• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melihat gaya hidup manusia yang terus berubah, membuat manusia perlu memperhatikan pentingnya sebuah penampilan dan kesehatan, khususnya para wanita. Sekarang ini banyak wanita yang memilih untuk memiliki kesibukan diluar rumah seperti bekerja. Hal ini akan memicu timbulnya kejenuhan, stres, bosan, dan sebagainya yang membuat para wanita kurang memperhatikan soal penampilan dan kesehatannya. Untuk itu, diperlukan sebuah tempat yang dapat membantu seorang wanita dalam merelaksasikan dirinya agar dapat menghilangkan rasa penatnya dalam aktivitas kesehariannya.

Selain tidak hanya berdampak pada psikologis seorang wanita, wanita yang memiliki aktivitas diluar pun juga akan memiliki dampak yang kurang menunjukkan adanya ikatan yang intens antara ibu dengan anaknya. Oleh sebab itu, wanita membutuhkan sebuah tempat relaksasi diri dan yang dapat membantu ikatan kedekatan seorang wanita dan anaknya dimana tempat tersebut juga menjadi tempat untuk merelaksasikan sang anak karena sangat bermanfaat bagi perkembangan anak secara optimal. Sekarang ini banyak wanita yang sudah berkeluarga tertarik membawa baby atau anaknya ke tempat yang sangat baik untuk kesehatan sang baby. Salah satunya adalah sebuah tempat yang dinamakan dengan SPA (Solus Per Aqua).Hal ini disebabkan karena kesehatan sangat penting bagi seorang wanita dan anak

Tempat SPA menjadi solusi yang baik dibidang perawatan kecantikan dan kesehatan karena selain membantu merelaksasikan para wanita yang sibuk dengan pekerjaannya, saat ini juga telah tersedia sebuah tempat SPA yang ditujukan untuk wanita yang sedang hamil, dan wanita yang sudah memiliki baby. SPA baby dijaman sekarang ini tersedia karena melihat dari kebutuhan sang ibu yang sangat menginginkan sang baby-nya dapat merasakan manfaat dari melakukan treatment SPA.

(2)

2 Dengan melihat latar belakang perkembangan dunia bisnis sekarang ini, banyak usaha yang telah dibangun diberbagai bidang salah satunya adalah sebuah usaha perawatan yang tidak hanya berguna untuk kecantikan, melainkan juga berguna untuk kesehatan, tempat tersebut dinamakan SPA.

SPA (Solus Per Aqua) itu sendiri merupakan sebuah upaya kesehatan dengan menggunakan air. Treatment SPA yang biasa ditawarkan adalah treatment yang memberikan rasa fresh, dan relax terhadap tubuh dan pikiran seperti treatment aromatherapy, body mask, facial, ratus, hidrotherapy, jacuzzi, dan lain sebagainya. Akan tetapi, untuk seorang baby treatament spa yang dibutuhkan adalah sebuah treatment yang membuat sang baby nyaman, tenang, merasa relax, dan dapat membantu tumbuh kembang anak. Aspek tumbuh kembang anak ini sangat penting bagi sang baby karena aspek tersebut akan sangat berpengaruh dalam pembentukan karaktek dan emosional sang anak. Menurut beberapa para ahli berpendapat bahwa Baby SPA merupakan salah satu komunikasi non verbal yang dapat dilakukan sang ibu dengan anak. Komunikasi tersebut sangat penting bagi perkembangan sang anak.

Didalam baby SPA disediakan sebuah perawatan pijat atau massage yang berguna untuk merelaksasikan sang baby dan sangat baik untuk kesehatan sang baby serta menyediakan perawatan swim atau renang.

Perawatan ini sangat bermanfaat bagi sang baby karena dapat membantu sistem motorik sang baby. Tidak hanya menyediakan treatment masssage dan swim, baby SPA juga menyediakan treatment baby gym dimana treatment tersebut merupakan latihan untuk membantu stimulasi pertumbuhan dan perkembangan system syaraf dan motoric bayi secara optimal. Selain itu, tempat SPA juga dapat membantu momen kedekatan antara ibu dan juga anak.

Dengan demikian, penulis berpikir untuk menciptakan dan menghadirkan suasana ruang SPA yang dapat memfasilitasi hubungan kedekatan ibu dan anak seperti membuat sebuah ruang treatment SPA couple yang menyenangkan dan menenangkan agar tempat tersebut benar-benar

(3)

3 merasa nyaman, relax, dan hubungan kedekatan ibu dan anak akan lebih terjalin. Membuat desain ruangan treatment couple untuk ibu dan anak dapat dilihat dari kebutuhan aktivitas treatment seperti treatment massage, hand and foot treatment, sauna, dan treatment-treatment lainnya yang dapat dilakukan oleh sang ibu dan anak agar dari treatment tersebut momen kebersamaan ibu dan anak akan terlihat kedekatannya. Dengan melihat kebutuhan aktivitas tersebut, maka akan berpengaruh kepada kebutuhan fasilitas ruangan SPA lainnya yang menjadi point terpenting dalam membuat desain ruangan SPA.

Hadirnya sebuah tempat SPA untuk mom and baby, maka akan membantu sang ibu untuk dapat dengan mudah dalam merawat sang baby dengan fasilitas-fasilitas SPA yang sesuai. Maka penciptaan sebuah ruangnya pun harus memberikan kesan yang akan memberikan fasilitas yang menunjang kedekatan ibu dan anak.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka terdapat masalah yang menjadi pemicu untuk membuat sebuah perancangan desain SPA mom’s and baby, diantaranya adalah :

1. Kurang adanya fasilitas ruang treatment SPA couple untuk ibu dan anak agar dapat menghadirkan momen kebersamaan ibu dan anak.

2. Kurangnya luasan ruang dan penataan sirkulasi ruang yang baik pada ruang treatment SPA tepatnya di Mom n’ Jo Bandung dan Bekasi.

3. Belum terciptanya penghawaan alami sehingga hanya mengandalkan penghawaan buatan membuat sisa-sisa dari aromatherapy masih tertinggal dan hal ini sangat tidak baik untuk melakukan treatment selanjutnya.

4. Kurangnya menghadirkan suasana yang nyaman dengan menciptakan suasana ruang SPA yang kedap akan suara.

5. Kurangnya fasilitas pendukung seperti ruang tunggu untuk sang ayah ataupun untuk orang yang mengantarkannya dan fasilitas area bermain untuk anak.

(4)

4 1.3 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan menjadi sebagai berikut :

1. Bagaimana menciptakan interior SPA couple untuk ibu dan anak agar dapat menghadirkan momen kebersamaan ibu dan anak.

2. Bagaimana membuat luasan ruang yang cukup dan penaatan desain ruang SPA yang baik sesuai dengan standar luasan dan sirkulasi ruang.

3. Bagaimana membuat sebuah sirkulasi udara yang baik didalam ruang SPA couple.

4.Bagaimana menciptakan sebuah desain ruang SPA yang nyaman dan menenangkan agar tidak mengganggu pengguna ruang yang lain dengan menghadirkan ruang treatment yang kedap akan suara.

5. Bagaimana membuat sebuah desain ruang SPA yang berbeda dengan menambahkan sebuah fasilitas ruang tunggu untuk sang ayah yang hanya mengantarkannya ke tempat SPA saja.

1.4 Tujuan dan Sasaran Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan desain SPA ini adalah :

1. Merancang desain ruang treatment SPA untuk couple ibu dan anak agar menjadi sebuah tempat untuk meningkatkan moment kebersamaan ibu dan anak dalam suatu aktivitas treatment seperti body massage, swim, dan treatment lainnya.

2. Mendesain ruang SPA yang bertujuan sebagai tempat untuk membantu tumbuh kembang baby usia 0 bulan-2 tahun dan anak usia 2 tahun-5 tahun.

3. Menghadirkan suasana yang menyenangkan agar anak tidak merasa bosan dengan menambahkan fasilitas pendukung seperti area untuk bermain sang anak.

4. Menghadirkan desain SPA yang nyaman agar berdampak positif bagi tubuh dan dapat menarik minat sang ibu untuk rutin dalam merawat diri sang ibu dan anaknya.

(5)

5 1.5 Ruang Lingkup

Berdasarkan rumusan masalah yang didapat, maka terdapat ruang lingkup dalam perancangan desain SPA ini, diantaranya adalah :

1. Definisi dari Mom and Baby SPA ini adalah sebuah tempat perawatan kecantikan dan kesehatan yang membuat seseorang menjadi lebih relax dan kembali fresh serta membatu sang ibu dalam menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak. Mom and Baby SPA ini dapat menjadi sebuah wadah yang mendukung momen kebersamaan ibu dan anak.

2. Perancangan fasilitas SPA seperti ruang treatment couple untuk ibu dan anak yang menunjang momen kebersamaan ibu dan anak.

3. Pembahasan perancangan interior diutamakan untuk mom’s and baby.

4. Perancangan desain interior SPA yang terletak di daerah Bekasi dengan luasan +/- 4000 m2.

5. Perancangan desain interior SPA berada pada segmentasi kalangan menengah atas.

1.6 Metodologi Perancangan

Dalam membuat sebuah perancangan desain, diperlukan data-data dan juga informasi yang lengkap, relevan, dan jelas. Oleh karena itu, dalam mengumpulkan bahan-bahan serta mendapatkan data diperlukan sebuah metodologi pengumpulan data. Adapun metodologi pengumpulan data yang dilakukan adalah :

1.6.1 Pengumpulan Data

1. Observasi (Pengamatan Langsung)

Data-data dan informasi yang didapatkan ini dengan cara survey dengan mengunjungi tempat SPA mom n’ jo di Ruko Mega Bulevard, Harapan Indah, Bekasi dan di Jl. Sabang, Bandung.

Kedua tempat SPA mom and baby yang dikunjungi berlokasi dikawasan perumahan dan kawasan bisnis.

2. Wawancara

(6)

6 Wawancara ini dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada karyawan yang menjadi salah satu therapis ditempat mom n’ jo tersebut dan beberapa pengunjung seperti ibu usia 30 tahun dan ibu usia 25 tahun yang berkaitan dengan desain SPA mom’s and baby.

3. Studi Kepustakaan

Melalui metode yang satu ini adalah salah satu metode yang dilakukan dengan cara mendapatkan sebuah data serta informasi berdasarkan literatur yang berupa jurnal dengan judul Perancangan Interior Mom and Baby SPA Melalui Pendekatan Psikologis, buku-buku tentang standar ergonomi Human Dimension, majalahAsia Spa, Griya Asri, Femina, dan Home Living, dan sebagainya yang berhubungan dengan desain yang akan dibuat.

1.6.2 Analisa Data

Setelah melakukan pengumpulan data-data yang dibutuhkan dari mulai studi lapangan dan studi literature, maka diperlukan tahapan analisa. Tahapan ini dilakukan dengan menganalisa dari hasil perolehan data yang didapat agar daapat ditinjau kembali dalam menentukan sebuah analisa konsep.

1.6.3 Konsep

Tahapan ini merupakan tahapan keputusan akhir dalam menetapkan sebuah konsep perancangan sebuah ruang treatment SPA yang berupa layout, furniture, bentuk, konsep penghawaan, konsep pencahayaan, warna, material, dan konsep keamanan yang akan dibuat dan dijadikan hasil akhir sebuah perancangan desain.

(7)

7 1.8 Kerangka Berpikir

Masalah :

- Belum adanya tempat yang menjadi sebuah wadah untuk momen kebersamaan ibu dan anak.

- Ruang yang tidak kedap suara membuat suasana tidak nyaman pada setiap ruangnya sehingga dapat membuat pengunjung kurang merasakan

rasa relaxnya.

Tujuan :

- Membuat desain SPA yang akan menjadi sebuah wadah dengan fasilitas yang lengkap untuk mendukung momen kebersamaan ibu dan anak - Membuat sebuah desain SPA yang nyaman bagi

penggunanya agar tetap merasa relax - Membuat penghawaan alami agar terdapat

sirkulasi udara yang baik.

Pengumpulan Data :

Data Sekunder :

Studi literature dari berbagai sumber buku seperti Human Dimension, jurnal/Tugas Akhir yang berjudul Perancangan Interior Mom and Baby SPA

Melalui Pendekatan Psikologis, dan berbagai sumber dari website untuk mencari referensi definisi SPA, fasilitas yang dibutuhkan didalam SPA sesuai dengan kebutuhan aktivitas pengguna SPA, serta referensi tentang

manfaat hadirnya SPA secara umum dan manfaat SPA bagi baby.

Data Primer :

 Studi lapangan dengan mengunjungi tempat Mom n’ Jo di Bekasi dan di Bandung dengan melihat desain SPA ditempat tersebut.

ï‚· Mewawancarai salah satu karyawan yang menjadi salah satu therapis di Mom and Jo, dan mewawancarai pengunjung ibu usia

30 tahun dan 25 tahun.

ï‚· Mendokumentasikan ruangan-ruangan yang ada di SPA tersebut.

Analisa Data:

ï‚· Definisi SPA

ï‚· Jenis fasilitas

ï‚· Aktivitas

ï‚· Jenis Pengguna

ï‚· Kebutuhan ruang

ï‚· Site Plan

ï‚· Layout

ï‚· Sirkulasi

ï‚· Penghawaan

ï‚· Pencahayaan

ï‚· Desain furniture

ï‚· Material

ï‚· Warna

Tema dan Konsep Desain Perancangan interior Mom and Baby SPA

Perancangan Mom and Baby SPACenter di Bekasi Sebagai Sarana Untuk Mengoptmalkan Momen Kebersamaan Ibu dan

Anak

(8)

8 1.9 Sistematika Penulisan

Adapun cara penyusunan dalam penulisan yang dilakukan antara lain : Bab I : Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang perancangan yang menjelaskan secara ringkas tentang alasan pemilihan perancangan desain, mengidentifikasi masalah perancangan ruang SPA, fasilitas pendukung SPA, merumuskan masalah, batasan perancangan, perancangan, tujuan perancangan, metodologi pengumpulan data, kerangka berpikir hingga sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Literatur dan Data Perancangan

Berisi tentang berbagai kajian literarur yang relevan yang digunakan sebagai sumber data-data yang diambil untuk menjadi sebuah pedoman baik dalam perancangan maupun sebagai pedoman dalam penyusunan laporan dan menjadi sebuah analisis data seperti standar spa, standar kebutuhan ruang yang dibutuhkan sebelum membuat konsep perancangan mom and baby spa.

Bab III : Konsep Perancangan Desain Interior

Berisi tentang konsep perancangan mom and baby spa yang akan dibuat dengan menambahkan tema dan konsep didalamnya serta menambhakan data-data yang sudah didapat seperti data standar spa, standar ergonomi ruang yang dibutuhkan., dan uraian-uraian konsep material, bentuk, dan sebagainya.

Bab IV : Konsep Perancangan Mom and Baby SPA dan Denah Khusus Merupakan bagian bab yang menjelaskan tentang pemilihan denah khusus serta menjelaskan tentang konsep tata ruang yang didesain agar dapat memudahkan dalam pengaplikasian hasil akhir desain.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Merupakan bagian bab terakhir yang berisi tentang hasil ringkasan tiap-tiap bab agar dapat diperoleh sebuah kesimpulan. Dan saran yang menjadi sebuah masukan untuk penulis agar selalu dapat memperbaiki kekurangan dalam mendesain supaya menjadi sebuah

(9)

9 pertimbangan kedepannya dalam menghasilkan sebuah rancangan yang baik.

Daftar pustaka : Sebagai literatur dan referensi yang didapatkan.

Lampiran-Lampiran : Ditunjukkan sebagai dokumentasi dan berkas-berkas yang telah dikerjakan selama proses perancangan.

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun