• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (DMPA) DI PUSKESMAS DANUREJAN 2 YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (DMPA) DI PUSKESMAS DANUREJAN 2 YOGYAKARTA"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (DMPA)

DI PUSKESMAS DANUREJAN 2 YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

LIANTI MANDASARI 1112192

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2015

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

KATA PENGANTAR

Assalamulaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul :

“Gambaran dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Aseta t)”.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan, bimbingan dan pengarahan dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Kuswanto Hardjo, dr, M.Kes selaku ketua Stikes A.Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Prodi Kebidanan (D-3) Stikes A.Yani Yogyakarta.

3. Alfie Ardiana Sari, M.Keb selaku dosen Pembimbing.

4. Haniek Farida M.Si selaku dosen penguji Karya Tulis Ilmiah 5. Seluruh dosen, staff dan karyawan Stikes A.Yani Yogyakarta.

6. Ketua Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan studi pendahuluan.

7. Seluruh bidan, staff dan karyawan di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Orang tua yang tercinta yang tidak pernah kenal letih memberikan dukugan dan doanya.

9. Teman-teman seangkatan di Stikes A.Yani Yogyakarta yang telah banyak memberikan semangat dan masukkan.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, segala saran serta kritik yang membangun, sangat penulis harapkan guna melengkapi dan menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.

Wassalamulaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Yogyakarta, Agustus 2015

Penulis

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

INTISARI ... xii

ABSTRACT ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan ... 6

D. Manfaat ... 6

E. Keaslian Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 9

B. Kerangka Teori ... 32

C. Kerangka Konsep ... 32

D. Pertanyaan Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 34

B. Lokasi dan Waktu ... 34

C. Populasi ... 35

D. Metode Sampling dan Sampel Penelitian ... 35

E. Variabel Penelitian ... 36

F. Definisi Operasional ... 37

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 38

H. Validitas dan Reliabilitas ... 40

I. Metode Pengolahan dan Analisis data ... 42

J. Etika Penelitian ... 46

K. Pelaksanaan Penelitian ... 47

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48

B. Pembahasan ... 52

C. Keterbatasan Penelitian ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 56 Daftar Pustaka

Lampiran

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keaslian Penelitian ... 8 Tabel 2 Definisi Operasional ... 37 Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner ... 39 Tabel 4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Suami di Puskesmas Danurejan 2 Kota

Yogyakarta ... 49 Tabel 5 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami berdasarkan Suami Sebagai

Motivator Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi Progesterone Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta ... 50 Tabel 6 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami berdasarkan Suami Sebagai

Edukator Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi Progesterone Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta ... 51 Tabel 7 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami berdasarkan Suami Sebagai

Fasilitator Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi Progesterone Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta ... 51 Tabel 8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Dalam

Pemilihan Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi Progesterone Asetat (DMPA) Secara Keseluruhan di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta ... 52 Tabel 9 Tabulasi Silang Karakteristik dengan Dukungan Dalam Pemilihan

Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi Progesterone Asetat (DMPA) ... 53

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 2. Data KB di Kota Yogyakarta

Lampiran 3. Lembar Permohonan menjadi Responden Lampiran 4. Lembar Persetujuan menjadi Responden

Lampiran 5. Kuesioner Dukungan Suami dalam Pemilihan Kontrasepsi DMPA Lampiran 6. Surat Izin Uji Validitas Ka. Biro Administrasi Pembangunan Sekda

Daerah Istimewa Yogyakarta

Lampiran 7. Surat Izin Uji Validitas Ka. Dinas Kesehatan Kota Yogyakata Lampiran 8. Surat Izin Uji Validitas Ka. Perizinan Kota Yogyakarta

Lampiran 9. Surat Izin Uji Validitas Ka. Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta Lampiran 10. Surat Izin Penelitian Ka. Biro Administrasi Pembangunan Sekda

Daerah Istimewa Yogyakarta

Lampiran 11. Surat Izin Penelitian Ka. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lampiran 12. Surat Izin Penelitian Ka. Perizinan Kota Yogyakarta

Lampiran 13. Surat Izin Penelitian Ka. Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta

Lampiran 14. Lembar Konsultasi

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii INTISARI

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA)

DI PUSKESMAS DANUREJAN 2 KOTA YOGYAKARTA Lianti Mandasari

1

, Alfie Ardiana Sari

2

Latar Belakang : Data yang diperoleh dari Profil Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2013, akseptor KB aktif kontrasepsi suntik di Puskesmas Danurejan 2 sebanyak 49 orang (10,5%). Seorang ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi suntik dipengaruhi banyak faktor antara lain usia ibu, jumlah keluarga, status pekerjaan ibu, tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi suntik serta dukungan keluarga khususnya suami.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta.

Metode Penelitian : Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 35 responden. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan distribusi frekuensi relatif atau prosentase.

Hasil Penelitian : Dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta adalah mendukung (60%). Dukungan suami berdasarkan suami sebagai motivator dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) adalah mendukung (65,7%), dukungan suami sebagai edukator adalah mendukung (54,3%), dukungan suami berdasarkan suami sebagai fasilitator adalah mendukung (57,1%).

Kesimpulan : Dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta adalah mendukung (65,7%).

Kata Kunci : dukungan suami, kontrasepsi DMPA

1

Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

Dosen Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii ABSTRACT

THE DECRIPTION OF HUSBAND’S SUPPORT IN SELECTING OF DEPO MEDROXI PROGRESTERONE ACETAT (DMPA) INJECTABLE

CONTRACEPTIVE IN PUSKESMAS DANUREJAN 2 YOGYAKARTA

Lianti Mandasari

1

, Alfie Ardiana Sari

2

Background : Yogyakarta Public Health Officer reported that in 2015 there are 49 birth-control family planning acceptors in Puskesmas 2 Danurejan. In selecting injectable contraceptive, a mother influenced by many factors such as age, number of family member, occupation, education background, knowledge level about injectable contraceptive and family support, especially the husband.

Objective : this study aims to describe about husband’s support in selecting of Depo Medroxi Progresterone Acetat (DMPA) injectable contraceptive in Puskesmas Danurejan 2 Yogyakarta.

Method: this study uses qualitative descriptive method with cross sectional design. The sample taken through purposive sampling technique. The data taken from 35 respondents. The instrument used is questionnaire and analyzed by relative frequency distribution and percentage.

Result : the support of husband in selecting of DMPA injectable contraceptive in Puskesmas Danurejan 2 Yogyakarta is supporting (60%). The support of husband as a motivator in selecting MDPA injectable contraception is 65.7%, the support of husband as educator is 54.3& and the support of husband as facilitator is 57.1%.

Conclusion: the support of husband in selecting Depo Medroxi Progresterone Acetat (DMPA) injectable contraceptive in Puskesmas Danurejan 2 Yogyakarta is supporting as much as 65.7%.

Keywords: the support of husband, contraception DMPA

1

Diploma Midwifery Students of Stikes Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta

2

Diploma Midwifery Lecturer of Stiekes Jenderal Ahmad Yani Yogyakara

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan jumlah peningkatan penduduk yang tinggi. Hasil sensus menurut publikasi BPS (Badan Pusat Statistika) pada Agustus 2010 menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah 237.556.363 orang, terdiri atas 119.507.600 pria dan 118.048.783 wanita, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 % per tahun. Pertumbuhan penduduk ini tentu saja berimplikasi secara signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan negara (Irianto, 2014).

Salah satu cara pemerintah untuk menekan tingginya laju pertumbuhan

penduduk dengan membentuk sebuah badan yang secara spesifik dan khusus

bertanggung jawab terhadap pengendalian pertumbuhan penduduk di Indonesia,

yaitu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang resmi

berdiri melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1970

(Irianto, 2014). Program kerja dari BKKBN adalah program Keluarga Berencana

(KB). Keluarga Berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk suatu

keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Program

Keluarga Berencana (KB) ini salah satu tujuannya adalah penjarangan

kehamilan dengan menggunakan metode kontrasepsi dan menciptakan

kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

perencanaan dan pengendalian penduduk (Saifuddin, 2010). Visi BKKBN mempelajari pola trend terbaru maka Paradigma Program KB Nasional yang lama yaitu Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) diubah menjadi

“Keluarga Berkualitas 2015” yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga

berkualitas yaitu keluarga sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, dan harmonis (Handayani, 2010).

Berdasarkan visi BKKBN diatas terdapat bermacam-macam metode

kontrasepsi dibedakan menjadi 3 macam yaitu : metode kontrasepsi sederhana :

Metode Aminorea Laktasi (MAL), teknik pantang berkala (metode kalender),

metode suhu basal, senggama terputus. Metode barier : kondom, diafragma,

spermisida. Metode modern : Kontrasepsi Pil, Kontrasepsi Suntik, Alat

Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK), Alat kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR),

Kontrasepsi Mantap (Tubektomi dan Vasektomi) (Saifuddin, 2010), dari sekian

banyak alat kontrasepsi yang banyak diminati oleh ibu adalah kontrasepsi

hormonal suntik yang memiliki daya kerja lama, tidak membutuhkan pemakaian

setiap hari tetapi tetap efektif dan tingkat reversibilitasnya tinggi. Namun setiap

metode kontrasepsi tentu mempunyai efek samping tersendiri, metode hormonal

seperti suntik memiliki kerugian Perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak,

dan amenore, keterlambatan kembalinya kesuburan sampai satu tahun, depresi,

berat badan meningkat, galaktore, setelah diberikan tidak dapat ditarik kembali,

dapat berkaitan dengan osteoporosis pada pemakaian jangka panjang, efek

suntikan pada kanker payudara (Everett, 2005).

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Seorang ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi dipengaruhi banyak faktor dalam menggunakan alat kontrasepsi suntik, faktor tersebut antara lain usia ibu, jumlah keluarga, status pekerjaan ibu, tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi suntik serta dukungan keluarga khususnya suami (Notoatmodjo, 2007). Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya peserta KB pria antara lain : Kondisi lingkungan sosial budaya, pengetahuan, kesadaran Pasangan Usia Subur (PUS) dan keluarga dalam KB pria rendah, keterbatasan jangkauan (aksesibilitas) dan kualitas pelayanan KB pria, dukungan politis dan operasional masih rendah di semua tingkatan

Peran suami sangat berpengaruh sekali dalam pemilihan alat

kontrasepsi, karena dalam masyarakat seorang suami merupakan kepala keluarga

yang mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam suatu keluarga

tersebut dan suami mempunyai peranan yang penting, yaitu suami bukan hanya

sebagai pencari nafkah akan tetapi suami sebagai motivator dalam berbagai

kebijakan yang akan di putuskan termasuk merencanakan keluarga

(KBBI, 2009). Sama halnya dalam menentukan alat kontrasepsi yang akan

digunakan oleh istri. Idealnya suami dan istri harus membicarakan /

mempertimbangkan secara bersama-sama untuk memilih metode kontrasepsi

terbaik yang disetujui bersama, saling bekerjasama dalam penggunaan

kontrasepsi, memperhatikan tanda-tanda bahaya penggunaan kontrasepsi dan

menanggung biaya untuk penggunaan kontrasepsi (Pinem, 2009). Menurut

BKKBN (2007) peran atau partisipasi suami dalam Keluarga Berencana (KB)

antara lain menyangkut : Pemakaian alat kontrasepsi, tempat mendapatkan

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

pelayanan, lama pemakaian, efek samping dari penggunaan kontrasepsi, dan siapa yang harus menggunakan kontrasepsi.

Berdasarkan program Keluarga Berencana dari sasaran 46,078 PUS (Pasangan Usia Subur) di kota Yogyakarta, 1,962 PUS (4,3%) adalah peserta KB aktif baru. Jumlah KB aktif sebanyak 35,571 PUS (77,2%) terdiri dari 11,782 orang (38,8%)sebagai akseptor KB dengan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) meliputi : IUD sebanyak 9.197 (30,3%), implant 759 (2,5%), MOP sebanyak 210 orang (0,7%), MOW 1,616 orang (5,3%), Sedangkan akseptor Non MKJP (Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) meliputi : Suntik 10,111 (33,3%), pil 3,361 (11,1%), dan kondom 4,426 (14,6%) (DinKes Kota Yogyakarta 2013)

Berdasarkan data yang di peroleh dari Profil Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2013, akseptor KB aktif kontrasepsi suntik di Kota Yogyakarta tertinggi terdapat di Puskesmas Umbulharjo1 1,466 orang (42,0%) dan terendah terdapat di Puskesmas Danurejan 2 49 orang (10,5%) (DinKes Kota Yogyakarta, 2013).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di

Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta pada bulan April 2015, di dapatkan

data akseptor KB tahun 2014 (1 Januari – 31 Desember 2014) dengan melihat

data rekam medik yaitu berjumlah 646 orang dengan rincian KB pil 34 orang

(5,26%), KB suntik 543 orang yang terbagi dalam KB suntik 3 bulan 423 orang

(65,47%), dan KB suntik 1 bulan 120 orang (18,57%), KB IUD sebanyak 68

orang (10,52%), KB implant 1 orang (0,15%). Kontrasepsi yang banyak diminati

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

oleh wanita di Puskesmas Danurejan 2 yaitu KB suntik, karena masyarakat beranggapan KB suntik yang paling aman dan efektif dibandingkan dengan kontrasepsi yang lainnya, untuk kontrasepsi IUD masyarakat masih beranggapan takut IUDnya masuk kedalam rahim, implant masyarakat beranggapan sakit ketika dilakukan pembedahan, pil masyarakat beranggapan sering lupa minum.

Berdasarkan hasil wawancara dari 5 orang PUS 3 orang yang suaminya mendukung terbukti dari suami mengerti tentang KB suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) seperti efek samping, suami juga ikut mengambil keputusan dalam pemilihan KB, dan suami selalu mengantar istri untuk kunjungan ulang suntik dan 2 orang yang suaminya kurang mendukung terbukti dari suami kurang mengerti tentang KB suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), seperti efek samping, suami tidak ikut mengambil keputusan dalam pemilihan KB, dan suami jarang mengantar istri untuk kunjungan ulang suntik. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran dukungan suami dalam pemilihan alat kontrasepsi suntik DMPA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan studi pendahuluan dapat dirumuskan

masalah yaitu “bagaimana gambaran dukungan suami dalam pemilihan

kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas

Danurejan 2 Kota Yogyakarta?”

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

C. Tujuan 1. Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat berdasarkan suami sebagai motivator.

b. Diketahuinya gambaran dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat berdasarkan suami sebagai edukator.

c. Diketahuinya gambaran dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat berdasarkan suami sebagai fasilitator.

D. Manfaat 1. Teoritis

Dapat memperkaya konsep teori yang menyongsong perkembangan ilmu

pengetahuan kebidanan khususnya yang berkaitan dengan mata kuliah

pelayanan KB (Keluarga Berencana).

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7 2. Praktis

a. Bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas Danurejan 2

Menambah informasi dan wawasan serta masukan bagi bidan mengenai pentingnya peran suami dalam pemilihan alat kontrasepsi.

b. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai dukungan suami dalam pemilihan alat kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA)

c. Bagi Responden (suami)

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya dukungan suami dalam pemilihan alat kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) pada istri yang berpengaruh terhadap kelangsungan penggunaan KB itu sendiri.

d. Bagi Stikes Achmad Yani Yogyakarta

Untuk menambah bahan bacaan di perpustakaan dan dapat dijadikan acuan

untuk peneliti selanjutnya.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

E. Keaslian Penelitian

Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian ini, peneliti mempertimbangkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu :

Tabel 1 Keaslian Penelitian

N o

Nama Judul Jenis

Penelitian

Teknik Analisis /

Sampel

Hasil Perbedaan

1. Ida Rafidah dan Arief Wibowo (2012)

Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kepatuhan Akseptor Melakukan KB Suntik di Bidan Praktek Swasta (BPS) Siti Aisyah Amd.Keb Kendangsari Surabaya

analitik dengan pendekatan cross sectional

simple random sampling

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

sebagian besar suami mendukung terhadap kepatuhan akseptor.

Sebagian besar suami mendukung terhadap kepatuhan akseptor melakukan Keluarga Berencana (KB) suntik yaitu sebanyak 39 orang (61,9%). Sebagian besar responden patuh dalam melakukan kunjungan ulang Keluarga Berencana (KB) suntik sesuai jadwal yaitu sebanyak 39 responden (61,9%). Dukungan suami berpengaruh terhadap kepatuhan akseptor melakukan Keluarga Berencana (KB) suntik di Bidan Praktek Swasta (BPS) Siti Aisyah Amd.Keb

Kendangsari Surabaya.

Perbedaan : judul, tempat, waktu, teknik analisis / sampel dan hasil

2. Permata Sari (2010)

Peran Suami pada Istri dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi suntik DMPA (Depo Medroksi

Progesteron Asetat) di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2010

deskriptif kuantitatif

convenience sampling

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas peran suami pada istri dalam pemakaian alat kontrasepsi suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat) sebagai motivator mendukung (75.5%), sebagai fasilitator mendukung (67.3%), dan sebagai edukator mendukung (63.6%).

Perbedaan : judul, tempat, waktu, teknik analisis / sampel dan hasil

3. Handiastuti (2005)

Hubungan tingkat pengetahuan dengan motivasi suami terhadap penggunaan alat kontrasepsi istri di BPS Juni Astuti Sewon Bantul Yogyakarta

Survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional

Simple random sampling

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi suami dengan tingkat hubungan sedang.

Perbedaan : judul, tempat, waktu, teknik analisis / sampel dan hasil

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Danurejan 2 terletak di Jln Krasak Timur No.34 Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta. Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta adalah salah satu dari dua puskesmas yang terdapat di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terletak di Kelurahan Bausasran, dengan wilayah kerja meliputi 2 (dua) Kelurahan, yaitu Kelurahan Bausasran dan Kelurahan Suryatmajan. Masing-masing terdiri dari 12 RW - 49 RT di Kelurahan Bausasran, dan 15 RW - 45 RT di Kelurahan Suryatmajan, dengan wilayah kerja seluas 323,455 km, dengan batas wilayah kerja : sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Jetis dan Kecamatan Gondokusuman, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Gondokusuman, sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tegal Panggung wilayah kerja Puskesmas Danurejan I dan Kecamatan Pakualaman, dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gedongtengen

Jarak masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Danurejan 2 Yogyakarta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan puskesmas rata-rata 2 km, sedangkan jarak rata-rata ke Puskesmas di kota Yogyakarta kira –kira 3 km.

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Danurejan 2 Yogyakarta

hampir setiap tahun mengalami kecenderungan kenaikan. Jumlah penduduk

di wilayah kerja Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta sebanyak 13.703

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

jiwa. Kepadatan penduduk adalah 186/km

2

. Perbandingan antara perempuan dan laki-laki sebesar 0,998. Laki-laki 6.845 jiwa dan perempuan 6.858 jiwa.

Pelayanan kesehatan yang dilakukan Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta meliputi Poliklinik KIA, Poliklinik Gigi, Poliklinik Umum, Ruang Laboratorium, serta Ruang Farmasi dan Rekam Medik. Tenaga kesehatan di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta meliputi tenaga dokter, bidan, dan perawat. Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta sudah memberikan konseling tentang kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesterone Asetat (DMPA) kepada akseptor KB suntik DMPA sebelum memilih alat kontrasepsi. Pelayanan KB di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta dilaksanakan setiap hari Rabu.

2. Karakteristik Responden

Hasil penelitian terhadap karakteristik suami di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Suami di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta

Karakteristik Frekuensi Prosentase (%) Umur

18-40 tahun 41-60 tahun

> 60 tahun

20 10 5

57,1 28,6 14,3 Pendidikan

SD SLTP SLTA Sarjana

6 10 12 7

17,1 28,6 34,3 20,0 Pekerjaan

PNS

Pegawai swasta Wiraswasta Petani/buruh

7 5 16

7

20,0 14,3 45,7 20,0

Jumlah 35 100

Sumber: Data primer tahun 2015

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Tabel 4 menunjukkan mayoritas suami di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta berumur 18-40 tahun sebanyak 20 orang (57,1%), berpendidikan SLTA sebanyak 12 orang (34,3%), dan bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 16 orang (45,7%).

3. Dukungan Suami dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi Progesterone Asetat (DMPA)

Hasil penelitian dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesterone Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta diuraikan sebagai berikut:

a. Dukungan suami berdasarkan suami sebagai motivator

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami berdasarkan Suami Sebagai Motivator Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi

Progesterone Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta

Dukungan suami F (%)

Mendukung 21 60,0

Kurang mendukung 10 28,6

Tidak mendukung 4 11,4

Jumlah 35 100

Sumber: Data primer tahun 2015

Berdasarkan tabel 5 diketahui dukungan suami berdasarkan suami

sebagai motivator dalam pemilihan kontrasepsi Depo Medroksi

Progesterone Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta

mayoritas mendukung sebanyak 20 orang (60,0 %).

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

b. Dukungan suami berdasarkan suami sebagai edukator

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami berdasarkan Suami Sebagai Edukator Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi

Progesterone Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta

Dukungan suami F (%)

Mendukung 22 62,9

Kurang mendukung 10 28,6

Tidak mendukung 3 8,6

Jumlah 35 100

Sumber: Data primer tahun 2015

Berdasarkan tabel 6 diketahui dukungan suami berdasarkan suami sebagai edaktor mayoritas mendukung sebanyak 22 orang (62,9%).

c. Dukungan suami berdasarkan suami sebagai fasilitator

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami berdasarkan Suami Sebagai Fasilitator Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi

Progesterone Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta

Dukungan suami F (%)

Mendukung 20 57,1

Kurang mendukung 12 34,3

Tidak mendukung 3 8,6

Jumlah 35 100

Sumber: Data primer tahun 2015

Berdasarkan tabel 7 diketahui dukungan suami berdasarkan suami

sebagai fasilitator mayoritas mendukung sebanyak 20 orang (57,1%).

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

d. Dukungan dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesterone Asetat (DMPA)

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi Progesterone

Asetat (DMPA) Secara Keseluruhan di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta

Dukungan suami Frekuensi Persentase (%)

Mendukung 23 65,7

Kurang mendukung 8 22,9

Tidak mendukung 4 11,4

Jumlah 35 100

Sumber: Data primer tahun 2015

Berdasarkan tabel 8 diketahui dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesterone Asetat (DMPA)di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta mayoritas mendukung sebanyak 23 orang (65,7%).

B. Pembahasan

Berdasarkan tabel 5 dukungan suami berdasarkan suami sebagai

motivator dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron

Asetat (DMPA) mayoritas suami mendukung sebanyak 21 orang (60,0%),

kurang mendukung sebanyak 10 orang (28,6%), tidak mendukung sebanyak 4

orang (11,4%). Hal ini sesuai dengan teori Suparyanto (2011) bahwa

dukungan sebagai motivator sangat di perlukan dalam mengijinkan istri untuk

menggunakan alat kontrasepsi, karena dukungan suami sangat berpengaruh

besar dalam pengambilan keputusan menggunakan atau tidak menggunakan

metode yang akan dipilih. Hal ini diasumsikan jika suami memberikan

motivasi dan kebebasan kepada istri dalam menggunakan kontrasepsi berarti

akan menerima segala resiko terhadap penggunaan alat kontrasepsi tersebut.

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sari (2010) yang menyatakan bahwa dukungan suami sebagai motivator mendukung.

Berdasarkan tabel 6 dukungan suami berdasarkan suami sebagai edukator dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) mayoritas mendukung sebanyak 22 orang (62,9%), kurang mendukung sebanyak 10 orang (28,6%) dan tidak mendukung sebanyak 3 orang (8,6%). Hal ini sesuai dengan teori Suparyanto (2011) bahwa peran suami dalam memberikan informasi dan pendidikan kesehatan sangat berpengaruh pada istri, dukungan yang diberikan suami seperti ikut pada saat konsultasi jadwal untuk kontrol dan mengingatkan istri hal yang tidak boleh dilakukan saat menggunakan alat kontrasepsi dan sebagainya, akan sangat berperan bagi istri sebelum atau setelah menggunakan alat kontrasepsi.

Hal ini diasumsikan saat istri berkunjung untuk kunjungan ulang KB suntik di puskesmas suami selalu ikut berperan. Terlihat saat konsultasi pada tenaga kesehatan, ketika istri ingin menggunakan KB suntik. Suami selalu mengingatkan istri untuk kunjungan ulang dan terlihat dari istri yang selalu tepat waktu untuk kunjungan ulang sesuai anjuran bidan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sari (2010) yang menyatakan bahwa dukungan suami sebagai edukator sangat diperlukan istri dalam penggunaan KB suntik.

Berdasarkan tabel 7 dukungan suami berdasarkan suami sebagai

fasilitator dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron

Asetat (DMPA) mayoritas suami mendukung sebanyak 20 orang (57,1),

kurang mendukung sebanyak 12 orang (34,3%) dan tidak mendukung

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

sebanyak 3 orang (8,6%). Hal ini sesuai dengan teori Suparyanto (2011) bahwa dukungan suami sebagai fasilitator adalah memberikan semua kebutuhan istri saat akan memeriksakan masalah kesehatan reproduksinya.

Hal ini terlihat dari suami yang selalu meluangkan waktu untuk mengantarkan istri kunjungan ulang KB suntik dan menyiapkan dana yang akan digunkan istri untuk setiap kali kunjungan ulang. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sari (2010) yang menyatakan bahwa dukungan suami sebagai fasilitator sangat dibutuhkan untuk pelayanan istri dalam penggunaan KB suntik.

Berdasarkan tabel 8 dukungan saumi dalam pemilihan kontrasepsi

suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) mayoritas mendukung

sebanyak 23 orang (65,7%), kurang mendukung sebanyak 8 orang (22,9%)

dan tidak mendukung sebanyak 4 orang (11,4%). Hal ini sesuai dengan teori

Pinem (2009) dukungan suami adalah suatu bentuk kenyamanan, perhatian,

penghargaan, ataupun bantuan yang diterima individu (istri) dari orang yang

berarti, baik secara perorangan maupun kelompok. Berdasarkan penelitian ini

dukungan suami sangat dibutuhkan istri untuk memotivasi dalam penggunaan

KB suntik. Suami memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan reproduksi

istri khususnya keluarga berencana. Hal ini terlihat dari suami yang selalu

menerima informasi dari tenaga kesehatan saat kunjungan ulang dan selalu

mendampingi istri pada saat kunjungan dan menyiapkan dana untuk setiap

kali kunjungan ulang. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rafidah dan

Wibowo (2012) yang menyimpulkan bahwa sebagian besar suami di bidan

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

praktek swasta Siti Aisyah Amd.keb Kendangsari Surabaya mendukung terhadap kepatuhan akseptor KB suntik.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan yang mengakibatkan hasilnya belum sesuai yang diharapkan. Keterbatasan tersebut yaitu :

1. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan rata-rata dari jumlah seluruh PUS

akseptor KB suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat) perbulan

sehingga belum dapat mewakili seluruh akseptor KB suntik DMPA di

Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta.

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu:

1. Dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta adalah mendukung (65,7%).

2. Dukungan suami berdasarkan suami sebagai motivator dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta adalah mendukung (60%).

3. Dukungan suami berdasarkan suami sebagai edakator dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta adalah mendukung (62,9%)

4. Dukungan suami berdasarkan suami sebagai fasilitator dalam pemilihan kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas Danurejan 2 Kota Yogyakarta mayoritas adalah mendukung (57,1%)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan saran- saran sebagai berikut :

1. Bagi petugas kesehatan di Puskesmas Danurejan 2

Puskesmas sebaiknya memberikan pendidikan kesehatan kepada suami

tentang kontrasepsi DMPA agar pemahaman dan kesadaran suami semakin

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

meningkat sehingga mau memberikan motivasi, edukator, fasilitator kepada istri dan menyediakan fasilitas bagi istri dalam pemilihan kontrasepsi DMPA.

2. Bagi peneliti

Peneliti menggunakan hasil penelitian ini sebagai tambahan informasi guna memberikan penyuluhan kepada lingkungannya tentang motivasi suami dalam pemilihan kontrasepsi DMPA melalui bidan setempat dan untuk mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan.

3. Bagi suami

Suami hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang kontrasepsi DMPA melalui berbagai sumber informasi agar mampu menjalankan peran sebagai motivator dan edukator, serta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan istri sehingga istri merasakan adanya dukungan dari suami dalam menggunakan kontrasepsi DMPA.

4. Bagi Stikes Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini hendaknya digunakan sebagai tambahan referensi bagi

mahasiswa Stikes Achmad Yani Yogyakarta yang berminat melakukan

penelitian tentang dukungan suami dalam pemilihan kontrasepsi DMPA.

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

DAFTAR PUSTAKA

Arief, W, Ida Rafidah. (2012). Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kepatuhan Akseptor Melakukan KB Suntik di Bidan Praktek Swasta (BPS) Siti Aisyah Amd.Keb Kendangsari Surabaya. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Volume 1 Nomor 1, Agustus 2012 : 72-78

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Azwar, S. (2013). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

BKKBN. (2007). Rencana Aksi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

http://www.bkkbn.co.id/document/narasi/rencana/aksiKB/2007.html.

Diakses 12 April 2015 pukul 10.00 WIB

Dinas Kesehatan Kota. (2013). Profil KB di Kota Yogyakarta. Yogyakarta DepKes RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia

Everet, S. (2005). Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta : EGC

Handayani, S. (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Handiastuti. (2005). Hubungan Tingkat Pengetahuan Den11 gan Motivasi Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi istri di BPS Juni Astuti Sewon, Bantul. KTI tidak Dipublikasikan, STIKES Aisyiyah, Yogyakarta Hartanto. (2005). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan

Permata, Sari. (2010). Peran Suami pada Istri dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat) di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2010. Jurnal Kebidanan Universitas Sumatera Utara, Vol.1 No 1, Oktober 2010

Hidayat. A.A.A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika

Irianto, K. (2014). Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung : Alfabeta

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

KBBI. (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php. Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 pukul 13.00 WIB

Nina & Mega. (2013). Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta : Nuha Medika

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Pinem, S. (2009). Kesehatan Reproduksi dan kontrasepsi. Jakarta : CV Trans Info Media

Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Riwidikdo, H. (2010). Statistik untuk penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R & SPSS. Jogjakarta : Pustaka Rihama

Saifuddin, A B, B. (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sulistyawati, A. (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta. Salemba Medika

Suparyanto. (2011). Konsep Dukungan dan Konsep Suami.

http://www.dr.Suparyanto.com/2011/05/konsepdukungan&konsepsuami.

html. Diakses pada tanggal 21 Mei 2015 pukul 07.42 WIB

Varney, H. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta : EGC Wiknjosastro.(2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Referensi

Dokumen terkait

Data berupa peta jalur City Tour yang digunakan berupa peta resmi yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta, yaitu peta jaringan trayek dan halte angkutan bus wisata

Apa saja bentuk pengawasan oleh wakil ketua I bidang hukum?... Bagaimana pengawasan tersebut

karuniaNya, maka penulis telah berhasil menyusun Kertas Karya dengan judul : Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Tahun 2002 Di Kota Semarang.. Kertas

Karakteristik perilaku perjalanan, dalam hal komposisi maksud perjalanan didominasi oleh perjalanan bekerja, perjalanan kuliah dan perjalanan sekolah; dalam hal penggunaan

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Tyas pada tahun 2013 yang berjudul hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan ASI non eksklusif dengan pertumbuhan berat

“Toke bangku” (pedagang ikan yang memiliki modal dan menguasai sebagian besar perdagangan ikan) jumlahnya di Kabupaten Simeulue sekitar 10 orang, umumnya beroperasi pada

Interview atau wawancara adalah teknik pengumpulan data utama dalam metodologi kualitatif. Interview dilakukan dengan mengadakan tanya jawab kepada Almukrom, dari

Dari hasil analisis ternyata data menunjukkan bahwa jenis kelamin, tingkat pendidikan dapat menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap reward yang diperoleh, sedangkan