Margana
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FBS Universitas Negeri Yogyakarta
Email: agana@yahoo.co.id ABSTRACT
In Indonesia, switching from one language to another language is a common phenomenon because Indonesian speakers are bilinguals. They use two or more languages, for example, Indonesian, English, or/and their own local language in a series of communication practices. With regard to the study of codeswitching, three perspectives can be used. They include pragmatic, sociolinguistic, and linguistic analyses. Of the three perspectives, analyzing codeswitching from a linguistic perspective seems to be interesting and challenging as the analysis gives an emphasis on the internal structure of the codeswitching itself. This article deals with code switching from English to Indonesian or vice-versa analyzed from grammatical aspects as part of the linguistic analysis. It aims at reviewing the grammatical rules underlying the code-swictching.
Keywords: code-switching, grammatical analysis
A. PENDAHULUAN bentuk bahasa yang cocok dalam konteks
k o m u n i k a s i t e r t e n t u d e n g a n Dalam masyarakat multilingual,
mempertimbangkan faktor sosial, yakni misalnya masyarakat Indonesia peralihan dari
partisipan, topik pembicaraan, dan seting suatu bahasa ke bahasa lain atau yang dikenal
komunikasi. alih kode (code-switching) merupakan suatu
fenomena kebahasaan yang sering ditemukan Peristiwa alih kode bukan suatu dalam bebagai peristiwa komunikasi. Poplack fenomena kebahasaan yang dilakukan secara (1980) mengatakan bahwa peristiwa alih kode s e r a m p a n g a n . A l i h k o d e t e r s e b u t tidak dapat dihindarkan ketika para penutur dilatarbelakangi oleh beberapa fungsi menguasai dua bahasa atau lebih. Peristiwa alih komunikasi. Myers-Scotton dan Ury (1977) kode tersebut terjadi karena pihak-pihak yang mengatakan bahwa alih kode merupakan terlibat dalam peristiwa komunikasi menguasai strategi yang dinamis dalam tindak komunikasi. lebih dari satu bahasa yang memiliki pertalian Alih kode dapat dijadikan sebagai strategi
konsep kebahasaan. negosiasi dalam tindak komunikasi (Goyvaerts
dan Zembele, 1992) dan alih kode berperan Pertalian dua konsep bahasa tersebut
sebagai strategi komunikasi yang dapat tergantung pada tingkat kebilingualan
digunakan untuk pengendalian keberlanjutan seseorang. Pendapat ini sejalan dengan Goh dan
tindak tutur (Cook, 1991). David (2002) Silver (2004) yang mengatakan bahwa jika
menambahkan bahwa alih kode dapat seorang penutur menguasai lebih dari satu
digunakan sebagai strategi komunikasi untuk bahasa, penutur tersebut memiliki beberapa
mengatasi keterbatasan bahasa yang berakibat pilihan ketika penutur menghubungkan antara
pada kemandegan berkomunikasi yang konsep dan bentuk-bentuk leksikal. Goyvaerts
dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam dan Zembele (1992) juga mengatakan bahwa
tindak tutur dengan berbagai macam perbedaan para bilingual memiliki an innate capacity yang
kemampuan berbahasa. digunakan secara otomatis untuk menyaring
Dalam berbagai kajian alih kode, para alih kode dari bahasa Inggris ke bahasa ahli bahasa banyak meneliti alih kode yang Indonesia atau sebaliknya. Kajian aspek dilihat dari fungsi sosial alih kode dibandingkan gramatika pada peristiwa alih kode ini sangat analisis struktur internal yang terjadi dalam menarik untuk diulas karena aturan gramatika peristiwa alih kode (Yassi, 2006; Margana, tersebut dapat dijadikan pertimbangan 2005). Mereka cenderung mendeskripsikan melakukan alih kode dari bahasa Inggris ke fungsi-fungsi alih kode dalam peristiwa bahasa Indonesia atau sebaliknya ketika para komunikasi (Flyman-Mattsson & Burenhult, dwibahasawan Indonesia-Inggris terlibat dalam 1999; Okolo, 2002; Margana, 2005; Yassi, peristiwa komunikasi sehingga alih kode yang 2006). Hanya beberapa ahli bahasa tertarik dilakukan dapat tetap menjaga pertalian makna pada kajian struktur internal alih kode dua bahasa yang dialihkodekan.
(MacSwan, 1999). Jika dicermati secara Merujuk pada permasalahan tersebut di seksama, kajian struktur internal alih kode lebih atas, tulisan ini membahas aturan gramatika menarik dibandingkan kajian fungsi sosial pada peristiwa alih kode dari bahasa Inggris ke karena kajian tersebut dimaksudkan mengupas bahasa Indonesia atau sebaliknya. Pembahasan berbagai aturan kebahasan yang melandasi dalam artikel ini mencakup definisi alih kode, peristiwa alih kode. Di samping itu, analisis perbedaan alih kode dengan peminjaman struktur internal alih kode dapat mengungkap bahasa (language borrowing), bentuk-bentuk karakteristik bentuk-bentuk alih kode dengan alih kode, ulasan aturan gramatika yang terjadi m e l i h a t p e r t a l i a n d u a b a h a s a y a n g pada bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau dialihkodekan dan memerikan karakteristik sebaliknya yang diikuti dengan kesimpulan.
morfosintaksis alih kode. Masing-masing sub-bahasan disampaikan
Jika dilihat dari aspek linguistiknya, sebagai berikut. bentuk bahasa yang dialihkodekan dapat
diidentifikasi berdasarkan fiturnya tergantung B. DEFINISI ALIH KODE
pada jenis-jenis bahasa yang digunakan. Istilah alih kode memiliki makna yang Misalnya, aturan alih kode dari bahasa beragam tergantung pada sudut pandang yang Indonesia ke bahasa Jawa atau sebaliknya digunakan. Dalam arti luas, alih kode tidak memiliki perbedaan aturan gramatika jika alih hanya terjadi dalam masyarakat bilingual atau kode tersebut terjadi dari bahasa Inggris ke multilingual namun juga dapat terjadi pada bahasa Indonesia atau sebaliknya. Peralihan
masyarakat monolingual (Wardaugh, 1988). bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau
Istilah kode tidak hanya merujuk pada bahasa-sebaliknya cenderung lebih fleksibel bahasa yang berbeda tetapi merujuk pada dibandingkan peralihan dari bahasa Inggris ke variasi dalam suatu bahasa termasuk style atau bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia dan tingkat tutur suatu bahasa. Hymes dikutip oleh bahasa Jawa memiliki pertalian yang erat Ayeomoni (2006) menyebutkan bahwa alih sebagai bahasa serumpun. Oleh karena itu, alih kode adalah pengalian dua bahasa atau lebih, kode memiliki aturan-aturan gramatika tertentu pengalian berbagai variasi bahasa atau bahkan bergantung pada jenis-jenis bahasa yang gaya berbahasa dalam suatu peristiwa diaktifkan. Namun demikian, dalam hal-hal komunikasi. Pengalian variasi bahasa tersebut tertentu peristiwa alih kode memiliki kesamaan
misalnya terjadi dari bahasa Krama ke bahasa aturan gramatika untuk berbagai bahasa. Semua
Ngoko atau sebaliknya (Soepomo, 1975) ini hanya dapat dijelaskan melalui analisis sedangkan gaya berbahasa bisa saja dari bahasa
linguistik. formal ke bahasa non-formal atau sebaliknya.
Sehubungan dengan analisis alih kode Dalam arti sempit, alih kode diartikan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia atau sebagai pengalihan dari suatu bahasa ke bahasa sebaliknya, berikut disampaikan jenis-jenis lain, misalnya dari bahasa Indonesia ke bahasa aturan gramatika yang membatasi peristiwa Inggris atau sebaliknya, dan bahasa-bahasa
yang lain dalam berbagai peristiwa komunikasi yang dianalisis dengan menngunakan kajian baik komunikasi lisan maupun tulis. Gumperz linguistik.
(1982:59) mengartikan alih kode sebagai “the
juxtaposition within the same speech exchange C. PERBEDAAN ALIH KODE DAN
of passages of speech belonging to two different KATA PINJAMAN
grammatical systems or subsystems”. Istilah alih kode memiliki kimiripan
Menurutnya, unsur-unsur kebahasan yang makna dengan istilah kata pinjaman atau yang dialihkan atau dipertukarkan memiliki
dikenal dengan language borrowing. Kedua keterkaitan hubungan semantik dan sintaktik
istilah tersebut terkadang dipahami secara dalam rentetan satu tindak tutur.
t u m p a n g t i n d i h . U n t u k m e m i n i m a s i Myers-Scotton & Jake (1997) juga ketumpang-tindihan pemaknaan istilah mendefinisikan alih kode sebagai penggunaan tersebut, Haugen dikutip oleh Romaine (1995) dua bahasa atau lebih yang dipertukarkan satu menawarkan beberapa kriteria diantaranya sama lainnya dalam peristiwa komunikasi. adalah penyatuan, yakni seberapa jauh leksikon David (2002) membedakan antara code-mixing tersebut telah diintegrasikan ke dalam bahasa dan codeswitching. Menurutnya, code-mixing peminjam. Jika unsur kebahasaan yang merupakan penggunaan dua bahasa secara dipertukarkan belum diintegrasikan ke dalam bergantian tetapi hanya terbatas pada bahasa yang digunakan, maka peristiwa penggunaan token dari bahasa sasaran, tersebut dinamakan alih kode. Sebaliknya, jika sedangkan code-switching merujuk pada unsur kebahasaan yang pertukarkan telah penggunaan lebih dari satu bahasa yang terjadi menjadi bagian dari salah satu leksikon bahasa dalam komunikasi secara keseluruhan atau tersebut dengan berbagai penyesuaian baik dalam satu uteransi. Berbeda dengan pendapat secara fonologis dan/atau morfologis, peristiwa David, Soepomo (1975) mengatakan bahwa tersebut dinamakan peminjaman. Crystal alih kode memiliki batas-batas pengaliahan ( 1 9 8 5 ) m e n g a t a k a n b a h w a a s i m i l a s i yang jelas dan memiliki fungsi komunikasi merupakan salah satu indikator pembeda antara s e d a n g k a n c a m p u r k o d e m e r u p a k a n alih kode dan peminjaman. Menurut dia, pencampuran dua bahasa yang serampangan peminjaman merujuk pada pengadopsian dan tidak memiliki fungsi yang jelas. Sejalan bentuk-bentuk kebahasaan seperti unit leksikal, dengan pendapat Soepomo (1975), Ferguson unit gramatika, afiks derivasi, dan system bunyi dalam Romaine (1995) mengatakan bahwa dari bahasa donor ke bahasa peminjam. peristiwa alih kode terjadi pada masyarakat Sebaliknya, alih kode tidak hanya terbatas pada diglosik yang mempersyaratkan minimal dua penyisipan unsur-unsur kebahasaan, tetapi juga bahasa atau dua variasi bahasa yang secara berupa pengalihan klausa atau/dan kalimat. bersama-sama digunakan untuk pemenuhan Bentuk proses yang dipinjam dari fungsi-fungsi komunikasi tertentu dengan bahasa Inggris process merupakan bentuk mempertimbangkan ketepatan pemilihan kata pinjaman dari bahasa Inggris ke bahasa yang disesuaikan dengan konteks sosial. Indonesia yang telah mengalami perubahan Merujuk pada definisi-definisi tersebut secara fonologis maupun pengejaan. Bentuk d i a t a s , d a l a m m a k a l a h i n i p e n u l i s investasi (bahasa Indonesia) berasal dari bentuk menggunakan definisi alih kode dalam arti investment (bahasa Inggris) dan bentuk dan sempit, yakni pengalihan dari satu bahasa ke efektivitas (bahasa Indonesia) berasal dari bahasa lain dalam peristiwa komunikasi. bentuk effectiveness (bahasa Inggris). Kedua Pengalihan antar dua bahasa tersebut dilandasi bentuk leksikon tersebut telah menjadi bagian oleh pemenuhan fungsi-fungsi tertentu dalam dari bahasa Indonesia sebagai peminjam tindak komunikasi. Dalam hal ini, penulis dengan penyesuaian secara fonologis dan mengkaji peristiwa alih kode dari bahasa morfologis. Berikut juga disampaikan contoh-Inggris ke bahasa Indonesia atau seebaliknya contoh bentuk-bentuk peminjaman dari bahasa
Inggris ke bahasa Indonesia yang diperoleh dari (8) I think kamu terlalu serius. (Indosiar: Super
surat kabar. Star, 25-1-2008)
(1) Sedangkan jika menginvestasikan dananya (9) What does Tia want to say? Tia mau bilang di instrumen jangka panjang seperti apa? (Micro-teaching, 12-3-2008)
obligasi, mereka akan terkena pajak
(Kompas, 20 Sept. 2007). Data (4), (5), (6), dan (7) menunjukkan
(2) A n w a r m e n j e l a s k a n , m o d u s peristiwa alih kode dari bahasa Indonesia ke penyelundupan yang dilakukan eksportir bahasa Inggris. Pada data tersebut, bahasa adalah dengan memalsukan dokumen Indonesia sebagai bahasa yang disisipi (base (Kompas, 21 Desember 2007). language), sedangkan bahasa Inggris sebagai (3) Sikap hidup berkorban untuk orang banyak bahasa yang disisipkan (embedded language). atau altruisme bermakna terbalik dengan Data (8) dan (9) merupakan alih kode dari egoisme (Kampus, 21 Desember 2007). bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Pada data tersebut, bahasa Inggris sebagai base language sedangkan bahasa Indonesia adalah bahasa Bentuk-bentuk yang digarisbawahi
yang dipertukarkan. Data (8) merupakan tersebut di atas merupakan contoh
bentuk-contoh alih kode berbentuk klausa sedangkan bentuk peminjaman dari bahasa Inggris ke
Data (9) adalah alih kode berbentuk kalimat. bahasa Indonesia yang telah diintegrasikan ke
Pemahaman perbedaan makna alih dalam bahasa peminjam melalui proses
kode dan peminjaman (borrowing) tersebut di penyesuain fonologis dan morfologis.
Bentuk-atas dapat digunakan sebagai rujukan dalam bentuk tersebut telah menjadi bagian dari
menganalisa data alih kode sehingga analis data leksikon bahasa Indonesia dan digunakan
lebih akurat dan tajam. Di samping itu, secara mapan dan berkelanjutan dalam proses
kesalahan pemilahan data dapat diminimasi komunikasi tulis maupun lisan. Namun
semaksimal mungkin. demikian, kiteria penyesuaian fonologis dan
morfologis dari bahasa donor ke dalam bahasa
peminjam banyak dipertanyakan oleh sebagian D. JENIS-JENIS ALIH KODE
ahli bahasa karena penyisipan sebuah unsur Berdasrkan bentuknya, alih kode dapat bahasa yang berupa kata merupakan bentuk dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung integrasi secara morfologis (Pfaff, 1979; pada sudut pandang yang digunakan. Myers-Scotton, 1993). Kriteria yang Wardhaugh (1988) menawarkan dua jenis alih ditawarkan untuk membedakan antara alih kode, yakni alih kode situasional dan kode dan kata pinjaman adalah dengan cara metaporik. Alih kode situasional merujuk pada mengidentifikasi a base language yang tampak pengalihan bahasa satu ke bahasa lain tanpa dalam suatu wacana yang menggunakan dua terjadi perubahan topik pembicaraan.
bahasa. Sebaliknya, alih kode metaporik diartikan
Berikut disampaikan contoh bentuk- sebagai pengalihan suatu bahasa ke bahasa lain bentuk alih kode dari bahasa Indonesia ke dalam tindak komunikasi yang diikuti dengan bahasa Inggris atau sebaliknya. perubahan topik. Berbeda dengan istilah yang (4) Itu trik mereka untuk mengurangi nervous. ditawarkan Wardhaugh (1988), Blom dan (Indosiar: Superstar, 20-2.2008) Gumperz (1972) menggunakan istilah alih kode transaksional dan metaporik atau alih kode non-(5) Maya dan Sofi, wow incredible or bagus
situasional vs situasional. Alih kode sekali. (Indosiar: Superstar, 20-2-2008)
transaksional merujuk pada perpindahan dari (6) Saya ingi melihat anda sharing berdua.
satu bahasa ke bahasa lain yang dikendalikan (Indosiar: Super Mama, 25-12-2007)
oleh komponen peristiwa tindak tutur seperti (7) Celana dan jaket mama tidak matching.
topik dan penutur. Alih kode metaporik (Indosiar: Super Mama, 25-12-2007)
berkaitan dengan efek komunikasi yang ingin (15) Teacher : True or False, ya? Kamu
disampaikan oleh penutur. jawabannya benar atau salah?
Dilihat dari unsur bahasa yang (Micro-teaching, 12-3-2008) dipertukarkan, Romaine (1995) membedakan
alih kode menjadi tiga jenis, yakni alih kode Data (13), (14), dan (15) merupakan intrasentensial, alih kode intersentensial, dan jenis alih kode intersentensial karena tag-switching. Alih kode intrasentensial pengalihan tersebut terjadi di luar batas kalimat. dimaknai sebagai penyisisipan suatu unsur Pada Data (15), terdapat jenis alih kode tag-kebahasaan yang berupa kata, frasa, atau klausa switching, yakni penyisipan bentuk, ya, khan, bawahan dalam suatu bahasa matriks. you know, dan sebagainya dalam batas kalimat. Penyisipan unsur kebahasaan tersebut terjadi
Terkait dengan jenis-jenis alih kode dalam batas klausa atau kalimat. Berikut
tersebut di atas, penulis membedakan alih kode disajikan contoh alih kode instrasentensial. menjadi dua jenis, yakni alih kode (10) Ngomongin tentang love, malam ini, kita intrasentensial dan intersentensial. Jenis alih kedatangan lovely woman, Patricia. kode tag-switching dapat dikategorikan ke (TransTV-7, Empat Mata, 25 Des. 2008) dalam jenis alih kode intrasentensial karena (11) By the way, katanya akhir tahun ini sedang penyisipan tersebut tidak melebihi batas ada proyek buat anak, ya? (TransTV-7, kalimat dalam suatu wacana. Pendapat ini
Empat Mata, 25 Des. 2008) sejalan dengan Poplack (1980) yang
(12) I absolutely know that kamu berdua membedakan alih kode menjadi dua jenis, kurang persiapan. (Indosiar: Super Star, yakni alih kode intrasentensial (switching
25-1-2008) within sentence boundary) dan intersentensial
(switching across sentence boundary).
Di antara dua jenis alih kode tersebut, Data (10) menunjukkan adanya
jenis alih kode intersentensial memiliki peristiwa alih kode, yakni penyisipan bentuk
frekuensi pengalihan yang lebih tinggi kata love, dan bentuk frasa nomina lovely
dibandingkan dengan intrasentensial dalam woman di dalam batas kalimat. Data (11) juga
peristiwa komunikasi (Poplack, 1980). terjadi peristiwa penyisipan bentuk frasa
Penemuan ini berbeda dengan penemuan yang preposisi by the way. Selanjutnya, Data (12)
dilakukan oleh Berk-Seligson (1985) yang merupakan contoh penyisipan bentuk klausa
mengatakan bahwa 63% pengalihan unsur bawahan dalam suatu kalimat. Jenis alih kode
bahasa terjadi pada kategori intrasentensial. tersebut disebut alih kode intrasentensial.
Terjadinya perbedaan tersebut mungkin Jenis alih kode yang kedua adalah alih
disebabkan oleh perbedaan objek bahasa yang kode intersentensial. Jenis ini dimaknai
diteliti atau perbedaan metodologi yang peristiwa pengalihan unsur bahasa dari bahasa
digunakan dalam penentuan kategori alih kode. matriks ke bahasa non-matriks (embedded
S e l a n j u t n y a , p a d a j e n i s a l i h k o d e language) yang terjadi antar kalimat. Berikut
intrasentensial, peristiwa pengalihan unsur disajikan contoh alih kode intersentensial.
kebahasaan seringkali terjadi pada pada tingkat (13) What did you do with the girl? Apa yang
konstituen utama, yakni antara frasa nomina kamu lakukan terhadap gadis itu?
(Micro-dan frasa kerja. Poplack (1980) juga teaching, 12-3-2008)
mengdokumentasikan bahwa kata benda (14) Teacher : Tarno, number 3.
memiliki frekuensi pengalihan yang paling Student : Seven. tinggi dibandingkan jenis kata lain karena kata Teacher : Coba diulangi lagi. benda memiliki kelenturan dalam konstruksi (Micro-teaching, 12-3-2008) sintaktis.
E. A S P E K G R A M AT I K A D A L A M unsur-unsur kebahasaan tersebut bertentangan PERISTIWA ALIH KODE dengan kaidah kedua bahasa tersebut. Misalnya, bentuk *English buku my menyalahi Peristiwa alih kode setidaknya
kaidah pembentukan frasa bahasa Inggris dipengaruhi oleh faktor sosial, yakni seting,
maupun bahasa Indonesia. Hal yang sama juga topik, dan tingkat kemampuan penutur terhadap
terjadi pada bentuk *English buku saya dan *my bahasa yang diaktifkan. Di samping
faktor-belajar table. faktor tersebut, para ahli bahasa (Sankoff &
Poplack, 1980; Joshi, 1985; MacSwan, 1997) Joshi (1985) menawarkan dua kaidah mengatakan bahwa peristiwa alih kode juga terjadinya alih kode, yakni asymmetry dan dipengaruhi oleh faktor linguistik. Romaine c l o s e d c l a s s i t e m s . K a i d a h p e r t a m a (1995) menyebutkan bahwa alih kode menyebutkan bahwa peristiwa aihkode terjadi merupakan percampuran unsur kebahasaan dari bahasa yang dominan (matrix language) ke yang terjadi pada dua bahasa yang berbeda ke bahasa yang tidak dominan (embedded dalam satu pertalian gramatika. Oleh karena itu, language). Kaidah kedua mengatakan bahwa pertalian dua unsur kebahasaan yang berbeda klas kata tertutup, misalnya artikel/determiner, tersebut dapat dikaji dengan menggunakan kata kerja bantu, kata ganti kepunyaan, kata perspektif linguistik, yakni menganalisa depan, dsb tidak lazim dipertukarkan. Berikut peristiwa alih kode dengan titik penekanan pada disampaikan contoh-contoh alih kode yang pembatas gramatika dan unsur-unsur tidak lazim ditemui dalam peristiwa kebahasaan yang dipertukarkan. komunikasi yang melibatkan bahasa Inggris
dan bahasa Indonesia. Sankoff & Poplack (1980) mengajukan
dua pembatas terjadinya alih kode. Prinsip (22) *The buah-buahan is mahal sekali.
p e r t a m a ’ f re e m o r p h e m e c o n s t r a i n t ’ (23) *Did anda belajar bahasa Inggris last mengatakan bahwa alih kode tidak mungkin night?
terjadi di antara morfem terikat dan morfem (24) *Catatan his is not clear.
bebas kecuali bentuk morfem tersebut sudah (25) *You may have the same topic dengan your diintegrasikan secara fonologis ke dalam friend.
morfem bahasa matriks. Bentuk-bentuk alih
Bentuk-bentuk yang digarisbawahi kode berikut tidak mungkin terjadi dalam
tersebut di atas tidak ditemukan dalam peristiwa komunikasi dari bahasa Inggris ke
peristiwa komunikasi karena bentuk-bentuk bahasa Indonesia atau sebaliknya.
tersebut termasuk bentuk kata tertutup. Kaidah (16) *Bekti dilove oleh Avanza. kedua yang disampaikan oleh Joshi (1985) (17) *Mr. Sukarno teachkan struktur 3. memiliki kesamaan dengan kaidah functional (18) *The books were dipinjamed by Lia. head constraint model yang disampaikan oleh
(19) *The bukus are mine. Belazi, dkk (1994).
Prinsip kedua ’the equvalence Selain dua prinsip yang mengikat constraint’ menyebutkan bahwa alih kode dapat terjadinya alih kode tersebut di atas, dilakukan jika pengalihan unsur kebahasaan menawarkan prinsip hubungan ketergantungan dua bahasa yang diaktifkan tidak melanggar atau keterkaitan secara gramatika. Menurut kaidah sintaktis dua bahasa yang pertukarkan prinsip ini, alih kode hanya mungkin terjadi jika sebagaimana disampaikan dalam data berikut. unsur-unsur kebahasaan yang dipertukarkan tidak memiliki hubungan interdependensi. (20) I am sorry, sir, I do not membawa *English
Dengan kata lain, jika unsur-unsur kebahasaan buku my”.
secara leksikal memiliki hubungan keterpautan (21) *English buku saya tertinggal di my
satu sama lainnya, unsur kebahasaan dari belajar table.
bahasa non-matriks tidak dapat disisipkan ke Data (20) dan (22) tidak dijumpai
bahasa matriks. dalam peristiwa komunikasi karena penyisipan
Myers-Scotton (1993) menawarkan Pengkajian alih kode dari perspektif Matrix Language Frame (MLF) Model yang l i n g u i s t i k m e n a r i k u n t u k d i l a k u k a n . terdiri atas (1) the morpheme order principle Kemenarikan kajian ini terletak pada dan (2) the system morpheme principle, (3) keterpautan dua konsep makna dan fungsi serta blocking hipothesis, dan (4) the EL Island aturan gramatika dalam peristiwa alih kode. Tr i g g e r H i p o t h e s i s . P r i n s i p p e r t a m a Aturan gramatika yang melandasi terjadinya mengatakan bahwa alih kode dibatasi oleh alih kode sebagaimana diuraikan di atas dapat hubungan sintaktis dasar yang ada dalam unsur- dijadikan pertimbangan bagi dwibahasawan unsur bahasa yang diaktifkan. Prinsip kedua dalam melakukan alih kode dari bahasa Inggris mengatakan bahwa bahasa matriks menentukan ke bahasa Indonesia atau sebaliknya ketika kehadiran unsur-unsur bahasa yang akan mereka terlibat dalam peristiwa komunikasi disisipkan selama unsur bahasa tersebut sehingga alih kode yang dilakukan tetap memiliki pertautan makna dan fungsi dengan menjaga pertalian makna dua bahasa yang unsur bahasa matriks. Prinsip ketiga dialihkodekan.
menyebutkan bahwa terjadi pemblokiran
unsur-unsur bahasa yang disisipkan jika unsur DAFTAR PUSTAKA
tersebut tidak memiliki pertalian makna dan Ayeomoni, M.O. 2006. Code-switching and fungsi dengan unsur bahasa matriks. Model
code-mixing: Style of language use in ketiga menyebutkan bahwa jika morfem
C h i l d h o o d i n Yo r u b a s p e e c h bahasa yang disisipkan bertentangan dengan community. Nordic Journal of African prinsip 1, 2, atau 3, unsur tersebut dapat Studies 15 (1): 90-99.
dijadikan sebagai unsur penentu untuk
Belazi, H., M., Edward J. Rubin, and Almeida J. kemunculan unsur bahasa yang disisipkan.
Toribio. 1994. Code-switching and Keempat prinsip tersebut dapat dijadikan
Xbar theory: the functional head pertimbangan bagi para dwibahasawan ketika
constraint. Linguistic Inquiry 25: 221-mereka melakukan alih kode dari bahasa
237. Inggris ke bahasa Indonesia atau sebaliknya.
Berk-Seligson, S. 1986. Linguistic constraints Perlu dicatat bahwa kaidah-kaidah
on intra-sentential code-switching: A tersebut di atas belum tentu dapat mengikat
study of Spanish/Hebrew bilingualism. semua bahasa yang ada karena setiap bahasa
Language in Society, 15 (3), 313-348. memiliki kaidah gramatika tertentu yang
Blom dan Gumperz. 1972. “Social meaning in mungkin berbeda satu sama lainnya. Namun
linguistic structures: code-switching in demikian, kaidah-kaidah tersebut dapat
Norway”, in J.J. Gumperz, D. Hymes digunakan sebagai analisis alih kode dari
(eds). Direction in Sociolinguistics. perspektif linguistik.
New York: Holt. Reinhart and Winston. Cook, V. 1991. Second language learning and G. KESIMPULAN
language teaching. Melbourne: Merujuk pada pembahasan tersebut di
Edward Arnold/ Hodder Headline atas, disimpulkan bahwa alih kode merupakan
Group. fenomena kebahasaan yang lazim terjadi dalam
Cook, V. 2001. Using the first language in the masyarakat bilingualisme, yang mengaktifkan
c l a s s r o o m ? C a n a d i a n M o d e r n dua bahasa atau lebih dalam tindak komunikasi.
Language Review, 57, 402-423. Peristiwa alih kode tidak dilakukan secara
Crystal, D. 1985. A dictionary of linguistics and serampangan melainkan dilakukan dengan
phonetics. Oxford: Blackwell. pola, arah, dan fungsi yang jelas. Kejelasan
David, M. K. 2002. Communicative Strategies pola, arah dan fungsi tersebut dapat dikaji dari
in Malaysian Sindhi Homes. In David, perspektif linguistik dan non-linguistik.
M. K. (ed.), Methodological Issues in Margana. 2005. Codeswitching Practised by
Language Maintenance and Language English Teachers and Students of
Shift Studies. Frankfurt: Peter Lang, Junior High Schools of Yogyakarta.
59-70. Yogyakarta: Thesis S2.
Di Sciullo, A. M., Muysken, P., & Singh, R. Myers-Scotton, C. 1993. Common and 1986. Government and code-mixing. uncommon ground: Social and Journal of Linguistics, 22, 1-24. structural factors in code switching.
Language in Society, 22, 475-503. Gumperz, J. J. 1982. Conversational
code-switching. In J. J. Gumperz (Ed.), Myers-Scotton, C. 1993. Social motivations for
Discourse Strategies. Cambridge: codeswitching: Evidence from Africa.
Cambridge University Press. Oxford: Oxford University Press. Flyman-Mattsson, A & Burenhult, N. 1999. Myers-Scotton, C. 1993. Duelling languages:
Code-switching in second language grammatical structures in code-teaching of French. Working Papers, switching. Oxford: Clarendon Press.
47, 59-72. Myers-Scotton, C. and Ury. W. 1977. Bilingual
Goyvaerts, L.G. and Z. T. Zembele. 1992. strategies: The social functions of “ C o d e s w i t c h i n g i n B u k a v u ” . codeswitching. International Journal
Multilingual and Multicultural of Sociology of Language, 13, 5-20.
Development.13: N.1-2. Myers-Scotton, C., & Jake, J.L. 1997.
Goh, C. C. M. & Silver, R. E 2004. Language Codeswitching and compromise
Acquisition and Development: A strategies: Implications for lexical
Teacher’s Guide. Singapore: Longman. structure. International Journal of Bilingualism, 1,
Gumperz, J. J., & Hernández-Chavez, E. 1975.
Bilingualism, bidialectalism, and Okolo, Bertram A. 2002. Coversational Roles classroom interaction. In C. Cazden, V. abd Social Functions of Code-P. John, & D. Hymes (Ed.), Functions Switching among Igbo Bilinguals, of language in the classroom (pp. Jornal of Asian and African Studies, 84–107). New York: Teachers College No. 64
Press. Pfaff, C.W. 1979. Constraints on language
Joshi, Aravind. 1985. “Processing of Sentences m i x i n g : I n t r a s e n t e n t i a l c o d e -with Intrasentential Codeswitching”. s w i t c h i n g a n d b o r r o w i n g i n
In MacSwan J. A Minimalist Approach Spanish/English. Language 55,
291-to Intrasentential Code Switching: 318.
Spanish-Nahualt Bilingualism in Poedjosoedarmo, Soepomo. 1975. “Kode dan
Central Mexico. Colifornia: University Alihkode”, dalam Widyapurwa 15.
of Colifornia. Poplack, S. 1980. Sometimes I’ll start a
MacSwan, J. 1997. A minimalist approach to sentence in Spanish y termino en intra-sentential code switching: Español: Toward a typology of code-Spanish-Nahuatl bilingualism in switching. Linguistics, 18, 581-618. c e n t r a l M e x i c o . D o c t o r i a l Romaine, S. 1995. Bilingualism (Second Dissertation. University of California, edition). Oxford, UK: Basil Blackwell Los Angeles. Retrieved on August 30, Ltd.
2 0 0 4 f r o m Sankoff, D., & Poplack, S. 1980. A formal http://www.publica.asu.edu/~macswa grammar for code-switching. New
n/bilingualism.pdf. York: Language Policy Task Force,
MacSwan, J. 1999. A Minimalist Approach to Center for Puerto Rican Studies. Intra-sentential Code Switching. New
Wardahugh, Ronald. (1988). An Introduction to Social Functions of
Indonesian-Sociolinguistics. New York: Basil English Code Switching diunduh dari
Blackwell. h t t p : / / w w w. u n h a s . a c . i d / s a s t r a -arab/Jurnal/2006_Nov/Inggris_Hakim Yassi, Abdul Hakim. 2006. Speech Vareity of
pada tanggal 6 November 2009. Elite People in Makasar: Forms and