1
PROFIL NILAI - NILAI KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 12 PADANG
Ucok Kurniawan1, Jarudin2, Wira Solina2
1Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
2Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This research is in the background of the two principles of low-quality students 'values, either because of themselves or from their environment. The objective of research is to describe the values of the students' character values in terms of discipline, self-reliance and self-reliance.
This type of research is a quantitative descriptive research. Number of populations of this research is 536 students. Sampling technique Proportional random sampling and samples of research 81 students learners. Research instruments are questionnaires, data analysis techniques used percentage techniques. The results reveal the profile of the character values of students of SMP Negeri 12 Padang are in good category. Indicators can be seen the profile of the character values of students of SMP Negeri 12 Padang seen from: 1) discipline aspects are in very good category, 2) confidence aspect is in very good category, and 3) independence aspect is in good category. Based on the findings of this study recommended to the relevant parties, principals and teachers guidance and counseling to be able to develop and provide motivation to learners so that the character values are built better.
Keywords: Character Values
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sengaja dan terencana dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal. Apabila potensi peserta didik dapat berkembang secara maksimal memungkinkan terbentuk manusia yang berkualitas. Manusia yang berkualitas adalah manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, mempunyai kecerdasan yang tinggi, jujur, bertanggung jawab, mempunyai akhlak
mulia, berperilaku sopan, serta moral yang baik. Hal ini tidak akan diperoleh dengan sendirinya, tetapi melalui proses pendidikan.
Sehubungan dengan hal tersebut dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 dijelaskan bahwa.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian,
2 kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sedangkan menurut Suyadi (2013:52)
“Pendidikan karakter tidak hanya merupakan inovasi pendidikan, tetapi juga merupakan pendidikan yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan benar serta melibatkan setiap pihak yang terkait (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan.”
Sedangkan Scerenko (Samani dan Hariyanto, 2011:42) menyatakan “Karakter sebagai atribut atau ciri-ciri yang membentuk dan membedakan ciri pribadi, ciri etis dan kompleksitas mental dari seseorang, suatu kelompok atau bangsa.”
Selanjutnya menurut Aqib (2012:36)
“Karakter adalah nilai - nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika.”
Berdasarkan pendapat para ahli pengertian dan definisi karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar positif yang dimiliki seseorang, yang membedakannya dengan orang lain serta diwujudkan dalam perilakunya sehari-hari. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh para ahli tersebut bahwa nilai - nilai karakter ditanamkan oleh guru kepada peserta didik akan membuat peserta didik memiliki nilai - nilai karakter
yang baik, antara lain karakter disiplin, percaya diri dan mandiri.
Menurut Samani dan Hariyanto (2011:52).
Nilai - nilai yang bersumber dari agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional tersebut adalah: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat atau komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggung jawab.
Berdasarkan observasi atau pengamatan yang dilakukan selama PL BK Sekolah di SMP Negeri 12 Padang pada tanggal 27 Februari 2017. Selama observasi di SMP Negeri 12 Padang ditemukan adanya peserta didik memilki nilai - nilai karakter yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat seperti adanya peserta didik yang datang terlambat ke sekolah, adanya peserta didik yang terlambat untuk mengumpulkan tugas, adanya peserta didik kurang mampu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru mata pelajaran, adanya peserta didik kurang mampu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya, peserta didik yang jarang piket dalam kelas, adanya peserta didik takut atau
3 khawatir untuk pulang sendiri ke rumah, adanya peserta didik kurang mampu menyiapkan perlengkapan alat tulis, dan adanya peserta didik kurang mampu untuk mengeluarkan pendapat di dalam kelas.
Selanjutnya berdasarkan wawancara yang dilakukan pada 5 orang peserta didik pada tanggal 28 Februari 2017, hasil wawancara yang didapatkan adanya peserta didik kurang mampu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya, peserta didik jarang piket dalam kelas, peserta didik takut atau khawatir untuk pulang sendiri ke rumah, dan peserta didik kurang mampu untuk mengeluarkan pendapat di dalam kelas.
Kemudian wawancara yang dilakukan terhadap guru mata pelajaran yang berjumlah 6 orang pada tanggal 16 Maret 2017, bahwa adanya peserta didik yang datang terlambat ke sekolah, adanya peserta didik terlambat untuk mengumpulkan tugas, adanya peserta didik kurang mampu menyiapkan perlengkapan alat tulis, dan adanya peserta didik kurang mampu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru mata pelajaran.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:
1. Profil nilai - nilai karakter peserta didik dilihat dari aspek disiplin.
2. Profil nilai - nilai karakter peserta didik dilihat dari aspek mandiri.
3. Profil nilai - nilai karakter peserta didik dilihat dari aspek percaya diri.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berapa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Penelitian kuantitatif dapat dilaksanakan dengan penelitian deskriptif, penelitian hubungan/korelasi, penelitian kuasi eksperimental, dan penelitian eksperimental Margono (Darmawan, 2013:37). Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan lebih detail mengenai suatu fenomena dari masalah yang ada sekarang.
Menurut Nazir (Darmawan, 2013:38)
“Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran/lukisan secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.”
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data interval. Menurut Riduwan (2010:85) “Data interval adalah data yang menunjukan jarak antara satu data
4 dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.”
Hal ini peneliti akan mendeskripsikan data tentang profil nilai – nilai karakter peserta didik di SMP Negeri 12 Padang. Menurut Bungin (2005:132)
“Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.” Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini adalah melalui penyebaran angket kepada peserta didik kelas VII 1-VIII 8 di SMP N 12 Padang.
Bungin (2005:132) mengemukakan bahwa “Data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari yang kita butuhkan. Data skunder adalah data yang diperoleh dari pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat studi dokumen pribadi, resmi.” Data sekunder dalam penelitian ini adalah informasi jumlah peserta didik kelas VIII di SMP N 12 Padang.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik di SMP Negeri 12 Padang sebanyak 536. Pengambilan sampel dalam penelitian sebanyak 81 dengan menggunakan teknik propotional random sampling.
Uji validitas dla penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus
product moment correlation coefficientkart pearson dengan kriteria r ≥ 0,361 = Valid dengan ketentuan 30 orang untuk uji coba (Sugiyono, 2013:613). Uji validitas item menggunakan analisiss item dengan Alpha Cronbach dengan bantuan software IBM Statistical Packag for the Social Sciences version 22 for windows (IBM SPSS Versi 22).
Angket yang dikumpulkan dari peserta didik yang menjadi objek penelitian kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Memeriksa kelengkapan isi angket yang telah diterima dari sampel penelitian.
2. Membuat tabel pengolahan berdasarkan pernyataan penelitian.
3. Mencari dan menghitung jumlah skor serta memasukkan ke dalam tabel pengolahan.
4. Menghitung total jawaban dari masing- masing responden.
5. Menetapkan interval skor. Setelah didapatkan hasil dari pengolahan data dicari interval skor. Adapun kriteria untuk tingkat nilai - nilai karakter peserta didik di SMP Negeri 12 Padang secara umum adalah:
6. Setelah semua data dari responden terkumpul, maka data yang terkumpul akan dianalisa untuk mengetahui
5 bagaimana nilai - nilai karakter peserta didik di SMP Negeri 12 Padang. Data HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai profil nilai - nilai karakter peserta didik di SMP Negeri 12 Padang yang bersifat khusus sebagai berikut.
Disiplin.
Berdasarkan data yang telah peneliti kumpulkan, maka indikator disiplin dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Profil Nilai- nilai Karakter Dilihat dari Aspek Disiplin
Interval Kategori F %
≥ 59
Sangat Kurang
Baik 0 0,00
48-58 Baik 0 0,00
37-47 Cukup Baik 2 2,47
26-36 Baik 15 18,52
≤25 Sangat Baik 64 79,01
81 100
Dapat diketahui distribusi frekuensi disiplin, berada pada kategori sangat baik sebanyak 64 peserta didik dengan presentase 79.01%, pada kategori baik sebanyak 15 dari 81 peserta didik dengan presentase 18.52%, pada kategori cukup baik sebanyak 2 dari 81 peserta didik dengan presentase 2.47%, pada kategori kurang baik tidak ada, dan pada kategori sangat kurang baik juga tidak ada.
Saleh (2012:296) mengemukakan
“Disiplin merupakan suatu siklus kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan
berkesinambungan sehingga menjadi sesuatu hal yang biasa untuk dilakukan.”
Disiplin diri dalam melakukan suatu tindakan, diragukan secara konsisten yang akan menjadi suatu kebiasaan yang mengarah pada tercapainya keunggulan.
Keunggulan membuat individu memilki kelebihan yang dapat digunakan untuk meraih tujuan hidup guna menentukan masa depan. Sikap disiplin dapat menghantarkan seseorang menuju jalan kesuksesan, karena orang yang disiplin akan bersikap teguh di dalam menjalani niat dan cita-cita yang diraihnya serta mampu menjaga agar setiap tindakan yang dilakukan tetap berada pada jalan yang ingin dicapai, bahkan mampu menjaga tujuan akhir itu sendiri.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menyusun tata karma dan tata kehidupan sosial sekolah yang merupakan acuan norma yang harus dibuat dan harus dilaksankan khususnya disekolah. Diharapkan kepada pendidik untuk lebih meningkatkan lagi nilai-nilai karakter disiplin di dalam kelas, dengan cara mengembangkan pikiran dan pemahaman serta perasaan positif siswa tentang manfaat disiplin bagi perkembangan diri, mengembangkan sistem dan mekanisme pengukuhan positif maupun negatif untuk penegakan disiplin disekolah,
6 mengembangkan kemampuan siswa untuk menyesuaikan diri secara sehat dan mengembangkan keteladanan.
Percaya Diri.
Berdasarkan data yang telah peneliti kumpulkan, maka indikator percaya diri dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Profil Nilai- nilai Karakter Dilihat dari Aspek Percaya Diri
Interval Kategori F %
≤32 Sangat Kurang
Baik 0 0,00
34-46 Sangat Baik 1 1,23 48-60 Cukup Baik 7 8,64
62-74 Baik 35 43,21
≥ 75 Sangat Baik 38 46,91
81 100
Dapat diketahui distribusi frekuensi percaya diri, berada pada kategori sangat baik sebanyak 38 dari 81 peserta didik dengan presentase 46.91%, pada kategori baik sebanyak 35 dari 81 peserta didik dengan presentase 43.21%, pada kategori cukup baik dengan kategori sebanyak 7 dari 81 peserta didik pada dengan presentase 8.64%, pada kategori kurang baik sebanyak 1 dari 81 peserta didik dengan presentase 1.23% dan pada kategori sangat kurang baik tidak ada.
Sikap percaya diri merupakan sikap atau perilaku seseorang yang berani mengambil resiko didalam setiap tindakan atau perbuatan, sehingga timbul rasa yakin,
tidak ragu terhadap sesuatu hal yang sedang dikerjakan. Mustari, (2014:53) percaya diri berarti keyakinan pada diri. Fromm (Mustari, 2014:53) menyatakan bahwa untuk memiliki keyakinan diperukan keberanian, kemampuan untuk mengambil resiko kesediaan menerima penderitaan dan kekecewaan. Siapapun yang bertekad akan keamanan dan keselamatan sebagai kondisi utama hidup tidak dapat mempunyai keyakinan.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan kesempatan yang tepat pada peserta didik akan meningkatkan percaya diri peserta didik tersebut. Diharapkan kepada pendidik untuk memberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat kepada peserta didik pada saat pembelajaran di dalam kelas.
Mandiri.
Berdasarkan data yang telah peneliti kumpulkan, maka indikator mandiri dapat dijelaskan sebagai berikut.
7 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Profil Nilai-
nilai Karakter Dilihat dari Aspek Mandiri
Interval Kategori F %
≥ 31
Sangat Kurang
Baik 0 0,00
32-43 Kurang Baik 2 2,47 44-55 Cukup Baik 17 20,99
56-67 Baik 43 53,09
≤68 Sangat Baik 19 23,46
81 100
Dapat diketahui distribusi frekuensi mandiri, berada pada kategori sangat baik sebanyak 19 dengan presentase 23.46%, pada kategori baik sebanyak 43 dari 81 peserta didik dengan presentase 53.09%, pada kategori cukup baik sebanyak 17 dari 81 peserta didik pada dengan presentase 20.99%, pada kategori kurang baik sebanyak 2 dari 81 peserta didik dengan presentase 2.47% dan pada kategori sangat kurang baik tidak ada.
Suyadi (2013:8) menjelaskan bahwa
“Mandiri merupakan sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal ini bukan berarti tidak boleh bekeja sama secara kolaboratif, melainkan tidak boleh melemparkan tugas dan tanggung jawab kepada orang lain.”
Menurut Mustari (2014: 83) “Kemandirian yang utama adalah kita terlatih. Untuk survive harus bertindak sendiri, demikian sehingga tidak mengganggu oran lain.”
Darmiatun dan Bintoro (2013:70) menjelaskan “Mandiri merupakan sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas- tugas.”
Berdasarkan pembahasan di atas bahwa gambaran nilai-nilai karakter dari aspek mandiri peserta didik berada pada kategori baik, berarti indikator mandiri tercapai dengan baik. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk menyusun program yang menunjang nilai-nilai karakter peserta didik khususnya pendidik untuk lebih meningkatkan lagi kemandirian peserta didik saat pembelajaran di dalam kelas.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisiss data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai profil nilai - nilai karakter peserta didik di SMP Negeri 12 Padang berada pada kategori baik dan dapat dilihat secara indikator di bawah ini.
1. Profil nilai - nilai karakter peserta didik di SMP Negeri 12 Padang dilihat dari aspek disiplin berada pada kategori sangat baik.
2. Profil nilai - nilai karakter peserta didik di SMP Negeri 12 Padang dilihat dari aspek percaya diri berada pada kategori sangat baik.
8 3. Profil nilai - nilai karakter peserta
didik di SMP Negeri 12 Padang dilihat dari aspek mandiri berada pada kategori baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Z. 2012. Pendidikan Karakter di sekolah: Membangun Karakter dan Kepribadian Anak. Bandung:
Yrama Widya.
Bungin, B. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Darmawan, D. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Darmiatun, D, s. & Bintoro 2013.
Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Yogyakarta:
Gava Media.
Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Bahasa.
Lufri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang:
FMIPA-UNP.
Mangkuatmodjo, S. 2003. Pengantar Statistik. Jakarta: Rineka Cipta.
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian pemula. Bandung:
Alfabeta.
Samani, M, & Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Saleh, M. 2012. Membangun Karakter dengan Hati Nurani. Jakarta:
Erlangga
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung:
Ramaja Rosdakarya.
Pribadi. Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003. tentang Sisdiknas.
Jakarta: Permata Press.
Yusuf. A. M. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Padang:
UNP Pers