• Tidak ada hasil yang ditemukan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. DPR ARSIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. DPR ARSIP"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KOMISI II DPR-RI DALAM RANGKA

PEMBICARAAN TINGKAT 11/RENGAMBILAN KEPUTUSAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENT�NG

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-U;NDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI SELASA; 1 �PRIL 2008

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua dan selamat pagL Yth. Saudara Pimpinan Rapat dan para Anggo(a Dewan;

Yth. Saudara Menteri Dalam Negeri dan Ment�ri Hukum dan HAM selaku Wa�il Pemerintah dan Hadirin yang berbahagia,

Terlebih dahulu marilah kita mengucapkan · puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena· hanya atas perkenan-Nya kita dapat mepghadiri Rapat Paripurna dalam keadaan sehat wal'afiat guna melaksanakan Pembicaraan !Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan i Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 . tentang Pemerintahan Daerah.

Kami laporkan bahwa Rapat Paripurna jtanggal 13 Desember 2007 telah memutuskan menyetujui RUU tentang Perubahan Kedua Uijdang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi RUU DPR-RL Sel�njutnya melalui surat Nomor R.96/Pres/12/2007 tanggal 28 Desember 2007 Presiden menyampalkan RUU tentang Perubahan Kedua UU No. 32 T ahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah kepad� DPR-RL

Berdasarkan keputusan Rapat Sadan Musyawarah (BAMUS) tanggal 15 November 2007 dalam salah satu keputusannya memberi tugas kdnstitusi bidang legislasi kepada Komisi II DPR-RI untuk memproses penanganan Pembicaraan Tin9kat I terhadap RUU tentang Perubahan Kedua UU Nomor 32 Tahun 2004 ini.

Dalam rangka menindaklanjuti penugasan BAMUS tersebut, Komisi II DPR-Rl segera melakukan proses Pembicaraan Tingkat I sebagaf: berikut:

ARSIP

DPR RI

(2)

A. PROSES DAN MEKANISME PEMBAHASANi

1. Komisi II DPR-RI mengawali Pembicaraa� Tingkat I pada tanggal 23 Januari 2008, Raker dengan MENDAGRI, MENHUKHAM danl DPO-RI untuk mendengarkan Pandangan dan Pendapat Pemerintah yang diwakili oleH MENDAGRI serta Pandangan dan Pendapat DPO-RI dilanjutkan Tanggapan Pimpinan Komisi II DPR-RI terhadap P�ndangan dan Pendapat.Pemerintah dan DPD-RI.

2. Tanggal 8, ·9 Januari dan tanggal 4 Fe�ruari 2008, Komisi II DPR-RI telah melakukan Rapat Pleno untuk membahas persiap�n pembahasan Rancangan Uhdang�Undang

tersebut. - i

3. Pada tanggal 6 Februari dan 11 Febtuari 2008, Raker Komisi 11 DPR-RI dengan MENDAGRI dan MENHUKHAM untuk tnembahas permasalahan yang telah disusun dalam DIM. Dari keseluruhan DIM yang I materi muatannya telah dibahas dalam Raker menyisakan beberapa materi krusial yang belum disepakati selanjutnya dan diserahkan

· kepada Panja untuk membahas secara mendalam.

4. Di tingkat Panitia Kerja (Panja) RUU telah dilakukan pembahasan terhadap materi yang belum disepakati dalam Raker termasuk terhadap materi perubahan tambahan, baik dari Pemerintah, DPD-RI maupun Komisi IIDPR-RI. Pembahasan di Panja dilakukan secara intensif dan mendalam sebanyak 11 (sebellas) kali Rapat Panja, yang dimulai pada tanggal 20 Februari 2008 sampai dengan · 16 Maret 2008.

5. Pada tahapan Timusmmsin telah dilakukan Rapat Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi untuk melakukan perumusan dan sinkronibasi materi-materi muatan yang telah disepakati Raker dan Panja. Pembahasan ini dilakuk�n dari tanggal 24 s.d. 26 Maret 2008.

6. Rapat Kerja antara Komisi II DPR-RI de�gan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hukum dan HAM tel ah dilaksanakan pad a hari Kamis, 27 Maret. 2008 gun a mendengarkan dan membahas laporan Panja yang telah menyampaikan beberapa substansi pokok.

Saudara Pimpinan Rapat dan para Anggota Oetan;

Saudara Menteri Dalam Negeri dan Menteri H�k�m dan HAM selaku wakil Pemerintah dan hadirin yang kami hormati,

B. SUBSTANSI POKOK DAN · PERMAS.AJLAHAN YANG BERKEMBANG DALAM PEMBAHASAN RUU TENT ANG PERUBAHAN KEDUA UU NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINT AHAN DAERAH.

Berkenaan dengan putusan Mahkam�h Konstitusi Nomor 5/PUU-V/2007 yang mengabulkan uji materil Pasal 56 ayat (2), Pasal! 59 ayat (2) dan ayat (3) UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa implikasi terhadap UU Nomor 32 Tahun 2004 untuk dilakukan perubahan. Perubahan terseb�t dilakukan khususnya mengenai substansi pengaturan untuk memberikan hak calon perseotangan untuk mengikuti Pemilu Kepala Daerah sebagaimana halnya dengan hak yang diberikan �epada partai politik atau gabungan partai politik agar Pemilu Kepala Daerah dapat melahirkan kep�mimpinan daerah yang memperhatikan prinsip persamaan dan keadilan.

Selain perubahan yang terkait dengan tjalon perseorangan, untuk mengatasi berbagai permasalahan mendesak bagi penyelenggaraary pemerintahan daerah maupun kepentingan nasional diatur pula pengaturan pengisian kekosqngan wakil kepala daerah; peninjauan kembali jadwal PILKADA bulan Desember 2008; perlua�an irtegrasi Pemilu Gubemur dengan Pemilu Bupati/Walikota; persyaratan baik usia maupura pengunduran diri incumbent apabila yang bersangkutan mencalonkan diri mengikuti pemili�an kepala daerah/wakil kepala daerah serta penanganan sengketa hasil penghitungan suara p�milihan kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Saudara Pimpinan Rapat dan para Anggota Dewan serta hadirin yang kami hormati,

!

Beberapa substansi pokok dalam RUU ini �apat �ami sampaikan sebagai berikut:

1. PENGISIAN KEKOSONGAN WAKIL KEPALA PAERAH

Belum diaturnya ketentuan mengenai pej,gisian kekosongan wakil kepala daerah yang menggantikan Kepala Daerah yang mengundurka� diri, atau tidak dapat melakukan kewajibannya selama 6 bu Ian secara terus-menerus dalam ma�a jabatannya atau pengisian · kekbsongan wakil

ARSIP

DPR RI

(3)

kepala daerah apabjla wakil kepala daerah rneninggal dunia, berhenti atau tidak dapat menjalankan kewajibannya selama 6 bulan sebara terus-menerus, maka untuk optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan di daerah dipandjang perlu untuk mengatur ketentuan mengenai pengisian kekosongan wakil kepala daerah.

2. PERSYARATAN USIA GALON KEPALA DAEAAH/WAKIL KEPALA DAERAH

Dalam Undang-Undang ini mengatur baHwa syarat untuk calon gubernur/wakil gubernur berusia sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tabun dan untuk calon bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota berusia sekurang-kurangnta 25 tahun. Perubahan persyaratan umum bagi calon bupati/wakil bupati dimaksudkan untuk me�berikan kesempatan bagi generasi yang lebih muda .untuk berperan dalam pemerintahan da�rah dan sebagai upaya kaderisasi pemimpin daerah.

3. PENGATURAN BAGI 'INCUMBENT'

Agar pelaksanaan pemilihan kepala daeirah/wakil kepala daerah berjalan dengan lebih demokratis,

fairness

dan meminimalisir berbagai iekses akibat pengaruh jabatan, maka Undang­

Undang ini mengatur bahwa kepala daerah/wakil kepala daerah yang masih menduduki jabatannya jika mencalonkan diri dalam pemilifuan kepala daerah/wakil kepala daerah harus mengundurkan diri sejak pendaftaran, yang mempuktikan dengan menyerahkan surat pernyataan pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali dan surat persetujuan dari pejabat yang berwenang.

4. SYARAT DUKUNGAN BAGI GALON PERSE(pRANGAN

Syarat dukungan bagi calon perseorapgan agar dapat mendaftarkan diri sebagai pasangan calon peserta pemilihan kepala daer�h/wakil kepala daerah diatur dalam 4 (empat) tingkatan berdasarkan jumlah penduduk denganl prosentase antara 3% (tiga persen) dan 6,5%

(enam koma lima persen) dengan jumlah dukung$n tersebar di lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kabupaten/kota di provinsi atau terseb�r lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kecamatan di kabupaten/kota.

Saudara Pimpinan Rapat dan para Anggota DeY'an ·serta hadirin yang kami hormati,

5. MEKANISME VERIFIKASI DAN REKAPITULASI DUKUNGAN BAGI SAKAL GALON PERSEORANGAN

Pengaturan mengenai verifikasi dan fiekapitulasi dukungan bakal pasangan calon perseorangan untuk pemilihan gubernur/wakil guo,ernur, bupati/wakil bupati maupun walikota/wakil walikota diserahkan kepada KPU Provinsi dan/at�u KPU Kabupaten/Kota dengan melibatkan PPK dan PPS.

6. PROSENTASE SYARAT PEMENANG PEMIILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Bagi pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang tidak memperoleh lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah suara sah, lmaka pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh 30% (tiga puluh persen) dari jumlah suara sah, maka pasangan calon yang memperoleh suara terbesar dinyataka� sebagai pasangan terpilih.

7. KETENTUAN TENTANG LARANGAN DAN A

f ' AU MUNDUR DARI PASANGAN GALON Dalam Undang-Undang .ini mengatur Iara gan menarik atau mundur bagi pasangan calon yang telah ditetapkan oleh KPU· Provinsi dan/ata, KPU Kabupaten/Kota sebagai pasangan calon peserta pemilihan kepala daerah dan wakil kepal� daerah. Selain itu diaturketentuan sanksi yang dikenakan bagi pasangan calon yang ditarik atau �engundurkan diri tersebut.

8. PENGALIHAN KEWENANGAN .PENANGANAN SENGKETA HASIL PENGHITUNGAN SUARA

Sebagaimana ditentllkan dalam UU No. �2 Tahun 2007 tentang Penyelenggaran Pemilu bahwa pemilihan Kepala Daerah termasuk dalam rezim Pemilu, maka sesuai amanat Pasal 24C ayat (1) maka penanganan sengketa hasil pengh�tungan suara pemnihan kepala daerah dan wakil

ARSIP

DPR RI

(4)

kepala daerah oleh Mahkamah Agung dialihkan lkepada Mahkamah Konstitusi. paling lam bat· 18 (delapan belas) bulan sejak Undang-Undang ini diµndangkan.

9. KETENTUAN PIDANA

Dalam Undang-Undang ini diatur mengen�i sanksi baik bagi setiap orang yang melakukan kesalahan terhadap tahapan pemilihan kepala �aerah maupun kepada KPU beserta aparat di bawahnya apabila tidak melaksanakan tugas dan\ kewenangan sesuai ketentuan Undang-Undang

ini. . i

Mengenai lamanya pidana penjara maupilin besaran denda pada ketentuan pidana dalam Undang-Undang ini disinkronkan dengan ketentuan pidana dalam Undang-Undang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD.

10. PENJADWALAN PILKADA

Dalam rangka mengamankan agenda na�ional Pemilu DPR, DPD dan DPRD serta untuk efisiensi dan efektifitas pemilihan . kepala daerah� maka dalam Undang-Undang ini diatur bahwa kepala daerah yang masa jabatannya bera_khir b�lan November 2008 s.d. Juli 2009 pemungutan suaranya dilaksanakan paling lama bu Ian Oktoper 2008. Dalam hal pemilihan . kepala daerah putaran kedua, pemungutan suaranya dilaks�nakan paling lama bulan Desember 2008, sedangkan untuk pemungutan suara pemilihan gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota dalam satu daerah yang sama yang berakhir masa jabatannya pada tahun 2008 s.d. Juli 2009 diselenggarakan pada hari dan tanggal yang sama.

11. Terhadap satu substansi yang disepakati Panja untuk dilaporkan dan diambil keputusan dalam Raker yaitu Pasal 58 huruf f yang selama perpbahasan di forum Panja berkembang pemikiran bahwa terhadap pasal tersebut terdapat 2 (du�) alternatif yang berbunyi sebagai berikut:

Alternatif I

"Tidak· pernah dijatuhi pidana penjara berdast3rkan putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tinda_k ipidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih." ·

Alternatif II

"Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berda�arkan putusan pengadilan yang. memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak �idana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih."

Tam bah an baru

"Oaf

am

ha/ seseorang melakukan tindak pidana \ yang diancam dengan pidana penjara 5 (/ima) tahun atau lebih dan telah dijatuhi hukum pidana penjara yang berkekuatan hukum tetap dibawah 5 (lime) tahun, yang bersangkutan diberi tenggan� waktu setelah 5 (lima) tahun selesai menjalani seluruh atau sebagian pidana penjara yang idijatuhkan kepadanya dapat dicalonkan atau mencalonkan diri."

Namun terhadap kedua alternatif tersebut, setela� melalui forum lobi fraksi-fraksi dan Pemerintah serta melalui pendapat akhir mini fraksi-fraksi disepakati menerima rumusan Pasal 58 huruf f alternatif I, dan secara keseluruhan terhadap RWU tersebut Raker menyetujui untuk dibawa ke Pembicaraan Tingkat II untuk diambil keputusa� dan disahkan menjadi Undang-Undang pada Rapat Paripurna hari ini.

Saudara Pimpinan Rapat dan para Anggota Dew-an;

Saudara Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hutum dan HAM selaku wakil Pemerintah; dan Hadirin yang kami hormati,

: Demikian laporan ini kami sampaikan unJuk memberikan gambaran betapa RUU tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Ta�un 2004 tentang Pemerintahan Daerah ini telah mengalami serangkaian proses pembahasan yang mendalam dan menyeluruh.

ARSIP

DPR RI

(5)

Pada kesempatan ini kami menyampaikar\ terima kasih dan penghargaan kepada Saudara Menteri Dalam Negeri dan Saudara Menteri HukUm dan HAM beserta jajarannya yang bersama­

sama Anggota Komisi II DPR-RI telah melaku�an Pembicaraan Tingkat I untuk membahas Rancangan Undang-Undang ini secara mendalam/dengan cermat, tekun; terbuka dan berlangsung dalam suasana demokratis. Walaupun kami telahi berusaha mencapai hasil yang maksimal, tentu saja kami pun menyadari dan mengakui bahwa masih ada kekurangan, kelemahan atau kesalahan, baik dalam proses pembahasan maupun hasil akhir yang telah dirumuskan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada rekah-rekan dari media mass� baik cetak maupun elektronik yang telah mempublikasikan proses pembahasan RUU tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang P�merintahan Daerah, serta kepada semua pihak yang telah secara aktif ikut serta guna penyempurnaah rumusan materi RUU ini. Apabila ada kesalahan baik dalam proses pembahasan ma�pun dalam penyampaian laporan ini, dengan kerendahan hati kami mohon dimaafkan.

Selanjutnya perkenankanlah kami merlyampaikan RUU tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang P�merintahan Daerah ini kepada Rapat Paripurna untuk mendapatkan persetujuan bersama; selanjutnya disahkan menjadi Undang-Undang.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Pimpinan Komisi II DPR-RI Ketua,

E.E..MANGINDAAN, S.IP.

A-128

ARSIP

DPR RI

Referensi

Dokumen terkait

Metode empiris hanya dapat menghitung nilai kapasitas dukung dan penurunan pondasi KSLL pada kondisi sebelum perkuatan, untuk menghitung kondisi perkuatan geotextile harus

Profil Protein Jaringan Otot Ayam Broiler pada Waktu Inkubasi yang Berbeda Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa protein jaringan otot Ayam Broiler pada waktu

Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Klaten Tahun 2015 ini adalah untuk melihat keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan dan mengevaluasi pencapaian upaya kesehatan

1) Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya, sebagai kekayaan awal. 63 Tahun 2008 kekayaan awal Yayasan adalah paling sedikit

Berbagai hal yang diinginkan istri selama memberikan ASI. Jenguk anak atau istri ke sini tuh udah senang. Juga perhatian sama moral juga ya tapi itu ngga di

perkara pencurian yang dilakukan oleh terdakwa, dikatakan juga bahwa seseorang baru dapat dikatakan terdakwa pencurian apabila telah diperiksa oleh penyidik, jaksa

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dimulai dengan pengujian hipotesis, konsep dijabarkan dalam bentuk variabel yang jelas, pengukuran telah dibuat secara

Pengolahan data trend kenaikan muka laut diawali dengan mengekstrak data berformat netcdf (*.nc) dengan menggunakan ODV (Ocean Data View) menjadi data berformat