SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
apt. Dr. Hadi Sunaryo, M.Si.
apt., Dr. Siska, M.Farm.
apt., Elly Wardani, M.Farm.
Tahyatul Bariroh, M.Biomed Materi 12
PERNAPASAN/RESPIRASI
Definisi :
Proses pengambilan oksigen, pengeluaran
karbondioksida (CO
2) untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh).
Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya
Dalam Respirasi melibatkan reaksi enzimatik. Enzim yang memegang peranan penting dalam reaksi
tersebut adalah sitokrom (enzim pernapasan)
Fungsi utama pernapasan:
untuk memperoleh O2 agar dapat digunakan oleh sel- sel tubuh dan mengeliminasi CO2 yang dihasilkan sel.
Respirasi eksternal : keseluruhan rangkaian kejadian yang terlibat dalam pertukaran O2 dan
CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh.
Respirasi internal/seluler : proses metabolisme intrasel yang berlangsung di dalam mitokondria,
yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 selama penyerapan energi dari molekul nutrien.
Pernapasan Eksternal meliputi 4 langkah :
• 1. Ventilasi atau pertukaran gas antara atmosfer dan alveolus di paru.
• 2. Pertukaran O2 dan CO2 antara udara dan darah melalui proses difusi.
• 3. Transportasi O2 dan CO2 antara paru dan jaringan.
• 4. Pertukaran O2 dan CO2 antara darah dan jaringan.
Organ-Organ Sistem Pernafasan Manusia
• Organ-organ pernafasan manusia terdiri dari :
– Hidung – Faring – Laring – Trakea – Bronkus – Bronkiolus – Alveolus
Paru-paru
1. Udara masuk melalui lubang hidung
2. melewati nasofaring
3. melewati orofaring
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea disebut bronchus
6. masuk ke
percabangan bronchus yang
disebut bronchiolus
7. udara berakhir pada ujung bronchus
berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
STRUKTUR SISTEM RESPIRASI
Sistem respirasi terdiri dari :
1.
Saluran nafas bagian atas
Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh
dihangatkan, disaring dan dilembabkan.
2. Saluran nafas bagian bawah
Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari
saluran bagian atas ke alveoli
3.
Paru
Terdiri dari :
a. Saluran nafas bagian bawah b. Alveoli : Terjadi pertukaran
gas antara O2 dan CO2 c. Sirkulasi paru :
Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena meninggalkan paru.
4. Rongga pleura
Paru-paru dibungkus oleh pleura. Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut sebagai pleura visceral. Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dada dalam.
Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan dengan dinding dada
5.
Rongga dan dinding dada
Merupakan pompa
muskuloskeletal
yang mengatur
pertukaran gas
dalam proses
respirasi
Saluran Nafas Bagian Atas
A.
Rongga Hidung
Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal :
Dihangatkan
Disaring
Dilembabkan
Fungsi utama dari selaput lendir respirasi :
Pseudostratified ciliiated columnar epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel-partikel halus ke arah faring.
Partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung.
• Sel goblet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah yang berfungsi
menghangatkan udara.
Ketiga hal tersebut dibantu dengan concha.
B.
Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius)
C.
Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring, terdapat pangkal lidah)
D.
Laringofaring (terjadi persilangan antara
aliran udara dan aliran makanan)
Saluran Nafas Bagian Bawah
A. Laring
Terdiri dari tiga struktur yang penting
Tulang rawan krikoid
Selaput/pita suara
Epiglotis
B. Trakhea
Merupakan pipa silider dengan panjang ± 11 cm, berbentuk ¾ cincin tulang rawan seperti huruf C.
Bagian belakang dihubungkan oleh membran fibroelastic menempel pada dinding depan usofagus.
Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk
dapat dikeluarkan
baik melalui batuk
ataupun bersin.
C.
Bronkhi
Merupakan
percabangan trakhea kanan dan kiri. Tempat percabangan ini disebut carina. Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan
trachea.
Bronchus kanan
bercabang menjadi :
lobus superior, medius,
inferior. Brochus kiri
terdiri dari : lobus
superior dan inferior
Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri.
Masing-masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25 kali sebelum sampai ke alveoli.
Sampai dengan percabangan bronkus terakhir
sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin
tulang rawan untuk menjaga agar saluran nafas
tidak kolaps atau kempis sehingga aliran udara
lancar
Bagian terakhir dari
perjalanan udara adalah di alveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari
pembuluh darah kapiler dengan udara. Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing-
masing rata-rata 0,2
milimeter.
Alveoli
Alveoli terdiri dari :
Membran alveolar :
Small alveolar cell dengan ekstensi ektoplasmik ke arah rongga alveoli.
Large alveolar cell mengandung inclusion bodies yang menghasilkan surfactant.
Anastomosing capillary, merupakan system vena
dan arteri yang saling berhubungan langsung,
ini terdiri dari : sel endotel, aliran darah dalam
rongga endotel.
Alveoli
Aliran Pertukaran Gas
Proses pertukaran gas berlangsung sebagai berikut: alveoli epitel alveoli
membran dasar endotel kapiler plasma eritrosit.
Membran sitoplasma eritrosit molekul hemoglobin
Surfactant
Mengatur hubungan antara cairan dan gas. Dalam keadaan normal surfactant ini akan menurunkan tekanan permukaan pada waktu ekspirasi, sehingga kolaps alveoli dapat dihindari.
Sirkulasi Paru
Mengatur aliran darah vena – vena dari
ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan mengalirkan darah yang bersifat arterial melalui vena
pulmonalis kembali ke
ventrikel kiri.
Rongga dan Dinding Dada
Rongga ini terbentuk oleh:
Otot –otot interkostalis
Otot – otot sternokleidomastoid
Otot –otot skalenus
Kosta- kosta dan kolumna vertebralis
Kedua hemi diafragma
Yang secara aktif mengatur mekanik respirasi.
Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan. Otot- otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai berikut :
- interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.
- sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
- skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
- interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
- otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus
membuat isi perut mendorong diafragma ke atas.
- otot dalam diafragma yang dapat menurunkan
diafragma.
Pertukaran gas O
2dan CO
2Pertukaran O2
Sebagian besar diangkut oleh Hb dalam sel darah merah
Hb4 + 4O2 DALAM PARU-PARU DALAM JARINGAN
4HbO2
Proses pengikatan dan pelepasan O2 dipengaruhi oleh kadar O2, CO2, dan tekanan O2
Pertukaran Gas Oksigen dan Karbondioksida
◦ Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah.
◦ O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus
◦ Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2).
◦ Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah (2%).
◦ Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang
membutuhkan.
A. Pengikatan O2
Di dalam Alveolus, udara yang mengandung oksigen
dipertukarkan ke dalam darah. Sedangkan karbondioksida di dalam darah dikeluarkan ke alveolus.
B. Pertukaran CO
2Ada 3 cara pengangkutan CO2
1. CO2 larut dalam plasma, membentuk asam karbonat. CO2 + H2O H2CO3
Cara ini hanya : 5%
2. Dalam bentuk senyawa karbomino.
CO2 berdifusi ke dalam sel darah merah, berikatan dengan Amin (-NH2)
Cara ini : 30%
3. Dalam bentuk ion HCO3- melalui proses berantai yang disebut pertukaran klorida. CO2 masuk ke dalam sel darah merah yang mengandung enzim karbonat anhidrase.
enzim karbonat
CO2 + H2O H2CO3 anhidrase
H+
HCO3 H2 CO3
Keluar dari sel darah merah masuk plasma darah. Kedudukan HCO3 diganti Ion klorida.
Dengan cara ini : 65% (terbanyak)
Pengeluaran CO
2◦ Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah.
◦ Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan segera masuk ke dalam darah.
◦ Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan diubah menjadi ion bikarbonat(HCO3–)
◦ 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.
◦ Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.
◦ Di dalam darah, CO2 dibawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2 dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
◦ Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
Pertukaran CO
2Proses pertukaran karbondioksida dari sel-sel jaringan ke dalam darah. Setelah berada di dalam darah, karbondioksida di bawa ke alveolus untuk dikeluarkan.
MEKANISME PERTUKARAN CO
2dan O
2Hb + O2 Hb (O2)4
O2 tinggi CO2 rendah
CO2 tinggi O2 rendah netral
asam
Mekanisme Respirasi
Meliputi proses :
◦ Inspirasi : yaitu pemasukan udara ke paru-paru
◦ Ekspirasi : yaitu pengeluaran udara dari paru-paru
Proses inspirasi dan ekspirasi melibatkan
kontraksi relaksasi otot-otot tulang rusuk
dan otot diafragma.
Tulang rusuk
terangkat karena kontraksi otot antar tulang rusuk
Udara masuk
Diaphragma berkontraksi (turun)
Inspirasi
Inspirasi – Pemasukan udara ke dalam paru-paru
Mekanisme Inspirasi :
• Otot-otot interkostal berkontraksi akibatnya tulang rusuk terangkat.
• Kontraksi otot interkostal diikuti oleh kontraksi otot diafragma.
• Akibat kontraksi kedua otot ini, rongga dada menjadi membesar.
• Rongga dada yang bertambah besar
menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi kecil.
• Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru.
Tulang rusuk turun karena otot interkostal berelaksasi
Udara keluar
Diaphragma berelaksasi (naik)
Ekspirasi
Ekspirasi – Pengeluaran udara dari dalam paru-paru
Mekanisme Ekspirasi :
• Otot-otot interkostal berelaksasi akibatnya tulang rusuk turun.
• Relaksasi otot interkostal diikuti oleh berelaksasinya otot diafragma.
• Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga dada menjadi menjadi mengecil.
• Rongga dada yang mengecil menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi besar.
• Akibatnya udara keluar dari dalam paru-paru ke lingkungan.
Mekanisme Pernapasan
Mekanisme
pernapasan dada.
Mekanisme
pernapasan perut.
Mekanisme pernapasan dada
1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru
2. Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Mekanisme pernapasan perut
1. Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi-->
posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru- paru mengembang --> tekanan udara dalam paru- paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar -->
udara masuk
2. Fase ekspirasi pernapasan perut
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis -->
tekanan udara di paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara luar--> udara keluar dari paru-paru.
Tulang rusuk terangkat karena kontraksi otot antar tulang rusuk
Udara masuk
Pernapasan Dada
Volume Rongga Dada Membesar
INSPIRASI
Udara Keluar
Tulang rusuk turun karena Otot interkosta berelaksasn
Volume Rongga Dada Mengecil
EKSPIRASI
Otot Diafragma Kontraksi, diafragma mendatar
Volume Rongga Dada Membesar
Udara masuk
Pernapasan Perut
INSPIRASI
Udara Keluar
Otot Diafragma Relaksasi, Otot Perut Kontraksi, Diafragma melengkung ke rongga dada.
Volume rongga dada mengecil
EKSPIRASI
Udara pernapasan
Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat
pernapasan disebut udara pernapasan. Udara pernapasan pada manusia dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> VT Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Volume udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml
2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) --> UK
Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah melakukan inspirasi
normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml
3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) -->
US
Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru- paru secara maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa.
Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml 4. Udara residu --> UR
merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam
keadaan mengembang. besarnya udara residu adalah 1200 ml.
Volume udara pernapasan
Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml
Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernapasan.
Jumlah oksigen yang diperlukan sehari
untuk tiap individu sebesar 300 cc.
Kapasitas paru-paru
1. Kapasitas vital --> KV
Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara
secara maksimal setelah melakukan inspirasi secara maksimal.
Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KV = VT + UK + US
◦ Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 4750 ml
2. Kapasitas total --> KT
◦ Merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.
◦ Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KT = KV + UR
◦ Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru- paru adalah sebesar 5800 ml
Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
1. Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula.
Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun
2. Jenis kelamin.
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi
pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur
terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
Kontrol Pernafasan
1. Respirasi normal antara 12–
15 kali per menit.
2. Pada kondisi tertentu frekuensi respirasi dapat meningkat atau menurun bergantung kondisi.
3. Yang menaikkan atau menurunkan kecepatan respirasi adalah medulla oblongata dan pons.
Pons Medulla
Otak
Pusat pengaturan pernafasan
Neuron motorik
Otot interkostal Diafragma
Jantung berdenyut lebih cepat / berdenyut lebih lambat
Pusat pengaturan pernafasan adalah medulla oblongata dan pons.
Overview Sistem Pernafasan
https://www.youtube.com/watch?v=Aw9OJLTlClQ https://www.youtube.com/watch?v=kacMYexDgHg http://youtube.com/watch?v=f-u4-xSqGBA
https://www.youtube.com/watch?v=kacMYexDgHg
Overview Sistem Pernafasan
Overview Paru-Paru Bekerja
http://youtube.com/watch?v=3oYFCQvC-0Q
Overview Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi Pernafasan
http://youtube.com/watch?v=f-u4-xSqGBA
Kelainan / Penyakit pada Sistem Respirasi
Penyempitan bronkiolus yang dipicu oleh zat alergen.
Zat alergen dapat berupa debu, serbuk sari, asap, cuaca dll.
Biasanya penderita asma akan mengalami kesulitan bernafas, serta disertai suara saat menarik nafas.
1. Asma
2. Kerusakan akibat Rokok
Kerusakan pada paru-paru yang mengakibatkan kanker atau terbakarnya paru-paru.
Kerusakan karena asap yang masuk ke paru-paru sangat
panas. Selain itu karena senyawa toksik lain yang terkandung di dalam rokok (ada 4000 senyawa toksik pada rokok).
Paru paru
Jantung
3. Kanker Paru-Paru
1/3 kematian orang di Amerika karena kanker paru
Kanker paru berhubungan dengan merokok
Rokok mengandung radikal bebas (nitrosamine) dan senyawa karsinogen lain yang memicu
mutasi DNA
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM RESPIRASI MANUSIA
Faringitis (peradangan pada faring)
Pneumonia (peradangan paru-paru)
Emfisema (udara berlebihan di paru-paru)
Asma (kontraksi kaku dari
bronkeolus/hipersensitivitas bronkiolus)
TBC (paru-paru dan tulang siserang oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis)
Hipoksia (O2 kurang di dalam jaringan)
KESIMPULAN
2. Tenggorokan 1. Hidung
3. Paru-paru
X