• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HONEY BEES BE HAPPY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HONEY BEES BE HAPPY"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI

“HONEY BEES BE HAPPY”

MOCH ADIEL PERKASA

Abstract

RESEARCH GOAL is to provide information on how the production process results from the honey bee performed by honey bees themselves until all the results of the production falls into the hands of consumers. METHODS undertaken include data search through books and written notes, references, and internet. RESULTS ACHIEVED is to give a general information in the audio-visual media in a unique, funny, and interesting that could increase knowledge about how the production process results honeybees to the public. Conclusion is to design an animation education that is useful to describe the information that relates to the production process results honeybees so that people understand in greater detail. (MAP)

Keywords : Animation Education, Honey Bees Be Happy, health, honey bee, information.

Abstrak

TUJUAN PENELITIAN ialah untuk memberikan informasi bagaimana proses produksi hasil-hasil lebah madu dari yang dilakukan oleh lebah madu itu sendiri hingga semua hasil-hasil produksi tersebut jatuh ke tangan para konsumen. METODE PENELITIAN yang dilakukan antara lain pencarian data melalui buku dan catatan tertulis, referensi, dan internet. HASIL YANG DICAPAI adalah memberi sebuah informasi secara umum dalam media audio visual secara unik, lucu, dan menarik yang dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana proses produksi hasil-hasil lebah madu kepada masyarakat. SIMPULAN ialah merancang suatu animasi edukasi yang berguna untuk menjabarkan informasi yang berhubungan tentang proses produksi hasil-hasil lebah madu agar masyarakat mengerti secara lebih detail. (MAP)

Kata Kunci : Animasi Edukasi, Honey Bees Be Happy, kesehatan, lebah madu, informasi.

(2)

PENDAHULUAN

Keanekaragaman jenis hewan beserta segala macam keunikan yang dimilikinya yang ada di bumi ini sudah banyak sekali jumlahnya. Dari ukurannya yang paling besar hingga yang paling kecil, dari yang bermanfaat bagi kehidupan alam sekitar sampai yang mampu merusak alam sekitarnya sendiri. Itu terbukti bahwa setiap makhluk hidup yang ada di bumi ini tidak dapat hidup tanpa bantuan dari makhluk hidup lainnya, khususnya manusia. Tidak perlu jauh-jauh mencari contoh yang besar untuk membuktikan bahwa memang manusia membutuhkan makhluk hidup selain manusia itu sendiri untuk bertahan hidup. Disini kita bisa mengambil salah satu contoh kecil saja yaitu dari hewan, dan salah satu bagian yang kecil itu biasa kita kenal dengan serangga. Dan dimana salah satu jenis serangga yang mampu melakukannya adalah lebah madu.

Lebah madu juga mempunyai sifat yang tidak merusak tanaman tetapi justru membantu didalam penyerbukan bunga, tidak seperti kupu-kupu yang mungkin meletakkan telurnya pada bunga tanaman yang akhirnya menetaskan ulat-ulat perusak. Hasil produksi dari lebah madu pun bermacam-macam, dari madu itu sendiri sebagai penghasilan utamanya, juga terdapat bee-pollen, royal jelly ataupun propolis yang berkhasiat tinggi bagi manusia. Tetapi walau mengetahui begitu banyak dan pentingnya semua produksi yang dihasilkan dari lebah madu, masih cukup banyak orang yang menganggapnya hanya sebagai pengetahuan umum, bukan justru menjadikannya sebuah tambahan didalam bagian "empat sehat lima sempurna", karena semua hasil produksi tersebut melalui proses yang alami, dibandingkan menggunakan obat-obatan kimia untuk mendapatkan sebuah hidup yang lebih sehat.

Atas dasar itu penulis ingin menginformasikan bagaimana proses produksi hasil-hasil dari lebah madu sekaligus mengajak kepada semua orang akan pentingnya mengkonsumsi hasil-hasil produksi tersebut melalui animasi edukasi yang menarik sekaligus menyenangkan untuk ditonton.

METODE PERANCANGAN

Strategi Kreatif 1. Strategi Komunikasi a. Fakta Kunci

Meningkatnya konsumsi obat-obatan dan suplemen di masyarakat dari tahun ke tahun, yang disebabkan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai hidup sehat yang alami. Masyarakat Indonesia mempunyai pemikiran positif untuk berusaha hidup lebih sehat.

b. Masalah yang Dikomunikasikan

Bagaimana membuat audience dapat memahami dan menambah pengetahuan tentang lebah madu, apa saja hasil produksi lebah madu serta bagaimana proses produksinya hingga proses pengemasan.

(3)

c. Tujuan Komunikasi

Menginformasikan apa saja hasil-hasil produksi dari lebah madu. Menginformasikan pada masyarakat tentang proses pembuatan hasil-hasil produksi dari lebah madu dalam kesehariannya.

Menginformasikan pada masyarakat tentang proses panen hingga packaging dari hasil-hasil produksi lebah madu.

d. Profil Target Audiens

Demografi : Pria dan wanita, umur 18 – 21 tahun, pendidikan minimal SMA atau lebih tinggi, status ekonomi menengah keatas. Geografi : Masyarakat yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya. Psikografi : Masyarakat yang suka menonton televisi, masyarakat yang menjaga kesehatan dan mengkonsumsi produk-produk yang alami, dan juga masyarakat yang memiliki rasa ingin tahu lebih banyak dan menambah pengetahuan.

e. USP (Unique Selling Point)

Keunikan dari film animasi ini adalah animasi yang berisikan informasi tentang hasil produksi lebah madu dan manfaat-manfaatnya, storytelling yang simple dan menghibur, mengandung sedikit sisi komedi, musik yang ceria dan mendukung mood animasi, dan juga desain karakter yang unik dan menarik.

f. Keywords

Animasi Edukasi, Honey Bees Be Happy, kesehatan, lebah madu, informasi.

g. Judul

Penulis sempat mempertimbangkan beberapa alternatif judul yang hendak dipakai dalam E-learning ini, antara lain : Manfaat Lebah Madu Bagi Manusia, Honey Bee, Honey Bees Be Happy, Lebah Madu. Dan akhirnya penulis menetapkan hati untuk memilih alternatif ketiga, yaitu Honey Bees Be Happy yang menjadi judul untuk E-learning ini. Dikarenakan inti dari permasalahan yang penulis angkat dalam E-learning ini yaitu banyaknya informasi yang menarik tentang proses produksi hasil- hasil dari lebah madu tetapi tidak sebanding dengan jumlah media penyampaiannya. Pertimbangan ini akan menggiring tujuan penceritaan dan menjadikan sebuah judul yang menarik perhatian.

h. Ringkasan Cerita

Pada permulaan animasi muncul teks yang menanyakan pada penonton apa itu lebah madu. Lalu dimulai penjelasan sekilas tentang lebah madu dari segi anatomi, siklus kehidupan, dan jenis-jenis lebah madu. Setelah itu lanjut ke penjelasan proses bagaimana para lebah madu menghasilkan semua hasil-hasil produksinya (madu, bee-pollen, royal jelly, propolis), proses memanen, hingga hasil-hasil produksi tersebut jatuh ke tangan para konsumen di pasaran.

(4)

2. Strategi Desain

a. Perancangan Mood / Look Visual

Pemilihan warna : Disini penulis memakai mood yang hangat karena disesuaikan dengan tema yaitu segala yang berhubungan dengan hasil-hasil produksi dari lebah madu tetapi tidak berhenti disitu saja, untuk memberikan kesan unik ditambahkan filter yang biasa digunakan pada desain retro dimana permainan tingkat tinggi rendahnya kontras dan rendahnya saturasi menjadi kunci. Pemilihan bentuk : Pemakaian tarikan garis oleh penulis yang memberi kesan seperti sketsa kasar / doodle memberikan sisi unik dan estetisnya agar tetap terciptanya gaya tersendiri. Objek-objek dan elemen visual yang dipergunakan dalam animasi ini dirancang sedemikian rupa untuk menyampaikan pesan dengan visualisasi yang non-realis, unik dan menarik perhatian. Berikut konsep desain yang penulis buat berdasarkan jenisnya : Karakter, Style yang digunakan untuk karakter adalah karikatur kartun dalam bentuk dua dimensi dengan bagian tepi yang tumpul dan membulat, atau dengan kata lain rounded.

Environment, environment akan menyesuaikan dengan karakter yaitu dengan gaya non-realis dengan proporsi yang sengaja dibuat tidak real agar tetap sesuai dengan gaya visualisasi karakter namun tetap terkontrol, seperti suasana dalam rumah, hutan disekitar sarang lebah madu, gudang penyimpanan madu, pohon, dll. Properti, Style yang digunakan untuk properti, dalam proyek ini menyesuaikan dengan karakter dan environment yang akan dibuat non-realis seperti tong penyimpanan madu, truk distribusi, meja makan, botol-botol kemasan madu, dll. Pemilihan simbolisasi dan typeface / font : Pemilihan jenis huruf yang akan digunakan pada animasi edukasi ini yaitu jenis huruf sans serif.

Huruf sans serif ini dipilih karena lebih mudah dibaca agar pesan yang disampaikan lebih optimal, karena nantinya animasi edukasi ini selain menggunakan karakter dan ikon-ikon akan digunakan elemen typeface sebagai media penyampaian pesan.

b. Perancangan Musik dan Sound Effects

Penulis akan memberikan porsi lebih pada bagian narasi nantinya dan menggabungkannya dengan elemen-elemen musik dan sound effect kedalam animasi edukasi ini. Jenis musik yang digunakan adalah musik instrumental saja (tanpa vocal) yang memiliki ambient ceria sesuai dengan mood warna dan memperjelas situasi kondisi tertentu yang disajikan dalam animasi edukasi ini.

3. Pemilihan Item a. Karakter - Manusia

Satu orang wanita sebagai konsumen, satu pria sebagai konsumen, dan dua orang laki-laki sebagai pekerja di peternakan lebah madu.

- Hewan

Lebah jantan, lebah pekerja/lebah betina, dan ratu lebah madu.

(5)

b. Environment

Ruang makan di rumah, kamar tidur di rumah, semak-semak / pohon yang terdapat bunganya, sarang ternak lebah madu di tengah hutan.

c. Properti Desain

Perabotan di kamar tidur, perabotan ruang makan di rumah, sarang ternak lebah madu, alat ekstrak madu, drum / galon penampung sekaligus penyimpanan madu, botol madu yang siap produksi, botol bee-pollen yang siap produksi, botol royal jelly yang siap produksi, botol kecil propolis yang siap produksi, gedung pengolahan hasil-hasil produksi lebah madu, dan kendaraan distribusi.

HASIL DAN BAHASAN

1. Konsep Visual - Mood dan Warna

Warna yang dipakai dalam animasi edukasi ini adalah warna-warna yang lembut yang bisa digolongkan warm color. Dan juga warna-warna yang berhubungan dengan hasil-hasil produksi lebah madu karena disesuaikan dengan tema yang penulis angkat. Berikut ini adalah color schemes yang dipakai dalam animasi ini :

Gambar 1 Mood Warna - Visual Style

Visual style atau gaya visual yang digunakan dalam animasi edukasi ini kebanyakan menggunakan elemen visual 2D dan dibeberapa bagian disertai dengan style outline stroke tebal. Berikut adalah contoh style yang digunakan dalam animasi edukasi penulis :

(6)

Gambar 2 Style Visual yang dipakai 2. Elemen Desain Visual

- Desain Karakter

Karakter dalam animasi edukasi ini ada 7 dan salah satunya muncul dalam beberapa scene. Karakter karakter ini disini bukan bertindak sebagai narator namun sebagai karakter pendukung dalam penceritaan.

Gambar 3 Konsep Karakter dan Desain Karakter - Desain Environtment

Environtment serta properti yang digunakan juga menggunakan elemen visual 2D dengan ikon-ikon pendukung lainnya yang berfungsi membantu menjelaskan narasi yang dibawakan oleh narator.

Dapat dilihat berikut ini:

Gambar 4 Desain Environtment

(7)

- Desain Judul dan Tipografi

Pada animasi edukasi ini memiliki judul “Honey Bees Be Happy”. Berikut ini adalah visualisasi judul animasi ini :

Gambar 5 Desain Judul Animasi

Jenis font yang penulis gunakan untuk judul adalah font “Fontdinerdotcom”. Pada judul terdapat elemen lain seperti sarang lebah madu yang menggambarkan untuk hidup sehat dengan mengkonsumsi hasil-hasil produksi dari lebah madu yang alami dan berguna bagi tubuh kita. Dan untuk menjelaskan sesuatu dalam animasi menggunakan font "Champagne & Limousines".

3. Poster Film

Gambar 6 Poster Film Honey Bees Be Happy 4. Banner Film

Gambar 7 Banner Film Honey Bees Be Happy

(8)

5. Box DVD dan Cover DVD

Gambar 8 Box DVD Honey Bees Be Happy

Gambar 9 Cover DVD Honey Bees Be Happy 6. Pin

Gambar 10 Pin Honey Bees Be Happy

SIMPULAN DAN SARAN

Pengetahuan masyarakat yang kurang akan apa itu lebah madu dan bagaimana proses produksi hasil- hasil dari lebah madu itu sendiri, lalu saat panen, dan pengemasan dimana semua proses itu dilakukan dengan cara tradisional. Kandungan dalam tiap hasil-hasil produksi lebah madu pun banyak dan bermacam-macam sehingga sangat bermanfaat tubuh kita mengkonsumsinya. Jadi melalui animasi

"Honey Bees Be Happy" diharapkan masyarakat dapat memiliki pengetahuan lebih tentang lebah madu, apa saja hasil-hasil produksinya, proses memanen hasil produksi hingga tahap pengemasan.

Walaupun pengalaman penulis belumlah cukup dalam pembuatan animasi edukasi, namun penulis ingin menyampaikan bahwa animasi bisa digunakan sebagai sarana edukasi yang dapat dipertimbangkan. Jadi janganlah ragu untuk memberikan informasi yang anda ketahui dalam bentuk

(9)

animasi. Siapa tahu hal itu dapat membantu orang lain yang belum mengerti menjadi lebih paham.

Kemudian penulis menyarankan didalam pembuatan animasi edukasi ini diharapkan lebih simpel dan tepat sasaran agar mempercepat dan mempermudah dalam proses pembuatan. Perhatikan waktu dan tingkat kesulitan yang perlu dihadapi dalam proses brainstorming sebelum memasiki tahap pre- produksi.

REFERENSI

Warisno. (1996). Budidaya Lebah Madu. Yogyakarta:Kanisius

Bambang A.M. (1991). Memelihara Lebah Madu. Yogyakarta:Kanisius Sarwono, B. (2005). Lebah Madu. Jakarta:Agro Media Pustaka Tony, W. (2009). How To Make Animated Film. USA:Elsevier Mark, Simon. (2007). Storyboards:Motion In Art. USA:Elsevier

Sihombing, Danton. (2003). Tipografi Dalam Desain Grafis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

RIWAYAT PENULIS

Moch Adiel Perkasa lahir di Jakarta 27 September 1986 . Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual Animasi pada tahun 2014.

Gambar

Gambar 1 Mood Warna  - Visual Style
Gambar 3 Konsep Karakter dan Desain Karakter  - Desain Environtment
Gambar 8 Box DVD Honey Bees Be Happy

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, pemberitaan sebuah media juga tidak selalu mengikuti apa ke mauan dari audiens tapi juga mengikuti fakta-fakta apa saja yang ber- kembang di lapangan, dan inilah yang

Proses pencarian maksimum dan minimum digunakan untuk mengurutkan data dari depan (minimum) dan dari belakang (maksimum). Proses pencarian data maksimum dan data minimum

Kifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat gangguan perkembangan atau

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan hermeneutika, yaitu cara untuk menafsirkan simbol berupa teks atau sesuatu yang diperlakukan sebagai teks masa

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS(Think Pair Share) Dengan Metode Pembelajaran Konvensional Pada Pokok

Dua dari lima genotip tersebut, BTM 2064 dan BTM 867, memiliki karakter jumlah cabang produktif, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga per tanaman,

Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengenalan akan peran penting manajemen strategik dalam manajemen perusahaan dan keterlibatannya untuk menghadapi

belajar fisika menunjukkan bahwa t hitung yang diperoleh sebesar -4,820 dan t tabel sebesar 2,008 Sehingga t hitung > t tabel , hal ini menunjukkan bahwa