• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DINAS KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DINAS KESEHATAN"

Copied!
302
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

DINAS KESEHATAN

(2)

DAFTAR ISI ii

DAFTAR SINGKATAN v

DAFTAR TABEL LAMPIRAN viii

DAFTAR TABEL, GRAFIK & GAMBAR xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Maksud & Tujuan 2

1.3. Sistematika Penyajian 3

1.4. Keterbatasan Penulisan 4

BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI 5

2.1. Geografi 5

2.2. Topografi 5

2.3. Klimatologi 7

2.4. Perhubungan 7

2.5. Administrasi Pemerintah 7

2.6. Kependudukan 8

2.7. Sosial Ekonomi 14

2.8. Indeks Pembangunan Manusia / IPM 15

BAB III PROGRAM KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG 17

3.1. Visi Dan Misi 17

3.2. Tujuan 18

3.3. Sasaran 18

3.4. Isu Pokok 24

3.5. Rencana Pencapaian Indikator Sasaran

Tahun 2015 - 2019 25

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN 36

4.1. Angka Harapan Hidup 36

4.2. Kematian / Mortalitas 38

4.3. Kesakitan/Morbiditas 45

4.4. Status Gizi 65

BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN 73

5.1. Pelayanan Kesehatan Dasar 73

5.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan & Penunjang 76

5.3. Pelayanan Kefarmasian 82

5.4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 82 5.5. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 107 5.6. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 108 5.7. Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat (UKBM) 109

5.8.Upaya Pelayanan Kesehatan Lingkungan 114

(3)

6.3. Pembiayaan Kesehatan 138

BAB VII PENUTUP 144

7.1. Kesimpulan 144

7.2. Saran 148

LAMPIRAN

(4)

2. AFP : Acut Flacid Paralyse

3. AIDS : Acquired Immuno Deficiency Syndrome 4. AKABA : Angka Kematian Balita

5. AKB : Angka Kematian Bayi

6. AKI : Angka Kematian Ibu

7. AMI : Annual Malaria Incidence

8. ANC : Ante Natal Care

9. APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 10. APBN : Anggaran Pendapatan Negara

11. ASI : Air Susu Ibu

12. BBLR : Bayi Berat Badan Lahir Rendah

13. BGM : Bawah Garis Merah

14. BOR : Bed Occupancy Rate

15. BTA : Basil Tahan Asam

16. CBR : Crude Birth Rate 17. CFR : Case Fatality Rate

18. D/S : Ditimbang/Jumlah Seluruh Balita

19. DAU : Dana Alokasi Umum

20. DBD : Demam Berdarah Dengue

21. DDTK : Deteksi Dini Tingkat Tumbuh Kembang 22. DHA : Distric Health Account

23. DO : Drop Out

24. DOTS : Directly Observed Treatment Shortcourse 25. GAKY : Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

26. GDR : Gross Death Rate

27. GHTR : Gigitan Hewan Tersangka Rabies

28. HB : Hemaglobin

29. HIV : Human Immuno Virus

30. IIS : Indikator Indonesia Sehat 31. IPM : Indeks Pembangunan Manusia

32. IR : Incidence Rate

33. IU : International Unit

34. JPK : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

35. JPKM : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat 36. K1 : Kunjungan Ibu Hamil pertama

37. K4 : Kunjungan Ibu Hamil Keempat

38. KB : Keluarga Berencana

39. KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

40. KIE : Knowledge Information and education

41. KK : Kepala Keluarga

42. KLB : Kejadian luar Biasa 43. KLL : Kecelakaan Lalu Lintas 44. KM² : Kilometer Persegi 45. KMS : Kartu Menuju Sehat

46. KN : Kunjungan Neonatus

(5)

47. KPAD : Komisi Penanggulangan Aids Daerah 48. KVA : Kekurangan Vitamin A

49. KW-SPM : Kewenangan Wajib Standar Pelayanan Minimal

50. LOS : Leng Of Stay

51. MKET : Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih 52. MP-ASI : Makanan Pendamping ASI

53. MTBM : Manajemen Terpadu Balita Muda 54. MTBS : Manajemen Terpadu Balita Sakit

55. N/D : Naik/Ditimbang

56. NAPZA : Narkitika, Psikotripoka dan Zat Adikitif 57. NCHS : National Center for Helath statistics

58. NDR : Net Death Rate

59. OAM : Obat Anti Malaria

60. PAH : Penampungan Air Hujan 61. PHA : Provincial Health statistics 62. PHBS : Perilaku Hidup Bersih Sehat 63. PHLN : Pinjaman/ Hibah Luar Negeri

64. PKK : Penggerak Pemberdayaan Kesehatan Keluarga 65. PMA : Perlindungan Mata Air

66. PMS : Penyakit Menular Seksual 67. POLINDES : Pondok Bersalin Desa 68. POSYANDU : Pos Pelayanan Terpadu

69. PP : Perpipaan

70. PSG : Pemantauan Status Gizi 71. PSM : Peran Serta Masayarakat 72. PUS : Pasangan Usia Subur

73. RS : Rumah Sakit

74. SAT : Serum Anti Tetanus

75. SD/MI : Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah

76. SDM : Sumber Daya Manusia

77. SIK : Sistem Informasi Kesehatan 78. SKD : Sistem Kewaspadaan Dini

79. SKPG : Sistem Kewaspadaan Pangan Pangan dan Gizi 80. SPAL : Saluran Pembuangan Air Limbah

81. SPR : Slide Parasit Rate 82. SPT : Surat Perintah Tugas 83. STS : Survey for Sero Test

84. TB : Tinggi Badan

85. TD : Tekanan Darah

86. TFR : Total Fertility Rate 87. TFU : Tinggi Fundus Uteri 88. TGR : Total Goiter Rate

89. TOGA : Tanaman Obat Keluarga 90. TPM : Tempat Pengelolaan Makanan 91. TPP : Tempat Pengelolaan Pestisida

92. TT : Tetanus Toxoid

93. TTU : Tempat – Tempat Umum

(6)

95. TOI : Turn Over Interval

96. UCI : Universal Child Imunization

97. UHH : Umur Harapan Hidup

98. UKBM : Upaya Kesehatan Bersumber – Daya Masyarakat 99. UKS : Usaha Kesehatan Sekolah

100. UU : Undang – Undang

101. VAR : Vaksin Anti Rabies

102. WHO : World Health Organization

103. WUS : Wanita Usia Subur

(7)

TABEL NO JUDUL TABEL

Tabel 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN / KOTA

Tabel 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 2A JUMLAH PENDUDUK LAKI – LAKI DAN PEREMPUAN MENURUT KABUPATEN / KOTA DAN KELOMPOK UMUR

Tabel 2B JUMLAH PENDUDUK LAKI – LAKI MENURUT KABUPATEN / KOTA DAN KELOMPOK UMUR

Tabel 2C JUMLAH PENDUDUK PEREMPUAN MENURUT KABUPATEN / KOTA DAN KELOMPOK UMUR

Tabel 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 3A HARAPAN LAMANYA SEKOLAH (TAHUN) DAN RATA – RATA LAMANYA SEKOLAH (TAHUN) PROVINSI LAMPUNG

Tabel 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+

SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN

(8)

Tabel 11 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabeel

11A JULAH KASUS HIV, AIDS DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 12 PRESENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV – AIDS JENIS KELAMIN MENURUT KABUPATEN/KOTA

Tabel 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN / KOTA Tabel 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM

TREATMENT/REFT) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/KOTA Tabel 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN

IMUNISASI (PD31) MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD31) MENURUT JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN /KOTA

Tabel 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN

DAN KABUPATEN/KOTA

(9)

Tabel 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KABUPATEN / KOTA

Tabel 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KABUPATEN / KOTA

Tabel 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI

< 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA

Tabel 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KABUPATEN/KOTA

Tabel 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA

Tabel 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KABUPATEN/KOTA

Tabel 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KABUPATEN/KOTA

Tabel 33 'JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL, MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN / KOTA

Tabel 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA SE- PROVINSI LAMPUNG

Tabel 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT KABUPATEN/KOTA

Tabel 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS

KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

(10)

DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA

Tabel 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI (HBD) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

TabeL 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD &

SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN MENURUT KABUPATEN/KOTA Tabel 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS

KELAMIN MENURUT KABUPATEN/KOTA

Tabel 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUTT JENIS KELAMIN DANN KABUPATEN / KOTA

Tabel 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN, MENURUT KABUPATEN/KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT, MENURUT

(11)

Tabel 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT, MENURUT KABUPATEN/KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KABUPATEN / KOTA

Tabel 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA Se- PROVINSI LAMPUNG

Tabel 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KABUPATENKOTA Se-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KABUPATEN/KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT ( STBM ) MENURUT KABUPATEN/KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG Tabel 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE

SANITASI MENURUT KABUPATEN/KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG Tabel 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

MENURUT KABUPATEN/KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 66 DAFTAR OBAT YANG DIPANTAU PADA INDIKATOR PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

Tabel 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN / KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I MENURUT KABUPATEN / KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA MENURUT KABUPATEN/KOTA

Se-PROVINSI LAMPUNG

(12)

MENURUT KABUPATEN / KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KABUPATEN / KOTA Se-PROVINSI LAMPUNG

Tabel 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHTAN PROVINSI LAMPUNG

Tabel 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG

Tabel 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG

Tabel 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG

Tabel 76 JUMLAH TENAGA GIZI DIFASILITAS KESEHTAN PROVINSI LAMPUNG Tabel 77 JUMLAH TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI

LAMPUNG

Tabel 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG

Tabel 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG

Tabel 80 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DIFASILITAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG

Tabel 81 PERSENTASE ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

(13)

NO. TABEL JUDUL TABEL Hal 2.1. Tabel Wilayah Administrsi Provinsi Lampung Menurut

Kecamatan dan Desa/Kelurahan, Tahun 2015 8 2.2 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Kabupaten /

Kota di Provinsi Lampung Tahun 2015 9 2.3 Proyeksi Angka Kelahiran Kasat (CBR) Provinsi Lampung

Tahun 2007-2015.

2.4 Harapan Lamanya Sekolah dan Rata – Rata Lamanya Sekolah Mnurut Kabupaten / Kota Tahun 2015 15 3.1 Matrik Rencana Pencapaian Sasaran Tahun 2015-2019 25 4.1 Angka Kematian Balita di Provinsi Lampung Tahun 1990 -

2012 42

4.2 Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Nasional Per 100.000

Kelahiran Hidup 43

4.3 Sepuluh Besar Penyakit Provinsi Lampung Tahun 2014 49 4.4 Distribusi kasus Diare dan Penggunaan Oralit Tahun

2005 – 2015 46

4.5 Situasi Kasus DBD Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2015 47 4.6 Situasi Malaria di Provinsi Lampung Tahun 2004 – 2015 49 4.7 Situasi P2 TB Paru di Provinsi Lampung Tahun 2010 –

2015 52

4.8 Persentase Donor Darah Diskrining terhadap HIV / AIDS Provinsi Lampung Tahun 2012 s/d 2015 55 4.9 Situasi Kusta di Provinsi Lampung tahun 2009 - 2015 59 5.1 Persentase Penggunaan Obat Generik Di Fasilitas

Pelayanan Kesehatan Pemerintah Tahun 2010 - 2015 82 5.2 Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Akseptor baru di

Provinsi Lampung Tahun 2004 – 2015 92

(14)

6.2 Jumlah Rumah Sakit, Tempat Tidur dan Rasio TT/

Penduduk Tahun 2003 - 2015 125

(15)

NO. TABEL JUDUL Hal 2.1. Proyeksi Jumlah Penduduk Provinsi Lampung Tahun

2014-2019. 9

2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Lampung Tahun

1981 – 2010. 10

2.3 Kepadatan Penduduk (Km²) Prov.Lampung Tahun 2007

– 2014. 11

2.4 Trend Jumlah Penduduk Provinsi Lampung Tahun 2005-

2014. 12

2.5 Piramida Penduduk Provinsi Lampung Menurut Jenis

Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2013. 12 2.6 Trend Rasio Beban Tanggungan Penduduk Provinsi

Lampung Tahun 2007 - 2014. 13

2.7 Etimasi CBR Provinsi Lampung Tahun 2000 - 2025. 13 2.8 Estimasi Angka Kelahiran Total (TFR) Provinsi Lampung

Tahun 2000 - 2025. 14

2.10 IPM Provinsi Lampung Tahun 2008 – 2015 15 2.11 Indeks Komponen IPM Menurut Kabupaten / Kota di

Provinsi Lampung Tahun 2014 16

4.1 Estimasi Angkaa Harapaan Hidup Provinsi Lampung dan

Indonesia Tahun 2000 - 2025 37

4.2 Angka harapan Hidup Hitung Lama dan Baru Tahun 2010

- 2014 37

4.3 AHH kabupaten / Kota Se-Provinsi Lampung Tahun 2014 38 4.4 Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Lampung

Indonesia Tahun 2000 - 2025 39

4.5 Trend Angka Kematian Bayi Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2002 – 2012 di Provinsi Lampung

39

4.6 Penyebaab kematian Bayi Masa Perinatal (0 – 6 hari)

Provinsi Lampung Tahun 2015 40

(16)

Provinsi Lampung

4.9 Penyebab Kematian Anak Balita ( > 1 tahun - < 5 tahun

) di Provinsi Lampung tahun 2014 42

4.10 Penyebab Kematian Ibu di Provinsi Lampung Tahun 2014 44 4.11 Estimasi Kematian Kasar Propinsi Lampung Tahun 2000 -

2025 45

4.12 Distribusi Angka Kematian (CFR) DBD Per Kabupaten Kota Se-Provinsi Lampung Tahun 2015 47 4.13 Distribusi Angka Bebas Jentik (ABJ) Per Kabupaten / Kota

Se-Provinsi Lampung Tahun 2015 48

4.14 Persentase DBD ditangani di Provinsi Lampung Tahun

2015 48

4.15 Distribusi Angka Kesakitan Malaria (API) per 1.000 penduduk per Kabupaten Kota Se-Provinsi Lampung Tahun 2015

50

4.16 Persentase Malaria dengan Konfirmasi Laboratorium &

Diobati ACT Di Provinsi Lampung Tahun 2015 50 4.17 Angka Cure Rate TB (CR) per Kabupaten Kota Se-

Provinsi Lampung Tahun 2015 53

4.18 Jumlah Kasus Kumulatif HIV / AIDS yang Terlaporkan di Provinsi Lampung tahun 2010 s/d 2015 54 4.19 Distribusi Kasus HIV dan AIDS per Kabupaten Kota Se-

Provinsi Lampung Tahun 2015 54

4.20 Cakupan Penderita PneumoniaDitemukan dan Ditangani Pada balita Provoinsi Lampung Tahun 2015 57 4.21 Trend Persentase Cakupan Balita Dengan Pneumonia

yang Ditangani dan Targetnya di Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2015

57

4.22 Distribusi Jumlah Penderita Kusta Baru PB dan MB Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2015

59

(17)

4.24 Insiden Rate PD3I Per 10.000 Balita Provinsi Lampung

Tahun 2015 63

4.25 Insiden Rate Kasus Campak Provinsi Lampung Tahun

2010 s/d 2015 65

4.26 Trend Kasus Gizi Buruk di Provinsi Lampung Th.2010 –

2015 66

4.27 Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Kab/Kota Prrovinsi

Lampung Tahun 2015 67

4.28 Trend Pravelensi Balita Gizi Buruk dan Kurang di Provinsi

Lampung th.1996 – 2013 70

4.29 Persentase Balita Mendapat Vitamin A2 kali dan ibu Nifas Mendapat Vitamin A Menurut Kab/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2015

72

5.1 Trend Persentase Cakupan Rawat jalan dan Rawat Inap Terhadap Penduduk Provinsi Lampung th 2003 – 2015 74

5.2 Trend Kunjungan Puskesmas Per 100.000 Penduduk do

Provinsi Lampung tahun 2010 - 2015 74

5.3 Trend Persentase Pelayanan Gangguan Jiwa di Puskesmas di Provinsi Lampung Tahun 2003 – 2015 75 5.4 Trend Persentase Puskesmas dengan Kemampuan

Laboratorium Sederhana di Provinsi Lampung Tahun 2003 – 2015

76

5.5 Trend Persentase RSU Pemerintah dan Swasta Memiliki 4 Pelayanan Spesialis Dasar Provinsi Lampung Tahun 2003 – 2015

77

5.6 Trend Persentase Cakupan RJ dan RI Rumah Sakit di

Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2015 77

5.7 Trend Kunjungan RS (Pemerintah & Swasta) Per 100.000

Penduduk di Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2015 78

(18)

Pemerintah di Provinsi Lampung Tahun 2010 - 2015 5.10 Trend Gross Death Rate (GDR) di RS Swasta dan

Pemerintah di Provinsi Lampung tahun 2010 - 2015 80 5.11 Trend Length Of Stay (LOS) di RS Swasta dan

Pemerintah di Provinsi Lampung tahun 2010 – 2015 81 5.12 Trend Turn Over Interval (TOR) di RS Swasta dan

Pemerintah di Provinsi Lampung tahun 2010 – 2015 81 5.13 Persentase Cakupan K1 dan K4 di Provinsi Lampung

tahun 2003 – 2015 83

5.14 Distribusi Persentase Cakupan K1 Menurut kabupaten/

Kota Provinsi Lampung tahun 2015 84

5.15 Distribusi Persentase Cakupan K4 Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2015 84 5.16 Trend Cakupan Imunisasi TT2 Ibu Hamil di Provinsi

Lampung Taahun 2003 – 2015 85

5.17 Distribusi Persentase Cakupan TT2 plus untuk Ibu Hamil Menurut Kab/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2015 86 5.18 Distribusi Persentase Cakupan Ibu Hamil dengan 90

Tablet Besi (Fe3) per Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2015

86

5.19 Trend Cakupan Penanganan Komplikasi pada Ibu Hamil

Risiko Tinggi di Provinsi Lampug Tahun 2008 - 2015 87 5.20 Distribusi Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi

pada Ibu Hamil Risiko Tinggi di Provinsi Lampung Tahun 2015

88

5.21 Trend Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di

Provinsi Lampung tahun 2002 - 2015 89

5.22 Distribusi Cakupan Linakes Menurut Kab/Kota di Provinsi

Lampung Tahun 2015 89

(19)

5.24 Distribusi Cakupan Ibu Nifas Mendapatkan Vitamin A menurut Kab/kota di Provinsi Lampung Tahun 2015 91

5.25 Trend Cakupan Peserta KB Aktif di Provinsi Lampung

Tahun 2003 - 2015 91

5.26 Distribusi Cakupan Peserta KB Aktif per Kabupaten / kota

di Provinsi Lampung Tahun 2015 92

5.27 Distribusi Cakupan KB Baru Menurut Kab/Kota di Provinsi

Lampung tahun 2015 93

5.28 Trend Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1 & KN3 ) di

Provinsi Lampung Tahun 2008 – 2015 94

5.29 Distribusi Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) pertama Menurut Kab/Kota di Provinsi Lampung tahun 2015 94

5.30 Distribusi Cakupan Kunjungan Neonatus (KN3) ketiga,Menurut Kab.Kota di Provinsi Lampung tahun 2015

95

5.31 Distribusi Cakupan Kunjunga Bayi Menurut Kab/Kota di

Provinsi Lampung Tahun 2015 95

5.32 Distribusi Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi ditangani Menurut KabKota di Provinsi Lampung Tahun 2015 96 5.33 Trend Cakupan Imunisasi DPT3/HB3 Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung tahun 2015 98

5.34 Trend Cakupan Imunisasi Campak Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi Lampung tahun 2015 99

5.35 Trend Cakupan Imunisasi Polio 4 Menurut Kabupaaten 99

(20)

5.38 Trend Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Provinsi Lampung

Tahun 2015 101

5.39 Cakupan Bayi (6-11 Bulan) Mendapat Vitamin A Menurut

Kabupaten / Kota di Provinsi Lampung tahun 2015 101 5.40 Trend Cakupan Bayi Mendapat ASI Ekslusif di Provinsi

Lampung th.2003 – 2015 102

5.41 Cakupan Bayi Mendapat ASI Ekslusif Menurut Kabupaten

/ Kota di Provinsi Lampung tahun 2015 103 5.42 Cakupan Anak Balita Mendapat Pelayanann Kesehatan

Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung tahun 2015

103

5.43 Trend Cakupan D/S dan N//D pada Balita di Provinsi

Lampung tahun 2003 - 2015 104

5.44 Cakupan Balita ditimbang (D/S) Meenurut

KabupatenKota di Provinsi Lampung tahun 2015 105

5.45 Cakupan Balita Ditimbang yang Naik BB (N/D) Menurut

Kabupaten/kota di Provinsi Lampung tahun 2015 105

5.46 Trend Persentase Balita BGM di Provinsi Lampung Tahun

2003 – 2015 106

5.47 Cakupan Balita Bawah Garis Merah (BGM) Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung tahun 2105 106

5.48 Cakupan Penjaringan & Pelayanan Kesehatan Siswa SD/MI Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung tahun 2015

107

(21)

5.50 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2014

112

5.51 Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis di Provinsi

Lampung Tahun 2015 108

5.52 Trend Persentase Posyandu Purnama & Mandiri di

Provinsi Lampung Tahun 2015 109

5.53 Trend Jumlah Posyandu di Provinsi Lampung Tahun 2003

– 2015 110

5.54 Jumlah Posyandu Menurut Starata di Provinsi Lampung

tahun 2015 110

5.55 Trend Persentase Rumah Tangga Sehat/Ber PHBS di

Provinsi Lampung tahun 2003 – 2015 111

5.56 Cakupan Rumah tangga Ber PHBS Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung tahun 2015 112

5.57 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Siaga Aktif Menurut

Kabupaten/Kota Tahun 2015 113

5.58 Trend Persentase Rumah Sehat di Provinsi Lampung

Tahun 2003 – 2015 115

5.59 Trend Persentase Rumah Bebas Jentik Nyamuk Aedes di

Provinsi Lampung Tahun 2003 – 2015 115 5.59 A Persentase Cakupan Angka Bebas jentik (ABJ) Menurut

Kabupaten/Kota 2015 116

5.60 Trend Persentase Keluarga Memiliki Akses Terhadap Air

Bersih di Provinsi Lampung Tahun 2003 – 2015 117

5.61 Cakupan Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum 117

(22)

Dasar Menurut kab/Kota Tahun 2007 – 2015

5.63 Trend Persentase TUPM Sehat di Provinsi Lampung

Tahun 2003 – 2015 119

5.64 Cakupan Persentase TUPM dibina Menurut Kab/Kota di

Provinsi Lampung Tahun 2015 119

5.65 Trend Persentase Institusi di bina Kesehatan

Lingkungannya di Provinsi lampung Tahun 2003 – 2015 120

5.66 Cakupan Persentase Institusi di bina Kesehatan Lingkungan Menurut Kab/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2015

121

6.1 Jumlah Puskesmas, Puskesmas R.Inap, Pustu dan Pusling di Provinsi Lampung Tahun.2006 - 2015 123

6.2 Rasio Puskesmas Terhadap 100.000 Penduduk Tahun

2003 – 2015 124

6.3 Jumlah Rumah Bersalin , Balai Pengobatan, Praktek Dokter Bersama dan Praktek Dokter Perorangan di Provinsi Lampung Tahun 2003 - 2015

126

6.4 Trend Sarana Pelayanan Farmasi di Provinsi Lampung

Tahun 2003 – 2015 126

6.5 Rasio Apotik Per Penduduk di Provinsi Lampung Tahun

2003 – 2015 127

6.6 Trend Rasio Dokter Umum Tehadap 100.000 Penduduk

di Provinsi Lampung Tahun 2005 – 2015 128

6.7 Trend Rasio Dokter Umum di Puskesmas Terhadap

Puskesmas di Provinsi Lampung Tahun 2005 - 2015 129

(23)

6.9 Trend Rasio Dokter Spesialis Terhadap RS di Provinsi

Lampung Tahun 2003 – 2015 130

6.10 Trend Dokter Gigi Terhadap 100.000 Penduduk di

Propinsi Lampung Tahun 2003 – 2015 131

6.11 Trend Rasio Dokter Gigi di Puskesmas Terhadap

Puskesmas di Provinsi Lampung Tahun 2003 – 2015 131

6.12 Trend Rasio Apoteker Terhadap 100.000 Penduduk di

Provinsi Lampung Tahun 2003 – 2015 132

6.13 Trend Rasio Perawat Terhadap 100.000 Penduduk di

Provinsi Lampung Tahun 2003 – 2015 133

6.14 Trend Rasio Bidan Terhadap 100.000 Penduduk di

Provinsi Lampung Tahun 2003 – 2015 134

6.15 Trend Rasio Ahli Gizi Terhadap 100.000 Penduduk di

Provinsi Lampung Tahun 2003 – 2015 135

6.16 Trend Rasio Sanitasi Terhadap 100.000 Penduduk di

Provinsi Lampung Tahun 2003 – 2015 136 6.17 Trend Rasio Kesmas Terhadap 100.000 Penduduk di

Provinsi Lampung Tahun 2003 - 2015 137

6.18 Trend Tenaga Teknis Medis Terhadap 100.000 Penduduk

di Provinsi Lampung Tahun 2003 - 2015 137

(24)

Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tingginya disparitas dan

perlunya percepatan peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan menentut

adanya dukungan sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi

pembangunan kesehatan yang tepat. Pembangunan kesehatan diselenggarakan

dengan berdasarkan pada prikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil

dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada

penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga

miskin. Pembangunan kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat dan mencapai target Nasional (RPJPN, RPJMN, dan

RPJPK), target regional, serta target global (MDG’s 2015). Pemerintah Provinsi

Lampung berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2014 telah menetapkan

pula Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lampung Tahun 2015-2019. Untuk melaksanakan dan mewujudkan tujuan

pembangunan diperlukan SDM yang berkualitas, yang dapat diketahui melalui

Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Provinsi Lampung pada tahun 2015

mencapai 66,95. Pembangunan kesehatan berperan dalam meningkatkan kualitas

SDM melalui pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau bagi

masyarakat serta peningkatan status gizi. Pelayanan kesehatan berkaitan dengan

kemudahan layanan kesehatan, serta tersedianya tenaga kesehatan dan obat-

obatan yang mencukupi. Pelayanan kesehatan tidak saja bersifat kuratif dan

rehabilitatif, namun lebih penting yang bersifat promotif dan preventif, terutama

terhadap berbagai penyakit yang bersifat pandemik dan berbahaya seperti SARS,

MERS CoV, Ebola dan HIV/AIDS dan pemenuhan gizi juga sangat penting untuk

menjadi perhatian.

(25)

yang berisi situasi dan kondisi kesehatan yang komprehensif, sebagai landasan dalam pengambilan keputusan dalam setiap proses manajemen kesehatan dan sebagai pemenuhan hak terhadap akses informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN DISUSUNNYA PROFIL KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG

Maksud disusunnya Profil Kesehatan Provinsi untuk mengetahui situasi dan kondisi kesehatan di Provinsi Lampung dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk mengetahui potensi, menganalisa permasalahan serta pemecahannya dalam program pengembangan kesehatan di Provinsi Lampung.

Tujuan umum disusunnya Profil Kesehatan Provinsi adalah tersedianya data dan informasi yang dapat digunakan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan tahunan dan dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan provinsi Lampung.

Tujuan khusus disusunnya profil kesehatan ini sebagai berikut:

1. Diperolehnya gambaran umum meliputi geografi, kependudukan dan sosial ekonomi provinsi Lampung

2. Diperolehnya gambaran derajat kesehatan provinsi Lampung

3. Diperolehnya gambaran upaya pelayanan kesehatan di Provinsi Lampung

4. Diperolehnya gambaran sumber daya kesehatan di Provinsi Lampung

5. Diperolehnya gambaran data terkait lainnya di Provinsi Lampung.

(26)

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya Profil kesehatan Propinsi Lampung dan sistematika penyajiannya

Bab 2 : Gambaran Umum dan Lingkungan

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten/Kota. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

Bab 3 : Program Kesehatan

Bab ini menguraikan program pokok yang direncanakan untuk menuju propinsi sehat. Untuk masing-masing program dijelaskan tujuan, sasaran dan target yang hendak dicapai di tahun yang bersangkutan. Pada bab ini dibahas pula uraian upaya/kegiatan yang dilakukan di tahun tersebut untuk mencapai target.

Bab 4 : Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat.

Bab 5 : Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan

rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan

lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian

dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.Upaya pelayanan

kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan serta upaya pelayanan

kesehatan lainnya.

(27)

Bab 7 : Penutup

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah. Selain keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal- hal yang masih kurang dalam rangka upaya menuju propinsi sehat.

Lampiran berisi tabel-tabel Profil Kesehatan Provinsi Lampung.

1.4 Keterbatasan Penulisan

Keterbatasan penulisan profil kesehatan Provinsi Lampung : 1.4.1 Menyesuaikan ketersediaan data BPS :

a. IPM menggunakan perhitungan terbaru

b. Angka melek huruf sudah tidak relevan, yang digunakan yaitu harapan lama sekolah dan rata-rata lamanya sekolah.

1.4.2 Kesulitan dalam mendapatkan data terpilah karena :

a. Belum semua kabupaten/kota dan program dapat menyampaikan data terpilah

b. Belum semua Kabupaten/Kota menyusun format permintaan data ke Puskesmas (SP2TP) dengan data terpilah

1.4.3 Kesulitan dalam mendapatkan data tenaga kesehatan secara utuh (swasta dan pemerintah). Adanya perbedaan format antara tabel profil PPSDM dan tabel profil kesehatan.

1.4.4 Kesulitan dalam mengisi tabel 24, 25 dan 26 yang berkaitan dengan deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM), hal ini disebabkan karena sistem pencatatan dan pelaporan sedang direvitalisasi dan kegiatan tersebut berkaitan dengan ketersediaan sumber daya yang ada.

1.4.5 Belum tepatnya penghitungan persentase APBD kesehatan terhadap total

APBD Kabupaten/Kota karena masih termasuk belanja tidak langsung

(gaji).

(28)

2.1. GEOGRAFI

Daerah Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 Km² termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau Sumatera, dibatasi oleh :

 Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu

 Sebelah Selatan dengan Selat Sunda

 Sebelah Timur dengan Laut Jawa

 Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia

Ibukota Provinsi Lampung adalah Bandar Lampung yang merupakan penyatuan antara dua kota yaitu Tanjungkarang dan Telukbetung. Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan : Timur - Barat berada antara 103

0

40' BT sampai 105

0

50' BT dan Utara - Selatan 6

0

45' LS sampai 3

0

45' LS.

2.2. TOPOGRAFI

Topografi Daerah Lampung dibagi dalam lima bagian yaitu : 1. Daerah Topografis berbukit sampai bergunung.

2. Daerah Topografis berombak sampai bergelombang.

3. Daerah dataran alluvial 4. Daerah rawa pasang surut 5. Daerah river basin

2.2.1. Daerah Topografis Berbukit Sampai Bergunung

Daerah Provinsi Lampung terdiri dari lereng - lereng yang curam dan

terjal dengan kemiringan sekitar 25

0

dengan ketinggian rata-rata 300 m di atas

permukaan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan dengan tonjolan-tonjolan dan

(29)

2.2.2. Daerah Topografis Berombak Sampai Bergelombang

Ciri khusus daerah ini adalah terdapatnya bukit-bukit rendah yang diselingi daratan-daratan sempit. Kemiringannya berkisar 8

0

sampai 15

0

dengan ketinggian antara 300 m sampai 500 m dari permukaan laut. Daerah ini membatasi daerah pegunungan dengan dataran alluvial. Vegetasi yang terdapat di daerah ini adalah tanaman-tanaman perkebunan seperti kopi, cengkeh, lada dan tanaman pertanian peladangan seperti padi, jagung dan sayur-sayuran. Daerah tersebut meliputi daerah-daerah; Kecamatan Kedaton di wilayah Kota Bandar Lampung, Kecamatan Gedong Tataan di Lampung Selatan, Sukoharjo dan Pulau Panggung di Tanggamus dan Kecamatan Kalirejo dan Bangun Rejo di Lampung Tengah.

2.2.3. Daerah Dataran Alluvial

Kemiringan daerah dataran alluvial berkisar antara 0

0

sampai 3

0

dengan ketinggian 25 m sampai 75 m di atas permukaan laut. Daerah ini sangat luas, meliputi Lampung Tengah sampai mendekati pantai sebelah Timur yang juga merupakan bagian hilir dari sungai-sungai yang besar seperti Way Sekampung, Way Tulang Bawang dan Way Mesuji.

2.2.4. Daerah Daratan Rawa Pasang Surut

Sepanjang Pantai Timur merupakan daerah rawa pasang surut dengan ketinggian 0,5 m sampai 1 m dari permukaan laut.

2.2.5. Daerah River Basin

Di Provinsi Lampung terdapat 5 (lima) daerah river basin yang utama

yaitu River Basin Tulang Bawang, Seputih, Sekampung, Semangka dan Way

Jepara.

(30)

Tropis humid dengan angin laut lembah yang bertiup dari Samudera Indonesia.

Setiap tahun ada dua musim angin yaitu :

1. November s/d Maret angin bertiup dari arah barat dan barat laut.

2. Juli s/d Agustus angin bertiup dari arah timur dan tenggara dengan kecepatan rata-rata 5,83 km/jam.

2.3.2. Temperatur

Pada daerah daratan dengan ketinggian 30m - 60m, temperatur udara rata-rata berkisar antara 26

0

C - 28

0

C.Temperatur maksimum yang sangat jarang dialami adalah 33,4

0

C dan temperatur minimum 21,7

0

C.

2.3.3. Kelembaban Udara

Rata-rata kelembaban udara berkisar antara 75% sampai 87% dan bahkan lebih tinggi di tempat-tempat yang lebih tinggi.

2.4. PERHUBUNGAN

Di sektor perhubungan, umumnya seluruh wilayah di Provinsi Lampung telah terjangkau jaringan perhubungan darat. Semua ibukota kecamatan telah dapat dicapai dengan kendaraan roda empat, kecuali beberapa desa terpencil.

Untuk perhubungan laut dan udara, di Provinsi Lampung terdapat satu Pelabuhan Udara yaitu Raden Intan II yang terletak 28 km dari ibukota Provinsi dan tiga buah pelabuhan laut yaitu Panjang, Srengsem dan Bakauheni.

2.5. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Administratif Daerah Provinsi Lampung dibagi 15 Kabupaten dan Kota.

(31)

No Kode Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kel

2016 2015 2016

1 1801 Lampung Barat

15 136 136

2 1802 Tanggamus

20 302 302

3 1803 Lampung Selatan

17 260 260

4 1804 Lampung Timur

24 264 264

5 1805 Lampung Tengah

28 314 314

6 1806 Lampung Utara

23 247 247

7 1807 Way Kanan

14 227 227

8 1808 Tulang Bawang

15 151 151

9 1809 Pesawaran

11 144 144

10 1810 Pringsewu

9 131 131

11 1811 Mesuji

7 105 105

12 1812 Tulang Bawang Barat

9 96 96

13 1813 Pesisir Barat

11 118 118

14 1871 Bandar Lampung

20 126 126

15 1872 Metro

5 22 22

JUMLAH 228 2.643 2.643

Sumber: BPS Provinsi Lampung Tahun 2015

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung jumlah Kecamatan Provinsi Lampung mengalami pemekaran dari 194 Kecamatan pada tahun 2006 meningkat menjadi 228 kecamatan dan pada tahun 2016. Begitu pula jumlah desa/kelurahan juga mengalami pemekaran dari 2.576 desa/kelurahan pada tahun 2012 meningkat menjadi 2.643 desa/kelurahan pada tahun 2016.

2.6. KEPENDUDUKAN

Jumlah Penduduk Provinsi Lampung tahun 2016 berdasarkan data diolah

oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung sebesar 8.205.141 jiwa yang

terdiri dari 4.205.694 jiwa laki-laki dan 3.999.447 jiwa perempuan. Trend

penduduk selama tahun 2007 – 2016 cenderung meningkat.

(32)

2014 2015 2016 2017 2018 2019 Jml Penduduk 8,026,200 8,117,300 8,205,100 8,289,600 8,370,500 8,447,700

0 3,000,000 6,000,000

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035

Bila dilihat kepadatan penduduk tahun 2016 terbanyak ada di Kota Bandar Lampung dan Metro. seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.2

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk

per Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2016

No

Kabupaten/Kota

Luas Wilayah

Per Km2 Jumlah

Penduduk

Kepadatan Penduduk (per Km²)

1

Lampung Barat 2.142,78 295,689 137.99

2

Tanggamus 3.020,64 580,383 192.14

3

Lampung Selatan 700,32 982,885 1403.48

4

Lampung Timur 5.325,03 1,018,424 191.25

5

Lampung Tengah 3.802,68 1,250,486 328.84

6

Lampung Utara 2.725,87 609,304 223.53

7

Way Kanan 3.921,63 437,530 111.57

8

Tulang Bawang 3.466,32 435,125 125.53

9

Pesawaran 2.243,51 431,198 192.20

10

Pringsewu 625,00 390,486 624.78

11

Mesuji 2.184,00 196,913 90.16

12

Tulang Bawang Barat 1.201,00 266,973 222.29

13

Pesisir Barat 2.907,23 151,288 52.04

14

Bandar Lampung 296,00 997,728 3370.70

15

Metro 61,79 160,729 2601.21

Provinsi 35.288,35 8.205.141 236,98

Sumber: BPS Prov. Lampung

(33)

pertumbuhan penduduk (LPP). LPP Lampung mengalami penurunan, tahun 1981 – 2010 cenderung menurun dari 5,7% per tahun menjadi 1,23% per tahun.

Turunnya angka LPP ini merupakan indikasi keberhasilan kebijakan kependudukan terkait aspek kuantitas, seperti terlihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Lampung Tahun 1981 - 2010

1981 1990 2000 2010

Laju Pertumb Pddk 5.30 2.65 1.02 1.23

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

Sumber : BPS Prov. Lampung

2.6.2. Kepadatan Penduduk

Ciri pokok penduduk di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, selain jumlahnya yang besar adalah persebarannya yang secara geografis sangat tidak merata. Provinsi Lampung yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera juga mempunyai ciri pokok tersebut.

Kepadatan rata-rata penduduk di Provinsi lampung tahun 2016 sebesar

236,98 per Km

2,

dimana angka ini sedikit meningkat dibandingkan tahun 2016

seperti terlihat pada grafik dibawah ini:

(34)

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Kepadatan 212.30 215.61 217.95 223.23 224.78 227.45 234.44 236.98

0.00 200.00

Sumber: BPS Prov. Lampung

Bila dilihat berdasarkan Kabupaten/Kota maka kepadatan tertinggi ada di Kota Bandar Lampung sebesar 3.370,70 jiwa per Km

2

dan yang paling jarang ada di Kabupaten Pesisir Barat sebesar 52,04 jiwa per Km

2.

Persebaran penduduk yang tidak merata tidak terlepas dari adanya pengaruh geografis. Selain itu persebaran penduduk Lampung masih berorientasi pada potensi pertanian dan sedikit bergeser pada agroindustri. Akibatnya terjadi pola pergeseran yang kurang ideal dengan kepadatan tertinggi pada daerah sentral industri dan akses yang baik.

2.6.3. Persebaran Penduduk

Jumlah Penduduk Provinsi Lampung tahun 2016 berdasarkan data diolah

oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung sebesar 8.205.141 jiwa yang

terdiri dari 4.205.694 jiwa laki-laki dan 3.999.447 jiwa perempuan. Trend

penduduk selama tahun 2009 – 2016 cenderung meningkat.

(35)

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Jml Penduduk 7,491,800 7,608,405 7,691,007 7,767,312 7,932,132 8,026,191 8,117,268 8,205,141

0 3,000,000 6,000,000 9,000,000

Sumber : BPS Prop. Lampung

2.6.3. Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin

Rincian penduduk Provinsi Lampung berdasarkan data dari BPS Provinsi Lampung dengan perhitungan berdasarkan hasil sensus tahun 2010 menurut golongan umur dan jenis kelamin tergambar dalam piramida penduduk.

Grafik 2.5

Piramida Penduduk Provinsi Lampung

menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2016

500,000 300,000 100,000 100,000 300,000 500,000

0 - 4 '10 - 14 20 - 24 30 - 34 40 - 44 50 - 54 60 - 64 70 - 74

Jumlah Penduduk Perempuan

Sumber : BPS Provinsi Lampung

(36)

tahun 2007 sampai tahun 2016 cenderung berfluktuasi. Angka/rasio beban tanggungan tahun 2016 sebesar 49,33 per 100, artinya setiap 100 jiwa menanggung sekitar 49 jiwa dan hal ini berarti angka ketergantungan/angka beban tanggungan meningkat dibandingkan dengan tahun 2016.

Grafik 2.6

Trend Rasio Beban Tanggungan Penduduk Provinsi Lampung Tahun 2012-2016

49 49 49 49 50 50 50 50

Rasio beban tgg 49.93 50.11 49.81 50.1 49.33

2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : BPS Provinsi Lampung

2.6.4. Angka Kelahiran Kasar (CBR / Crude Birth Rate)

Berdasarkan perkiraan yang dihitung oleh Biro Pusat Statistik (BPS)

menunjukan bahwa Angka Kelahiran Kasar (AKK) di Provinsi Lampung telah

menurun dari 29,5 per 1000 penduduk pada periode 1990-1995 menjadi 26,6 per

1000 penduduk pada periode 1995-2000. Proyeksi CBR tahun 2000-2025

diproyeksikan akan mengalami penurunan seperti grafik dibawah.

(37)

0 50 100 150

CBR 21,7 19,7 18,2 16,8 15,7 14,9

Kelahiran (000) 146,1 143,6 142,7 140,7 139,4 139,0

2000 2005 2010 2015 2020 2025

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025

2.6.5. Angka Kelahiran Total (TFR/Total Fertility Rate)

Di Provinsi Lampung TFR terus mengalami penurunan pada setiap periode yaitu 4,8 pada periode 1980 – 1985: 4,0 pada periode 1985 – 1990: 3,4 pada periode 1990 - 1995 dan menjadi 2,9 pada periode 1995 - 2000. Keadaan ini menunjukkan kecenderungan penurunan angka kelahiran total. Demikian pula TFR secara nasional mengalami penurunan dari 2,9 pada periode 1990 - 1995 menjadi 2,6 pada periode 1995 - 2000. Berdasarkan grafik 2.5. bahwa periode 2000 - 2005 angka kelahiran total yaitu 2,577 dan terlihat mengalami penurunan dari tahun 2000-2025. Dan jika dibandingkan dengan Indonesia dalam tiga periode terlihat provinsi Lampung lebih besar dan dua periode terlihat sama.

Grafik 2.8 Estimasi Angka Kelahiran Total (TFR) Provinsi Lampung Tahun 2000-2025

0,00 5,00

TFR Lampung 2,577 2,349 2,201 2,107 2,049

Indonesia 2,276 2,177 2,121 2,090 2,072

2000-2005 2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025

(38)

Ukuran yang sangat mendasar dari tingkat pendidikan adalah angka partisipasi sekolah. Penghitungan IPM dengan formula terbaru menggunakan harapan lamanya sekolah (tahun) dan rata-rata lamanya sekolah (tahun).

Tabel 2.4

Harapan Lamanya Sekolah dan Rata-Rata Lamanya Sekolah Tahun 2010-2016

No. Tahun Harapan Lama Sekolah (HLS) Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)

1 2010 10,88 7,26

2 2011 11,04 7,28

3 2012 11,37 7,30

4 2013 11,90 7,32

5 2014 12,24 7,48

6 2015 12,25 7,56

7 2016 12.35 7.63

Sumber : BPS Provinsi Lampung

Angka melek huruf penduduk 10 tahun keatas tahun 2016 sebesar 97,11% , untuk jenis kelamin laki-laki 98,23% dan Perempuan sebesar 95,93%.

2.8. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA / IPM

Indikator peningkatan kualitas dan kesejahteraan manusia dapat dilihat

dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM DI Provinsi Lampung dari tahun

2008 – 2016 cenderung meningkat, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

(39)

2011 2012 2013 2014 2015 2016 IPM 64.2 64.87 65.73 66.42 66.95 67.65

0 20 40 60

Ket. : IPM dengan formula terbaru. Sumber : BPS Provinsi Lampung

Nilai IPM tersebut menunjukan adanya perubahan yang berarti dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan IPM Provinsi Lampung disebabkan adanya peningkatan pada semua indeks kompenen IPM.

Grafik. 2.11

Indeks Komponen IPM menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2016

0 10 20 30 40 50 60 70 80

IPM 2016 65.45 64.41 66.19 67.88 68.33 65.95 65.74 66.74 63.47 68.26 60.72 63.77 61.5 75.34 75.45

LB Tgm LS LTM LT LU WK TB PSW PRG MSJ TBB PSB BL MTR

Sumber : BPS Provinsi Lampung

(40)

PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015-2019

3.1 Visi Dan Misi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2015–2019 telah menetetapkan Visi Provinsi Lampung yaitu

"Lampung Maju dan Sejahtera Tahun 2019". Ada 8 (delapan) MISI yang ditempuh untuk mencapai Visi dimaksud yaitu:

1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah 2. Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, budaya masyarakat dan

toleransi kehidupan beragama

a. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan

b. Transformasi budaya Lampung dan pemantapan toleransi kehidupan beragama

4. Meningkatkan pelestarian sumber daya alam dan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan

5. Menegakan supremasi hukum, membangun peradaban demokrasi dan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik serta meningkatkan kompetensi dan profesionalisme ASN.

Dari 5 (lima) Misi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tersebut, sektor kesehatan masuk pada misi yang ketiga yaitu Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, budaya masyarakat dan toleransi kehidupan beragama.

Berdasarkan RPJMD Provinsi Lampung tersebut maka disusunlah Rencana Strategik Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2015 – 2019 dengan Visinya

“Masyarakat LAMPUNG yang SEHAT dan MANDIRI ” yang merupakan

(41)

tingginya sehingga mampu bersaing di tataran nasional maupun internasional.

Dalam rangka mencapai Visi Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2015 – 2019 maka disusunlah Misi Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2015 – 2019 sebagai berikut:

1. Menjamin Upaya Kesehatan yang Merata, Bermutu dan Terjangkau.

2. Menjamin Ketersediaan Sumber Daya Kesehatan

3. Meningkatkan Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat

3.2 Tujuan

Tujuan terselengaranya pembangunan kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat lampung. Derajat kesehatan yang diharapkan akan tercapai akhir tahun 2019 adalah sebagai beikut :

a. Umur Harapan Hidup (UHH) diharapkan tercapai menjadi 72 tahun b. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup diharapkan

akan tercapai menjadi 149 per 100.000 kelahiran hidup

c. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup diharapkan akan tercapai menjadi 25 per 1000 kelahiran hidup

d. Prevalensi gizi kurang dan buruk kurang dari 15%.

3.3 SASARAN

Kinerja yang diharapkan akan tercapai pada akhir 2019 adalah sebagai berikut :

1) Kesehatan Ibu dan Anak

a. Jumlah kasus kematian ibu menjadi 100 kasus tahun 2019 b. Jumlah kasus kematian bayi menjadi 450 kasus tahun 2019

c. Jumlah kasus kematian anak balita/balita menjadi 465 kasus tahun

2019

(42)

f. Cakupan KB aktif menjadi 76% tahun

g. Cakupan kunjungan neonatus pertama (KN1) menjadi 100%

h. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita menjadi 73%

2) Gizi Masyarakat

a. Cakupan Balita ditimbang berat badannya (D/S) menjadi 85%

tahun 2019

b. Cakupan Penangulangan kasus gizi buruk menjadi 100% tahun 2019

c. Cakupan Ibu hamil mendapat Fe-90 tablet (Fe-3) menjadi 100%

tahun 2019

d. Cakupan Balita mendapat vitamin A menjadi 90% tahun 2019 e. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)

pada anak usia 6-24 tahun bulan pada keluarga miskin menjadi 100% tahun 2019

f. Cakupan ASI Ekslusif menjadi 80% tahun 2019

g. Cakupan Rumah Tangga menggunakan garam beryodium 90%

3) Penanggulangan Penyakit

a. Angka keberhasilan pengobatan (succes rate) TB Paru menjadi 98%

tahun 2019

b. Angka kesakitan malaria (Annual Paracide Insidens) per 1000 penduduk menjadi kurang dari 0,1 per 1000 penduduk pada tahun 2019

c. Angka penemuan penderita penyakit TB Paru menjadi 90% tahun 2019

d. Angka kesakitan DBD (IR) per 100.000 penduduk menjadi 46 per 100.000 tahun 2019

e. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mendapat ARV menjadi

(43)

4) Pencegahan & Penangan Penyakit

a. Cakupan Universal Child Immunization/UCI menjadi 100%

b. Desa/kelurahan yang mengalami KLB ditangani kurang dari 24 jam menjadi 100%

c. Acute Flacid Paralisis/AFP rate per 100.000 penduduk usia kurang dari 15 tahun menjadi lebih dari 2 per 100.000 penduduk usia kurang daroi 15 tahun

d. Kab Kota yang melaksanakan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) menjadi 100%

e. Angka kematian Jemaah haji per 1000 jemaah menjadi kurang dari 2 per 1000 jemaah

5) Pelayanan Penyehatan Lingkungan

a. Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas menjadi 100%

b. Kualitas air minum yang memenuhi syarat menjadi 100%

c. Penduduk yang menggunakan jamban sehat menjadi 90%

d. Kab/Kota/Kawasan yang melaksanakan kab/kota/kawasan sehat menjadi 100%

e. Cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 90%

f. Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 90%

g. Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menjadi 2.464 desa/kelurahan

h. Cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 90%

i. RS yang mengelola limbah dengan baik/memenuhi syarat menjadi

90%

(44)

c. Cakupan rawat inap puskesmas menjadi 1,5%

d. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin menjadi 100%

e. Cakupan Puskesmas mampu PONED menjadi 100%

f. Puskesmas yang melaksanakan standar pelayanan medik dasar menjadi 100%

g. Kab/Kota yang melaksanakan program K3 menjadi 70%

h. Kab/Kota yang melaksanakan yankes olah raga menjadi 70%

7) Kesehatan Tradisional

a. Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kestradkom menjadi 60 puskesmas

b. Sarana produksi obat tradisional yang memenuhi syarat menjadi 100%

c. Sarana produksi kosmetika yang memenuhi syarat menjadi 100%

d. Jumlah RS yang menyelenggarakan yankestrad yang aman dan bermanfaat sebagai yankestrad komplementer menjadi 5 RS

8) Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang a. RS terakreditasi menjadi 100%

b. Cakupan rawat jalan RS menjadi 15%

c. Cakupan rawat inap RS menjadi 1,5%

d. Cakupan RS dengan kemampuan PONEK menjadi 100%

e. Cakupan rujukan pasien masyarakat miskin menjadi 100%

f. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan RS di kab Kota menjadi 100%

g. Laboratorium kesehatan terakreditasi menjadi 100%

h. RS dengan 4 spesialis dasar menjadi 100%

(45)

a. Ketersediaan obat dan vaksin menjadi 100%

b. Anggaran obat per kapita per tahun menjadi Rp. 15.000,- c. Instalasi farmasi Kab/Kota sesuai standar menjadi 100%

d. Penggunaan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan menjadi 100%

e. Sarana pelayanan kesehatan pemerintah yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar menjadi 75%

10) Alat Kesehatan dan Makanan Minuman

a. Sarana distribusi alat kesehatan yang memenuhi syarat menjadi 75%

b. Sarana Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) yang memenuhi syarat menjadi 75%

11) Sumber Daya Manusia

a. Rasio dokter umum 19 per 100.000 penduduk b. Rasio Dokter Spesialis 4,5 per 100.000 penduduk c. Rasio Dokter gigi 4,5 per 100.000 penduduk d. Rasio apoteker 4,5 per 100.000 penduduk e. Rasio bidan 85 per 100.000 penduduk f. Rasio perawat 85 per 100.000 penduduk g. Rasio ahli gizi 11 per 100.000 penduduk h. Rasio ahli kesmas 15 per 100.000 penduduk i. Rasio sanitarian 15 per 100.000 penduduk j. Diklat tenaga kesehatan terakreditasi 100%

12) Pembiayaan Kesehatan

a. Ketersediaan anggaran kesehatan APBD menjadi 10%

b. Ketepatan laporan keuangan sebesar 100%

(46)

provinsi, SPM bidang kesehatan provinsi, pedoman& regulasi kesehatan sebesar 30%

e. Ketersediaan data dan informasi kesehatan sebesar 100%

f. Akutabilitas dan pencapaian kinerja program pembangunan kesehatan yang baik sebesar 100%

g. Pemanfaatan hasil litbangkes sebesar 100%

13) Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan

a. Anggaran kesehatan pemerintah per kapita per tahun menjadi Rp.

100.000,-

b. Penduduk memiliki jaminan kesehatan sebesar 100%

c. Kabupaten Kota melaksanakan DHA sebesar 100%

14) Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat

a. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%

b. Persentase Desa Siaga Aktif sebesar 100%

c. Persentase SD yang mempromosikan kesehatan sebesar 65%

d. Posyandu purnama mandiri sebesar 100%

e. Jumlah Poskesdes/kel beroperasi sebanyak 2.600

15) Adminstrasi Perkantoran

a. Terselenggaranya layanan perkantoran sebesar 100%

16) Sarana & Prasarana

a. Tersedianya sarana prasarana perkantoran sebesar 100%

17) Peningkatan Disiplin Aparatur

(47)

2. Belum teratasinya masalah Gizi Masyarakat

3. Masih tingginya kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular

4. Terbatasnya akses dan mutu pelayanan kesehatan

5. Masih rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada

masyarakat

(48)

tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah :

Tabel 3.1 Matrik Rencana Pencapaian Sasaran Tahun 2015 – 2019 O N TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Program/Kegiatan Indikator Kinerja

Program

(outcome) 2013 Capaian Kinerja Program (Target) 2015 2016 2017 2018 2019

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja

1 3.

2 Meningkatk an indeks pembangun an dan derajat kesehatan masyarakat yang cukup tinggi

3.2. 1 Menurunkan AKI dari 359 per 100.000 KH (SDKI 2012) menjadi 149 per 100.000 KH;

AKB dari 30 per 1.000 KH (SDKI 2012) menjadi 25 per 1.000 KH dan Prevalensi Gizi kurang dan Gizi Buruk dari 18,8%

(riskesdas 2013) menjadi 17% pada tahun 2019

1 Meningkatk an akses dan mutu pelayanan kesehatan secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

1 Meningkatkan Upaya Kesehatan

1 Program Pelayanan

Kesehatan ibu Anak 1 Persalinan oleh Tenaga kesehatan terlatih

88,52

% 91% 92% 93% 94% 95%

2 Program Pemberantasan Penyakit

2 Angka Penemuan Kasus TB Paru (Case Notification Rate) per 100.000 penduduk

91 per 100000 pendudu

k

99 per 100000 pendudu

k

109 per 100000 pendudu

k

123 per 100000 pendudu

k

137 per 100000 pendudu

k

154 per 100000 pendudu

k

(49)

1 3 4 5 6 7 8 9

Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja

3 Program

Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah

3 % anak usia 0 – 11 bulan mendapatkan imunisasi lengkap

90% 91% 91,50

% 92% 92,50

% 93%

4 Program Peningkatan Kesehatan Lingkungan

4 Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas

67% 69,6% 77%

84,80 92,4% 100,0

%

5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

5 Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu puskesmas tersertifikasi atau terakreditasi

0 kec 1 kec 85

kec 150

kec 200

kec 225 kec

6 Program Upaya Kesehatan Perorangan

6 Jumlah Kabupaten Kota yang memiliki minimal satu RSUD tersertifikasi atau

0 Kab

Kota 3 Kab

Kota 5 Kab

Kota 8 Kab Kota 11

Kota Kab

Kab 13

Kota

Referensi

Dokumen terkait

Evolusi Ijtihad Ijtihad dan istinbath Hukum Imam Syafi'i ; Dinamika pengembangan qiyas dan perubahan dari qoul qadim ke qul jadid Ceramah Diskusi Tanya jawab Active

7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA BANDUNG TAHUN 2011 TABEL 7 7.. 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR KECAMATAN,

Tabel 62 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2019.. Tabel 63

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hernitra (2011), tentang pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap profitabiltas perusahaan dimana, hasil

dalam praktik terjadi dalam bentuk penyerahan manfaat benda oleh pemilik sempurna kepada orang lain, baik dengan imbalan materiil maupun tidak. Milik atas manfaat atau hak

Dari teori diatas penulis dapat memberikan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan, yaitu Strategi ekonomi yang digunakan Ahmadinejad

Menurut Kerlinger (1996) dalam Riduwan (2013:49) yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil

* Jika ada yang belum menerima sertifikat, silahkan menghubungi pihak penyelenggara ujian sertifikasi sesuai