Materi 6 Pengujian Hipotesis
1
STK 511 Analisis statistika
Pendahuluan
Dalam mempelajari Karakteristik Populasi kita sering telah memiliki pernyataan/anggapan tertentu.
pemberian DHA pada anak-anak akan menambah kecerdasannya atau
pemberian vaksin polio akan mengurangi jumlah anak-anak yang menderita penyakit ini
Diperlukan pengumpulan data
Apakah data mendukung pernyataan/anggapan tersebut
Pendahuluan
Suatu pernyataan / anggapan yang mempunyai nilai mungkin benar / salah atau suatu pernyataan /anggapan yang
mengandung nilai ketidakpastian Hipotesis
Hipotesis dalam statistika dinyatakan dalam dua bentuk yaitu:
H0 (hipotesis nol): suatu pernyataan / anggapan yang umumnya ingin kita tolak
H1 / HA (hipotesis alternatif): pernyataan lain yang akan diterima jika H0 ditolak
Kesalahan dalam Keputusan
Pengambilan keputusan akan memunculkan dua jenis kesalahan yaitu:
Salah jenis I (Error type I) : kesalahan akibat menolak H0 padahal H0
benar
Salah jenis II (Error type II) : kesalahan akibat menerima H0 padahal H1 benar
Besarnya peluang kesalahan dapat ini dapat dihitung sebagai berikut:
P(salah jenis I) = P(tolak H0 | H0 benar) =
P(salah jenis II) = P(terima H0 | H1 benar) =
H0 benar H0 salah Tolak H0
Peluang salah jenis I
(Taraf nyata;
)Kuasa pengujian (1-
)Terima H0
Tingkat kepercayaan
(1-) Peluang salah jenis II
()
Pengaruh nilai dan
Teladan : Andaikan suatu perusahaan A akan menerima dari suplier apabila produknya minimal mengandung 55% zat X.
Untuk meyakinkan maka diambil 9 contoh (dgn asumsi
simpangan baku sebesar 2%).
Sisi Suplier : Ingin semua diterima
Dengan μ=65% hampir
semua kiriman suplier
diterima.
Kondisi ini tentu tidak menguntungkan suplier. Bagaimana
apabila kriteria β diturunkan?
Terlihat bahwa apabila beta diperkecil dgn kondisi yg lain tetap →Tidak menguntungkan sisi konsumen
Bagaimana supaya menurunkan keduanya?
Untuk menurukan kedua-duanya secara simultan → hanya
ada satu cara yaitu dengan meningkatkan banyaknya contoh
Teladan Menghitung Nilai dan
contoh berukuran 25 diambil secara acak dari populasi normal( ;
2= 9).
Hipotesis yang akan diuji, H0 : = 15
H1 : = 13
Tolak H0 jika rata-rata kurang dari atau sama dengan 13.5 Berapakah besarnya kesalahan jenis I dan II ?
Jawab:
P(salah jenis I) = P(tolak H0| = 15)
= P(x 13.5)
= P(z (13.5-15)/(3/25))
= P(z - 2.5 ) = 0.0062 P(salah jenis II) = P(terima H0| = 13)
= P(x 13.5)
= P(z (13.5-13)/(3/25))
= P(z 0.83 )
= 1 - P(z 0.83 ) = 0.2033
Pada kenyataannya parameter populasi sering kali tidak diketahui
Sehingga dalam pengujian hipotesis hanya nilai salah jenis I (α) yang dapat dikendalikan.
Akan timbul pertanyaan :
– Berapa nilai α yang digunakan?
Tergantung resiko keputusan yang akan
diambil
Langkah-langkah Dalam Pengujian Hipotesis
Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam pengujian hipotesis:
(1)
Tuliskan hipotesis yang akan diuji
1. Hipotesis satu arah
H0 : 0 vs H1 : < 0
H0 : 0 vs H1 : > 0 2. Hipotesis dua arah
H0 : = 0 vs H1 : 0
(2). Tetapkan tingkat kesalahan/Peluang salah jenis I/taraf nyata
(3). Deskripsikan data contoh yang diperoleh (hitung rataan, ragam, standard error dll)
(4). Hitung statistik ujinya
Statistik uji yang digunakan sangat tergantung pada sebaran statistik dari penduga parameter yang diuji
CONTOH
H0: = 0 maka maka statistik ujinya bisa t-student atau normal baku (z)
atau
n s
t
hx
/
0
n z
hx
/
0
(5) Tentukan daerah kritis atau daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0 sangat tergantung dari bentuk hipotesis alternatif (H1)
CONTOH
H1: < 0 Tolak H0 jika th < -t(; db) H1: > 0 Tolak H0 jika th > t(; db)
H1: 0 Tolak H0 jika |th | > t(/2; db)
(6) Tarik keputusan dan kesimpulan
Pengujian Nilai Tengah Populasi
Kasus Satu Contoh
Suatu contoh acak diambil dari satu populasi Normal berukuran n
Tujuannya adalah menguji apakah parameter sebesar nilai tertentu, katakanlah 0
Populasi
X~Sebaran(,2)
Contoh
Acak Uji
Hipotesis yang dapat diuji:
Hipotesis satu arah:
H
0:
0vs H
1: <
0
H
0:
0vs H
1: >
0Hipotesis dua arah:
H
0: =
0vs H
1:
0
Statistik uji:
Jika ragam populasi (
2) diketahui (untuk X bukan normal n besar) :
Jika ragam populasi (
2) tidak diketahui dan X~Normal:
n s
t
hx
/
0
n z
hx
/
0
Daerah kritis pada taraf nyata ( )
Besarnya taraf nyata sangat tergantung dari bidang yang sedang dikaji
Daerah penolakan H
0sangat tergantung dari bentuk hipotesis alternatif (H
1) dan statistik uji
H1: < 0 Tolak H0 jika zh < -z H1: > 0 Tolak H0 jika zh > z
H1: 0 Tolak H0 jika |zh | > z/2
H1: < 0 Tolak H0 jika th < -t(; db=n-1) H1: > 0 Tolak H0 jika th > t(; db=n-1)
H1: 0 Tolak H0 jika |th | > t(/2; db=n-1)
Ilustrasi
Batasan yang ditentukan oleh pemerintah terhadap emisi gas CO kendaraan bermotor adalah 50 ppm. Sebuah perusahaan baru yang sedang mengajukan ijin pemasaran mobil, diperiksa oleh petugas pemerintah untuk menentukan apakah perusahan tersebut layak diberikan ijin. Sebanyak 20 mobil diambil secara acak dan diuji emisi CO-nya. Dari data yang didapatkan, rata- ratanya adalah 55 dan ragamnya 4.2. dengan menggunakan taraf nyata 5%, layakkah perusahaan tersebut mendapat ijin ?
Hipotesis yang diuji:
H0 : = 50 vs H1 : < 50
Statistik uji:
t
h= (55-50)/ (4.2/20)=10.91
Daerah kritis pada taraf nyata 0.05
Tolak H0 jika t
h< -t
(0,05;db=19)= -1,729
Kesimpulan:
Tolak H0, artinya emisi gas CO kendaraan
bermotor yang akan dipasarkan oleh perusahaan tersebut melebihi batasan yang ditentukan oleh pemerintah sehingga perusahaan tersebut tidak layak memperoleh ijin untuk memasarkan
mobilnya.
Perbandingan Nilai Tengah Dua Populasi
Kasus Dua Contoh Saling Bebas
Setiap populasi diambil contoh acak berukuran tertentu (bisa sama, bisa juga tidak sama)
Pengambilan kedua contoh saling bebas
Tujuannya adalah menguji apakah parameter 1 sama dengan
parameter 2
Populasi I
X~Sebaran(1,12)
Contoh I (n1)
Populasi II X~Sebaran(2,22)
Contoh II (n2) Acak dan
saling bebas
1 ??? 2
Hipotesis
Hipotesis satu arah:
H
0:
1-
2
0vs H
1:
1-
2<
0H
0:
1-
2
0vs H
1:
1-
2>
0 Hipotesis dua arah:
H
0:
1-
2=
0vs H
1:
1-
2
0
Statistik uji:
Jika ragam kedua populasi diketahui katakan
12dan
22(X bukan normal n besar):
Jika X ~ Normal dan ragam populasi tidak diketahui:
) (
0 2
1
2 1
) (
x x h
x z x
) (
0 2
1
2 1
) (
x x
h s
x t x
2 2 2
1 2
2 2 1
2 1
2 2 2
1 2
1
; 1 ; 1
2 1
n s n
s
n s n
s
g x
x
2 2 2
1
2 2 2
1
;
; 2 2 1
efektif
db n db n
Daerah kritis pada taraf nyata (
)
Pada prinsipnya sama dengan kasus satu contoh, dimana daerah penolakan H0 sangat tergantung dari bentuk hipotesis alternatif (H1) dan statistik uji
H1: 1- 2 <0 Tolak H0 jika zh < -z
H1: 1- 2 >0 Tolak H0 jika zh > z;
H1: 1- 2 0 Tolak H0 jika |zh | > z/2
H1: 1- 2 <0 Tolak H0 jika th < -t(; db) H1: 1- 2 >0 Tolak H0 jika th > t(; db)
H1: 1- 2 0 Tolak H0 jika |th | > t(/2; db)
Teladan
Dua buah perusahaan yang saling bersaing dalam industri kertas karton saling mengklaim bahwa produknya yang lebih baik, dalam artian lebih kuat menahan beban. Untuk
mengetahui produk mana yang sebenarnya lebih baik, dilakukan pengambilan data masing-masing sebanyak 10 lembar, dan diukur berapa beban yang mampu ditanggung tanpa merusak karton. Datanya adalah :
Ujilah karton produksi mana yang lebih kuat dengan asumsi ragam kedua populasi berbeda, gunakan taraf nyata 10%
Persh. A 30 35 50 45 60 25 45 45 50 40
Persh. B 50 60 55 40 65 60 65 65 50 55
Jawab:
Rata-rata dan ragam kedua contoh:
Perbandingan kekuatan karton
Hipotesis:
H0: 1= 2 vs H1: 12
66.94 10(9)
(565) -
32525) (
10 )
1 5 (
, 10 56
55 60
50
106.94 10(9)
(425) -
19025) (
10 )
1 5 (
, 10 42
40 35
30
2 2 2
2 2 2 2
2 2 2
2 1 1 1
n n
x x
s n x
n n
x x
s n x
i i
Statistik uji: (ragam populasi tidak diketahui dan diasumsikan12 22 )
Daerah kritis pada taraf nyata 10%:
Tolak H0 jika |th| > t(0,05;17) = 1,740
Kesimpulan:
Tolak H0, artinya kekuatan karton kedua perusahaan berbeda nyata pada taraf nyata 10%. Diduga karton yang diproduksi oleh perusahaan B lebih kuat
daripada karton A
36 , 10 3
/ 94 , 106 10
/ 94 , 66
0 5 , 42 5
, 56 )
/ ( ) / (
) (
) (
1 2 1 2
2 2
1 2
1
2
n s
n s
x
th x
17 10
, 17
9 / ) 10 / 8.18 (
9 / ) 10 / 10.34 (
) 10 / 8.18 10
/ 10.34 (
) 1 /(
) / ( ) 1 /(
) / (
) / /
(
2 2
2 2
2 2
2
2 2
2 2 2 1
2 1 2 1
2 2 2 2 1
2 1
n n
s n
n s
n s n db s
Perbandingan Nilai Tengah Dua Populasi Berpasangan
Kasus Dua contoh Saling Berpasangan
Setiap populasi diambil contoh acak berukuran n (wajib sama)
Pengambilan kedua contoh
berpasangan, ada pengkait antar kedua contoh (bisa waktu, objek, tempat, dll)
Tujuannya adalah menguji apakah parameter 1 sama dengan
parameter 2
Populasi I X~N(1,12)
contoh I (n)
Populasi II X~N(2,22)
contoh II (n) Acak dan
berpasangan
1 ??? 2
Pasangan 1 Pasangan …
Pasangan n
Apabila D=X1-X2, maka hipotesis statistika:
Hipotesis satu arah:
H0: D 0 vs H1: D<0 H0: D 0 vs H1: D>0
Hipotesis dua arah:
H0: D = 0 vs H1: D0
Statistik uji:
Dimana adalah rata-rata simpangan antar pengamatan pada contoh pertama dengan contoh kedua
Daerah Kritis: (lihat kasus satu contoh)
Pasangan 1 2 3 … n
contoh 1 (X1) x11 x12 x13 x1n
contoh 2 (X2) x21 x22 x23 x2n
D = (X1-X2) d1 d2 d3 dn
n s
t d
d
h
/
0
Ilustrasi
Suatu klub kesegaran jasmani ingin mengevaluasi program diet, kemudian
dipilih secara acak 10 orang anggotanya untuk mengikuti program diet tersebut selama 3 bulan. Data yang diambil adalah berat badan sebelum dan sesudah program diet dilaksanakan, yaitu:
Apakah program diet tersebut dapat mengurangi berat badan lebih dari 5 kg?
Lakukan pengujian pada taraf nyata 5%!
Berat Badan Peserta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sebelum (X1) 90 89 92 90 91 92 91 93 92 91
Sesudah (X2) 85 86 87 86 87 85 85 87 86 86
D=X1-X2 5 3 5 4 4 7 6 6 6 5
Jawab:
Karena kasus ini merupakan contoh berpasangan, maka:
Hipotesis:
H0 :
D= 5 vs H1 :
D> 5
Deskripsi:
Statistik uji:
1 , 10 5
51
n
d d
i
43 , ) 1
9 ( 10
) 51 ( ) 273 ( 10 )
1 (
2 2 2
2
n n
d d
sd n i i
20 , 1 43
,
1
d
s
26 , 0 10
/ 20 , 1
5 1 ,
5
n s
d s
t d
d d d
d
Daerah kritis pada
=5%
Tolak H0, jika th > t(=5%,db=9)= 1.833
Kesimpulan:
Terima H0, artinya data belum mendukung program diet tersebut dapat mengurangi berat badan lebih dari 5 kg
Pengujian Proporsi Satu Populasi
Bentuk Hipotesis:
H0 : p = p0
H1 : p < p0 | H1 : p > p0 | H1 : p ≠ p0 ;
Jika n besar sebaran Z
Statistik-uji : Z
h=
n p) σ2pˆ p(1
Karena p tidak diketahui, maka digunakan p
0
Daerah Kritik :
H1:
p < p0 Zh < - Z
H1:
p > p0 Zh > Z
H1:
p ≠ p0 |Zh| > Z/2Teladan
Seorang produsen mengklaim bahwa paling tidak 95%
produknya bebas-rusak. Pemeriksaan terhadap contoh
acak produknya dengan n = 600 menunjukkan bahwa 39 di
antaranya rusak. Uji pernyataan produsen tersebut.
Pengujian Proporsi Dua Populasi
Bentuk Hipotesis:
H0 : p1 - p2 = p0
H1 : p1 - p2 < p0 | H1 : p1 - p2 > p0 | H1 : p1 - p2 ≠ p0
Jika n besar sebaran Z
Statistik-uji : Z
h=
dimana
) n 1 n
1 p)(
p(1
p )
pˆ pˆ
(
2 1
0 2
1
2 1
2 1
n n
X pˆ X
Karena p tidak diketahui, maka digunakan p
0
Daerah Kritik :
H1:
p1 < p2 Zh < - Z
H1:
p1 > p2 Zh > Z
H1:
p1 ≠ p2 |Zh| > Z/2Teladan
Suatu Obat penenang diduga hanya 60% efektif. Hasil percobaan dengan obat baru terhadap 100 orang dewasa menunjukkan 70% obat tersebut efektif. Apakah ini bukti bahwa obat baru lebih baik dari yang beredar sekarang?
Gunakan taraf nyata 5%.
Pengujian Ragam Satu populasi
Bentuk Hipotesis:
Satu Arah:
H
0:
2
02H
0:
2
02H
1:
2>
02H
1:
2<
02 Dua Arah:
H
0:
2=
02H
1:
2
02
Statistik uji :
21) n 2 (db
0 2 2
hit
~ χ σ
s 1
χ n
Teladan
Sebuah perusahaan aki mobil mengatakan bahwa umur aki
mobil yang diproduksinya mempunyai simpangan baku 0.9
tahun. Bila suatu contoh acak 10 aki menghasilkan simpangan
baku s = 1.2 tahun, apakah menurut Anda
> 0.9 tahun?
Pengujian Ragam Dua populasi
Bentuk Hipotesis:
Satu Arah:
H
0:
12
22H
0:
12
22H
1:
12>
22H
1:
12<
22 Dua Arah:
H
0:
12=
02H
1:
12
22
Statistik uji :
db n 1;db n 1
2 2 2
1
2 2 2
1
hit
~ f
1 1 2 2) s , min(s
) s , max(s
f
Teladan
52