• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULIR DAFTAR INVENTARIS, KARTU LEGGER DAN GAMBAR LEGGER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FORMULIR DAFTAR INVENTARIS, KARTU LEGGER DAN GAMBAR LEGGER"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN IIPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.7/MENHUT-II/2013

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.45/MENHUT-II/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN, PENDAFTARAN, PENETAPAN STATUS, PENGHUNIAN, PENGALIHAN STATUSDAN PENGALIHAN HAK ATAS RUMAH NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN.

FORMULIR DAFTAR INVENTARIS, KARTU LEGGER DAN GAMBAR LEGGER Yth. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan

Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum

Jalan Patimura No. 20 Kebayoran Baru JAKARTA SELATAN

Atau

Kepala Dinas Pekerjaan Umum/Dinas Teknis yang membidangi Rumah Negara di ....

SURAT PENGANTAR

Dengan ini kami sampaikan dengan hormat berkas permohonan pendaftaran Rumah Negara berikut Daftar Inventaris, Kartu Legger dan Gambar Legger masing-masing dalam rangkap 3 (tiga) untuk diberikan Huruf Daftar Nomor (HDNo) sebagai berikut :

No Uraian Banyaknya Keterangan

Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Kepala Biro Umum /Sekretaris Ditjen /Sekretaris Badan / Kepala Unit Pelaksana Teknis

...

NIP...

(2)

LAMPIRAN IX PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.7/MENHUT-II/2013

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.45/MENHUT II/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN, PENDAFTARAN, PENETAPAN STATUS, PENGHUNIAN, PENGALIHAN STATUSDAN PENGALIHAN HAK ATAS RUMAH NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN.

SURAT IJIN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA GOLONGAN I KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANANREPUBLIK INDONESIA

NOMOR

TENTANG

SURAT IJIN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA GOLONGAN I MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : 1. bahwa Rumah Negara Golongan I dengan Surat Keputusan Nomor……… tanggal……… terletak di Jalan……… Kelurahan……… Kec……… Kab/Kota………

Provinsi…… telah diijinkan untuk ditempati oleh Sdr…………;

2. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Surat Ijin Penghunian Rumah Negara Golongan I kepada ...;

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1994 tentang Rumah Negara;

2. Peraturan Presiden Nomor 11 tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan, Penetapan Status, Pengalihan Status dan Pengalihan Hak Atas Rumah Negara;

3. Keputusan Presiden Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian / Lembaga;

4. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

5. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 373/KPTS/M/2001 tentang Sewa Rumah Negara;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 22/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis Pengadaan, Pendaftaran, Penetapan Status, Penghunian, Pengalihan

(3)

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.06/2010 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara berupa Rumah Negara;

8. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut- II/2010 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan, Pendaftaran, Penetapan Status, Penghunian, dan Pengalihan Status Atas Rumah Negara Lingkup Kementerian Kehutanan;

9. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut- II/2010 sebagaimana telah diubah dengan P.33/Menhut- II/2012 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG SURAT IJIN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA GOLONGAN I

KESATU :

Menunjuk Rumah Negara

yang terletak di : ………..

Golongan dan Klas/Tipe : ………..

Untuk ditempati : Sdr……….

Jabatan : ………..

Pangkat/Gaji Pokok : ………..

Terhitung mulai : ………..

Uang Sewa per bulan : Rp……….

KEDUA : Pembayaran sewa terhitung mulai rumah tersebut ditempati oleh yang bersangkutan yaitu sejak tanggal ………

dengan memotong langsung dari daftar gaji dan harus disetor langsung ke Kantor Palayanan Perbendaharaan Negara serta menyampaikan 1 (satu) bukti setor kepada…………..(Kepala Kantor / satuan kerja yang bersangkutan).

KETIGA : Ketentuan penghunian Rumah Negara Golongan I tersebut sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEEMPAT : Ketentuan tersebut pada Amar KETIGA apabila tidak ditaati oleh penghuni maka hak penghunian yang diberikan kepadanya dapat dicabut dan segala akibat yang timbul karena pencabutan ijin tersebut dibebankan kepada yang bersangkutan.

(4)

KELIMAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal :

an. Menteri Kehutanan

Kepala Biro Umum / Sekretaris

Ditjen/Sekretaris Badan / Kepala Unit Pelaksana Teknis

(………..) NIP:...

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan.

3. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum.

4. Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan.

5. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan.

6. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum.

7. Kepala Biro Keuangan Kementerian Kehutanan.

8. Kepala Biro Umum Kementerian Kehutanan.

9. Sekretaris Ditjen/Sekretaris Badan ...

10. Bendaharawan Pembuat Dafar Gaji.

(5)

KETENTUAN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA

1. Surat Izin Penghunian Rumah Negara Golongan I hanya berlaku selama Pemegangnya (yang berhak) menduduki jabatan di lingkungan Kementerian Kehutanan.

2. Pemegang Surat Penghunian Rumah Negara ini harus mengosongkan rumah tersebut dan menyerahkan Rumah dalam keadaan lengkap kepada pimpinan instansi atau pejabat yang ditunjuk dalam waktu 2 (dua) bulan setelah tidak menduduki jabatan.

3. Dilarang memindahkan hak Surat Izin Penghunian Rumah Negara ini atau menyewakan / mengontrakkan sebagian atau seluruh bangunan rumah.

4. Dilarang mengubah atau menambah bangunan rumah tanpa izin Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan.

5. Dilarang menggunakan sebagian atau seluruh rumah untuk keperluan lain diluar yang telah ditentukan.

6. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara wajib memelihara sebaik- baiknya Rumah Negara tersebut.

7. Pemegang Surat Izin Penghunian Rumah Negara wajib membayar sewa Rumah Negara.

8. Penghuni membayar pajak-pajak, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan penghunian Rumah Negara dan membayar biaya pemakaian daya listrik, telepon, air dan atau gas.

9. Pemegang Surat Ijin Penghunian Rumah Negara bertanggungjawab atas segala biaya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi sebagai akibat kesalahan/kelalaiannya.

10. Setelah dikeluarkan Surat Ijin Penghunian Rumah Negara, Rumah Negara dimaksud harus sudah ditempati oleh orang yang berhak.

11. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dimaksud di atas dapat berakibat dibatalkannya Surat Ijin Penghunian Rumah Negara.

12. Surat Izin Penghunian ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa jika dikemudian hari ternyata ada kekeliruan, maka Surat Ijin Penghunian ini dapat dicabut atau diubah sebagaimana mestinya.

Telah membaca dan sanggup mentaati Ketentuan-ketentuan termaksud di atas.

Pemegang Surat an. Menteri Kehutanan

Ijin Penghunian Kepala Biro Umum / Sekretaris Ditjen / Sekretaris Badan / Kepala Unit Pelaksana Teknis

Materai 6000

( ……… ) ( ……… )

NIP: ……… NIP: ………

(6)

LAMPIRAN X PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.7/MENHUT-II/2013

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.45/MENHUT II/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN, PENDAFTARAN, PENETAPAN STATUS, PENGHUNIAN, PENGALIHAN STATUSDAN PENGALIHAN HAK ATAS RUMAH NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN.

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : ………

TENTANG

SURAT IJIN PENUNJUKAN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA GOLONGAN II

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : 1.bahwa Rumah Negara Golongan II dengan Surat Keputusan Nomor………. tanggal……… terletak di Jalan...Kelurahan…… Kec……… Kab/Kota………

Provinsi……..telah diijinkan untuk ditempati oleh Sdr………;

2. bahwasehubungan dengan hal tersebut diatas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Surat Ijin Penunjukkan Penghunian Rumah Golongan II;

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1994 tentang Rumah Negara;

2. Peraturan Presiden nomor 11 tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan, Penetapan Status, Pengalihan Status dan Pengalihan Hak Atas Rumah Negara;

3. Keputusan Presiden Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian / Lembaga;

4. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

5. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 373/KPTS/M/2001 tentang Sewa Rumah Negara;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 22/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis Pengadaan, Pendaftaran, Penetapan Status, Penghunian, Pengalihan Status dan Pengalihan Hak atas Rumah Negara;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.06/2010 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara berupa Rumah

(7)

8. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut- II/2010 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan, Pendaftaran, Penetapan Status, Penghunian, dan Pengalihan Status Atas Rumah Negara Lingkup Kementerian Kehutanan;

9. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut- II/2012 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG SURAT IJIN PENUNJUKKAN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA GOLONGAN II.

KESATU :

Menunjuk Rumah Negara

yang terletak di : ………..

Golongan dan Klas/Tipe : ………..

Untuk ditempati :Sdr………..

Jabatan : ………..

Pangkat/Gaji Pokok : ………..

Terhitung mulai : ………..

Uang Sewa per bulan :Rp………..

KEDUA : Pembayaran sewa terhitung mulai rumah tersebut ditempati oleh yang bersangkutran yaitu sejak tanggal ………

dengan memotong langsung dari daftar gaji dan harus disetor langsung ke Kantor Palayanan Perbendaharaan Negara serta menyampaikan 1 (satu) bukti setor kepada…………..(Kepala Kantor / satuan kerja yang bersangkutan).

KETIGA : Ketentuan penghunian Rumah Negara Golongan II tersebut sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEEMPAT : Apabila ketentuan tersebut pada diktum ketiga tidak ditaati oleh penghuni maka hak penghunian yang diberikan kepadanya dapat dicabut dan segala akibat yang timbul karena pencabutan ijin tersebut dibebankan kepada yang bersangkutan.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal :

an. Menteri Kehutanan

Kepala Biro Umum / Sekretaris

Ditjen/Sekretaris Badan / Kepala Unit Pelaksana Teknis

(………..) NIP:...

(8)

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada : 11. Badan Pemeriksa Keuangan

12. Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan 13. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum 14. Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan

15. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan

16. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum 17. Kepala Biro Keuangan Kementerian Kehutanan

18. Kepala Biro Umum Kementerian Kehutanan 19. Sekretaris Ditjen/Sekretaris Badan ...

20. Bendaharawan Pembuat Dafar Gaji

(9)

KETENTUAN PENGHUNIAN RUMAH NEGARA

1. Surat Ijin Penghunian Rumah Negara Golongan II hanya berlaku selama pemegangnya (yang berhak) bekerja sebagai PNS di lingkungan Kementerian Kehutanan.

2. Pemegang Surat Ijin Penghunian Rumah Negara ini harus mengosongkan rumah tersebut dan menyerahkan rumah dalam keadaan lengkap kepada Sekretaris Jenderal dalam waktu 2 (dua) bulan setelah tidak bekerja lagi sebagai PNS.

3. Dilarang memindahkan hak Surat Ijin Penghunian Rumah Negara ini atau menyewakan / mengontrakkan sebagian atau seluruh bangunan rumah.

4. Dilarang mengubah atau menambah bangunan rumah tanpa ijin dari Sekretaris Jenderal

5. Dilarang menggunakan sebagian atau seluruh rumah untuk keperluan lain diluar yang telah ditentukan.

6. Pemegang Surat Ijin Penghunian Rumah Negara wajib memelihara sebaik- baiknya Rumah Negara tersebut.

7. Pemegang Surat Ijin Penghunian Rumah Negara wajib membayar sewa Rumah Negara.

8. Penghuni membayar pajak-pajak, retribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan penghunian Rumah Negara dan membayar biaya pemakaian daya listrik, telepon,air dan atau gas.

9. Pemegang Surat Ijin Penghunian Rumah Negara bertanggungjawab atas segala biaya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi sebagai akibat kesalahan / kelalaiannya.

10. Setelah dikeluarka Surat Ijin Penghunian Rumah Negara, Rumah Negara dimaksud harus sudah ditempati oleh orang yang berhak.

11. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dimaksud di atas dapat berakibat dibatalkannya Surat Ijin Penghunian Rumah Negara.

12. Saat Ijin Penghunian ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa jika dikemudian hari ternyata ada kekeliruan, maka Surat Ijin Penghunian ini dapat dicabut atau diubah sebagaimana mestinya.

Telah membaca dan sanggup mentaati ketentuan-ketentuan termaksud di atas Pemegang Surat an. Menteri Kehutanan

Ijin Penghunian Kepala Biro Umum / Sekretaris Ditjen / Sekretaris Badan / Kepala Unit Pelaksana Teknis

Materai 6000

( ……… ) ( ……… )

NIP: ……… NIP: ………

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan pengadaan Jasa Konsultansi paket Pengadaan SID Perluasan Sawah 1 Paket pada Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan ini kami

[r]

Pokja I Jasa Konsultansi Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2017 akan melaksanakan Pengumuman Prakualifikasi untuk paket

Aspek kualitatif mengindikasikan kandungan zat yang terdapat dalam minyak kacang kedelai. Dari penelitian yang dilakukan terlihat bahwa pada mulanya warna kacang kedelai

Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) sebagaimana diubah dengan Undang- Undang

Dengan penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran kebutuhan berprestasi seorang dosen akuntansi dipengaruhi oleh tiga teori kebutuhan profesionalisme yang disampaikan

Pedagang kaki lima adalah seseorang yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan jasa yang menempati tempat-tempat prasarana kota dan fasilitas umum baik yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program linier dapat digunakan untuk mendapatkan penduga koefisien regresi yang meminimumkan maksimum sisaan mutlak, pada data