• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Interior Cafe Maggie Pancake Surabaya dengan Langgam Shabby Chic

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Desain Interior Cafe Maggie Pancake Surabaya dengan Langgam Shabby Chic"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak – Desain interior Cafe maggie pancake ini mengambil konsep shabby chic. shabby chic merupakan langgam bawaan dari country.

Pancake dan shabby chic merupakan ciri khas dari negara amerika. Cafe Maggie Pancake didesain untuk menampilkan nuansa homey dan terkesan elegan dengan bentukan-bentukan yang unik khas country yang berbeda dari tema sebagian besar café di surabaya.

Metodologi desain meliputi identifikasi data obyek melalui observasi/survey langsung ke cafe maggie pancake yang berada di galaxy mall Surabaya, serta tidak langsung melalui media internet. Data-data yang diperoleh diolah di analisis untuk mengidentifikasi permasalahan. Comparison study juga dilakukan untuk memperkuat referensi kualifikasi desain interior café secara umum dan khusus, terkait dengan fungsi, bentuk, warna, material dan lain-lain.

Bentuk akhir desain interior Cafe Maggie Pancake dengan Langgam Shabby Chic diharapkan dapat mengakomodasi animo masyarakat terhadap keberadaan café dengan konsep yang baru, orisinil, unik, dan menarik

Kata kunci – Café Pancake-country-animo- Shabby Chic

I. PENDAHULUAN

erkembangan dunia kuliner saat ini semakin meluas. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya makanan yang dijual diberbagai tempat, salah satunya cafe. Saat ini cafe merupakan bisnis yang menjanjikan. Hal itu ditinjau dari kecenderungan gaya hidup masyarakat masa kini yang lebih memilih bertatap muka, bersantai dan berbincang menjadi sebuah kebutuhan. Oleh karena itu café di dirikan untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut.

Banyaknya cafe yang bermunculan mengakibatkan para owner berpikir lebih kreatif untuk menciptakan konsep yang berbeda dari cafe-cafe yang sudah ada. Hal ini sudah tentu bertujuan untuk menarik perhatian dan minat masyarakat menjadi konsumen. Pada umumnya, para owner cafe terlebih dahulu mensurvei apa yang menjadi tren di pasaran masyarakat atau dari kebiasaan–

kebiasaan masyarakat. Masyarakat kebanyakan menyukai sesuatu yang baru dan berbeda dari yang sudah ada.

Prinsip utama dalam penataan interior selalu dititik beratkan pada unsur manusia, ruang, dan lingkungan. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil rancangan yang optimal kita harus tetap memperhatikan unsur-unsur utama desain interior café dan perencanaan yang lebih detail. Interaksi manusia sebagai subyek utama yang menempati ruang dengan pola lingkungan interior yang integral harus mampu dioptimalkan untuk menghasilkan karya desain yang mampu mencerminkan fungsi dan tujuan pendirian café Maggie Pancake.

Desain interior Café Maggie Pancake diharapkan dapat memberikan suatu suasana yang berbeda pada

Desain Interior Cafe Maggie Pancake Surabaya dengan Langgam Shabby Chic

Wahyu Reny Faraditya, dan Firman Hawari, S.Sn, M.Ds

Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: hawari@prodes.its.ac.id

P

(2)

pengunjung serta mampu memperkuat konsep desain yang diinginkan.

II. URAIAN PENELITIAN

Metodologi Desain adalah langkah awal yang digunakan dalam menguraikan hasil akhir desain. Metode penelitian mencangkup keseluruhan aktivitas mendesain hingga akhir.

A. Inventarisasi data, tahap pengumpulan data-data mengenai obyek desain yang dilakukan melalui kegiatan survey lapangan dan wawancara serta literatur, baik cetak maupun elektronik.

- Survey

Metode survey biasanya dikerjakan dengan membuat kuesioner. Survey dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi dengan sumber data secara langsung ataupun tidak langsung. Survey dilaksanakan di cafe maggie pancake yang berada di galaxy mall.

- Observasi

Observasi ini dapat dikerjakan dengan mengamati tanpa alat ataupun dengan alat, sebagai insider ataupun outsider.

- Interview

Melakukan wawancara dengan owner untuk mengetahui keinginan dari obyek yang akan didesain.

- Arsip

Pengumpulan data dari literatur, dokumen atau media massa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini : Field research, yang dilakukan dengan menyebatkan kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan rancangan dan disebarkan disekitar lokasi atau ditempat-tempat tertentu yang terdapat banya masa. Literature Survey, studi pustaka yang dilakukan dengan mempelajari artikel, buku-buku, dan data dari internet yang berhubungan dengan konsep dasar rancangan.

B. Analisis data, pengolahan data dengan mengacu pada beberapa teori berkaitan dengan struktur konstruksi, ME, furniture, fungsi, dan estetika.

Data yang sudah didapat kemudian di analisa dengan menggunakan metode deduktif, dimana data yang telah diperoleh tersebut dibandingkan kemudian diambil hal-hal positif dan yang berguna serta mempertimbangkan segi kekurangannya. Selain itu juga menggunakan metode komperatif, metode menggabungkan data untuk melakukan perbandingan data- data yang ada. Selanjutnya membentuk datadata tersebut sesuai judul tugas akhir desain interior.

C. Hipotesa, merumuskan berbagai permasalahan yang menyangkut interior ruang commercial public space dan perencanaan kontribusi premis utama dan premis pendukungnya secara proporsional. Ide-ide awal dapat tertuang di tahap ini.

D. Desain alternatif, tahap menetapkan konsep/tema perancangan dan pengolahan ide desain untuk menghadirkan solusi yang terbaik dari berbagai permasalahan diatas serta kompilasi premis utama dan premis pendukung pada desainnya. Pokok bahasan ini didukung oleh beberapa teori yang berkaitan dengan struktur konstruksi, ME, furniture, fungsi, ergonomi, estetika, sejarah desain, komposisi bentuk, warna, material, dan tekstur

E. Desain akhir, merepresentasikan konsep desain ke dalam bentuk sketsa, gambar teknik, visualisasi 3D, dan animasi baik manual maupun digital dengan didukung oleh teori-teori gambar teknik, ergonomi, struktur dan konstruksi, dan estetika.

(3)

III. URAIAN PENELITIAN

A. Inventarisasi data,

Obyek desain yang diambil adalah café maggie pancake dimana café tersebut selain berfungsi sebagai tempat makan dan bersosialisasi juga mempunyai fasilitas pendukung lainnya seperti live music. DLL….

B. Analisis data,

Menganalisa dan membandingkan objek yang di riset. Objek yang di jadikan pembanding adalah café Maggie pancake dan the rock pancake.

C. Hipotesa,

Konsep awal desain merupakan kesimpulan dari latar belakang, rumusan masalah, dan segmentasi desain.

Tema yang diambil pada cafe maggie pancake ini

“shabby chic” dengan konsep yang terlihat shabby/lusuh namun tetap elegan dan unik.

Ciri khas Shabby Chic adalah menggunakan furnitur maupun soft furnishing berwarna lembut dan berkesan “lusuh” (shabby) karena usia.

Furniturnya terbuat dari rotan, besi maupun kayu- kayu tua yang dicat putih atau warna cokelat kayu alami dengan finishing kasar untuk memberi nuansa vintage. Produk Shabby Chic bisa juga

produk baru yang diproses sedemikian rupa sehingga memberi kesan antik.

Pada soft furnishing, bahan yang paling sering digunakan adalah kain katun dan linen. Pilihan warna ciri khas Shabby Chic adalah warna-warna lembut seperti putih, pink, hijau, biru dan warna- warna pastel lainnya. Sedangkan bunga, polkadot, kotak-kotak maupun garis-garis adalah motif favorit gaya Shabby Chic yang membedakan dengan gaya lainnya. jenis dekorasi yang dipakai, bisa menggunakan lampu gantung klasik, lilin, vas bunga cantik, foto-foto hitam putih dan aksesoris- aksesoris dengan bentukan khas perancis.

Konsep yang diambil adalah shabby chic. Kenapa shabby chic, ditinjau dari icon café maggie yang menggambarkan sosok anak perempuan yang didominasi dengan warna-warna pastel. Warna pastel merupakan ciri khas dari konsep chic sedangkan untuk memberi aksen elemen estetis dan furniturenya mengambil dari bentukan khas dari shabby chic itu sendiri. Bentukan yang terlihat elegan dengan bentukan yang unik mengambil dari ciri khas shabby chic. Di samping menentukan desain tema ruang juga memperhatikan desain ergonomi dan sirkulasi ruang agar memberi kenyamanan bagi pengguna.

Fasilitas yang di butuhkan didalam café selain tempat yang nyaman juga dibutuhkan fasilitas tambahan seperti live music sebagai hiburan agar pengunjung merasa nyaman berada didalam café dan juga adanya dapur terbuka agar pengunjung dapat melihat dan mengetahui proses membuat pancake secara langsung.

Interior cafe maggie pancake ini mengambil konsep shabby chic untuk interior cafe tersebut, yang merupakan langgam bawaan dari country.

Pancake dan shabby chic merupakan ciri khas dari negara amerika. Cafe Maggie Pancake didesain untuk menampilkan nuansa homey dan terkesan elegan dengan bentukan-bentukan yang unik.

D. Desain alternatif (Rencana desain) Aplikasi Konsep Desain

1. Bangunan

Cafe Maggie Pancake berdiri di atas lahan seluas 1728 m2 yang merupakan lahan kosong dan menempati bangunan dengan luas bangunan 676 m2

(4)

Gambar 3.1. Denah eksisting

2. Konsep Bentuk

Konsep bentuk pada desain Cafe Maggie Pancake ini mengambil dari ciri khas shabby chic yang memiliki bentukan unik dan elegan dan juga memiliki kesan shabby atau lusuh pada furniturenya.

Gambar 3.2. Konsep bentuk pada furniture dan interior

3. Konsep Warna

Warna yang diterapkan pada desain merupakan waran yang sudah menjadi cri khas dari chic, yaitu dengan menerapkan warna-warna soft pada interior dan furniturenya.

Gambar 3.3. Konsep Warna

4. Konsep Pencahayaan

Konsep pencahayaan pada ruangan menggunakan pencahayaan alami dan buatan. Untuk pencahayaan alami didapat dari jendela dan pintu, sedangkan pencahayaan buatan didapat dari downlight,lampu pijar dan spotlight di beberapa area .

5. Konsep Penghawaan

Penghawaan yang digunakan pada maggie pancake adalah penghawaan buatan dan alami. Dengan kondisi bangunan yang luas membuat penghawaan alami kurang maksimal oleh karena itu selain penghawaan alami juga digunakan AC split sebagai penghawaan buatannya.

IV. HASIL DESAIN A. Ruang Terpilih – Area Take Away

Gambar 4.1. Area take away Area ini merupakan area terpilih 1 yang terdiri atas meja kursi untuk area tunggu, meja kasir, dan beberapa display cabinet.

(5)

B. Desain Akhir

Gambar 4.2. Desain akhir area take away

Gambar 4.3. Desain akhir area take away

V. KESIMPULAN

Dalam desain interior “Cafe Maggie Pancake Surabaya” dengan Langgam Shabby Chic, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya:

a. Cafe Maggie Pancake merupakan tempat bersosialisasi dan menikmati berbagai macam menu pancake, dimana didalamnya terdapat hiburan live music dan dapat melihat secara langsung proses pembuatan pancake dan waffle.

b. Hadirnya langgam/stale shabby chic dan image memiliki keselarasan yang pas. Dengan furniture yang khas membuat interior cafe maggie pancake ini menjadi menarik.

UCAPAN TRIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimasih pertama-tama kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, rizqi, kesehatan dan kekuatan sehingga saya dapat mengawali dan mengakhiri perkuliahan dan tugas akhir ini dengan maksimal. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan memberi semangat. Selaku dosen koordinator Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds , dosen pembimbing Firman Hawari, S.Sn, M.Ds , dan dosen wali sekaligus dosen penguji Budiona, Ir., M.Ds terimakasih atas waktu, saran, dan bimbingannya selama ini. dan juga terimakasih kepada teman-teman seperjuangan tugas akhir, angkatan 2009, senior-senior, dan interior angkatan 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Darmaprawira, Sulasmi. 2001. Warna – Teori dan kreativitas Penggunanya. Institut Teknologi Bandung.

Wardhana, Mahendra. 2002. Menciptakan Estetika, Desain dengan Metodologi Penelitian (Berbasis Teori Estetika premis Desain Mahendra Wardhana). Jombang.

Akmal, Imelda. 2006. Lighting. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Akmal, Imelda. 2007. Seri Rumah Ide, Plafon Kreatif.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kamus Besar Bahasa Indonesia www.google.com

www.rachelashwellshabbychiccouture.com http://www.designinvogue.com/inspiring-interiors- showcasing-shabby-chic-style/

http://edupaint.com/interior/ruang-tamu/4198-desain- interior-shabby-chic.html

http://www.philipslumileds.com/

http://rumahmella.wordpress.com/about/

Gambar

Gambar 3.1. Denah eksisting
Gambar 4.2. Desain akhir area take away

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan yang terlihat menonjol di antara dialek-dialek ini terdapat pada intonasi (lentong) dan beberapa kosakata. Berlandasan dari pendapat yang dikemukakan para ahli

Dalam penjelasan langkah-langkah diatas, maka telah diperoleh hasil akhir dari pengalokasian tata letak baru dengan menggunakan metode algoritma CORELAP. Tata letak

Niat beli ulang pada dasarnya adalah perilaku pelanggan secara positif terhadap kualitas serta kepuasan yang didapatkan konsumen dari perusahaan dimana hal tersebut

Kemampuan visual spasial adalah kemampuan yang melibatkan daya imajinasi dan daya ruang yang tinggi. Kemampuan ini digunakan siswa untuk memahami suatu objek tiga dimensi

1) Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan

Hak ini dimiliki setiap orang sejak lahir karena dia seorang manusia, Hak ini bersifat asasi bagi manusia karena kalau hak ini diambil, ia

Ratu SPG (PT. Vinnete Media Kreasi) adalah Agency SPG yang memberikan pelayanan yang memiliki nilai lebih untuk klien kami.. Dengan background pendidikan dan pengalaman founder

Demikian pula ilmu linguistik lazimnya dibagi menj adi bidang bawahan yang bermacam- macam, misalnya saja, ada linguistik antropogis, yang cara penyelidikan linguistik yang