• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN APLIKASI PERINGATAN DINI BATAS LUAR WILAYAH INDONESIA BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN APLIKASI PERINGATAN DINI BATAS LUAR WILAYAH INDONESIA BERBASIS ANDROID"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PERINGATAN DINI BATAS LUAR WILAYAH INDONESIA BERBASIS ANDROID

Muhammad Yazir Zainudin

Mahasiswa Informatika, FT UMRAH, yazir.ylf@gmail.com Martaleli Bettiza

Dosen Informatika, FT UMRAH, mbettiza@gmail.com Hendra Kurniawan

Dosen Informatika, FT UMRAH, nra.kurniawan@gmail.com

ABSTRAK

Pelanggaran melewati batas luar wilayah Indonesia sering kali disebabkan sedikitnya pengetahuan masyarakat mengenai batas luar wilayah Indonesia. Untuk mengetahui batas luar wilayah Indonesia diperlukan informasi berupa petunjuk batas luar negara dalam bentuk peta, pemanfaatan teknologi Global Positioning System (GPS) dapat memberikan informasi lokasi user secara real time. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun aplikasi peringatan dini batas luar wilayah Indonesia berbasis Android. Hasil dari aplikasi berupa status zona keberadaan user pada lokasi real time, zona aman, hati-hati, atau berbahaya.

Kata kunci : Android, Java Geom, GPS (Global Positioning System)

ABSTRACT

The violation over outside border of Indonesia often caused by less of society knowledge

about the outside border of Indonesia. To know the outside border of Indonesia is needed the information such as direction in map, the usage of Global Positioning System (GPS) technology cab give the information about the user location in real time. For that, the purpose of this research is to design and develope the application of early out border Indonesia warning based Android.

The result are the position of user zone in real time position, safe zone, warning zone, or dangerous zone.

Key words : Android, Java Geom, GPS (Global Positioning System)

(2)

I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang di dalamnya terdapat pulau-pulau dan terpisahkan oleh lautan. Indonesia memiliki batas luar dengan beberapa negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Palau, Papua Nugini, India, Thailand, Timor Leste. Sehingga batas luar wilayah Indonesia khususnya di laut, sulit untuk diketahui batasnya yang ada di lautan, karena tidak memiliki tanda yang menyatakan sebagai perbatasan negara. Karena hal tersebut banyak warga Indonesia yang tertangkap oleh polisi negara tetangga karena memasuki kawasan negara secara illegal.

Dari permasalahan di atas perlu kita perhatikan dan perlu dibuat perubahan yang lebih baik lagi. Dengan perkembangan teknologi modern sekarang ini, warga Indonesia bisa menggunakan GPS untuk mengetahui lokasi keberadaan mereka, namun agar warga Indonesia bisa menggunakan GPS tanpa mengeluarkan biaya yang besar, alangkah baiknya untuk merancang suatu aplikasi seperti GPS berbasis Android yang di dalamnya terdapat sebuah marker dalam sebuah peta atau map yang selalu berpindah sebagai pertanda posisi user dan terdapat juga suatu library java geom untuk membuat suatu garis berbentuk poligon yang merupakan batas negara, garis poligon yang merupakan batas negara terbentuk dari titik koordinat yang diperoleh dari setiap lokasi bagian terluar sekeliling Indonesia, serta untuk menentukan zona keberadaan user,

dan GPS yang dirancang berbasis Android agar harga bisa dijangkau oleh masyarakat, karena sekarang ini handphone yang memiliki Android harganya tidak mahal dan terjangkau.

Dengan aplikasi yang akan dirancang warga Indonesia bisa mengetahui batas luar wilayah Indonesia dan tidak melewati batas negara yang telah ditentukan, agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. Aplikasi tersebut akan mempermudah warga Indonesia untuk mendapatkan informasi berupa peringatan dini jika user tersebut sudah mendekati daerah perbatasan dan melewati perbatasan.

Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul yaitu

“Rancang Bangun Aplikasi Peringatan Dini Batas Luar Wilayah Indonesia Berbasis Android”.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu antara lain sebagai berikut :

Soyoung Hwang dan Donghui Yu (2012) dalam jurnalnya yang berjudul GPS Localization Improvement Of Smartphones Using Built-in Sensors memaparkan secara umum fitur yang paling penting di ponsel dan smartphone yaitu GPS. Selain itu, jurnal ini mengusulkan sebuah algoritma peningkatan titik-titik lokalisasi di GPS dengan mengintegrasikan informasi dari

(3)

beberapa sensor di smartphone. Algoritma yang diusulkan diimplementasikan dalam smartphone dan kinerja dievaluasi di kampus. Algoritma yang diusulkan memiliki kinerja yang lebih baik daripada hanya informasi lokasi GPS di GPS campur titik- titik dan mempertahankan kinerja yang wajar di ruang terbuka di mana penerima GPS mendapatkan hasil yang akurat.

Bonda Sisephaputra, Antok Supriyanto, dan Teguh Sutanto (2011) dalam jurnalnya yang berjudul Sistem Pemantauan Keberadaan Jamaah Haji Menggunakan GPS Tracking Pada Smartphone Android memaparkan tentang smartphone Android yang akan dikembangkan Sistem Monitoringnya untuk memantau keberadaan jamaah dan memfasilitasi pengawas dari KBIH mengendalikan keberadaan para peziarah dan membantu peziarah menghindari tersesat.

Syawaludin Alisyahbana Harahap dan Iksal Yanuarsyah (2012) dalam jurnalnya yang berjudul Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Zonasi Jalur Penangkapan Ikan di Peraan Kalimantan Barat. Memaparkan tentang Pemanfaatan sumberdaya ikan di laut semakin intensif dan daya jangkauan operasi penangkapan ikan oleh para nelayan semakin luas dan jauh dan daerah asal nelayan tersebut. Konflik sering terjadi karena tidak jelasnya wilayah pemanfaatan yaitu dapat melibatkan nelayan dalam satu daerah yang sama ataupun antara daerah yang satu dengan dengan daerah lainnya.

Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam menghindari terjadinya konflik pemanfaatan adalah dengan mengendalikan perkembangan kegiatan penangkapan ikan melalui penerapan zonasi jalur penangkapan ikan di laut, berdasarkan Kepmentan No. 392 tahun 1999 tentang jalur-jalur penangkapan ikan. Wilayah studi adalah Perairan Kalimantan Barat yang merupakan salah satu fishing ground yang sangat berpotensi, terletak di Selat Karimata hingga Laut Cina Selatan dan berbatasan langsung dengan perairan Malaysia. Tujuan dan studi mi adalah untuk menggambarkan peta zona jalur penangkapan ikan di wilayah perairan Kalimantan Barat. Bahan dan data dalam studi mi berupa data spasial, data pasang surut dan Peraturan perundang- undangan yang terkait dengan zonasi jalur penangkapan ikan. Metode yang digunakan adalah pendekatan SIG dengan teknik analisis spasial. Visualisasi dalam bentuk peta jalur dalam Kepmentan No. 392 Tahun 1999 mempunyai beberapa ketimpangan, antara lain yaitu: penentuan batas pulau pulau terluar yang masih rancu, terdapatnya karang-karang kering yang berpotensi menjadi batas wilayah serta penentuan jarak minimum antar titik tersebut, perairan pedalaman yang belum dibahas, daerah perbatasan antar negara yaitu bagian utara propinsi Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Malaysia, daerah ekosistem terumbu karang dengan kedalaman kurang dan 20 meter yang masuk dalam jalur I. Peta alternative dibuat memperbaiki ketimpangan tersebut maka dibuat peta alternatif dengan

(4)

mempertimbangkan parameter jarak dan kedalaman (isobath) disertai dengan beberapa asumsi dan pembatasan.

Edi Iskandar dan Sri Hartati (2012) dalam jurnalnya yang berjudul Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik dan Jalur Evakuasi di Yogyakarta. Memaparkan tentang tragedy gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah masih menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat korban gempa. Ditinjau secara geologis, kepulauan Indonesia berada dalam pertemuan dua jalur gempa utama, yaitu jalur gempa sirkum pacifik dan jalur gempa Alpide Transasiatic, sehingga kepulauan Indonesia berada pada daerah yang mempunyai aktifitas gempa bumi cukup tinggi. Sistem Informasi Geografis yang dibangun mampu men-generate peta yang tersimpan daam database dan dapat menampilkan peta daerah rawan gempa secara visual dalam format XML SVG pada client, serta mampu mencarikan rute terpendek untuk evakuasi korban gempa dengan algoritma Dijkstra. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Gempa terdiri dari layer Kabupaten, layer Kecamatan, layer Jalan, layer Lokasi yang berupa titik lokasi serta rute asal dan rute akhir untuk mendapat rute terpendek yang bisa membantu dalam pengambilan keputusan untuk jalur evakuasi korban gempa.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Java

Tia Septiana Widi Java merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek dan program java tersusun dari bagian yang disebut kelas. Kelas terdiri atas metode-metode yang melakukan pekerjaan dan mengembalikan informasi setelah melakukan tugasnya. Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP) yaitu cara ampuh dalam pengorganisasian dan pengembangan perangkat lunak. Pada OOP, program komputer sebagai kelompok objek yang saling berinteraksi. OOP mengorganisasikan program sebagai kumpulan komponen yang disebut objek (Didi Indra Saputra, 2009).

2.2.2 GPS

GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat.

Sistem ini dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca, serta didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia (Ari Kartika, 2013).

2.2.3 Google Maps

Google maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh Google. Fasilitas Google Maps dihadirkan oleh google sejak tahun 2005 dan terus dikembangkan hingga sekarang ini. Di alam Google Maps, anda tidak hanya mendapatkan tampilan peta dunia, namun

(5)

juga informasi pendukukng berupa informasi jalan, lokasi layanan public, bisnis, dan sebagainya. Untuk menjalankan layanan Google Maps ini dengan mengetikkan alamat (Eka Hartati, 2012).

2.2.4 Android

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dipergunakan sebagai pengelola sumber daya perangkat keras, baik untuk ponsel, smartphone dan juga PC tablet. Secara umum Android adalah platform yang terbuka atau Open Source ((Ronie Ahmad, 2013).

2.2.5 Fungsi Signum

Fungsi signum membalikkan nilai real x yang diperoleh, contohnya hasil x adalah 0.161092, maka fungsi signum membalikkan nilai +1, karena 0.161092 > 0.

Fungsi signum bernilai +1 jika x positif, -1 jika x negatif, dan 0 jika x sama dengan 0 (Andik Mabrur, 2009).

{

III. METODE PENELITIAN

Pengumpulan data diperoleh dari Badan Pengelola Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau, di Bidang Pengelolaan Batas Negara.

Pada tahap pengembangan sistem, penulis memilih model sekuensial liniear.

Model sekuensial linear melakukan pendekatan pada perkembangan perangkat lunak yang sistemik dimulai pada tingkat

dan kemajuan sistem pada analysis, design, code, dan test.

IV. PEMBAHASAN 4.1 Mendeteksi Lokasi

Mendeteksi lokasi bertujuan untuk menguji keakuratan aplikasi dalam menentukan lokasi keberadaan user. Apakah sesuai dengan lokasi sebenarnya (real time) atau tidak sesuai. Hasil uji coba mendeteki lokasi pada tabel 5.1 sebagai berikut:

Tabel 5.1 Mendeteksi Lokasi

Tempat Lokasi Aplikasi

1 PT. Travel Riris Sesuai 2 Masjid Agung Al-

Hikmah

Sesuai

3 Simpang Gedung Provinsi

Sesuai

4 Kampung Baru Sesuai

5 Depan BPJS Sesuai

6 Pamedan Sesuai

7 Lampu Merah Batu 6 Sesuai 8 Jalan Kijang Lama Sesuai

9 Jalan Ganet Sesuai

10 Bandara Sesuai

(6)

4.2 Mendeteksi Zona

Zona Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH):

Gambar 5.1 Zona UMRAH

Keterangan titik koordinat yang terhubung dan menjadi suatu area atau zona:

Zona aman: A(0.957869, 104.442207), B(0.957561, 104.442775), C(0.958178, 104.442983), D(0.958368, 104.442456).

Zona hati-hati: A(0.956754, 104.440819), B(0.956591, 104.440742), C(0.956481, 104.440863), D(0.955979, 104.440512), E(0.955212, 104.441733), F(0.958186, 104.443138), G(0.958536, 104.442254), H(0.958029, 104.441964), I(0.958292, 104.441529).

Titik koordinat user yang berada di dalam zona aman (0.958056, 104.442381), titik koordinat user yang berada di dalam zona hati-hati (0.956774, 104.441726), dan titik koordinat user yang berada di zona berbahaya (0.958602, 104.442521).

Jika hasil perhitungan fungsi Signum adalah +1 maka dinyatakan user berada di dalam suatu zona, jika hasilnya 0 maka dinyatakan user berada di luar zona.

Untuk mengetahui user berada di dalam area atau berada di luar area penulis menggunakan fungsi signum untuk menentukan apakah user berada di dalam suatu zona, berikut beberapa sampel untuk mencari keberadaan user dengan

menggunakan fungsi signum:

Pengecekan semua titik setiap zona:

y1: titik y sebelum y2: titik y setelah y: titik y user

Pengecekan semua titik setiap zona pada sistem:

if (y1 <= y) { if ((y2 > y) &&

(isLeft(previous, current, point) > 0)) {

wn++;

}}

else if ((y2 <= y) &&

(isLeft(previous, current, point) < 0)) { wn--; }

y1 = y2;

previous = current; } return wn; }

(7)

Pengecekan awal terhadap y1 apakah y, jika benar maka dilakukan pengecekan kondisi pertama, jika tidak maka dilakukan pengecekan kondisi kedua.

Kondisi pertama: y2 y dan signum 0, jika benar keduanya maka output yang diberikan adalah +1, jika salah satunya tidak benar maka output yang diberikan adalah 0.

Kondisi kedua: y2 y dan signum 0, jika benar keduanya maka output yang diberikan adalah -1, jika salah satunya tidak benar maka output yang diberikan adalah 0.

1. Zona aman Pengecekan ke-1:

y1 y

104.442207 104.442381 (benar) y2 y

104.442456 104.442381 (benar)

Signum = ((0.958368 – 0.957869) * (104.442381 – 104.442207)) – ((0.958056 – 0.957869) * (104.442456 – 104.442207))

= (0.000499 * 0.000174) – (0.000187 * 0.000249)

= 0.000000086826 –

0.000000046563

= 0.000000040263 (benar) Maka output yang diberikan adalah +1.

Pengecekan ke-2:

y1 y

104.442456 104.442381 (salah) y2 y

104.442983 104.442381 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Pengecekan ke-3:

y1 y

104.442983 104.442381 (salah) y2 y

104.442775 104.442381 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Pengecekan ke-4:

y1 y

104.442775 104.442381 (salah) y2 y

104.442207 104.442381 (benar)

Signum = ((0.957869 – 0.957561) * (104.442381 – 104.442775)) – ((0.958056 – 0.957561) * (104.442207 – 104.442775))

= (0.000308 * -0.000394) – (0.000495 * -0.000568)

= -0.000000121352 – (- 0.00000028116)

= 0.000000159808 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Jadi, output yang didapatkan dari seluruh pengecekan adalah +1.

2. Zona hati-hati Pengecekan ke-1:

y1 y

104.440819 104.441726 (benar) y2 y

104.441529 104.441726 (salah) y2 y

104.441529 104.441726 (benar)

Signum = ((0.958292 – 0.956754) * (104.441726 – 104.440819)) – ((0.956774 – 0.956754) * (104.441529 – 104.440819))

(8)

= (0.001538 * 0.000907) – (0.00002 * 0.00071)

= 0.000001394966 – 0.0000000142

= 0.000001380766 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Pengecekan ke-2:

y1 y

104.441529 104.441726 (benar) y2 y

104.441964 104.441726 (benar)

Signum = ((0.958029 – 0.958292) * (104.441726 – 104.441529)) – ((0.956774 – 0.958292) * (104.441964 – 104.441529))

= (-0.000263 * 0.000197) – (- 0.001518 * 0.000435)

= -0.000000051811 – (- 0.00000066033)

= 0.000000608519 (benar) Maka output yang diberikan adalah +1.

Pengecekan ke-3:

y1 y

104.441964 104.441726 (salah) y2 y

104.442254 104.441726 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Pengecekan ke-4:

y1 y

104.442254 104.441726 (salah) y2 y

104.443138 104.441726 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Pengecekan ke-5:

y1 y

104.443138 104.441726 (salah) y2 y

104.441733 104.441726 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Pengecekan ke-6:

y1 y

104.441733 104.441726 (salah) y2 y

104.440512 104.441726 (benar)

Signum = ((0.955979 – 0.955212) * (104.441726 – 104.441733)) – ((0.956774 – 0.955212) * (104.440512 – 104.441733))

= (0.000767 * -0.000007) – (0.001562 * -0.001221)

= -0.000000005369 – (- 0.000001907202)

= 0.000001901833 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Pengecekan ke-7:

y1 y

104.440512 104.441726 (benar) y2 y

104.440863 104.441726 (salah) y2 y

104.440863 104.441726 (benar)

Signum = ((0.956481 – 0.955979) * (104.441726 – 104.440512)) – ((0.956774 – 0.955979) * (104.440863 – 104.440512))

= (0.000502 * 0.001214) – (0.000795 * 0.000351)

= 0.000000609428 –

0.000000279045

(9)

= 0.000000330383 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Pengecekan ke-8:

y1 y

104.440863 104.441726 (benar) y2 y

104.440742 104.441726 (salah) y2 y

104.440742 104.441726 (benar)

Signum = ((0.956591 – 0.956481) * (104.441726 – 104.440863)) – ((0.956774 – 0.956481) * (104.440742 – 104.440863))

= (0.00011 * 0.000863) – (0.000293 * -0.000121)

= 0.00000009493 – (-

0.000000035453)

= 0.000000130383 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Pengecekan ke-9:

y1 y

104.440742 104.441726 (benar) y2 y

104.440819 104.441726 (salah) y2 y

104.440819 104.441726 (benar)

Signum = ((0.956754 – 0.956591) * (104.441726 – 104.440742)) – ((0.956774 – 0.956591) * (104.440819 – 104.440742))

= (0.000163 * 0.000984) – (0.000183 * 0.000077)

= 0.000000160392 –

0.000000014091

= 0.000000146301 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Jadi, output yang didapatkan dari seluruh pengecekan adalah +1.

3. Zona bahaya Pengecekan ke-1:

y1 y

104.442207 104.442521 (benar) y2 y

104.442456 104.442521 (salah) y2 y

104.442456 104.442521 (benar) Signum = ((0.958368 – 0.957869) *

(104.442521 – 104.442207)) – ((0.958602 – 0.957869) * (104.442456 – 104.442207))

= (0.000499 * 0.000314) – (0.000733 * 0.000249)

= 0.000000156686 – 0.000000182517

= -0.000000025831 (benar) Maka output yang diberikan adalah -1.

Pengecekan ke-2:

y1 y

104.442456 104.442521 (benar) y2 y

104.442983 104.442521 (benar) Signum = ((0.958178 – 0.958368) *

(104.442521 – 104.442456)) – ((0.958602 – 0.958368) * (104.442983 – 104.442456))

= (-0.00019 * 0.000065) – (0.000234 * 0.000527)

= -0.00000001235 – 0.000000123318

= -0.000000135668 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

(10)

Pengecekan ke-3:

y1 y

104.442983 104.442521 (salah) y2 y

104.442775 104.442521 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Pengecekan ke-4:

y1 y

104.442775 104.442521 (salah) y2 y

104.442207 104.442521 (benar)

Signum = ((0.957869 – 0.957561) * (104.442521 – 104.442775)) – ((0.958602 – 0.957561) * (104.442207 – 104.442775))

= (0.000308 * 0.000246) – (0.001041 * -0.000568)

= -0.000000075768 – (- 0.000000591288)

= 0.000000667056 (salah) Maka output yang diberikan adalah 0.

Jadi, output yang didapatkan dari seluruh pengecekan adalah -1.

4.3 Menampilkan Info Zona

Berdasarkan perhitungan di atas bahwa user diindikasikan berada di dalam suatu zona atau di luar zona yang dijadikan sample. Maka info zona yang ditampilkan berupa marker berwarna dan beserta suara sesuai dengan zona. Marker warna hijau untuk zona aman, marker warna kuning beserta suara “hati-hati” untuk zona hati- hati, dan marker warna merah beserta suara

“bahaya” untuk zona berbahaya.

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Aplikasi peringatan dini batas luar wilayah indonesia berbasis Android ini mampu memberikan peringatan dini kepada user untuk tidak melewati batas luar wilayah Indonesia dengan negara tetangga (luar).

5.2 Saran

Saran yang perlu disampaikan dalam penelitian ini, dengan harapan akan menjadi saran yang bermanfaat, yaitu:

1. Diharapkan aplikasi ini dapat dirancang di sistem operasi Windows Mobile atau iOS.

2. Pada pengembangan selanjutnya penulis berharap titik koordinat setiap zona diharapkan lebih diperbanyak dan jarak setiap titik koordinat lebih kecil, agar lebih optimal dengan keadaan sebenarnya.

V. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Ronie. 2013. Pengertian dan Fungsi Android.

http://ronies23.blogspot.com/2014/01/p engertian-dan-fungsi-android.html.

Diakses pada 29 April 2014.

Hartati, Eka. 2012. Mengenal dan

Menjalankan Google Maps.

http://news.palcomtech.com/2012/11/m mengena-dan-menjalankan-google- maps/. Diakses pada 29 April 2014.

Kartika, Ari. 2013. Pembahasan Tentang GPS (Global Positioning System).

http://sharewelcome.blogspot.com/2013 /01/pembahasan-tentang-gps-

global.html. Diakses pada 01 Februari 2014.

(11)

Saputra, Didi Indra. 2009. Bahasa

Pemrograman Java.

http://didiindra.wordpress.com/tag/pen gertian-java/. Diakses pada 1 Mei 2014.

Pramana, Christoper Johan. 2012. Function (Fungsi).

http://christoperjohan.blogspot.com/20 12/10/function-fungsi.html. Diakses pada 28 Desember 2014.

Mabrur, Andik. 2009. Fungsi Matematika.

http://its-

matematika.blogspot.com/2009/12/fung si-matematika.html. Diakses pada 28 Desember 2014.

Gambar

Tabel 5.1 Mendeteksi Lokasi

Referensi

Dokumen terkait

akun 9 (sembilan) menunjukkan beban. BAS tersebut tercantum dalam Lampiran III sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Dalam Permendagri ini, diatur

Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan penerapan model Visualization Auditory Kinestetic (VAK) dengan multimedia, (2) meningkatkan hasil belajar IPS

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dalam penelitian tentang menulis puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang meningkatkan keterampilan anak menggunakan

Purwanto / Nuryasin Ilyas Rosadi / Dyah Purwanti. Purwanto / Nuryasin Ilyas Rosadi / Dyah

Program Multimedia yang digunakan untuk pembuatan Video Klip Tanpamu ini adalah dengan menggunakan Ulead Media Studio Pro 7 program ini menyediakan fasilitas yang lebih dari

Delphi bermanfaat untuk pembuatan aplikasi ini, karena dengan program ini dapat mempermudah dalam pengembangan komputerisasi dalam berbagai macam bidang terutama menyangkut

dapat diketahui bahwa tujuan umum dari penelitian ini adalah “ untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan lateralisasi pada anak. anak tunagrahita

yang dianut siswa SMP Katolik Widyatama Kota Batu, yaitu agama Islam,. Kristen, Katolik, dan juga Budha. Namun demikian dengan adanya