LAPORAN ANTARA (PROGRESS REPORT)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MEMILIH PRODUK TABUNGAN WAKAF DI BANK CIMB NIAGA SYARIAH CABANG SAMARINDA
oleh:
IRMA YULIANI, SE. M.Si NIDN. 2029077801
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA
TAHUN 2021
CLUSTER PENELITIAN PENINGKATAN
KAPASITAS/PEMBINAAN
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian... 6
D. Manfaat Penelitian... 6
E. Penegasan Istilah ... 7
F. Kajian Pustaka
... 10G. Kerangka Berfikir ... 12
H. Sistematika Penulisan ... 13
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Pemasaran ... 15
1. Pengertian Pemasaran ... 15
2. Strategi Pemasaran ... 18
3. Pemasaran Dalam Islam ... 19
4. Pemasaran Bank ... 23
B. Segmentasi Pasar ... 28
1. Definisi Segmentasi Pasar ... 28
2. Tujuan dan Manfaat Segmentasi Pasar ... 30
C. Bank Syariah ... 32
D. Tabungan ... 36
E. Akad Tabungan Mudharabah ... 42
F. Faktor Yang Mempengruhi Minat nasabah menabung ... 45
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 46
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 46
C. Sumber Data Penelitian ... 47
D. Instrumen Penelitian ... 47
E. Teknik Pengumpulan Data ... 48
F. Teknik Analisis Data ... 49
ii
G. Pengecekan Keabsahan Data ... 51 H. Keabsahan Data ... 54 BAB IV SUMBER DAYA PENELITIAN
A. Pelaksana Penelitian ... 56 BAB V LOG BOOK PENELITIAN
A. Log book penelitian ... 57 B. Daftar pedoman wawancara ... 59 C. Hasil observasi dan wawancara tentang Faktor-Faktor yang
mempengaruhi minat nasabah memilih produk tabungan wakaf
...61 D. Daftar Informan Bank CIMB Niaga Syariah ... 73 BAB VI PENUTUP
Penutup ... 74
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Perbankan saat ini khususnya bank syariah yang ada di Indonesia sedang mengalami perkembangan. Kontribusi lembaga ini membuahkan hasil yang positif bagi perekonomian domestik nasional. Beberapa indikator seperti Financing to Deposit Ratio (FDR) yang tinggi mencapai rata-rata lebih dari 90 % setiap tahunnya. Pada akhir tahun 2011 pasar perbankan syariah masih 4% kemudian terus mengalami kenaikan yang cukup tinggi, utamanya dimana dalam tiga tahun terakhir ini pertumbuhannya mencapai rata-rata lebih dari 45%, melihat hal ini maka diharapkan kenaikan pangsa pasar ini akan terus meningkat secara bertahap hingga ditahun-tahun yang akan datang.
1Perekonomian Kalimantan Timur pada tiga bulan pertama tahun 2019 mencapai sebesar 5,36 (yoy) hal tersebut mengalami kenaikan sebesar 5,14
% (yoy) dibandingkan nilai pada tiga bulan keempat di tahun 2018.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur mencapai 5.07% (yoy) dan 5,33 % (yoy) lebih tinggi pada tiga bulan pertama 2019 dibandingkan pertumbuhan ekonmi nasional. Kaltim merupakan satu-satunya wilayah di Kalimantan yang mengalami akselerasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2019. Namun demikian, kinerja perekonomian Kaltim triwulan I 2019,
1 Statistik Perbankan Syariah-Bank Indonesia, Desember 2011
2
tertahan oleh net ekspor antar daerah yang mengalami kontraksi pertumbuhan.2
Peningkatan jumlah penduduk muslim merupakan potensi besar bagi sektor keuangan seperti bank syariah. Lembaga intermediasi aliran dana ini memiliki peran penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan perbankan syariah akan meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, jumlah pendapatan dan pemenuhan kebutuhan hidup melalui produk dan jasa perbankan. Untuk mengembangkan perbankan syariah maka Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan tujuh arah kebijakan yang meliputi:
1. Melakukan penguatan kebijakan agar tercipta sinergi antara pemerintah dengan pihak yang berkepentingan lainnya.
2. Melakukan perbaikan untuk efisiensi dengan memperkuat permodalan dan cakupan jenis usaha.
3. Melakukan perbaikan pada struktur dana agar tercipta perluasan segmen pada pembiayaan.
4. Berusaha melakukan perbaikan dalam hal meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan serta melakukan inovasi agar produk yang dihasilkan beraneka ragam
5. Melakukan perbaikan terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, TSI dan infrastruktur.
6. Mengupayakan meningkatnya preferensi serta literasi di masyarakat
2 Bank Indonesia, Laporan Perekeonomian Provinsi Kalimantan Timur Mei 2019, (diakses 13 Agustus 2019 pukul 09.00 wita)
3
7. Mengupayakan serta memperkuat harmonisasi dan pengawasan secara menyeluruh
3Strategi penting untuk menyegerakan pertumbuhan perbankan syariah adalah dengan meningkatkan pelayanan dan melakukan berbagai inovasi produk Selama ini difersifikasi produk perbankan syariah dianggap belum maksimal sebagaimana diharapkan sehingga dianggap kalah bersaing dengan bank konvensional, akibatnya pertumbuhan perbankan syariah menjadi lambat. Disisi lain wawasan keagamaan dan kesadaran masyarakat terutama umat muslim semakin meningkat yang berdampak pada peningkatan ketaatan akan nilai-nilai dalam Islam yang mengajarkan dan menganjurkan untuk memperbanyak amal ibadah sebagai bekal kebahagiaan didunia dan akhirat.
Islam sebagai agama yang universal bersifat menyeluruh sangat menjunjung tinggi nilai persaudaraan karena sesama muslim diibaratkan satu tubuh, jika terdapat sakit pada tubuh maka akan terasa bahwa bagian yang lain pada tubuh lainnya juga ikut terasa. Didalam Islam berbagi kepada sesama manusia adalah penting terutama kepada sesama muslim hukumnya wajib sebagai wujud kasih sayang dan kepedulian agar dapat memberikan keberkahan dan kemaslahatan umat. Banyak umat muslim yang siap berbagi karena memiliki harta kekayaan yang berlimpah atau berlebih untuk mereka bagikan kepada yang kekurangan namun mereka tidah memiliki wadah yang mampu memfasilitasi keinginan mereka. Oleh karenanya perbankan syariah harus mampu melihat ini sebagai peluang sekaligus berperan sebagai
3 Gunawan Setyo Utomo, Peran dan Kebijakan Sektor Perbankan (RajaGrapindo, 2014) h.14
4
perantara yang memfasilitasi kebutuhan umat melalui inovasi produk yang sangat dibutuhkan mengingat bank adalah lembaga terpercaya dan profesional yang dianggap mampu memediasi. Perbankan syariah harus siap tumbuh bersama umat dalam rangka menghadapi tuntutan bisnis yang terus berubah dan berkembang.
Demi kemaslahatan umat secara keseluruhan maka Islam datang dengan aturan (syariat) yang sempurna. Islam diturunkan bukanlah untuk semata mengatur masalah ibadah kepada Allah SWT saja tapi. didalam Islam pun telah diketahui cara berkehidupan yang baik untuk mencapai bahagia yang kekal didunia dan akhirat. Ketika syariat Islam dipraktekkan akan sangat berdampak pada pembentukan pribadi umat.
Berdasarkan isi di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 41 Tahun 2004 dikatakan bahwa banyak sekali manfaat dan fungsi wakaf dalam rangka mewujudkan dan memajukan kesejahteraan umum sebagaimana tujuan negara untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.
4Wakaf diketahui dapat membantu pertumbuhan ekonomi nasional karena wakaf merupakan bentuk partisipasi sosial masyarakat dalam membantu pemerintah untuk menyediakan fasilitas publik yang bemanfaat bagi umat.
Wakaf juga memiliki fungsi dan peran dalam distribusi yang dapat mendorong kesejahteraan dan menciptakan pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih baik sebagaimana harapan dan tujuan akhir dalam pembangunan.
4 Abdurrohman Kasdi, Fiqih Wakaf dan Wakaf Klasik hingga Wakaf Produktif, (Yogyakarta: Idea Press, 2017) h. 155
5
Pertumbuhan ini bisa melepaskan masarakat dari belenggu kemiskinan serta menaikan taraf hidup ekonomi masyarakat.
Dengan beraneka ragamnya produk yang ada di bank syariah selain sangat membantu nasabah juga akan memotivasi nasabah untuk mau menempatkan dananya. Tentunya nasabah memiliki berbagai alasan sehingga memutuskan untuk memilih produk yang ada di bank syariah.
5Berdasarkan hal ini tentunya potensi wakaf harus bisa dipahami secara komprehensif dan dijadikan peluang bagi pihak perbankan syariah dalam melakukan inovasi produk yang bermanfaat guna menfasilitasi keinginan dan kebutuhan umat dalam mendukung kegiatan wakafnya sebagai bentuk amal jariyah yang akan menambah timbangan diakhirat kelak. Inovasi produk dengan berbagai keunggulan kompetitif tentunya akan menambah persaingan dunia perbankan syariah semakin berwarna dan tajam.
Dewasa ini perbankan syariah terus melakukan terobosan dan inovasi produk tabungan salah salah satunya adalah melalui tabungan wakaf. Hal ini seperti yang terdapat pada produk tabungan wakaf yang ada di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda. Oleh karena itu maka fenomena wakaf dari nasabah melalui produk tabungan wakaf tentunya merupakan sesuatu hal yang menarik untuk diteliti.
Dari penomena yang dikemukakan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
5 Ahmad Munajim dan Saeful Anwar, Faktor-Faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah Bank syariah dalam Jurnal Ilmiah Indonesia, edisi no.2, Vol. 1, 2016
6
Nasabah Memilih Produk Tabungan Wakaf di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian yang ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi pemasaran Bank CIMB Niaga Syariah untuk nasabah tabungan wakaf?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat nasabah untuk memilih tabungan wakaf di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda?
3. Bagaimana proses dan mekanisme tabungan wakaf di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang hendak dicapai adalah :
1. Mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan Bank CIMB Niaga Syariah untuk nasabah tabungan wakaf.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah memilih produk tabungan Wakaf di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda.
3. Mengetahui proses dan mekanisme produk tabungan wakaf di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda.
D. Manfaat Penelitian :
Adapun Manfaat penelitian ini adalah :
7
1. Menambah wawasan para akademisi dan praktisi terkait penerapan strategi pemasaran pada bank syariah berdasarkan teori ekonomi syariah dan perbankan syariah.
2. Sebagai tambahan informasi terkait faktor-faktor yang perlu diketahui dan diperhatikan dapat mempengaruhi minat nasabah memilih produk khususnya tabungan wakaf yang ada pada Bank Syariah serta proses dan mekanisme dari produk tersebut.
3. Untuk memudahkan manajemen bank syariah dalam mengambil keputusan terkait inovasi dan difersifikasi produk yang diminati oleh nasabah.
E. Penegasan Istilah
Untuk memberikan arah dan menghindari salah penafsiran (mis- interpretation) terhadap pengertian yang melebar dalam menafsirakan isi dan substansi dari peneltian ini, maka diperlukan dalam menafsirkan isi dan substansi dari penelitian ini, maka diperlukan penegasan istilah yang mendukung judul pada penelitian ini. Adapun penjelasan dari masing-masing kata dalam judul penelitian ini:
1. Faktor-faktor adalah 1 hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi terjadinya sesuatu)
6.Faktor-faktor disini adalah apa saja yang mempengaruhi minat nasabah memilih produk tabungan wakaf di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang samarinda.
6 Moh. Kusnadi, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, edisi terbaru (Surabaya, CV. Cahaya Agency, 2017), h. 157
8
Adapun faktor-faktor yang mempenaruhi minat nasabah meliputi :
7a) Promosi : Kegiatan penawaran barang atau jasa agar menarik b) Penghasilan : Jumlah kompensasi yang diterima oleh seseorang c) Pelayanan : layanan berupa barang dan jasa untuk terpenuhinya
keinginan.dan keperluan konsumen.
8d) Religiusitas : ketaatan menjalankan ajaran agama Islam
e) Kualitas Produk : jaminan atas barang dan jasa yang ditawarkan f) Kepercayaan : kondisi mental yang berdasarkan situasi sosial
seseorang yang menimbulkan keyakinan dalam keputusan atas pilihan 2. Minat adalah : hal-hal yang menyebakan timbulnya kesukaan bahkan
ketertarikan. Dengan adanya minat menimbulkan keinginan untuk melakukan sesuatu.
3. Nasabah adalah : adalah orang atau badan hukum yang mempunyai rekening baik rekening simpanan atau pinjaman pada pihak bank atau orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan bank.
9nasabah disini merupakan kalangan orang yang biasa memanfaatkan serta menggunakan produk maupun jasa bank yang memilih produk tabungan wakaf di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda.
4. Bank Syariah adalah : Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yakni bank dengan tata cara yang operasinya mengikuti ketentuan-
7Muhammad, Bank Syariah, Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005) h, 84.
8 H. Oka A, Yoeti, Hotel Marketing (Jakarta : Perca, 1995) h. 23
9 M. Nur Rianto Al-Arif. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.189
9
ketentuan Syariah Islam.
10Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiyaan dan jasa-jasa lainnya dalam lintas pembayaran serta menjalankan kegiatan usahanya baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan syariat Islam.
11Bank syariah yang menjadi fokus penelitian adalah Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda
5. Tabungan Wakaf adalah program wakaf dari simpanan nasabah yang dimediasi oleh pihak bank dan dilakukan melalui setoran rutin nasabah setiap bulan dengan akad mudharabah bertujuan untuk membantu memenuhi perlengkapan belajar, kebutuhan sehari-hari serta pembangunan yayasaan, pondok pesantren, rumah hafiz dan lain-lain.
6. Mekanisme adalah : suatu cara kerja, proses atau teknik yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan yang ingin dicapai.
7. Strategi dapat diartikan sebagai proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara upaya bagaiman agar tujuan tersebut dapat dicapai.
12
Sedangkan Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
10 Muhammad Firdaus NH, et.al, Konsep dan Implementasi Bank Syariah (Jakarta : Renaisan, 2004) h.18
11Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Salemba Empat, 2014), h. 207
12Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.83
10
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
13Strategi disini meliputi strategi pemasaran yang berorientasi pada tindakan jangka waktu pengalokasian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan.
Strategi ini menunjukkan arah tujuan jangka panjang organisasi dan cara pencapaiannya, serta cara mengalokasi sumber daya.
F. Kajian Pustaka
Adapun penelitian terdahulu yang digunakan sebagai kajian dan perbandingan adalah :
1. Potensi, Prefensi, dan Perilaku masyarakat terhadap Bank Syariah di Pulau Jawa. Dalam pokok hasil penelitian yang dilakukan Bank Indonesia (2014)
14, faktor yang dominan yang merupakan motivasi masyarakat di Pulau Jawa untuk menggunakan jasa Bank Syariah adalah kualitas pelayanan dan lokasi. Sedangkan faktor pertimbangan keagamaan yaitu masalah halal atau haram bukanlah menjadi faktor penting dalam memperngaruhi kecendrungan menggunakan jasa Bank Syariah. Dengan demikian, masyarakat Pulau Jawa (konsumen) menilai penting manfaat dari kualitas dan layanan yang diberikan oleh pihak Bank Syariah.
2. Penelitian yang dilakukan Safaruddin Munthe (2014)
15melalui tesisnya
“Faktor-Faktor yang mempengaruhi nasabah menabung pada tabungan mudharabah di bank Muamalat Cabang Balai Kota” dengan Pendekatan
13 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Edisi 4, (Jakarta: PT Gramedia Pusat Utama, 2008), h.1340
14 Bank Indonesia, Potensi, Prefensi, dan Perilaku masyarakat terhadap Bank Syariah di Pulau Jawa ,2014
15 Safaruddin Munthe, Tesis Faktor yang mempengaruhi nasabah menabung di bank Muamalat Cabang balai Kota, 2014
11
kuantitatif menggunakan metodologi regresi linier berganda dengan SPSS untuk minat menabung. Ketika pendapatan meningkat maka minat nasabah untuk menabung juga meningkat selain faktor faktor pelayanan dan bagi hasil dari pihak manajemen bank.
3. Penelitian yang dilakukan Ahmad Munajim, Saeful Anwar (2016)
16berjudul
"Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah"
untuk mengumpulkan data digunakan teknik survey. Pengetahuan tentang keislaman milik bank adalah utama dan masyarakat tidak banyak yang paham bagaimana cara bank beroperasi.
4. Hasil penelitian Kurniati (2012)
17berjudul " Analisis Persepsi Dan Preferensi Nasabah Memilih Perbankan Syariah Di Provinsi DIY" dengan metode bahwa alasan menabung karena pelayanan yang baik, nilai agamis, tidak mengandung riba, lokasi terjangkau dan aman biaya administratif yang relatif ringan. Maka nasabah untuk memilih produk bank syariah dipengaruhi oleh banyak faktor., nasabah akan beralih jika tidak puas.
5. Penelitian yang dilakukan Putri Dwi Cahyani (2016)
18dengan judul "
Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Kualitas Layanan Perbankan Syariah Di Yogyakarta" dengan metode Carter adalah model yang didasarkan pada dimensi SERVIQUAL, Faktor yang memberikan efek besar bagi kepuasan pelanggan di perbankan syariah adalah faktor responsiveness, compliance, dan empathy. Dengan analisi varians disimpulkan bahwa kualitas setiap
16 Ahmad Munajim, Saeful Anwar,Jurnal Ilmiah Indonesia - ISSN : 2541-0849e-ISSN : 2548-1398 Vol. 1, No 2 Oktober 2016
17 Kurniati, Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia ,Volume II, No. 2 Desember 2012/ 1433 H
18 Putri Dwi Cahyani, Jurnal Bisnis dan Manajemen ,Volume 6 oktober 2016 p-ISSN
12
bank syariah tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Dari penelitian sebelumnya, ternyata masyarakat memilih suatu produk bank sebagian besar berdasarkan pada kualitas yang didapat dari suatu produk dan jasa selain pelayanan yang profesional dari pihak manajemen Meskipun faktor Syariah merupakan faktor penting setelahnya, namun masyarakat yang sudah mengadopsi manajemen dan kualitas yang didapat dari suatu produk dan jasa merasa mendapatkan nilai lebih baik di dunia maupun akhirat, karena sistem ekonomi Islam sesuai dengan Syariah.
6. Adapun dalam penelitian ini berbeda fokusnya adalah minat nasabah memilih produk tabungan wakaf di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda dipengaruhi faktor apa saja, strategi apa yang digunakan serta mekanisme dan proses tabungan wakaf tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi kepada nasabah dan pihak manajemen bank CIMB Niaga syariah cabang Samarinda dengan menggunakan teknik analisa Miles and Huberman dan uji triangulasi.
G. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan gambaran alur penelitian yang akan
dilakukan nantinya. Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi minat nasabah memilih produk tabungan wakaf di
bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda, tentunya berkaitan pula dengan
strategi yang digunakan serta mekanisme atau proses dari pembukaan rekening
tabungan wakaf.
13
Dari kerangka berfikir diharapkan kejelasan fokus penelitian sehingga dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik suatu kesimpulam yag bersifat komprehensif.
Gambar 1 Kerangka Berfikir H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan dalam mengkaji dan memahami secara keseluruhan penelitian ini, diuraikan perbab yang meliputi:
Bab I yaitu pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah, kajian pustaka, kerangka berpikir dan sistematika penulisan.
Bab II yaitu landasan teori, bab ini menjelaskan secara rinci tentang teori Pemasaran, Bank Syariah, strategi pemasaran, segmentasi pasar, faktor yag mempengaruhi minat nasabah, pengertian tabungan besrta syarat dan ketentuan.
Strategi Pemasaran Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda
Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat : - Faktor Promosi
- Faktor Penghasilan
- Faktor Pelayanan/kenyamanan - Faktor Kualitas Produk
- Faktor Religiusitas - Faktor Kepercayaan
Minat Nasabah
14
Bab III yaitu metode penelitian yang terdiri atas jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan metode analisis data atau pengecekan keabsahan data.
Bab IV yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian yang dilakuakn di Bank CIMB Niaga Syariah Cabang Samarinda, deskripsi hasil penelitian dan pembahasan.
Bab V merupakan akhir dari seluruh rangkaian pembahasan dalam
penelitian berisi kesimpulan dari pembahasan dan saran yang diperoleh dalam
penelitian.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang penting sebagai sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan merencanakan, menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jas yang dapat memuaskan pembeli aktual maupun potensial.
1Sehingga pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan termasuk periklanan (advertising), penjualan (selling), hubungan masyarakat (public relation), promosi penjualan (sales promotion), penentuan harga (pricing), riset pasar (market research), dan sebagainya. Pemasaran juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial atau manajerial dimana individu-idividu dan kelompok kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran daan pertukaran produk-produk satu dengan lainnya.
2Kegiatan pemasaran padaa umumnya memfokuskan diri pada produk.
Penetapan harga, kebijakan distribusi dan cara promosi. Keberhasilan suatu perusahaan mencapai tujuan dan sasaran perusahaan sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan memasarkan produknya.Tujuan perusahaan untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya, berkembang dan mampu bersaing, hanya mungkin apabila perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kuantitas yang diharapkan serta mampu mengatasi
1 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010) Cet.1 h. 29
2 Agus Hermawan, Komunikasi Pemasarn (Jakarta, 2012) h.33
16
tantangan dari para pesaing dalam pemasaran.
Pimpinan bidang pemasaran dihadapkan pada usaha untuk mencari kesempatan atau peluang memasarkan produknya dan menggunakan kesempatan peluang tersebut bagi pencapaian tujuan perusahaannya.Untuk itu dibutuhkan orang-orang yang dinamis yang mempunyai kreativitas, inisiatif, dan ulet untuk memimpin kegiatan bidang pemasaran agar perusahaan dapat berhasil.
3Perusahaan harus mampu menjual hasil produksinya dan menghasilkan produk yang dapat dijual perusahaan.Bidang pemasaran berperan menjamin kelancaran penjualan atau pemasaran dan perputaran piutang dengan penjualan secara tunai atau kredit dengan jangka pendek, sehingga dalam hal ini pemasaran berperan menjamin kelancaran usaha perusahaan dan menghindari kebangkrutan perusahaan. Oleh karena itu, pemasaranlah yang menentukan produk apa yang akan dipasarkan dan berapa besar jumlahnya, serta langganan atau konsumen mana yang menjadi sasaran pasar perusahaan, agar proses kehidupan perusahaan dapat tetap lancar sehingga dapat berkembang.
4Menurut para ahli pemasaran diuraikan sebagai berikut :
a. Philip Kholter, pemasaran adalah bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan daan keinginan manusia, sehingga dapat dikatakan bahw keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatuperusahaan.
3Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep & Strategi¸ Ed. VIII, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 59.
4Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran…, h. 61-62.
17
b. William Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan daari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menenukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang daan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
c. Basu Swasta dan Irwan mengemukakan pemasaran adalah suatu sistem kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan ditunjuk untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang , dan jasa kepada pembeli.
5Pada era saat ini, ketika teknologi semakin canggih dn kompetisi dalam kegiatan-kegiatan sejenis semakin tajam, pemasaran dikaitkan dengan empat komponen yang dikenal sebagai 4 P atau marketing mix, yaitu Product (Produk), Price (harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi). Dengan demikian marketing mix berkenaan dengan pengembangan barang, penentuan harga, menyebarkan barang keberbagai tempat, dan mempromosikan barang agar dibeli konsumen.Berdasarkan pada keempat komponen tersebut, maka dapat didefinisikan istilah pemasaran, yaitu sekumpulan yang saling berhubungan yang disusun dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan seterusnya mengembangkan barang yang dibutuhkan, menentukan harga, mendistribusikan dan mempromosikannya.
65 Basu Swasta dan Irwan, Manajemen Pemasaran Moderen, (Yogyakarta: Liberty, 2010) h.
5
6 Idris, Hadits Ekonomi, (Jakarta : Prenada Media Group, 2016) h. 45
18
2. Strategi pemasaran
Strategi Pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan guna untuk mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan.
7Untuk meningkatkan volume penjualan biasanya dilakukan melalui bauran pemasaran (marketing mix) meliputi 7P yaitu :Product, price, promotion, place, people, process, customer, service, (pelayanan konsumen).
Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai berbagai tujuan perusahaan (corporate objectives). Tujuan perusahaan selanjutnya akan dijabarkan kedalam berbagai tujuan fungsional yang mencakup didalamnya tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan pemasaran (marketing objectives), perusahaan harus mengembangkan strategi pemasaran. Pada dasarnya strategi pemasaran (marketing strategy) memiliki dua unsur (Corey 1991) yakni : pemilihan pasar, (market selection) dan pengembangan bauran pemasaran (marketing mix).
8Dunia Pemasaran diibaratkan seperti medan tempur bagi para perusahaan yang bergerak daalam komoditas yang sama sehingga perlu sekali diciptakan strategi pemasran agar dapat memenangkan peperangan tersebut.
Adapun menurut para ahli pengertian strategi pemasaran adalah sebagai berikut a. Menurut Philip Kholter strategi pemasaran merupakan pola piker
yangakan digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran pada suatu perusahaan bias mengenai strategi spesifikasi untuk pasar sasaran,
7 Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja grafindo, 2015) h. 168-69
8 Ismail Solihin, Pengantar Bisnis,(bandung: Penerbit Erlangga, 014) h. 177
19
penetapan posisi, bauran pemasaran, dan besarnya sebuah pengeluaran pemasaran
b. Menurut Tjiptono strategi pemasaran merupakan fundamental yang dirancang atau yang direncanakan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan atau yang direncanakan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dengan melakukan pengembangan keunggulan bersing yang berkesinambungan lewat pasar yang dimasuki dan program yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.
c. Menurut Gultinan dan Paul strategi pemasaran merupakan pernyataan pokok yang berkenaan dngan dampak atau akibat yang diharapkan mencapai permintaan pada target pasar yang sudah ditentukan.
Dapat disimpulkan bahwa dari ketiga pendapat para tokoh diatas bahwa strategi pemasaran adalah terdapat dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan pemasaran perusahaan tersebut. Kondisi persaingan dan lingkungan yang bias selalu berubah-ubah dengan harapan dapat tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Sebelum strategi pemasaran dipakai daalam suatu perusahaan, harus dilihat dahulu kondisi pasar dan juga menilai posisi di pasar tersebut.
93. Pemasaran dalam Islam
Di dalam Islam pemasaran sangatlah penting. Pemasaran sendiri adalah salah satu bentuk muamalah yang dibenarkan dalam Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal yang terlarang oleh ketentuan syariah
9 Erza Yolanda Maldiana, “Strategi Pemasaran Islam Dalam Meningkatkan Penjualan pada Batik Calista”, Skripsi, UIN Raden Fatah Palembang Tahun 2016
20
Pemasaran dalam Islam atau yang disebut dengan marketing syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan,penawaran,dan perubahan value dari satu inisiator kepada stakeholdernya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. Adapun 4 karakteristik marketing syariah yang dapat menjadi panduan bagi para pemasar sebagai berikut:
10a. Teistis(rabbaniyyah)
Salah satu ciri khas marketing syariah yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religius (diniyyah).
Kondisi ini tercipta tidak karena keterpaksaan, tetapi berangkat dari kesadaran akan nilai-nilai religius, yang dipandang penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan orang lain.
Dari hati yang paling dalam, seorang marketing syariah menyakini bahwa Allah SWT.selalu dekat dan mengawasi ketika dia sedang melaksanakan segala macam bentuk bisnis. Dia pun yakin bahwa Allah SWT.akan meminta pertanggungjawaban darinya atas pelaksanaan syariat itu pada hari ketika semua orang dikumpulkan untuk diperlihatkan amal-amalnya (di hari kiamat).
Seorang Pemasar atau marketing syariah akan segera mematuhi hukum- hukum syariah, dalam segala aktivitasnya mulai dari melakukan strategi pemasaran, memilah-milah pasar (segmentasi), kemudian memilih pasar mana yang harus menjadi fokusnya (targeting), hingga menetapkan identitas perusahaan yang harus senantiasa tertanam dalam benak konsumen (positioning). Kemudian, ketika ia
10Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing…, h. 22-28.
21
harus menyusun taktik pemasaran apa yang menjadi keunikan dari perusahannya dibanding perusahaan lain (diferensiasi), begitu juga dengan marketing mix-nya, dalam mendesain produk, menetapkan harga, penempatan, dan dalam melakukan promosi, senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius. Ia harus senantiasa menempatkan kebesaran Allah di atas segala- galanya. Apalagi dalam melakukan proses penjualan, yang sering menjadi tempat seribu satu macam kesempatan untuk melakukan kecurangan dan penipuan, kehadiran nilai-nilai religius menjadi sangat penting.
11b. Etis(akhlaqiyyah)
Keistimewaan yang lain dari marketing syariah selain karena teitis, juga karena mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam segala kegiatannya.
Sifat etis ini sebenarnya merupakan turunan dari sifat teitis. Dengan demikian, marketing syariah adalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, tidak peduli apa pun agamanya. Karena nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal yang diajarkan oleh semua agama.Sehingga dalam melakukan bisnis hendaknya seoarang marketing syariah mengedepankan nilai-nilai moral dan etika yang berupa menjauhkan diri dari sifat dusta, kezaliman, penipuan, pengkhianatan, dan bahkan sikap munafik.
12c. Realistis(al-Waqi’iyyah)
Marketing syariah bukanlah konsep yang ekslusif, fanatis, anti- modernitas, dan kaku. Marketing syariah adalah konsep pemasaran yang fleksibel.Marketer
11 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing…, h. 28-32.
12Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing…, h. 32-35.
22
syariah bukanlah berarti para pemasar itu harus berpenampilan ala bangsa Arab dan mengharamkan dasi karena dianggap merupakan simbol masyarakat Barat.
Misalnya marketer syariah adalah para pemasar profesional dengan penampilan yang bersih, rapi, dan bersahaja, apa pun model atau gaya berpakaian yang dikenakannya. Mereka bekerja dengan profesional dan mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral, dan kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya.
Dalam Islam menunjukkan bahwa sedikitnya beban dan luasnya kelonggaran bukanlah suatu kebetulan, melainkan kehendak Allah SWT agar syariah Islam senantiasa abadi dan kekal sehingga sesuai bagi setiap zaman, daerah, dan keadaan apa pun. Dalam sisi inilah, marketing syariah berada, melakukan transaksi bisnis di tengah-tengah realitas kemunafikan, kecurangan, kebohongan, atau penipuan yang sudah biasa terjadi dalam dunia bisnis.Akan tetapi, marketing syariah berusaha tegar,tetap istiqamah, dan menjadi cahaya penerang di tengah- tengah kegelapan.
13d. Humanistis(insaniyyah)
Sifatnya yang humanistis universal merupakan salah satu keistimewaan marketing syariah.Pengertian humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah. Dengan demikian, nilai humanistis menjadikan manusia yang tekontrol, dan seimbang, bukan manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara untuk meraih
13Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing…, h. 35-38.
23
keuntungan yang sebesar-besarnya. Bukan menjadikan manusia yang bisa bahagia di atas penderitaan orang lain atau manusia yang hatinya kering dengan kepedulian sosial.
Islam mengajarkan dan menyerukan kepada seluruh umat manusia untuk menjalin persaudaraan dan tidak saling mengganggu.Dengan demikian persaudaraan menjadi ciri dan karakter kita semua dalam segala interaksi bisnis, dalam bermitra, dalam bersaing secara sehat.
14Terdapat prinsip-prinsip dalam pemasaran Islam menurut Abdullah Gymnastiar dan Hermawan Kertajaya adalah sebagai berikut :
1. Berlaku adil
2. Tanggap terhadap suatu perubahan
3. Berbuat yang terbaik dari sisi harga produk
4. Rela sama rela dan adanya hak khiyar pada pembeli (hak pembatalan terhadap transaksi)
5. Tidak Curang 6. Manfaat 7. Keadilan
8. Transparan/Keterbukaan 9. Kejujuran.
154. PemasaranBank
a. Pengertian PemasaranBank
14 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing…, h. 38-42.
15 Bukhari Alma dan Donni JuniPriasa, Manajemen Bisnis Syariah Menanamkan Nilai dan Praktik Syariah Dalam kontemporer, (Bandung:Alfabeta 2012), h. 350
24
Bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, produk yang diperjualbelikan merupakan jasa keuangan.Oleh karena itu, perlakuan pemasaran terhadap dunia perbankan pun sedikit berbeda dengan perusahaan lainnya.
Adapun pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Pengertian kebutuhan nasabah bank adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Sebagai contoh kebutuhan nasabah bank adalah:
161) Kebutuhan akan produk atau jasabank.
2) Kebutuhan rasa aman berhubungan dengan bank.
3) Kebutuhan kenyamanan berhubungan dengan bank.
4) Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh seluruh karyawanbank.
5) Kebutuhan untuk persahabatan dan keakraban.
6) Kebutuhan untuk diberi perhatian oleh seluruh karyawanbank.
7) Kebutuhans tatus/prestise.
8) Kebutuhan aktualisasi diri.
Keinginan nasabah bank merupakan kebutuhan yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu. Keinginan nasabah bank adalah sebagai berikut:
1716Kasmir, Pemasaran Bank…, h. 63-65.
17Kasmir, Pemasaran Bank…, h. 65.
25
1) Ingin memperoleh pelayanan yangcepat.
2) Ingin agar bank dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
3) Ingin memperoleh komitmen bank.
4) Ingin memperoleh pelayanan yangbermutu (cepat dan memuaskan).
5) Ingin memperoleh kepuasan nasabah atas layanan yang diberikan.
6) Ingin dihargai dan dihormati oleh seluruh karyawan bank.
7) Ingin memperoleh perhatian oleh seluruh karyawan bank.
8) Ingin memperoleh status/prestise.
9) Ingin memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang berhubungan dengan bank.
b. Tujuan Pemasaran Bank
Secara umum tujuan pemasaran suatu perusahaan adalah mencapai tujuan yang diharapkan Dalam praktiknya tujuan suatu perusahaan dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.Dalam jangka pendek biasanya hanya bersifat sementara dan juga dilakukan sebagai langkah untuk mencapai tujuan jangka panjang.Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk:
181) Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secaraberulang-ulang.
2) Memaksimumkan kepuasaan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak
18 Kasmir, Pemasaran Bank…, h. 66-67.
26
pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya.
3) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihanpula.
4) Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
c. Konsep Pemasaran Bank
Penggunaan konsep tentunya bergantung kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan. Saat ini terdapat 5 konsep dalam pemasaran di mana masing-masing konsep saling bersaing satu sama lainnya. Setiap konsep dijadikan landasan pemasaran oleh masing- masing perusahaan untuk menjalankan kegiatan pemasarannya. Adapun konsep- konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut:
191) Konsep Produksi
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus konsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi.
Konsep produksi merupakan salah satu falsafah tertua yang menjadi penuntut para penjual.Konsep ini menekankan kepada volume produksi atau distribusi yang seluas-luasnya dengan harga ditekan serendah mungkin.
2) Konsep Produk
Konsep produk berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk
19 Kasmir, Pemasaran Bank…, h. 68-69.
27
yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta memiliki keistimewaan yang mencolok. Oleh karena itu, perusahaan harus mencurahkan upaya terus- menerus dalam perbaikan produk.Konsep ini menimbulkan adanya Marketing Nyopia (pemandangan yang dangkal terhadap pemasaran).Secara umum konsep produk menekankan kepada kualitas, penampilan, dan ciri-ciri terbaik.
3) Konsep Penjualan
Kebanyakan konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh.
Oleh karena itu, perusahaan harus menjalankan usaha-usaha promosi dan penjualan dalam rangka mempengerahui konsumen.Konsep penjualan biasanya diterapkan pada produk-produk asuransi atau ensiklopedia juga untuk lembaga nirlaba seperti parpol.Dalam konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar.
4) KonsepPemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.Kemudian kunci yang kedua adalah pemberian kepuasan seperti yang diinginkan oleh konsumen secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan pesaing.
Menurut Philip Kholter konsep ini menekankan ke dalam beberapa pengertian di bawahini:
20a) Menemukan keinginan pelanggan dan berusaha untuk memenuhi
20 Kasmir, Pemasaran Bank…, h. 70
28
keinginantersebut.
b) Membuatlah apa yang Anda dapat jual, daripada menjual apa yang Andabuat.
c) Cintailahpelanggan.
d) Andalah yangmenentukan.
e) Berhenti memasarkan produk yang dapat Anda buat dan mencoba membuat produk yang dapat Andajual.
B. SegmentasiPasar
1. Definisi Segmentasi Pasar
Keberhasilan perusahaan tentu saja sangat bergantung pada pelanggannya, dan mulai dari siapa pelanggannya, bagaimana karakteristik pelanggan yang akan mempengaruhi proses pembelian, sampai bagaimana daya beli pelanggan, semuanya ditentukan oleh proses segmentasi pasar. Jadi setiap perusahaan pasti tidak akan lepas dari proses segmentasi dan segmentasi pasar ini merupakan hal yang amat penting dalam pemasaran.
21Semua perusahaan jasa hampir pasti mempunyai pertanyaan seperti
“Pelanggan seperti apakah yang harus dicari untuk menjadi target/sasaran dari jasa yang kita tawarkan?.” Pertanyaan ini tentunya harus dijawab sebelum perusahaan itu memulai kegiatan pemasarannya yang lain. Salah satu kunci kesuksesan perusahaan adalah terletak pada proses segmentasi, yang merupakan “akar” dari pertanyaan tersebut. ditentukan oleh proses segmentasi pasar. Jadi setiap perusahaan pasti tidak akan lepas dari proses segmentasi dan
21 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, Ed. I, (Jakarta: Salemba Empat,2001), h 34
29
segmentasi pasar ini merupakan hal yang amat penting dalam pemasaran.
22Konsep segmentasi pasar pertama kali diperkenalkan oleh Wendell R.
Smith pada tahun 1956 dalam artikel klasiknya berjudul “Product Differentiation and Market Segmentation as Alternative Marketing Strategies” yang dipublikasikan di Journal of Marketing.Prinsip dasar segmentasi pasar adalah bahwa pasar tidak homogen dan konsekuensinya penawaran pemasaran perlu dibedakan bagi kelompok pelanggan yang berbeda. Pada prinsipnya, segmentasi pasar bisa diartikan proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam kebutuhan, keinginan, perilaku dan/atau respon terhadap program pemasaran spesifik. Segmentasi merupakan konsep pokok yang mendasari strategi pemasaran perusahaan dan alokasi sumber daya yang harus dilakukan dalam rangka mengimplementasikan program pemasaran.
23Bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor jasa, segmentasi merupakan hal yang penting bagi perusahaan di masa sekarang, Beberapa alasan mengapa segmentasi merupakan hal yang sangat penitng, adalah:
a. Semakin majunya kehidupan manusia, semakin heterogen masyarakat, semakin beragam kebutuhan dan selera masyarakat. Dan tidak mungkin ada satu produk yang dapat memuaskan secara tepat seluruh kebutuhanmasyarakat.
b. Semakin maju perekonomian, akan semakin banyak kompetitor yang harus
22 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, Ed. I, (Jakarta: Salemba Empat,2001), h 34
23Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, Ed.I, (Yogyakarta: Andi, 2014), h. 78.
30
dihadapi oleh perusahaan. Segmentasi akan mencegah perusahaan membuang- buang sumber dayanya di tempat yang tidak tepat. Segmetasi akan membantu perusahaanuntuk menyimpan sumber dayanya secara tepat di tempat yangtepat.
c. Segmentasi akan membantu perusahaan untuk meraih competitive advantages terhadap saingan-saingannya melalui diferensiasi produk.
d. Sebuah produk mungkin tidak dapat memuaskan semua golongan masyarakat, tetapi mungkin dapat memuaskan suatu golongan masyarakat yang homogen.
Segmentasi akan membantu perusahaan menemukan segmen-segmen yang dapat dilayani secara maksimal olehperusahaan.
242. Tujuan dan Manfaat SegmentasiPasar
Perusahaan mencapai tujuan melalui ujung tombak pemasaran. Meski para marketer mempunyai maksud yang berbeda-beda dalam melakukan segmentasi pasar, segmentasi pasar mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu; “to improve your company’s competitive position and better serve the needs of yourcustomers”
(melayani konsumen lebih baik dan memperbaiki posisi kompetitif perusahaan Anda).
Sejalan dengan tujuan perusahaan maka dibalik tujuan utama ini tentu ada tujuan-tujuan lain yang lebih sempit, seperti meningkatkan penjualan, memperbaiki pangsa pasar, melakukan komunikasi dan promosi yang lebih baik, dan memperkuat citra. Selain itu, terdapat 5 (lima) keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan segmentasi pasar, yaitu:
2524 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran…, h. 29.
25 Renald Kasali, Membidik Pasar…, h. 121-128.
31
a. Mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar
Hanya dengan memahami segmen-segmen yang responsif terhadap suatu stimuli maka Anda dapat mendesain produk yang sesuai dengan kebutuhan/keinginan segmen-segmen ini.
b. Menganalisispasar
Segmentasi pasar membantu eksekutif mendeteksi siapa saja yang akan menggerogoti pasar produknya.
c. Menemukanpeluang
Setelah menganalisis pasar, merek yang meguasai konsep segmentasi dengan baik akan sampai pada ide untuk menemukan peluang.
d. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
Mereka yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang paham betul konsumennya.Mereka mempelajari pergeseran- pergeseran yang terjadi di dalam segmennya.
e. Menemukan strategi komunikasi yang efektif danefisien
Bagaimana berkomunikasi yang baik dengan konsumennya, hanya dapat diketahui jika seorang marketer mengetahui dengan persis siapa segmennnya.Segmentasi selain memberi manfaat yang besar, tentu saja menerapkansegmentasi pasar ada keterbatasan-keterbatasannya.Keterbatasan- keterbatasan tersebut antara lain:
26f. Beban biaya lebih besar
26 Renald Kasali, Membidik Pasar…, h. 132-134.
32
Dibandingkan dengan mass marketing, tentu saja memasuki pasar yang tersegmentasi lebih mahal. Bayangkan, dalam mass marketing marketer bisa menggunakan satu jenis produk, kemasan, iklan untuk seluruh pasar yang luas.
Dalam setiap segmen pasar marketer harus menggunakan bintang iklan, kemasan, dan produk yang berbeda, sehingga biaya per unitnya akan lebih besar dibandingkan mass marketing.
g. Memerlukan komitmen korporat
Analisis segmentasi memerlukan bantuan riset untuk mengimplementasikan strategi.Karena dasarnya riset, maka diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak, baik personil, sumber daya, waktu dan keterampilan-keterampilan mengikuti rekomendasi yang diberikan.
h. Menyediakan informasi yang umum, bukanindividual.
Meski data-based marketing mampu menyediakan data perorangan, segmentasi pasar hanya menyediakan data yang sifatnya segment-wide (seluas segmen itu saja). Jadi perilaku pembelian yang diperoleh adalah perilaku kelompok, bukan individual.
C. Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang dijalankan berdasarkan syariah.Kandungan
ajaran Islam ada 3 besaran, yakni aqidah, akhlak dan syariah.Aqidah terkait dengan
keimanan seseorang dan akhlak berkaitan dengan perbuatan yang etis dan
normative.Ketiganya harus diterapkan di dalam semua sendi kehidupan termasuk
dalam berbank.Namun, sebagai sebuah sistem, bank syariah diatur dalam ajaran
syariah.
33
Untuk bisa mencermati bank syariah sudah sesuai syariah atau belum ya sederhana saja, yakni ketika bank syariah tidak (lagi) melakukan hal-hal terlarang menurut fikih muamalah.Jadi, bank syariah yang ada saat ini Insya Allah sudah sesuai dengan fikih muamalah karena setiap mekanisme operasional dan bisnis bank syariah sudah dijalankan sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Di setiap bank syariah pasti ada Dewan Pengurus Sayriah (DPS) yang akan mengawasi mekanisme operasional dan bisnis bank syariah. Jika memang masih ada kekurangan dan kecurangan di sana sini, mari kita terus ikut mengawasi dan memberikan dukungan demi kebaikan dan perbaikan bank syariah.
27Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Bank Syariah telah mengatur secara khusus eksistensi Bank Syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut melengkapi dan menyempurnakan UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 Tahun 1998 yang belum spesifik sehingga perlu diatur secara khusus dalam suatu UU tersendiri. Pembaca dapat memahami tentang perbankan syariah dengan mencermati UU No.21 Tahun 2008 tentang Bank Syariah. Pasal 1 UU No.21 Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
2827 Ahmad Ifham, Ini Lho Bank Syariah: Memahami Bank Syariah dengan Mudah, (Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Umum, 2015), h.2-3
28Gita Danupranata, Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah, (Jakarta: Salemba 4, 2013),h.31
34
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.Implementasi prinsip syariah inilah yang menjadi pembeda utama dengan bank konvensional.Pada intinya prinsip syariah tersebut mengacu kepada syariah Islam yang berpedoman utama kepada Al Quran dan Hadist.Islam sebagai agama merupakan konsep yang mengatur kehidupan manusia secara komprehensif dan universal baik dalam hubungan dengan Sang Pencipta (HabluminAllah) maupun dalam hubungan sesama manusia (Hablumminannas).
Pada umumnya yang dimaksud Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip- prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang yang merupakan barang dagangan utamanya.
29Bank syariah merupakan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, yakni bank dengan tata cara dan operasinya mengikuti ketentutan-ketentuan syariah Islam. Salah satu unsur yang harus dijauhi dalam muamalah Islam adalah praktik-praktik yang mengandung unsur riba (spekulasi dan tipuan). Seperti yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an tentang mengharamkan riba dalam Surah Al-Baqarah ayat 275 :
َنِم ُناَطْيَّشلا ُهُطَّبَخَتَي يِذَّلا ُم ْوُقَياَمَك َّلَِإ َن ْوُم ْوُقَي َلَاَب ِ رلا َن ْوُلُكْأَي َنْيِذَّلا اَمَّنِإاوُلاَق ْمُهَّنَأِب َكِلَذ ِ سَمْلا َم َّرَح َو َعْيَبْلا ُاالله َّلَحَأواَب ِ رلا ُلْثِم ُعْيَبْلا
ِاالله ىَلِإ ُه ُرْمَأ َو َفَلَساَم ُهَلَف ىَهَتْناَف ِهِ ب َرْنِمٌةَظِع ْوَم ُهَءاَج ْنَمَفاَب ِ رلا َنوُدِلاَخاَهْيِف ْمُه ِراَّنلا ُباَحْصَأ َكِئَلوُأَفَداَع ْنَم َو
29Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2013), h.28
35
Artinya: “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti orang yang berdirinya orang yang kemasukkan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal, Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan megharamkan riba. Barang siaoa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barang siapa mengulang, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.(QS. Al-Baqarah: 275)”
30Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta menjalankan kegiatan usahanya baik penghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil peredaran uang yang pengoprasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
31Banyak sekali lembaga bank syariah berbondong-bondong menciptakan produk-produk pembiayaan yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat atau nasabah untuk bersaing dengan lembaga bank maupun non-bank yang lain, guna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya pada bank-bank syariah yang ada di Indonesia pada saat ini. Kehadiran bank syariah di Indonesia untuk menawarkan sistem yang berbeda dari bank maupun non-bank konvensional atau yang biasa kita kenal dengan konsep bunga.
Fungsi bank syariah itu sendiri yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi, menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dari bank, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa
30Al-Qur’andanTerjemah… hal.49
31Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, ( Jakarta: SalembaEmpat, 2014), h. 207
36
perbankan syariah.
32Fungsi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai akad, baik berdasarkan akad wadiah, murabahah, musyarakah, qardh dan lain sebagainya.
1. Visi dan Misi Bank Syariah
Visi yang harus dikembangkan dalam pengembangan perbankan syariah adalah terwujudnya sistem perbankan syariah yang kompetitif, efisien dan memenuhi prinsip kehati-hatian yang mampu mendukung kemampuan sektor riil secara nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil (shared-based financing) dan transaksi rill dalam kerangka keadilan, tolong-menolong dan menuju kebaikan guna mencapai kemashlahatan masyarakat.
Misi pengembangan perbankan syariah adalah mewujudkan iklim yang kondusif untuk pengembangan perbankan syariah yang sehat dan konsisten menjalankan prinsip syariah serta mampu berperan dalam sektor riil, yang meliputi: melakukan kajian dan penelitian tentang kondisi, potensi serta kebutuhan perbankan syariah secara berkesinambungan, mempersiapkan konsep dan melaksanakan pengaturan dan pengawasan berbasis risiko guna menjamin kesinambungan operasi perbankan syariah yang sesuai dengan karakteristiknya, mempersiapkan infrastruktur guna meningkatkan efisiensi operasional perbankan syariah, mendesain kerangka entry and exit perbankan syariah yang dapat mendukung stabilitas sistem perbankan.
D.
TABUNGAN1.
Pengertian Tabungan
32Ismail, Perbankan Syari’ah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 32
37
Menurut Undang-undang perbankan syariah nomor 21 tahun 2008, tabungan adalah simpanan berakad wadiah atau investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat dengan cek, bilyet giro, dan atau lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat likuid, hal ini memberikan arti produk ini dapat diambil sewaktu-waktu apabila nasabah membutuhkan, namun bagi hasil yang ditawarkan kepada nasabah penabung kecil. Akan tetapi jenis penghimpunan dana tabungan merupakan produk penghimpunan yang lebih minimal biaya bagi pihak bank karena bagi hasilyang ditawarkannya pun kecil namun biasanya jumlah nasabah yang menggunakan tabungan lebih banyak daripada produk penghimpunan yang lain.
Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN- MUI/IV/2000, tabungan ada dua jenis, yaitu: pertama, tabungan yang tidak dibenarkan secara prinsip syariah yang berupa tabungan dengan berdasarkan perhitungan bunga.
Kedua, tabungan yang dibenarkan secara prinsip syariah yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah.
33a. Tabungan Wadiah
33Wangsawidjaja,Pembiyaan Bank Syariah, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2012,h.34
38
Tabungan wadiah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wdiah, yakni titipan murni yang harusdijaga dan dikembalikan setiapsaat sesuai dengan kehendak pemiliknya.
34b. Tabungan Mudharabah
Tabungan mudharabah adalah produk pengimpunan dana oleh bank syariah yang menggunakan akad mudharabah mutlaqah.
2. Fatwa No:02/DSN-MUI/IV/2000 tentang TabunganFatwa Dewan Syariah NasionalNo:02/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Tabungan meliputi:
a. Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Mudharabah:
1) Dalam tansaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.
3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang.
4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
34Adiwarman A.Karim, Bank IslamAnalisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2011, h.345
39
5) Bank sebagai mudharib munutup biayaoperasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
6)
Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbahkeuntungan asabah tanpapersetujuan yang besangkutan.
35b. Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Wadi‟ah:
1) Bersifat simpanan
2) Simpanan yang bias diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan.
3) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.
363. Beberapa alasan secara umum yang menyebabkan seseorang menabung
di perbankan,yaitu:
a. Sebagai danayang disisipkan dikarenakan dapat ditarik kapan saja dan dimana saja.
b. Untuk menjaga keamanan dan ketentraman karena disimpan ditempat yang terjamin.
c. Sebagai simpanan dan cadangan dana untuk masa depan dengan ketentuan bagi hasil dari pihak bank.
4. Faktor dan minat nasbah menabung a. Pengertian faktor
Faktor merupakan yang mempengaruhi timbulnya minat, yaitu cukup banyak faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya
35Ahmad Ifham Sholihin, Pedoman Umum Lembaga KeuanganSyariah, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,2010, h.137
36Khotibul Umam, Perbankan Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016, h.92-93