• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Association Set Size dan Word Frequency Brand Name pada Memory Recall dan Brand Choice: Brand Information Sebagai Variabel Kontrol.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Association Set Size dan Word Frequency Brand Name pada Memory Recall dan Brand Choice: Brand Information Sebagai Variabel Kontrol."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penciptaan karakteristik nama merek yang unik dan menarik merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menguji dan menganalisis Pengaruh Association Set Size dan Word Frequency Brand Name pada Memory Recall dan Brand Choice: Brand Information sebagai Variabel Kontrol.

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh word frequency pada brand choice. Namun, association set size tidak berpengaruh pada brand choice. Hasil penelitian ini juga menunjukkan tidak adanya pengaruh association set size dan word frequency pada memory recall. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan dan akademisi untuk pengembangan karakteristik nama merek, sehingga dapat berperan secara teoritis dan praktis mengenai association set size dan word frequency brand name pada memory recall dan brand choice.

(2)

The creation of the unique characteristics of the brand name and draw a competitive advantage for the company. This study is an experimental study aimed to examine and analyze the Influence Association Set Size and Word Frequency on Brand Name Memory Recall and Brand Choice Brand Information as a control variable.

Results showed that the effect of word frequency on brand choice. However, the association set size has no effect on brand choice. The results of this study also showed no effect of association set size and word frequency on memory recall. Hopefully, this research can help companies and academia to develop the characteristics of the brand name, so it can contribute theoretically and practically about the association set size and word frequency on memory recall the brand name and brand choice.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

ABSTRAK ... ...iv

ABSTRACT... ... ...v

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR GAMBAR...ix

DAFTAR TABEL...x

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... .. 1

1.2 Identifikasi Masalah... 8

1.3 Tujuan Penelitian... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA...11

2.1 Konsep Perilaku Konsumen...11

2.2 Model Perilaku Konsumen...12

2.3 Karakteristik Nama Merek (Brand Name Characteristic) Sebagai Stimulus...15

2.3.1 Manfaat Merek...16

2.3.2 Manajemen Merek...18

2.3.3 Strategy Brand Management...18

2.3.4 Karakteristik Nama Merek...20 2.4 Pengetahuan Produk (Product Knowledge):

(4)

2.6 Memory Recall Sebagai Respon Kognisi...23

2.7 Brand Choice Sebagai Dasar Respon Perilaku...25

2.8 Rerangka Teoritis...28

2.9 Rerangka Pemikiran...29

2.10 Pengembangan Hipotesis...30

2.11 Model Penelitian...31

2.12 Riset Empiris...33

BAB III METODE PENELITIAN...40

3.1 Jenis Penelitian...………...40

3.2 Populasi, Partisipan, Teknik Pengambilan Partisipan, Ukuran Partisipan...41

3.3 Pre-Test Product Treatment...…..42

3.4 Treatment...44

3.5 Prosedur Eksperimen...46

3.6 Manipulation Check...48

3.7 Definisi Variabel Operasional...51

3.8 Teknik Pengumpulan Data...53

3.9 Uji Asumsi...55

3.10 Metode Analisis Data...55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...57

4.1 Karakteristik Partisipan...………...57

(5)

4.3 Pengujian Hipotesis...…...60

4.3.1 Hipotesis 1...61

4.3.2 Hipotesis 2...63

4.3.3 Hipotesis 3...65

4.3.4 Hipotesis 4...67

4.4 Pembahasan...70

4.5 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu...74

BAB SIMPULAN & SARAN...76

5.1 Simpulan...………...76

5.2 Implikasi Manajerial...77

5.3 Keterbatasan Penelitian...…...77

5.4 Saran...78

5.4.1 Saran Teoritis...78

5.4.2 Saran Praktisi...79

DAFTAR PUSTAKA...81 LAMPIRAN A ARTIKEL UTAMA

LAMPIRAN B KUESIONER LAMPIRAN C TREATMENT

(6)
(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Pre-Test Treatment...43

Tabel 3.2 Hasil artikel Tempo dan Detik.com... 43

Tabel 3.3 Produk Bolpen ... 46

Tabel 3.4 Produk Handphone... 46

Tabel 3.5 Kode Modul... 47

Tabel 3.6 Definisi Operasional Variabel... 51

Tabel 3.7 Contoh Penerapan No.Undian... 54

Tabel 4.1 Karakteristik Partisipan Pembagian Kuesioner... 57

Tabel 4.2 Jumlah Partisipan Berdasarkan Association Set Size... 58

Tabel 4.3 Jumlah Partisipan Berdasarkan Word Frequency... 58

Tabel 4.4 Jenis Produk... 59

Tabel 4.5 Homogenety of Variance... 60

Tabel 4.6 Hipotesis 1... 62

Tabel 4.7 Hipotesis 2... 64

Tabel 4.8 Hipotesis 3... 66

Tabel 4.9 Hipotesis 4... 67

Tabel 4.10 Pengaruh Frequency Word pada Brand Choice... 68

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keputusan pembelian oleh konsumen merupakan sasaran utama pemasar dalam menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar konsumen mengambil keputusan pembelian. Dalam menyusun strategi pemasaran, sebagai pemasar perlu memahami mengenai perilaku konsumen. Hal ini didukung oleh Kotler & Keller (2012) yang menjelaskan bahwa strategi pemasaran dapat sukses dengan memahami perilaku konsumen, yang mana keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen. Dengan demikian, pemasar perlu memiliki pemahaman mengenai keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

Konsumen selalu dihadapkan dengan berbagai keputusan dan salah satu jenis keputusan yaitu keputusan pembelian. Pengambilan keputusan merupakan sebuah pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin (Schiffman & Kanuk, 1994 dalam Sumarwan, 2004:289). Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli yang mana konsumen benar-benar membeli (Kotler & Amstrong, 2001).

(9)

BAB I PENDAHULUAN

menciptakan pembelian yang aktual tidak sama karena adanya hal-hal yang mempengaruhi keputusan pembelian sesuai perbedaan dari masing-masing konsumen.

Konsumen secara sadar atau tidak sadar melakukan pilihan sebelum melakukan keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa pilihan merupakan faktor yang berperan penting dalam proses pengambilan keputusan pembelian (Septiane & Magdalena, 2013). Pilihan yang dilakukan oleh konsumen pada merek tertentu dinamakan pilihan merek. Pilihan merek (brand choice) yaitu pilihan konsumen pada merek atau barang dan jasa merupakan

bagian dari perilaku konsumen yang mana konsumen melakukan tindakan tertentu (Septiane & Magdalena, 2013). Peter & Olson (2005) menyatakan brand choice adalah pemilihan merek dari sekumpulan pertimbangan merek.

Menurut Engel, Blackwell & Miniard (2003) dalam Saladin (2003), berbagai faktor yang mendorong konsumen melakukan brand choice adalah adanya pengaruh lingkungan, perbedaan dan pengaruh individu (pengetahuan merek yang didukung dengan adanya informasi yang diterima oleh setiap konsumen) dan proses psikologis (pengolahan informasi yang diterima dan pembelajaran dari pengalaman masa lalu). Berbagai faktor yang mendorong konsumen dalam melakukan pilihan ini perlu diperhatikan oleh para pemasar sehingga dapat menjadikan pilihan yang tepat bagi konsumen.

Penelitian ini lebih menekankan pada salah satu faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen yaitu informasi mengenai merek (brand information) karena pilihan konsumen didasarkan kepada apa yang telah

(10)

pemasar kepada konsumen. Brand information adalah isyarat pelaksanaan yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan iklan (Maclnnis, Moorman & Jaworski, 1991).

Konsumen dapat menerima informasi berdasarkan pengaruh lingkungan atau ingatan konsumen yang merupakan proses psikologis dalam diri konsumen. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan di dalam ingatan (internal) dan mencari informasi dari luar (eksternal) dalam menentukan pilihan (Sumarwan, 2004). Menurut Amirullah & Budiyono (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen secara sederhana dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu: kekuatan internal seperti: pengalaman, belajar, kepribadian dan konsep diri, motivasi dan keterlibatan, sikap dan keinginan; kekuatan eksternal, seperti: faktor budaya, sosial, lingkungan ekonomi, dan bauran pemasaran. Informasi yang diterima oleh konsumen secara internal ataupun eksternal dapat menimbulkan persepsi spontan yang berbeda dari masing-masing konsumen karena perbedaan pertimbangan dan pengalaman.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

Faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen yaitu: diri sendiri atau pribadi yang memiliki karakteristik individual yang meliputi sikap, harapan, pengalaman, kemudian gerakan, suara, ukuran, benda dan situasi yang mendukung persepsi itu muncul (Siagian, 1995).

Persepsi dapat timbul dari adanya pengalaman yang diperoleh konsumen melalui pembelajaran masa lalu. Pembelajaran (learning) sebagai perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya (Assael, 2001). Berdasarkan proses pembelajaran masa lalu maka pada saat waktu yang berbeda konsumen dapat mengingat kembali apa yang sudah terjadi sebelumnya. Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia, maka hal ini menunjukan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya (Walgito, 2004). Kemampuan dalam mengingat suatu hal dapat disebut sebagai memori. Porter & Hernacki (1999) dalam Afiatin (2001) menjelaskan bahwa memori atau ingatan adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui.

Menurut Ginsberg (2007), memori dibagi menjadi beberapa komponen yaitu: memori implisit dan memori eksplisit. Memori implisit merupakan respon motorik yang tidak berhubungan dengan akses kesadaran. Sedangkan memori eksplisit berhubungan dengan akses kesadaran informasi yang masuk dalam memori konsumen tidak selalu dapat diingat selama kurun waktu tertentu, terdapat informasi yang dapat bertahan lama dan tidak bertahan lama.

(12)

memory, dan short term memory. Sensory memory merupakan tempat pertama

yang dilalui oleh organ-organ penerima informasi yang terdiri dari panca indera manusia, pada tahap ini semua informasi akan diterima oleh panca indera (Syah, 2004).

Tingkat tertinggi dalam memori konsumen (Top of Mind Awareness) adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Top of Mind Awareness atau long term memory menggambarkan merek yang pertama kali diingat responden atau

pertama kali disebut ketika yang bersangkutan ditanya tentang suatu kategori produk (Durianto, 2004). Agar nama merek dapat menjadi Top of Mind konsumen dan tidak hilang tetapi tetap konsisten berada dalam memori konsumen maka perlu adanya informasi yang diberikan berkaitan dengan merek tersebut kepada konsumen baik melalui media iklan, event, WOM (word of mouth) sehingga dapat membantu nama merek tersebut menjadi mudah

diingat oleh konsumen. Iklan sebagai segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa, beriklan seakan menjadi sebuah kewajiban bagi produsen agar produknya dikenal oleh konsumen (Kotler, 2000).

(13)

BAB I PENDAHULUAN

bagaimana suatu nama merek dapat masuk ke dalam ingatan konsumen dan dapat dengan mudah mengingat kembali nama merek tersebut. Pemasar perlu memikirkan strategi bagaimana merek harus dapat masuk dalam memori konsumen sehingga mudah di recall oleh konsumen ketika melakukan brand choice.

Salah satu atribut produk yang memainkan peranan penting dalam rangsangan marketing adalah merek (brand). Merek (brand) adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi semuanya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing (Lamb, 2001).

Merek dirancang bukan hanya sebagai nama, tanda atau simbol namun merek harus dirancang sampai memiliki kekuatan dalam persaingan sehingga menjadi keunggulan bersaing yang dapat memenangkan hati pasar (Septiane & Magdalena, 2013). Nama merek dirancang untuk mempengaruhi konsumen dalam melakukan pilihan merek, sehingga merek yang menjadi keunggulan dalam bersaing dapat menjadi pilhan konsumen. Menurut Lamb (2001:421), mengetahui nama merek perlu mengetahui setiap karakteristik atau keunikan yang dimiliki oleh nama merek tersebut sehingga berbeda dengan merek lainnya. Karakteristik nama merek terdiri dari: brand information, word frequency, dan association set size (Samu & Krishnan, 2010).

Brand information adalah isyarat pelaksanaan yang dirancang untuk

mengkomunikasikan pesan iklan (Maclnnis, Moorman & Jaworski, 1991). Word frequency adalah frekuensi yang mengacu pada berapa kali kata yang

(14)

frequency berhubungan dengan pembuatan nama unik yang mencerminkan

diferensiasi atau perbedaan produk atau usaha yang dipasarkan dari kompetitor. Keunikan nama merek menentukan apakah nama merek tersebut mampu bertahan dan tak lekang waktu. Sebagai contoh, nama coca cola hingga kini telah bertahan satu abad lamanya (Miswan dalam http://www.miswans.com/ merek-dan-kemasan. html). Dalam penelitian ini keunikan merupakan tinggi atau rendah frekuensi kata (word frequency) yang diucapkan.

Association set size adalah target kata yang secara otomatis menggerakan

merek berhubungan dengan konsep dan apa yang digerakkan dapat menjadi bagian dari apa yang di encoding mengenai episode target (Nelson, Bajo, & Casanueva, 1985 dalam Levy-Meyers, 1989). Association set size berhubungan dengan struktur bahasa yang mana nama merek harus singkat, mudah dibaca (penulisan huruf), mudah diucapkan, mudah diingat konsumen, dan mampu menjadi sebuah simbol dari produk yang dijual (Levy-Meyers, 1989). Dalam penelitian ini, association set size berhubungan dengan ukuran besar atau kecil kata yang dijadikan nama merek. Dengan demikian, karakteristik sebuah merek perlu diperhatikan (Kotler, 2000:470) meskipun tidak semua karakteristik dapat dipenuhi dalam merek.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka peneliti mengambil judul penelitian yaitu: Pengaruh Association Set Size dan Word Frequency Brand Name pada Memory Recall dan Brand Choice: Brand

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh langsung association set size dan word frequency pada memory recall: brand information sebagai variabel

kontrol?

2. Apakah terdapat pengaruh langsung association set size dan word frequency pada brand choice: brand information sebagai variabel

kontrol?

3. Apakah terdapat pengaruh interaksi association set size dan word frequency pada memory recall: brand information sebagai variabel

kontrol?

4. Apakah terdapat pengaruh interaksi association set size dan word frequency pada brand choice: brand information sebagai variabel

kontrol?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

(16)

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh interaksi association set size dan word frequency pada memory recall: brand information sebagai variabel kontrol.

3. Untuk mengujidan menganalisis pengaruh langsung association set size dan word frequency pada brand choice: brand information sebagai variabel kontrol.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh interaksi association set size dan word frequency pada brand choice: brand information sebagai variabel kontrol.

1.4 Kegunaan Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini berguna bagi berbagai pihak antara lain:

Bagi Akademisi: sebagai masukan mengenai adanya pengaruh association set

size dan word frequency pada memory recall dan brand choice. Masukan yang

diberikan oleh peneliti yaitu ketika membuat nama merek perlu diperhatikan karakteristik nama merek yang dapat membuat nama merek menjadi kuat dan mudah diingat oleh konsumen dengan cara memperhatikan association set size (ukuran huruf pada kata yang akan dijadikan nama merek) dan word frequency yaitu tingkat keunikan kata tersebut dan sering atau tidaknya kata tersebut diucapkan karena dapat mempengaruhi ingatan konsumen dan pilihan.

Bagi praktisi bisnis: diharapkan dapat menambah pengetahuan bagaimana

(17)

BAB I PENDAHULUAN

(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh langsung dan interaksi association set size dan word frequency brand name pada memory recall dan brand choice: brand information sebagai variabel kontrol.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tidak adanya pengaruh langsung association set size dan word

frequency brand name pada memory recall: brand information sebagai

variabel kontrol.

Tidak adanya pengaruh interaksi association set size dan word frequency

brand name pada memory recall: brand information sebagai variabel

kontrol.

Tidak adanya pengaruh interaksi association set size dan word frequency

brand name pada brand choice: brand information sebagai variabel

kontrol.

Adanya pengaruh langsung association set size dan word frequency

brand name pada brand choice: brand information sebagai variabel

(19)

5.2 Implikasi Manajerial

Penelitian ini memiliki dampak terhadap perusahaan sebagai berikut:

● Perusahaan perlu memperhatikan beberapa karakteristik nama merek

karena karakteristik nama merek memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan apakah pelanggan memutuskan untuk percaya pada merek atau tidak. Karakteristik nama merek perlu dirancang dan dikelola dengan baik sehingga merek atau nama bukan hanya berperan secara visual namun memberikan dampak yang mampu diingat dalam memori konsumen.

● Perusahaan perlu menciptakan nama merek yang kuat dengan

mempertimbangkan karakteristik nama merek yang terdiri dari: brand info, word frequency, dan association set size. Perusahaan perlu

memberikan informasi yang cukup dan tepat kepada konsumen karena informasi yang diberikan teralu banyak atau berlebihan kurang efektif.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur penelitian yang seharusnya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan penelitian antara lain: • Penelitian ini menggunakan eksperimen laboratorium sehingga dalam

kelemahannya tidak dapat digeneralisasi ke situasi atau keadaan yang berbeda (Nahartyo, 2012).

Peneliti belum menguji association set size dan word frequency brand

name pada memory recall dan brand choice pada saat kondisi tanpa

(20)

Tidak adanya ukuran treatment yang berupa action tampilan video

menarik sehingga tidak bisa memperkuat sisi association set size dan word frequency pada memory recall partisipan.

Tidak melakukan manipulation check untuk produk yang digunakan, agar

mempunyai fungsi yang sama.

Partisipan setiap cell pada penelitian ini hanya 10 partisipan sedangkan

menurut Christensen (1988) minimal 15 partisipan pada masing-masing cell akan lebih baik.

• Setiap kata yang dijadikan nama merek menggunakan bahasa indonesia

yang memungkinkan kurangnya ketertarikan konsumen dalam menilai.

5.4 Saran

5.4.1 Saran Teoritis

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan peneliti maka peneliti mengajukan saran untuk peneliti berikutnya

• Penelitian selanjutnya, sebaiknya dapat diterapkan ke bidang yang lebih

luas seperti melakukan eksperimen lapangan.

• Penelitian selanjutnya, sebaiknya dapat meneliti dalam kondisi tanpa

(21)

Penelitian selanjutnya, sebaiknya treatment yang diberikan kepada

partisipan harus lebih menarik sehingga dapat menarik partisipan untuk mengingat.

• Penelitian selanjutnya, sebaiknya menambah partisipan dalam penelitian

diharapkan dengan bertambah partisipan dapat menghasilkan eksperimen yang lebih baik.

• Penelitian selanjutnya, sebaiknya dapat mencoba menggunakan bahasa

lain selain bahasa indonesia misalnya bahasa inggris seperti yang digunakan dalam jurnal utama Samu & Krishnan (2010).

5.4.2 Saran Praktisi

Sebagai simpulan, untuk saran praktisi:

• Pertama, praktisi pemasaran harus mempertimbangkan jika praktisi ingin

membentuk nama merek, maka praktisi perlu memperhatikan association set size dan word frequency sebagai karakteristik nama merek agar dapat

membentuk nama merek yang mudah diingat oleh konsumen, merek yang kuat dan masuk ke dalam top of mind para konsumen, sehingga ketika konsumen melakukan pilihan merek maka merek yang berada di top of mind konsumen yang dipilih.

Kedua, bagaimana praktisi membantu menyadarkan bahwa association

set size dan word frequency sangat penting ketika dalam kondisi

(22)
(23)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A.; Erich Joachimsthaler. 2000. Brand Leadership. New York: The Free Press. hal. 1–6.

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta Bandung.

Amirullah dan Haris Budiyono. 2003. Pengantar Manajemen. Edisi Kedua. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Anwar Prabu Mangkunegara, 2002, Perilaku Konsumen, Edisi Revisi, Refika Aditama, Bandung

Assael, H. 2001. Consumer Behavior and Marketing Action, 6th ed. Thomson Learning:South Western Colledengane Publishing.

Afiatin, T. 2001. Belajar Pengalaman Untuk Meningkatkan Memori. Anima Indonesian Psychological Journal. 17(1). 26-35.

Atkinson, Shiffrin. 1968. Human Memory: A Proposed System and its Control Processes.

Baiqhaqi, MIF, dkk. 2005. Psikologi Konsep Dasar dan Gangguan- Gangguan. Bandung: refika ADITAMA.

Belch, George E & Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion: an Integrated Marketing Communications Perspective, 6th ed.

Berlo, David K. 1960. The Process of Communication: An Introduction to Theory and Practice. Holt, Rinehart and Winston, New York.

Bernd, Schmitt. 2011. The Consumer Psychology of Brands. Journal Of Consumer Psychology. Columbia Business School, Columbia University, New York NY 10027, USA.

Charlton, P & Ehrenberg, A. S. C. 2010. An Experiment in Brand Choice. Journal of Marketing Research, Vol. 13, No.2. American Marketing Association.

Christensen, L.B. 1988. Experimental Methodology 4th ed. Massachussets : Allyn & Bacon, Inc.

(24)

older consumers. SpringerLink.

Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak. 2004. Strategi Menaklukan Pasar melalui Riset Ekuisitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia.

De Chernatony, Leslie. 1999. Brand Management Through Narrowing the Gap Between Brand Identity and Brand Reputation, Journal of Marketing Management.

Dick Alan, Chakravarti, Dipankar & Biehal, Gabriel. 1990. Memory-Based Inferences During Consumer Choice. Journal of Consumer Research vol 17.

Engel, James F. 1994. Perilaku Konsumen (Jilid 1). Jakarta: Binarupa Aksara. Fathoni. 2011. http://mufaesa.blogspot.com/2011/11/makalah-memori.html

Filino. 2010. Psikologi Eksperimen. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana.

Ginsberg, Lionel. 2007. Lecture notes neurologi, edisi ke-8. Alih bahasa Indah Retno Wardhani. Jakarta: Erlangga.

Ghozali, Iman. 2008. Desain Penelitian Eksperimental. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang : Universitas Diponegoro

Hair, Black, Babin, Anderson. 2010. Multivariate Data Analysis. Pearson Education, Inc., Uppwe Saddle River, New Jersey 07458

Hanna, Nessim & Wozniak, Richard. 2001. Consumer Behavior: An Applied Approach, 2th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Hogan, Bowles, Catts and L. Storkel. 2010. The influence of neighborhood density and word frequency on phoneme awareness in2nd and 4th grades.

Hilgard, E.R. & Bower, G.H. 1975. Theories of Learning. 4th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Jogiyanto, 2010. Metode Penelitian Bisnis. BPFE.

(25)

Keller, Heckler & Houtson. 1998. The Effects of Brand Name Suggestiveness on Advertising Recall. Journal of Marketing.

Keller. 2003. Strategic Brand Management. Pearson Education, Inc, Upper Saddle River, New Jersey, 07458.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Erlangga. Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. London : Prentice-Hall. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Erlangga

Kotler, Phillip & Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid 2, edisi ke-8, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip.2003. Manajemen Pemasaran. edisi kesebelas, Jakarta: Indeks kelompok Gramedia

Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2006. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip & Waldermar Pfoertsch, 2006. B2B Brand Management. Berlin:Springer.

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Kotler, P. & Keller, K.L. 2012. Marketing Management. 14ed. Pearson Education Internasional Upper Saddle River: New Jersey.

Lamb, Charles W., et al. 2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.

Levy Meyers, J. 1989. The Influence of a Brand Name’s Association Set Size and Word Frequency on Brand Memory. Journal of Consumer Research, Sept: 197-20. Lowrey, Tina.M; Shrum. L.J; Dubitsky, Tony. M. 2003. The Relation Between

Brand Name Linguistic Characteristic and Brand Name Memory. Journal of Advertising, vol, 32, no.3

Maclnnis, Moorman & J. Jaworski. 1991. Enchancing and Measuring Consumers ‘Motivation, Opportunity and Ability to Process Brand Information From Ads. Mar’at. 1984. Sikap Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung; Ghalia Indonesia. Magdalena, N. 2005. Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu pada Perilaku

(26)

Mowen, JC & Minor, M. 1998. Consumer Behavior 5th Edition. New Jersey: Prentice-Hall.

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nahartyo, Ertambang. 2012. Desain Dan Implementasi Riset Ekspeimental. Nur, Emrinaldi. 2010. Logika dan Prosedur Metode Penelitian Eksperimen.

Paivio, A., Yuille, J. D., & Madigan, S. A. 1968. Concreteness,imagery, and meaningfulness values for 925 names. Journal of Experimental Psychology, Monograph Supplement. 76, 3.

Prof. Dr. H. Imam Ghozali, M.Com., Akt. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : BP Universitas Diponegoro.

Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Akt. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Edisi ke-3. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Peter, Paul. J & Olson, C. Jerry. 1999. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Cetakan Keempat. Jilid-1. Erlangga, Jakarta.

Peter, Paul. J & Olson, C. Jerry. 2005. Consumer Behavior & Marketing Strategy. 7th ed. New York: McGraw-Hill.

Richard R. Klink. 2000. Creating New Brands With Meaning: The Use of Sound Symbolism. Kluwer Academic Publishers, Manufactured in The Netherlands Richard R. Klink. 2008. Gender differences in new brand name response. The

Sellinger School of Business and Management, Loyola College in Maryland, 4501 N. Charles St., Baltimore, MD 21210-2699, USA

Rully Arlan Tjahyadi. 2006. BRAND TRUST DALAM KONTEKS LOYALITAS

MEREK: PERAN KARAKTERISTIK MEREK, KARAKTERISTIK

PERUSAHAAN, DAN KARAKTERISTIK HUBUNGAN PELANGGAN-MEREK. Jurnal Manajemen.

Saladin, Djaslim. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran. Bandung: Linda Karya.

(27)

Sarwono, Sarlito W., Eko A. Meinarno. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L. 2004. Consumer Behavior. Eighth Edition. Pearson Education International. Upper Saddle River: New Jersey.

Schiffman, Leon.G. dan Kanuk, Leslie. 2007.Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Indeks.

Septiane, E. & Magdalena, N. 2013. Kajian Literatur: Pembentukan Karakteristik Nama Merek Sebagai Dasar Penyimpanan Di Memori dan Pilihan Konsumen. Solso, L. Robert. & Maclin, H. Otto, & M. Kimerly Maclin. 2007. Psikologi kognitif,

edisi kedelapan. Alih bahasa Mikael Rahardanto dan Kristianto Batuadji. Jakarta: Erlangga.

Samu, S.H. & Shanker Krishnan. 2010. Brand related information as context: The Impact Of Brand Name Characteristics On Memory And Choice. Journal of the Academy of Marketing Science.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Suliyanto. 2005. Metode Riset Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Suliyanto, 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI. Sumarwan, Ujang.2004. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia.

Siagian, Sondang. 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. PT Rineka Cipta, Jakarta Simamora,Billson. 2001. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Stoner, James A.F. 2006. Manajemen. Jilid I Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat. Swastha, Basu. 2008. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen (edisi

pertama). Yogyakarta: BPFE.

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Temporal. Lee, K.C. 2001. Hi Ech Hi Touch Branding: Creating Brand Power in The Age Of Technology. Singapore: John Wiley and Sons Pte, Ltd.

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang

Banyaknya angkatan kerja di pengaruhi beberapa aspek diantaranya jumlah perusahaan industri, nilai produksi, upah minimum provinsi, dan laju pertumbuhan ekonomi,

Validitas dari lembar kerja siswa adalah 4,4, ke- praktisan dari LKS (validator mengatakan bahwa LKS dapat digunakan dalam kegiatan pembela- jaran dengan revisi kecil,

Sedangkan parameter lainnya sudah memenuhi persyaratan konsentrasi maksimum kualitas air minum (air baku yang digunakan sudah memenuhi persyaratan kualitas air

apakah telah selesai. Berikut simak pada Gambar 4.35 SMS Inbox.. Laporan, menu laporan yang tesedia pada menu bar adalah berfungsi sebagai pemanggilan data – data

The method of this study is library research. The primary source is the novel entitled My Name is Red. The secondary sources are taken from books and articles which

Given the specific postcolonial conditions, the female characters in both novels come across as autonomous and having their individual voices that cannot be reduced into one

Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan motivasi melaksanakan diet pada pasien diabetes mellitus rawat jalan di RSUD Dr.. Bagi RSUD