STUDI KINERJA BOEZEM MOROKREMBANGAN PADA PENURUNAN KANDUNGAN NITROGEN ORGANIK DAN
PHOSPAT TOTAL PADA MUSIM KEMARAU.
OLEH :
Angga Christian Hananta 3306.100.047
DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Ir. Joni Hermana, MSc.ES., PhD.
Latar Belakang :
Masih banyaknya pengendapan yang terakumulasi di Boezem Morokrembangan.
Fungsi Boezem adalah untuk menampung air hujan, tetapi akibat laju sedimentasi yang cukup tinggi kapasitas tampungan semakin menurun.
Kondisi air Boezem saat ini sangat berbau dan berwarna hitam diakibatkan oleh pengendapan sampah dan limbah rumah tangga yang cukup tinggi yang mengakibatkan air hujan tidak dapat tertampung dan menyebabkan banjir.
mengakibatkan air hujan tidak dapat tertampung dan menyebabkan banjir.
Rumusan Masalah :
1. Berapa besar kandungan zat organik (sebagai COD), Nutrient sebagai nitrogen organik dan phosphat total secara rerata di musim kemarau yang masuk ke dalam Boezem Morokrembangan ?
2. Berapa besar kinerja eksisting Boezem Morokrembangan pada penurunan kandungan COD, Nitrogen organik dan Phospat total?
Tujuan Penelitian :
1. Mengkaji besarnya beban pencemaran pada Boezem Morokrembangan ditinjau pada kandungan COD, Nitrogen organik dan Phosphat total rerata di musim kemarau yang masuk ke dalam Boezem Morokrembangan.
2. Menganalisis kinerja eksisting Boezem Morokrembangan melalui analisis neraca massa bahan pencemar.
melalui analisis neraca massa bahan pencemar.
Manfaat Penelitian :
Memberikan informasi tentang kemampuan Boezem Morokrembangan khususnya tentang beban bahan cemaran padatan dan organik yang masuk pada musim kemarau, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan untuk pengelolaan oleh Pemerintah Kota Surabaya dan instansi lain yang terkait.
Ruang Lingkup :
1. Boezem yang menjadi objek penelitian ini adalah Boezem Morokrembangan Surabaya.
2. Parameter yang diuji adalah COD, Nutrien sebagai Nitrogen organik dan Phosphat total.
3. Pengumpulan data-data primer (konsentrasi COD, N dan P) pada input dan output dalam pola harian pada musim
pada input dan output dalam pola harian pada musim
kemarau, dan debit air yang masuk ke Boezem . Data sekunder berupa dimensi Boezem untuk mengetahui volume Boezem.
4. Inlet Sampling Sungai Greges dan Sungai Purwodadi
Definisi Air Limbah
Menurut Metcalf dan Eddy (1991), batasan air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah-sampah yang berasal dari daerah pemukiman,
Tinjauan Pustaka
dari cairan dan sampah-sampah yang berasal dari daerah pemukiman, perkantoran, perdagangan, dan industri bersama-sama dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan yang mungkin ada.
Sumber Limbah Cair Dometik
Menurut KEP-112/MENLH/2003, air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama.
Sistem Pengolahan Limbah Cair
Kolam Aerasi (Aerated Lagoon)
Menurut Metcalf dan Eddy (1991), kolam aerasi adalah suatu unit proses pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme tersuspensi tanpa menggunakan resirkulasi lumpur. Penambahan udara pada kolam oksidasi dilakukan dengan menggunakan aerator.
Kolam Stabilisasi (Kolam Oksidasi)
Menurut Metcalf dan Eddy (1991), kolam oksidasi atau istilah lainnya kolam stabilisasi (stabilization pond) adalah kolam tanah yang relatif dangkal yang digunakan untuk pengolahan air limbah.Kolam oksidasi ini cocok untuk pengolahan air limbah komunitas yang kecil karena biaya pembangunan dan operasinya lebih rendah dibandingkan dengan pengolahan biologis yang lain.
Purifikasi perairan lotik
Badan air tak mengalir (perairan lotik) seperti danau, waduk, dan kolam yang mengandung pencemar organik/kadar nutrien (nitrogen dan phosfat) yang tinggi, menyebabkan air berbau busuk dan menimbulkan keracunan. Keadaan ini dapat diatasi dengan memacu self purification danau yaitu memasukkan udara/air kaya oksigen sehingga penguraian materi organik dan siklus nitrogen/phosfat dapat berlangsung (Meutia, 2006).
Pemulihan diri (Self Purification) badan air permukaan Pemulihan diri (Self Purification) badan air permukaan
Menurut Vagnetti et al (2003), Self Purification adalah pemulihan sebagian atau seluruhnya dari kondisi suatu badan air (melalui proses alamiah) setelah masuknya materi asing yang cukup kualitas dan kuantitasnya untuk menyebabkan perubahan karakteristik fisik, kimia, dan/atau biologi terukur dari badan air tersebut.
NERACA MASSA
Pendekatan fundamental untuk menunjukkan perubahan yang terjadi dalam suatu bejana atau beberapa macam kontainer, seperti tanki, adalah mass balance analysis. Massa tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan, oleh karena itu massa yang terakumulasi sama dengan aliran massa yang masuk dikurangi dengan massa yang dikonversi dikurangi dengan aliran massa yang keluar.
[Akumulasi ] = [input] – [penurunan karena reaksi] - [out]
Jika pada sistem tidak terjadi reaksi persamaan mass balance menjadi : [Akumulasi ] = [input] - [out]
[Akumulasi ] = [input] - [out]
Boezem Morokrembangan
• Mechanical screen / trashrack Kali Greges lengkap dengan prasarananya.
•Lebar Trashrack 32 m
•Jumlah unit mesin 6 buah
Boezem Morokrembangan Selatan
•Jumlah unit mesin 6 buah
•Fungsi : menangkap sampah yang hanyut di sungai.
•Mechanical screen / trashrack Kali Purwodadi lengkap dengan prasarananya.
•Lebar Trashrack 12 m
•Jumlah unit mesin 2 buah
•Fungsi : menangkap sampah yang hanyut di sungai.
•Telah terbangun plengsengan dari pasangan batu kali
•Telah terbangun pemagaran keliling bosem.
•Kondisi pagar keliling bosem sebagian besar rusak
•Kondisi jalan inspeksi keliling bosem mengalami sliding dan rentan terhadap longsor akibat beban berat.
Kerangka Penelitian
Ide Penelitian
Studi neraca massa bahan pencemar untuk kajian kapasitas Boezem Morokrembangan.
Perumusan Masalah
A
Tujuan Penelitian Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan yang menunjang penelitian dari sumber-sumber yang ada (Textbook, jurnal penelitian, internet, artikel, tugas akhir, tesis).
A
Pengumpulan Data
•Data Primer diukur dilaboraturium.Kualitas COD , Nitrogen organik dan Phospat total pada musim kemarau, debit air sungai yang masuk ke Boezem.
•Data Sekunder
Dimensi Boezem untuk mengetahui volume Boezem.
Persiapan Penelitian
• Penentuan lokasi
• Penentuan lokasi
• Persiapan peralatan
• Pelaksanaan penelitian
Analisa Data dan Pembahasan Menggunakan Data Statistik
Kesimpulan dan Saran
Perhitungan debit
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat current meter Model 201 Portable Water Current Meter. Perhitungan Debit
Q = A x v
Debit koreksi alat = Q x 1,2
No.
Nama Saluran
Lebar Saluran
(cm)
Kedalaman Air/ h (cm)
Luas Penampang Basah (m2)
Kecepatan (cm/detik)
Debit (m3/detik)
Titik h
1 Saluran Purwodadi
Tidak Hujan 797 1 50
3,99
10
0,51
2 50 13
3 50 10
4 50 10
5 50 10
Turun Hujan 797 1 70 30
Turun Hujan 797 1 70
6,69
30
2,54
2 80 30
3 100 33
4 90 30
5 80 35
2 Saluran Greges
Tidak Hujan 3280 1 90
32,80
10
3,46
2 110 10
3 100 10
4 125 7
5 75 7
Turun Hujan 3280 1 130
44,61
70
39,61
2 140 70
3 160 100
4 150 75
5 100 55
No. Nama Saluran
Lebar Saluran
(cm)
Kedalaman Air/ h (cm)
Luas Penampang Basah (m2)
Kecepatan (cm/detik)
Debit (m3/detik)
Titik h
3 Outlet
Tidak Hujan 200 1 90 1,80 12 0,26
2 150 3,00 12 0,43
3 100 2,00 15 0,36
4 50 1,00 16 0,19
5 150 3,00 16 0,58
Debit Air Outlet Tidak
Hujan 1.82
Turun Hujan 200 1 130 2,60 100 3,12
2 150 3,00 140 5,04
3 150 3,00 130 4.68
4 100 2,00 100 2.4
5 170 3,40 100 4.08
6 170 3,40 70 2.86
6 170 3,40 70 2.86
Debit Air Outlet Saat
Hujan 22,18
Luas penampang basah saluran adalah penjumlahan luas dari lima kotak, dengan
kedalamannya yang diukur di titik A, B, C, D, dan E. Lebar tiap kotaknya : seperlima dari lebar saluran/sungai.
Berikut ini adalah contoh perhitungan debit air :
•Saluran Greges saat tidak hujan.
lebar saluran/sungai.
Luas Penampang basah = (0,9 + 1,1 + 1,0 + 1,25 + 0,75) x 32,8/5 = 32,8 m2 Debit air = luas penampang basah x kecepatan air
= 32,8 m2 x 0,09 m/detik = 2,89 m3/detik Q = 1,2 x 2,89 m3/detik = 3,46 m3/detik
• Saluran Outlet Saat Tidak Hujan
•Jumlah Pintu Air = 5 buah
•Lebar Tiap Pintu Air (l) = 2 m = 200 cm
•Luas Penampang Basah Saluran (A) = h x l
A1 pintu air 1 = 200 cm x 90 cm = 18000 cm2 = 1,8 m2 Debit air = luas penampang basah kali kecepatan air 1,8 m2
x 0,12 m/detik = 0,216 m3/detik
Q1 pintu air 1 = 1,2 x 0,216 m3/detik = 0,26 m3/detik Q1 pintu air 1 = 1,2 x 0,216 m3/detik = 0,26 m3/detik
Debit air yang mengalir pada outlet adalah jumlah debit tiap pintu air.
Q outlet = Q1 +Q2 +Q3 +Q4 +Q5
= 0,26 + 0,43 + 0,36 + 0,19 + 0,58
= 1,82 m3/detik
Analisa dan Pembahasan
Pengambilan sampel air berasal dari 3 sampling air 1. Saluran Purwodadi (inlet)
2. Saluran Greges (inlet) 3. Outlet
• Konsentrasi Nitrogen organik (N-organik)
Hari Ke- Konsentrasi Nitrogen organik (mg/l)
Purwodadi Greges Outlet
1 22.72 17.175 7.779
2 21.95 15.173 20.256
3 29.652 23.49 27.341
4 43.361 28.882 31.808
5 24.261 18.253 9.011
Hari Ke- Konsentrasi Nitrogen organik (mg/l) Purwodadi Greges Outlet
20 23.452 20.91 13.44
21 18.292 17.213 18.908
22 18.985 19.062 16.52
5 24.261 18.253 9.011
6 14.125 11.568 6.885
7 13.94 11.63 3.004
8 26.687 25.377 20.063
9 14.864 17.945 12.246
10 23.49 24.415 34.119
11 21.026 21.95 28.882
12 17.945 22.566 26.571
13 8.973 7.817 5.969
14 7.432 3.427 6.046
15 11.63 11.168 21.95
16 11.476 6.238 17.021
17 17.368 9.82 9.512
18 24.107 37.046 25.493
19 27.996 41.782 27.842
23 18.831 23.606 17.445
24 16.905 19.832 15.519
25 20.602 26.225 20.371
26 16.212 15.365 12.13
27 12.746 4.352 8.202
28 4.429 13.825 14.364
29 13.055 6.893 8.125
30 16.674 18.138 13.209
Average 18.773 18.038 16.668
Grafik Konsentrasi Nitrogen organik Purwodadi
Grafik Konsentrasi Nitrogen organik Greges
Grafik Konsentrasi Nitrogen organik Outlet
• Konsentrasi Phospat total (P-total)
Hari Ke- Konsentrasi Phospat total (mg/l) Purwodadi Greges Outlet
1 0.199 0.321 0.169
2 0.178 0.148 0.047
3 0.06 0.056 0.039
4 0.009 0.047 0.064
5 0.085 0 0.013
6 0.035 0.001 0
7 0.022 0.047 0
8 0.085 0.123 0.072
Hari Ke- Konsentrasi Phospat total (mg/l) Purwodadi Greges Outlet
20 0 0.03 0.005
21 0.051 0.005 0.009
22 0.161 0.094 0.043
23 0.098 0.106 0.001
24 0.009 0.077 0.06
25 0.094 0.195 0.081
26 0 0 0
27 0 0 0
28 0 0.258 0.119
8 0.085 0.123 0.072
9 0.051 0.051 0.039
10 0.169 0.144 0.136
11 0.153 0.136 0.11
12 0.144 0.072 0.144
13 0 0 0
14 0.098 0.068 0
15 0 0 0
16 0 0 0
17 0.072 0.018 0.018
18 0.026 0.127 0.03
19 0.072 0.018 0.018
28 0 0.258 0.119
29 0.1 0 0
30 0.1 0 0
Average 0.069 0.071 0.041
Data-data tersebut digambarkan pada grafik sebagai berikut :
Grafik Konsentrasi Phospat total Purwodadi
Grafik Konsentrasi Phospat total Greges
Grafik Konsentrasi Phospat total Outlet
• Konsentrasi COD
Hari Ke- Konsentrasi COD (mg/l)
Purwodadi Greges Outlet
1 104.977 52.489 76.923
6 75.506 53.034 33.258
12 56.637 39.823 50.442
17 63.858 33.703 25.721
22 78.788 65.801 50.216
27 70.236 44.54 34.261
Average 75.000 48.232 45.137
Average 75.000 48.232 45.137
Grafik Konsentrasi COD Purwodadi
0 20 40 60 80 100 120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
COD (mg/l)
Hari
Grafik Konsentrasi COD Greges
Grafik Konsentrasi COD Outlet
0 10 20 30 40 50 60 70
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
COD (mg/l)
Hari
90.000
0.000 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 90.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
COD (mg/l)
Hari
Analisa Beban (massa) Nitrogen organik
Analisa beban Nitrogen organik (N-organik) dilakukan dalam tiga pengambilan sampel air, yaitu sampel air purwodadi, sampel air greges (inlet) dan pada outlet. Dilakukan selama 30 hari, hasil yang diperoleh dari 30 hari pengambilan sampel
Hari ke- Debit
(m3/dtk) Konsentrasi Nitrogen organik (mg/l) Beban Nitrogen organik (kg/hari) Purwodadi Greges Outlet Purwodadi Greges Outlet Purwodadi Greges Outlet
1 0.51 3.46 1.82 22.72 17.18 7.78 11.59 59.43 14.16
2 0.51 3.46 1.82 21.95 15.17 20.26 11.19 52.50 36.87
3 0.51 3.46 1.82 29.65 23.49 27.34 15.12 81.28 49.76
4 0.51 3.46 1.82 43.36 28.88 31.81 22.11 99.93 57.89
4 0.51 3.46 1.82 43.36 28.88 31.81 22.11 99.93 57.89
5 0.51 3.46 1.82 24.26 18.25 9.01 12.37 63.16 16.40
6 0.51 3.46 1.82 14.13 11.57 6.89 7.20 40.03 12.53
7 0.51 3.46 1.82 13.94 11.63 3.00 7.11 40.24 5.47
8 0.51 3.46 1.82 26.69 25.38 20.06 13.61 87.80 36.51
9 0.51 3.46 1.82 14.86 17.95 12.25 7.58 62.09 22.29
10 0.51 3.46 1.82 23.49 24.42 34.12 11.98 84.48 62.10
11 0.51 3.46 1.82 21.03 21.95 28.88 10.72 75.95 52.57
12 0.51 3.46 1.82 17.95 22.57 26.57 9.15 78.08 48.36
13 2.54 39.61 22.18 8.97 7.82 5.97 22.79 309.63 132.39
14 2.54 39.61 22.18 7.43 3.43 6.05 18.88 135.74 134.10
15 2.54 39.61 22.18 11.63 11.17 21.95 29.54 442.36 486.85
16 2.54 39.61 22.18 11.48 6.24 17.02 29.15 247.09 377.53
17 2.54 39.61 22.18 17.37 9.82 9.51 44.11 388.97 210.98
18 2.54 39.61 22.18 24.11 37.05 25.49 61.23 1467.39 565.43
19 0.51 3.46 1.82 28.00 41.78 27.84 14.28 144.57 50.67
20 0.51 3.46 1.82 23.45 20.91 13.44 11.96 72.35 24.46
21 0.51 3.46 1.82 18.29 17.21 18.91 9.33 59.56 34.41
22 0.51 3.46 1.82 18.99 19.06 16.52 9.68 65.95 30.07
23 2.54 39.61 22.18 18.83 23.61 17.45 47.83 81.68 386.93
24 0.51 3.46 1.82 16.91 19.83 15.52 8.62 68.62 28.24
25 0.51 3.46 1.82 20.60 26.23 20.37 10.51 90.74 37.08
25 0.51 3.46 1.82 20.60 26.23 20.37 10.51 90.74 37.08
26 0.51 3.46 1.82 16.21 15.37 12.13 8.27 53.16 22.08
27 0.51 3.46 1.82 12.75 4.35 8.20 6.50 15.06 14.93
28 0.51 3.46 1.82 4.43 13.83 14.36 2.26 47.83 26.14
29 0.51 3.46 1.82 13.06 6.89 8.13 6.66 23.85 14.79
30 0.51 3.46 1.82 16.67 18.14 13.21 8.50 62.76 24.04
Rata-rata : 18.77 18.04 16.67 16.33 153.41 100.53
Warna biru : Turun hujan Sumber : Hasil Perhitungan
Grafik Beban Nitrogen organik Greges Grafik Beban Nitrogen organik Purwodadi
Grafik Beban Nitrogen organik Outlet
Analisa Beban (massa) Phospat total
Hari ke-
Debit
(m3/dtk) Konsentrasi Phospat total (mg/l)
Beban Phospat total (kg/hari)
Purwodadi Greges Outlet Purwodadi Greges Outlet Purwodadi Greges Outlet
1 0.51 3.46 1.82 0.20 0.32 0.17 0.10 1.11 0.31
2 0.51 3.46 1.82 0.18 0.15 0.05 0.09 0.51 0.09
3 0.51 3.46 1.82 0.06 0.06 0.04 0.03 0.19 0.07
4 0.51 3.46 1.82 0.01 0.05 0.06 0.00 0.16 0.12
5 0.51 3.46 1.82 0.09 0.00 0.01 0.04 0.00 0.02
6 0.51 3.46 1.82 0.04 0.00 0.00 0.02 0.00 0.00
7 0.51 3.46 1.82 0.02 0.05 0.00 0.01 0.16 0.00
8 0.51 3.46 1.82 0.09 0.12 0.07 0.04 0.43 0.13
9 0.51 3.46 1.82 0.05 0.05 0.04 0.03 0.18 0.07
10 0.51 3.46 1.82 0.17 0.14 0.14 0.09 0.50 0.25
11 0.51 3.46 1.82 0.15 0.14 0.11 0.08 0.47 0.20
12 0.51 3.46 1.82 0.14 0.07 0.14 0.07 0.25 0.26
13 2.54 39.61 22.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
14 2.54 39.61 22.18 0.10 0.07 0.00 0.25 2.69 0.00
15 2.54 39.61 22.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
16 2.54 39.61 22.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
17 2.54 39.61 22.18 0.07 0.02 0.02 0.18 0.71 0.40
18 2.54 39.61 22.18 0.03 0.13 0.03 0.07 5.03 0.67
19 0.51 3.46 1.82 0.07 0.02 0.02 0.04 0.06 0.03
20 0.51 3.46 1.82 0.00 0.03 0.01 0.00 0.10 0.01
21 0.51 3.46 1.82 0.05 0.01 0.01 0.03 0.02 0.02
22 0.51 3.46 1.82 0.16 0.09 0.04 0.08 0.33 0.08
23 2.54 39.61 22.18 0.10 0.11 0.00 0.25 4.20 0.02
24 0.51 3.46 1.82 0.01 0.08 0.06 0.00 0.27 0.11
25 0.51 3.46 1.82 0.09 0.20 0.08 0.05 0.67 0.15
26 0.51 3.46 1.82 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
27 0.51 3.46 1.82 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
28 0.51 3.46 1.82 0.00 0.26 0.12 0.00 0.89 0.22
29 0.51 3.46 1.82 0.10 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00
30 0.51 3.46 1.82 0.10 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00
Rata-rata : 0.07 0.07 0.04 0.06 0.63 0.11
Warna biru : Turun hujan Sumber : Hasil Perhitungan
Grafik Beban Phospat total Purwodadi
Grafik Beban Phopat total Greges
Grafik Beban Phospat total Outlet
Analisa Beban(massa) COD
Hari ke- Debit (m3/dtk) Konsentrasi COD (mg/l) Beban COD (kg/hari)
Purwodadi Greges Outlet Purwodadi Greges Outlet Purwodadi Greges Outlet
1 0.51 3.46 1.82 104.98 52.49 76.92 53.54 181.61 140.00
2 0.51 3.46 1.82
3 0.51 3.46 1.82
4 0.51 3.46 1.82
5 0.51 3.46 1.82
6 0.51 3.46 1.82 75.51 53.03 33.26 38.51 183.50 60.53
7 0.51 3.46 1.82
8 0.51 3.46 1.82
9 0.51 3.46 1.82
10 0.51 3.46 1.82
11 0.51 3.46 1.82
12 0.51 3.46 1.82 56.64 39.82 50.44 28.88 137.79 91.80
13 2.54 39.61 22.18
14 2.54 39.61 22.18
15 2.54 39.61 22.18
16 2.54 39.61 22.18
16 2.54 39.61 22.18
17 2.54 39.61 22.18 63.86 33.70 25.72 162.20 1334.98 570.49
18 2.54 39.61 22.18
19 0.51 3.46 1.82
20 0.51 3.46 1.82
21 0.51 3.46 1.82
22 0.51 3.46 1.82 78.79 65.80 50.22 40.18 227.67 91.39
23 2.54 39.61 22.18
24 0.51 3.46 1.82
25 0.51 3.46 1.82
26 0.51 3.46 1.82
27 0.51 3.46 1.82 70.24 44.54 34.26 35.82 154.11 62.36
28 0.51 3.46 1.82
29 0.51 3.46 1.82
30 0.51 3.46 1.82
Rata-rata : 75.00 48.23 45.14 59.86 369.94 169.43
Warna biru : Turun hujan Sumber : Hasil Perhitungan
Grafik Beban COD Purwodadi
Grafik Beban COD Greges
Grafik Beban COD Outlet
Mass Balance
Pendekatan dasar yang digunakan untuk menggambarkan perubahan-perubahan yang ada atau tingkat akumulasi yang terjadi didalam boezem.
Akumulasi = In – Out
= ( Massa masuk - Massa keluar )
= ( Massa Purwodadi + Massa Greges ) – Massa keluar
= {( Q1 x C1 ) +( Q2 x C2 )} – ( Q3 x C3 )
Hari Akumulasi (kg/hari)
N-organik P-total COD
1 56.855 0.905 95.150
2 26.827 0.517
3 46.637 0.153
4 64.155 0.051
5 59.128 0.020
6 34.698 0.021 161.476
7 41.882 0.174
26 39.354 0.000
27 6.631 0.000 127.574
28 23.951 0.676
29 15.720 0.051
30 47.221 0.051
Average 69.203 0.579 260.369
7 41.882 0.174
8 64.900 0.338
9 47.383 0.131
10 34.359 0.337
11 34.105 0.348
12 38.871 0.060 74.868
13 200.030 0.000
14 20.520 2.942
15 -14.946 0.000
16 -101.290 0.000
17 222.109 0.497 926.683
18 963.189 4.431
19 108.171 0.066
20 59.848 0.095
21 34.473 0.027
22 45.570 0.329 176.460
23 -257.423 4.425
24 48.996 0.162
25 64.170 0.575
Average 69.203 0.579 260.369
Warna biru : Turun hujan Sumber : Hasil perhitungan
Efisiensi
Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan Boezem dalam menurunkan kandungan bahan pencemar yang masuk ke dalamnya dapat menggunakan rumus berikut ini :
2 1
2 . 2 1
. 1
Q Q
C Q C
Cinput Q
+
= +
%
×100
= −
Cinput
Coutlet Cinput
Efisiensi
Efisiensi
Tidak Hujan
Hari Cinput(mg/l) Cout (mg/l) Efisiensi removal (%)
N-organik P-total COD N-organik P-total COD N-organik P-total COD
1 17.89 0.31 59.23 7.78 0.17 76.92 56.51% 44.65% -29.87%
1 17.89 0.31 59.23 7.78 0.17 76.92 56.51% 44.65% -29.87%
2 16.04 0.15 20.26 0.05 -26.26% 69.05%
3 24.28 0.06 27.34 0.04 -12.60% 30.99%
4 30.74 0.04 31.81 0.06 -3.47% -51.95%
5 19.02 0.01 9.01 0.01 52.64% -19.05%
6 11.90 0.01 55.92 6.89 0.00 33.26 42.13% 100.00% 40.53%
7 11.93 0.04 3.00 0.00 74.81% 100.00%
8 25.55 0.12 20.06 0.07 21.46% 39.04%
9 17.55 0.05 12.25 0.04 30.22% 23.53%
10 24.30 0.15 34.12 0.14 -40.43% 7.62%
11 21.83 0.14 28.88 0.11 -32.30% 20.40%
12 21.97 0.08 41.98 26.57 0.14 50.44 -20.93% -77.23% -20.15%
19 40.01 0.02 27.84 0.02 30.41% 27.82%
20 21.24 0.03 13.44 0.01 36.71% 80.88%
21 17.35 0.01 18.91 0.01 -8.97% 17.50%
22 19.05 0.10 67.47 16.52 0.04 50.22 13.29% 58.09% 25.57%
24 19.46 0.07 15.52 0.06 20.24% 12.11%
25 25.50 0.18 20.37 0.08 20.12% 55.50%
26 15.47 0.00 12.13 0.00 21.61% 0.00%
27 5.43 0.00 47.84 8.20 0.00 34.26 -51.04% 0.00% 28.39%
28 12.62 0.22 14.36 0.12 -13.84% 47.08%
29 7.68 0.01 8.13 0.00 -5.73% 100.00%
30 17.95 0.01 13.21 0.00 45.14 26.41% 100.00% 12.01%
Average : 19.34 0.08 54.49 17.24 0.05 48.37 10.04% 34.17% 9.41%
Sumber : Hasil perhitungan
Saat Hujan
Hari Cinput(mg/l) Cout(mg/l) Efisiensi removal (%)
N-organik P-total COD N-organik P-total COD N-organik P-total COD
13 7.89 0.00 5.97 0.00 24.3% 0.0%
14 3.67 0.07
6.05 0.00 -64.8% 100.0%
15 11.20 0.00 21.95 0.00 -96.1% 0.0%
16 6.55 0.00 17.02 0.00 -159.7% 0.0%
17 10.27 0.02 35.52 9.51 0.02 25.72 7.4% 15.3% 27.6%
18 36.27 0.12 25.49 0.03 29.7% 75.2%
23 3.07 0.11 17.45 0.00 -467.8% 99.1%
Average : 11.27 0.05 35.52 14.78 0.01 25.72 -103.8% 41.4% 27.6%
Sumber : Hasil perhitungan
Perhitungan nilai k teoritis
• Saat tidak hujan
td = Volume Boezem/Debit input td = 434.466 m3/ (0,51 + 3,46) m3/dtk
= 1,2 hari
nilai td menunjukkan waktu tinggal air didalam boezem.
k = 0,25 * (1,06)(T-20)
= 0,25 * (1,06)(29-20)
= 0,42/hari
nilai k menunjukkan konstanta kecepatan laju biodegradasi polutan yang terjadi didalam suatu badan air permukaan seperti kolam stabilisasi, danau ataupun boezem.
Perhitungan teoritis konsentrasi polutan yang keluar dari boezem adalah sebagai berikut : Coutout = (Cinputinput) / ( 1+k*td)
= (Cinput) / ( 1+0,42 *td)
Cout (mg/l)
Nitrogen Phospat COD
Organik Total
12.85 0.053 36.23
Perhitungan teoritis efisiensi penurunan polutan :
%
×100
= −
Cinput Coutlet Cinput
Efisiensi
Efisiensi removal (%)
Nitrogen Phospat COD
Organik Total
33.55% 33.75% 33.5%
• Saat hujan
td = Volume Boezem/Debit input
td = 434.466 m3/ (2,54 + 39,61) m3/dtk
= 0,12 hari
nilai td menunjukkan waktu tinggal air didalam boezem.
k = 0,25 * (1,06)(T-20)
= 0,25 * (1,06)(29-20)
= 0,42/hari
nilai k menunjukkan konstanta kecepatan laju biodegradasi
Perhitungan teoritis konsentrasi polutan yang keluar dari boezem adalah sebagai berikut : Cout = (Cinput) / ( 1+k*td)
= (Cinput) / ( 1+0,42 *td)
Cout (mg/l)
Nitrogen Phospat COD
Organik Total
10.72 0.047 33.81
Perhitungan teoritis efisiensi penurunan polutan :
%
×100
= −
Cinput Coutlet Cinput
Efisiensi
Efisiensi removal (%)
Nitrogen Phospat COD
Organik Total
4.88% 6% 4.8%
Kesimpulan
1. Beban Pencemar yang masuk ke Boezen maka dengan rerata air masuk dari Kali Purwodadi dan Kali Greges sebesar:
Beban Nitrogen organik
•Kali Purwodadi = 16,33 kg/hari
•Kali Greges = 153,41 kg/hari.
Beban Phospat total
•Kali Purwodadi = 0,06 kg/hari
•Kali Greges = 0,63 kg/hari.
Beban COD
•Kali Purwodadi = 59,86 kg/hari
•Kali Greges = 369,94 kg/hari.
2. Kinerja boezem yang diindikasikan dari efisiensi penurunan polutan adalah sebagai berikut : 2. Kinerja boezem yang diindikasikan dari efisiensi penurunan polutan adalah sebagai berikut :
•Saat tidak hujan
Parameter Penelitian Lapangan Perhitungan Teoritis
Nitrogen organik 10,04% 33,55%
Phospat total 34,17% 33,75%
COD 9,41% 33,5%
•Saat turun hujan
Parameter Penelitian Lapangan Perhitungan Teoritis
Nitrogen organik 0% 4,88%
Phospat total 41,4% 6%
COD 27,6% 4,8%
Kualitas effluen dari boezem Morokrembangan dapat dikatagorikan ke dalam badan air kelas 3 dengan kriteria mutu air berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2004.
Saran
Saran-saran yang diberikan untuk penelitian selenjutnya yang dapat menyempurnakan penelitian dibidang ini adalah sebagai berikut :
•Sampling pengukuran debit dilakukan secara kontinyu bersamaan dengan pengambilan sampel untuk pengukuran konsentrasi limbah sehingga dalam perhitungan neraca massa diharapkan akan lebih akurat.
•Memasukkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kandungan limbah pada boezem seperti pembuangan limbah rumah tangga disekitar boezem, laju penguapan air, dan lain-lain.