• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR ANALISIS DAN DESAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKHIR ANALISIS DAN DESAIN"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

ANALISIS DAN DESAIN

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA JAWA TENGAH

Laboratorium Mekanika Tanah

Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Bandung 2020

Oleh :

Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT.

Soil Engineer

(2)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

1 1. Pendahuluan

Laporan ini merupakan Laporan Analisis Perhitungan Struktur Pondasi Lampu Penerangan Jalan Tenaga Surya yang berlokasi di beberapa daerah di Jawa Tengah.

Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang bekerja pada Tiang Lampu Penerangan Jalan, analisa struktur atas dilakukan dengan bantuan program ETABS 2016 V.16.0.2.

Kemudian dilakukan analisis & desain pondasi berdasarkan reaksi yang terjadi dan kondisi tanah yang ada.

2. Data Umum

 Pemberi Tugas : PT. SURYA ENERGI INDOTAMA

 Pekerjaan : Analisis Geotechnic & Rekomendasi Pondasi PJUTS

 Lokasi : Pekalongan, Batang, Pemalang, Wonosobo dan Magelang

3. Data Teknis

 Tinggi Tiang : 7,0 m

 Jarak Plugin Soket Lampu : 2,0 m

 Ukuran Panel Surya : 1580X808X45 mm

 Jenis Tiang : Tiang Oktagonal

 Jenis struktur pondasi : Struktur beton bertulang, Pondasi Setapak

4. Tinjauan Terhadap Gempa

Indonesia terletak di daerah jalur gempa yang cukup kuat, menurut Standar Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 1726-2012. Tata cara ini menentukan pengaruh gempa rencana yang harus ditinjau dalam perencanaan dan evaluasi struktur bangunan gedung dan non gedung serta berbagai bagian dan peralatannya secara umum. Gempa rencana ditetapkan sebagai gempa dengan kemungkinan terlewati besarannya selama umur struktur bangunan 50 tahun adalah sebesar 2 persen.

Berdasarkan Hasil penyelidikan tanah yang sudah dilakukan (terlampir), hasil pengujian tanah membuktikan bahwa hasil sondir tidak dapat digeneralisir dan dikaitkan satu dengan yang lainnya dan hanya berlaku untuk masing-masing titik lokasi. Sedangkan jenis tanah lapisan atas ( 0 - 3 m) rata-rata merupakan lapisan tanah Lunak, maka Nilai Spektral percepatan di permukaan yang berjenis tanah lunak diambil di Aplikasi Desain Spektra Indonesia di www.puskim.pu.go.id dengan hasil sebagai berikut :

(3)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

2 1. Magelang

Gambar. 1 Peta Lokasi Rencana Tiang PJTUS Magelang

Gambar. 2 Nilai Spektral Percepatan di Permukaan Tanah Lunak Lokasi Rencana Tiang PJTUS Magelang

(4)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

3 2. Wonosobo

Gambar. 3 Peta Lokasi Rencana Tiang PJTUS Wonosobo

Gambar. 4 Nilai Spektral Percepatan di Permukaan Tanah Lunak Lokasi Rencana Tiang PJTUS Wonosobo

(5)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

4 3. Batang

Gambar. 5 Peta Lokasi Rencana Tiang PJTUS Batang

Gambar. 6 Nilai Spektral Percepatan di Permukaan Tanah Lunak Lokasi Rencana Tiang PJTUS Batang

(6)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

5 4. Pekalongan

Gambar. 7 Peta Lokasi Rencana Tiang PJTUS Pekalongan

(7)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

6

Gambar. 8 Nilai Spektral Percepatan di Permukaan Tanah Lunak Lokasi Rencana Tiang PJTUS Pekalongan

5. Pemalang

(8)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

7

Gambar. 9 Peta Lokasi Rencana Tiang PJTUS Pemalang

Gambar. 10 Nilai Spektral Percepatan di Permukaan Tanah Lunak Lokasi Rencana Tiang PJTUS Pemalang

Selanjutnya dari SNI di dapatkan kategori resiko bangunan seperti tabel berikut :

(9)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

8 Berdasarkan Tabel diatas Tiang Lampu Penerangan Jalan Tenaga Surya yang berlokasi di beberapa daerah di Jawa Tengah, menurut SNI 1726-2019 (pasal 4.1.2) jenis pemanfatan bangunan termasuk kategori resiko I dengan Faktor Keutamaan 1,00.

Variabel Magelang Wonosobo Batang Pekalongan Pemalang Nilai

PGA (g) 0,346 0,331 0,289 0,287 0,32

SS (g) 0,737 0,686 0,583 0,579 0,644

S1 (g) 0,308 0,29 0,251 0,25 0,272

CRS 1,022 1,007 0,977 0,976 0,981

CR1 0 0 0 0 0

FPGA 1,061 1,107 1,256 1,263 1,141

FA 1,226 1,328 1,534 1,541 1,413

FV 2,768 2,841 2,996 3 2,912

PSA (g) 0,367 0,366 0,363 0,363 0,365

SMS (g) 0,904 0,911 0,894 0,893 0,909

(10)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

9

SM1 (g) 0,853 0,823 0,752 0,75 0,792

SDS (g) 0,602 0,607 0,596 0,595 0,606

SD1 (g) 0,568 0,549 0,501 0,5 0,528

T0 (detik) 0,189 0,181 0,168 0,168 0,174

TS (detik) 0,944 0,904 0,841 0,84 0,871

Tabel Variabel Nilai Spektral Percepatan di Permukaan Tanah Lunak Lokasi Rencana Tiang PJTUS Jawa Tengah (Sumber : puskim.pu.go.id)

Kategori Desain Seismik di daerah ini menurut SNI 1726-2012 tabel 6 dan tabel 7 dan pasal 6.5, maka gedung harus di desain di kategori desain seismik D.

Sistem struktur yang digunakan untuk beton adalah sistem Rangka Baja Pemikul Momen Menengah menurut SNI 1726-2019 (pasal 7.2.2 pada table 9 C.5) dinyatakan Koefesien modifikasi Respon (R) = 4,5, Faktor kuat lebih (Ω0) = 3,0 dan Faktor Pembesaran (Cd) = 4,0.

Arah pembebanan menurut SNI 1726-2019 (pasal 7.5) untuk mensimulasikan arah pengaruh gempa rencana yang sembarang terhadap struktur gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama yang ditentukan harus dianggap efektif 100%

dan harus dianggap terjadi bersamaan dengan pengaruh pembebanan gempa dalam arah tegak lurus pada arah utama pembebanan tadi tetapi dengan efektifitas hanya 30%.

Analisis spektrum respons ragam menurut SNI 1726-2019 (pasal 7.9.1) akan dilakukan dengan metoda analisis ragam spektrum respons dengan memakai spektrum gempa rencana. Dalam hal ini, jumlah ragam vibrasi yang ditinjau dalam penjumlahan respon ragam menurut metode ini harus sedemikian rupa sehingga partisipasi massa dalam menghasilkan respons total harus mencapai sekurang-kurangnya 90%.

Akibat beban gempa dapat terjadinya goyangan maka gedung di atas permukaan tanah harus mempunyai jarak pemisah terhadap perbatasan lahan sebesar 5,5 kali simpangan maksimum yang dihitung atau 0,02 kali tinggi gedung.

Bagian dari gedung yang akan dibangun dekat gedung lainya yang berada di tempat yang sama dan tidak direncanakan untuk bekerja sama harus dipisahkan dengan sela pemisah (sela delatasi) minimal 5,5 kali simpangan maksimum atau 0,005 kali tinggi gedung tergantung mana yang lebih terbesar tetapi tidak boleh kurang dari 75 mm.

Perbandingan antara simpangan antar tingkat dan tinggi tingkat yang bersangkutan tidak boleh melebihi 0,020 kali tinggi tingkat yang bersangkutan.

5. Standar Perencanaan Standar perencanaan

 SNI Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, SNI 2847-2013

 SNI Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural, SNI 1729-2015

(11)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

10

 SNI Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 1726-2012

 SNI Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI 1727-2013

 SNI Persyaratan Perancangan Geoteknik, SNI 8460-2017

Standar referensi

 ACI Building Code Requirements for Structural Concrete, ACI 318M-11

 AISC Specification for Structural Steel Buildings, AISC 360-10

6. Pembebanan

Beban Rencana

Beban hidup akan direduksi sesuai dengan ketentuan Koefesien Reduksi Beban Hidup menurut SNI Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI 1727-2013 faktor reduksi untuk jenis gedung pertemuan tidak diizinkan direduksi.

Untuk itu struktur dan pondasi ini selain direncanakan untuk memikul beban-beban vertical akibat berat sendiri dan akibat beban-beban vertical lainya juga direncankan dapat menahan kemungkinan beban gempa.

Beban Mati Satuan Berat Keterangan

Area Bangunan

Surya Panel Kg 16,5

Lampu LED PJU Kg 2,3

Solar Charge Controller Kg 0,4

Baterai & Box Baterai Kg 2,4

Beban Hidup Satuan Berat Keterangan

Tiang Kg/m2 100

Kombinasi pembebanan

Menurut SNI 1726-2019 (pasal 4.2.2) bahwa Struktur, komponen-elemen struktur dan elemen-elemen fondasi harus dirancang sedemikian hingga kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh beban-beban terfaktor dengan kombinasi-kombinasi sebagai berikut :

1. 1,4 D

2. 1,2 D +1,6 L + 0,5 (Lr atau R) 3. 1,2 D +1,6 (Lr atau R) + (L atau

0,5W)

4. 1,2 D +1,0 W + L + 0,5 (Lr atau R) 5. 1,2 D +1,0 E + L

6. 1,2 D +1,0 W 7. 0,9 D + 1,0 E

Akibat adanya pengaruh beban gempa horizontal dan gempa vertical maka sesuai SNI 1726-2019 (pasal 7.4.2.3) maka kombinasi akibat beban gempa menjadi :

5. (1,2 + 0,2 SDS) D + ρ QE + L 7. (0,9 - 0,2 SDS) D + ρ QE

(12)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

11 Keterangan :

D = Beban mati L = Beban hidup Lr = Beban hidup atap E = Beban gempa W = Beban angin R = Beban Hujan

QE = Gaya gempa horizontal ρ = Faktor Redudansi Struktur (utk str ini 1,3) SDS =Parameter perc resp spectral pada periode pendek (utk str ini 1,00)

Pada bangunan Ini Beban Gempa Lebih Dominan maka Beban Angin dapat di abaikan, kecuali untuk atap tetap di perhitungkan.

7. Bahan Struktur

Struktur Beton Beton

Mutu beton f’c adalah yang dipakai adalah mutu beton berdasarkan kekuatan tekan silinder dalam umur 28 hari. Digunakan mutu sebagai berikut :

 Mutu beton f’c=25 MPa (K-300) untuk Pondasi Setapak

Baja Tulangan Mutu Baja Tulangan

Tegangan leleh minimum, fu (Mpa)

Tegangan leleh minimum, fu (kg/cm2)

390 (ulir) 390 3900

Tulangan ulir digunakan digunakan untuk semua elemen struktur.

Struktur Baja

 Mutu baja = BJ 37 (Fu = 370 Mpa dan Fy = 240 Mpa)

8. Analisis dan Desain Struktur Bangunan

Gambar. 11 Pemodelan Tiang PJUTS

(13)

Laporan Perhitungan Struktur LAMPU PENERANGAN JALAN UMU TENAGA SURYA - JAWA TENGAH

_____________________________________________________________________

12

Gambar. 12 Penampang Tiang

Gambar. 13 Analisis Gaya-gaya Dalam Pada Tiang

9. Perhitungan Evaluasi Pondasi

Gambar. 14 Analisis Restraint / Reaksi Tiang

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

LAMPIRAN – I

(RESPONS SPECTRUM GEMPA WILAYAH

JAWA TENGAH)

(19)

Variabel Nilai T (detik) SA (g)

PGA (g) 0,346 0,000 0,241

SS (g) 0,737 0,189 0,602

S1 (g) 0,308 0,944 0,602

CRS 1,022 0,994 0,545

CR1 0,000 1,044 0,497

FPGA 1,061 1,144 0,457

FA 1,226 1,244 0,423

FV 2,768 1,344 0,394

PSA (g) 0,367 1,444 0,368

SMS (g) 0,904 1,544 0,346

SM1 (g) 0,853 1,644 0,326

SDS (g) 0,602 1,744 0,308

SD1 (g) 0,568 1,844 0,292

T0 (detik) 0,189 1,944 0,278

TS (detik) 0,944 2,044 0,265

2,144 0,253

2,244 0,243

2,344 0,233

2,444 0,223

2,544 0,215

2,644 0,207

2,744 0,200

2,844 0,193

2,944 0,187

3,044 0,181

3,144 0,175

3,244 0,170

3,344 0,165

3,444 0,160

3,544 0,156

3,644 0,152

3,744 0,148

3,844 0,144

4,000 0,142

RESPON SPEKTRUM GEMPA TANAH LUNAK KOTA MAGELANG

(20)

Variabel Nilai T (detik) SA (g)

PGA (g) 0,331 0,000 0,243

SS (g) 0,686 0,181 0,607

S1 (g) 0,29 0,904 0,607

CRS 1,007 0,954 0,547

CR1 0 1,004 0,497

FPGA 1,107 1,104 0,456

FA 1,328 1,204 0,421

FV 2,841 1,304 0,391

PSA (g) 0,366 1,404 0,365

SMS (g) 0,911 1,504 0,342

SM1 (g) 0,823 1,604 0,322

SDS (g) 0,607 1,704 0,304

SD1 (g) 0,549 1,804 0,288

T0 (detik) 0,181 1,904 0,274

TS (detik) 0,904 2,004 0,261

2,104 0,249

2,204 0,238

2,304 0,228

2,404 0,219

2,504 0,211

2,604 0,203

2,704 0,196

2,804 0,189

2,904 0,183

3,004 0,177

3,104 0,171

3,204 0,166

3,304 0,161

3,404 0,157

3,504 0,152

3,604 0,148

3,704 0,144

3,804 0,141

3,904 0,137

RESPON SPEKTRUM GEMPA TANAH LUNAK KOTA WONOSOBO

(21)

Variabel Nilai T (detik) SA (g)

PGA (g) 0,289 0,000 0,238

SS (g) 0,583 0,168 0,596

S1 (g) 0,251 0,841 0,596

CRS 0,977 0,891 0,533

CR1 0 0,941 0,482

FPGA 1,256 1,041 0,439

FA 1,534 1,141 0,404

FV 2,996 1,241 0,374

PSA (g) 0,363 1,341 0,348

SMS (g) 0,894 1,441 0,325

SM1 (g) 0,752 1,541 0,306

SDS (g) 0,596 1,641 0,288

SD1 (g) 0,501 1,741 0,272

T0 (detik) 0,168 1,841 0,258

TS (detik) 0,841 1,941 0,246

2,041 0,234

2,141 0,224

2,241 0,214

2,341 0,205

2,441 0,197

2,541 0,190

2,641 0,183

2,741 0,176

2,841 0,170

2,941 0,165

3,041 0,160

3,141 0,155

3,241 0,150

3,341 0,146

3,441 0,142

3,541 0,138

3,641 0,134

3,741 0,131

3,841 0,127

4,000 0,127

RESPON SPEKTRUM GEMPA TANAH LUNAK KOTA BATANG

(22)

Variabel Nilai T (detik) SA (g)

PGA (g) 0,287 0,000 0,238

SS (g) 0,579 0,168 0,595

S1 (g) 0,25 0,840 0,595

CRS 0,976 0,890 0,532

CR1 0 0,940 0,481

FPGA 1,263 1,040 0,439

FA 1,541 1,140 0,403

FV 3 1,240 0,373

PSA (g) 0,363 1,340 0,347

SMS (g) 0,893 1,440 0,325

SM1 (g) 0,75 1,540 0,305

SDS (g) 0,595 1,640 0,287

SD1 (g) 0,5 1,740 0,272

T0 (detik) 0,168 1,840 0,258

TS (detik) 0,84 1,940 0,245

2,040 0,234

2,140 0,223

2,240 0,214

2,340 0,205

2,440 0,197

2,540 0,189

2,640 0,182

2,740 0,176

2,840 0,170

2,940 0,164

3,040 0,159

3,140 0,154

3,240 0,150

3,340 0,145

3,440 0,141

3,540 0,137

3,640 0,134

3,740 0,130

3,840 0,127

4,000 0,127

RESPON SPEKTRUM GEMPA TANAH LUNAK KOTA

PEKALONGAN

(23)

Variabel Nilai T (detik) SA (g)

PGA (g) 0,320 0,000 0,242

SS (g) 0,644 0,174 0,606

S1 (g) 0,272 0,871 0,606

CRS 0,981 0,921 0,544

CR1 0,000 0,971 0,493

FPGA 1,141 1,071 0,451

FA 1,413 1,171 0,415

FV 2,912 1,271 0,385

PSA (g) 0,365 1,371 0,359

SMS (g) 0,909 1,471 0,336

SM1 (g) 0,792 1,571 0,316

SDS (g) 0,606 1,671 0,298

SD1 (g) 0,528 1,771 0,282

T0 (detik) 0,174 1,871 0,268

TS (detik) 0,871 1,971 0,255

2,071 0,243

2,171 0,233

2,271 0,223

2,371 0,214

2,471 0,205

2,571 0,198

2,671 0,191

2,771 0,184

2,871 0,178

2,971 0,172

3,071 0,167

3,171 0,161

3,271 0,157

3,371 0,152

3,471 0,148

3,571 0,144

3,671 0,140

3,771 0,136

3,871 0,133

4,000 0,133

RESPON SPEKTRUM GEMPA TANAH LUNAK KOTA PEMALANG

(24)

LAMPIRAN - II

(ANALISIS DAN PERHITUNGAN)

(25)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, MAGELANG - 1

A. DATA TANAH HASIL SONDIR

kg/cm2 kg/cm

1 S - 1 4 44

B. DATA BAHAN & BEBAN PONDASI

Jenis Pile : Beton bertulang tampang persegi

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Kedalaman Tiang, H = 0.80 m

Kuat tekan beton Tiang, fc' = 25 MPa

Kuat tarik tulangan fy= 240 MPa

Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3

DATA BEBAN PONDASI

Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 20.00 kN

Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 9.40 kNm

Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 8.00 kNm

Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor, Hux = 1.00 kN Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor, Huy = 3.00 kN

Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu = 13.78 kN

C. TAHANAN TIANG

a. Tahanan ujung

Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1 FK= Faktor Keamanan

Ab = luas ujung bawah tiang (m2),

qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m2),

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Luas tampang Tiang, A = P * L = 0.3600 m2

Tahanan ujung konus, qc = 4.00 kg/cm2 qc = 392.40 kN/m2 FK1= 4.00

Tahanan ujung nominal Tiang : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1= 35.32 kN PERHITUNGAN KEKUATAN PONDASI TIANG

Titik Sondir Kedalaman qc JHL (Tf) m

0.8 No.

Page 1 of 24

(26)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, MAGELANG - 1

b. Tahanan gesek

Tahanan gesek nominal dihitung dg rumus : Ps = [ (4*P)*Tf ]/ FK2 Kel. Tiang = Keliling Tiang (m). Kel. = 4*P

JHL= Jumlah Hambatan Lekat

JHL = 44.00 kg/cm JHL = 43.16 kN/m FK2= 6.00

Ps = [ 4*P*JHL ]/ FK2 = 17.27

c. Tahanan aksial Tiang

Tahanan nominal tiang, Pn = Pb + Ps = 52.58 kN

Tahanan aksial tiang, Pn = 52.58 kN

Faktor reduksi kekuatan, f = 0.60

f * Pn 31.55 kN

Syarat : Pu ≤ f * Pn

20.00 < 31.55 AMAN (OK)

d. Tahanan Tarik Tiang

Tahanan tarik tiang dihitung dengan rumus : Pa = [(Tf*Kel. Tiang*0,7)/ FK3]+Wp

Wp = Berat pondasi Wp=(Bj Beton*P*L*H)

Wp = 6.91 kN

FK3 = 6

Pta = 19.00 kN

Syarat : Ptu ≤ Pta

13.78 < 19.00 AMAN (OK)

D. EVALUASI PENULANGAN PONDASI TIANG PERSEGI

Dia. Tulangan utama dipakai = 13 Jumlah 8

Dia. Tulangan Sengkang 10 Jarak 200

a. Tulangan Utama

- Luas Penampang Ag = P * L = 360000 mm2

- Luas Total Tulangan As tulangan = 1061.32 mm2

ρmin = 1,4/fy = 0.00583 ρb = ((b1*0,85*fc')/fy)(600/(600+fy)) = 0.05354 ρmax = ρb * 0,75 0.04016

Page 2 of 24

(27)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, MAGELANG - 1

As min = ρmin * Ag = 2100.00 mm2 As = Ast = 1061.32 mm2 As max = ρmax * Ag = 14456.45 mm2

Syarat : As min ≤ As ≤ As maks

2100.00 ≤ 1061.32 ≤ 14456.45

MENGUNAKAN TULANGAN MINIMUM

- Kekuatan beban aksial

ɸ Pn (maks) = 0,85 ɸ (0,85 * fc' (Ag-Ast)+(fy * Ast) = 40043.44 N ɸ Pn (maks) = 40.04 kN

Pn (maks) = 66.74 kN

Pu ≤ Pn

20.00 < 66.74 AMAN (OK)

b. Tulangan Sengkang

Av = 2 *1/4*π*Ø ^2= 157.08 mm2 Vn perlu = 15.11 kN Vc = 1/6 * (fc')^0,5 * b * d = 25006.57 N

Vc = 25.01 kN Vs perlu = -9.89 kN

Tulangan Geser 10 Ø 200 AMAN (OK)

Vs negatif, maka tidak memerlukan tulangan geser dan digunakan tulangan geser minimum

Page 3 of 24

(28)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, MAGELANG - 2

A. DATA TANAH HASIL SONDIR

kg/cm2 kg/cm

1 S - 1 6 34

B. DATA BAHAN & BEBAN PONDASI

Jenis Pile : Beton bertulang tampang persegi

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Kedalaman Tiang, H = 0.80 m

Kuat tekan beton Tiang, fc' = 25 MPa

Kuat tarik tulangan fy= 240 MPa

Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3

DATA BEBAN PONDASI

Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 20.00 kN

Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 9.40 kNm

Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 8.00 kNm

Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor, Hux = 1.00 kN Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor, Huy = 3.00 kN

Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu = 13.78 kN

C. TAHANAN TIANG

a. Tahanan ujung

Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1 FK= Faktor Keamanan

Ab = luas ujung bawah tiang (m2),

qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m2),

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Luas tampang Tiang, A = P * L = 0.3600 m2

Tahanan ujung konus, qc = 6.00 kg/cm2 qc = 588.60 kN/m2 FK1= 4.00

Tahanan ujung nominal Tiang : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1= 52.97 kN 0.8

PERHITUNGAN KEKUATAN PONDASI TIANG

No. Titik Sondir Kedalaman qc JHL (Tf) m

Page 4 of 24

(29)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, MAGELANG - 2

b. Tahanan gesek

Tahanan gesek nominal dihitung dg rumus : Ps = [ (4*P)*Tf ]/ FK2 Kel. Tiang = Keliling Tiang (m). Kel. = 4*P

JHL= Jumlah Hambatan Lekat

JHL = 34.00 kg/cm JHL = 33.35 kN/m FK2= 6.00

Ps = [ 4*P*JHL ]/ FK2 = 13.34

c. Tahanan aksial Tiang

Tahanan nominal tiang, Pn = Pb + Ps = 66.32 kN

Tahanan aksial tiang, Pn = 66.32 kN

Faktor reduksi kekuatan, f = 0.60

f * Pn 39.79 kN

Syarat : Pu ≤ f * Pn

20.00 < 39.79 AMAN (OK)

d. Tahanan Tarik Tiang

Tahanan tarik tiang dihitung dengan rumus : Pa = [(Tf*Kel. Tiang*0,7)/ FK3]+Wp

Wp = Berat pondasi Wp=(Bj Beton*P*L*H)

Wp = 6.91 kN

FK3 = 6

Pta = 16.25 kN

Syarat : Ptu ≤ Pta

13.78 < 16.25 AMAN (OK)

D. EVALUASI PENULANGAN PONDASI TIANG PERSEGI

Dia. Tulangan utama dipakai = 13 Jumlah 8

Dia. Tulangan Sengkang 10 Jarak 200

a. Tulangan Utama

- Luas Penampang Ag = P * L = 360000 mm2

- Luas Total Tulangan As tulangan = 1061.32 mm2

ρmin = 1,4/fy = 0.00583 ρb = ((b1*0,85*fc')/fy)(600/(600+fy)) = 0.05354 ρmax = ρb * 0,75 0.04016

Page 5 of 24

(30)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, MAGELANG - 2

As min = ρmin * Ag = 2100.00 mm2 As = Ast = 1061.32 mm2 As max = ρmax * Ag = 14456.45 mm2

Syarat : As min ≤ As ≤ As maks

2100.00 ≤ 1061.32 ≤ 14456.45

MENGUNAKAN TULANGAN MINIMUM

- Kekuatan beban aksial

ɸ Pn (maks) = 0,85 ɸ (0,85 * fc' (Ag-Ast)+(fy * Ast) = 40043.44 N ɸ Pn (maks) = 40.04 kN

Pn (maks) = 66.74 kN

Pu ≤ Pn

20.00 < 66.74 AMAN (OK)

b. Tulangan Sengkang

Av = 2 *1/4*π*Ø ^2= 157.08 mm2 Vn perlu = 15.11 kN Vc = 1/6 * (fc')^0,5 * b * d = 25006.57 N

Vc = 25.01 kN Vs perlu = -9.89 kN

Tulangan Geser 10 Ø 200 AMAN (OK)

Vs negatif, maka tidak memerlukan tulangan geser dan digunakan tulangan geser minimum

Page 6 of 24

(31)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, WONOSOBO

A. DATA TANAH HASIL SONDIR

kg/cm2 kg/cm

1 S - 1 18 30

B. DATA BAHAN & BEBAN PONDASI

Jenis Pile : Beton bertulang tampang persegi

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Kedalaman Tiang, H = 0.80 m

Kuat tekan beton Tiang, fc' = 25 MPa

Kuat tarik tulangan fy= 240 MPa

Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3

DATA BEBAN PONDASI

Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 20.00 kN

Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 9.40 kNm

Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 8.00 kNm

Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor, Hux = 1.00 kN Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor, Huy = 3.00 kN

Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu = 13.78 kN

C. TAHANAN TIANG

a. Tahanan ujung

Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1 FK= Faktor Keamanan

Ab = luas ujung bawah tiang (m2),

qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m2),

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Luas tampang Tiang, A = P * L = 0.3600 m2

Tahanan ujung konus, qc = 18.00 kg/cm2 qc = 1765.80 kN/m2 FK1= 4.00

Tahanan ujung nominal Tiang : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1= 158.92 kN 0.8

PERHITUNGAN KEKUATAN PONDASI TIANG

No. Titik Sondir Kedalaman qc JHL (Tf) m

Page 7 of 24

(32)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, WONOSOBO

b. Tahanan gesek

Tahanan gesek nominal dihitung dg rumus : Ps = [ (4*P)*Tf ]/ FK2 Kel. Tiang = Keliling Tiang (m). Kel. = 4*P

JHL= Jumlah Hambatan Lekat

JHL = 30.00 kg/cm JHL = 29.43 kN/m FK2= 6.00

Ps = [ 4*P*JHL ]/ FK2 = 11.77

c. Tahanan aksial Tiang

Tahanan nominal tiang, Pn = Pb + Ps = 170.69 kN

Tahanan aksial tiang, Pn = 170.69 kN

Faktor reduksi kekuatan, f = 0.60

f * Pn 102.42 kN

Syarat : Pu ≤ f * Pn

20.00 < 102.42 AMAN (OK)

d. Tahanan Tarik Tiang

Tahanan tarik tiang dihitung dengan rumus : Pa = [(Tf*Kel. Tiang*0,7)/ FK3]+Wp

Wp = Berat pondasi Wp=(Bj Beton*P*L*H)

Wp = 6.91 kN

FK3 = 6

Pta = 15.15 kN

Syarat : Ptu ≤ Pta

13.78 < 15.15 AMAN (OK)

D. EVALUASI PENULANGAN PONDASI TIANG PERSEGI

Dia. Tulangan utama dipakai = 13 Jumlah 8

Dia. Tulangan Sengkang 10 Jarak 200

a. Tulangan Utama

- Luas Penampang Ag = P * L = 360000 mm2

- Luas Total Tulangan As tulangan = 1061.32 mm2

ρmin = 1,4/fy = 0.00583 ρb = ((b1*0,85*fc')/fy)(600/(600+fy)) = 0.05354 ρmax = ρb * 0,75 0.04016

Page 8 of 24

(33)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, WONOSOBO

As min = ρmin * Ag = 2100.00 mm2 As = Ast = 1061.32 mm2 As max = ρmax * Ag = 14456.45 mm2

Syarat : As min ≤ As ≤ As maks

2100.00 ≤ 1061.32 ≤ 14456.45

MENGUNAKAN TULANGAN MINIMUM

- Kekuatan beban aksial

ɸ Pn (maks) = 0,85 ɸ (0,85 * fc' (Ag-Ast)+(fy * Ast) = 40043.44 N ɸ Pn (maks) = 40.04 kN

Pn (maks) = 66.74 kN

Pu ≤ Pn

20.00 < 66.74 AMAN (OK)

b. Tulangan Sengkang

Av = 2 *1/4*π*Ø ^2= 157.08 mm2 Vn perlu = 15.11 kN Vc = 1/6 * (fc')^0,5 * b * d = 25006.57 N

Vc = 25.01 kN Vs perlu = -9.89 kN

Tulangan Geser 10 Ø 200 AMAN (OK)

Vs negatif, maka tidak memerlukan tulangan geser dan digunakan tulangan geser minimum

Page 9 of 24

(34)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, BATANG

A. DATA TANAH HASIL SONDIR

kg/cm2 kg/cm

1 S - 1 18 34

B. DATA BAHAN & BEBAN PONDASI

Jenis Pile : Beton bertulang tampang persegi

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Kedalaman Tiang, H = 0.80 m

Kuat tekan beton Tiang, fc' = 25 MPa

Kuat tarik tulangan fy= 240 MPa

Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3

DATA BEBAN PONDASI

Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 20.00 kN

Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 9.40 kNm

Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 8.00 kNm

Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor, Hux = 1.00 kN Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor, Huy = 3.00 kN

Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu = 13.78 kN

C. TAHANAN TIANG

a. Tahanan ujung

Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1 FK= Faktor Keamanan

Ab = luas ujung bawah tiang (m2),

qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m2),

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Luas tampang Tiang, A = P * L = 0.3600 m2

Tahanan ujung konus, qc = 18.00 kg/cm2 qc = 1765.80 kN/m2 FK1= 4.00

Tahanan ujung nominal Tiang : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1= 158.92 kN 0.8

PERHITUNGAN KEKUATAN PONDASI TIANG

No. Titik Sondir Kedalaman qc JHL (Tf) m

Page 10 of 24

(35)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, BATANG

b. Tahanan gesek

Tahanan gesek nominal dihitung dg rumus : Ps = [ (4*P)*Tf ]/ FK2 Kel. Tiang = Keliling Tiang (m). Kel. = 4*P

JHL= Jumlah Hambatan Lekat

JHL = 34.00 kg/cm JHL = 33.35 kN/m FK2= 6.00

Ps = [ 4*P*JHL ]/ FK2 = 13.34

c. Tahanan aksial Tiang

Tahanan nominal tiang, Pn = Pb + Ps = 172.26 kN

Tahanan aksial tiang, Pn = 172.26 kN

Faktor reduksi kekuatan, f = 0.60

f * Pn 103.36 kN

Syarat : Pu ≤ f * Pn

20.00 < 103.36 AMAN (OK)

d. Tahanan Tarik Tiang

Tahanan tarik tiang dihitung dengan rumus : Pa = [(Tf*Kel. Tiang*0,7)/ FK3]+Wp

Wp = Berat pondasi Wp=(Bj Beton*P*L*H)

Wp = 6.91 kN

FK3 = 6

Pta = 16.25 kN

Syarat : Ptu ≤ Pta

13.78 < 16.25 AMAN (OK)

D. EVALUASI PENULANGAN PONDASI TIANG PERSEGI

Dia. Tulangan utama dipakai = 13 Jumlah 8

Dia. Tulangan Sengkang 10 Jarak 200

a. Tulangan Utama

- Luas Penampang Ag = P * L = 360000 mm2

- Luas Total Tulangan As tulangan = 1061.32 mm2

ρmin = 1,4/fy = 0.00583 ρb = ((b1*0,85*fc')/fy)(600/(600+fy)) = 0.05354 ρmax = ρb * 0,75 0.04016

Page 11 of 24

(36)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, BATANG

As min = ρmin * Ag = 2100.00 mm2 As = Ast = 1061.32 mm2 As max = ρmax * Ag = 14456.45 mm2

Syarat : As min ≤ As ≤ As maks

2100.00 ≤ 1061.32 ≤ 14456.45

MENGUNAKAN TULANGAN MINIMUM

- Kekuatan beban aksial

ɸ Pn (maks) = 0,85 ɸ (0,85 * fc' (Ag-Ast)+(fy * Ast) = 40043.44 N ɸ Pn (maks) = 40.04 kN

Pn (maks) = 66.74 kN

Pu ≤ Pn

20.00 < 66.74 AMAN (OK)

b. Tulangan Sengkang

Av = 2 *1/4*π*Ø ^2= 157.08 mm2 Vn perlu = 15.11 kN Vc = 1/6 * (fc')^0,5 * b * d = 25006.57 N

Vc = 25.01 kN Vs perlu = -9.89 kN

Tulangan Geser 10 Ø 200 AMAN (OK)

Vs negatif, maka tidak memerlukan tulangan geser dan digunakan tulangan geser minimum

Page 12 of 24

(37)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, PEKALONGAN - 1

A. DATA TANAH HASIL SONDIR

kg/cm2 kg/cm

1 S - 1 6 28

B. DATA BAHAN & BEBAN PONDASI

Jenis Pile : Beton bertulang tampang persegi

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Kedalaman Tiang, H = 0.80 m

Kuat tekan beton Tiang, fc' = 25 MPa

Kuat tarik tulangan fy= 240 MPa

Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3

DATA BEBAN PONDASI

Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 20.00 kN

Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 9.40 kNm

Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 8.00 kNm

Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor, Hux = 1.00 kN Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor, Huy = 3.00 kN

Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu = 13.78 kN

C. TAHANAN TIANG

a. Tahanan ujung

Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1 FK= Faktor Keamanan

Ab = luas ujung bawah tiang (m2),

qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m2),

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Luas tampang Tiang, A = P * L = 0.3600 m2

Tahanan ujung konus, qc = 6.00 kg/cm2 qc = 588.60 kN/m2 FK1= 4.00

Tahanan ujung nominal Tiang : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1= 52.97 kN 0.8

PERHITUNGAN KEKUATAN PONDASI TIANG

No. Titik Sondir Kedalaman qc JHL (Tf) m

Page 13 of 24

(38)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, PEKALONGAN - 1

b. Tahanan gesek

Tahanan gesek nominal dihitung dg rumus : Ps = [ (4*P)*Tf ]/ FK2 Kel. Tiang = Keliling Tiang (m). Kel. = 4*P

JHL= Jumlah Hambatan Lekat

JHL = 28.00 kg/cm JHL = 27.47 kN/m FK2= 6.00

Ps = [ 4*P*JHL ]/ FK2 = 10.99

c. Tahanan aksial Tiang

Tahanan nominal tiang, Pn = Pb + Ps = 63.96 kN

Tahanan aksial tiang, Pn = 63.96 kN

Faktor reduksi kekuatan, f = 0.60

f * Pn 38.38 kN

Syarat : Pu ≤ f * Pn

20.00 < 38.38 AMAN (OK)

d. Tahanan Tarik Tiang

Tahanan tarik tiang dihitung dengan rumus : Pa = [(Tf*Kel. Tiang*0,7)/ FK3]+Wp

Wp = Berat pondasi Wp=(Bj Beton*P*L*H)

Wp = 6.91 kN

FK3 = 6

Pta = 14.60 kN

Syarat : Ptu ≤ Pta

13.78 < 14.60 AMAN (OK)

D. EVALUASI PENULANGAN PONDASI TIANG PERSEGI

Dia. Tulangan utama dipakai = 13 Jumlah 8

Dia. Tulangan Sengkang 10 Jarak 200

a. Tulangan Utama

- Luas Penampang Ag = P * L = 360000 mm2

- Luas Total Tulangan As tulangan = 1061.32 mm2

ρmin = 1,4/fy = 0.00583 ρb = ((b1*0,85*fc')/fy)(600/(600+fy)) = 0.05354 ρmax = ρb * 0,75 0.04016

Page 14 of 24

(39)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, PEKALONGAN - 1

As min = ρmin * Ag = 2100.00 mm2 As = Ast = 1061.32 mm2 As max = ρmax * Ag = 14456.45 mm2

Syarat : As min ≤ As ≤ As maks

2100.00 ≤ 1061.32 ≤ 14456.45

MENGUNAKAN TULANGAN MINIMUM

- Kekuatan beban aksial

ɸ Pn (maks) = 0,85 ɸ (0,85 * fc' (Ag-Ast)+(fy * Ast) = 40043.44 N ɸ Pn (maks) = 40.04 kN

Pn (maks) = 66.74 kN

Pu ≤ Pn

20.00 < 66.74 AMAN (OK)

b. Tulangan Sengkang

Av = 2 *1/4*π*Ø ^2= 157.08 mm2 Vn perlu = 15.11 kN Vc = 1/6 * (fc')^0,5 * b * d = 25006.57 N

Vc = 25.01 kN Vs perlu = -9.89 kN

Tulangan Geser 10 Ø 200 AMAN (OK)

Vs negatif, maka tidak memerlukan tulangan geser dan digunakan tulangan geser minimum

Page 15 of 24

(40)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, PEKALONGAN - 2

A. DATA TANAH HASIL SONDIR

kg/cm2 kg/cm

1 S - 1 8 32

B. DATA BAHAN & BEBAN PONDASI

Jenis Pile : Beton bertulang tampang persegi

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Kedalaman Tiang, H = 1.00 m

Kuat tekan beton Tiang, fc' = 25 MPa

Kuat tarik tulangan fy= 240 MPa

Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3

DATA BEBAN PONDASI

Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 20.00 kN

Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 9.40 kNm

Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 8.00 kNm

Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor, Hux = 1.00 kN Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor, Huy = 3.00 kN

Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu = 13.78 kN

C. TAHANAN TIANG

a. Tahanan ujung

Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1 FK= Faktor Keamanan

Ab = luas ujung bawah tiang (m2),

qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m2),

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Luas tampang Tiang, A = P * L = 0.3600 m2

Tahanan ujung konus, qc = 8.00 kg/cm2 qc = 784.80 kN/m2 FK1= 4.00

Tahanan ujung nominal Tiang : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1= 70.63 kN 1

PERHITUNGAN KEKUATAN PONDASI TIANG

No. Titik Sondir Kedalaman qc JHL (Tf) m

Page 16 of 24

(41)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, PEKALONGAN - 2

b. Tahanan gesek

Tahanan gesek nominal dihitung dg rumus : Ps = [ (4*P)*Tf ]/ FK2 Kel. Tiang = Keliling Tiang (m). Kel. = 4*P

JHL= Jumlah Hambatan Lekat

JHL = 32.00 kg/cm JHL = 31.39 kN/m FK2= 6.00

Ps = [ 4*P*JHL ]/ FK2 = 12.56

c. Tahanan aksial Tiang

Tahanan nominal tiang, Pn = Pb + Ps = 83.19 kN

Tahanan aksial tiang, Pn = 83.19 kN

Faktor reduksi kekuatan, f = 0.60

f * Pn 49.91 kN

Syarat : Pu ≤ f * Pn

20.00 < 49.91 AMAN (OK)

d. Tahanan Tarik Tiang

Tahanan tarik tiang dihitung dengan rumus : Pa = [(Tf*Kel. Tiang*0,7)/ FK3]+Wp

Wp = Berat pondasi Wp=(Bj Beton*P*L*H)

Wp = 8.64 kN

FK3 = 6

Pta = 17.43 kN

Syarat : Ptu ≤ Pta

13.78 < 17.43 AMAN (OK)

D. EVALUASI PENULANGAN PONDASI TIANG PERSEGI

Dia. Tulangan utama dipakai = 13 Jumlah 8

Dia. Tulangan Sengkang 10 Jarak 200

a. Tulangan Utama

- Luas Penampang Ag = P * L = 360000 mm2

- Luas Total Tulangan As tulangan = 1061.32 mm2

ρmin = 1,4/fy = 0.00583 ρb = ((b1*0,85*fc')/fy)(600/(600+fy)) = 0.05354 ρmax = ρb * 0,75 0.04016

Page 17 of 24

(42)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, PEKALONGAN - 2

As min = ρmin * Ag = 2100.00 mm2 As = Ast = 1061.32 mm2 As max = ρmax * Ag = 14456.45 mm2

Syarat : As min ≤ As ≤ As maks

2100.00 ≤ 1061.32 ≤ 14456.45

MENGUNAKAN TULANGAN MINIMUM

- Kekuatan beban aksial

ɸ Pn (maks) = 0,85 ɸ (0,85 * fc' (Ag-Ast)+(fy * Ast) = 40043.44 N ɸ Pn (maks) = 40.04 kN

Pn (maks) = 66.74 kN

Pu ≤ Pn

20.00 < 66.74 AMAN (OK)

b. Tulangan Sengkang

Av = 2 *1/4*π*Ø ^2= 157.08 mm2 Vn perlu = 15.11 kN Vc = 1/6 * (fc')^0,5 * b * d = 31258.21 N

Vc = 31.26 kN Vs perlu = -16.14 kN

Tulangan Geser 10 Ø 200 AMAN (OK)

Vs negatif, maka tidak memerlukan tulangan geser dan digunakan tulangan geser minimum

Page 18 of 24

(43)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, PEMALANG - 1

A. DATA TANAH HASIL SONDIR

kg/cm2 kg/cm

1 S - 1 5 32

B. DATA BAHAN & BEBAN PONDASI

Jenis Pile : Beton bertulang tampang persegi

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Kedalaman Tiang, H = 0.80 m

Kuat tekan beton Tiang, fc' = 25 MPa

Kuat tarik tulangan fy= 240 MPa

Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3

DATA BEBAN PONDASI

Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 20.00 kN

Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 9.40 kNm

Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 8.00 kNm

Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor, Hux = 1.00 kN Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor, Huy = 3.00 kN

Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu = 13.78 kN

C. TAHANAN TIANG

a. Tahanan ujung

Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1 FK= Faktor Keamanan

Ab = luas ujung bawah tiang (m2),

qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m2),

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Luas tampang Tiang, A = P * L = 0.3600 m2

Tahanan ujung konus, qc = 5.00 kg/cm2 qc = 490.50 kN/m2 FK1= 4.00

Tahanan ujung nominal Tiang : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1= 44.15 kN 0.8

PERHITUNGAN KEKUATAN PONDASI TIANG

No. Titik Sondir Kedalaman qc JHL (Tf) m

Page 19 of 24

(44)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, PEMALANG - 1

b. Tahanan gesek

Tahanan gesek nominal dihitung dg rumus : Ps = [ (4*P)*Tf ]/ FK2 Kel. Tiang = Keliling Tiang (m). Kel. = 4*P

JHL= Jumlah Hambatan Lekat

JHL = 32.00 kg/cm JHL = 31.39 kN/m FK2= 6.00

Ps = [ 4*P*JHL ]/ FK2 = 12.56

c. Tahanan aksial Tiang

Tahanan nominal tiang, Pn = Pb + Ps = 56.70 kN

Tahanan aksial tiang, Pn = 56.70 kN

Faktor reduksi kekuatan, f = 0.60

f * Pn 34.02 kN

Syarat : Pu ≤ f * Pn

20.00 < 34.02 AMAN (OK)

d. Tahanan Tarik Tiang

Tahanan tarik tiang dihitung dengan rumus : Pa = [(Tf*Kel. Tiang*0,7)/ FK3]+Wp

Wp = Berat pondasi Wp=(Bj Beton*P*L*H)

Wp = 6.91 kN

FK3 = 6

Pta = 15.70 kN

Syarat : Ptu ≤ Pta

13.78 < 15.70 AMAN (OK)

D. EVALUASI PENULANGAN PONDASI TIANG PERSEGI

Dia. Tulangan utama dipakai = 13 Jumlah 8

Dia. Tulangan Sengkang 10 Jarak 200

a. Tulangan Utama

- Luas Penampang Ag = P * L = 360000 mm2

- Luas Total Tulangan As tulangan = 1061.32 mm2

ρmin = 1,4/fy = 0.00583 ρb = ((b1*0,85*fc')/fy)(600/(600+fy)) = 0.05354 ρmax = ρb * 0,75 0.04016

Page 20 of 24

(45)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, PEMALANG - 1

As min = ρmin * Ag = 2100.00 mm2 As = Ast = 1061.32 mm2 As max = ρmax * Ag = 14456.45 mm2

Syarat : As min ≤ As ≤ As maks

2100.00 ≤ 1061.32 ≤ 14456.45

MENGUNAKAN TULANGAN MINIMUM

- Kekuatan beban aksial

ɸ Pn (maks) = 0,85 ɸ (0,85 * fc' (Ag-Ast)+(fy * Ast) = 40043.44 N ɸ Pn (maks) = 40.04 kN

Pn (maks) = 66.74 kN

Pu ≤ Pn

20.00 < 66.74 AMAN (OK)

b. Tulangan Sengkang

Av = 2 *1/4*π*Ø ^2= 157.08 mm2 Vn perlu = 15.11 kN Vc = 1/6 * (fc')^0,5 * b * d = 25006.57 N

Vc = 25.01 kN Vs perlu = -9.89 kN

Tulangan Geser 10 Ø 200 AMAN (OK)

Vs negatif, maka tidak memerlukan tulangan geser dan digunakan tulangan geser minimum

Page 21 of 24

(46)

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

TIANG PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA, PEMALANG - 2

A. DATA TANAH HASIL SONDIR

kg/cm2 kg/cm

1 S - 1 10 30

B. DATA BAHAN & BEBAN PONDASI

Jenis Pile : Beton bertulang tampang persegi

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Kedalaman Tiang, H = 0.80 m

Kuat tekan beton Tiang, fc' = 25 MPa

Kuat tarik tulangan fy= 240 MPa

Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3

DATA BEBAN PONDASI

Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 20.00 kN

Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 9.40 kNm

Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 8.00 kNm

Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor, Hux = 1.00 kN Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor, Huy = 3.00 kN

Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu = 13.78 kN

C. TAHANAN TIANG

a. Tahanan ujung

Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1 FK= Faktor Keamanan

Ab = luas ujung bawah tiang (m2),

qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m2),

Dimensi Tiang, (Panjang=Lebar) P =L = 0.60 m

Luas tampang Tiang, A = P * L = 0.3600 m2

Tahanan ujung konus, qc = 10.00 kg/cm2 qc = 981.00 kN/m2 FK1= 4.00

Tahanan ujung nominal Tiang : Pb = [ Ab * qc ]/ FK1= 88.29 kN 0.8

PERHITUNGAN KEKUATAN PONDASI TIANG

No. Titik Sondir Kedalaman qc JHL (Tf) m

Page 22 of 24

Gambar

Tabel Variabel Nilai Spektral Percepatan di Permukaan Tanah Lunak  Lokasi Rencana Tiang PJTUS Jawa Tengah (Sumber : puskim.pu.go.id)

Referensi

Dokumen terkait

Raya Mapanget, Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara TKDN: Tidak Belanja modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan Bangunan Penunjukan Langsung 38.000.000 8 Penelitian

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ Kajian Penanganan Persoalan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Terpengaruh Akibat Dampak Tarikan Kendaraan

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi yang telah memperoleh perpanjangan IUP Operasi Produksi sebanyak 2 (dua) kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (6), dalam jangka waktu

Pengecekan dilakukan setiap 2 jam sekali sebanyak 4 kali yang bertujuan untuk mengontrol jalannya proses maturasi dan untuk mengetahui swelling telah memenuhi standard

[r]

Sedangkam untuk kelas kontrol total kemampuan pemahaman konsep sebesar 460 atau sekitar 57,5% dari skor total, 2Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh

Tingkat korosi atmosferik berdasarkan jarak dari garis pantai terhadap laju korosi atmosferik pada baja tulangan. 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3