CURRICULUM VITAE
Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio
Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) : 4703125601
Jabatan
• Utusan Khusus pada International Maritime Organization (IMO) di London
• Ketua Komite Kebijakan Publik Kementerian Perhubungan
• Penasehat Senior Menteri Pariwisata
• Penasehat Senior Menko Maritim (2014 – 2016)
• Ketua Majelis Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
Pendidikan Militer
• Akabri Laut Angkatan 26 /81
• Operation School (Belanda 86)
• ISC Royal Naval College (Inggris 91)
• Seskoal Dikreg XXXIV/96
• Sesko TNI Susreg XXVIII/2001
• Naval Operation Course (Italia 02)
• Lemhannas KRA 37/2004 (Wibawa Seroja Nugraha)
• Senior Executive Course/APCSS (Hawaii, USA 07)
• Harvard Kennedy School, Boston, USA, 2014
Pengalaman Jabatan
• Pangkolinlamil
• Pangarmabar
• Wakasal
• Kasal (2012 –2015)
Pendidikan Umum : S-3 UGM (Associated Professor)
1
Pengalaman Akademik
• Visiting Professor di Naval Post Graduated School, Monterey, USA
• Nara Sumber Tetap dan Dosen Lemhannas RI
• Pengajar di Sesko TNI, Sesko Angkatan dan Susparlu Kemlu
• Dosen Tetap Universitas Pertahanan Jakarta
• Pengajar di UGM, UNDIP, ITS, Unibraw, STTAL, Universitas Hang Tuah, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang, Universitas Al Muslim Aceh
2
Menggali Potensi Kemaritiman Di Kepulauan Riau
untuk Kesejahteraan Rakyat
Oleh :
Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio
Disampaikan pada
Seminar Nasional Kelautan dan Forum Perguruan Tinggi Kelautan dan Perikanan Indonesia 2017, Tanjung Pinang, 6 Mei 2017
Luas Perairan Indonesia : 5,9 Jt Km²
• Perairan Kepulauan : 2,8 Jt Km²
• Laut Teritorial : 0,4 Jt Km²
• ZEEI : 2,7 Jt Km²
• Landas Kontinen : 0,8 Jt Km2
• Luas Daratan : 1,9 Jt Km²
• Panjang Grs Pantai : 81.000 Km
• Jumlah Pulau : 17.499 Pulau
3
PETA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
LIMA KEUNGGULAN KOMPARATIF PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DI INDONESIA
Marine Biodiversity
Arus Lintas Indonesia (Dynamic Oceanography
and Climate Variability)
Wawasan Nusantara dan Kewilayahan
Posisi Geotektonik
International Sea Lanes
4
Potensi Indonesia di Sektor Maritim
5
P E R D A G A N G A N B A R A N G D U N I A
70% di Kawasan Asia Pasifik 75% melalui Laut 45% melalui ALKI
Sumber: Bank Indonesia
NEGARA BERVISI MARITIM
Negara yang mempunyai kegiatan maritim sebagai penggerak utama dan andalan di bidang ekonomi yang didukung dengan kekuatan armada sipil dan militer yang memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat
6
7
5 PILAR KEBIJAKAN MARITIM
BUDAYA MARITIM
SUMBER DAYA MARITIM
INFRASTRUKTUR &
KONEKTIVITAS MARITIM
DIPLOMASI MARITIM
PERTAHANAN MARITIM
8
• Mengangkat Indonesia, dari kelompok Lower Middle
Income ($ US 3.592) menuju Upper Middle Income ($ US 10.000) Country, dengan KOMPONEN MARITIM yang besar.
(Worldbank, 2014)
• Vietnam (US $ 1,890) Indonesia (US $ 3,650)
• Malaysia (US $ 11,370) Singapura ( US $ 55,150 juta)
• Jepang (US $ 42,000 juta) Australia (US $ 64,680 juta)
• Jerman (US $ 47,640 juta) UK (US $ 42,690 juta)
• China (US $ 10,35 Juta) USA (US $ 55,200 juta)
• SDM yang handal, kreatif, inovatif.
• Dukungan Iptek,
• Wawasan dan budaya Maritim Yang Kuat.
INDONESIA POROS MARITIM DUNIA
Definisi Poros Maritim Dunia
Indonesia menjadi negara maritim yang berdaulat, mandiri, maju, kuat dan mampu memberikan kontribusi
positif bagi keamanan dan
perdamaian kawasan dan dunia
sesuai kepentingan nasional.
Elemen Definisi Poros Maritim Dunia
(a) negara maritim yang berdaulat; a.l. budaya bahari, industri, infrastruktur, ekonomi, armada (sipil-militer), iptek, manusia mumpuni
(b) yang mandiri (bebas menentukan nasib sendiri, mampu mengelola sumber daya maritim sendiri),
(c) maju (perekonomian yang kuat dan berkesinambungan (d) kuat (mampu menjaga kedaulatan, berwibawa, dihormati) (e) mampu memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan
perdamaian dunia sesuai kepentingan nasional Indonesia (proyeksi kekuatan diplomasi dan postur pertahanan)
• NARASI PMD DAN KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
• 6 PRINSIP
• 7 PILAR
• 9 STRATEGI
• 77 PROGRAM UTAMA
RENCANA AKSI NASIONAL
KEBIJAKAN KELAUTAN NASIONAL
BUKU PUTIH KEBIJAKAN KELAUTAN
MENUJU POROS MARITIM DUNIA
7 PILAR STRATEGI
KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
1. Pengelolaan sumber daya kelautan dan pengembangan sumber daya manusia;
2. Pertahanan, keamanan, penegakan hukum dan keselamatan laut;
3. Tata kelola dan kelembagaan kelautan;
4. Ekonomi, infrastruktur kelautan dan peningkatan kesejahteraan
5. Pengelolaan ruang laut dan pelindungan lingkungan laut;
6. Budaya bahari; dan 7. Diplomasi Maritim.
Teori pemusatan kekuasaan dari Benedict Anderson
Ibarat cahaya lampu pijar, makin dekat dengan bohlamnya makin terang, makin jauh makin lemah cahayanya hingga makin redup.
Benedict Anderson
Irlandia, 1936 – 2015 (Died in Batu, East Jawa)
23
Perikanan
Ekonomi Kelautan Indonesia
(UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan)
ESDM
Industri maritim
Industri bioteknologi
Perhubungan Hankam laut
laut Bangunan
laut
Wisata bahari Jasa
maritim
a. Galangan kapal b. Pengadaan dan
pembuatan suku cadang
c. Peralatan kapal d. Perawatan kapal a. Pendidikan dan
pelatihan b. Pengangkutan
benda berharga asal muatan kapal tenggelam c. Pengerukan dan
pembersihan alur pelayaran
d. Reklamasi e. Pencarian dan
pertolongan f. Remediasi
lingkungan g. Jasa konstruksi h. Angkutan sungai,
danau,
penyeberangan, dan antarpulau
17
SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN KABINET KERJA
17
Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman
Pengembangan 10 Destinasi Wisata
18
• 10 Destinasi wisata baru
• Peningkatan infrastruktur, kebersihan lingkungan, promosi, dan partisipasi masyarakat
• Konsep “Single Destination, Single Management”
• Badan Otorita memiliki otoritas untuk mengembangkan Destinasi Pariwisata, dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah
10 DESTINASI PRIORITAS PARIWISATA NASIONAL DAN 30 DESTINASI UNGGULAN WISATA BAHARI
PRIORITAS PARIWISATA
NASIONAL
UNGGULAN WISATA BAHARI
Wisata Pantai Wisata Bentang Laut Wisata Bawah Laut
1 Danau Toba 1 Natuna Anambas (Kepri) 1 Sabang (NAD) 1 Bali
2 Belitung 2 Bangka Belitung 2 Belitung 2 Lombok (NTB)
3 Kep. Seribu 3 Kep. Seribu (DKI) 3 Bali 3 Komodo-Labuan Bajo (NTT)
4 Tanjung Lesung 4 Karimun Jawa (Jateng) 4 Lombok (NTB) 4 Alor (NTT)
5 Borobudur 5 Bali 5 Derawan (Kaltim) 5 Derawan (Kaltim)
6 Bromo Tengger Semeru
6 Derawan (Kaltim) 6 Togean (Sulteng) 6 Bunaken (Sulut)
7 Labuan Bajo 7 Labuan Bajo (NTT) 7 Ternate (Malut) 7 Togean (Sulteng)
8 Mandalika 8 Mandalika-Lombok 8 Ambon (Maluku) 8 Ambon-Banda (Maluku)
9 Wakatobi 9 Wakatobi (Sultra) 9 Wakatobi (Sultra) 9 Wakatobi (Sultra)
10 Morotai 10 Morotai (Malut) 10 Raja Ampat (Papua Barat) 10 Raja Ampat (Papua Barat)
19
1
2
3 4
5
6 7
8
9 10
1. Kepulauan Natuna-Anambas 2. Pulau Belitung 3. Kepulauan Seribu
4. Karimun Jawa 5. Bali 6. Mandalika
7. Labuan Bajo 8. Morotai 9. Wakatobi 10. Derawan
Top 10 Destinasi wisata pantai
20
21
MENCIPTAKAN
“10 BALI BARU”
Danau Toba
Tanjung Kelayang Tanjung Lesung Kepulauan Seribu
Borobudur Bromo Tengger Semeru Mandalika
Wakatobi Morotai
Labuan Bajo
21
22
PEROLEHAN DEVISA INDONESIA MENURUT LAPANGAN USAHA
No
2013 2014 2015
Jenis Komoditas Nilai
(juta US$) Jenis Komoditas Nilai
(juta US$) Jenis Komoditas Nilai (juta US$)
1 Minyak & gas bumi 32,633.2 Minyak & gas bumi 30,318.8 Minyak & gas bumi 18,906.7
2 Batu bara 24,501.4 Batu bara 20,819.3 Batu bara 16,359.6
3 Minyak kelapa sawit 15,839.1 Minyak kelapa sawit 17,464.9 Minyak kelapa sawit 15,485.0
4 Pariwisata 10,054.1 Pariwisata 11,166.3 Pariwisata 11,629.9
5 Karet olahan 9,316.6 Pakaian jadi 7,450.9 Pakaian jadi 7,340.5
6 Pakaian jadi 7,501.0 Karet olahan 7,021.7 Makanan olahan 6,351.2
7 Alat listrik 6,418.6 Makanan olahan 6,486.8 Karet olahan 5,997.4
8 Makanan olahan 5,434.8 Alat listrik 6,259.1 Alat listrik 5,713.3
9 Tekstil 5,293.6 Tekstil 5,379.7 Tekstil 5,048.8
10 Kertas dan barang dr kertas 3,802.2 Kayu olahan 3,914.1 Kertas dan barang dr
kertas 3,647.5
11 Kayu olahan 3,514.5 Bahan kimia 3,853.7 Kayu olahan 3,448.9
12 Bahan kimia 3,501.6 Kertas dan barang dr kertas 3,780.0 Bahan kimia 2,871.7
Sumber : BPS dan Pusdatin Kemenpar, 2015 (estimasi) 22
23
PENERIMAAN DEVISA PARIWISATA ASIA
Tahun 2015
Sumber: UNWTO Tourism Highlights, 2015 Edition.
Peringkat Negara 2011 2012 2013 2014
1 Tiongkok 48,464 50,028 51,664 56,913
2 Thailand 27,184 33,826 42,080 38,437
- Hong Kong, SAR 28,455 33,074 38,940 38,376
3 Malaysia 19,656 20,250 21,496 21,820
4 Singapore 18,086 18,939 19,301 19,203
5 India 17,707 17,971 18,397 19,700
6 Japan 10,966 14,576 15,131 18,853
7 South Korea 12,476 13,429 14,629 18,147
8 Taiwan 11,065 11,770 12,323 14,618
9 Indonesia 8,554 9,121 10,054 11,166
10 Viet Nam 5,710 6,850 7,250 7,330
dalam Juta USD
“Penerimaan devisa pariwisata Indonesia hanya
½
dari Malaysia¼
dari Thailand.”23
24
• Indeks Daya Saing kepariwisataan
• Kedatangan Wisatawan Mancanegara
• Perjalanan Wisatawan Nusantara
• Kontribusi terhadap PDB (WTTC)
• Devisa
• Kontribusi terhadap Kesempatan Kerja
2014 TARGET 2019
• 15%
• Rp. 240 triliun
• 13 juta
• 9 % (Rp. 946,09 triliun)
• Rp. 120 triliun
• 11 juta
• #30
• 20 juta
• 275 juta
• #70
• 9 juta
• 250 juta
macromicro
Malaysia : 27,4 juta (million) Singapore : 15,1 juta (million) Thailand : 24,8 juta (million)
*) Source data : UNWTO – United Nation World Tourism Organization
**) WEF : World Economic Forum
Perbandingan kunjungan wisman dengan negara ASEAN lainnya (2014):
Menjadikan Indonesia sebagai tujuan pariwisata dunia
mega
KONDISI KUNJUNGAN INDONESIA SAAT INI DAN TARGET PARIWISATA PADA TAHUN 2019
24
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
25
Potensi KEPRI di Sektor Kemaritiman
Termasuk PROVINSI KEPULAUAN (Luas wilayah 8202 km2, 96% wilayah adalah daerah perairan) Pengembangan usaha budidaya perikanan
Posisi strategis berbatasan dengan 5 negara dan terletak di jalur internasional (Selat Malaka dan LCS) serta ALKI I
Sumber daya alam : mineral, minyak bumi, gas alam, timah, bauksit, pasir besi, granit, pasir kuarsa
GERBANG WISATA INDONESIA : Anambas, Pantai Melur, Pulau Abang, Pantai Nongsa, Pantai Pelawan, Pantai Lagoi, Pantai Tg Berakit, Pantai Trikora, Pulau Penyengat, Bintan Leisure Park, Snorkeling.
2626
POTENSI WISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
27
28
PARIWISATA DI BINTAN
28
29
Perpres No. 21 Tahun 2016 Tentang Bebas Visa Kunjungan
30
DAFTAR NEGARA, PEMERINTAH WILAYAH ADMINISTRASI KHUSUS SUATU NEGARA DAN ENTITAS TERTENTU YANG DIBERIKAN BEBAS VISA
KUNJUNGAN
1. Afrika Selatan 2. Albania
3. Aljazair
4. Amerika Serikat 5. Andorra
6. Angola
7. Antigun dan Barbuda 8. Arab saudi 9. Argentina 10. Armenia 11. Australia 12. Austria 13. Azerbaijan 14. Bahama 15. Bahrain 16. Bangladesh 17. Barbados 18. Belanda 19. Belarusa 20. Belgia 21. Belize 22. Benin
23. Bhutan 24. Bolivia
25. Bosnia dan Herzegovina 26. Botswana
27. Brazil
28. Brunei darussalam 29. Bulgaria
30. Burkina Faso 31. Burundi
32. Ceko 33. Chad 34. Chili 35. Denmark 36. Dominika
(Persemakmuran) 37. Ekuador
38. El Savador 39. Estonia 40. Fiji 41. Filipina 42. Finlandia 43. Gabon 44. Gambia
45. Georgia 46. Ghana 47. Grenada 48. Guatemala 49. Guyana 50. Haiti
51. Honduras 52. Hongaria
53. Hongkong (SAR) 54. India
55. Inggris 56. Irlandia 57. Islandia 58. Italia 59. Jamaika 60. Jepang 61. Jerman 62. Kamboja 63. Kanada
64. Kazakkhstan 65. Kenya
66. Kepulauan Marshall
67. Kep. Solomon 68. Kiribati
69. Komoro
70. Korea Selatan 71. Kosta Rika 72. Kroasia 73. Kuba 74. Kuwait 75. Kyrgyztan 76. Laos
77. Latvia 78. Lebanon 79. Lesotho
80. Liechtenstein 81. Lithuania 82. Luksemburg 83. Macao (SAR) 84. Madagaskar 85. Makedonia 86. Maladewa 87. Malawi 88. Malaysia
31
DAFTAR NEGARA, PEMERINTAH WILAYAH ADMINISTRASI KHUSUS SUATU NEGARA DAN ENTITAS TERTENTU YANG DIBERIKAN BEBAS VISA
KUNJUNGAN
89. Mali 90. Malta 91. Maroko 92. Mauritania 93. Mauritius 94. Meksiko 95. Mesir 96. Moldova 97. Monako 98. Mongolia 99. Mozambik 100. Myanmar 101. Namibia 102. Nauru 103. Nepal 104. Nikaragua 105. Norwegia 106. Oman 107. Palau 108. Palestina 109. Panama
110. Pantai Gading
111. Papua Nugini 112. Paraguay 113. Perancis 114. Peru 115. Polandia 116. Portugal 117. Puerto Rico 118. Qatar
119. Republik Dominika 120. Romania
121. Rusia 122. Rwanda
123. Saints Kitts dan Navis 124. Saint Lucia
125. Saint Vicent dan Grenadis
126. Samoa 127. San Marino
128. Sao Tome dan Principe 129. Selandia Baru
130. Senegal 131. Serbia 132. Seychelles
133. Singapura 134. Siprus 135. Slovakia 136. Slovenia 137. Spanyol 138. Sri Langka 139. Suriname 140. Swaziland 141. Swedia 142. Swiss 143. Taiwan 144. Tajikistan
145. Tahta Suci Vatikan 146. Tanjung Verde 147. Tanzania
148. Thailand 149. Timor Leste 150. Togo
151. Tonga
152. Trinidad dan Tobago 153. Tunisia 154. Turki
155. Turkmenistan 156. Tuvalu
157. Uganda 158. Ukrania 159. Uni Emirat
Arab 160. Uruguay 161. Tiongkok 162. Uzbekistan 163. Vanuatu 164. Venezuela 165. Vietnam 166. Yordania 167. Yunani 168. Zambia 169. Zimbabwe
32
PEMBANGUNAN BANDARA
Sebagai salah satu Key Success Pariwisata
33
BANDARA LOMBOK
34
BANDARA KOMODO
35
BANDARA WAKATOBI
36
BANDARA KALIMARAU (KALTIM)
37
BANDARA NGURAH RAI (DENPASAR - BALI)
38
BANDARA SORONG
39
BANDARA MINANGKABAU
40
BANDARA KUALANAMU - MEDAN
41
BANDARA KALIMARAU - BERAU
42
BANDARA REMBELE TAKENGON
43