• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. sekedar realitas semu tanpa rujukan dan pengertian berarti. Ruang sosial manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. sekedar realitas semu tanpa rujukan dan pengertian berarti. Ruang sosial manusia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hiperrealitas merupakan munculnya sebuah fenomena baru yang melebihi realitas aslinya. Hiperrealitas menandakan ketidakhadiran dunia yang sebenarnya, sekedar realitas semu tanpa rujukan dan pengertian berarti. Ruang sosial manusia tergantikan oleh kecanggihan teknologi. Direduksi pada layar kaca persegi empat berupa televis, gadget, computer dan lain sebagainya. Sehingga, rujukan hidup sesungguhnya tidak lagi ada pada tatanan social dan bergeser pada visual yang ditampilkan melalui iklan, perfilman, permainan, dan dengan fiktif lain.

Pada era digital seperti sekarang ini, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Teknologi merupakan suatu hasil dari pengetahuan ilmiah yang diterapkan secara sistematis untuk keperluan suatu kebutuhan agar lebih efisian dan praktis. Oleh karena itu teknologi adalah hasil ilmu pengetahuan modern yang dibuat untuk mempermudah manusia, yang salah satunya membantu dalam komunikasi serta akses informasi agar lebih praktis (Mangunwijaya,1983).

Perkembangan teknologi membuat internet menjadi salah satu kebutuhan

pokok masyarakat, internet adalah singkatan dari Interconnection Networking

yaitu sebuah media yang digunakan untuk proses komunikasi secara efisien yang

disambungkan dengan berbagai aplikasi (Ono W Purbo, 2005). Internet dapat

diakses dengan menggunakan berbagai perangkat elektronik seperti komputer,

laptop dan handphone tetapi sebagian besar orang lebih memilih menggunakan

handphone atau smartphone untuk mengakses internet, hal ini dikarenan

(2)

2

handphone merupakan perangkat elektronik yang lebih praktis untuk dibawa kemanapun dan kapanpun.

Pada tahun 2020 pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dengan data sebagai berikut:

Gambar 1. 1 Jumlah Pengguna Internet

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)

Hasil survey yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 196,7 juta orang dengan jumlah paling banyak berasal dari provinsi Jawa Barat yakni dengan angka 35,1 juta pengguna. APJII melakukan survey pada tanggal 2 sampai 25 Juni 2020 dengan menggunakan kuesioner dan wawancara terhadap 7.000 sampel, dengan tingkat margin of error 1,27%. Dari hasil survey tersebut dapat diketahui bahwa pulau Jawa menduduki peringkat tertinggi pengguna internet terbanyak di Indonesia.

Semakin bertambahnya pengguna internet disebabkan karena banyaknya

kemudahan yang disuguhkan seperti kemudahan akses, alat komunikasi yang

(3)

3

praktis, sebagai sumber mencari informasi dalam bentuk data analog maupun digital. Masyarakat semakin bergantung pada layanan digital untuk berbagai keperluan seperti halnya mencari informasi terkait berita terupdate, mengakses sosial media, mencari hiburan, dan melakukan kegiatan belajar mengajar secara online atau daring. Selain itu internet juga melahirkan kegiatan bisnis yang menghubungkan penjual dan pembeli melalui transaksi elektronik yang disebut dengan e-commerce (Onno W. Purbo 2000). Sedangkan platform yang menyediakan layanan sebagai perantara antara pejual dan pembeli disebut dengan online marketplace. Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam aplikasi online

marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, JD ID, Orami, Bhinneka, Sociolla dan Zalora. Dari berbagai macam aplikasi tersebut, Shopee merupakan salah satu marketplace yang populer di Indonesia saat ini.

Shopee merupakan aplikasi mobile marketplace yang menjadi wadah bagi penggunanya untuk berbelanja online melalui smartphone yang mereka miliki.

Dalam aplikasi Shopee kita dapat mencari berbagai macam barang yang

dibutuhkan seperti halnya produk elektronik, kecantikan, pakaian, perlengkapan

dapur dan lain-lain. Penjual akan menyediakan deskripsi, foto, dan harga produk

secara detail agar calon pembeli dapat dengan mudah mengetahui tentang produk

yang ingin dibeli. Setiap masrketplace atau situs jual beli online akan melakukan

beragam cara untuk menarik peminat, salah satu contohnya adalah dengan

mengadakan diskon besar-besaran. Aplikasi shopee sendiri memiliki penawaran

berbagai produk dengan harga diskon yang dilakukan pada jam-jam tertentu atau

pada tanggal tertentu, penawaran ini disebut dengan shopee flash sale. Pada saat

flash sale berlangsung tentu saja sebagai pembeli akan berbondong-bondong

(4)

4

untuk membeli barang-barang yang sedang diskon tersebut karena harga yang ditawarkan akan dipotong sekian persen jauh dari harga aslinya. Fitur lain yang disuguhkan adalah pembagian voucher gratis ongkos pengiriman dengan minimal transaksi yang ditentukan.

Sistem pembayaran untuk pembelian barang pada aplikasi Shopee terdapat beberapa kemudahan layanan yaitu dengan menggunakan kartu kredit, transfer melalui rekening bank, pembayaran melalui indomaret dan yang paling baru mereka juga menyediakan layanan “beli sekarang bayar nanti” atau bisa disebut dengan sistem cicilan atau kredit, dalam aplikasi shopee sistem ini disebut dengan shopee paylater. Shopee paylater menyediakan pinjaman dana instan untuk membeli suatu produk dengan sistem cicilan hingga beberapa kali disesesuaikan dengan harga produk yang ingin dibeli, sebenarnya sistem ini sama seperti menggunakan kartu kredit pada umumnya karena pembeli harus membayar bunga ketika menggunakan fitur tersebut. Selain itu para pengguna juga memiliki limit pinjaman, limit pinjaman ini disesuaikan dengan seberapa sering pengguna melakukan transaksi di Shopee. Shopee paylater memberikan kemudahan kepada para pengguna untuk mendapatkan barang yang diinginkan meskipun belum memiliki cukup dana. Fitur shopee paylater dapat dijangkau oleh segala kalangan, bahkan para remaja pun dapat menggunakan fitur ini dengan syarat sudah memiliki KTP untuk proses pendaftarannya.

Para remaja di era sekarang dihadapkan pada berbagai macam pilihan gaya

hidup. Remaja cenderung mengikuti gaya hidup yang sedang trend saat ini,

biasanya trend tersebut muncul dari orang-orang yang mereka anggap populer

seperti artis, atau publik figur yang mereka idolakan yang sering muncul di sosial

(5)

5

media yang mereka miliki. Hal ini membuat para remaja memiliki trendsetter yang mereka ikuti, contohnya dari cara berpakian, cara make up, bahkan gadget apa yang sedang marak digunakan, karena pada dasarnya remaja ingin menunjukan eksistensinya melalui gaya. Bagi remaja kalangan atas akan dengan mudah mengikuti trend yang sedang populer karena didukung dengan keuangan mereka yang tercukupi sedangkan bagi remaja kalangan bawah akan kesulitan mengikuti trend yang ada dan akan dianggap ketinggalan jaman.

Kota Malang yang merupakan kota dengan banyak penduduk memiliki

beberapa tempat hiburan seperti mall, cafe, dan coffee shop yang menjadi lokasi

pilihan bagi remaja untuk menghabiskan waktu luangnya. Gaya hidup remaja di

kota Malang cenderung tercipta dari lingkungan sehingga mereka akan selalu

mengikuti perkembangan trend fashion di daerah tersebut. Mereka memiliki

kecenderungan tidak percaya diri apabila tidak memakai barang-barang baru

sesuai dengan trend saat itu. Mereka akan menjadi lebih percaya diri apabila bisa

membeli dan memakai barang-barang baru yang sedang trend. Gaya hidup remaja

ini merupakan kegiatan menghabiskan waktu (aktivitas) yang mereka anggap

penting dalam lingkungannya. Menjaga penampilan adalah sebagai wujud untuk

memperbaiki identitas diri, guna memenuhi kebutuhan gaya hidupnya penggunaan

shopee paylater adalah salah satu jalan pintas yang dapat dipilih oleh para remaja

karena barang populer yang ingin dibeli akan didapatkan dengan mudah dari

pinjaman dana instan yang disediakan oleh pihak Shopee. Dengan demikian, para

remaja mendapat kepuasan tersendiri karena kebutuhan gaya hidupnya terpenuhi

dan dapat mengikuti trend yang sedang populer saat itu sehingga tidak dianggap

ketinggalan jaman. Hal ini merupakan gaya hidup yang dianggap dapat

(6)

6

meninggikan prestise sebagai citra diri, para remaja tersebut dipengaruhi oleh trend masa kini sehingga kebutuhan untuk memenuhi eksistensi diri dapat menyebabkan remaja menjadi individu yang konsumtif. Para remaja berada dalam realitas yang semu seperti yang digambarkan oleh Baudrillard sebagai hiperealitas. Mereka menampilkan diri sesuai trend yang sedang populer meskipun sesuatu yang mereka tampilkan didapatkan dari hasil pinjaman dana instan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai bagaimana hiperealitas Shopee Paylater sebagai gaya hidup, berdasarkan fenomena yang terjadi yaitu para remaja menggunakan fitur paylater dalam aplikasi Shopee guna memenuhi kebutuhan gaya hidupnya.

Untuk itu peneliti mengangkat judul “Hiperealitas Shopee Paylater Sebagai Gaya Hidup (Studi Kasus Pada Remaja di Kota Malang)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana hiperealitas shopee paylater sebagai gaya hidup remaja di Kota Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui hiperealitas shopee paylater sebagai gaya hidup remaja

di Kota Malang.

(7)

7 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan serta memberikan sumbangan wawasan kajian teori khususnya bagi program studi sosiologi mengenai teori hiperrealitas oleh Jean Baudrillard.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Masyarakat: Hasil penelitian mengenai hiperrealitas shopeepaylater sebagai gaya hidup remaja di Kota Malang dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk menambah wawasan dan pengalaman.

2. Bagi Penulis: Dapat menambah pemahaman dan wawasan mengenai teori-teori sosiologi yang penulis dapatkan di dalam bangku kuliah, serta penelitian ini diajukan sebagai syarat kelulusan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bagi perguruan tinggi dan civitas akademi: Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi civitas akademi perguruan tinggi, sehingga mampu menunjang keilmuan dan mempertajam analisis terkait tema yang diangkat dalam penelitian ini.

1.5 Definisi Konsep 1.5.1 Hiperrealitas

Menurut Jean Baudrillad (2000) dunia hiperealitas merupakan dunia

yang melampaui realitas itu sendiri, tercipta melalui teknologi simulasi dan

rekayasa pencitraan yang bersifat artifisial maupun superfisial sehingga

(8)

8

menciptakan suatu keadaan dimana kepalsuan bersatu dengan keaslian, realitas berbaur menjadi satu dengan fantasi dan batasan antara keduanya terlihat buram.

1.5.2 Shopee

Shopee adalah sebuah aplikasi daring marketplace atau platform perdagangan elektronik yang bergerak di bidang jual beli secara online.

Shopee merupakan wadah bertemunya penjual dan pembeli dalam sebuah aplikasi mobile yang didalamnya terdapat berbagai macam produk yang ditawarkan. Aplikasi ini memungkinkan para penggunanya untuk berbelanja secara online dengan praktis cukup dengan menggunakan smartphone.

1.5.3 Shopee Paylater

Shopee Paylater adalah layanan yang diberikan Shopee untuk memberikan pinjaman dana instan kepada pengguna aplikasi tersebut.

Pinjaman dana instan ini dapat digunakan untuk berbelanja dengan sistem

“beli sekarang bayar nanti” pada aplikasi shopee, pengguna akan diberikan kemudahan dalam transaksi pembelian dengan menggunakan fasilitas cicilan tanpa harus memiliki limit pembelian.

1.5.4 Gaya Hidup

Menurut Sumarwan (2011) gaya hidup digambarkan sebagai sebuah

kegiatan, minat dan opini dari seseorang. Gaya hidup seseorang cenderung

tidak permanen dan cepat berubah karena menyesuakan dengan perubahan

hidupnya.

(9)

9 1.5.5 Remaja

Remaja merupakan salah satu fase dimana terjadinya masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang diikuti dengan perubahan biologis, perubahan psikologis dan perubahan sosial (Sofia & Adiyanti, 2013).

Menurut Monks (2008) remaja adalah masa transisi mulai dari anak- anak hingga dewasa. Pada masa ini akan terjadi suatu proses pendewasaan diri yang berlangsung pada usia berikut :

1. Masa remaja awal pada usia 12-15 tahun

2. Masa remaja pertengahan pada usia 15-18 tahun 3. Masa remaja akhir pada usia 18-21 tahun

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif kemudian akan disajikan dalam bentuk deskriptif sehingga data yang disajikan akurat dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan sebuah data penelitian deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dan perilaku yang diamati (Moleong, 2009:4)

Pendekatan kualitatif ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sesuai

dengan tema yang akan diteliti, dimana penelitian ini bertujuan untuk

menguraikan dan menunjukan secara mendalam tentang “Hiperealitas Shopee

Paylater Sebagai Gaya Hidup”. Dalam hal ini, peneliti akan menafsirkan dan

(10)

10

menjelaskan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi, sesuai dengan konteks penelitian.

1.6.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan Kota Malang adalah kota pelajar yang merupakan lokasi yang tepat untuk dipilih untuk melakukan penelitian terkait dengan tema yang mengambil subyek para remaja.

1.6.3 Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Penentuan subjek penelitian yang tepat merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian agar diperoleh data dan informasi yang akurat. Dalam pencarian subjek, peneliti menggunakan teknik purposive sampling yang berarti teknik penentuan subjek dengan menggunakan pertimbangan tertentu.

Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah remaja di Kota Malang yang meiliki kriteria sebagai berikut :

a. Memiliki akun shopee paylater dengan limit pinjaman minimal Rp.750.000,-

b. Memiliki tagihan bulanan shopee paylater minimal Rp.250.000,- c. Uang bulanan atau pendapatan perbulan maksimal Rp.500.000,-

Dalam melakukan penentuan subjek penelitian, penulis akan membuat

kuisioner dengan menggunakan google form yang kemudian akan dibagikan

melalui sosial media seperti facebook, instagram maupun twitter yang

(11)

11

terfokus pada remaja di Kota Malang. Hasil dari kuisioner tersebut akan dipilih berdasarkan kriteria yang telah disebutkan di atas yang kemudian akan dijadikan subjek penelitian.

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati terlebih dahulu kondisi serta situasi lokasi yang terjadi pada lingkungan yang sering menjadi tempat berkumpulnya para remaja khususnya di Kota Malang.

Observasi memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari bawah kondisi subjek yang dikenal ini artinya peneliti dapat melihat secara nyata bagaimana perilaku subjek di lapangan (Emzir, 2010).

Dalam penelitian ini penulis melihat secara langsung bagaimana gaya hidup remaja di Kota Malang dengan mendatangi tempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh para remaja seperti cafe, coffee shop atau pusat perbelanjaan seperti mall. Dari hasil observasi tersebut peneliti menemukan bahwa remaja mendatangi lokasi-lokasi tersebut untuk berkumpul, berbincang, berfoto dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

Pada observasi selanjutnya peneliti juga melihat bagaimana

aktifitas para remaja di Kota Malang melalui sosial media yang saat ini

sering digunakan seperti instagram atau tiktok. Hasil dari pengamatan

yang dilakukan penulis melalui sosial media adalah remaja cenderung

mengunggah foto-foto terbaik mereka, seperti halnya foto dengan latar

(12)

12

tempat yang bagus atau yang sedang trend di lingkungan mereka tinggal. Style berpakaian yang mereka gunakan juga mengikuti trend yang sedang booming saat ini.

Tujuannya dari observasi ini adalah untuk memperolah data apa saja yang berkaitan dengan hiperealitas shopee paylater sebagai gaya hidup pada remaja di Kota Malang. Semua yang didengarkan dan dilihat oleh peneliti sebagai aktivitas observasi ketika para subjek melakukan aktivitasnya diceritakan kembali atau dicatat sehingga dapat dijadikan data tambahan yang mendukung.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dikenal oleh penelitian kualitatif pada umumnya pertama adalah wawancara mendalam atau in-depth interview. Peneliti yang berkomunikasi secara langsung dengan subjek penelitian dituntut bagaimana membuat subjek merasa lebih nyaman dan terbuka dalam memberikan informasi atau data, untuk mengemukakan pengetahuan maupun pengalaman selama mereka menjadi pengguna shopeepay later sebagai jawaban terhadap permasalahan penelitian.

Dalam wawancara mendalam apabila pembicaraan tidak terlihat

terlalu terstruktur dalam artian memberikan informasi maupun subjek

berbicara terbuka sesuai dengan pengalamannya, pengetahuan dan

pandangan mereka, penelitian harus tetap mempersiapkan pertanyaan-

pertanyaan penting yang tentunya berkaitan dengan hiperrealitas yang

(13)

13

terjadi pada informan sehingga nantinya jawaban atau cerita yang diberikan oleh subjek disadari maupun tidak disadari dapat menjawab bagian dari indikator-indikator permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Dalam praktik lapangannya, wawancara harus mempunyai tujuan tertentu atau terfokus pada tujuan penelitian. Penulis memiliki 3 (tiga) kewajiban saat melangsungkan wawancara dengan subjek penelitian. Yaitu, (1) memberitahu subjek tentang hakekat penelitian dan pentingnya kerja sama mereka dengan peneliti, (2) menghargai subjek atas kerja samanya dan, (3) memperoleh informasi dan data yang diinginkan oleh peneliti (Emzir, 2010).

Langkah awal wawancara pada penelitian ini adalah dengan menentukan subjek melalui kuisioner terkait remaja yang memiliki akun shopee paylater dan berkenan untuk menjadi subyek dalam penelitian ini, kemudian pada tahap selanjutnya peneliti akan meminta izin untuk melakukan wawancara terhadap subyek tersebut. Dalam melakukan wawancara, peneliti memanfaatkan media sosial atau aplikasi chatting seperti whatssapp untuk konfirmasi mengenai janji temu yang selanjutnya akan melakukan wawancara secara tatap muka.

Dalam wawancara ini, peneliti membuat draft berupa pertanyaan

yang menyangkut sesuai judul dan rumusan masalah dalam penelitian

yaitu hiperrealitas pengguna shopeepay later. Hal ini memiliki alasan

supaya rumusan masalah yang merupakan tujuan dari penelitian ini

dapat terjawab dengan maksimal. Peneliti mengajukan beberapa

pertanyaan yang selanjutnya akan dijawab oleh subjek penelitian

(14)

14

dengan kalimat komunikatif sehingga subjek penelitian merasa nyaman dan dapat melakukan komunikasi lebih efektif.

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan perlengkapan seperti smartphone yang memiliki fitur kamera dan perekam suara sebagai alat untuk merekam audio dan video, serta gambar-gambar yang berkaitan dengan hiperealitas shopee paylater sebagai gaya hidup remaja di Kota Malang.

Dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2012: 193).

4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan dan penyajian data dengan mengelompokannya dalam suatu bentuk yang mudah dipahami oleh peneliti maupun orang lain. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif karena data yang diperoleh dapat sampai pada batas-batas tertentu sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang diinginkan dalam kadiah-kaidah penelitian kualitatif.

Tahapan-tahapan dalam menganalisis data meliputi:

a. Reduksi Data

(15)

15

Reduksi merupakan proses merangkum, memilih, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan suatu gambaran yang lebih jelas dan dapat mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan suatu kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi (Sugioyono, 2015:249).

Reduksi data yang dilakukan secara terus menerus selama berlangsungnya penelitian difokuskan terhadap masalah yang diteliti yaitu hiperealitas shopee paylater sebagai gaya hidup.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan langkah yang dilakukan setelah tahapan reduksi data. Penyajian data merupakan proses untuk menyajikan data yang dilakukan dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar pihak terkait dan lampiran-lampiran pendukung lainnya untuk melihat gambaran secara keseluruhan pada penelitian. Penyajian data dalam penelitian ini dituangkan melalui teks naratif dan adapun penyajian data lainnya digunakan sebagai pendukung dalam penyajian data.

c. Penarikan Kesimpulan

Tahapan terakhir dalam analisis data adalah kesimpulan

atau verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, tetapi apabila kesimpulan dikemukakan pada tahap awal

(16)

16

dan didukung oleh bukti yang valid, maka kesimpulan bersifat kredibel.

d. Uji Keabsahan Data

Validitas merupakan keakuratan antara data yang terjadi pada obyek penelitian lapangan dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data valid adalah data yang tidak berbeda antara data peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.

Dalam penelitian ini uji validitas data dilakukan dengan menggunankan teknik triangulasi. Teknik ini merupakan cara terbaik bagi peneliti untuk merecheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai metode atau sumber. Untuk itu peneliti melakukannya dengan cara :

a) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber berfungsi untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.

b) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik berfungsi untuk menguji kredibilitas data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda

c) Triangulasi Waktu

(17)

17

Untuk pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan wawancara, observasi dalam situasi atau waktu yang berbeda.

apabila menghasilkan data yang berbeda, maka perlu dikaji dan

dilakukan secara berulang hingga menemukan data yang pasti.

Gambar

Gambar 1. 1 Jumlah Pengguna Internet

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, pada hipotesis kesatu hingga keenam dari penelitian yang digunakan yaitu terdapat pengaruh yang positif antara variabel x (produk, harga, lokasi,

Megah Bangun Baja Semesta Jakarta dapat dilihat dari hasil kerja yang dihasilkan sudah efektif, pekerjaan yang dihasilkan sudah sesuai dengan target yang ditetapkan

(27) Terdapat dua jenis gel yang digunakan, (1) stacking gel, dengan pori-pori relatif besar berguna untuk menyamaratakan posisi seluruh molekul protein baik yang besar

Akan tetapi hak cipta juga dapat didaftarkan, namun tidak menjadi kewajiban bagi pencipta untuk mendaftarkan asil karya ciptaanya (Atsar, 2017). Pendaftaran hak cipta ini

Puji Syukur tak terhingga penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis sehingga

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi istilah asing bidang perkomputeran yang paling dikenal oleh kalangan mahasiswa di Kota Surakarta, (2)

Kemenarikan topik perlu diusahakan dalam kiat membuat judul tulisan. Sebuah topik yang menarik belum tentu menarik perhatian pembaca karena diungkapkan dengan judul yang

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Keperawatan Bermutu Menurut Nurachmah (2001) ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan oleh para manajer keperawatan di