• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PETA KERAWANAN LONGSORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANBALAGAN DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI :

STUDI KASUS DI BAGIAN BARAT KECAMATAN CILILIN, KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi tahap sarjana strata satu (S1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Institut Teknologi Bandung

Oleh :

RD. DENDY RUSTIADY RUSTAMAN NIM : 12003039

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

SARI

Penelitian zonasi kerawanan longsoran dilakukan di bagian barat Kecamatan CIlilin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dengan letak geografis daerah penelitian adalah 107o25’12”- 107o31’48” BT dan 6o55’48” - 7o

Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah peta kerawanan longsoran. Kerawanan longsoran sangat rendah memiliki luas sebesar 0,658 km

0’28” LS. Morfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi dua generasi morfologi (morfogenesis) yang penting, yaitu morfologi Pra-Miosen Akhir (Martodjojo (1984) menyarankan penggunaan umur Pliosen Awal /N18) dan morfologi Resen.

Litologi yang ada pada daerah penelitian diantaranya breksi, breksi tufan, batupasir, konglomerat, andesit, lava, lahar, endapan danau dan aluvium.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Anbalagan (1992) sebagai metode zonasi kerawanan longsoran dan Sistem Informasi Geografi (SIG) sebagai metode pengolahan data spasial daerah penelitian. Sistem pendekatan yang dilakukan pada metode zonasi kerawanan longsoran Anbalagan (1992) berupa pendekatan numerik dengan tabel skema pengkelasan yang disebut Landslide Hazard Evaluation Factor (LHEF). Pada penelitian ini ada lima faktor yang diperhitungkan dalam skema pengkelasan LHEF, yaitu litologi, kemiringan lereng, relief relatif, tutupan lahan, dan kebasahan lahan. Kelima faktor tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nilai Total Estimated Hazard (TEHD). Nilai TEHD inilah yang selanjutnya dikelaskan menjadi kerawanan longsoran. Kerawanan longsoran menurut Metode Anbalagan (1992) dibagi menjadi lima zona, yaitu kerawanan longsoran sangat rendah, kerawanan longsoran rendah, kerawanan longsoran sedang, kerawanan longsoran tinggi, dan kerawanan longsoran sangat tinggi. Metode lain yang digunakan adalah Sistem Informasi Geografi (SIG).

Sistem Informasi Geografi (Geographic Information System / GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Metode ini digunakan sebagai metoda pengolahan data dan jenis data yang digunakan adalah data spasial yang memiliki koordinat atau posisi tertentu.

2, dikontrol oleh litologi berupa aluvium, endapan danau, andesit, kemiringan lereng ≤15˚, tutupan lahan yang lebat, relief

(3)

relatif <100 m dan 100 – 300 m, serta kondisi permukaan yang kering. Kerawanan longsoran rendah memiliki luas sebesar 24,130 km2,, umumnya dipengaruhi oleh litologi berupa endapan danau dan batuan yang keras seperti andesit, kemiringan lereng antara 16˚ - 25˚, tutupan lahan yang lebat, relief relatif <100 m, serta kondisi permukaan yang kering. Kerawanan longsoran sedang memiliki luas sebesar 22,289 km2 dikontrol oleh litologi berupa breksi, endapan danau,dan andesit, kemiringan lereng antara 16˚ - 25˚, tutupan lahan yang tertutup tumbuhan tidak terlalu lebat sampai jarang tertutup tumbuhan, relief relatif 100 – 300 m, dan kondisi permukaan yang kering sampai lembab. Kerawanan longsoran tinggi memiliki luas sebesar 13,680 km2 umumnya dipengaruhi oleh litologi breksi, kemiringan lereng yang sedang sampai sangat tinggi yaitu antara 36 ˚- 45 ˚dan >45˚, relief memiliki tutupan lahan yang jarang tertutup tumbuhan dan gundul, relatif 100 – 300 m dan >300 m, serta kondisi permukaan yang lembab sampai basah. Daerah dengan kerawanan longsoran sangat tinggi memiliki luas sebesar 0.154 km2, secara umum dikontrol oleh litologi breksi, kemiringan lereng antara ≥36˚, tidak memiliki tutupan lahan atau gundul, relief relatif >300 m, serta kondisi permukaan yang basah.

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PETA KERAWANAN LONGSORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANBALAGAN DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI :

STUDI KASUS DI BAGIAN BARAT KECAMATAN CILILIN, KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT

DRAFT TUGAS AKHIR

Disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi tahap sarjana strata satu (S1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Institut Teknologi Bandung

PENULIS :

Rd. Dendy Rustiady Rustaman NIM : 12003039

Menyetujui,

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Dr. Eng. Imam A. Sadisun, MT. Ir. Kristian Nurwedi Tabri, MT.

NIP : 132137926 NIP : 130889428

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan peneliltian tugas akhir ini.

Penelitian Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program studi sarjana strata satu di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, dengan menerapkan konsep – konsep dasar ilmu geologi yang telah diperoleh selama masa perkuliahan.

Penelitian tugas akhir yang dilakukan penulis termasuk ke dalam kategori Tugas Akhir B.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Eng. Imam A. Sadisun, MT. dan Ir. Kristian Nurwedi Tabri, MT. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir atas bantuan serta bimbingannya kepada Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Serta tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Seluruh keluargaku (Kel. Ir. Rd. Tata Rustaman) : Ayah dan Ibuku, Didit, Ajeng, dan Mira.

2. Seluruh dosen, karyawan, dan staf di lingkungan Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB yang baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu penyusunan tugas akhir ini.

3. Rekan – rekan di Laboratorium Geologi Teknik, terima kasih atas bantuan dan dorongan selama ini.

4. Rekan – rekan di Comlabs yang senantiasa memberikan bantuan dan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Mas Eriko, Mas Edi Riawan, Irlan, Hilman, Yudha RS, terima kasih atas bantuannya dalam penyusunan tugas akhir ini.

6. Sahabat – sahabatku angkatan 2003 yang telah memberikan semangatnya dalam penyusunan tugas akhir ini.

7. Sahabat – sahabat GEA.

8. Saudara – saudaraku di PAS ITB yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangatnya dalam penyusunan tugas akhir ini.

(6)

9. Serta semua pihak yang telah membantu penyusunan tugas akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang membacanya.

Bandung, Juni 2009

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SARI ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3 Lokasi Penelitian ... 2

1.4 Kondisi Umum Daerah Penelitian ... 3

1.5 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah ... 3

1.6 Tahapan dan Metode Penelitian ... 3

BAB II GEOLOGI DAERAH PENELITIAN ... 6

2.1 Fisiografi ... 7

2.2 Stratigrafi ... 8

2.3 Stuktur Geologi ... 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENGOLAHAN DATA ... 14

3.1 Metodologi ... 14

3.1.1 Metode Anbalagan ... 14

3.1.1.1 Skema Pengkelasan Faktor Evaluasi Bahaya Longsoran (LHEF) ... 14

3.1.1.2 Perhitungan Jumlah Estimasi Bahaya Longsoran (TEHD) ... 18

3.1.2 Sistem Informasi Geografi ... 18

3.1.2.1 Sejarah Pengembangan ... 20

(8)

3.1.2.2 GIS dengan CGIS ... 20

3.1.2.3 Sistem Informasi Geografi Modern ... 22

3.1.2.4 Proyeksi dan Sistem Koordinat ... 23

3.2 Pengolahan Data ... 23

3.2.1 Litologi ... 25

3.2.2 Kemiringan Lereng ... 27

3.2.3 Tutupan Lahan ... 28

3.2.4 Kebahasan Lahan ... 30

3.2.5 Relief Relatif... 32

3.2.6 Peta Jumlah Estimasi Bahaya Longsoran (TEHD) ... 33

BAB IV HASIL DAN ANALISIS ... 35

4.1 Zonasi Kerawanan Longsoran ... 35

4.2 Verifikasi Lapangan ... 37

4.3 Sistem Informasi Geografi... 39

BAB V KESIMPULAN ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN ... 44

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta lokasi daerah penelitian ...3

Gambar 1.2 Diagram alir penelitian ...6

Gambar 2.1 Peta Fisiografi Jawa Barat (van Bemmelen, 1949) ...6

Gambar 2.2 Penampang Stratigrafi Terpulihkan U – S Jawa Barat (Martodjojo, 1984) ...9

Gambar 2.3 Pola Struktur Pulau Jawa (Pulunggono dan Martodjojo, 1994) ...12

Gambar 3.1 Peta Gempa bumi sebagai contoh hasil pengolahan dengan SIG ...19

Gambar 3.2 GIS dengan gvSIG ...21

Gambar 3.3 Diagram alir pengolahan data ...25

Gambar 3.4 Peta faktor litologi bagian barat Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat ...26

Gambar 3.5 Peta faktor kemiringan lereng bagian barat Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat ...28

Gambar 3.6 Peta faktor tutupan lahan bagian barat Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat ...29

Gambar 3.7 Peta faktor kebasahan lahan bagian barat Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat ... 31

Gambar 3.8 Peta relief relatif, bagian barat Kecamatan CiIilin, Kabupaten Bandung Barat , Jawa Barat ...32

Gambar 3.9 Peta kerawanan longsoran bagian barat Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat ...34

Gambar 4.1 Contoh lereng dengan kerawanan longsoran sangat tinggi dan rendah di daerah penelitian dibedakan oleh tutupan lahan yang gundul dan lebat ...37

Gambar 4.2 Contoh lereng dengan kerawanan longsoran tinggi dan sedang di daerah penelitian dibedakan oleh kondisi permukaan yang lembab dan kering ...38

(10)

Gambar 4.3 Contoh lereng dengan kerawanan longsoran rendah dan tinggi di daerah penelitian dibedakan oleh tutupan lahan yang lebat dan gundul serta litologi berupa lapukan batuan dan breksi ...38 Gambar 4.4 Contoh lereng dengan kerawanan rendah dan sangat rendah di daerah penelitian dibedakan oleh kemiringan lereng <15o dan 16o – 25o ...38

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel skema pengkelasan faktor kerawanan terhadap longsoran (LHEF), pada Metode Anbalagan (1992) ...16 Tabel 3.2 Tabel skema pengkelasan nilai jumlah estimasi bahaya longsoran (TEHD),

pada Metode Anbalagan (1992)... ...18

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta Faktor Evaluasi Bahaya Longsoran dan Peta Kerawanan Longsoran ...45 Lampiran 2 Foto Kondisi Lapangan Setiap Zona Kerawanan Longsoran ...52

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat pada penelitian ini menunjukkan bahwa sirup glukosa yang paling baik kandungan gula reduksinya adalah produk dengan variasi waktu hidrolisis 150 menit

Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat (1) (2) (3) (4) Pendahuluan Review tentang materi kuliah sebelumnya Memberikan pertanyaan

T adalah lama tanggap pada prosesor, lama waktu yang diperlukan oleh prosesor sejak tiba sampai dengan rampung diolah oleh prosesor, terdapat waktu tunggu dalam antrian /

(tanda tangan dan cap Kementerian) Nama Lengkap Tembusan: 1. Kop kantor yang sudah tercetak Penomoran yang berurutan dalam satu tahun takwin, tanggal pembuatan Alamat tujuan

Ilmu aplikasi geologi pada dasarnya adalah keterampilan pemanfaatan lmu geologi untuk kemaslahatan kehidupan manusia di bumi, saat ini ada empat kelompok yang

Hal ini memudahkan untuk mengakses setiap file baik secara berurut maupun tidak berurut, dan berpindah dari satu file ke file lain dengan hanya mengangkat head disk dan

Empat tahun yang lalu, jumlah umur kakak dan adiknya dalam sebuah keluarga adalah empat kali selisihnya.. Maka 10 tahun yang

Trellis Grille: Digabung dengan columnar dengan pnajang kololm sesuai panjang papan, digabung dengan Caesar cipher dengan panjang kunci sesuai panjang papan dan