• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan. Oleh: Tahyatul Bariroh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan. Oleh: Tahyatul Bariroh"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Anatomi dan Fisiologi

Sistem Pernapasan

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Alveoli

Alveoli terdiri dari :

Membran alveolar :

Small alveolar cell dengan ekstensi

ektoplasmik ke arah rongga alveoli.

Large alveolar cell mengandung inclusion

bodies yang menghasilkan surfactant.

Anastomosing capillary, merupakan system

vena dan arteri yang saling berhubungan

langsung, ini terdiri dari : sel endotel, aliran

darah dalam rongga endotel.

(8)

Alveoli

Aliran Pertukaran Gas

Proses pertukaran gas berlangsung sebagai berikut: alveoli  epitel alveoli membran dasar  endotel kapiler  plasma  eitrosit.

Membran  sitoplasma eritrosit  molekul hemoglobin Surfactant

Mengatur hubungan antara cairan dan gas. Dalam keadaan normal surfactant ini akan menurunkan tekanan permukaan pada waktu ekspirasi, sehingga kolaps alveoli dapat dihindari.

(9)

Sirkulasi Paru

Mengatur aliran darah

vena – vena dari

ventrikel kanan ke

arteri pulmonalis dan

mengalirkan darah

yang bersifat arterial

melalui vena

pulmonalis kembali

(10)

Rongga dan Dinding Dada

Rongga ini terbentuk oleh:

Otot –otot interkostalis

Otot – otot sternokleidomastoid

Otot –otot skalenus

 Kosta- kosta dan kolumna vertebralis

Kedua hemi diafragma

(11)

Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada

yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan.

Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai

berikut :

- interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang

mengangkat masing-masing iga.

- sternokleidomastoid yang mengangkat sternum

(tulang dada).

- skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.

- interkostalis internus (antar iga dalam) yang

menurunkan iga-iga.

- otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus

membuat isi perut mendorong diafragma ke atas.

- otot dalam diafragma yang dapat menurunkan

(12)

Pertukaran gas O

2

dan CO

2

Pertukaran O2

Sebagian besar diangkut oleh Hb dalam sel darah merah

Hb4 + 4O2 DALAM PARU-PARU

DALAM JARINGAN

4HbO2

Proses pengikatan dan pelepasan O2 dipengaruhi oleh kadar O2, CO2, dan tekanan O2

(13)

Pertukaran Gas Oksigen dan Karbondioksida

◦ Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah.

◦ O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus

◦ Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2).

◦ Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah (2%).

◦ Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan.

A. Pengikatan O2

Di dalam Alveolus, udara yang mengandung oksigen

dipertukarkan ke dalam darah. Sedangkan karbondioksida di dalam darah dikeluarkan ke alveolus.

(14)

Pertukaran O2

Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di darah,oksigen dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan

(15)

Pertukaran CO

2

Ada 3 cara pengangkutan CO2

1. CO2 larut dalam plasma, membentuk asam karbonat. CO2 + H2O H2CO3

Cara ini hanya : 5%

2. Dalam bentuk senyawa karbomino.

CO2 berdifusi ke dalam sel darah merah, berikatan dengan Amin (-NH2)

(16)

3. Dalam bentuk ion HCO3- melalui proses berantai

yang disebut pertukaran klorida. CO2 masuk ke dalam sel darah merah yang mengandung enzim karbonat anhidrase. enzim karbonat CO2 + H2O H2CO3 anhidrase H+ HCO3 H2 CO3

Keluar dari sel darah merah masuk

plasma darah. Kedudukan HCO3 diganti Ion klorida.

(17)

Pengeluaran CO

2

◦ Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah.

◦ Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan segera masuk ke dalam darah.

◦ Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan diubah menjadi ion bikarbonat(HCO3–)

◦ 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.

◦ Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.

◦ Di dalam darah, CO2 dibawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2 dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.

(18)

Pertukaran CO

2

Proses pertukaran karbondioksida dari sel-sel jaringan ke dalam darah. Setelah berada di dalam darah, karbondioksida di bawa ke alveolus untuk dikeluarkan.

(19)

MEKANISME PERTUKARAN CO

2

dan O

2 Hb + O2 Hb (O2)4 O2 tinggi CO2 rendah CO2 tinggi O2 rendah netral asam

(20)
(21)

Mekanisme Respirasi

Meliputi proses :

◦ Inspirasi : yaitu pemasukan udara ke paru-paru

◦ Ekspirasi : yaitu pengeluaran udara dari paru-paru

Proses inspirasi dan ekspirasi melibatkan

kontraksi relaksasi otot-otot tulang rusuk

dan otot diafragma.

(22)

Tulang rusuk

terangkat karena kontraksi otot antar tulang rusuk

Udara masuk

Diaphragma berkontraksi (turun)

Inspirasi

Inspirasi – Pemasukan udara ke

dalam paru-paru

Mekanisme Inspirasi :

• Otot-otot interkostal berkontraksi akibatnya tulang rusuk terangkat.

• Kontraksi otot interkostal diikuti oleh kontraksi otot diafragma.

• Akibat kontraksi kedua otot ini, rongga dada menjadi membesar.

• Rongga dada yang bertambah besar

menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi kecil.

(23)

Tulang rusuk turun karena otot interkostal berelaksasi Udara keluar Diaphragma berelaksasi (naik) Ekspirasi

Ekspirasi – Pengeluaran udara dari dalam paru-paru

Mekanisme Ekspirasi :

• Otot-otot interkostal berelaksasi akibatnya tulang rusuk turun.

• Relaksasi otot interkostal diikuti oleh berelaksasinya otot diafragma.

• Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga dada menjadi menjadi mengecil.

• Rongga dada yang mengecil menyebabkan tekanan udara di paru-paru menjadi besar.

• Akibatnya udara keluar dari dalam paru-paru ke lingkungan.

(24)
(25)

Mekanisme Pernapasan Dada

1. Fase Inspirasi pernapasan dada

Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:

Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat

(posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil

dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.

2. Fase ekspirasi pernapasan dada

Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:

Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

(26)

Mekanisme Pernapasan Perut

1. Fase inspirasi pernapasan perut

Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:

sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi--> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru

mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru

lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk.

1. Fase ekspirasi pernapasan perut

Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:

otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar--> udara keluar dari paru-paru.

(27)

Tulang rusuk terangkat karena kontraksi otot antar tulang rusuk

Udara masuk

Pernapasan Dada

Volume Rongga Dada Membesar INSPIRASI Udara Keluar Tulang rusuk turun karena Otot interkosta berelaksasn Volume Rongga Dada Mengecil EKSPIRASI

(28)

Otot Diafragma Kontraksi, diafragma mendatar Volume Rongga Dada Membesar Udara masuk

Pernapasan Perut

INSPIRASI Udara Keluar Otot Diafragma Relaksasi, Otot Perut Kontraksi, Diafragma melengkung ke rongga dada.

Volume rongga dada mengecil

(29)

VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU

• Setiap orang berbeda

• Tergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan

bernapas, cara bernapas

• Volume paru-paru orang dewasa: 5-6 liter,

terdiri dari:

– Volume tidal (VT)

– Volume cadangan inspirasi (VCI)

– Volume cadangan ekspirasi (VCE)

– Volume residu (VR)

(30)

VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU

• Volume tidal (VT): volume udara hasil

inspirasi/ekspirasi pada setiap kali bernapas

normal, ± 500cc/ml pada rata-rata orang

dewasa muda

• Volume cadangan inspirasi (VCI): volume

udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah

volume tidal, ± mencapai 3000cc/ml

(31)

VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU

• Volume cadangan ekspirasi (VCE): volume

udara yang masih dapat diekspirasi kuat pada

akhir ekspirasi normal, ± mencapai 1100cc/ml

• Volume residu (VR): volume udara yang masih

tetap berada dalam paru-paru setelah

ekspirasi kuat, ± sebanyak 1200cc/ml

(32)

VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU

• Kapasitas Inspirasi (KI)= VT+VCI

• Kapasitas residu fungsional (KRF)= VCE+VR

• Kapasitas vital (KV)= VCI+VT+VCE

• Kapasitas total paru-paru= KV+VR

• Spirometri: metode yang digunakan untuk

mencatat volume udara yang masuk dan

keluar dari paru-paru

(33)
(34)

VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU

(35)

Udara Pernapasan

• Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan. Udara pernapasan pada manusia dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> VT

Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Volume udara yang masuk dan

keluar sebanyak 500 ml

2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) --> UK

Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah melakukan inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 – 3000

(36)

3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) --> US

Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml

4. Udara residu --> UR

merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam

keadaan mengembang. besarnya udara residu adalah 1200 ml.

(37)
(38)

Volume udara pernapasan

• Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500

ml

• Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml

yang sampai di alveolus, sisanya hanya sampai

saluran pernapasan.

• Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk

tiap individu sebesar 300 cc.

(39)

Kapasitas paru-paru

1. Kapasitas vital --> KV

Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah melakukan inspirasi secara maksimal.

Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KV = VT + UK + US

– Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 4750 ml

2. Kapasitas total --> KT

– Merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.

– Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KT = KV + UR

– Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru-paru adalah sebesar 5800 ml

(40)

Frekuensi pernapasan

• Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya

intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.

• Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:

1. Usia

• Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun

2. Jenis kelamin.

• Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan

3. Suhu tubuh

• Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat

(41)

4. Posisi tubuh

• Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau

berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.

5. Aktivitas

• Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat

(42)

Kontrol Pernafasan

1. Respirasi normal antara 12– 15 kali per menit.

2. Pada kondisi tertentu frekuensi respirasi dapat meningkat atau menurun bergantung kondisi.

3. Yang menaikkan atau menurunkan kecepatan respirasi adalah medulla oblongata dan pons.

Pons Medulla Otak Pusat pengaturan pernafasan Neuron motorik Otot interkostal Diafragma Jantung berdenyut lebih cepat / berdenyut lebih lambat

Pusat pengaturan pernafasan

(43)

Kelainan / Penyakit pada Sistem Respirasi

 Penyempitan bronkiolus yang dipicu oleh zat alergen.

 Zat alergen dapat berupa debu, serbuk sari, asap, cuaca dll.

 Biasanya penderita asma akan mengalami kesulitan bernafas, serta disertai suara saat menarik nafas.

(44)

2. Kerusakan

akibat Rokok

 Kerusakan pada paru-paru yang mengakibatkan kanker

atau terbakarnya paru-paru.

Kerusakan karena asap yang masuk ke paru-paru sangat

panas. Selain itu karena senyawa toksik lain yang

terkandung di dalam rokok (ada 4000 senyawa toksik pada rokok).

Paru paru

(45)

3. Kanker Paru-Paru

 1/3 kematian orang di Amerika karena kanker paru

Kanker paru berhubungan dengan merokok

Rokok mengandung radikal bebas (nitrosamine) dan senyawa karsinogen lain yang memicu

(46)

KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM

RESPIRASI MANUSIA

Faringitis (peradangan pada faring)

Pneumonia (peradangan paru-paru)

Emfisema (udara berlebihan di paru-paru)

Asma (kontraksi kaku dari

bronkeolus/hipersensitivitas bronkiolus)

TBC (paru-paru dan tulang siserang oleh

bakteri Mycobacterium tuberculosis)

Hipoksia (O2 kurang di dalam jaringan)

(47)
(48)

TERIMA KASIH

Next:

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kedua dalam melakukan alih kode dari bahasa Inggris mengatakan bahwa bahasa matriks menentukan ke bahasa Indonesia atau sebaliknya ketika kehadiran unsur-unsur

[r]

Kolektor surya tipe prismatik adalah kolektor surya yang dapat menerima energi radiasi dari segala posisi matahari kolektor jenis ini juga dapat digolongkan dalam kolektor plat

Dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an, dengan gaya penuturan yang sejuk dan lembut serta gambaran masalah yang inspiratif ini, al-Qur‟an menyingkap rasa kesadaran manusia

bahwa dalam kegiatan rumah sakit berpotensi menimbulkan bahwa dalam kegiatan rumah sakit berpotensi menimbulkan bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomik dan

M enetapkan : PERATURAN W ALIKOTA TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEM BAYARAN INSENTIF SERTA TARGET PENERIM AAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA TANJUNGPINANG..

21-100-10 Honorarium atau Imbalan Kepada Anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas yang tidak Merangkap sebagai Pegawai Tetap. PPh

PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA (Penelitian Tindakan di Kelas VII-A SMPN 1