo Mengendap 1,3x angsuran (DIR) dari analisa rekening koran/ tabungan

Apakah mampu membayar angsuran dari laba?

• Mutasi kredit 20x angsuran (DSR) dari analisa rekening koran/ tabungan

• Rasio DSR dan DIR berdasarkan proyeksi Laba/Rugi

• Analisa BEP (BEP ≤ 1)

• Pengalaman kerja/ usaha Karyawan:

• Jabatan

• Kredibilitas perusahaan

Wiraswasta, profesional, perusahaan:

• Posisi dalam industri

• Kontrak Kerja

• Konsistensi laba Apakah aliran pembayaran

dapat diamankan? (Capacity atau Condition)

• Cara pembayaran Debitur: cover giro, standing instruction, pembayaran bowheer, dll

FAKTOR PROBABILITY OF DEFAULT

(18)

KUALITATIF Condition Apakah Debitur sah

dihadapan hukum?

• Memiliki identitas yang sah: KK + KTP (warga negara Indonesia), serta surat pendirian usaha yang sah

Apakah usaha sah? • Memiliki Surat Ijin Usaha (wiraswasta, profesional, perusahaan)

• Status karyawan tetap (karyawan) Apakah iklim usaha

kondusif memastikan kelancaran arus kas?

Wiraswasta, profesional, perusahaan:

• Kontrak Kerja

• Tidak dalam Red Industry

• Market Share (perkiraan)

• Reputasi usaha

• Pengalaman usaha

• Team Manajemen Karyawan:

• Reputasi perusahaan

• Pengalaman kerja FAKTOR PROBABILITY OF DEFAULT

KUANTITATIF KUALITATIF Kemampuan Membayar

Capital Apakah cukup memiliki harta utk menutup hutang bilamana penghasilan rutin terhambat?

• DP disetor atau LTV Riil

• Rasio DER < 0,5x • Daftar asset beserta nilainya dikuatkan dg bukti kepemilikan (BPKB, Sertifikat Rumah, Faktur, dll)

ANALISA 5C

(19)

KUANTITATIF KUALITATIF Collateral Apakah jaminan ada calon

pembeli dan ada nilai pasar nya?

Analisa LOR

• Nilai jaminan dari waktu ke waktu

Obyek pembiayaan bersifat umum, misalnya bukan Mobil Balap, Mobil Ambulance Apakah jaminan cukup

menutup kerugian (outstanding PH + Biaya Tarik + Insentif Dealer dan Internal)?

Kewajaran harga dan spesifikasi thd pasar Analisa LOR

• Kategori unit

• Besar PH dan DP (atau LTV)

• Tenor

Coverage : cross-default, dll Jaminan tambahan

Bagaimana dg resiko kerusakan jaminan?

Tercover asuransi

Collection Apakah jaminan dapat di- repo?

Coverage & produktivitas A/R Officer

• < 60km dari Kantor AD

• Tidak dalam wilayah terbatas

Obyek pembiayaan tidak terkait kepentingan umum, (misal unit yayasan sosial) atau kasus hukum

Channel Apakah sumber order memperhatikan kualitas booking atau hanya semata- mata jual unit?

Jaminan Buy-Back dari Dealer: nilai, periode tertentu

Jaminan pembayaran dari Dealer: nilai, periode tertentu

Dealer Matrix FAKTOR LOSS ON REPOSESSION

ANALISA 5C

(20)

PENDEKATAN PEMBIAYAAN

1. Character Approach: kredit diberikan kepada calon debitur yang dikenal memiliki karakter baik. Misal: calon debitur dengan catatan macet sebaiknya tidak dibiayai

2. Feasibility Approach: kredit diberikan bila usaha calon debitur diperhitungkan mampu menghasilkan keuntungan guna membayar bunga dan pokok hutang. Misal: calon debitur karyawan dibiayai bila cicilan per bulan kurang dari 30% gaji bersih setelah dipotong biaya hidup dan cicilan lainnya

3. Repayment Approach: kredit diberikan bila pembayaran bunga dan pokok hutang diatur sedemikian rupa sehingga sumber pelunasannya sudah jelas dan dalam kendali kreditur.

Misal: calon debitur dibiayai bila pembayaran cicilan diikat dalam kesepakatan dengan bowheer, kredit potong gaji (COP atau MOP)

4. Collateral Approach: kredit diberikan karena kepastian nilai jaminan dan collectibility-nya atau besarnya kekayaan calon debitur. Misal: Buy-Back-Guarantee Dealer, BPKB tambahan milik calon debitur yang ikut dijaminkan secara fidusia

5. Relationship Approach: kredit diberikan atas dasar hubungan saling menguntungkan dalam jangka panjang. Misal: calon debitur dibiayai mengingat hubungan baik yang telah terjalin dalam jangka panjang dengan dealer atau calon debitur termasuk loyal

Probability of Default

Loss on

Repossession

(21)

CHARACTER

Bertanggungjawab, Tdk Spekulatif, Tdk Melawan Hukum

(22)

CHARACTER BERTANGGUNGJAWAB

1. Apakah history payment selalu merupakan indikasi Character?

History yang buruk selalu merupakan indikasi Character. Bila Character memburuk karena masalah Capacity, maka Debitur harus menunjukkan itikad baik misalnya meminta

restrukturisasi dan mengembalikan unit, dll.

2. Pengajuan mobil, history motor – dan sebaliknya?

Bila dg angsuran yg lebih kecil bermasalah dg Character, apalagi dengan angsuran lebih besar

3. Sudah angsuran ke berapa history tersebut valid?

History memprediksi masa depan bila sudah angsuran ke-7 (ADDM/B)

3

(23)

CHARACTER BERTANGGUNGJAWAB

4. Bagaimana history payment yg baik? BLACKLIST / NEGATIVELIST Never od 30+

5. Bagaimana klasifikasi history payment BI ? a. Kolektibilitas 1: Lancar (overdue 0 hari)

b. Kolektibilitas 2: Dalam Pengawasan Khusus (overdue 1 – 90 hari) c. Kolektibilitas 3: Kurang Lancar (overdue 91 – 180 hari)

d. Kolektibilitas 4: Diragukan (overdue 181 – 270 hari) e. Kolektibilitas 5: Macet (overdue > 270 hari)

Untuk history yg buruk solusi: Surat Lunas dari Kreditur sebagai bukti ybs sudah menyelesaikan kewajibannya

4

(24)

CHARACTER BERTANGGUNGJAWAB

6. Apakah indikator Red Area itu?

6

Kriteria Red Area

1. Penjualan dalam suatu lokasi dikendalikan oleh Channel Agent

2. Mayoritas masyarakat mempunyai karakter tidak baik: tingkat kriminalitas (bad character) 3. Mayoritas masyarakat berpenghasilan minim (poor society)

4. Mayoritas masyarakat berprofesi dalam bidang yg bertentangan hukum (negative profession/

industry)

5. Situasi tidak kondusif (force majeur)

(25)

CHARACTER LAINNYA

Selain bertanggungjawab, karakter lain yang dicari adalah a) tidak spekulatif, b) tidak melawan hukum 7. Bagaimana kita tahu bahwa pembiayaan bukan bersifat spekulatif?

Non-spekulatif bila:

• Status perkawinan adalah Menikah

• Usia sudah dewasa (min 35 tahun)

• Lama kerja/ usaha min 2 tahun

• Status karyawan tetap atau ada Kontrak Kerja

• Merupakan Kontraktor Utama

• + usaha dikelola oleh Manajer profesional bukan keluarga

• + ada Surat Ijin Usaha yang lengkap, dan

masih berlaku

(26)

CHARACTER LAINNYA

8. Bagaimana kita tahu bahwa pembiayaan tidak melawan hukum?

Akte Lahir Kartu Keluarga

KTP

Asimilasi Kewarganeg

araan

Passport Indonesia

Akte Nikah/

Buku Nikah

KTP Passport

Asing

Pernikahan bisa dilakukan WNI+WNI

atau WNI+WNA

Khusus ditambahkan utk WNA yang ingin memperoleh KTP = pindah WN

KTP adalah bukti kewarganegaraan menggantikan SBKRI

Identitas diri WNI

Identitas diri lengkap

Surat Ijin Usaha lengkap dan masih berlaku

Tidak melanggar Norma dan Hukum yang berlaku (misal: Narkotika, Pelacuran, dll)

(27)

CAPACITY

(28)

Cukup Bayar Angsuran?

1. Apakah uang tunai cukup untuk membayar angsuran?

Selalu lihat angka terendah sebagai yg konsisten!

Uang tunai adalah yg terpenting sebab angsuran dibayar oleh uang tunai, bukan deposito, tagihan kepada customer dari debitur (omzet), atau dari harta di gudang, pabrik dan rumah

Uang kas 1,3x angsuran dari perhitungan bahwa DIR maks 75%, artinya 1x angsuran : 75% = 1,3x angsuran

Dg DIR 75% artinya Rasio Kas = 75 / 100 = angsuran / kas  kemampuan melunasi kewajiban jangka pendek tanpa dikaitkan dengan penjualan

Total angsuran ADIRA + NON Take Home Pay setiap bulan – Biaya Hidup

Laba setelah Pajak DIR (Disposable Income Ratio)

DIR =

Total angsuran ADIRA + NON DIR =

1

Saldo Akhir nilainya 1,3x angsuran total  Saldo Mengendap*

(29)

Rule of thumb Debitur yang belum mapan:

• Biaya hidup tetap (bukan kemewahan atau gaya hidup) = 1/3

• Kebutuhan darurat = 1/3

• Tabungan = 1/3  kredit konsumsi

Kredit maks= 2/3 = 67%

Rule of thumb Debitur yang sudah mapan:

• Biaya hidup tetap (bukan kemewahan atau gaya hidup) = 1/4

• Kebutuhan darurat = 1/4

• Tabungan = 1/4  kredit konsumsi

• Investasi = ¼  kredit investasi

Kredit maks= 3/4 = 75%

2. Mengapa DIR 75%?

Acuan DIR 75% mengikuti pertimbangan adanya keadaan darurat dan kegagalan investasi sbb:

Untuk badan usaha dimana pertanggungan sampai harta pribadi (CV, Fa, Perusahaan Perseorangan) maka penyebutnya adalah:

“Laba setelah Pajak – Biaya Hidup”

Total angsuran ADIRA + NON Take Home Pay setiap bulan – Biaya Hidup

Laba setelah Pajak DIR (Disposable Income Ratio)

DIR =

Total angsuran ADIRA + NON DIR =

Cukup Bayar Angsuran?

(30)

3. Apa bedanya Saldo Akhir, Saldo Rata-Rata dan Saldo Mengendap?

4

Cukup Bayar Angsuran?

(31)

SALDO

(10,000,000) - 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 60,000,000 70,000,000 80,000,000 90,000,000

31 1 1 1 2 8 8 10 16 17 17 23 25 25

SALDO

Saldo Akhir Rp.

200.000

Saldo Rata-Rata Rp.

11.312.500

Saldo Mengendap Rp.

3.083.333

Saldo Akhir: uang yang sungguh ada di tangan pada akhir bulan

• Akhir bulan dapat merupakan periode dengan uang kas terkecil, terbesar atau biasa saja

• Jatuh tempo dapat akhir bulan, tengah bulan, awal bulan

Berapa rata2 uang kas yang dipegang?

1. Saldo Rata2  terpengaruh saldo yang sangat besar/ kecil padahal hanya numpang lewat

2. Rata2 Saldo Mengendap  meminimalkan pengaruh saldo sangat besar/ kecil yg numpang lewat dg memperhitungkan berapa lama

pengendapan

Cukup Bayar Angsuran?

(32)

4. Apakah penghasilan cukup untuk membayar angsuran?

Penghasilan minimal harus 3x angsuran total

• Penghasilan, yaitu Omzet dikurangi Biaya Produksi dan Umum

• Penghasilan (take home pay atau laba bersih) minimal 3x angsuran dari perhitungan bahwa DSR maks 30%, artinya 1x angsuran : 30% = 3x angsuran

5

Total angsuran ADIRA + NON Take Home Pay setiap bulan

Laba Kotor – Biaya Operasional

DSR (Debt Service Ratio)

DSR =

Total angsuran ADIRA + NON

DSR =

DSR Pejabat Berwenang

>30% – 35% Branch Manager

>35% Credit Manager / Credit Operation Manager

Omzet = Rata2 Mutasi Kredit = Rekap Bon Penjualan Rekap Bon harus dilengkapi dengan Hasil Survey:

• Foto usaha

• Pencacahan jumlah customer

• Pencacahan nilai pembelian

• Dll.

Besar Omzet = 25x angsuran

5. Bagaimana mengetahui besar penghasilan tanpa melihat Laporan Laba/ Rugi?

Cukup Bayar Angsuran?

(33)

6. Survey seperti apa yang dapat men-verifikasi pengakuan THP, omzet dan laba operasional?

Verifikasi

• Pekerjaan

• Status karyawan

• Jabatan

• Pangkat

• Lama kerja

• Bidang usaha

• Harta dimiliki

THP

• Lama usaha

• Bidang usaha

• Kontrak Kerja

• Bowheer

• + Bon pembelian

• + Foto aktivitas usaha

• Persediaan barang

• Harta dimiliki

Omzet & laba Operasional

Cukup Bayar Angsuran?

(34)

7. Bagaimana memastikan uang digunakan untuk membayar angsuran?

Bila penghasilan atau omzet cukup, namun bila ada pembayaran lainnya yg lebih prioritas maka overdue tetap dapat terjadi. Utk itu metode pembayaran yang dirasakan aman s/d kurang aman adalah:

Giro  3x kliring dana tidak cukup maka di-BlackList oleh BI

Pembayaran dari Bowheer  tergantung kelangsungan Kontrak Kerja antara Debitur dg Bowheer dan Perjanjian antara ADMF dengan Bowheer

Standing Instruction : perintah kepada Bank untuk men-transfer dana dari rek Debitur ke ADMF setiap tanggal tertentu  tergantung Perjanjian antara ADMF – Bank – Debitur

Pembayaran transfer Bank

Pembayaran tunai  kadangkala tergantung dengan ketepatan waktu penagihan

Cukup Bayar Angsuran?

(35)

8. Coverage Giro dan pengamanan pembayaran lainnya ditentukan oleh apa?

9. Bila terdapat history payment, sejauh mana history dapat dipakai sebagai bukti Capacity?

Cover Giro dan tools pengamanan pembayaran lainnya diaplikasikan oleh lama periode LOR  Analisa Collateral

Bila angsuran total diajukan ≤ angsuran total sebelumnya maka dengan kondisi sumber penghasilan serupa maka history payment yg dihasilkan akan mirip

Cukup Bayar Angsuran?

(36)

Masalah DSR

Penghasilan meliputi:

• Penghasilan lain

• Penghasilan pasangan

• Penghasilan orang tua

Yang boleh masuk sebagai penghasilan:

1. Ter-verifikasi  check kebenaran apa yg diakui, dan apa yg tertulis di dokumen

2. Dari aktivitas normal & reguler  bonus dan insentif kinerja tidak masuk

3. Bila ada Penjamin, maka Penghasilan dan Pengeluaran Penjamin juga diperhitungkan Verifikasi berdasarkan dokumen:

• 1. Kejanggalan pada dokumen:

• 2. Dokumen dan informasi dari pihak yang mengeluarkan

Kejanggalan dokumen:

• Bukti gaji  menggunakan Surat Keterangan HRD, tidak update

• Kontrak Kerja tidak update, format tidak standar (tanpa meterai, tanpa detil nilai Rp, cara perhitungan, penilaian kinerja, sanksi, masa berlaku, dll)

• Tabungan atau R/K:

• Tidak ada transfer dg nilai tetap pd tanggal tertentu

• Pengendapan kecil: mutasi kredit dalam jumlah besar diikuti mutasi debet dalam selang waktu yg pendek

• Perbandingan mutasi kredit dan debet tidak beraturan

• Rekapitulasi bon

• Bon kosong: Debitur, pembeli, tgl, alamat, nama usaha

• Nilai bon bulat

Cukup Bayar Angsuran?

(37)

10. Apakah dengan Capacity yang cukup, DP boleh nul?

Debitur yang mampu membayar angsuran akan mencoba me-minimalkan besar angsuran. Angsuran dapat diminimalkan dengan memperbesar DP. Jadi Debitur dengan Capacity yang cukup namun

menghendaki DP kecil bahkan nul:

• Memiliki Capacity palsu, atau masa depan Capacity (Condition) yang tidak pasti

• Memiliki masalah penjadualan (cash timing)  bila ada history payment kemungkinan ada ovd sistematis

• Kurang mengerti  hubungi Debitur utk negosiasi

Cukup Bayar Angsuran?

(38)

CAPITAL

(39)

Rasa Memiliki

1. Apakah Debitur memiliki “kepentingan untuk tetap membayar angsuran” ?

Toyota Xenia 1.3 Xi VVT-i M/T

Harga NCAR : 114 juta (th 2007) Harga UCAR : 105 JUTA (th 2011)

Berjalan 4 tahun harga turun : 9 juta : 8% pa : 2% per tahun Toyota Avanza 1.3 G M/T

Harga NCAR : 149 juta

LTV >95% terutama 4 th beresiko a.

d.

Moral hazard untuk menunggak TIDAK terjadi bila:

a. Nilai unit NCAR dan UCAR terus naik

b. Nilai outstanding hutang < nilai jual unit  LOR kecil

c. Besar anguran < rental  bila di suatu lokasi rentalnya sangat banyak misalnya Semarang, dan Bali maka pembiayaan NCAR juga cenderung kualitasnya memburuk

d. Nilai pembayaran pertama yang disetor CUKUP berdasarkan historis

(40)

“Rasa memiliki” Debitur tergantung dari rasio LTV (Loan-to-Value), yaitu perbandingan nilai jaminan dengan hutang

• Nilai jaminan < hutang (LTV tinggi) moral hazar utk menunggak

Hutang jangan terlalu besar  DP Setor harus cukup

Ukuran perbandingan Hutang dengan nilai resale jaminan atau unit adalah %LTV

Value adalah nilai jaminan Hutang atau Loan adalah:

2. Mengapa LTV penting?

Rasa Memiliki

(41)

Pengganti Capacity

3. Apakah Debitur memiliki harta yang cukup untuk membayar seluruh kewajiban?

Harta : asset yang sudah lunas  ada bukti kepemilikannya Rumah atau tempat Usaha

• Bukti kepemilikan tanah bangunan: sertifikat, perjanjian kontrak

• Nilai tanah bangunan :

Nilai kontrak  kuitansi kontrak

• Lama menempati: min 2 tahun utk dipertimbangkan dari sisi kolektibilitas dan karakter

Nilai pasar  kuitansi pembelian sbg pelengkap Sertifikat

NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) pada PBB (Pajak Bumi dan Bangunan): harga yg ditetapkan oleh

pemerintah sebagai dasar perhitungan pajak penjualan  NJOP hanya untuk tujuan perpajakan (Kantor

Pajak)

(42)

Pengganti Capacity

Unit Kendaraan

• Kepemilikan kendaraan: BPKB an Debitur atau Kuitansi pembelian unit

• Bukti kepemilikan : BPKB an Debitur atau Kuitansi Pembelian-nya

• Nilai harta: MRP

(43)

43

Aspek Penting Pemberian Kredit

1. Character calon debitur harus menjadi pertimbangan utama, dan tidak dapat digantikan oleh collateral

2. Kualitas lebih penting dari kuantitas 3. Bad loans are made in good times

4. Mengantisipasi kemungkinan bad loans, dengan monitoring dan pembuatan skenario

5. Memiliki paling tidak 2 jalan keluar yang tidak berhubungan, yaitu cash flow (feasibility) & collateral

6. Asumsi debitur selalu optimis

7. Credit adalah businessman yang harus tahu kapan & dengan siapa berbisnis, berapa resikonya & bagaimana berbisnis secara menguntungkan

8. Bila terjadi conflict of interest serahkan kepada yang lain

9. Keputusan kredit bersifat personal, tidak dapat dipaksakan (perlu integritas!)

10.Test keputusan kredit: “Apakah Anda akan memberikan pinjaman, bila dengan uang Anda sendiri?”

11.Bila debitur menghendaki jawaban cepat, jawabannya adalah “Tidak”

12.Risk terkait dengan informasi dan pemahaman Anda terhadap bisnis

(44)

MONITORING

(45)

LEADING INDICATOR

FPD

FID 7+

30+ 3MOB

FID3

FID

COMPRE

NET CREDIT

LOSS

% default (over 7 hari, ever) Periode Booking n-1

% default (over 7 hari, snapshot EOM) Period Booking n-1 s/d n-3

% default (over 30 hari + Repo, snapshot EOM) Period Booking MOB n-3

% default (over 30 hari + Repo, snapshot EOM) Period Booking n-2 s/d n-4

Operational Indicator Fast and Quick Win

Functional Indicator Slow and Strategical

% default (over 30 hari + Repo, snapshot EOM) Period Booking n-2 s/d n-4

FID9

% default (over 30 hari + Repo + WO , snapshot EOM)

Period Booking n-2 s/d n-10

(46)

Korelasi antara FID Compre dan Net Credit Losses

0.0%

2.0%

4.0%

6.0%

8.0%

10.0%

12.0%

14.0%

0.0% 2.0% 4.0% 6.0% 8.0%

NCL Pred_NCL

%FID Compre

%NCL Catatan:

• Data disamping adalah berdasarkan data FID compre dan NCL by cabang (Total Portfolio)

• %NCL dihitung

berdasarkan periode booking yang sama pada saat perhitungan FID compre

• Garis merah merupakan hasil regresi linear

terhadap data FID dan NCL

• Berdasarkan graphic diatas, menunjukkan korelasi dimana semakin besar FID, maka NCL akan semakin besar

• Berdasarkan metode statistik (regresi linear), juga menunjukkan adanya

korelasio antara kedua faktor diatas

(47)

Korelasi antara FPD sebagai Early Warning Indicator dan FID Compre

0.0%

0.5%

1.0%

1.5%

2.0%

2.5%

3.0%

3.5%

4.0%

0.0% 2.0% 4.0% 6.0% 8.0% 10.0%

FID Pred_FID

0.0%

0.5%

1.0%

1.5%

2.0%

2.5%

3.0%

3.5%

4.0%

0.0% 2.0% 4.0% 6.0% 8.0% 10.0%

FID Pred_FID

Catatan:

• Data disamping adalah berdasarkan data FPD dan FID untuk Total Portfolio

• %avg FPD dihitung berdasarkan periode booking yang sama pada saat perhitungan FID compre

• Garis merah merupakan hasil regresi linear terhadap data FPD dan FID

%FID Compre

%FID Compre

%avg FPD

%avg FPD

Area: Jabotabek, Jateng, Sulawesi, Bali

Area: Jabar, Jatim, Kalimantan, Sumatera

• Berdasarkan graphic disamping, menunjukkan korelasi dimana semakin besar FPD, semakin besar FID

• Dipisah menjadi 2 kelompok area, karena perbedaan profile dari

masing2 area

• Berdasarkan metode statistik (regresi

linear), juga menunjukkan adanya

korelasio antara kedua faktor diatas

(48)

FID COMPRE MCY

Early Indicator memiliki pola yang serasi

1. FID Compre diprediksi dengan baik oleh 3MOB dengan lagging 1 – 2 bulan

2. 7+ juga memiliki pola yang serasi walaupun lebih volatile

(49)

FID COMPRE CAR

Early Indicator memiliki pola yang serasi

1. FID Compre diprediksi dengan baik oleh 3MOB dengan lagging 1 – 2 bulan 2. 7+ juga memiliki pola yang serasi walaupun lebih volatile

- 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000

0,00%

0,50%

1,00%

1,50%

2,00%

2,50%

3,00%

3,50%

4,00%

4,50%

5,00%

Jan-10 Mar-10 May-10 Jul-10 Sep-10 Nov-10 Jan-11 Mar-11 May-11 Jul-11 Sep-11 Nov-11 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14

Unit Sales FIDC FID 7+

3MOB

(50)

LEADING INDICATOR

FID Compre &

FID9 FID 7+ FPD 30+ & Repo

@3MOB Show problematic month

of booking

Time lag (month)

Stability& rel to NCL

Rewards consequences

No, 6 or 9 mo (n-2) s/d (n-7) or (n-2) s/d (n-10)

No, 3 mo (n-1) s/d (n-3)

Yes 1 mo (n-1)

Yes 1 mo (n-3)

2-7 mo & 2-10 mo

1 mo 1 mo 3 mo

High

(ovd 30+ eom)

Medium (ovd 7+ eom)

Low

(ovd 7+ ever)

Medium

(ovd 30+ eom) Yes, direct Yes, in-direct

Capture booking quality of

last month No No Yes No

Report Generation Easy Easy Difficult Easy

Yes, in-direct Yes, in-direct

(51)

AS IS CONDITION LEADING INDICATOR

(52)

KORELASI FID to NCL (ADMF all Portfolio)

(53)

KORELASI FID to NCL ( MCY)

(54)

KORELASI FID to NCL ( CAR)

(55)

Monitoring - SLS

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

Jan-15 Mar-15 May-15 Jun-15 Aug-15 Oct-15 Nov-15

JABOTABEK JABAR JATIM JATENG

KALIMANTAN SULAWESI BALI & NTT/B SUMATERA UTARA

SUMATERA SELATAN Nasional

Average Ach SLS OI – PO (MCY)

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Jan-15 Mar-15 May-15 Jun-15 Aug-15 Oct-15 Nov-15

JABOTABEK JABAR JATIM JATENG

KALIMANTAN SULAWESI BALI & NTT/B SUMATERA UTARA

SUMATERA SELATAN Nasional

Average Ach SLS OI – PO (CAR)

(56)

Monitoring - SLS

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

Mei-15 Jun-15 Agust-15 Sep-15

01. JABOTABEK 02. JABAR 03. JATIM 04. JATENG

08. SUMATERA UTARA Grand Total

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

Mei-15 Jun-15 Agust-15 Sep-15

01. JABOTABEK 02. JABAR 03. JATIM 04. JATENG 05. KALIMANTAN 06. SULAWESI 07. BALI & NTT/B 08. SUMATERA UTARA 09. SUMATERA SELATAN Grand Total

Average Ach SLS CFO (JS - SR)

Average Ach SLS CA MCY & MIX (SR - PO)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Mei-15 Jun-15 Agust-15 Sep-15

01. JABOTABEK 02. JABAR 03. JATIM 04. JATENG 05. KALIMANTAN 06. SULAWESI 07. BALI & NTT/B 08. SUMATERA UTARA 09. SUMATERA SELATAN Grand Total

Average Ach SLS CA CAR & MIX (SR - PO)

(57)

DETEKSI PERMASALAHAN

(58)

Issue “Portfolio Merk”

•Porsi DP Minim tinggi

•Program marketing

•Fraud

•Dst...

Alternatif Solusi

•Pengaturan porsi DP minim

•Review program marketing

•Eksekusi oknum

•Dst...

Issue “Proses”

•Survey & Analisa kredit lemah

•Deviasi kebijakan/SOP terlalu banyak

•Kontrol atasan lemah

•Dst...

Alternatif Solusi

•Perbaikan proses survey & analisa kredit, training

& pendampingan

•Kendalikan jumlah deviasi (segmentasi)

•Perketat kontrol secara rutin

•Dst...

Booking Quality - Penentuan “Root Cause”

(59)

Issue Model

Issue Dealer

CMO A B C D E F G ...

Upin 0,00% 2,78% 2,86% 0,00%

5,30%

0,00% 2,73% 1,60%

Ipin 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

4,10%

2,78% 2,86% 0,00%

Ismail 2,40%

3,57%

2,33% 2,63%

4,60%

2,78% 3,13% 0,00%

Jarjid

6,25% 6,17% 6,10% 3,95% 5,13% 5,71% 4,00% 4,00%

Ikhsan

5,86% 5,74% 5,00% 4,33% 5,88% 5,76% 4,62% 5,08%

Mei mei 1,10% 0,00% 2,73% 1,60%

3,90%

0,73% 0,00% 1,56%

Atuk 0,63% 0,58% 0,51% 0,49%

6,50%

1,65% 1,20% 1,98%

...

4,17% 6,45% 7,89% 5,26% 5,20%

2,86% 0,00% 1,00%

Area Collection

Issue CMO

Issue Area Collection/Red Area

Booking Quality - Penentuan “Root Cause”

(60)

Penurunan Porsi DP Minim tidak berdampak pada perbaikan kualitas, kemungkinan terdapat issue pada DP Riil

Porsi DP Minim sangat berpengaruh terhadap kualitas kredit

(30+Repo@3MOB & FID)

Booking Quality - Penentuan “Root Cause”

(61)

Program “Mega Camp”

Pengukuran program bisa menggunakan :

•FPD (cepat)

•Fid7+, 30+Repo@3MOB (medium)

•FID Compre (lambat)

Booking Quality – Evaluasi Program

(62)

00 NATIONAL

Case Category FRAUD - CREDIT

DETAIL KATEGORI KASUS Freq ∑ Cabang % Cabang

TIDAK SURVEY 304 75 38,27%

MEMINTA DAN/ATAU MENERIMA UANG LAIN-LAIN

DAN/ATAU BARANG DARI NASABAH/PIHAK KETIGA 44 30 15,31%

MEREKOMENDASIKAN DEBITUR FIKTIF 102 30 15,31%

CASH DIKREDITKAN 27 12 6,12%

ARISAN/MLM/KOPERASI/INVESTASI 217 6 3,06%

MEREKOMENDASIKAN UNIT FIKTIF 7 4 2,04%

MARK-UP BIAYA/HARGA 1 1 0,51%

MEREKOMENDASIKAN DEALER/SHOWROOM/AXI FIKTIF 0 0 0,00%

Case Category Potential to be FRAUD - CREDIT

DETAIL KATEGORI KASUS Freq ∑ Cabang % Cabang

MANIPULASI INFORMASI SUMBER/HASIL CEK LINGKUNGAN 306 94 47,96%

KREDIT ATAS NAMA 267 101 51,53%

MANIPULASI INFORMASI PEKERJAAN/USAHA 214 95 48,47%

MANIPULASI TANDA TANGAN DOKUMEN KREDIT 210 86 43,88%

MANIPULASI INFORMASI STATUS KEPEMILIKAN

RUMAH/USAHA NASABAH 205 85 43,37%

PENALANGAN ANGSURAN/BIAYA REHAB 147 75 38,27%

MANIPULASI PRODUK/SUMBER ORDER 81 48 24,49%

TITIP APLIKASI KREDIT 67 43 21,94%

MANIPULASI DATA/DOKUMEN/INFORMASI LAIN-LAIN 61 35 17,86%

MANIPULASI INFORMASI ALAMAT NASABAH 59 37 18,88%

MANIPULASI INFORMASI LAMA MENEMPATI RUMAH 51 40 20,41%

MANIPULASI DOKUMEN FOTO

RUMAH/USAHA/UNIT/KAROSERI 30 19 9,69%

MANIPULASI DOKUMEN KTP DAN KARTU KELUARGA 30 20 10,20%

MANIPULASI DATA STRUKTUR KREDIT/UPPING DP/OTR 28 15 7,65%

MANIPULASI DATA/DOKUMEN

PEKERJAAN/USAHA/PENGHASILAN 17 15 7,65%

MANIPULASI INFORMASI GAJI/PENGHASILAN 8 6 3,06%

MANIPULASI INFORMASI STATUS

PERNIKAHAN/TANGGUNGAN 7 6 3,06%

MANIPULASI DOKUMEN BUKTI KEPEMILIKAN RUMAH 5 4 2,04%

SUMMARY – QPC FINDINGS

Top 3 (Fraud) : 1. Tidak Survey

2. Arisan/MLM/Koperasi/Invest asi

3. Debitur Fiktif

Top 3 (Potential to be Fraud) : 1. Manipulasi Informasi / Cek

Lingkungan

2. Kredit Atas Nama 3. Manipulasi Informasi

Pekerjaan/Usaha

(63)

SUMMARY – QPC FINDINGS

Top 3 (Fraud) : 1. Tidak Survey 2. Arisan/MLM 3. Debitur Fiktif

Top 3 (Potential to be Fraud) : 1. Manipulasi Cek Lingkungan 2. Manipulasi Pekerjaan

3. Manipulasi tandatangan

02 JAWA BARAT

Case Category FRAUD - CREDIT

DETAIL KATEGORI KASUS Freq ∑ Cabang % Cabang

TIDAK SURVEY 29 12 54,55%

MEMINTA DAN/ATAU MENERIMA UANG LAIN-LAIN

DAN/ATAU BARANG DARI NASABAH/PIHAK KETIGA 16 9 40,91%

MEREKOMENDASIKAN DEBITUR FIKTIF 25 2 9,09%

CASH DIKREDITKAN 2 2 9,09%

ARISAN/MLM/KOPERASI/INVESTASI 26 4 18,18%

MEREKOMENDASIKAN UNIT FIKTIF 0 0 0,00%

MARK-UP BIAYA/HARGA 0 0 0,00%

MEREKOMENDASIKAN DEALER/SHOWROOM/AXI FIKTIF 0 0 0,00%

Case Category Potential to be FRAUD - CREDIT

DETAIL KATEGORI KASUS Freq ∑ Cabang % Cabang

MANIPULASI INFORMASI SUMBER/HASIL CEK LINGKUNGAN 85 18 81,82%

KREDIT ATAS NAMA 19 10 45,45%

MANIPULASI INFORMASI PEKERJAAN/USAHA 27 16 72,73%

MANIPULASI TANDA TANGAN DOKUMEN KREDIT 26 12 54,55%

MANIPULASI INFORMASI STATUS KEPEMILIKAN

RUMAH/USAHA NASABAH 25 13 59,09%

PENALANGAN ANGSURAN/BIAYA REHAB 16 9 40,91%

MANIPULASI PRODUK/SUMBER ORDER 14 9 40,91%

TITIP APLIKASI KREDIT 8 6 27,27%

MANIPULASI DATA/DOKUMEN/INFORMASI LAIN-LAIN 9 5 22,73%

MANIPULASI INFORMASI ALAMAT NASABAH 3 3 13,64%

MANIPULASI INFORMASI LAMA MENEMPATI RUMAH 9 7 31,82%

MANIPULASI DOKUMEN FOTO

RUMAH/USAHA/UNIT/KAROSERI 2 2 9,09%

MANIPULASI DOKUMEN KTP DAN KARTU KELUARGA 12 6 27,27%

MANIPULASI DATA STRUKTUR KREDIT/UPPING DP/OTR 3 3 13,64%

MANIPULASI DATA/DOKUMEN

PEKERJAAN/USAHA/PENGHASILAN 2 2 9,09%

MANIPULASI INFORMASI GAJI/PENGHASILAN 1 1 4,55%

MANIPULASI INFORMASI STATUS

PERNIKAHAN/TANGGUNGAN 1 1 4,55%

MANIPULASI DOKUMEN BUKTI KEPEMILIKAN RUMAH 0 0 0,00%

(64)

SUMMARY – AUDIT INTERNAL FINDINGS

Temuan Total

Pengisian Form 173

Perbedaan FAPKB vs System 96

Stempel OJK 52

Karoseri 48

Taksasi 41

Resurvey 25

Dokumen SP3 22

Dokumen BKR 12

Dokumen Bukti Penghasilan 9

DSR 8

PP tidak Tandatangan Nasabah 8

Cancel & Koreksi 8

Rejection Letter 6

Tidak ada Register Deviasi 5

Deviasi Tidak Sesuai 4

Grand Total 517

(65)

SUMMARY – AUDIT INTERNAL FINDINGS

• Perhitungan total pengeluaran di FAPKB tidak sesuai

• Penulisan kriteria dealer di FSAP tidak sesuai

• Kolom “BPKB a/n”dalam “data obyek pembiayaan” tidak diisi pada FAPKB

• Status / jenis aplikasi dalam FAPKB tidak diisi

• Tidak terdapat tanda tangan dan cap dari pihak Adira dan/atau dari dealer pada dokumen FOPM/FAPKB

• Terdapat penghasilan lain - lain pada FAPKB namun tidak dituliskan sumber penghasilan lain - lain pada FAPKB tersebut

• Tanggal tagihan dealer antara sistem dengan fisik tagihan dealer

• Kriteria dealer

• Jumlah tanggungan

• Status aplikasi / Jenis aplikasi

• Tanggal order yang diinput ke sistem

PENGISIAN FORM

PERBEDAAN SISTEM VS FORM

(66)

KEBIJAKAN KREDIT

(67)

APA TUJUAN KEBIJAKAN KREDIT ?

(68)

KEBIJAKAN KREDIT BERTUJUAN UNTUK : 1. Mengelola Risiko

2. Memenuhi Keinginan Customer

3. Mematuhi Regulasi

 ADIRA sebagai kreditur ingin kredit yang “SEHAT”

 Dealer & Debitur ingin “CEPAT, MUDAH, MURAH”

 ADIRA harus patuh pada regulasi eksternal

(BDI, BI, Depkeu, PP, Undang-Undang)

(69)

APA AKIBATNYA

JIKA MELANGGAR KEBIJAKAN ?

(70)

NORMAL

(Sesuai Kebijakan)

PENGAJUAN

Diajukan ke Pejabat berwenang RESIKO: NORMAL

DEVIASI (Menyimpang) RESIKO: TINGGI

RESIKO: TERUKUR Tidak diajukan atau

Diajukan bukan ke Pejabat berwenang RESIKO: TIDAK TERUKUR

PELANGGARAN KEBIJAKAN

Dijalankan dgn benar RESIKO: TERUKUR

TIDAK dijalankan dgn benar

RESIKO: TIDAK TERUKUR

(71)

MELANGGAR KEBIJAKAN

= RESIKO TINGGI + TIDAK TERUKUR

NORMAL

PENGAJUAN

Diajukan ke Pejabat berwenang DEVIASI

Tidak diajukan atau

Diajukan bukan ke Pejabat berwenang

PELANGGARAN KEBIJAKAN

Dijalankan dgn benar

TIDAK dijalankan dgn benar

(72)

HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN 5 HAL YANG HARUS DILAKUKAN

1. Patuhi Kebijakan yang berlaku

Jika kurang paham/bingung  lihat Memo/MI, tanya BM/DBM/CM

5. Perkuat Monitoring

• Data diinput dengan LENGKAP & BENAR  CFO/CMO & Data Entry

• Kemampuan analisa CFO & CMO

• Stop Selling CMO

• CMO Pareto & dicurigai Fraud 3. Perkuat kemampuan analisa

• Data nasabah sinkron/wajar?

• Kenali resiko & pikirkan mitigasinya 2. Periksa Proposal/Program Khusus

• Masa berlakunya saat aplikasi dianalisa

• Tetap PATUHI kebijakan yg tidak diatur dalam Proposal/Program Khusus

(73)

KRITERIA MINIMAL

KETENTUAN PEMBIAYAAN

Kriteria Min. Debitur Dokumen

Highrisk & PEP BWMK

dll

Ketentuan MCY Ketentuan CAR Ketentuan Durable

Detil Per

Portfolio/Area

KETENTUAN PEMBIAYAAN (Detil)

KETENTUAN LAIN

Proses &

Monitoring

(74)

No Memo List Memo

MI-001/RIM/CRDR/I/2016 Komite Kredit dan Batas Wewenang Memutus Kredit (BWMK) Pembiayaan Ritel MI-005/RIM/CRD/III/2009 Nama di BPKB Bukan Atas Nama Debitur (Khusus Pembiayaan Kendaraan Baru) MI-007/RIM/CRDR/V/2015 BI Checking

MI-004/RIM/CRD/IV/2012 Persyaratan Dokumen Kredit Pembiayaan Motor

MI-016/RIM/CRD/VIII/2013 Kriteria Minimal Debitur untuk Pembiayaan Motor (Khusus Pembiayaan Ritel) M-014/CRDR/II/2016 Ketentuan khusus mengenai dokumen KTPElektronik (KTP-El)

M-056A/CRD/VI/2013 Ketentuan Pembiayaan terhadap Karyawan & Keluarganya

M-084/CRDR/VII/2015 Ketentuan Pembiayaan terhadap Calon Konsumen Berisiko Tinggi (High Risk Customer) &

Polically Exposed Person (PEP)

M-085/CRDR/IX/2013 Ketentuan Pembiayaan Terhadap Pihak Terkait & Keluarganya M-121/CRDR/XI/2014 Ketentuan DSR untuk Pembiayaan Motor dan Mobil

M-126/CRDR/X/2015 Ketentuan dalam Pembiayaan Multi Level Marketing (MLM)

(75)

No Memo List Memo

MI-001/RIM/CRDR/I/2016 Komite Kredit dan Batas Wewenang Memutus Kredit (BWMK) Pembiayaan Ritel MI-005/RIM/CRD/III/2009 Nama di BPKB Bukan Atas Nama Debitur (Khusus Pembiayaan Kendaraan Baru) MI-007/RIM/CRDR/V/2015 BI Checking

MI-005/RIM/CRD/IV/2012 Persyaratan Dokumen Kredit Pembiayaan Mobil

MI-017/RIM/CRD/VIII/2013 Kriteria Minimal Debitur untuk Pembiayaan Mobil (Khusus Pembiayaan Ritel) M-014/CRDR/II/2016 Ketentuan khusus mengenai dokumen KTPElektronik (KTP-El)

M-056A/CRD/VI/2013 Ketentuan Pembiayaan terhadap Karyawan & Keluarganya

M-084/CRDR/VII/2015 Ketentuan Pembiayaan terhadap Calon Konsumen Berisiko Tinggi (High Risk Customer) & Polically Exposed Person (PEP)

M-085/CRDR/IX/2013 Ketentuan Pembiayaan Terhadap Pihak Terkait & Keluarganya M-121/CRDR/XI/2014 Ketentuan DSR untuk Pembiayaan Motor dan Mobil

M-126/CRDR/X/2015 Ketentuan dalam Pembiayaan Multi Level Marketing (MLM)

(76)

No Memo List Memo

MI-001/RIM/CRDR/I/2016 Komite Kredit dan Batas Wewenang Memutus Kredit (BWMK) Pembiayaan Ritel MI-002/RIM/CRD/II/2009 Ketentuan Khusus Mengenai Dokumen KTP

MI-007/RIM/CRDR/V/2015 BI Checking

MI-004/RIM/CRDR/V/2015 Ketentuan Umum Pembiayaan Durable Goods

M-014/CRDR/II/2016 Ketentuan khusus mengenai dokumen KTPElektronik (KTP-El) M-056A/CRD/VI/2013 Ketentuan Pembiayaan terhadap Karyawan & Keluarganya

M-084/CRDR/VII/2015 Ketentuan Pembiayaan terhadap Calon Konsumen Berisiko Tinggi (High Risk Customer) &

Polically Exposed Person (PEP)

M-085/CRDR/IX/2013 Ketentuan Pembiayaan Terhadap Pihak Terkait & Keluarganya

M-126/CRDR/X/2015 Ketentuan dalam Pembiayaan Multi Level Marketing (MLM)

M-157/CRDR/XI/2015 Pembatasan Area Coverage untuk RO Durable Bandung

(77)

No Memo List Memo Code MI-009/RIM/CRDR/VII/2015 Ketentuan Pembiayaan Motor Baru Konvensional & Syariah 2.M.1 MI-001/RIM/CRDR/II/2015 Ketentuan Khusus Pembiayaan Motor Baru Premium 2.M.1.3 M-134/CRDR/XII/2013 Ketentuan Khusus NMCY Produksi Tahun Sebelumnya yang Dibiayai pada Tahun

Berjalan

2.M.1.1 M-051/CRDR/III/2016 Ketentuan Instant Approval pada Pembiayaan Motor 2.M.1.2 MI-010/RIM/CRDR/VII/2015 Ketentuan Pembiayaan Motor Bekas Konvensional & Syariah 2.M.2 MI-010/RIM/CRD/V/2013 Ketentuan Khusus Sewa Guna Usaha Motor Baru Roda 3 2.M.3 M-045/CRD/V/2013 Ketentuan Khusus Dokumen untuk Sewa Guna Usaha Motor Roda 3 2.M.3.1 M-044/CRD/V/2013 Ketentuan Khusus Simpanan Jaminan & PH Max Sewa Guna Usaha untuk Motor Roda

3

2.M.3.2

MI-011/RIM/CRD/V/2013 Ketentuan Khusus Sewa Guna Usaha Motor Bekas Roda 3 2.M.4

MI- 004/RIM/CRDR/IV/2016 Ketentuan Pembiayaan Maxi, MAXI 3, bursa motor 2.M.5

(78)

No Memo List Memo Code MI-004/RIM/CRDR/V/2014 Ketentuan Pembiayaan Mobil Baru Konvensional & Syariah 2.C.1 M-041/CRDR/III/2016 Ketentuan pembiayaan NCAR khusus suzuki ertiga dan mitsubishi mirage 2.C.1.1 M-061/CRD/VI/2014 Ketentuan Pembiayaan Mobil Jenis Pick Up di Cabang Sukabumi dan Cianjur 2.C.1.2 M-111/CRDR/IX/2015 Ketentuan Pembiayaan NCAR & UCAR Jenis Truck 2.C.1.3 M-067/CRDR/V/2015 Ketentuan PH Max & Informasi Cash-back untuk Pembiayaan Mobil Baru Jenis Truck 2.C.1.3.1

M-109/CRDR/X/2014 Ketentuan Pembiayaan NCAR Jenis Truck Dyna 2.C.1.3.2

M-032/CRDR/II/2016 Ketentuan Pembiayaan NCAR Jenis Truck Isuzu Elf Series 2.C.1.3.3 M-080A/CRDR/VI/2015 Ketentuan Pembiayaan NCAR Jenis Truck Mitsubishi 2.C.1.4 M-100A/CRDR/VIII/2015 Ketentuan Khusus Pembiayaan NCAR Passenger (untuk DP Net Minimal 20% - < 25%) 2.C.1.5 M-031/CRDR/II/2016 Program Khusus Sahabat Honda & Sahabat LCGC 2.C.1.6

M-136/CRDR/XI/2015 Program Pembiayaan NCAR Passenger Plus 2.C.1.7

M-158/CRDR/XII/2015 Ketentuan Pembiayaan NCAR Khusus Pick Up Tertentu 2.C.1.8

M-039/CRDR/III/2016 Program khusus sahabat SUV dan MPV 2.C.1.9

MI-005/RIM/CRDR/V/2014 Ketentuan Pembiayaan Mobil Bekas Konvensional & Syariah 2.C.2 M-056/CRD/VI/2013 Ketentuan Selisih Pengajuan Harga Unit Untuk Pembiayaan Mobil Bekas Konvensional &

Syariah

2.C.2.1

M-088/CRDR/VIII/2014 Ketentuan Harga Unit (HU) UCAR Passenger (Khusus Area Jabar dan Jatim) 2.C.2.1.1

(79)

No Memo List Memo Code

MI-009/RIM/CRD/V/2013 Ketentuan Sewa Guna Usaha untuk Mobil Baru 2.C.3

M-116A/CRD/XII/2012 Ketentuan Simpanan Jaminan Sewa Guna Usaha untuk Mobil Baru dan Mobil Bekas 2.C.3.1 MI-014/RIM/CRD/VI/2013 Standarisasi Pembiayaan Mobil Ber-karoseri untuk Penggunaan Komersial - Khusus

Pembiayaan Ritel

2.C.4 M-011/CRDR/I/2016 Ketentuan pembiayaan karoseri dari dealer-dealer tertentu (berlaku 1 Februari -31

Desember 2016)

2.C.4.1 M-002/CRDR/I/2014 Ketentuan Khusus PH Max untuk Pembiayaan AUTOSOLUTION, AUTOLOAN, AUTOSMART

& AUTODIRECT

2.C.5 M-127/CRDR/X/2015 Ketentuan Pembiayaan AUTOSMART, AUTOLOAN, AUTODIRECT, AUTOSOLUTION &

SMART CAR Khusus Jenis Truck & Pick Up

2.C.5.1

M-017/CRDR/II/2016 Ketentuan khusus pembiayaan mobil merk ford 2.C.6

M-029/CRD/IV/2013 Ketentuan Pembiayaan untuk Tujuan Komersial 2.C.7

M-037C/CRD/V/2013 Penegasan Ketentuan Mobil dengan Object Purpose Commercial 2.C.7.1 M-047/CRDR/IV/2014 Ketentuan Pembiayaan Mobil dengan Object Purpose Commercial untuk Sektor Usaha

Pertambangan Batubara

2.C.7.1.1 M-062/CRDR/V/2015 Ketentuan Pembiayaan Mobil dengan Object Purpose Commercial untuk Sektor Usaha

Pertambangan Galian C

2.C.7.1.2

M-066/CRD/X/2010 Ketentuan Persetujuan Join Program DCIP > 1M 2.C.8

MI-015/RIM/CRD/X/2010 Ketentuan Additional Order dan Repeat Order Khusus Pembiayaan Mobil bagi Debitur Perorangan

2.C.9

(80)

KRITERIA MINIMAL DEBITUR UNTUK PEMBIAYAAN MOTOR & MOBIL

(KHUSUS PEMBIAYAAN RITEL)

MI-016/RIM/CRD/VIII/2013

MI-017/RIM/CRD/VIII/2013

(81)

Pekerjaan Calon Debitur : Karyawan, Profesional, Wiraswasta atau Perusahaan

o Karyawan :

Orang yang bekerja sebagai pegawai dari sebuah perusahaan, dengan memperoleh imbalan jasa/gaji setiap bulannya.

o Profesional :

Orang yang dengan ilmu dan keahliannya memberikan jasa kepada orang lain dengan imbalan tertentu (seperti : Dokter, Konsultan, Desainer).

o Wiraswasta :

Orang yang melakukan kegiatan usaha (misal : perdagangan) dengan tujuan memperoleh keuntungan.

o Perusahaan :

Suatu badan usaha yang melakukan kegiatan usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan, dalam hal ini meliputi : CV, Firma, PT, Koperasi, Yayasan.

PEKERJAAN

Ketentuan Normal Kondisi Pengajuan Wewenang Persetujuan

Motor Mobil Memiliki Pekerjaan (Karyawan, Profesional, Wiraswasta,

Perusahaan)

Tidak Memiliki Pekerjaan Head Of Credit Retail

DEVIASI

(82)

Calon Debitur memiliki Lama Kerja :

o Karyawan :

Minimal 1 (satu) tahun Khusus Pembiayaan Mobil :

Lama kerja dapat dihitung berdasarkan total lama kerja Calon Debitur pada tempat kerja sebelumnya dan tempat kerja saat ini, dimana harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

 Melampirkan surat referensi dari tempat kerja sebelumnya dan CA wajib melakukan verifikasi surat referensi tersebut dan

 Minimal sudah bekerja 6 (enam) bulan pada tempat kerja saat ini

o Profesional, Wiraswasta dan Perusahaan : Minimal 2 (dua) tahun

LAMA KERJA

(83)

Ketentuan Normal Kondisi Pengajuan Wewenang Persetujuan

Motor Mobil

Karyawan : min. 1 thn khusus mobil

min. 1 thn pada tempat kerja yang sama

ATAU

• < 1 tahun pada tempat kerja saat ini, namun total lama kerja > 1 tahun dan

• Melampirkan surat

referensi dari tempat kerja sebelumnya dan

• Sudah bekerja > 6 bulan pada tempat kerja saat ini

PNS < 1 thn BM Green / CM CM

Bukan PNS < 1 thn Head Of Mcy Credit Opr. Head Of Car Credit Opr.

PNS < 1 tahun, namun total lama kerja > 1 tahun dan

-Tidak melamirkan surat referensi dari tempat kerja sebelumnya dan/ atau

-Bekerja < 6 bulan pada tempat kerja saat ini

BM Green / CM

Bukan PNS < 1 tahun, namun total lama kerja > 1 tahun dan

-Tidak melamiprkan surat referensi dari tempat kerja sebelumnya -Bekerja < 6 bulan pada tempat

kerja saat ini

CM

Profesional : min. 2 thn < 2 thn BM Green / CM BM Green / CM

Wiraswasta : min. 2 thn < 2 thn Head Of Mcy Credit Opr. Head Of Car Credit Opr.

Perusahaan : min. 2 thn < 2 thn Head Of Mcy Credit Opr. Head Of Car Credit Opr.

DEVIASI

(84)

Calon Debitur memiliki usia minimal 21 tahun atau pernah menikah pada saat pengajuan kredit

Ketentuan Normal Kondisi Pengajuan Wewenang Persetujuan

Motor Mobil

Min. 21 Tahun atau

< 21 Tahun namun pernah menikah

< 21 tahun status single, dengan kondisi :

Ada penjamin dan rumah bukan kost

BM Head Of Car Credit Opr.

Ada penjamin dan rumah kost CM Head Of Credit Retail

Tidak ada penjamin dan rumah bukan kost

Head Of Mcy Credit Opr. Head Of Car Credit Opr.

Tidak ada penjamin dan rumah kost Head Of Credit Retail

DEVIASI

USIA MINIMAL

(85)

o Karyawan , dibagi menjadi :

 PNS-Guru/Dosen : 60 tahun hingga akhir tenor

 PNS-Non Guru/Dosen : 55 tahun hingga akhir tenor

 Non PNS/Swasta : 55 tahun hingga akhir tenor o Profesional : 60 tahun hingga akhir tenor

o Wiraswasta : 60 tahun hingga akhir tenor

Calon Debitur memiliki Usia Maksimal :

USIA MAKSIMAL

Ketentuan Normal Kondisi Pengajuan Wewenang Persetujuan

Motor Mobil

Karyawan :

• PNS-Guru/Dosen : max. 60 tahun

• PNS-Non Guru/Dosen : max. 55 tahun

• Non-PNS/Swasta : max. 55 tahun

PNS-Guru/Dosen : > 60 – 65 tahun BM Green/CM BM Green/CM PNS-Guru/Dosen : > 65 tahun Head Of Mcy Credit Opr. Head Of Car Credit Opr.

PNS-Non Guru/Dosen : > 55 – 60 tahun BM Green/CM BM Green/CM PNS-Non Guru/Dosen : > 60 tahun Head Of Mcy Credit Opr. Head Of Car Credit Opr.

Non PNS/Swasta : 55 – 60 tahun BM Green/CM BM Green/CM

PNS-Non Guru/Dosen : > 60 tahun Head Of Mcy Credit Opr. Head Of Car Credit Opr.

Profesional : max. 60 tahun > 60 – 65 tahun BM Green/CM BM Green/CM

> 65 tahun Head Of Mcy Credit Opr. Head Of Car Credit Opr.

Wiraswasta : max. 60 tahun > 60 – 65 tahun BM Green/CM BM Green/CM

> 65 tahun Head Of Mcy Credit Opr. Head Of Car Credit Opr.

DEVIASI

Referensi

Dokumen terkait

sumber sampah untuk wilayah Kabupaten Madiun diperkirakan tidak akan berubah terutama dalam. waktu dekat, karena pola hidup masyarakat dalam mengurangi penggunaan barang

Laporan skripsi dengan judul “ Sistem Informasi Geografis Industri dan Perdagangan Meubel Kabupaten Jepara dengan Metode Cluster Fuzzy ” yang dapat dimanfaatkan

Paparan Publik tahun 2016 dibuka pada pukul 14.30 WIB oleh pembawa acara ( “ MC ” ) yang dilanjutkan dengan paparan mengenai Profil Perseroan dan Tinjauan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan keterampilan mengajar guru dalam menerapkan pendekatan RME berbantuan alat peraga manipulatif, (2) menjelaskan aktivitas siswa

Keragaman dari aspek kelompok pangan dan juga komoditas di dalam kelompok tersebut disesuaikan dengan konsep pola pangan harapan (PPH) dan potensi sumberdaya lokal,

Pengujian alat pengukur arah angin dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengukur arah angin yang dibuat dapat mengukur hingga 3600 dalam satu putarannya

Rendahnya efisiensi total produk yang dihasilkan terhadap jam kerja yang digunakan merupakan rasio yang dominan menyebabkan produktivitas perusahaan menurun dikarenakan 2

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menguji daya silang beberapa klon ubi jalar berdaging umbi jingga dengan Ipomoea trifida diploid dan meng- analisis hubungan