Biodata
Nama : Achmad Hardiman
Pekerjaan : Direktur RS Medika Permata Hijau
Email addres : hardimanachmad@yahoo.co.id Tilp : 0811135913 Fax : 62 -21- 45857833 dan 62 - 21 - 86902958 Pendidikan : - Dokter ,FKUI Lulus tahun 1971
- Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa ,FKUI,Lulus tahun 1976 - Magister Administrasi Rumah Sakit,FKM UI,Lulus th 1996 Organisasi : - Ketua Institut Manajemen Rumah Sakit,PERSI
- Surveior,Pembimbing dan Konselor KARS Pengalaman Mengajar
1. Kajian Administrasi Rumah Sakit,FKM UI : 1997 – 2002.
2. Kebijakan Kesehatan , MMR UGM , 2003 – 2004.
Pengalaman Pekerjaan
1.Direktur RSJ Palembang : 1976 – 1985, RSJ Semarang : 1985 -1996 3.Direktur Kesehatan Jiwa : 1996 – 1999
4.Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Medik : 1999 – 2000 & 2004 5.Direktur Pelayanan Medik Spesialistik : 2000 – 2003
6.Kepala Pusat Kesehatan Kerja : 2005
7.Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular : 2006 – 2007 8. Direktur RSU Menteng Mitra Afia : 2008 – 2009
Achmad Hardiman
Ketua IMRS PERSI
hardimanachmad@yahoo.co.id fax : 6221 45857833
Manajemen Keperawatan Jakarta,10 – 13 Maret 2014
Tuntutan Publik Mutu dan
Safety
Akreditasi RS Internasional
Politik ,Sosial
dan budaya Kebijakan
Pemerintah Peraturan perundang -undangan
Iptek
Kesehatan
Kebijakan moneter dan fiskal Tekanan Lingkungan Strategik
Perumah Sakitan di Indonesia
1
5 2
6 3
7 4
Nasional
^ RS Siloam Cengkareng (Tangerang)
^ RS Santosa (Bandung) ^ RSCM ^ RS Sanglah ^ RS Eka (Tangerang) ^ RS Pondok Indah
^ RS Premier Bintaro (Tangerang) ^ RS Premier Globalisasi : Mutu (Quality)
- World class medicine - World class service
Akreditasi JCI Regional
^ Mount Elizabeth Hospital (Singapore) ^ Bumrungrad Hospital (Bangkok)
^ Institute Jantung Nasional (Kualalumpur)
Roadmap RS Indonesia Masa Depan
Quality Equity Safety
Roadmap RS Indonesia Masa Depan
• Quality: Kewajiban akreditasi bagi seluruh RS di Indonesia merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kualitas
• Safety: Kewajiban menjalankan progrqam patient safety merupakan salah satu langkah menuju pelayanan RS yang lebih aman
• Equity: Pelaksanaan program Jamkesmas merupakan salah satu langkah untuk
memberikan akses yang lebih baik kepada
masyarakat yang kurang mampu
The Nature of Leadership
1) Leaders take charge 2) Make things happen
3) Dream,dreams & then translate them into reality
4) Attract the voluntary commitment of followers & energize them
5) Tranform organization into new entities with greater potential for survival,growth & excellence
6) Empowers an organization to maximized its contribution to the well being of its member
7) Being master in designing and building institution & the architects of the organization’s future
Burn Nanus :The Leader’s Edge
Tiga motif seseorang menjadi pengikut orang lain
1. Mendapatkan rasa aman
2. Mendapatkan imbalan (reward) 3. Mendapatkan kepuasan
intelektual,emosional atau spiritual
Peran Kekuasaan seorang pemimpin
• Ketiga motif para pengikut tersebut dipuaskan oleh Pemimpin dengan menggunakan Kekuasaan (Power)
• Hati – hati Kekuasaan memiliki
kedaluarsa,biasanya Pemimpin terkejut
tiba2,pengikutnya meninggalkannya
Effective Leaders have some Qualities
• A Leader has Vision
• A Leader has Passion
• A Leader manage the “Gap”
• A Leader walks his Talk
• A Leader doesn’t delegate Communication
• The Leader as a Model
Sandy Linver,Pres Speakeasy,Inc.
The Leader’s Edge
Leadership Roles
External Environment
Internal Environment
Future
Direction Setter
Present
Spokeperson
Coach Change Agent
The Most Significant Factors in Providing “High Quality Care ”
• Nursing Care
(97.3%)• Clinical Skills of Medical Staffs (96.4%)
• Employee Attitude (93.3%)
• Technology (89.9%)
• Hospital Administration (85.6%)
• Internal Operations (82.1%)
• Appearance (74.9%)
• Convenience/Access (69.0%)
• Board Involvement in QA (52.8%)
(Source : Survey by Hamilton/KSA Consulting US, 1990)
Pelayanan Keperawatan
Bentuk layanan manusiawi yang difokuskan kepada pasien secara aman dan etik
berlandaskan prosedur pelaksanaan
standar serta memperhatikan kewaspadaan universal dalam rangka meningkatkan
keselamatan pasien.
Kualitas dan keselamatan
Konsep dasar manajemen YanKep
Koordinasi dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk
mencapai tujuan umum dan khusus pelayanan dan asuhan keperawatan yang berfokus pasien.
Reflective mind set :Managing
self
Analytic mind set: managing
organization
Worldly mind set: managing
context
Collaborative mindset: managing
relationship
Action mind set: managing
change
Tantangan kepemimpinan untuk memimpin perubahan dalam layanan kesehatan
ALAT - TEKNOLOGI
SDM/
perawat
STANDAR PRAKTIK &
SOP BUDAYA
KERJA
KESELAMATAN
KUALITAS
SISTEM KERJA BERFOKUS KUALITAS &
KESELAMATAN •19
Patient centered
6 kompetensi penting kepemimpinan keperawatan dlm kualitas dan
keselamatan
Layanan berfokus
pasien
Praktik Berbasis
bukti
20
Kepemimpinan transaksional dan transformasional
Karisma dan stimulasi intelektual:
mengubah budaya, mencapai upaya dan
kepuasan
Kebutuhan dan reward ditukar dengan kinerja yang
diharapakan
Budaya institusi
Budaya institusi
Kinerja melebihi harapan dan
mengubah budaya institusi.
Upaya dan kinerja sesuai harapan
Pem im pin tra nsform as ional Pemim pin transaksional
•21
Roadmap RS Indonesia Masa Depan
• Quality: Kewajiban akreditasi bagi seluruh RS di Indonesia merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kualitas
• Safety: Kewajiban menjalankan progrqam patient safety merupakan salah satu langkah menuju pelayanan RS yang lebih aman
• Equity: Pelaksanaan program Jamkesmas merupakan salah satu langkah untuk
memberikan akses yang lebih baik kepada
masyarakat yang kurang mampu
PENINGKATAN MUTU
& KESELAMATAN PASIEN
Meningkatkan mutu secara keseluruhan dng
terus menerus
mengurangi risiko
terhadap pasien & staf
baik dalam proses klinis
maupun lingkungan fisik
24
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP) Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO) Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP) Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
Med Adm Med Med Med Adm Prwt
Adm Prwt Admin Admin 3 Srv 3 Srv
Type equation here.
Kerangka Standar Akreditasi Rumah Sakit
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert) Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
Kerangka Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru
Prwt prwt prwt Prwt prwt Prwt
Prwt Prwt Prwt
3 Kelompok
316 Standar
1193 Elemen Penilaian
6 Sasaran KPRS
Tracer Methodology
Tracers provide the methodology to
assess an organization’s systems and processes by;
Following the treatment path an individual patient has taken in the hospital, or
Following a process in the hospital from a beginning to an endpoint.
It is about areas for improvement
Patient Tracer
Follows the care and needs of the patient
28
Dokter
Perawat
Apoteker Fisio
terapi
Ahli Gizi Lainnya
Radio grafer
Pasien
Pada Model tradisional dalam pelayanan
kesehatan, Dokter merupakan unit sentral/pusat dalam model pelayanan kesehatan
“Dokter =
Captain of the ship”
Pasien
“Dokter = Team Leader”
Model Patient-centered Care
Kompetensi yg memadai
“Interdisciplinary Team
Model”
Dokter/
DPJP Fisio terapis
Perawat
Apoteker
Ahli Gizi
Lainnya Analis
Radio grafer
Staf Klinis
Case Manager
Asuhan Integrasi
• Pelayanan berpusat dan bermitra dengan pasien PFP/PCC. (Pasien sederhana kompleks)
• Identifikasi kebutuhan pasien - awal pelayanan o kebutuhan pelayanan gawat darurat
o yan preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif o kebutuhan klinis saat menunggu dlm proses
• Komunikasi dgn pasien
o akurat, optimal, lengkap, tidak bias “waktu”
o atasi kendala fisik, bahasa, budaya
• Pelayanan yang seragam
o populasi-pelayanan-kompetensi-waktu
o satu tatanan organisasi / kepemimpinan pelayanan : Anestesi, Laboratorium, Radiologi-diagnostik imaging
Paradigma Baru Pelayanan Pasien
Direktur RS Komite Medik
• SubKom Kredensial
• SubKom Mutu Profesi
• SubKom Etika&Disiplin Profesi
Staf Medis
“Komite Klinis”
Subkomite/
Pokja/Panitia lain
Pasien
Tata kelola klinis baik
Mutu yan medis &
keselamatan pasien,
Profesionalisme staf medis
32
KONTINUITAS PELAYANAN
*Standar APK.2. RS mendisain dan melaksanakan proses untuk memberikan pelayanan asuhan pasien yg berkelanjutan di dalam RS dan koordinasi antar para tenaga medis (praktisi pemberi
asuhan).
Elemen penilaian APK.2.
1. Pimpinan pelayanan menetapkan disain & melaksanakan proses yg mendukung kontinuitas yan dan koordinasi yan yg meliputi semua yg tercantum dalam maksud & tujuan di atas.
2. Kriteria & kebijakan yg telah ditetapkan menentukan tata cara transfer pasien yg tepat di dalam RS.
3. Kesinambungan & koordinasi terbukti terlaksana dlm seluruh fase yan pasien.
4. Kesinambungan dan koordinasi terbukti dirasakan oleh pasien.
(lihat juga HPK 2, EP 1 dan HPK 2.1, EP 2)
33
*Standar APK.2.1 Dalam semua fase yan, ada staf yg kompeten sebagai orang yg bertangg-jwb terhadap pelayanan (careasuhan) pasien.
Elemen penilaian APK.2.1
1. Staf yg bertangg-jawab utk koordinasi yan selama pasien dirawat diketahui dan tersedia dlm seluruh fase asuhan RI (lihat juga PP 2.1, EP 5 tentang tanggung jawab dokter dan HPK.6.1. EP 2).
2. Staf tsb kompeten menerima tangg-jawab untuk melaksanakan yan pasien.
3. Staf tersebut dikenal oleh seluruh staf RS.
4. Staf melengkapi dokumen rencana yan pasien di rekam medis.
5. Perpindahan tangg-jawab yan pasien dari satu individu ke individu yg lain dijabarkan dlm kebijakan RS.
Case Manager
di Rumah Sakit
• Pengertian :
o CM adalah profesional dalam RS yang bekerja secara kolaboratif dgn PPA, memastikan bahwa pasien dirawat serta ditransisikan ke tingkat asuhan yang tepat, dalam perencanaan asuhan yang efektif dan menerima
pengobatan yang ditentukan, serta didukung pelayanan dan perencanaan yang dibutuhkan selama maupun sesudah perawatan RS.
o American Case Management Association : CM adalah professional yang secara kolaboratif melakukan proses asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi asuhan, evaluasi, dan advokasi untuk opsi pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien & keluarga akan pelayanan
kesehatan yang komprehensif, melalui komunikasi dan sumber daya yang ada untuk memperoleh hasil yang bermutu dan cost effective.
o CM selain di RS, juga dapat di Perusahaan Asuransi, di Perusahaan (besar)
• Ciri : Manajemen, Komunikator,, Wawasan pelayanan klinis, Membantu pasien memenuhi kebutuhan pelayanan.
• Peran :
o CM bekerja sama dengan DPJP dan PPA lainnya.
o CM bersama-sama merencanakan transisi serta kontinuitas asuhan, pemulangan dan juga follow up setelah pasien pulang rawat.
o CM berkoordinasi / berkomunikasi dengan pasien dan keluarga, sumber dana (mis. Asuransi, Perusahan), dan sarana komunitas yang dapat
memberikan pelayanan yang dibutuhkan pasien, seperti fasilitas rehabilitasi atau penyedia peralatan medis.
o Dengan koordinasi ini, tujuan para CM adalah untuk memastikan hasil yang optimal baik bagi pasien maupun RS termasuk mutu asuhan,
utulisasi sumber daya secara efisien dan penggantian biaya (reimbursement) perawatan.
o CM melayani bayi sampai dengan geriatrik, untuk pelayanan yang
komprehensif, termasuk pelayanan rawat inap, pemeriksaan pre-admisi, day surgery, kemoterapi rawat jalan, pelayanan gawat darurat,
perencanaan & pemulangannya, dsb
• Kualifikasi :
o Perawat, Dokter, (Pekerja Sosial). CCM Certified Case Manager
• Fungsi penting …..
• Fungsi penting :
1. Koordinasi, penerapan Patient Centered Care, menjaga kontinuitas pelayanan
2. Koordinasi : Discharge Planning, Follow-up, Pelayanan pasca rawat, Home care, Sarana komunitas
3. Koordinasi Rujukan, Transfer
4. Monev utilisasi sumber daya (utilization review) : kelayakan / kepantasan / prioritas dari pemeriksaan – pelayanan,
kendali mutu dan biaya
5. Komunikasi dengan : Asuransi (Verifikasi Benefit/Manfaat), Perusahaan / employer, Rujukan konseling finansial
6. Edukasi, Advokasi, Konseling pasien dan keluarga 7. Asesmen psikososial dan lingkungannya, Hambatan
pelayanan, Support Groups - pendampingan untuk motivasi, spiritual
8. Intervensi konsultasi krisis dengan tim PPA 9. Masalah-masalah legal dan etik
Sumber berbagai referensi)
37
Standar AP.1.5 Temuan pada asesmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien dan siap tersedia bagi para
penangg-jwb asuhan pasien.
Elemen Penilaian AP.1.5
1. Temuan pada asesmen dicatat dlm rekam medis pasien(lih.juga MKI.1.9.1, EP 1)
2. Mereka yg memberi yan kpd pasien dapat menemukan dan mencari kembali hasil asesmen di rekam medis pasien atau di lokasi tertentu yg lain yg mudah diakses & terstandar (lih.juga MKI.1.7, EP 2)
3. Asesmen medis dicatat dlm rekam medis pasien dalam waktu 24 jam setelah pasien di rawat inap.
4. Asesmen keperawatan dicatat dalam rekam medis pasien dalam waktu 24 jam setelah pasien dirawat inap.
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi Nama pasien
Tanggal Jam
(Tepi utk)
Dokter
(Tepi utk)
Staf Klinis lainnya 10/5/13
7.30
8.15
9.10
S O A P
S aaaa bbbbb ccccc hhhhhh vvvvvvv nbnnnnnn bbbbbbbbbb nn……..
O ddd eeee …..
A ggggg hhhhh kkkkk
P nnnn pppppp qqqqq
ttd, nama Perawat
S O A P
Ttttt fffff ppppp kkkkkk yyyyyy Eee ddddd xxxxx
Aaaaa mmmmm dddd uuuuuuu aaaaaaaa mmmmmm ddddddddddd Rrrrr llll hhhh wwww
ttd, nama Dokter
Ttttt fffff ppppp kkkkkk yyyyyy Eee ddddd xxxxx
Aaaaa mmmmm dddd uuuuuuu aaaaaaaa ddddddddddd rrrr ccc.
Rrrrr llll hhhh wwww
ttd, nama Ahli Gizi
Program jaminan kesehatan
SJSN BPJS Jaminan Kesehatan Nasional
Pengendalian biaya / efisiensi dan mutu untuk RS
Metode pembayaran untuk RS
prospective payment casemix
PEMBAYARAN PELAYANAN RS ERA JKN
• Pembayaran ke faskes rujukan berdasar cara INA-CBG (Indonesian Case Based Groups)
• Menteri menetapkan standar tarif
• Besaran pembayaran: kesepakatan BPJS dengan asosiasi faskes di wilayah tsb mengacu standar tarif yang ditetapkan menteri
• Besaran INA-CBG ditinjau setiap 2 tahun oleh Menteri (berkoordinasi dengan menteri bid keuangan)
Perpres no 12 th 2013, tentang Jaminan kesehatan
Tujuan sistem pembiayaan pel kesehatan:
• Mendorong peningkatan mutu
• Mendorong layanan berorientasi pasien
• Mendorong efisiensi
• Tidak memberikan reward thd provider yang melakukan overtreatment, undertreatment maupun melakukan adverse event
• Mendorong untuk pelayanan tim
(Miller 2007)
JKN 2014 PENGENDALIAN BIAYA RUMAHSAKIT
• Farmasi
• Alat medik habis pakai
• Pemeriksaan penunjang
• Lama rawat (LOS)
• Formularium obat
• Formularium alat medik habis pakai
• Pelayanan farmasi satu pintu
• Clinical pathway
• Guideline/panduan
• Discharge planning system
• Pengadaan barang dan jasa
• Pencegahan dan pengendalian Infeksi Nosokomial
KESIMPULAN
• Lingkungan Strategik Rumah Sakit Indonesia sebagai driver untuk perubahan Rumah Sakit dimasa depan
• Roadmap RS Indonesia masa depan melalui quality,equity,safety
• Ada 8 tantangan Leadership dalam pelayanan keperawatan
• Kepemimpinan yang tranformasional dibutuhkan dalam mengembangkan budaya pelayanan RS untuk mencapai kinerja yang lebih baik
.
• Perawat dapat berperan dlm akreditasi sebagai case manajer yang bertanggung jawab atas kontinuitas dan integrasi asuhan yang diberikan kepada pasien
• Perawat dalam JKN dapat berperan sebagai pengendali mutu dan biaya didalam rumah sakit